bukti keberadaan kerajaan kutai

18
A. BUKTI KEBERADAAN KERAJAAN KUTAI Gambar 1: Peta Letak Kerajaan Kutai Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan Kutai diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur (dekat kota Tenggarong), tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yangmenggambarkan kerajaan tersebut 2

Upload: eko-wahyudi

Post on 21-Jun-2015

22.008 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bukti keberadaan kerajaan kutai

A. BUKTI KEBERADAAN KERAJAAN KUTAI

Gambar 1: Peta Letak Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia.

Kerajaan Kutai diperkirakan muncul pada abad 5 M atau ± 400 M.

Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur (dekat kota

Tenggarong), tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diambil

dari nama tempat ditemukannya prasasti yangmenggambarkan kerajaan

tersebut

2

Page 2: Bukti keberadaan kerajaan kutai

B. SISTEM PEMERINTAHAN

Sejak muncul dan berkembangnya pengaruh Hindu di Kalimantan Timur

terjadi perubahan dalama tata pemerintahan yaitu dari pemerintahan kepala

suku menjadi pemerintahan pemerintahan kerajaan dengan seorang raja

sebagai kepala pemerintah. Raja-raja yang pernah memerintah kerajaan kutai

adalah sebagai berikut:

Raja Kudungga Adalah raja pertama sekaligus pendiri dari Kerajaan

Kutai. Jika dilihat dari namanya yang masih menggunakan nama

Indonesia, para ahli berpendapat bahwa pada masa pemerintahan

Kudungga pengaruh Agama Hindu belum terlalu kuat. Hal ini dikarenakan

para raja kerajaan Hindu pada zaman dulu selalu menggunakan nama-

nama India. Para ahli juga memperkirakan bahwa Kudungga pada awalnya

adalah seorang kepala suku. Namun setelah masuknya pengaruh Hindu

dari India, maka berubahlah sistem pemerintahan dari kepala suku menjadi

kerajaan. Kudungga lalu mendeklarasikan dirinya sebagai raja dan

memutuskan bahwa pergantian kekuasaan harus dilakukan secara turun

temurun sebagaimana sistem kerajaan pada umumnya.

Raja Aswawarman adalah putra dari Kudungga. Aswawarman

disebut sebagai seorang raja yang cakap dan kuat. Aswawarman pulalah

yang memiliki jasa paling besar atas perluasan wiayah Kerajaan Kutai.

Perluasan wilayah diakukan oleh Aswawarman dengan cara melakukan

upacara Asmawedha, yaitu upacara pelepasan kuda untuk menentukan

batas wilayah kerajaan. Kuda-kuda yang dilepaskan ini akan diikuti oleh

prajurit kerajaan yang akan menentukan wilayah kerajaan sesuai dengan

sejauh mana jejak telapak kaki kuda dapat ditemukan.

3

Page 3: Bukti keberadaan kerajaan kutai

Raja Mulawarman Merupakan putra Aswawarman sekaligus raja

terbesar Kerajaan Kutai yang membawa Kutai mencapai puncak

kejayaannya. Dibawah pemerintahannya, rakyat Kutai dapat hidup aman

dan sejahtera. Pada prasasti Yupa, Mulawarman disebut sebagai seorang

raja yang sangat dermawan karena telah memberikan sedekah berupa

20.000 ekor sapi kepada para brahmana.

4

Page 4: Bukti keberadaan kerajaan kutai

C. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA

Dalam kehidupan budaya dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju. Hal

ini dibuktikan melalui upacara penghinduan (pemberkatan memeluk agama

Hindu) atau disebut upacara Vratyastoma.

Upacara Vratyastoma dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman

karena Kudungga masih mempertahankan ciri-ciri keIndonesiaannya

sedangkan yang memimpin upacara tersebut, menurut para ahli dipastikan

adalah para pendeta (Brahmana) dari India. Tetapi pada masa Mulawarman

kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut dipimpin oleh

pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli. Dengan adanya kaum

Brahmana asli orang Indonesia membuktikan bahwa kemampuan

intelektualnya tinggi, terutama dalam hal penguasaan terhadap bahasa

Sansekerta pada dasarnya bukanlah bahasa rakyat India sehari-hari,

melainkan lebih merupakan bahasa resmi kaum Brahmana untuk masalah

keagamaan.

5

Page 5: Bukti keberadaan kerajaan kutai

D. HASIL-HASIL KEBUDAYAAN DARI KERAJAAN KUTAI

Gambar 2: Perasasti Peninggalan Dari Kerajaan Kutai

Yupa adalah Tugu batu peringatan upacara kurban. Jenis huruf yang

tertera pada yupa adalah huruf Pallawa. Sedangkan bahasa yang digunakan

adalah bahasa Sanskerta. Berdasarkan bentuk tulisannya, diperkirakan

bahwa prasasti-prasasti tersebut berasal berasal dari abad ke-5.

gambar 3: Contoh Huruf Pallawa

Huruf Pallawa merupakan yang dipergunakan untuk menulis prasasti yupa.

6

Page 6: Bukti keberadaan kerajaan kutai

Gambar 4: Kerajaan Kutai

Gambar 5: Kalung Ciwa

Kalung yang terbuat dari emas ini diketemukan oleh penduduk di

sekitar Danau Lipan, Kecamatan Muara Kaman pada masa pemerintahan

Sultan Aji Muhammad Sulaiman (1850-1899). Oleh penduduk kalung ini

diserahkan kepada Sultan, yang kemudian dijadikan perhiasan kerajaan dan

digunakan Sultan pada waktu diadakan pesta adat Erau dalam rangka ulang

tahun penobatan Sultan sebagai Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

7

Page 7: Bukti keberadaan kerajaan kutai

Gambar 6: Kalung Uncal

Kalung Uncal yang merupakan atribut dari Kerajaan Kutai

Martadipura (Mulawarman) ini digunakan oleh Sultan Kutai Kartanegara

setelah Kerajaan Kutai Martadipura berhasil ditaklukkan dan dipersatukan

dengan Kerajaan Kutai Kartanegara. Terbuat dari emas 18 karat dengan berat

170 gram. Kalung ini dihiasi dengan relief cerita Ramayana.

Menurut sejarah, kalung Uncal tersebut kemungkinan berasal dari

India. Dalam bahasa India kalung ini disebut Unchele dan di dunia ini hanya

terdapat 2 buah atau satu pasang, yakni sebuah untuk pria dan sebuahnya lagi

untuk wanita.

Kalung Uncal yang saat ini ada di India hanya sebuah saja. Menurut

keterangan salah seorang duta India yang berkunjung ke Tenggarong pada

tahun 1954, kalung Uncal yang ada di Kutai ini sama bentuk, rupa dan

ukurannya dengan kalung Unchele yang ada di India. Sehingga, ada

kemungkinan bahwa Raja Mulawarman Nala Dewa merupakan salah seorang

keturunan dari Raja-Raja India di masa silam dan membawa kalung Uncal

tersebut ke daerah Kutai ini.

8

Page 8: Bukti keberadaan kerajaan kutai

Gambar 7: Pedang Sultan Kutai

Pedang Kerajaan Kutai ini terbuat dari emas padat. Pada gagang

pedang terukir seekor harimau yang sedang siap menerkam, sementara pada

ujung sarung pedang dihiasi dengan seekor buaya. Pedang Sultan Kutai ini

dapat dilihat di Museum Nasional, Jakarta.

Kura-Kura Mas

Menurut riwayat, datanglah ke pusat Kerajaan Mulawarman beberapa

rombongan perahu dari negeri Cina yang dipimpin oleh seorang Pangeran

yang ingin meminang salah seorang Putri Raja yang bernama Aji Bidara

Putih.

Setelah lamaran diterima, sang Pangeran mengantarkan barang-barang

pertanda kesungguhannya untuk memperistri sang putri berupa perhiasan dari

emas dan intan, termasuk diantaranya adalah Kura-Kura Mas tersebut.

Tali Juwita

Tali juwita adalah simbul dari sungai Mahakam yang mempunyai 7

buah muara sungai dan 3 buah anak sungai (sungai Kelinjau, Belayan dan

Kedang Pahu). Tali Juwita ini terbuat dari benang yang banyaknya 3x7 helai,

kemudian dikuningi dengan kunyit untuk dipakai dalam upacara adat

Bepelas.

9

Page 9: Bukti keberadaan kerajaan kutai

Keris Bukit Kang

Keris ini adalah tusuk konde dari Aji Putri Karang Melenu,

permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama yakni Aji Batara Agung

Dewa Sakti. Menurut legenda Kutai, bayi perempuan yang kemudian diberi

nama Aji Putri Karang Melenu ini ditemukan dalam sebuah gong bersama-

sama dengan Keris Bukit Kang dan sebuah telur ayam. Gong ini terletak pada

sebuah balai dari bambu kuning. Balai tersebut terletak diatas tanduk seekor

binatang aneh yang disebut Lembu Swana yang muncul di perairan Kutai

Lama.

Kelambu Kuning

Berbagai benda yang menurut kepercayaan mengandung magis

ditempatkan dalam kelambu kuning, yakni:

a. Kelengkang Besi

Pada suatu hari ketika hujan panas, petinggi yang tinggal di sungai

Bengkalang (Kecamatan Long Iram) yang bernama Sangkareak mendengar

suara tangisan bayi. Setelah dicari akhirnya ditemukannya seorang bayi

berada dalam suatu wadah yang disebut kelengkang besi.

b. Tajau (Guci/Molo)

Tajau atau tempayan ini dipergunakan untuk mengambil air ketika

hendak memandikan Aji Batara Agung Dewa Sakti untuk pertama kalinya.

c. Gong Raden Galuh

10

Page 10: Bukti keberadaan kerajaan kutai

Tempat Aji Putri Karang Melenu bersama Keris Bukit Kang

diketemukan. Gong besar ini disebut juga Gong Maharaja Pati.

d. Gong Bende (Canang Ponograh)

Gong kecil ini dipukul bilamana ada sesuatu yang akan diumumkan kepada

khalayak.

e. Arca Singa Noleh

Konon, arca Singa Noleh awal mulanya adalah seekor binatang hidup yang

sedang memakan beras lempukut yang baru ditumbuk oleh seorang wanita.

Wanita tersebut marah dan binatang tersebut jatuh, terus menjadi batu

bercampur porselein seperti keadaannya sekarang.

f. Keliau Aji Siti Berawan

Keliau atau perisai ini adalah yang selalu dipakai oleh Aji Siti Berawan,

keluarga dari dari Sultan Kutai Kartanegara. Aji Siti Berawan disebut

pahlawan wanita karena selalu mempertahankan kerajaan dari serangan

musuh. Mandau yang dipakainya dinamakan Mandau Piatu.

g. Sangkoh Piatu

Sangkoh (lembing) ini dipakai pada waktu Erau dan dikaitkan pada tali

Juwita dan kain Cinde.

h. Sangkoh Buntut Yupa

Lembing ini penjelmaan dari seekor ular yang diketemukan di ujung pulau

Yupa oleh seorang penduduk kampung sekitar pulau tersebut.

11

Page 11: Bukti keberadaan kerajaan kutai

Singgasana Sultan

Setinggil Singgasana yang dipakai Sultan Aji Muhammad Sulaiman

maupun yang dipakai Sultan Aji Muhammad Parikesit, berikut payung,

umbul-umbul, dan geta (peraduan pengantin Kutai Keraton).

Meriam Sapu Jagat dan Meriam Gentar Bumi

Kedua meriam yang dianggap memiliki kekuatan daya sakti ini

digunakan Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa untuk menundukkan Kerajaan

Kutai Martadipura di Muara Kaman.

Meriam Aji Entong

Meriam buatan VOC ini awalnya ditempatkan di daerah muara sungai

Mahakam, tepatnya di Terantang (Kecamatan Anggana), untuk berjaga-jaga

dan menghadapi musuh yang datang melalui selat Makassar.

Meriam Sri Gunung

Meriam Sri Gunung inilah yang dipakai Awang Long gelar Pangeran

Senopati untuk menembak armada kapal Inggris dan Belanda yang

menyerang Tenggarong pada tahun 1844.

Tombak Kerajaan Majapahit

12

Page 12: Bukti keberadaan kerajaan kutai

Tombak-tombak tua dari Kerajaan Majapahit yang tersimpan di

Museum Mulawarman membuktikan adanya hubungan sejarah antara

Kerajaan Kutai Kartanegara dengan Kerajaan Majapahit.

Keramik Kuno Tiongkok

Ratusan koleksi keramik kuno dari berbagai dinasti di Cina yang

tersimpan di ruang bawah tanah Museum Mulawarman membuktikan telah

adanya perdagangan yang ramai antara daerah Kutai dengan daratan Cina di

masa lampau.

Gamelan Gajah Prawoto

Seperangkat gamelan yang terdapat di Museum Mulawarman berasal

dari pulau Jawa, begitu pula topeng-topeng, beberapa keris, pangkon, barang-

barang perak maupun kuningan, serta wayang kulit membuktikan adanya

hubungan yang erat antara Kerajaan Kutai Kartanegara dengan kerajaan-

kerajaan yang ada di Jawa semenjak jayanya Majapahit.

13

Page 13: Bukti keberadaan kerajaan kutai

E. RUNTUHNYA KERAJAAN KUTAI

Kerajaan Kutai runtuh pada masa pemerintahan Maharaja Dharma Setia.

Dharma Setia sendiri terbunuh dalam peperangan melawan Aji Pangeran

Anum Panji Mendapa dari Kesultanan Islam Kutai Kartanegara. Terbunuhnya

Maharaja Dharma Setia ini menandakan berakhirnya Kerajaan Kutai

sekaligus menjadikan Dharma Setia sebagai raja terakhir Kerajaan Kutai.

14

Page 14: Bukti keberadaan kerajaan kutai

DAFTAR PUSTAKA

Wayan, I Badrika. 2005. Sejarah 2 Program Ipa. Jakarta:Erlangga.

Matroji. 2008. Sejarah Sma/Ma Kelas Xi Program Ipa:Bumi Aksara.

Waridah, Siti Dkk. 2004. Sejarah Nasional:Bumi Aksara.

Suwito, Triyono. 2009. Sejarah: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

nasional.

Internet:

hhtp://www.KutaiKartanegara.com

hhtp://www.Google.com

hhtp://www.Wikipedia.org

http://www.kumpulansejarah.com/2012/11/sejarah-kerajaan-kutai.html

15