bu nadia - metode konservasi berkelanjutan agustus 2015

Upload: ivana

Post on 05-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    1/48

    metode

    berkelanjutan

    Konservasi Bangunan Bersejarah

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    2/48

    JUJUR / honest 

    KEHATI-HATIAN / careful 

    PENGHARGAAN / respect 

    KEASLIAN / originality

    TIDAK BERASUMSI / no assumption

    SELALU BELAJAR / always learning (teknologi baru)

    RAGAM KEAHLIAN / multi-discipline

    BERBASIS MASYARAKAT / community base development living

    monument 

    Sikap Konservasi

    sus

    taining heritage

    giving the past a future

    maximum retention

    sensitive restoration

    careful repair

    minimum intervention

    keutuhan ruang

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    3/48

    BAB VIIPELESTARIANBagian Kesatu

    Umum

    Pasal 53

    1. Pelestarian Cagar Budaya dilakukan berdasarkan hasil studi kelayakan yang dapat

    dipertanggungjawabkan secara akademis, teknis, dan administratif.

    2. Kegiatan Pelestarian Cagar Budaya harus dilaksanakan atau dikoordinasikan oleh

    Tenaga Ahli Pelestarian dengan memperhatikan etika pelestarian.3. Tata cara Pelestarian Cagar Budaya harus mempertimbangkan kemungkinan

    dilakukannya pengembalian kondisi awal seperti sebelum kegiatan pelestarian.

    4. Pelestarian Cagar Budaya harus didukung oleh kegiatan pendokumentasian sebelum

    dilakukan kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan keasliannya.

    Dasar Hukum: UU no.11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    4/48

    Paragraf 4

    Pemeliharaan

    Pasal 75

    1. Setiap orang wajib memelihara Cagar Budaya yang

    dimiliki dan/atau dikuasainya.

    2. Cagar Budaya yang ditelantarkan oleh pemilik dan/atau

    yang menguasainya dapat dikuasai oleh Negara.

    Pasal 76

    1. Pemeliharaan dilakukan dengan cara merawat CagarBudaya untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan

    akibat pengaruh alam dan/atau perbuatan manusia.

    2. Pemeliharaan Cagar Budaya sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) dapat dilakukan di lokasi asli atau di tempat lain,

    setelah lebih dahulu didokumentasikan secara lengkap.

    3. Perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dilakukan dengan pembersihan, pengawetan, danperbaikan atas kerusakan dengan memperhatikan

    keaslian bentuk, tata letak, gaya, bahan, dan/atau

    teknologi Cagar Budaya.

    4. Perawatan Cagar Budaya sebagaimana dimaksud pada

    ayat (3) yang berasal dari air harus dilakukan sejak proses

    pengangkatan sampai ke tempat penyimpanannya

    dengan tata cara khusus.

    Dasar Hukum: UU no.11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    5/48

    Paragraf 5

    Pemugaran

    Pasal 77

    1. Pemugaran Bangunan Cagar Budaya dan Struktur Cagar Budaya yang rusak dilakukan

    untuk mengembalikan kondisi fisik dengan cara memperbaiki, memperkuat, dan/atau

    mengawetkannya melalui pekerjaan rekonstruksi, konsolidasi, rehabilitasi, dan restorasi.

    2. Pemugaran Cagar Budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memperhatikan:

    a. keaslian bahan, bentuk, tata letak, gaya, dan/atau teknologi pengerjaan;

    b. kondisi semula dengan tingkat perubahan sekecil mungkin;

    c. penggunaan teknik, metode, dan bahan yang tidak bersifat merusak; dand. kompetensi pelaksana di bidang pemugaran.

    3. Pemugaran harus memungkinkan dilakukannya penyesuaian pada masa mendatang

    dengan tetap mempertimbangkan keamanan masyarakat dan keselamatan Cagar Budaya.

    4. Pemugaran yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sosial dan

    lingkungan fisik harus didahului analisis mengenai dampak lingkungan sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

    5. Pemugaran Bangunan Cagar Budaya dan Struktur Cagar Budaya wajib memperoleh izinPemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.

    Perijinan Pemugaran di Jakarta diperoleh melalui

    Tim Sidang Pemugaran, Dinas Pariwisata &

    Kebudayaan Pemda DKI Jakarta

    Dasar Hukum: UU no.11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    6/48

    PELESTARIAN

    Pemugaran adalah upaya pengembalian

    kondisi fisik Benda Cagar Budaya,

    Bangunan Cagar Budaya, dan Struktur

    Cagar Budaya yang rusak sesuai dengan

    keaslian bahan, bentuk, tata letak,

    dan/atau teknik pengerjaan untuk

    memperpanjang usianya.

    Pengelolaan adalah upaya terpadu

    untuk melindungi, mengembangkan,

    dan memanfaatkan Cagar Budaya

    melalui kebijakan pengaturan

    perencanaan, pelaksanaan, dan

    pengawasan untuk sebesarbesarnya

    kesejahteraan rakyat.

    Pelestarian adalah upaya dinamis

    untuk mempertahankan keberadaan

    Cagar Budaya dan nilainya dengan

    cara melindungi, mengembangkan,

    dan memanfaatkannya.

    Perlindungan adalah upaya

    mencegah dan menanggulangi dari

    kerusakan, kehancuran, atau

    kemusnahan dengan cara

    Penyelamatan, Pengamanan, Zonasi,

    Pemeliharaan, dan Pemugaran Cagar

    Budaya.

    Penyelamatan adalah upaya

    menghindarkan dan/atau

    menanggulangi Cagar Budaya dari

    kerusakan, kehancuran, atau

    kemusnahan.

    Pengamanan adalah upaya menjaga

    dan mencegah Cagar Budaya dariancaman dan/atau gangguan.

    Pemeliharaan adalah upaya menjaga

    dan merawat agar kondisi fisik Cagar

    Budaya tetap lestari.

    Pengembangan adalah peningkatan

    potensi nilai, informasi, dan promosi

    Cagar Budaya serta pemanfaatannya

    melalui Penelitian, Revitalisasi, dan

    Adaptasi secara berkelanjutan serta tidak

    bertentangan dengan tujuan Pelestarian.

    (UU RI No.11 tahun 2010 ttg Cagar Budaya)

    Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang

    dilakukan menurut kaidah dan metode

    yang sistematis untuk memperoleh

    informasi, data, dan keterangan bagi

    kepentingan Pelestarian Cagar Budaya,

    ilmu pengetahuan, dan pengembangan

    kebudayaan.

    Revitalisasi adalah kegiatan

    pengembangan yang ditujukan untuk

    menumbuhkan kembali nilai-nilai penting

    Cagar Budaya dengan penyesuaian fungsi

    ruang baru yang tidak bertentangan

    dengan prinsip pelestarian dan nilai

    budaya masyarakat.

    Adaptasi adalah upaya pengembangan

    Cagar Budaya untuk kegiatan yang lebih

    sesuai dengan kebutuhan masa kini

    dengan melakukan perubahan terbatas

    yang tidak akan mengakibatkan

    kemerosotan nilai pentingnya atau

    kerusakan pada bagian yang nilai penting.

    Pemanfaatan adalah pendayagunaan

    Cagar Budaya untuk kepentingan

    sebesar-besarnya kesejahteraan

    rakyat dengan tetap mempertahankan

    kelestariannya.

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    7/48

    Proses Konservasi Bangunan Bersejarah

    pasif 

    aktif inventarisasi & pemetaan

    DOKUMENTASI

    penelitian

    pengukuran

    penggambaran

    REGULASI

    Undang-undang

    Panduan konservasicarta

    perijinan

    rekomendasi

    Registrasi & sertifikasi

    Standar, juknis Program & Management

    Analisis & diagnosis

    up dating

    RANCANGAN

    Konservasi

    1

    2

    3

    restorasi

    rehabilitasi

    konsolidasi

    perawatan

    adaptive re-use

    MONITORING EVALUASI

    PELAKSANAAN / KONSTRUKSI

    revitalisasi

    4

    pemotretan

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    8/48

    4. DISEMINASI

    • Film & Foto

    • Pameran

    •Edukasi

    • Publikasi

    • Identifikasi & Inventarisasi

    • Pengukuran &

    Penggambaran• Diagnosis & analisis

    • Penelitian

    • Penilaian kerusakan

    • Pemotretan & Video

    • Pengumpulan &

    pengkinian data

    1. DOKUMENTASI

    • Panduan & PedomanPemugaran

    Rekomendasi Pemugaran• Rencana Pemugaran

    • Program dan managemen

    2. PERENCANAAN

    • Konstruksi

    • Supervisi

    •Laporan berkala &Evaluasi

    • Perawatan berkala

    3. IMPLEMENTASI

    TAHAPAN PROSES

    PEMUGARAN

    Pusat Dokumentasi Arsitektur 

    10 / 04/ 2014

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    9/48

    •Denah Skematik

    • Identifikasi ruang

    • Identifikasi elemen

    • Identifikasi bentuk

    • Identifikasi material

    • Identifikasi kerusakan

    •Pemotretan (eksterior,

    Interior, elemen)

    •Digital & Manual

    •Situs (site/lahan &

    kontur)•Denah

    •Ketinggian

    •Detil elemen

    •Block Plan

    •Site Plan

    •Denah

    •Tampak

    •Potongan

    •Detil elemen

    •Pola-pola (lantai,

    plafond, balok, atap)

    4. PENELITIAN

    •Sejarah

    •Arsitektur

    •Arkeologi

    •Mekanikal Elektrikal

    •Utilitas

    •Struktur

    •Kerusakan & Keaslian

    1. IDENTIFIKASI 2. PENGUKURAN 3. PENGGAMBARAN

    DOKUMENTASI

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    10/48

    PENGUKURAN

    Teodolit Manual

    Fotogrametri 3D Laser Scanner

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    11/48

    PENGUKURAN

    1. IDENTIFIKASI

    •Denah Skematik

    • Identifikasi ruang

    • Identifikasi elemen

    • Identifikasi bentuk

    • Identifikasi material• Identifikasi kerusakan

    •Pemotretan (eksterior,

    Interior, elemen)

    Elemen

    • Jendela

    • Pintu

    • Kolom

    • Pilaster

    • Entablature

    • Plengkung (arch)• Plafond

    • Balok

    • Menara

    • Ragam hias (ornamen)

    • Lantai

    • Dinding

    • Dormer

    Sketsa skematik

    Notasi

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    12/48

    PENGGAMBARAN

    3D Points Clouds Candi Arjuna As built Drawing D

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    13/48

    PENELITIANNon Fisik (arsip)

    Fisik

    ultrasonografi Penggalian pondasi Uji Laboratorium –

    Komposisimaterial

    Loading test (struktur)

    Pengukur

    kekuatan

    material (uji

    tekan)

    Arsip, literatur, foto, gambar, dsb

    Thermohygro

    meter elektrikuntuk

    mengukur

    suhu dan

    kelembaban

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    14/48

    4. PENELITIAN

    •Sejarah

    •Arsitektur

    •Arkeologi

    •Mekanikal Elektrikal

    •Utilitas

    •Struktur

    •Perubahan & Kerusakan

    PENELITIAN ARSITEKTUR & SEJARAH

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    15/48

    •Sejarah Fisik Bangunan

    —Tanggal Didirikan

    — Arsitek

    — Pemilik Bangunan (Awal – sekarang)

    — Kontraktor, Supplier

    — Rancangan Asli dan Perubahan-perubahan

    (gambar-gambar rancangan bangunan)

    — Perubahan  – perubahan yang pernah terjadi.

    •Uraian Sejarah

    PENELITIAN ARSITEKTUR & SEJARAH

    SEJARAH

    SUMBER

    •Arsip Nasional

    •Perpustakaan Nasional

    •Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat PCBM

    •Perpustakaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

    •Perpustakaan Erasmus Huis

    •Perpustakaan KITLV Jakarta

    •Arsip Museum Nasional

    •Perpustakaan-Perpustakaan lain

    •KIT (Koninklijk Institut voor de Tropen)

    •KITLV (Royal Institute for South East Asia and Caribbean Studies)

    ARSITEKTUR

    1. Uraian Umum

    • Karakter arsitektur Bangunan

    • Kondisi Fisik Bangunan

    2. Deskripsi Exterior• Dimensi Bangunan

    • Pondasi

    • Dinding

    • Sistem Struktur (Rangka Bangunan)

    • Balkon, Portico, Teras

    • Bukaan (Jendela – pintu)

    • Atap (Bentuk, Penutup Atap, Dormer dll)

    3. Deskripsi Interior• Denah

    • Tangga

    • Lantai

    • Dinding dan Plafond

    • Bukaan (pintu – Jendela dll)

    • Unsur Dekoratif (ornamen)

    ME (AC, Lighting, Plumbing)• Hardware (engsel, handle dll)

    • Furniture (built in – loose Furniture)

    4. Tapak

    • Rancangan Landscape

    • Bangunan samping

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    16/48

    PENELITIAN ARSITEKTUR & SEJARAH

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    17/48

    Survey Identifikasi• Pengamatan Kondisi Existing Bangunan (interior dan Exterior)

    • Identifikasi Elemen dan Detail Arsitektur yang masih asli

    • Identifikasi kerusakan

    Penelitian Struktur   –

    Survey awal dan penyelidikan kondisi struktur bangunan• tes tarik untuk mengetahui kuat tarik serta modulus kayu

    • tes tekan untuk mengetahui kekuatan tekan dari bata

    • tes geser untuk mengetahui kekuatan geser bata

    • Uji Beban Statik pada satu lokasi ruangan untuk mengetahui kapasitas aktual dari struktur

    lantai

    • interpretasi dari hasil tes tersebut di atas

    • konsolidasi informasi yang behubungan dengan struktur bangunan

    • analisa dari pengaruh pekerjaan tambahan terhadap struktur bangunan

    Investigasi material di Laboratorium Konservasi Borobudur - Jogjakarta• Pemotretan

    Analisis dan Kesimpulan•  Analisis data hasil survey dengan melibatkan tenaga ahli konservasi

    • Menentukan Langkah-langkah untuk pekerjaan konservasi bangunan

    • Menentukan teknik-teknik konservasi untuk memperbaiki kerusakan yang sudah terdata pada

    tahap sebelumnya

    • Menentukan bagian-bagian yang disarankan untuk direkonstruksi•  Analisis dan Kesimpulan dari hasil penelitian struktur 

    •Kestabilan struktur secara keseluruhan

    •Keamanan dan Kelayakan Struktur Bangunan Eksisting

    •Rekomendasi Beban Mati dan Beban Hidup yang dapat ditanggung oleh bangunan

    •Rekomendasi Penelitian struktur lanjutan

    •Rekomendasi perbaikan struktur 

    • Rekomendasi prioritas pekerjaan konservasi yang harus dilakukan

    • Rekomendasi persyaratan kontraktor yang akan mengerjakan pekerjaan konservasi

    Identifikasi, Diagnosis Inventarisasi Kerusakan

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    18/48

    Identifikasi, Diagnosis Inventarisasi Kerusakan

    DINDING

    Bangunan sayap selatan

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    19/48

    Identifikasi, Diagnosis Inventarisasi Kerusakan

    LANTAI & BALOK

    Bangunan sayap selatan Bangunan sayap utara

    PENELITIAN KERUSAKAN BANGUNAN

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    20/48

    PENELITIAN KERUSAKAN BANGUNAN PENILAIAN KERUSAKAN

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    21/48

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    22/48

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    23/48

    Rencana Rekonstruksi2 PERENCANAAN

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    24/48

    Rencana Rekonstruksi 

    Before Original

    After Reconstruction

    2. PERENCANAAN

    2 PERENCANAAN

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    25/48

    II.1

    1.2.2

     A. Nomor Pekerjaan UtamaContoh :II. Pekerjaan LantaiIII. Pekerjaan Dinding

    B. Nomor Tingkat Bangunan1=Lantai Dasar2=Lantai Satu3=Lantai  Attic  4=Atap

    C.Nomor Sub PekerjaanContoh :1. Lantai rusak/pecah/lembab D. Nomor Sub-sub Pekerjaan

    Contoh :1. Lantai miring/tidak rata dari Sub PekerjaanLantai rusak/pecah/lembab

    E.Nomor lokasi kerusakan yang sejenisContoh :1. Lantai miring/tidak rata pada lokasi 1, loksi 2,lokasi  – n, dst.

    Dokumen Konservasi2. PERENCANAAN

    2 PERENCANAAN

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    26/48

    2. PERENCANAAN

    Menentukan Acuan

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    27/48

    Sebelum 1905

    Setelah 1905 Restorasi 1972-

    1974

    Perawatan setelah tahun

    1974 - 2011ACUAN KONSEP KONSERVASI

    Menentukan Acuan

    Menentukan Acuan

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    28/48

    Menentukan Acuan

    19101937

    Menentukan Acuan

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    29/48

    Menentukan Acuan

    1

    2

    43

    5

    6

    7

    Gbr. 1. Bangunan ex-BinenHospital (sisi utara dan barat)yang dibangun pada tahun1828, sempat digunakan olehJavasche Bank. Tampak di sisi

    timur, bangunan JavascheBank (tahap 1) yang telahdibangun pada tahun 1910.(foto 1912)

    Gbr. 2. Bangunan Javasche Banktahap 1 (sisi timur, 1910), denganmenara dan 2 buah entrance disisi kanan kiri (gerbang lengkung).Tampak di bagian belakang

    bangunan ex Binnen Hospital yangsempat dipergunakan olehJavasche Bank. (foto 1912)

    Gbr. 3 & 4. Foto udara tahun 1924,menunjukkan bangunan sisi utara/barat laut(1924) dan sisi barat (1922) serta bangunansecurity (1922) telah di bangun, tahap 1 masihdipertahankan.

    Gbr. 5. Bangunan Javasche Bank tahap 4disisi timur bagian kiri, sedangkan

    bangunan yang dibangun tahap 1 masihdipertahankan.

    Gbr. 6 & 7.Gedung Javasche Bank,tahun 1935, setelah semua selesaidibangun, dan bagian tahap satu telahberubah menjadi hanya 1 pintumasuk, dan menara di bagian tengahtelah hilang, bentuk bangunanmenjadi lebih sederhana. (foto 1937)

    1910

    1922

    19221922

    1924

    1924

    1933

    1935-37

    L I N G K U P

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    30/48

    L I N G K U P

    STRATEGI PENTAHAPAN

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    31/48

    STRATEGI PENTAHAPAN

    D I N D I N G

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    32/48

    D I N D I N G

    LANGKAH PELAKSANAAN

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    33/48

    LANGKAH PELAKSANAAN

    Rencana Pemugaran

    Penelitian Bahan

    Shop Drawing

    Mock-up

    Metode

    Pelaksanaan

    Penelitian bahan

    Penyetujuan

    Pelaksanaan

    Lelang Kontraktor

    Annwijzing

    Penunjukan

    Kontraktor

    Pelaksanaan

    Pemugaran

    Pengawasan

    DokumentasiProses:

    Sebelum – Saat -

    Sesudah

    MaintenanceGuidelines

    D I N D I N G

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    34/48

    D I N D I N G

    Kunstkring, MentengEks Dekranas, Kwitang

    Bank Indonesia Kota

    D I N D I N G

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    35/48

    D I N D I N GGereja Immanuel, Gambir

    1 pasir : 1 serbuk bata merah :

    1,5 kapur dan ditambah LMS

    sebagai tambahan perekat 1/3

    dari komposisi adukan

    D I N D I N G

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    36/48

    D I N D I N G

    D I N D I N G

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    37/48

    D I N D I N GStudi kasus: Bank Indonesia, Kota – eks de Javasche Bank (1910 – 1937)

    Van Den Bossche & Crevels. Teknik

    pembuatannya adalah dengan sistim

    semen cor atau dengan cetakan (semen

    dicor pada cetakan yang telah dibuat

    terlebih dahulu).

    D I N D I N G

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    38/48

    D I N D I N GStudi kasus: Bank Indonesia, Kota – eks de Javasche Bank (1910 – 1937)

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    39/48

    J E N D E L A K A C A P A T R I

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    40/48

    J E N D E L A K A C A P A T R I

    Untuk kasus kaca patri yang ditumbuhi ganggang, diperkenankan

    memakai campuran dengan bahan pelarut organik seperti Xilol , yang

    memiliki kandungan alkohol sangat rendah, kemudian dibilas dengan air.

     Xilol telah diuji coba dan terbukti tidak merusak lapisan lukisan pada kacapatri.

    Studi kasus: Bank Indonesia, Kota – eks de Javasche

    Bank (1910 – 1937)

    P I N T U

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    41/48

    P I N T U

    Untuk kasus ukir-ukiran yang rusak

    setempat seperti pecah atau berlubang

    dilakukan perbaikan dengan memakai resin

    dan serbuk microbalon yang dicampur

    dengan warna atal watu sedemikian rupa

    sehingga menghasilkan warna senada

    dengan warna kayu.

    T A N G G A

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    42/48

    T A N G G A

    ATAP DAN TALANG

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    43/48

    R E K O N S T R U K S I

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    44/48

    Before Before

    Original

    Process

    After Reconstruction

    R E K O N S T R U K S I

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    45/48

    R E K O N S T R U K S I

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    46/48

    Rekonstruksi Visual

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    47/48

    Pekerjaan Persiapan

    Sebelum melakukan pekerjaan

    konservasi, dilakukan perlindungan

    terhadap elemen-elemen asli bangunan

    sehingga terhindar dari kerusakan

    selama pekerjaan konservasi

    berlangsung.

  • 8/15/2019 BU NADIA - Metode Konservasi Berkelanjutan Agustus 2015

    48/48