pengaruh reputasi dan ukuran organisasi terhadap kinerja...
TRANSCRIPT
PENGARUH REPUTASI DAN UKURAN ORGANISASI
TERHADAP KINERJA ORGANISASI NIRLABA
DI INDONESIA
Oleh :
KRISTIN WAHYUNINGSIH
NIM : 232010096
KERTAS KERJA
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2014
ii
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60
:(0298) 321212, 311881
Telex 322364 ukswsa ia
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -321433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kristin Wahyuningsih
NIM : 232010096
Program Studi: Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi:
Judul : Pengaruh Reputasi dan Ukuran Organisasi Terhadap
Kinerja Organisasi Nirlaba di Indonesia
Pembimbing : Gustin Tanggulungan, SE.,M.Ak.,Akt.
Tanggal diuji : 29 Januari 2014
adalah benar-benar hasil karya saya.
Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau
gagasan orang lain yang saya ambil dengan menyalin atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat atau simbol yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya
sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk
pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh.
Salatiga, 8 Januari 2014
Yang memberi pernyataan,
Kristin Wahyuningsih
iii
iv
“MOTTO”
“Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang dan kasih karunia yang di anugerahkan-
Nya kepadaku tidak sia-sia. ”
( 1 Korintus 15:10a)
“Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Karena masa
depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”
(Amsal 23 : 17-18)
“Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan – perbuatan gagah perkasa.”
(Mazmur 108 : 14a )
“Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali jatuh”
(Confusius)
v
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of reputation and size of
organization on organizational performance in non-profit organizations. The
samples consist of 9 non-profit organizations in Indonesia based on its financial
statement from 2007 to 2010. Testing was conducted through a simple regression
analysis and a regression intervening with the size of the organization as the
intervening variable.
The results of this research shows that the organization’s reputation has a
significant and positive effect toward the size of the organization and the
performance of non-profit organizations. Total revenue and total assets have a
significant and positive effect on the performance of non-profit organizations.
Another finding shows that the total revenues and total assets mediate perfectly in
the relationship of organization’s reputation to the performance of the non-profit
organization.
Keywords: non-profit organization, financial statements, performance, reputation,
program costs, total revenues, total assets.
vi
SARIPATI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reputasi dan ukuran
organisasi terhadap kinerja organisasi nirlaba. Sampel penelitian adalah 9
organisasi nir laba di Indonesia atas laporan keuangan periode 2007 sampai
dengan 2010. Pengujian dilakukan dengan analisis regresi sederhana dan regresi
intervening dengan ukuran organisasi sebagai variabel intervening.
Hasil penelitian menunjukan bahwa reputasi berpengaruh signifikan dan
positif terhadap ukuran organisasi dan terhadap kinerja organisasi nirlaba. Total
pendapatan dan total aset berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja
organisasi nirlaba. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa total pendapatan dan
total aset memediasi secara sempurna hubungan reputasi organisasi dengan
kinerja organisasi nirlaba.
Kata Kunci: Organisasi Nirlaba, Laporan Keuangan, Kinerja, Reputasi , Biaya
Program, Total Pendapatan, Total Aset.
vii
KATA PENGANTAR
Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang memiliki karakteristik yang
unik. Keunikan yang dimiliki organisasi nirlaba terletak pada sumber dana
organisasi nirlaba yang berasal dari sumbangan donatur dan biaya dialokasikan
untuk menjalankan program. Organisasi yang memiliki reputasi artinya memiliki
umur yang panjang. Umur organisasi nirlaba mencerminkan pengalaman
organisasi dalam mengelola organisasi. Jika organisasi nirlaba dikelola dengan
baik maka dapat bertahan dalam waktu yang lama. Dengan demikian maka dapat
meningkatkan kepercayaan donatur untuk memberikan sumbangan pada
organisasi nirlaba.
Dalam penulisan kertas kerja ini penulis meneliti pengaruh Reputasi dan
Ukuran Organisasi terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba di Indonesia.
Penulis menyadarai keterbatasan yang dimiliki selama proses penyelesaian
kertas kerja ini, sehingga masih banyak kekurangan yang ada di dalamnya. Akhir
kata penulis berharap bahwa melalui kertas kerja yang jauh dari sempurna ini bisa
memberikan manfaat dan sumbangan pengetahuan bagi para pembaca.
Salatiga, 8 Januari 2014
Penulis
viii
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, kasih karunia dan
penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja ini. Penulis
menyadari bahwa selama proses penyusunan kertas kerja, penulis mendapatkan
berbagai bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Dimana bantuan tersebut sangat mendukung penyelesaian kertas
kerja ini. Untuk itu penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus, atas segala pertolongan dan berkatNya.
2. Seluruh keluarga besar penulis, Bapak Aris Priyono, Spd., Ibu
Winarsih, mba Yosi, dan Neli Ester yang telah senantiasa memberikan
dukungan baik moral atau material kepada penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini.
3. Ibu Gustin Tanggulungan, SE.,M.Ak.,Akt. selaku dosen pembimbing,
terima kasih banyak atas segala bimbingan, kesabaran, serta petunjuk
Beliau dari awal hingga akhir penulisan kertas kerja ini.
4. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD selaku Dekan Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
5. Bapak Usil Sis Sucahyo, SE, MBA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya
Wacana.
6. Seluruh dosen UKSW yang telah membekali penulis dengan ilmu
pengetahuan serta seluruh civitas akademika UKSW.
7. Yudha Pranata dan Aira Arfunida yang selalu memberikan semangat
kepada penulis agar cepat lulus.
8. Sahabat penulis selama berkuliah, Arum tante uget-uget, Georgi ibu
penasehat, Ichi miss kemriyik, Gabby miss perfect kalo nulis,Uwie dan
Widia kalian memang Sisterhood of solidarity (S.O.S.), serta teman-
teman angakatan 2010 yang tidak dapat kami sebut satu persatu.
Terima kasih atas persahabatan, masukan dan kebersamaan selama ini.
ix
9. Mas Pohan, kak Lince, kak Cila, cik Puput, cik Even dan cik Monic
yang selalu memberi nasihat dan semangat untuk mengerjakan kertas
kerja ini.
10. Rekan Korps Asisten FEB, terimakasih atas kerjasamanya.
11. Seluruh keluarga besar gereja GPPS Shalom Randudongkal yang telah
senantiasa memberikan dukungan dan doa.
12. Pengurus Yayasan Kristen Trukajaya atas bantuan dan data-data yang
diberikan.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan,
dukungan,kebaikan, dan doa yang telah diberikan kepada penulis. Penulis hanya
bisa berdoa, memohon agar Tuhan Yesus senantiasa memberkati mereka di dalam
setiap langkah hidup mereka.
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................ i
Surat Pernyataan Keaslian....................................................................................... ii
Halaman Persetujuan. ............................................................................................. iii
Halaman Motto....................................................................................................... iv
Abstract. ................................................................................................................... v
Saripati. .................................................................................................................. vi
Kata Pengantar. ..................................................................................................... vii
Ucapan Terima Kasih. .......................................................................................... viii
Daftar Isi................................................................................................................... x
Daftar Tabel. ......................................................................................................... xii
Daftar Gambar. ..................................................................................................... xiii
Daftar Lampiran. .................................................................................................. xiv
PENDAHULUAN. .................................................................................................. 1
TINJAUAN LITERATUR. ...................................................................................... 3
Aktivitas dan Pendanaan Organisasi Nirlaba ........................................................ 3
Kinerja Organisasi Nirlaba. ................................................................................... 4
Reputasi Organisasi Nirlaba. ................................................................................. 5
Ukuran Organisasi ................................................................................................. 7
Pengembangan Hipotesis. ...................................................................................... 8
METODE PENELITIAN. ...................................................................................... 10
Jenis dan Sumber Data. ........................................................................................ 10
Identifikasi Variabel ............................................................................................ 10
Langkah Analisis. ............................................................................................... 11
xi
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................................... 14
Analisis Deskriptif ............................................................................................... 14
Pengujian Hipotesis. ............................................................................................ 16
Pembahasan ......................................................................................................... 16
PENUTUP. ............................................................................................................. 20
Kesimpulan. ......................................................................................................... 20
Implikasi Teori. .................................................................................................... 20
Implikasi Terapan ................................................................................................ 20
Keterbatasan Penelitian dan Saran ....................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................... 22
LAMPIRAN. .......................................................................................................... 24
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Siklus Hidup Nirlaba. ................................................................................. 6
Tabel 2 Kriteria dan jumlah sampel. ..................................................................... 10
Tabel 3 Identifikasi Variabel ................................................................................. 10
Tabel 4 Deskriptif Statistik ................................................................................... 14
Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 16
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian........................................................................ 9
Gambar 2 Sumber Dana Organisasi Nirlaba .......................................................... 15
Gambar 3 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Reputasi Terhadap Kinerja
Organisasi Nirlaba Melalui Total Pendapatan ...................................... 19
Gambar 4 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Reputasi Terhadap Kinerja
Organisasi Nirlaba Melalui Total Aset ................................................. 19
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama dan Tahun Berdiri Organisasi Nirlaba. ......................... 25
Lampiran 2 Data Ukuran Organisasi Nirlaba......................................................... 26
Lampiran 3 Data Perhitungan Rasio Biaya Program Organisasi Nirlaba .............. 27
Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik Normalitas ............................................................ 28
Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ......................................................... 31
Lampiran 6 Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas dan Uji Pengaruh Menggunakan
Regresi Sederhana dan Regresi Variabel Intervening ......................... 33
Lampiran 7 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas............................................... 36
1
PENDAHULUAN
Organisasi nirlaba melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan
orientasi utama bukan untuk mencari laba. Organisasi nirlaba melakukan berbagai
bentuk pengeluaran guna membiayai kegiatannya di satu sisi, dan di sisi lain harus
melakukan berbagai upaya untuk memperoleh penghasilan guna menutup seluruh
biaya tersebut. Adapun pendapatan organisasi nirlaba umumnya memiliki tingkat
ketidakpastian yang tinggi. Sehingga manajemen harus memastikan dana yang
diterima benar-benar dapat direncanakan dengan baik dan digunakan dengan
efisien.
Penggalangan dana organisasi nirlaba dibedakan atas sumber dana dari
pihak kedua dan sumber dana dari pihak ketiga (Hansman, 1996). Pihak kedua
adalah pihak yang dapat merasakan secara langsung manfaat dari dana yang
diberikan, misalnya sumber dana dari retribusi siswa sekolah. Adapun sumber
dana dari pihak ketiga dimaksudkan sebagai perolehan dari donatur yang tidak
merasakan manfaat langsung atas dana yang diberikan namun pihak lain yang
merasakan manfaatnya. Misalnya dana dari pendonor ke panti asuhan. Manajemen
organisasi nirlaba harus mampu mengelola programnya sesuai harapan
penyandang dana. Dana yang tersedia seharusnya digunakan untuk menjalankan
program namun dalam kenyataannya kadangkala tidak konsisten dengan misi
organisasi (Pohan, 2013).
Pencapaian misi organisasi dapat diukur menggunakan indikator kualitatif
dan indikator kuantitatif. Salah satu indikator yang dapat memberikan informasi
kepada pendonor adalah indikator kuantitatif berupa laporan keuangan organisasi
nirlaba. Laporan keuangan adalah sumber informasi penting yang dapat
menggambarkan sumber dana, alokasi, dan kinerja keuangan dari organisasi
pelapor. Laporan keuangan dapat mempengaruhi donatur dalam mengambil
keputusan (Parsons dan Trussel, 2008). Informasi keuangan organisasi juga dapat
digunakan oleh donatur untuk menilai penggunaan dana yang disalurkan dan
bahwa sumbangan mereka digunakan secara tepat untuk program (Hansmann,
1980). Program yang dijalankan merupakan wujud dari misi yang dicapai oleh
organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba yang berhasil dalam misinya adalah
2
organisasi yang memiliki kinerja yang baik. Organisasi nirlaba perlu
memperhatikan kinerja organisasi yang berguna untuk menilai kemampuan
organisasi nirlaba dalam mengelola organisasinya. Ukuran yang lazim digunakan
untuk menilai kinerja berdasarkan informasi laporan keuangan adalah rasio
keuangan yakni dengan menghubungkan data-data keuangan yang tersedia
(Hardiyani, 2009). Analisa rasio keuangan akan dapat menjelaskan atau memberi
gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi
keuangan organisasi. Salah satu cara mengukur kinerja organisasi berdasarkan
informasi pada laporan keuangan adalah dengan ukuran rasio biaya program
(Ritchie and Kolodinsky, 2003). Rasio biaya program menginformasikan
kesesuaian aktivitas (program) yang dilakukan dengan tujuan yang diharapkan
pendonor. Kemampuan organisasi untuk mengelola sumber dana yang sesuai
dengan harapan donatur adalah alokasi dana yang lebih besar untuk program
dibandingkan untuk administrasi.
Biaya organisasi nirlaba dapat dibedakan atas biaya program dan biaya
non program (biaya administrasi). Pada organisasi nirlaba yang besar terdapat
kencenderungan biaya administrasi yang rendah sehingga dapat mencapai skala
ekonomi yang lebih baik (Djatmiko, 2008). Rasio biaya administrasi merupakan
kebalikan dari rasio biaya program (Parsons dan Trussel, 2008). Kohler (2002)
menyatakan bahwa ukuran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rasio
biaya administrasi. Pohan (2013) juga menemukan bahwa ukuran (total aset dan
total pendapatan) organsiasi memiliki pengaruh yang signifikan dengan rasio
biaya administrasi. Baber et al. (2001) menemukan bahwa pendapatan
berpengaruh positif terhadap rasio biaya program. Namun penelitian Purba (2012)
pada berbagai jenis organisasi nir laba di Indonesia menemukan bahwa tidak ada
hubungan antara rasio biaya program dengan ukuran organisasi yang diukur
dengan total pendapatan.
Penelitian yang dilakukan Purba (2012) menemukan hasil yang tidak
konsisten dengan penelitian yang lain. Hal ini diduga terkait dengan sampel
penelitian yang terdiri dari beberapa jenis organisasi nir laba. Karakteristik dan
keadaan organisasi yang berbeda menyiratkan biaya yang berbeda juga untuk
3
komponen biaya administrasi (Hall dalam Bowman, 2006). Untuk itu penelitian
ini difokuskan pada organisasi nirlaba yang bergerak dalam aktivitas yang sama
yakni bidang sosial.
Umur organisasi nirlaba yang panjang memberikan kesempatan yang
banyak untuk meningkatkan kapasitas organisasi dalam mengelola hambatan dan
memanfaatkan peluang yang ada. Kemampuan organisasi melalui berbagai
hambatan akan memberikan kematangan bagi organisasi untuk terus melakukan
perbaikan kinerja yang pada akhirnya meningkatkan kredibilitas organiasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh reputasi dan
ukuran organisasi terhadap kinerja organisasi nirlaba di Indonesia. Penelitian
diharapkan bermanfat bagi pihak manajemen organisasi nirlaba dalam
pengelolaan organisasi serta memberikan informasi kepada masyarakat khususnya
donatur mengenai kinerja keuangan organisasi nirlaba di Indonesia. Penelitian ini
juga diharapkan menjadi referensi untuk pengembangan ilmu terkait.
TINJAUAN LITERATUR
Aktivitas dan Pendanaan Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang memperoleh sumber daya
dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak
mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut (PSAK No. 45 tahun
2000). Organisasi nirlaba bergerak dalam berbagai jenis aktivitas diantaranya
dalam bidang aktivitas zakat, partai politik, pendidikan tinggi, dan sosial (Mahsun
et al. 2007). Pendanaan aktivitas dalam rangka mewujudkan misi organisasi
umumnya berasal dari sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang tidak
mengharapkan imbalan dari organisasi tersebut. Dalam bidang aktivitas zakat,
organisasi tidak mengelola pemberian dari pendonor tetapi langsung
menyalurkannya kepada yang membutuhkan. Pada partai politik, sumber dana
dari pendonor akan dikelola untuk menyukseskan program partai terutama untuk
memperoleh kemenangan dalam pemilu. Pada lembaga pendidikan tinggi,
4
keuangan pada hakikatnya dikelola oleh pengurus yayasan yang umumnya
bersumber kegiatan penyelenggaraan pendidikan, uang sumbangan pendidikan
dari peserta didik dan hasil usaha yayasan maupun dari bantuan pemerintah. Pada
nirlaba dengan aktivitas dibidang sosial, dana diperoleh dari pendonor, dikelola
kemudian disalurkan melalui program kegiatan sosial dalam rangka mencapai
tujuan atau misi organisasi. Aktivitas organisasi nirlaba pada dasarnya adalah dari,
oleh dan untuk manusia dan kegiatan-kegiatan yang dijalankan difokuskan pada
sumber daya yang dimiliki.
Penggalangan dana dari donatur oleh pengurus organisasi nirlaba sangat
dipengaruhi oleh trust terhadap organisasi tersebut. Oleh karena itu maka
organisasi nirlaba harus memiliki reputasi dan hubungan baik dengan para
pendonor (Parsons dan Trussel, 2008). Manajemen harus berusaha untuk
mengungkapkan informasi yang menurut pertimbangannya sangat diminati oleh
calon pendonor (Yoga, 2010). Dalam hal ini pihak manajemen akan membangun
nama baik organisasi nirlaba dengan memperkenalkan hal-hal yang dianggap baik
oleh manajemen untuk mendapat perhatian dari para pendonor.
Kinerja Organisasi Nirlaba
Kinerja organisasi adalah suatu hasil, prestasi ataupun keadaan yang telah
dicapai organisasi selama periode atau kurun waktu tertentu dengan mengacu
kepada standar yang ditetapkan oleh organisasi tersebut (Rahmani, 2010).
Organisasi nir laba telah didesak untuk fokus pada pengukuran kinerja yang lebih
baik, terutama untuk membantu pengambilan keputusan manajemen dan untuk
meningkatkan kredibilitas eksternal (Epstein and Buhovac, 2009). Kinerja
organisasi dapat diukur dengan menggunakan rasio kinerja fiskal, rasio efisiensi
aktivitas non program, rasio dukungan publik, rasio kinerja investasi dan rasio
efisiensi program/rasio biaya program (Ritchie and Kolodinsky, 2003). Kebijakan
organisasi untuk mengalokasikan dana yang tesedia bagi penyelenggaraan
aktivitas organisasi yang tergambar dalam komposisi komponen biaya organisasi
adalah salah satu informasi kinerja organisasi yang dapat meningkatkan
kredibilitas organisasi.
5
Biaya organisasi nirlaba dapat diklasifikasikan atas biaya yang terkait
dengan program atau kegiatan organisasi yang sesuai dengan tujuan pendiriannya
dan biaya pendukung kegiatan organisasi. Biaya program adalah biaya yang
digunakan untuk mendanai program atau kegiatan dari organisasi nirlaba untuk
menjalankan misinya (Hager, 2001). Adapun biaya pendukung berkaitan dengan
biaya aktivitas pendukung berupa administrasi organisasi.
Parsons dan Trussel (2008) memperkenalkan rasio biaya program yang
didefinisikan sebagai persentase dari total biaya yang dihabiskan untuk program.
Rasio biaya program dapat menjadi strategi penggalangan dana (meningkatkan
kepercayaan donor) pada organisasi nirlaba (Baber et al. 2001). Dengan rasio
biaya program yang tinggi diharapkan pendonor lebih percaya untuk memberikan
dananya. Menurut Hyndman (1991) dan Khumawala dan Gordon (1997) dalam
Parsons dan Trussel (2008) rasio biaya program mempunyai peran penting dalam
proses pemberian sumbangan dan perhatian utama dari donor adalah laporan
keuangan yang memiliki persentase yang besar untuk biaya yang didedikasikan
bagi biaya program. Roberts et al. (2006) dalam Parsons dan Trussel (2008)
menggunakan rasio program untuk menilai efisiensi manajer organisasi nirlaba
untuk menilai perubahan yang terjadi pada sumber daya organisasi. Semakin besar
rasio biaya program menunjukkan efisiensi penggunaan sumber daya yang
tersedia (Simanjuntak, 2012).
Reputasi Organisasi Nirlaba
Reputasi adalah nama baik yang dihasilkan organisasi atas suatu
pencapaian/prestasi untuk mendapat kepercayaan masyarakat (Parsons dan
Trussel, 2008). Organisasi nirlaba yang baru relatif membutuhkan waktu untuk
membangun diri dengan donor dan mencapai pengenalan nama (Bennett dan
DiLorenzo dalam Parsons dan Trussel, 2008). Donatur lebih memilih untuk
memberikan kontribusi kepada organisasi nirlaba yang memiliki reputasi.
Menurut Parsons dan Trussel (2008) umur merupakan proxy dari kemampuan
organisasi untuk membangun reputasi. Oleh karenanya semakin panjang umur
organisasi maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh untuk mencapai
6
pengenalan nama. Umur perusahaan seringkali mencerminkan pengalaman
perusahaan dalam melakukan berbagai kebijakannya (Yoga, 2010).
Umur organisasi adalah juga indikasi kemampuan organisasi bertahan
terhadap hambatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Melalui pengalaman
yang panjang maka organisasi dapat mengelola program dengan lebih baik untuk
terus memberikan layanan yang sesuai dengan visinya dan memperoleh
kepercayaan dari masyarakat. Speakman Management Consulting
mengkategorikan siklus hidup organisasi nirlaba seperti pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1
Siklus Hidup Nirlaba
Tahap Kunci pertanyaan
Durasi Hambatan Peluang
Grass
Roots - penemuan
Bisakah
mimpi ini terwujud?
0 - 5 tahun • Resistensi terhadap
pembentukan • Kurangnya pendanaan
/ keahlian
• Tidak ada dukungan
dari luar
• Kreativitas
• Energi untuk mimpi • Semangat untuk
bergabung
Start-Up -
inkubasi
Bagaimana
kita akan
melakukan ini?
1 - 2 tahun • Takut meresmikan
• Mempertahankan
antusiasme awal • Fokus pendiri dan
energI
• Semangat dari
penyandang dana
• Pemimpin Karismatik • Orang yang ingin milik
remaja -
pertumbuhan
Bagaimana
kita bisa membangun
ini menjadi
layak?
2 - 5 tahun • Tidak adanya sistem &
akuntabilitas • Kewalahan dengan
perubahan
• Perubahan mungkin mengasingkan
penyandang dana,
klien, staf dan dewan
• Bahaya menjadi terisolasi dalam
sistem
• Rasa prestasi
• New wajah, 'tangan dan kaki'
• Diversifikasi dalam
semua bidang organisasi • Peremajaan untuk pendiri
7
Untuk mencapai fase kematangan organisasi diperlukan waktu lebih dari 5
tahun sejak tahap pembentukan. Kemampuan organisasi untuk mengelola diri
pada masa stagnasi memerlukan waktu sekitar 2 tahun dan keputusan untuk
bertahan ataukah menghentikan aktivitas bisa mencapai 2 tahun. Organisasi yang
berumur panjang adalah organisasi yang berpengalaman dalam mengelola
aktivitasnya.
Ukuran Organisasi
Ukuran organisasi merupakan pembahasan mengenai besar-kecilnya
organisasi, serta apa dan bagaimana dampaknya terhadap pengelolaan organisasi
(Kusdi, 2009). Ukuran dapat diukur dalam cara yang berbeda yaitu dengan
menjumlahkan total aset, jumlah total pendapatan ( Krishnan & Schauer, 2000).
Ukuran juga dapat mewakili kemampuan organisasi nirlaba untuk berhasil dalam
misinya. Organisasi nirlaba yang mempunyai ukuran besar memiliki dana yang
besar untuk melakukan program dan mencapai kinerja yang baik. Sebuah
organisasi nirlaba dengan ukuran yang lebih besar cenderung lebih mungkin untuk
dapat (a) melikuidasi aset yang ada atau (b) memperoleh kredit dalam rangka
matang - keberlanjut
an
Bagaimana bisa
momentum
dipertahankan?
7 - 30 tahun • Kurangnya atau kontrol terlalu banyak
• Kurangnya mengambil
resiko • Dewan & staf terlalu
operasional
• Tidak dapat transisi ke
pemerintahan dewan • Konflik antara lama
dan baru
• Merasa aman • Sumber daya yang
memadai
• Baru Staf / papan - ide-ide segar
• Kemampuan untuk
mencoba sesuatu yang baru
stagnasi & pembaruan
Apa yang kita
butuhkan
untuk
mendesain ulang?
2 - 5 tahun • Resistensi terhadap perubahan
• Ketidakmampuan
untuk mengatasi
tantangan utama • Penurunan gairah
• Isolasi badan
• Kebijaksanaan dari masa lalu
• peluang Kemitraan
Strategis
• Kesempatan untuk mengambil risiko lagi dan
berpikir 'out-of-the-box'
penurunan Dan
Shut-Down
Haruskah kita tutup?
1 - 2 tahun • Keuangan krisis • Tidak Pantas
kepemimpinan
• Hilangnya staf dan
relawan • Kurangnya gairah
setiap
• Komitmen untuk menyelesaikan
perubahan haluan
• Anggun 'sunset' atau
merger
8
memenuhi kebutuhan masa depan (Parsons dan Trussel, 2008). Tanpa ada dana
cadangan yang berasal dari likuiditas aset dan pendapatan yang memadai, sebuah
organisasi nirlaba tidak akan mampu untuk terus beroperasi secara normal ketika
dihadapkan dengan penurunan pendapatan.
Temuan Wise (1997) menunjukkan bahwa sebuah badan amal yang besar
memiliki rasio biaya administrasi yang lebih rendah daripada badan amal yang
lebih kecil. Dengan demikian dapat dikatakan apabila sebuah badan amal besar
memiliki rasio biaya administrasi yang rendah maka rasio biaya programnya
tinggi. Krishnan, dan Yetman (2006) menemukan bukti bahwa mengecilkan biaya
penggalangan dana dan administrasi dikarenakan untuk meningkatkan biaya
program dan rasio program.
Kohler (2002) menyatakan bahwa ukuran memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap rasio biaya administrasi. Wise (1997) menyatakan bahwa
efisiensi yang diukur dengan rasio biaya program dan rasio biaya administrasi,
keduanya sangat dipengaruhi oleh ukuran. Pohan (2013) juga menemukan bahwa
ukuran organsiasi memiliki pengaruh yang signifikan dengan rasio biaya
administrasi jika menggunakan variabel total aset dan total pendapatan.
Sedangkan Baber et al. (2001) menemukan bahwa pendapatan berpengaruh positif
terhadap rasio biaya program. Namun purba (2012) menemukan bahwa tidak ada
hubungan antara rasio biaya program dengan ukuran organisasi.
Pengembangan Hipotesis
Menurut Parsons dan Trussel (2008) umur merupakan proxy dari
kemampuan organisasi untuk membangun reputasi. Donatur lebih memilih untuk
memberikan kontribusi kepada organisasi nirlaba yang memiliki reputasi. Parsons
dan Trussel (2008) juga menyimpulkan bahwa salah satu ukuran yang dapat
mewakili kemampuan sebuah organisasi nirlaba untuk berhasil dalam misinya
(untuk program) dan menarik pendapatan (termasuk kontribusi) adalah
umur/reputasi organisasi nirlaba. Adapun organisasi nirlaba yang baru, relatif
membutuhkan waktu untuk membangun diri dengan donor (penyumbang dana)
dan mencapai pengenalan nama (Bennett dan DiLorenzo dalam Parsons dan
9
Trussel, 2008). Meskipun demikian, seringkali donor tidak dapat melihat langsung
output organisasi nirlaba dan membuat keputusan tentang kualitas tersebut
(Parsons dan Trussel (2008). Donatur seringkali mengandalkan diri pada reputasi
organisasi untuk menilai output organisasi nirlaba. Dengan reputasi yang ada
maka organisasi memiliki modal yang baik untuk menarik dana dari donatur yang
meningkatkan kapasitas (besaran) organisasinya. Dengan kapasitas yang besar
tersebut maka tersedia dana yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas program dan terus memperbaiki kinerja dimata donatur.
Umur organisasi memberikan kesempatan kepada organisasi untuk belajar
mengelola berbagai hambatan dan tantangan dalam pengelolaan organisasi.
Dengan demikian diduga bahwa semakin panjang umur organisasi maka
organisasi tersebut semakin baik dalam mengelola kinerja khususnya kinerja yang
dapat meningkatkan kredibilitas dimata stakeholder khususnya donatur.
Kemampuan organisasi untuk mengelola sumber dana yang sesuai dengan
harapan donatur adalah alokasi dana yang lebih besar untuk program
dibandingkan untuk administrasi.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diuji dalam penelitian ini
adalah :
Ha1 = Reputasi organisasi berpengaruh positif terhadap ukuran
organisasi
Ha2 = Ukuran organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja
organisasi nirlaba
Ha3 = Reputasi organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja
organisasi
Ha4 = Ukuran memediasi hubungan antara reputasi organisasi dan
kinerja organisasi
Gambaran model penelitian yang hendak diuji adalah sebagai berikut :
Gambar 1
Kerangka Pikir Penelitian
Ha1 a b Ha2 c’ Ha3
KINERJA
ORGANISASI REPUTASI
UKURAN
ORGANISASI
10
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan menggambarkan
pengaruh ukuran dan umur organisasi terhadap kinerja organisasi nirlaba di
Indonesia. Data berupa data sekunder dari laporan keuangan yang sudah diaudit
khususnya laporan Aktivitas dan Neraca organisasi nirlaba. Data diperoleh dari
pusat data Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
Sampel dipilih dengan metode purposive sample. Kriteria dan jumlah sampel
terpilih adalah sebagai berikut :
Tabel 2
Kriteria dan jumlah sampel
Keterangan Jumlah
Organisasi Nirlaba yang Laporan Keuangannya dapat diakses 77
Organisasi Nirlaba di Bidang Non Sosial 44
Organisasi Nirlaba di Bidang Sosial yang Laporan
Keuangannya Tidak Lengkap untuk data penelitian 24
Organisasi Nirlaba di Bidang Sosial Lengkap 9
Total Laporan Keuangan untuk 3 tahun (2007-2009) 36
Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diidentifikasikan
sebagai berikut ini:
Tabel 3
Identifikasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Empirik
Ukuran
Organisasi (X1)
Besar kecilnya organisasi berdasarkan ukuran
tertentu.
Total Pendapatan,
Total Aset
Reputasi (X2) Nama baik yang dihasilkan organisasi atas
suatu pencapaian/prestasi untuk mendapat
kepercayaan masyarakat.
Umur Organisasi
Nirlaba
Kinerja
Organisasi (Y)
Ukuran pencapaian organisasi berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu dalam suatu periode
waktu.
Rasio Biaya Program
11
Langkah Analisis
1. Identifikasi data keuangan terkait dan tahun berdiri organisasi nirlaba
2. Menghitung rasio biaya program, dengan rumus :
3. Pengujian Asumsi Dasar Klasik
Untuk mendapatkan model regresi yang tidak bias, maka diperlukan
pengujian terhadap normalitas, tidak adanya korelasi antara residual pada suatu
periode dengan periode sebelumnya (autokorelasi), tidak adanya hubungan
sempurna antar variabel bebas (multikolinearitas), dan homokedastisitas atau
tidak adanya kesamaan varian dari residual satu pengamatan dengan
kepengamatan yang lain (heteroskedastisitas).
Uji asumsi normalitas dilakukan dengan uji one sample kolmogorov-
smirnov test. Hasil uji normalitas (lampiran 4) menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal setelah mentransform data menjadi Ln. Normalitas data
diketahui dari nilai signifikasi yang lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2011).
Pengujian gejala autokorelasi dilakukan dengan uji Run Test. Jika antar
residual tidak terdapat hubungan korelasi atau memiliki nilai tidak signifikan
pada 0,05 maka dikatakan bahwa residul adalah acak atau random atau tidak
terjadi autokorelasi (Ghozali, 2011). Dari hasil pengujian yang dilakukan
menunjukkan semua regresi sederhana terjadi autokorelasi. Oleh karena itu
dilakukan perbaikan dengan menghitung nilai p, Theil, dan Nagar dengan
rumus sebagai berikut (Ghozali, 2011):
Hasil perbaikan (lampiran 5) menunjukkan tidak terjadi autokorelasi.
Asumsi non multikolinearitas terpenuhi, ditunjukkan oleh nilai Variance
Inflation Factor (VIF) dari semua variabel bebas dibawah 10 dan angka
tolerance mendekati 1 atau lebih dari 0,10 (lampiran 6). Menurut Ghozali
(2011) nilai VIF kurang dari atau sama dengan 10 dan angka tolerance
12
mendekati 1 atau lebih dari 0,10 berarti tidak terdapat multikolinearitas.
Uji heteroskedastisitas, dilakukan Uji Park. Uji tersebut mengemukakan
metode bahwa varaince (S2) merupakan fungsi dari variabel-variabel
independen. Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi
signifikan pada 0,05 secara statistik, hal tersebut menunjukkan bahwa data
model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).
Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 7 yang menyimpulkan tidak
terdapat heteroskedastisitas.
4. Analisis Regresi Sederhana
Uji hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis regresi sederhana
dengan bantuan SPSS 11.5 . Model persamaan regresi secara sistematis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y = b0 + b X
Keterangan :
Y = Rasio Biaya Program
b0 = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X = Ukuran organisasi (total pendapatan dan total aset), Umur
5. Analisis Regresi dengan Variabel Intervening
Suatu variabel disebut intervening jika variabel tersebut ikut
mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independen) dan variabel
kriterion/dependen (Baron dan Kenny, 1986) dalam Ghozali,( 2011). Untuk
menguji analisis variabel intervening dilakukan dengan Metode Kausal Step
dan Metode Product of Coefficient (Ghozali, 2011).
Langkah-langkah dalam menggunakan Metode Kausal Step :
Membuat persamaan regresi variabel bebas umur (X) terhadap variabel
tergantung Kinerja (Y).
Membuat persamaan regresi variabel bebas umur (X) terhadap variabel
mediasi ukuran (M).
Membuat persamaan regresi variabel bebas umur (X) terhadap variabel
13
terhantung kinerja (Y) dengan memasukan variabel mediasi ukuran (M)
dalam persamaan.
Menarik kesimpulan dengan kriteria pengujian.
Langkah tersebut dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Y = Rasio Biaya Program
α = Konstanta
a,b,c = Koefisien Regresi
X = Umur
M = Ukuran Organisasi (total pendapatan dan total aset)
Kriteria Pengujian (Ghozali, 2011):
Variabel M dinyatakan sebagai variabel mediasi sempurna (perfect
mediation) jika, setelah memasukan variabel M pengaruh variabel X
terhadap Y menurun menjadi nol (c’=0) atau pengaruh variabel X terhadap
Y yang tadinya signifikan (sebelum memasukan variabel M) menjadi tidak
signifikan setelah memasukan variabel M ke dalam model persamaan
regresi.
Variabel M dinyatakan sebagai variabel mediasi persial (partial mediation)
jika, setelah memasukan variabel M pengaruh variabel X terhadap Y
menurun tetapi tidak menjadi nol (c’≠ 0) atau pengaruh variabel X
terhadap Y yang tadinya signifikan (sebelum memasukan variabel M)
menjadi tetap signifikan setelah memasukan variabel M ke dalam model
persamaan regersi tetapi mengalami penurunan koefesien regresi
Sedangkan untuk Metode Product of Coefficient dapat dilakukan dengan
cara melihat t hitung. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka dapat disimpulkan
terjadi pengaruh mediasi (Ghozali, 2011). Nilai t hitung dapat diperoleh dengan
membandingkan perkalian koefisien regresi pada persamaan II (koefisien a)
dan pada persamaan III (koefisien b) dengan standar error ab (Sab):
14
Pengujian Hipotesis
Melakukan Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu ukuran
organisasi nirlaba (X1) dan umur organisasi nirlaba (X2) berpengaruh secara
parsial terhadap kinerja organisasi nirlaba. Ketentuan penerimaan dan
penolakan hipotesis adalah berdasarkan nilai signifikansi. Jika signifikansi di
bawah 0,05 berarti H0 ditolak dan H1 diterima, namun jika signifikansi di atas
0,05 berarti H0 diterima dan H1 ditolak.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Deskriptif statistik untuk berbagai variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Pada Tabel 4 menunjukkan data yang digunakan dalam penelitian ini
sangat bervariasi karena nilai standar deviasi lebih dari 50 % nilai mean.
Organisasi terkecil dilihat dari total aset dan total pendapatan adalah Yayasan
Rumah Yatim pada tahun 2007. Sedangkan yang terbesar adalah Yayasan
Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi Utara (YPBSU) pada tahun 2007.
222222 sbsasbasabsab
abs
abt
15
Sembilan (9) organisasi nirlaba yang menjadi sampel penelitian ini (36
data laporan keuangan) berada pada fase matang-berkelanjutan (berumur 7 - 47
tahun). Usia termuda adalah Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Sulawesi Utara
(YPBSU) yang berumur 7 tahun sedangkan usia yang tertua adalah Yayasan
Kristen Trukajaya berumur 47 tahun. Organisasi yang berada pada fase matang-
berkelanjutan salah satu cirinya adalah kepemilikan sumber daya yang memadai
(Speakman Management Consulting, 2002).
Terdapat juga organisasi nirlaba yang menggunakan seluruh biayanya
untuk program (100%) yaitu Yayasan Kristen Trukajaya pada tahun 2007 dan
yang terendah dalam alokasi biaya program adalah Yayasan Rumah Yatim pada
tahun 2008 sebesar 37%. Nilai rata-rata sebesar 78,75% menunjukkan bahwa rata-
rata organisasi telah lebih banyak (diatas 50%) menggunakan anggarannya untuk
program daripada untuk kegiatan administrasi.
Dari Gambar 2 menunjukkan bahwa hampir semua organisasi nirlaba
(95%) memperoleh sumber dana dari sumbangan. Hal ini sesuai dengan
karakteristik organisasi nirlaba dalam PSAK 45 tahun 2000 yang menyatakan
bahwa sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding
dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
95%
2% 3%
Gambar 2SUMBER DANA ORGANISASI NIRLABA
SUMBANGAN
PENDAPATAN BUNGA
PENDAPATAN LAINNYA
16
Pengujian Hipotesis
Uji pengaruh dilakukan dengan menggunakan teknik regresi sederhana
dan regresi dengan variabel intervening. Berikut ini adalah tabel hasil regresi
antara variabel independen dengan variabel dependen:
Pembahasan
Pengaruh Reputasi terhadap Ukuran Organisasi Nirlaba
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi organisasi berpengaruh
positif terhadap ukuran organisasi nirlaba. Organisasi nirlaba yang memiliki
reputasi yang baik maka organisasi memiliki modal yang baik untuk menarik dana
dari donatur yang dapat meningkatkan kapasitas (besaran) organisasinya. Donatur
seringkali mengandalkan diri pada reputasi organisasi untuk menilai output
organisasi nirlaba. Hasil penelitian mendukung Parsons dan Trussel (2008) yang
menyatakan bahwa umur merupakan proxy dari reputasi dan donatur lebih
memilih memberikan kontribusi kepada organisasi nirlaba yang memiliki reputasi.
Artinya semakin panjang umur organisasi maka semakin besar ukuran organisasi
Variabel Variabel
Dependen Independen
P_LNPDPT P_LNUMUR 0,277 0,000 Diterima
P_LNASET P_LNUMUR 0,322 0,000 Diterima
P_LNRAS P_LNPDPT 0,050 0,005 Diterima
P_LNRAS P_LNASET 0,046 0,005 Diterima
P_LNRAS P_LNUMUR 0,060 0,000 Diterima
P_LNRAS P_LNPDPT 0,051 0,004
P_LNUMUR -0,005 0,641
P_LNRAS P_LNASET 0,046 0,005
P_LNUMUR -0,006 0,555
n = 35 Signifikan: pada tingkat 5%
Keterangan: P_LNRAS =LnRasio-P*Lag(LnRasio)
Tabel 5
Hasil Uji Hipotesis
Koefisien sig Hipotesis
P_LNASET = LnTot.Aset-P*Lag(LnTot.Aset)
P_LNUMUR = LnUmur-P*Lag(LnUmur)
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2013
P_LNPDPT= LnTot.Pndptn-P*Lag(LnTot.Pndptn)
Diterima
Diterima
17
baik diukur dengan ukuran pendapatan maupun dengan ukuran aset. Hal ini terkait
dengan semakin banyaknya pengalaman yang dimiliki dalam mengelola
organisasi dan mendapatkan kepercayaan dari donatur. Parsons dan Trussel
(2008) menyimpulkan bahwa salah satu ukuran yang dapat mewakili kemampuan
sebuah organisasi nirlaba untuk berhasil dalam misinya (untuk program) dan
menarik pendapatan (termasuk kontribusi) adalah reputasi organisasi nirlaba.
Pengaruh Ukuran terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada organisasi nirlaba di Indonesia
yang bergerak pada bidang yang sama, ukuran organisasi mempunyai pengaruh
positif terhadap kinerja organisasi nirlaba. Hasil tersebut mendukung temuan
Baber et al. (2001) yang menyimpulkan bahwa pendapatan berpengaruh positif
terhadap rasio biaya program. Artinya semakin besar ukuran organisasi nirlaba
maka kinerja meningkat. Temuan Wise (1997) juga menunjukkan bahwa sebuah
badan amal yang besar memiliki rasio biaya administrasi yang lebih rendah
daripada badan amal yang lebih kecil. Dengan demikian dapat dikatakan apabila
sebuah badan amal besar memiliki rasio biaya administrasi yang rendah maka
rasio biaya programnya tinggi. Penelitian Wise tersebut dilakukan pada tujuh
puluh lima badan amal yang memiliki karakteristik yang sama yang terdapat pada
Henderson Top 2000 Charities (1994). Hasil penelitian ini berbeda dengan
penelitian Purba (2012) yang menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara
rasio biaya program dengan ukuran organisasi. Perbedaan ini diduga disebabkan
oleh karena penelitian Purba (2012) dilakukan pada organisasi nir laba yang
bergerak pada beragam jenis aktivitas. Karakteristik dan keadaan organisasi yang
berbeda menyiratkan biaya yang berbeda juga untuk komponen biaya administrasi
(Hall dalam Bowman, 2006).
Pengaruh Reputasi terhadap Kinerja Organisasi Nirlaba
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reputasi berpengaruh positif terhadap
kinerja organisasi organisasi nirlaba. Menurut Parsons dan Trussel (2008) umur
18
merupakan proxy dari reputasi. Umur organisasi memberikan kesempatan kepada
organisasi untuk belajar mengelola berbagai hambatan dan tantangan dalam
pengelolaan organisasi. Dengan demikian semakin panjang umur organisasi maka
organisasi tersebut semakin baik dalam mengelola kinerja khususnya kinerja yang
dapat meningkatkan kredibilitas dimata stakeholder khususnya donatur. Menurut
Speakman Management Consulting (2002) pada fase matang berkelanjutan (usia
7-30 tahun) sebuah organisasi nirlaba memiliki peluang rasa aman, sumber daya
yang memadai, terdapat ide-ide segar, dan memiliki kemampuan untuk mencoba
sesuatu yang baru. Dengan demikian organisasi nirlaba dapat menjalankan
berbagai visi dan misinya secara maksimal karena memiliki sumber daya yang
memadai dan menggunakan berbagai strategis dari ide-ide baru tersebut. Sehingga
semakin panjang umur organisasi nirlaba maka kinerjanya semakin meningkat.
Pengaruh Reputasi terhadap Kinerja Organisasi melalui Ukuran Organisasi
Berdasarkan metode Kausal Step dan metode Product of Coefficient
terbukti bahwa reputasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi nirlaba melalui
ukuran organisasi. reputasi organisasi menjadi tidak berpengaruh terhadap kinerja
organisasi nirlaba setelah memasukkan ukuran organisasi kedalam persamaan
regresi. Hasil perhitungan pada gambar 3 dan 4 menunjukkan nilai t hitung
(2,6504 dan 2,3967) lebih besar dari t tabel (2,0369) dengan tingkat signifikansi
0,05. Artinya terdapat pengaruh tidak langsung antara reputasi organisasi dengan
kinerja organisasi nirlaba. Sehingga disimpulkan bahwa ukuran (total pendapatan
dan total aset) memediasi secara sempurna (perfect mediation) hubungan antara
reputasi dengan rasio biaya program. Artinya organisasi nirlaba yang berumur
panjang akan mempunyai ukuran (total pendapatan dan total aset) yang lebih
besar. Dengan ukuran yang besar maka dapat meningkatkan kinerja organisasi
nirlaba.
19
Gambar 3
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Reputasi Terhadap Kinerja
Organisasi Nirlaba Melalui Total Pendapatan
a=0,277 b=0,051 sig= 0,000 sig=0,004 sa=0,048 sb=0,017
c=0,060 sig=0,000 c’=0,005 sig= 0,642
Gambar 4
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Reputasi Terhadap Kinerja
Organisasi Nirlaba Melalui Total Aset
a=0,322 b=0,046
sig= 0,000 sig=0,005
sa=0,080 sb=0,015
c=0,060 sig=0,000
c’=0,006 sig= 0,555
P_LnPENDAPAT
AN
P_LnUMUR P_LnKINERJA
ORGANISASI
222222 sbsasbasabsab 222222 017,0.048,0017,0.277,0048,0.051,0 abs
0000006,0000022,00000059,0 abs
00001285,0abs
0,00533abs
abs
abt 6504,2
00533,0
051,0.277,0t
P_LnASET
P_LnUMUR P_LnKINERJA
ORGANISASI
222222 sbsasbasabsab 222222 015,0.080,0015,0.322,0080,0.046,0 abs
0000014,00000233,00000135,0 abs
0000382,0abs
0,00618abs
abs
abt 3967,2
00618,0
046,0.322,0t
20
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Beberapa hal yang dihasilkan dalam penelitian ini:
1. Reputasi organisasi nirlaba berpengaruh positif yang signifikan terhadap
ukuran organisasi nirlaba dan terhadap kinerja organisasi organisasi nirlaba.
2. Ukuran organisasi berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja
organisasi nirlaba.
3. Total pendapatan dan total aset memediasi secara sempurna hubungan antara
reputasi dengan rasio biaya program.
Implikasi Teori
Hasil penelitian mendukung penelitian Parsons dan Trussel (2008) bahwa
reputasi yang diproxykan dengan umur mempengaruhi ukuran organisasi dan
mendukung kesimpulan penelitian Baber et al. (2001) yang menyatakan bahwa
pendapatan berpengaruh positif terhadap rasio biaya program. hasil penelitian
juga mendukung temuan Wise (1997) yang menemukan bahwa sebuah badan
amal yang besar memiliki rasio biaya administrasi yang lebih rendah. Dengan
demikian dapat dikatakan apabila sebuah badan amal besar memiliki rasio biaya
administrasi yang rendah maka rasio biaya programnya tinggi. Penelitian ini tidak
mendukung penelitian Purba (2012) yang menyimpulkan bahwa ukuran tidak
berpengaruh terhadap kinerja organisasi karena pada pengujian ini dengan hanya
melibatkan organisasi sosial ditemukan hasil yang berbeda.
Implikasi Terapan
Dalam penelitian ini dapat mengambil kesimpulan sebagai implikasi terapan,
antara lain:
a. Reputasi organisasi dapat digunakan donatur sebagai pertimbangan dalam
memberikan bantuan kepada organisasi nirlaba, karena reputasi organisasi
mempengaruhi kinerja organisasi nirlaba.
b. Organisasi nirlaba dapat berumur panjang jika dikelola dengan baik. Dengan
umur yang panjang dapat mempunyai reputasi yang baik dan meningkatkan
kepercayaan donatur untuk memberikan bantuan kepada organisasi nirlaba.
21
Keterbatasan Penelitian dan Saran Untuk Penelitian Mendatang
Ukuran organisasi yang didasarkan pada nilai absolut pendapatan
kemungkinan terdistorsi dengan adanya perubahan nilai mata uang pada
sepanjang tahun pengamatan. Selain itu semua sample penelitian adalah
organisasi yang berada dalam fase matang-berkelanjutan (umur 7-47 tahun)
sehingga tidak mencerminkan keseluruhan fase pada organisasi nirlaba.
Keterbatasan data yang bisa diakses juga menyebabkan sampel penelitian tidak
mutahir (up to date).
Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada organisasi sejenis
dengan satu tahun pelaporan keuangan atau dengan membuat penyesuaian
berdasarkan indeks harga (cross sectional analysis) serta mencangkup organisasi
pada berbagai fase dalam siklus hidup organisasi nirlaba.
22
DAFTAR PUSTAKA
Baber, W. R., Roberts, A. A., & Visvanathan, G. (2001). Charitable
organizations’ strategies and program-spending ratios. Accounting
Horizons, 15(4), 329–343.
Bowman, (2006), “Should Donors Care About Overhead Costs? Do They
Care?”, Nonprofit and Voluntary Sector Quartely, Vol. 35, No. 2.
Epstein, Marc J. and Buhovac, Adriana Rejc, 2009. Improving Performance
Measurement: Not for Profit Organizations. CMA Management, Vol. 83,
No. 7, 16-21.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivatiate Dengan Program SPSS.
Semarang: BP-UNDIP.
Hager, Mark A. (2001). Nonprofit and Voluntary Sector Quarterly. Sage
Publications, vol. 30, no. 2, 376-392.
Hansmann, H. B. (1980). The role of nonprofit enterprise. The Yale Law Journal,
89(5), 835–901.
Hardiyani, Puspita Rachmawati., 2009. Profil Kinerja Keuangan Organisasi
Nirlaba di Indonesia. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas
Kristen Satya Wacana.(Tidak Dipublikasikan).
Ikatan Akuntan Indonesia, 2000, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No.45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.
Kȁhler, J., (2002), “The Size Effect in The Administration Costs of Charities”,
The European Accounting Riview 2002, 11:2, 215-243.
Krishnan, Jagan., & Schauer, Paul C. (2000). The Differentiation of Quality
among Auditors: Evidence from the Not‐for‐Profit Sector. Auditing: A
Journal of Practice & Theory, Vol. 19, No. 2, pp. 9-25.
Krishnan, R., Yetman, M. H., & Yetman, R. J. (2006). Expense misreporting in
nonprofit organizations. Accounting Review, 81(2), 399–420.
Kusdi, 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta. Salemba Humanika
Mahsun, Mohamad, et.al., 2007. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta. BPFE
Parsons, L. M., & Trussel, J. M., (2008), “Financial Reporting Factors Affecting
Donation to Charitable Organization”, Advances in Accounting, Vol. 23,
No. 263-285.
23
Pohan, Baktiar Hertansyah., 2013. Pengaruh Ukuran Organisasi terhadap Rasio
Biaya Administrasi pada Organisasi Nirlaba. Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana.
Prof, DR. Djatmiko, Yayat Hayati, 2008. Perilaku Organisasi. Bandung:
Alfabeta.
Purba, Linceria., 2012. Hubungan Rasio Biaya Program dengan Ukuran
Organisasi pada Organisasi Nirlaba di Indonesia. Skripsi Program S1
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana.
Rahmani, Rezma Hadi., 2010. Analisis Pengukuran Kinerja Organisasi Nirlaba
dengan Metode Balanced Scorecard. Skripsi Program S1 Fakultas
Ekonomi Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Ritchie, William J., and Robert W.Kolodinsky. (2003). Nonprofit Organization
Financial Performance Measure: An Evaluation of New and Existing
Financial Performance Measure. Nonprofit Management and
Leadership, 13(4) : 367-381.
Simanjuntak, Eiodia Sharon Christa., 2012. Analisi Kinerja Keuangan
Organisasi Nirlaba (Studi Kasus Pada Yayasan Sion). Skripsi Program
S1 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana.
Wise, David. E., (1997), “Size and Administration Costs in the Voluntary
Sector: A Note”, Financial Accountability and Management, 13(1), 0267-
4424
Yoga, 2010. Hubungan Teori Signalling dengan Under Pricing Saham pada
Penawaran Perdana (IPO) di Bursa Efek Jakarta. Eksplanasi Vol. 5,
No. 1.
www.speakmanconsulting.com
24
LAMPIRAN-LAMPIRAN
25
LAMPIRAN 1
DAFTAR NAMA DAN TAHUN BERDIRI ORGANISASI NIRLABA
NO Nama Organisasi Tahun Tahun berdiri Umur
1 Yayasan Aksi Cepat Tanggap
(ACT)
2007, 2008,
2009, 2010
2005
8
2 Borneo Orangutan Survival
(BOS)
2007, 2008,
2009, 2010
1998
15
3 Yayasam Idep Selaras Alam 2007, 2008,
2009, 2010
1999
14
4 Yayasan Merah Putih Palu
(YMP)
2007, 2008,
2009, 2010
1989
24
5 Pos Keadilan Peduli Umat
(PKPU)
2007, 2008,
2009, 2010
1999
14
6 Rumah Yatim 2007, 2008,
2009, 2010
1997
16
7 Yayasan Usaha Mulia (YUM) 2007, 2008,
2009, 2010
1975
38
8 Yayasan Pembangunan
Berkelanjutan Sulawesi Utara
(YPBSU)
2007, 2008,
2009, 2010
2006
7
9 Yayasan Kristen Trukajaya 2007, 2008,
2009, 2010
1966
47
26
LAMPIRAN 2
TABEL UKURAN ORGANISASI NIRLABA
27
LAMPIRAN 3
TABEL PERHITUNGAN RASIO BIAYA PROGRAM
28
LAMPIRAN 4
Uji Asumsi Klasik Normalitas
Umur – Pendapatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation ,12986923
Most Extreme
Differences
Absolute ,102
Positive ,102
Negative -,069
Kolmogorov-Smirnov Z ,602
Asymp. Sig. (2-tailed) ,862
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Umur – Aset
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation ,21334299
Most Extreme
Differences
Absolute ,186
Positive ,186
Negative -,121
Kolmogorov-Smirnov Z 1,100
Asymp. Sig. (2-tailed) ,178
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Pendapatan – Rasio Biaya Program
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation ,02938181
Most Extreme
Differences
Absolute ,155
Positive ,155
Negative -,125
Kolmogorov-Smirnov Z ,918
Asymp. Sig. (2-tailed) ,368
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
29
LAMPIRAN 4
Aset – Rasio Biaya Program
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation ,02826710
Most Extreme
Differences
Absolute ,181
Positive ,181
Negative -,155
Kolmogorov-Smirnov Z 1,071
Asymp. Sig. (2-tailed) ,202
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Umur – Rasio Biaya Program
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation ,01354685
Most Extreme
Differences
Absolute ,125
Positive ,125
Negative -,075
Kolmogorov-Smirnov Z ,738
Asymp. Sig. (2-tailed) ,648
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Umur – Pendapatan - Rasio Biaya Program
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation ,02921403
Most Extreme
Differences
Absolute ,155
Positive ,155
Negative -,137
Kolmogorov-Smirnov Z ,914
Asymp. Sig. (2-tailed) ,373
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data
30
LAMPIRAN 4
Umur – Aset - Rasio Biaya Program
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000
Std. Deviation ,02813852
Most Extreme
Differences
Absolute ,185
Positive ,185
Negative -,162
Kolmogorov-Smirnov Z 1,094
Asymp. Sig. (2-tailed) ,182
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
31
LAMPIRAN 5
Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Umur – Pendapatan Umur – Aset
Runs Test Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Value(a) -,06041
Cases < Test Value 17
Cases >= Test Value 18
Total Cases 35
Number of Runs 14
Z -1,369
Asymp. Sig. (2-tailed) ,171
a Median a Median
Pendapatan – Rasio Biaya Program
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Value(a) -,00262
Cases < Test Value 17
Cases >= Test Value 18
Total Cases 35
Number of Runs 20
Z ,348
Asymp. Sig. (2-tailed) ,728
a Median
Aset – Rasio Biaya Program
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Value(a) -,00231
Cases < Test Value 17
Cases >= Test Value 18
Total Cases 35
Number of Runs 18
Z ,000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000
a Median
Unstandardized
Residual
Test Value(a) -,00679
Cases < Test Value 17
Cases >= Test Value 18
Total Cases 35
Number of Runs 18
Z ,000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000
32
LAMPIRAN 5
Umur – Rasio Biaya Program
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Value(a) -,00313
Cases < Test Value 17
Cases >= Test Value 18
Total Cases 35
Number of Runs 15
Z -1,025
Asymp. Sig. (2-tailed) ,305
a Median
Umur – Pendapatan - Rasio Biaya Program
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Value(a) -,00261
Cases < Test Value 17
Cases >= Test Value 18
Total Cases 35
Number of Runs 20
Z ,348
Asymp. Sig. (2-tailed) ,728
a Median
Umur – Aset - Rasio Biaya Program
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Value(a) -,00251
Cases < Test Value 17
Cases >= Test Value 18
Total Cases 35
Number of Runs 18
Z ,000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000
a Median
33
LAMPIRAN 6
Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas dan Uji Pengaruh Menggunakan
Regresi Sederhana dan Regresi Variabel Intervening
Umur – Pendapatan (Regresi Sederhana)
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2,337 ,027 85,427 ,000
P_LNUMUR
,277 ,048 ,708 5,758 ,000 1,000 1,000
a Dependent Variable: P_LNPDPT
Umur – Aset (Regresi Sederhana)
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2,566 ,047 54,941 ,000
P_LNUMUR ,322 ,080 ,576 4,047 ,000 1,000 1,000
a Dependent Variable: P_LNASET
Pendapatan – Rasio Biaya Program (Regresi Sederhana)
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -,257 ,078 -3,309 ,002
P_LNPDPT ,050 ,017 ,462 2,991 ,005 1,000 1,000
a Dependent Variable: P_LNRAS
34
LAMPIRAN 6
Aset – Rasio Biaya Program (Regresi Sederhana)
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -,210 ,063 -3,341 ,002
P_LNASET ,046 ,015 ,467 3,034 ,005 1,000 1,000
a Dependent Variable: P_LNRAS
Umur – Rasio Biaya Program (Regresi Sederhana) Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -,029 ,003 -9,220 ,000
P_LNUMUR ,060 ,005 ,900 11,865 ,000 1,000 1,000
a Dependent Variable: P_LNRAS
Umur – Pendapatan - Rasio Biaya Program (Regresi Variabel Intervening)
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -,265 ,078 -3,376 ,002
P_LNPDPT ,051 ,017 ,480 3,086 ,004 ,994 1,006
P_LNUMUR -,005 ,011 -,073 -,471 ,641 ,994 1,006
a Dependent Variable: P_LNRAS
35
LAMPIRAN 6
Umur – Aset - Rasio Biaya Program (Regresi Variabel Intervening)
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -,207 ,064 -3,261 ,003
P_LNASET ,046 ,015 ,470 3,011 ,005 ,996 1,004
P_LNUMUR -,006 ,011 -,093 -,596 ,555 ,996 1,004
a Dependent Variable: P_LNRAS
36
LAMPIRAN 7
Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Umur – Pendapatan
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -5,499 ,493 -11,159 ,000
P_LNUMUR ,117 ,866 ,024 ,136 ,893
a Dependent Variable: LN_RES.2
Umur – Aset Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -4,417 ,420 -10,504 ,000
P_LNUMUR -,391 ,716 -,095 -,546 ,589
a Dependent Variable: LN_RES.2
Pendapatan – Rasio Biaya Program
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,181 7,143 ,165 ,870
P_LNPDPT -2,231 1,532 -,246 -1,457 ,155
a Dependent Variable: LN_RES.2
37
LAMPIRAN 7
Aset – Rasio Biaya Program
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,102 5,005 -,220 ,827
P_LNASET -1,951 1,195 -,273 -1,633 ,112
a Dependent Variable: LN_RES.2
Umur – Rasio Biaya Program Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -9,938 ,448 -22,179 ,000
P_LNUMUR -,154 ,733 -,036 -,210 ,835
a Dependent Variable: LN_RES.2
Umur – Pendapatan - Rasio Biaya Program
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,741 5,379 -,138 ,891
P_LNUMU -,334 ,778 -,073 -,429 ,670
P_LNPDPT -1,706 1,144 -,255 -1,491 ,146
a Dependent Variable: LN_RES.2
Umur – Aset - Rasio Biaya Program
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,538 4,137 -,614 ,544
P_LNASET -1,576 ,993 -,271 -1,587 ,122
P_LNUMUR -,001 ,707 ,000 -,002 ,999
a Dependent Variable: LN_RES.2
38
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : KRISTIN WAHYUNINGSIH
Nim : 232010096
Alamat Asal : DK. Slarang Rt 02 Rw 06 Surajaya, Kecamatan/
Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Judul Skripsi : Pengaruh Reputasi dan Ukuran Organisasi terhadap
Kinerja Organisasi Nilaba di Indonesia
Riwayat Pendidikan :
1996-1998 : TK Tunas Rimba 11, Surajaya Pemalang.
1998-2004 : SD Negeri 02 Surajaya, Pemalang.
2004-2007 : SMP Negeri 2 Pemalang
2007-2010 : SMA Negeri 1 Pemalang
Riwayat Seminar/Pelatihan/Organisasi :
1. Peserta The Real Accounting Competition And Exhibition 2012
2. Peserta National Seminar On Accounting 2012
3. Peserta Kuliah Umum “Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)” (2013)
4. Peserta Seminar “Prospek Perdagangan Berjangka Komoditi Sebagai
Alternatif Investasi” (2011)
5. Peserta Roadshow Sea Change 2012 to UKSW “Equip, Engage, And
Empower Society for Change”
6. Peserta Seminar “Peran Perbankan dan Sektor Bisnis dalam Era Masyarakat
Ekonomi ASEAN” (2013)
7. Peserta Seminar “Bethany Impacting Lifestyle” (2012)
8. Peserta Kegiatan Nonton Bareng “Lost In Papua” Salatiga Film Festival
(SAFFEST) 2011
9. Peserta Kegiatan Nonton Bareng “Negeri di Bawah Kabut” Salatiga Film
Festival (2012)
10. Asisten Mikro Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Semester
Genap 2012/2013
39
11. Asisten Mikro Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Semester
Antara 2012/2013
12. Asisten Laboraturium Akuntansi Biaya pada Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Semester Ganjil 2012/2013
13. Peserta Seminar “How to Trade In The Futures Market” (2010)
14. Peserta Workshop “The Power to Love” (2012)
15. Peserta Seminar Kewirausahaan (2010)
16. Peserta National Seminar On Accounting 2011 “Penyusunan Laporan
Keuangan Berbasis SAK 2010”
17. Peserta National Seminar On Accounting 2011 “Penyusunan Laporan
Keuangan Berdasarkan SAK ETAP”
18. Panitia Kegiatan Cave Tubing Kalisuci (2012)
19. Panitia Kegiatan Retreat Mahasiswa 2011 “Menjadi Generasi Pengubah di
era Globalisasi”
20. Peserta Leadership Outbond Training 2011-2012 “World In Our Hands”
21. Editor Ascarya Journalistic Club 2011- 2012
22. Peserta Kegiatan Sarasehan Literatur Kristen “Perkembangan Dan Potensi
Literatur Kristen di Indonesia” (2011)
23. Peserta Economic Day 2010
72