bst dr.r

37
Bed Site Teaching Oleh : Andriyan Nuryadi, S.Ked 0318011003 Dwi Marinda Puspitasari, S.Ked 0318011009 Pembimbing : Dr. Suryakanto, Sp.S SMF NEUROLOGI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG SEPTEMBER 2008 SNH

Upload: maharanidewicaropeboka

Post on 05-Dec-2014

146 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Page 1: BST dr.R

Bed Site Teaching

Oleh :

Andriyan Nuryadi, S.Ked 0318011003 Dwi Marinda Puspitasari, S.Ked 0318011009

Pembimbing :Dr. Suryakanto, Sp.S

SMF NEUROLOGIRSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNGSEPTEMBER 2008

SNH

Page 2: BST dr.R

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. HMSUmur : 75 tahunAlamat : Lampung TengahAgama : IslamPekerjaan : Pensiunan PNS DepagStatus : MenikahSuku Bangsa : LampungTgl. Masuk RS : 4 September 2008Dirawat yang ke : Ketiga

Page 3: BST dr.R

RIWAYAT PENYAKIT

Anamnesis : Alloanamnesa : Tn. T (menantu pasien yang tinggal satu

runah)

Keluhan utama : Lengan kanan dan tungkai kanan tidak bisa digerakkan

Keluhan tambahan: Tidak bisa bicara, sulit menelan, mulutnya miring, Ngompol (+).

Page 4: BST dr.R

Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RSUD AM dua jam yang lalu dengankeluhan utama lengan kanan dan tungkai kanan tidak bisa digerakkan. Selain itu, pasien tidak bisa bicara namun masih bisa memahami perintah orang lain, sulit menelan, mulutnya miring, dan ngompol (+). Keluhan ini sudah berlangsung sejak 9 jam yang lalu ketika pasien baru bangun tidur dan sedang berjalan menuju kamar mandi. Saat kejadian, pasien sadar (+), muntah (-), kejang (-). Keadaan pasien yang seperti ini adalah yang ketiga.

Page 5: BST dr.R

Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang

Pasien mengalami serangan yang pertama kali pada awal tahun 2005 (3,5 tahun yang lalu) dengan keadaan lengan kanan dan tungkai kanan lemah untuk digerakkan. Sebelum mengalami serangan, pasien mengalami demam tinggi yang disertai bicaranya ngelantur. Kemudian pasien mendapat perawatan di RSUD AM selama 11 hari dan mendapat terapi obat-obatan untuk keadaannya. Pasien pulang dalam keadaan bisa berjalan dengan sedikit diseret, makan dan minum normal (tidak ada masalah), bicara normal seperti biasa. Setelah pulang, pasien tidak pernah kontrol ke dokter dan tetap mengkonsumsi makanan berlemak (Gorengan, daging) dan tetap merokok.

Page 6: BST dr.R

Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang

Kemudian setengah tahun yang lalu (awal tahun 2008), pasien mengalami serangan yang ke dua dengan didahului demam tinggi. Akhirnya pasien dirawat di RSUD Demang Sepulau Raya selama 10 hari dengan keadaan MRS: lengan kanan dan tungkai kanan tidak bisa digerakkan, bicara pelo, ngompol, pasien dalam keadaan sadar, tidak muntah dan tidak kejang. Pasien pulang dengan keadaan bisa jalan tetapi diseret, bicara tetap pelo, makan normal dan oleh dokter diberi pengarahan agar rajin kontrol. Tetapi karena keadaan keluarga (sibuk dengan urusannya masing-masing) pasien tidak pernah kontrol samapai serangan yang ketiga terjadi.

Pasien memiliki riwayat darah tinggi, kebiasaan merokok satu bungkus sehari sejak masih muda, gemar mengkonsumsi makanan bersantan, gorengan, makanan berlemak, dan minum kopi. Pasien jarang berolahraga.

Page 7: BST dr.R

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat darah tinggiSakit jantung disangkal

Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada info

Riwayat Sosio EkonomiPasien merupakan pensiunan PNS Depag. Pasien memilki seorang istri dan 3 orang anak (sudah menikah semua). Saat ini pasien tinggal bersama istri, anaknya yang ketiga, menantu dan 3 orang cucunya. Pasien hidup dari tunjangan pensiunannya dan kiriman dari anak-anaknya yang dikelola oleh anaknya.

Page 8: BST dr.R

PEMERIKSAAN FISIK

Status PresentKeadaan umum : Tampak sakit beratKesadaran : Somnolen GCS : 11 (E4M5V2) (afasia motorik)

E4 = membuka mata secara spontanM5 = aktif tidak sesuai perintahV2 = mengerang, afasia motorik

Vital signTekanan darah : 210/ 120 mmHgNadi : 115 x/menitRR : 33 x/menitSuhu : 37,6 oC

Gizi : Cukup

Page 9: BST dr.R

Status GeneralisKepala : NormocephalicRambut : Putih beruban, lurus, tidak mudah dicabutMata : Konjungtiva ananemis, sklera anikterik

palpebra udema (-/-)Telinga : Liang lapang, MT intak, serumen (-/-)Hidung : Septum tidak deviasi, sekret (-/-), pernafasan

cuping hidung (-)Mulut : Bibir asimetri (miring ke kiri), bibir kering, lidah

kotor, lidah deviasi kekanan

Page 10: BST dr.R

PEMERIKSAAN FISIK

Leher Pembesaran KGB : (-) Trakhea : CentralPembesaran tiroid : (-)JVP : Tidak meningkat

Toraks CorInspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : Iktus kordis terabaPerkusi : Batas atas: intercostal II garis parasternal kiri

Batas kanan: garis parasternal kanan Batas kiri: intercostal V garis midklavikula si

Auskultasi : HR : 115 x/menit Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

PulmoInspeksi : Pergerakan pernafasan kanan-kiri simetrisPalpasi : Fremitus taktil kanan = kiri Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paruAuskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), wheezing (-/-)

Page 11: BST dr.R

PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen Inspeksi : Datar dan simetrisPalpasi : Hepar & lien tdk teraba, Nt (-), Nl (-)Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-)Auskultasi : Bising usus (+) normal.

Extremitas Superior : Oedem (-/-),sianosis (-/-),turgor kulit

baik,tangan kanan lemah digerakan Inferior : Oedem (-/-),sianosis(-/-), turgor kulit

baik, kaki kanan kaku dan lemah

Page 12: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Saraf cranialis (Kanan/kiri)

N. Olfactorius (N.I)

Daya penciuman hidung : Tidak bisa dinilaiN. Opticus (N.II)

Tajam penglihatan : Tidak bisa dinilaiLapang penglihatan : Tidak bisa dinilaiTes warna : Tidak bisa dinilaiFundus oculi : Tidak dilakukan

Page 13: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

N. Occulomotorius, N.Trochlearis, N.Abdusen Kelopak mata

Ptosis : (-/-)Endophtalmus : (-/-)Exopthalmus : (-/-)

PupilUkuran : (2 mm / 2 mm)Bentuk : (Bulat / Bulat)Isokor/anisokor : (Isokor)Posisi : (Sentral / Sentral)Refleks cahaya lansung : (+/+)Refleks chy tdk langsung : (+/+)

Page 14: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Gerakan bola mata Medial : Tidak bisa dinilai lateral : Tidak bisa dinilai Superior : Tidak bisa dinilai inferior : Tidak bisa dinilai Obliqus, superior : Tidak bisa dinilai Obliqus, inferior : Tidak bisa dinilai Refleks pupil akomodasi : Tidak bisa dinilai Refleks pupil konvergensi: Tidak bisa dinilai

Page 15: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Gerakan bola mataMedial : Tidak bisa dinilaiLateral : Tidak bisa dinilaiSuperior : Tidak bisa dinilaiInferior : Tidak bisa dinilaiObliqus, superior : Tidak bisa dinilaiObliqus, inferior : Tidak bisa dinilaiRefleks pupil akomodasi : Tidak bisa dinilai Refleks pupil konvergensi: Tidak bisa dinilai

Page 16: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

N. Trigeminus (N.V)Sensibilitas

Ramus oftalmikus : Tidak bisa dinilaiRamus maksilaris : Tidak bisa dinilaiRamus mandibularis : Tidak bisa dinilai

Motorik M.maseter : Tidak bisa dinilaiM.tempolaris : Tidak bisa dinilai M.pterigoideus lateralis : Tidak bisa dinilai

Refleks Refleks kornea (sensoris N.VI, motoris N.VII) : (+/+)Refleks bersin : Tidak dilakukan

Page 17: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

N. Fascialis (N.VII) Inspeksi wajah sewaktu Diam : Asimetris, ke kiri Tertawa : Tidak bisa dinilai Meringis : Tidak bisa dinilai Bersiul : Tidak bisa dinilai Menutup mata : Tidak bisa dinilai Pasien disuruh untuk Mengerutkan dahi : Tidak bisa dinilai Menutup mata kuat-kuat : Tidak bisa dinilai Mengembungkan pipi : Tidak bisa dinilai Sensoris Pengecapan 2/3 depan lidah : Tidak bisa dinilai

Page 18: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

N. Acusticus (N.VIII) N.cochlearis

Ketajaman pendengaran : Tidak bisa dinilai Tinitus : Tidak bisa dinilai

N.vestibularisTest vertigo : Tidak dilakukanNistagmus : (-/-)

Page 19: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS N. Glossopharingeus dan N.Vagus (N.IX dan N.X)

Suara bindeng/nasal : Tidak bisa dinilaiPosisi uvula : Sulit dilihat pasien tidak kooperatifPalatum mole : Istirahat : Sulit dilihat, tidak kooperatif

Bersuara : Tidak dilakukanArcus palatoglossus : Istirahat : Sulit dilihat, tidak kooperatif Bersuara : Tidak dilakukanArcus palatoparingeus : Istirahat : Sulit dilihat, tidak kooperatif Bersuara : Tidak dilakukanRefleks batuk : (+)Refleks muntah : Tidak dilakukanPeristaltik usus : Bising usus (+) normalBradikardi : Tidak bisa dinilaiTakikardi : Tidak bisa dinilai

Page 20: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

N. Accesorius (N.XI) M.Sternocleidomastodeus : Tidak bisa dinilai M.Trapezius : Tidak bisa dinilaiN. Hipoglossus (N.XII) Atropi : (-) Fasikulasi : (-) Deviasi : Ke kanan Disartria : Tidak bisa dinilai

Page 21: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Tanda perangsangan selaput otak Kaku kuduk : (-) Kernig test : (-) Lasseque test : (-) Brudzinsky I : (-) Brudzinsky II : (-)

Page 22: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS Sistem motorik Superior kanan/kiri Inferior

kanan/kiri Gerak : (hipoaktif/normoaktif) (hipoaktif/normoaktif) Kekuatan otot : (3/5) (1/5) Tonus : (Hipertonus/Normotonus) (Hipertonus/ Hipertonus) Klonus : (Normoklonus/normoklonus)

(Normoklonus,normoklonus) Atropi : (-/-) (-/-) Refleks fisiologis : Biceps (+/+) Pattela

(+/+) Triceps (+/+) Achiles

(+/+)

Page 23: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Refleks patologis : Hoffman trommer (+/-)

Babinsky (-/-) Chaddock (-/-) Oppenheim (-/-) Schaefer (-/-) Gordon (-/-) Gonda (-/-)

Page 24: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Sensibilitas Eksteroseptif / rasa permukaan

(Superior/Inferior) Rasa raba : Tidak bisa dinilai Rasa nyeri : Tidak bisa dinilai Rasa suhu panas : Tidak bisa dinilai Rasa suhu dingin : Tidak bisa dinilai

Page 25: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Proprioseptif / rasa dalam Rasa sikap : Tidak bisa dinilai Rasa getar : Tidak bisa dinilai Rasa nyeri dalam : (+/+) Fungsi kortikal untuk sensibilitas Asteriognosis/taktil : Tidak bisa dinilai Grafognosis : Tidak bisa dinilai Two point discrimination : Tidak bisa dinilai

Page 26: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Koordinasi Tes telunjuk hidung : Tidak bisa dinilai Tes pronasi supinasi : Tidak bisa dinilai Susunan saraf otonom Miksi : Inkontinensia uri Defekasi : Tidak ada keluhan Salivasi : Tidak ada keluhan

Page 27: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Fungsi luhur Fungsi bahasa : Baik Fungsi orientasi : Tidak bisa dinilai Fungsi memori : Tidak bisa

dinilai Fungsi emosi : Tidak bisa

dinilai

Page 28: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Score Djoenaidi TIA sebelun serangan : Ada

= 1 Permulaan serangan : Mendadak

= 6,5 Waktu serangan : Bangun tidur

= 1 Sakit kepala : Ringan

= 1 Muntah : Tidak ada

= 0

Page 29: BST dr.R

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Kesadaran : Menurun pelan-pelan = 1

TD sistole : Waktu MRS ( 210/120) = 7,5

Tanda rangsangan : Kaku kuduk tidak ada = 0

Pupil : Isochor = 0 Fundus Oculi : Tidak dilakukan =

Jumlah Total Score : 18 > 20 : Stroke Hemoragic < 20 : Stroke Non Hemoragic

Page 30: BST dr.R

RESUME Pasien laki-laki umur 75 tahun, MRS RSUD AM 4

September 2008 datang dengan lengan dan tungkai kanan lemah untuk digerakkan. Pingsan (-), Vomittus (-), Afasia motorik (+), Disfagi (+), inkontinensia uri (+). Faktor resiko HT (+), Usia tua, DM (-). Ini merupakan serangan ketiga. Serangan pertama 3,5 tahun yang lalu dengan lumpuh lengan dan tungkai kanan dirawat 11 hari di RSUD AM, pulang dengan bisa jalan tap diseret, makan biasa, bicara biasa. Serangan ke dua setengah tahun yang lalu dengan lumpuh lengan dan tungkai kanan, disartria (+), dirawat 10 hari di RSUD DSR dan pulang dengan kondisi bisa jalan tapi diseret serta disartria (+), makan biasa.

Page 31: BST dr.R

Pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran somnolen, GCS E4M5V2 , TD = 210/120 mmHg, Nadi 115 x/menit, respirasi 33 x/menit, suhu 37,6o C. Pemeriksaan neurologis ditemukan : Hemiparese dextra, parese

N.VII dextra tipe central, parese N.IX dan X dextra, parese N.XII dextra tipe central.

Refleks patologis : Hoffman trommer (+/-) Algoritma stroke gajah mada : penurunan kesadaran (+

pelan;pelan), nyeri kepala (+ ringan), Refleks babinsky (-). Djunaidi skor : 18 (< 20 = Stroke Non Hemoragic)

Page 32: BST dr.R

DIAGNOSIS Klinis = Hemiparese dextra, parese N.VII dextra

tipe central, parese N.IX dan X dextra, parese N.XII dextra tipe central.

Topis = Sub Korteks Serebri Sinistra Etiologi = Stroke non haemoragik e.c.

trombosis cerebri Faktor resiko : Hipertensi Usia tua

Page 33: BST dr.R

PENATALAKSANAAN Umum Tirah baring posisi 30o Observasi Vital Sign dan Status Neurologi Dower cateter NGT Dietetik : Diet 1700 kalori makanan cair per sonde Therapi medikamentosa Infus ringer laktat 20 tts /mnt Neurodek inj 1 amp / 12 jam Aspilet 80 mg / 8 jam. - Piracetam inj 3 g / 8 jam

Page 34: BST dr.R

Rehabilitasi Nursing rehabilitasi : pindah posisi (alih

baring) tiap 2 jam Speech therapy Mobilisasi pasif

Page 35: BST dr.R

PEMERIKSAAN PENUNJANG ( belum ada ) PEMERIKSAAN ANJURAN 1. Cek Lab (DL, UL, CT, BT, trombosit, u/c,

As.urat, SGOT, SGPT, Total protein, GDN, GDPP, Total kolesterol, HDL, LDL)

2. CT – Scan 3. Thoraks foto AP 4. EKG

Page 36: BST dr.R

PROGNOSA Quo ad vitam = Dubia ad

bonam Quo ad Sanationam = Dubia ad

malam Quo ad Fungsionam = Dubia ad

malam

Page 37: BST dr.R