bab 7 kerajaan-kerajaan hindu-buddha di indonesia

35
BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia; mengidentifikasikan contoh peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha di berbagai daerah di Indonesia; mendeskripsikan ciri-ciri peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha di berbagai daerah di Indonesia.

Upload: beulah

Post on 21-Mar-2016

1.418 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDDHA DI INDONESIA. TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia; mengidentifikasikan contoh peninggalan sejarah bercorak - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN

HINDU-BUDDHA DI INDONESIATUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia; mengidentifikasikan contoh peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha di berbagai daerah di Indonesia; mendeskripsikan ciri-ciri peninggalan sejarah bercorak Hindu-Buddha di berbagai daerah di Indonesia.

Page 2: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PETA KONSEP

Page 3: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KERAJAAN KUTAI Kerajaan Kutai berdiri sekitar tahun 400–500

M. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Putra Kudungga, Aswawarman, kemungkinan adalah raja pertama Kutai yang beragama Hindu. Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti sehingga diberi gelar Wangsakerta yang artinya pembentuk keluarga

Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman pada abad ke-4

Page 4: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA DI KERAJAAN

KUTAI

Page 5: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PETA KEKUASAAN KERAJAAN KUTAI

Page 6: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KERAJAAN TARUMANEGARA

Kerajaan Tarumanegara didirikan sekitar abad ke-5 di lembah sungai Citarum, Bogor, Jawa Barat. Kerajaan ini merupakan kerajaan tertua di Jawa. Mengenai Kerajaan Tarumanegara dapat kita ketahui dari sumber sejarah prasasti dan berita dari pengembara Cina.

Raja yang paling terkenal dari Kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman. Hal ini didasarkan pada tulisan yang terdapat pada prasasti Ciaruteun, Jambu, dan Lebak. Para ahli sejarah memperkirakan bahwa kerajaan ini hancur setelah mendapat serangan dari Kerajaan Sriwijaya sekitar abad ke-7.

Page 7: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA DI KERAJAAN TARUMANEGARA

Page 8: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KERAJAAN MATARAM KUNO

Di pedalaman wilayah Jawa Tengah sekitar abad ke-8 berkembang sebuah kerajaan besar yang disebut Kerajaan Mataram Kuno. Pusat kerajaan ini terletak di daerah yang disebut “Medang I Bhumi Mataram” (diperkirakan sekitar Prambanan, Klaten, Jawa Tengah).

Raja yang paling terkenal dari Kerajaan Mataram Kuno adalah Raja balitung yang bergelar Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung. Pada masa pemerintahannya, banyak dibangun candi dan prasasti. Di antaranya adalah kompleks Candi Prambanan. Di samping itu, Raja Balitung juga dikenal dapat mengatur pemerintahan dengan baik sehingga membawa kesejahteraan bagi rakyatnya.

Page 9: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA DI KERAJAAN MATARAM KUNO

Page 10: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KERAJAAN SRIWIJAYA Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7 M. Pusat

kerajaan ini, pada awalnya terletak di Muara Takus, Riau.

Namun setelah menguasai Palembang, pusat kerajaan dipindahkan ke muara Sungai Musi di Palembang.

Dari Palembang, Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai daerah-daerah sekitar. Bahkan hingga ke Semanjung Malaya dan Tanah Genting Kra di Thailand.

Dari prasasti-prasasti yang ditemukan, tidak diketahui siapa raja pertama Sriwijaya.

Petunjuk pertama tentang raja Sriwijaya baru ditemukan pada prasasti Kedukan Bukit.

Kerajaan Sriwijaya mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa.

Page 11: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA DI KERAJAAN SRIWIJAYA

Page 12: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KERAJAAN KEDIRI Berdirinya Kerajaan Kediri dapat ditelusuri dari

peristiwa pembagian wilayah Kerajaan Mataram Kuno oleh raja terakhirnya, Airlangga yang membagikerajaan menjadi dua, yaitu menjadi Panjalu dan Janggala.

Pada tahun 1044 M, terjadi perang saudara yang berlangsung hingga tahun 1052 M. Semula Janggala adalah pihak yang menang. Ketika di bawah pemerintahan Jayeswara, Panjalu dan Janggala berhasil disatukan dan menjadi Kerajaan Kediri.

Raja Kediri yang paling terkenal adalah Raja Jayabaya. Di bawah pemerintahan Jayabaya, Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya. Jayabaya dikenal sebagai raja yang besar dan bijaksana. Ia juga dikenal sebagai pujangga. Karya Jayabaya yang hingga kini sangat dikenal adalah jangka (ramalan) Jayabaya.

Page 13: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

SILSILAH RAJA-RAJA KEDIRI

Page 14: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA DI KERAJAAN KEDIRI

Page 15: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PETA KEKUASAAN KERAJAAN KEDIRI

Page 16: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KERAJAAN SINGASARI Kerajaan Singasari didirikan sekitar

tahun 1222 M oleh Ken Arok. Wilayah kerajaan ini meliputi bekas wilayah Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur dan Kerajaan Kediri. Kita ketahui bahwa setelah mengalahkan Kertajaya dalam pertempuran di Ganter, Ken Arok menyatukan Kerajaan Kediri dengan Tumapel menjadi Kerajaan Singasari.

Kerajaan Singasari mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan Raja Kertanegara.

Page 17: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA DI KERAJAAN SINGASARI

Page 18: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KERAJAAN PAJAJARAN Sumber-sumber sejarah tentang Kerajaan

Pajajaran dapat diketahui dari sejumlah prasasti dan kitab cerita. Di antaranya adalah prasasti Rakryan Juru Pangambat (923M), prasasti Horren, prasasti Citasih (1030M), prasasti Astanagede, kitab Carita Kidung Sundayana, dan kitab Carita Parahyangan.

Raja-raja yang diketahui pernah memerintah Pajajaran adalah Maharaja Jayabhupati, Rahyang Niskala Wastu Kencana, Rahyang Dewa Niskala, Sri Baduga Maharaja, Hyang Wuni Sora, Ratu Samian atau prabu Surawisesa, dan Prabu Ratu Dewata.

Page 19: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA DI KERAJAAN PAJAJARAN

Page 20: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PETA KEKUASAAN KERAJAAN PAJAJARAN

Page 21: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KERAJAAN MAJAPAHIT Kerajaan bercorak Hindu yang terakhir dan

terbesar di Jawa adalah Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini terletak di sekitar Sungai Brantas, Jawa Timur dengan pusat di Tarik, Mojokerto.

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya sekitar tahun 1293 M dengan dibantu oleh Aria Wiraraja, Nambi, Lembu Sora, Ronggo Lawe, dan Kebo Anabrang.

Kerajaan Majapahit mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan gelar Rajasa Negara.

Ia didampingi Gajah Mada sebagai mahapatih.

Page 22: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA DI KERAJAAN PAJAJARAN

Page 23: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PETA KEKUASAAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Page 24: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PENINGGALAN KEBUDAYAAN HINDU-

BUDDHA DI INDONESIA Dalam aspek pemerintahan, agama Hindu-Buddha

membawa pengaruh terbentuknya sistem kerajaan dengan pemimpinnya adalah seorang raja yang diangkat secara turun temurun. Para raja ini diyakini sebagai titisan dewa.

Dalam aspek sosial, masuknya pengaruh Hindu, masyarakat Indonesia terbagi atas kasta-kasta berdasarkan status sosial tertentu. Kasta-kasta tersebut adalah kasta Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Walaupun tidak seketat pembagian kasta di India, masing-masing kasta di Indonesia memiliki hukum dan kriteria tertentu yang harus diikuti para anggotanya.

Dalam aspek budaya, masuknya pengaruh Hindu-Buddha berkembang sistem penanggalan yang disebut Tahun Saka.

Page 25: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PENINGGALAN KEBUDAYAAN HINDU-

BUDDHA DI INDONESIA

Page 26: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PENINGGALAN KEBUDAYAAN BERCORAK HINDU DI

INDONESIA Candi-candi Hindu biasanya berfungsi

sebagai makam para raja. Di dalam candi disimpan abu jenazah yang ditaruh dalam peti batu (peripih). Dalam candi, diletakkan raja sebagai dewa. Oleh karena itu, candi berfungsi juga sebagai tempat pemujaan.

Beberapa candi yang bercorak Hindu di Indonesia adalah Candi Prambanan, Candi Jajagu (Jago), Candi Gedongsongo, Candi Dieng, Candi Panataran, Candi Selogrio, Candi Pringapus, Candi Singasari, Candi Kidal, Candi Badut, Candi Jawi, Candi Sukuh, Candi Plaosan, dan Candi Canggal.

Page 27: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PENINGGALAN KEBUDAYAAN BERCORAK HINDU DI

INDONESIA Bangunan candi-candi Hindu, umumnya terdiri

dari tiga bagian utama, yaitu Bhurloka (bagian kaki candi), Bhurvaloka (tubuh candi), dan Svarloka (atap candi). Bhurloka melambangkan dunia fana. Bhurvaloka melambangkan dunia pembersihan atau pemurnian. Svarloka melambangkan dunia para dewa.

Umumnya, pada dinding candi-candi terdapat relief yang menggambarkan situasi kerajaan atau masyarakat saat itu, keadaan alam, dewa-dewa, binatang-binatang ajaib, bidadari-bidadari, atau cerita-cerita kepahlawanan tertentu.

Page 28: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PENINGGALAN KEBUDAYAAN BERCORAK HINDU DI

INDONESIASementara hasil-hasil sastra

peninggalan Hindu umumnya memiliki ciri menceritakan hal-hal keagamaan dan kepahlawanan. Contohnya, karya sastra pada zaman Kediri yang berjudul Gatotkacasraya dan dikarang Empu Panuluh. Karya sastra ini menceritakan tokoh pahlawan Gatotkaca.

Page 29: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PENINGGALAN KEBUDAYAAN BERCORAK HINDU DI

INDONESIA

Candi Prambanan sebagai salah satu candi Hindu.

Page 30: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PENINGGALAN KEBUDAYAAN BERCORAK BUDDHA DI

INDONESIACandi-candi peninggalan sejarah yang

bercorak Buddha umumnya hanya berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi raja. Dalam candicandi ini biasanya terdapat patung Buddha.

Candi-candi di Indonesia, yang bercorak Buddha, antara lain Candi Borobudor, Candi Sewu, Candi Kalasan, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Muara Takus.

Page 31: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PENINGGALAN KEBUDAYAAN BERCORAK BUDDHA DI

INDONESIACandi-candi di atas, umumnya terdiri dari tiga

tingkatan, yaitu: Bagian dasar yang disebut Kamadatu,

Kamadatu melambangkan manusia masih dalam rahim ibu.

Bagian tengah yang disebut Rupadatu, Rupadatu melambangkan kehidupan manusia di dunia yang penuh nafsu keduniawian.

Bagian atas yang disebut Arupadatu, Arupadatu melambangkan manusia sudah mencapai nirwana.

Page 32: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PENINGGALAN KEBUDAYAAN BERCORAK BUDDHA DI

INDONESIA Pada dinding candi-candi ini terdapat relief

yang menggambarkan perbuatan manusia dan hukumannya atau riwayat Buddha Gautama sejak lahir hingga mencapai kesempurnaan

Seni bangunan candi di Indonesia secara kronologis dibagi ke dalam dua masa, yaitu zaman Jawa Tengah yang menghasilkan langgam Jawa Tengah (berkembang setelah tahun M) dan Zaman Jawa Timur yang menghasilkan langgam Jawa Timur (berkembang setelah tahun 1000).

Page 33: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

CIRI-CIRI CANDI LANGGAM JAWA TENGAH

bentuk bangunannya tambun; atapnya berbentuk berunduk-unduk; puncaknya berbentuk ratna/stupa; gawang pintu dan relung berhiaskan

kalamakara; relietifnya timbul agak tinggi dan

lukisannya naturalis; letak candi di tengah halaman; kebanyakan terbuat dari baru andesit.

Page 34: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

CIRI-CIRI CANDI LANGGAM JAWA TIMUR

bentuk bangunannya ramping; atapnya berupa perpaduan tingkatan; puncaknya berbentuk kubus; makara tidak ada dan pintu relung hanya

ambang batasnya saja yang diberi kepala kala;

reliefnya timbul sedikit saja dan lukisannya simbolis menyerupai wayang kulit;

letak candi di belakang halaman; kebanyakan menghadap ke barat; kebanyakan terbuat dari bata.

Page 35: BAB 7 KERAJAAN-KERAJAAN  HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PENINGGALAN KEBUDAYAAN BERCORAK BUDDHA DI

INDONESIA

Candi Borobudur sebagai salah satu candi Buddha.