bryozoa tugas terstruktur

8
TUGAS TERSTRUKTUR AVERTEBRATA AIR FILUM BRYOZOA Disusun oleh : KELOMPOK 3 Saprudin (H1H011004) Ayu Triana S (H1G011010) Harry farhat (H1K011012) JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur avertebrata air. Tugas terstruktur ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah avertebrata air, menambah pengetahuan tentang hewan yang termasuk avertebrata air, dan mengenal jenis hewan yang termasuk Filum Bryozoa dan klasifikasi dari setiap kelas. Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Drs. Setijanto,M.Sc,ST selaku dosen pengampu mata kuliah avertebrata air kami yang telah memberikan arahan, saran dan ilmu pengetahuan yang sangat membantu dalam kelancaran pengerjaan tugas terstruktur ini. Terima kasih kepada UPT Perpustakaan UNSOED, Pusat Informasi Ilmiah Jurusan Perikanan dan Kelautan yang telah memberikan referensi dalam menyusun tugas ini. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tugas ini dapat diselesaikan. Tugas terstruktur ini berjudul “BRYOZOA”. Bryozoa berasal dari bahasa yunani, Bryon berarti lumut danZoon berarti hewan. Bryozoa berupa koloni hewan kecil-kecil yang menyerupai lumut berbulu. Bryozoasendiri lebih dikenal dengan nama lain Ectropocta, yang berasal dari kata Ektos yang berarti di luar,

Upload: muhamad-panji-utomo

Post on 02-Feb-2016

72 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BRYOZOA TUGAS TERSTRUKTUR

TUGAS TERSTRUKTUR

AVERTEBRATA AIR

 FILUM BRYOZOA

 

 

 

 

Disusun oleh :

KELOMPOK 3

 

Saprudin                (H1H011004)

Ayu Triana S         (H1G011010)

Harry farhat          (H1K011012)

 

 

 

 

 

 

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2012

 

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya, kami

dapat menyelesaikan tugas terstruktur avertebrata air. Tugas terstruktur ini dibuat untuk memenuhi tugas

mata kuliah avertebrata air, menambah pengetahuan tentang hewan yang termasuk avertebrata air, dan

mengenal jenis hewan yang termasuk Filum Bryozoa dan klasifikasi dari setiap kelas. Terima kasih kami

ucapkan kepada Bapak Drs. Setijanto,M.Sc,ST selaku dosen pengampu mata kuliah avertebrata air kami

yang telah memberikan arahan, saran dan ilmu pengetahuan yang sangat membantu dalam kelancaran

pengerjaan tugas terstruktur ini. Terima kasih kepada UPT Perpustakaan UNSOED, Pusat Informasi

Ilmiah Jurusan Perikanan dan Kelautan yang telah memberikan referensi dalam menyusun tugas ini.

Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tugas ini dapat diselesaikan.

Tugas terstruktur ini berjudul “BRYOZOA”. Bryozoa berasal dari bahasa yunani, Bryon berarti lumut

danZoon berarti hewan. Bryozoa berupa koloni hewan kecil-kecil yang menyerupai lumut

berbulu. Bryozoasendiri lebih dikenal dengan nama lain Ectropocta, yang berasal dari kata Ektos yang

berarti di luar, dan Proctos yang berarti anus. Jadi Bryozoa merupakan kelompok hewan yang memiliki

anus di bagian luar lophophore. Saluran pencernaan bryozoa lengkap membentuk huruf U dan mulut

yang di kelilingi oleh lophophore.

Page 2: BRYOZOA TUGAS TERSTRUKTUR

Kami menyadari bahwa tugas terstruktur ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami

mengharapkan adanya saran dari para pembaca demi penyempurnaanya dari tugas terstruktur ini.

Harapan terakhir dari kami, semoga tugas terstruktur ini memiliki manfaat bagi para pembacanya.

Purwokerto,   Maret 2012

Tim Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

I.2 TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

II.1 PENJELASAN

II.2 MORFOLOGI

II.3 ANATOMI

II.4 KLASIFIKASI

BAB III SISTEM FISIOLOGI

III.1 REPRODUKSI

III.2 PENCERNAAN MAKANAN

III.3 PEREDARAN DARAH DAN SISTEM PERNAFASAN

III.4 EKSKRESI

III.5 SISTEM PERTAHANAN DIRI

Page 3: BRYOZOA TUGAS TERSTRUKTUR

BAB IV MANFAAT DAN KERUGIAN

IV.1 MANFAAT

IV.2 KERUGIAN

BAB V PENUTUP

V.1 KESIMPULAN

V.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

I.1        Latar Belakang

Pengetahuan mengenai hewan avertebrata yang hidup di air merupakan salah satu ilmu dasar dalam

mempelajari ilmu-ilmu dalam bidang perikanan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

membawa kita pada berbagai macam penemuan baru khususnya dalam bidang perikanan dan kelautan

yang membantu aktivitas manusia dalam mempelajari hewan avertebrata air. Dengan kesiapan

mahasiswa jurusan perikanan dan kelautan dalam perkembangan ilmu pengetahuan diharapkan

mahasiswa mampu memahami dan mempelajari semua konsep dasar yang ada di dalam mata kuliah

avertebrata air, khususnya pada sub bahasan Bryozoa baik semua pengertian, morfologi, anatomi,

fisiologi, habitat dan manfaat dari filum Bryozoa.

Plumatella, Lophophus crystallinus, Paludicella, Bugula, Crissia dan masih banyak lagi contoh-

contoh hewan berbagai ordo dari filum Bryozoa. Bryozoa memeliki berbagai manfaat diantaranya

sebagai makanan bagi turbelaria, siput, oligochaeta, larva trichoptera dan ikan kecil.

 I.2       Tujuan

Dengan penyusunan makalah ini diharapkan bertambahnya ilmu pengetahuan kita mengenai hewan

avertebrata air khususnya pada filum Bryozoa, baik untuk pemanfaatan maupun daya guna dari

filumBryozoa. Dimana filum ini terdiri dari tiga kelas, yaitu; Phylactolaemata,

Gymnolaemata danStenolaemata.

BAB II

PEMBAHASAN

 

II.1      Penjelasan

Dahulu Bryozoa dianggap sebagai tumbuhan karena bentuk dan karakteristik dari Bryozoa menyerupai

tumbuhan lumut. Namun, setelah penelitian lebih lanjut Bryozoa merupakan koloni dari hewan kecil-

kecil, seperti hamparan lumut berbulu, menempel pada batu, benda atau tumbuhan air di perairan

Page 4: BRYOZOA TUGAS TERSTRUKTUR

dangkal yang subur dan jernih. Bryozoa berasal dari bahasa yunani, bryon berarti lumut

dan zoonberarti hewan.

Filum Bryozoa dinamakan juga Polyzoa atau Ectoprocta, berasal dari kata ectos berarti di luar

danproctos berarti anus, maksudnya anus terletak di luar lophophore. Lophophore ialah lipatan

dinding tubuh atau calyx yang mengelilingi mulut, dan mengandung tentakel bercilia. Bryozoa adalah

hewan yang berkoloni dan sessile. Tiap individu terbungkus oleh zooecium yaitu selubung dari khitin

atau lapisan tebal kalsium karbonat yang tertutup khitin. Bryozoa hidup di laut dan beberapa hidup di air

tawar. Beberapa jenis mengeluarkan benda berkapur seperti batu karang.

II.2      Morfologi

Bryozoa disebut juga zooecium,bentuk dari zooecium bermacam-macam seperti bentuk

jembangan,lonjong atau pembuluh, kotak. Pada jenis laut, kelas Gymnolaemata polimorfik, artinya

didalam satu koloni terdapat lebih dari satu macam zooid, autozooid dan heterozooid.

–          Heterozooid merupakan modifikasi dari zooid untuk keperluan koloni, misalnya menjadi tangkai

atau stolon, semacam akar, avicularium dan vibraculum.

–          Vibraculum berbentuk seperti cambuk untuk membersikan tubuh dari detritus dan parasit.

–          Autozooid adalah zooid yang selalu ada dan jumlahnya paling banyak, berfungsi untuk makan

dan pencernaan.

–          Ovicell atau ooecium adalah zooid untuk mengerami telur.

 

II.3      Anatomi

Bryozoa adalah hewan berkoloni dan sessile. Masing-masing individu atau zooid dalam koloni umumnya

berukuran kurang dari 0,5 mm, beberapa jenis berbentuk seperti polip hydrozoa. Tiap individu terbungkus

dalam zooecium yaitu selubung benda mati (nonliving envelpment) dari khitin atau lapisan tebal

kalsium karbonat yang tertutup khitin. Istilah polypide untuk menyatakan isi zooid di dalam dinding tubuh,

yaitu lophophore, saluran pencernaan, otot dan organ lainnya. Mulut Bryozoa ditumbuhi dengan

tentakel, Anus terletak dekat mulut, Rongga tubuh sempurna, tidak ada sistem peredaran darah, organ

pernafasan maupun nephridia, terdapat syaraf ganglion diantara mulut anus, dan traktus digestivus

berupa saluran berbentuk U.

II.4      Klasifikasi

Dalam filum bryozoa di bagi menjadi 3 kelas, yaitu :

1. Phylactolaemata

Lophophore berbentuk tapal kuda mempunyai epistome; dinding berotot; koloni monomorfik; terdapat di

air tawar; menghasilkan statoblast; tidak ada zooid polymorpism; tidak ada proses pengerasan asam

kapur. Dalam kelas Phylactolaemata hanya terdapat satu ordo yaitu ordo Plumatellina.

Contoh : Plumatella, lophophus crystallinus.

2. Gymnolaemata

Lophophore berbentuk lingkaran; epistome tidak ada; dinding tubuh tidak berotot, koloni acapkali

polimorfik; zooeica kompleks berbentuk silindris; lebih dari 3000 spesies hidup, kebanyakan laut; banyak

spesies fosil.

Dalam kelas Gymnolaemata di bagi menjadi 2 ordo yaitu :

1. Ctenostomata

Page 5: BRYOZOA TUGAS TERSTRUKTUR

Zoecia seperti agar, khitin atau membran; diameter orifice sama dengan diameter zoecium; koloni

berbentuk lapisan tipis pada batu, cangkang molusca atau ganggang.

Contoh : Pladucella (di air tawar) dan Alcyonidium (di air laut).

1. Cheilostomata

Zoecia dari tanduk atau kapur, berbentuk kotak dan mempunyai avicularia; biasanya mempunyai

operkulum; bentuk koloni berumbai-umbai.

Contoh : Bugula, Membranipora.

3. Stenolaemata

Bentuk zoecium sepetri tabung, terbuka di bagian ujung; dinding zoecia berkapur dan menyatu satu sama

lain; orifice bundar; telur di erami dalam ovicell yang besar; 900 spesies hidup, semua dilaut.

Dalam kelas Stenolaemata di bagi menjadi 6 ordo, yaitu :

a)      Ordo Cyclosmata atau tubulipora, contoh : crissia, tubulipora.

b)      Ordo Cystoporata

c)      Ordo Stomatopora

d)     Ordo Cryptostomata

e)      Ordo Treopostomata

f)       Ordo Fenestrata

Ordo Cystoporata, Stomatopora dan Cryptostomata telah punah pada akhir era Paleozoikum.

BAB III

SISTEM FISIOLOGIS

III.1     REPRODUKSI

Bryozoa bereproduksi secara seksual dan aseksual. Semua Bryozoa air tawar dan

kebanyakanBryozoa air laut yang fertilisasi dalam pertumbuhannya di dalam tubuh. Telur dan sperma

dihasilkan secara bergantian, adakalanya protandri. Testis pada funiculus, ovari terletak pada

lophophore. Pada spesies dioceus, zooid jantan dan betina terdapat satu koloni atau pada koloni lain.

Gonoduct tidak ada, telur dan sperma berhamburan dalam coelom atau dilepas di air. Beberapa spesies

laut mengerami telurnya, semisalnya dalam saluran pencernaan yang mengalami degenerasi atau ovicell.

Bentuk larva Bryozoa laut bervariasi, namun semuanya mempunyai corona, yaitu semacam lingkaran

cilia sebagai alat renang, dan serumpun cilia panjang di anterior, serta sebuah kantung penempel di

posterior. Setelah berenang bebas sesaat bagi yang tidak makan, dan beberapa bulanlagi yang makan,

maka larva menempel di substrat, tumbuh menjadi zooid awal yang disebut ancestrula. Dengan jalan

pertunasan, reproduksi aseksual, ancestrula membentuk beberapa zooid baru dan zooid-zooid ini

membentuk sejumlah besar zooid lagi, sehingga terbentuklah koloni bryozoa baru yang makin lama

makin besar, bentuk koloni sesuai dengan jenisnya. Kolini berumur satu musim atau beberapa tahun.

Reproduksi Aseksual pada bryozoa air tawar selain dengan cara pertunasan, juga dengan menghasilkan

statoblast, satu sampai beberapa butir pada funiculus. Statoblast tahan terhadap kekeringan, panas dan

dingin. Struktur dan bentuk statoblast di pakai untuk identifikasi genus dan spesies.

III.2     Pencernaan Makanan

Page 6: BRYOZOA TUGAS TERSTRUKTUR

Proses pencernaan makanan pada Bryozoa dilakukan dengan proses yang sama dengan hewan lain

yakni pertama kali makanan yang diambil oleh tentakel lalu dimasukkan ke dalam mulut yang kemudian

melewati pharinx, lalu di cerna di dalam lambung lalu melalui usus, dimana di usus tersebut terjadi

penyerapan bahan makanan yang sudah dicerna oleh lambung.

                                                 

III.3     Peredaran darah dan sistem pernafasan

Pada hewan bryozoa tidak ditemukan sistem peredaran darah dan juga organ pernafasan yang lazimnya

ada pada semua makhluk hidup.

III.4     Ekskresi

Pada hewan Bryozoa proses ekskresinya sama seperti pada hewan biasanya yakni hasil sisa

pencernaan yang sudah tidak dapat digunakan akan dikeluarkan melalui saluran yang disebut anus,

pada Bryozoa anus terletak di luar lophophore, sebagaimana telah disebutkan bahwa Bryozoa bisa

disebut juga Ectoprocta.

III.5     Sistem Pertahanan Diri

Bryozoa termasuk organisme yang memiliki warna mencolok dan tak memiliki duri (spine) serta tak

dilindungi oleh cangkang sebagai penutup tubuh, sehingga organisme ini rawan terhadap predator.

Dalam rangka membebaskan diri dari serangan predator, secara alamiah organisme ini mengembangkan

suatu mekanisme pertahanan diri dengan memproduksi senyawa aktif yang membuat predator

menjauhinya.

Invertebrata laut yang mempunyai struktur pergerakan fisik lebih terbatas dibanding dengan vertebrata

laut, mampu mengembangkan sistem pertahanan diri dengan memproduksi senyawa kimia (chemical

defense). Senyawa kimia yang dihasilkan oleh invertebrata laut ini berguna untuk mencegah dan

mempertahankan diri dari serangan predator, media kompetisi, mencegah infeksi bakteri, membantu

proses reproduksi dan mencegah sengatan sinar ultra violet.

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

MANFAAT DAN KERUGIAN

IV.1     Manfaat

Bryozoa merupakan makanan dari turbelaria, siput, oligochaeta, larva trichoptera dan ikan kecil. Koloni

spesies fosil pada stenolaemata mempunyai zoecia dari kapur padat, sehingga meninggalkan lapisan

kapur yang tebal. Hal ini berarti spesies tersebut turut membantu terjadinya periode geologis yang

pendek, namun penyebaran geologisnya luas, spesies tersebut berguna sebagai petunjuk lapisan

geologis untuk mempelajari batuan-batuan dalam uji pengeboran untuk mencari minyak.

IV.2     Kerugian

Spesies air tawar , misalnya Paludicella adakalanya tumbuh dalam pipa air minum yang

tidak diberi khlor (Cl) sehingga mengganggu aliran air, atau tumbuh pada jaring apung

sehingga mengganggu ikan di dalamnya. Sekitar 130 spesies laut hidup sebagai epifit, oleh

Page 7: BRYOZOA TUGAS TERSTRUKTUR

manusia dianggap sebagai pengganggu, misalnya Bugula banyak menempel pada dinding

kapal yang terendam air.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUP

V.1      Kesimpulan

Bryozoa merupakan koloni hewan kecil-kecil yang menyerupai lumut berbulu, Bryozoa sendiri

merupakan kelompok hewan yang memiliki anus di bagian luar lophophore sehingga mereka lebih

dikenal dengan nama lain Ectropocta. Saluran pencernaan Bryozoa lengkap membentuk huruf U dan

mulut yang di kelilingi oleh lophophore. Filum ini terbagi menjadi tiga kelas berdasarkan perbedaan

bentuk lophopore, yaitu Phylactolaemata, Gymnolaemata, dan Stenolaemata.

Bryozoa bereproduksi dengan cara aseksual (pertunasan dan menghasilkan statoblast) dan seksual

(kebanyakan hidup sebagai hermaprodit). Proses pengambilan makanan pada Bryozoa dengan

menggunakan tentakel yang akan dimesukkan ke mulut dan diproses lebih lanjut kemudian dikeluarkan

melalui anusnya. Pada hewan bryozoa tidak ditemukan sistem peredaran darah dan juga organ

pernafasan yang lazimnya ada pada semua makhluk hidup. Proses ekskresi pada Bryozoa yaituhasil

sisa pencernaan yang sudah tidak dapat digunakan akan dikeluarkan melalui saluran yang disebut anus.

Sebagai bentuk pertahanannya, Bryozoa menghasilkan chemical defense atau senyawa kimia.

Bryozoa merupakan makanan dari turbelaria, siput, oligochaeta, larva trichoptera dan ikan kecil. Mereka

juga berguna sebagai petunjuk lapisan geologis untuk mempelajari batuan-batuan dalam uji pengeboran

untuk mencari minyak. Namun Bryozoa memiliki beberapa kerugian pada lingkungan

diantaranya tumbuh dalam pipa air minum yang tidak diberi khlor (Cl) sehingga mengganggu

aliran air, atau tumbuh pada jaring apung sehingga mengganggu ikan di dalamnya. Selain

itu banyak diantara mereka yang menempel pada dinding kapal yang terendam air

sehingga dianggap sebagai pengganggu.

 

DAFTAR PUSTAKA

Djarubito, Mukayat.19994. Zoologi Dasar. Erlangga; Jakarta.

Radiopoetra. 1994. Zoologi. Erlangga; Jakarta.

Suwignyo, Sugiarti dkk. 1997. Avertebrata Air Untuk Mahasiswa Perikanan. Fakultas IPB; Bogor.