budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat

Upload: rizal-cool-rianto

Post on 15-Jul-2015

434 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Di Susun Oleh : Nama : Rizal Rianto Npm : 51108030

Mengkonsumsi Ikan Bakar yang Berlebihan Pada Daerah Pinggiran Pantai Dapat Menyebabkan Kolesterol

Ikan Bakar adalah satu hewan yang bisa di makan dengan cara dibakar/dipanggang yang harus dikurangi sehingga tidak menimbulkan penyakit kolesterol. Masyarakat akan mengerti tentang hal itu, tetapi masyarakat indonesia masih tinggi mengkonsumsi ikan bakar tersebut. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid.

Secara umum seseorang yang di katakan menderita penyakit kolesterol yaitu jika Berat Badannya tidak ideal atau kegemukan.

Mengkonsumsi Makanan Seafood Yang Berlebihan Pada Daerah Kota Yang Bisa Menyebabkan Asam Urat

Seafood adalah satu jenis makanan yang harus dikurangi jika seseorang tidak ingin terkena asam urat, masyarakat indonesia masih sering mengkonsumsi sarden sebagai sumber lauk-pauk mereka. Mengkonsumsi seafood rata-rata orang indonesia sekitar 60 %,

Itulah salah satu penyebab orang indonesia menderita asam urat sehingga asam urat di indonesia terus meningkat. Secara umum orang yang menderita asam urat adalah jika kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia.

Mengkonsumsi Histamin Pada Ikan yang Berlebihan pada Daerah Pinggiran Pantai Dapat Menyebabkan Hipertensi

Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat pada ikan. Asam amino ini merupakan salah satu dari sepuluh asam amino esensial yang dibutuhkan oleh anakanak dan bayi tetapi bukan asam amino esensial bagi orang dewasa. Perhimpunan Hipertensi di Indonesia mencatat, mengkonsumsi histamin rata-rata orang Indonesia lebih besar dari anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO) yg maksimal 8mg/100gr ikan.

Histamin tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah, yaitu 8mg/100gr ikan. Keracunan ini biasanya akan timbul karena tingginya kadar histamin yang terdapat pada ikan yang kita konsumsi. Keracunan ini dapat muncul apabila mengkonsumsi ikan dengan kandungan histamin yang berlebih, yaitu dalam jumlah diatas 70-1000mg.

Menurut FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat, keracunan histamin akan berbahaya jika seseorang mengkonsumsi ikan dengan kandungan histamin 50 mg/100 gr ikan. Sedangkan kandungan histamin sebesar 20 mg/ 100 gr ikan, terjadi karena penanganan ikan yang tidak hiegenis.

Secara umum seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darah sistolik/diastolik melebihi 140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah normal untuk orang dewasa yaitu 110/70 - 140/90 mmHg. Menjelaskan bahwa, sistolik adalah tekanan darah pada saat jantung memompa darah ke dalam pembuluh darah nadi, sedangkan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung mengembang dan menyedot darah kembali(pembuluh nadi mengempis/kosong).

Salah satu contoh yang di ambil : Mengkonsumsi Histamin Pada Ikan yang Berlebihan pada Daerah Pinggiran Pantai Dapat Menyebabkan Hipertensi

Di dapatkan penelitian di salah satu desa dengan inisial P yang terdapat di provinsi K. Setelah dilakukan survei kesehatan ternyata di daerah desa P tersebut terdapat beberapa penyakit yang salah satu diderita masyarakatnya adalah penyakit hipertensi. Pada saat dilakukan penelitian kesehatan banyak masyarakat di desa P mengatakan mereka sering makan-makanan ikan yang di jual di pasar yang mengandung histamin yang tinggi, sebab mereka tidak tau bahwa ikan tersebut mengandung histamin yang tinggi.

Dan mereka juga mengatakan sering memakan-makanan laut yang mengandung kolesterol/lemak yang cukup tinggi. Hampir semua ibu rumah tangga/warga yang memakan-makanan tersebut. Karena mereka juga mengatakan karena sudah terbiasa makan-makanan yang mengandung histamin.

Dan ini merupakan faktor nilai budaya dan gaya hidup yang mereka sudah jalanin sejak mereka membeli ikan yang mengandung histamin dipasar. Kita ketahui apabila kita sudah terbiasa makan-makanan yang mengandung histamin, maka untuk memakan makanmakanan yang lain sudah sulit untuk kita rasakan lagi.

Setelah dilakukan pengkajian maka di dapatkan faktor yang menyebabkan hipertensi, yaitu : faktor budaya dan gaya hidup Kebiasaan mengkonsumsi makanmakanan laut yang mengandung kolesterol/lemak yang cukup tinggi. Sulit untuk memakan makan-makanan lain karena sudah terbiasa memakan makanan yang mengandung histamin.

Data Penunjang Data Subjektif : Masyarakat di desa P mengatakan mereka sering makan-makanan ikan yang di jual di pasar yang mengandung histamin yang tinggi, sebab mereka tidak tau bahwa ikan tersebut mengandung histamin yang tinggi. Masyarakat desa P mengatakan sering memakan-makanan laut yang mengandung kolesterol/lemak yang cukup tinggi.

Etiologi Kurang pengetahuan tentaang informasi makanan yang mengandung histamin/kolesterol

Problem Resiko Terjadinya Hipertensi

DataObjektif : Mengkonsumsi makanan yang mengandung histamin/kolesterol yang berlebihan yang didapat pada ikan di pasar. Makanan laut yang mengandung kolesterol/lemak yang cukup tinggi.

Resiko Terjadinya Hipertensi berhubungan dengan Kurang pengetahuan tentaang informasi makanan yang mengandung histamin/kolesterol

Melakukan penyuluhan tentang hipertensi Menganjurkan masyarakat untuk membatasi makan-makanan yang mengandung histamin yang tinggi Menganjurkan masyarakat agar dapat memilih makanan yang tidak mengandung histamin Menganjurkan pola makan yang baik dan melakukan aktivitas yang cukup Menganjurkan masyarakat untuk banyakk mengkonsumsi sayur-sayuran

Melakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan tentang pengertian, penyebab, pencegahan serta akibat dari penyakit hipertensi dengan sasaran utama adalah orang tua. Memberi informasi kepada masyarakat agar dapat membatasi makan-makanan yang mengandung histamin, sebab histamin bisa juga menyebabkan migren dan kolesterol. Memberi informasi kepada masyarakat pada waktu membeli makanan agar dapat memilih makanan yang tidak mengandung histamin.

Memberi informasi kepada masyarakat agar dapat memenuhi pola makan yang baik seperti lebih banyak mengkonsumsi sayur dan buah-buahan dan kurangi makanan laut yang mengandung histamin dan menjaga aktivitas hidup yang baik.

Setelah dilakukan penyuluhan dan pendidikan kesehatan dirapkan masyarakat bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik agar masyarakat umumnya terhindar dari penyakit hipertensi.

TERIMA KASIH