tugas terstruktur biokimia

11
TUGAS TERSTRUKTUR BIOKIMIA MAKALAH LIPID Kelompok A Rahman Firdaus H13110018 Yufi Intan Lestari H13110026 Ervie Oktafany H13110033 Panji Prastowo H13110039 Mentari Risnauli S H13110048 Intan Permata S H13110056 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak

Upload: dhauz-portgas

Post on 12-Aug-2015

116 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Terstruktur Biokimia

TUGAS TERSTRUKTUR

BIOKIMIA

MAKALAH LIPID

Kelompok A

Rahman Firdaus H13110018

Yufi Intan Lestari H13110026

Ervie Oktafany H13110033

Panji Prastowo H13110039

Mentari Risnauli S H13110048

Intan Permata S H13110056

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Tanjungpura Pontianak

2013

Page 2: Tugas Terstruktur Biokimia

Lipid

Lipid berasal dari kata Lipos (bahasa Yunani) yang berarti lemak. Lipid didefinisikan sebagai

senyawa organik yang terdapat di alam dan sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam

pelarut organik nonpolar, misalnya hidrokarbon atau eter. Lipid dikelompokkan berdasarkan

kemiripan sifat fisiknya, sedangkan rumus kimia, fungsi, struktur, dan gugus fungsinya beraneka

ragam. Senyawa yang tergolong lipid antara lain trigliserida (lemak dan minyak), fosfolispid dan

steroid.

Lipid adalah suatu senyawa yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organic

seperti kloroform, benzen dan ester. Lipid sebagian besar tersusun atas asamlemak.

Asam lemak adalah komponen unit pembangun pada hampir semua lipid. Asamlemak

adalah asam organik berantai panjang yang mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Asam

lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon nonpolar yang  panjang.

Hal ini membuat kebanyakan lipid bersifat tidak larut dalam air dan tampak   berminyak

atau berlemak. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol

S t r u k t u r l i p i d y a i t u m e m i l i k i k e p a l a y a n g b e r s i f a t p o l a r d a n

e k o r   hidrokabon yang bersifat nonpolar. Dalam suatu larutan, kepala yang

bersifat  po l a r dapa t be r a sos i a s i dengan a i r , s eh ingga memben tuk s enyawa

mf ipa t i k   (memi l i k i dua ku tub pos i t i f dan nega t i f ) . Se l a in i t u , l i p id dapa t

memben tuk   fo rmas i s a tu l ap i s l i p id (mono laye r s ) , dua l ap i s l i p id

b i l aye r s ) , m i se l , dan vesikula. Berikut ini struktur lipid:

Page 3: Tugas Terstruktur Biokimia

Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid bukan merupakan suatu polimer.Suatu

molekul dikatagorikan dalam lipid karena :

1. Mempunyai kelarutan yg rendah di dlm air 

2. Larut dalam pelarut organik (eter, kloroform)

3. Terdiri dari C, H, O

Ada beberapa fungsi lipid diantaranya :

1. Sebagai penyusun struktur membran sel

2. Lipid berperan sebagai pengatur aliran-aliran material dalam sel

3. Sebagai cadangan energi

4. Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa

5. Sebagai hormon dan vitamin. Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan

vitamin membantu regulasi proses-proses biologis.

Terdapat beberapa jenis-jenis lipid yaitu :

1. Asam lemak , terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh

2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida (fosfolipid)

3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid

4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam

Lipida termasuk golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan

tumbuhan dan hewan. Lipida merupakan golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber

makanan, merupakan kira-kira 40% dari makanan yang dimakan setiap hari. Lipida mempunyai

sifat umum sebagai berikut:

tidak larut dalam air

larut dalam pelarut organik seperti benzena, eter, aseton, kloroform, dan

karbontetraklorida

mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, kadang-kadang juga

mengandung nitrogen dan fosfor

bila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak

berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan.

Page 4: Tugas Terstruktur Biokimia

Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipida bukan suatu polimer, tidak mempunyai

satuan yang berulang. Pembagian yang didasarkan atas hasil hidrolisisnya, lipida digolongkan

menjadi lipida sederhana, lipida majemuk, dan sterol.

Lipid pada membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat).

Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar membran.

Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh struktur molekulernya.

Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah

hidrofilik maupun daerah hidrofobik. Sebagian besar membran mengandung fosfat, Molekul

fosfat ini bersifat hidrofilik (dapat mengikat air) sedangkan molekul lemak bersifat

hidrofobik (tidak dapat mengikat air)

Fos fo l i p id a t au fo s fo t i da t me r upa kan sua tu g l i s e r i da yan g

mengandung fos fo r da l am ben tuk e s t e r a s am fos f a t . O l eh ka rena i t u ,

f o s fo l i p id i a l ah sua tu fosfogliserida. Merupakan lipid yang mengandung gugus

ester fosfat. Berikut struktur fosfolipid:

Fosfolipid mempunyai kemiripan dengan lemak, namun molekul ini hanyamemiliki dua asam

lemak, bukannya tiga seperti pada lemak. Gugus hidroksil k e t i g a p a d a m o l e k u l g l i s e r o l

i t u b e r i k a t a n d e n g a n s u a t u g u g u s f o s f a t , y a n g bermuatan negative. Molekul kecil

tambahan, umumnya bermuatan atau polar, d a p a t b e r i k a t a n d e n g a n g u g u s f o s f a t

m e m b e n t u k b e r b a g a i m a c a m f o s f o l i p i d .

Page 5: Tugas Terstruktur Biokimia

Fosfolipid menunjukkan perilaku ambivalen terhadap air. Ekornya, yangterdiri atas

hidrokarbon, bersifat hidrofobik dan tidak dapat bercampur dengan air. Namun demikian, gugus

fosfat dan ikatannya akan membentuk sebuah kepala hidrofilik yang memiliki afinitas yang kuat

terhadap air.

Pada pe rmukaan sua tu s e l , f o s fo l i p id t e r su sun da l am sua tu bilayer atau

lapisan ganda. Kepala hidrofilik molekul yang berada pada bagian luar bilayer itu, berhubungan

langsung dengan larutan aqueous di bagian dalam dan bagian luar  sel. Ekor

hidrofobik mengarah ke bagian dalam membran, menjauhi air.  Bilayer  f o s f o l i p i d

a k a n m e m b e n t u k s u a t u p e r b a t a s a n a n t a r a s e l d a r i l i n g k u n g a n

e k s t r a s e l n y a p a d a k e n y a t a a n n y a , f o s f o l i p i d m e r u p a k a n k o m p o n e n

u t a m a membran sel

Komponen lemak lain adalah kolesterol di mana pada hewan tertentu dapan mencapai 50%

dari molekul lemak yang terdapat pada membran plasma. Kolesterol tidak terdapat pada sebagai

besar membran plasma tubuhan dan bakteri.

Lipid yang terdapat pada selaput dapat diekstrak dengan kloroform, eter dan benzene.

Dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dan kromatografi gas, dapat diketahui komposisi

lipid pada selaput sel. Lipid yang selalu dijumpai adalah fosfolipid, sfingolipid, glikolipid dan

sterol. Kolesterol merupakan lipida terbanyak yang menyusun selaput sel.  

Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponendasarnya,

sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifatkimianya.

Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya.

Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar, yaitu:

A. Lipida Sederhana

Page 6: Tugas Terstruktur Biokimia

Minyak dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. Minyak dan lemak yang

telah dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung sejumlah kecil komponen selain trigliserida,

yaitu: lipida kompleks (lesitin, sephalin, fosfatida lainnya, glikolipida), sterol yang berada dalam

keadaan bebas atau terikat dengan asam lemak, asam lemak bebas, lilin, pigmen yang larut

dalam lemak, dan hidrokarbon. Komponen tersebut mempengaruhi warna dan flavor produk.

Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester dari gliserol

dan asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam buah-buahan, kacang-kacangan,

biji-bijian, akar tanaman, dan sayur-sayuran. Dalam jaringan hewan lemak terdapat di seluruh

badan, tetapi jumlah terbanyak terdapat dalam jaringan adipose dan sumsum tulang.

Secara kimia yang diartikan dengan lemak adalah trigliserida dari gliserol dan asam

lemak. Berdasarkan bentuk strukturnya trigliserida dapat dipandang sebagai hasil kondensasi

ester dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam lemak, sehingga senyawa ini sering

juga disebut sebagai triasilgliserol. Jika ketiga asam lemak penyusun lemak itu sama disebut

trigliserida paling sederhana. Tetapi jika ketiga asam lemak tersebut tidak sama disebut dengan

trigliserida campuran. Pada umumnya trigliserida alam mengandung lebih dari satu jenis asam

lemak. Trigliserida jika dihidrolisis akan menghasilkan 3 molekul asam lemak rantai panjang dan

1 molekul gliserol. Reaksi hidrolisis trigliserida dapat digambarkan sebagai berikut:

Lemak yang sebagian besar tersusun dari gliserida asam lemak jenuh akan berwujud

padat pada suhu kamar. Kebanyakan lemak binatang tersusun atas asam lemak jenuh sehingga

berupa zat padat. Lemak yang sebagian besar tersusun dari gliserida asam lemak tidak jenuh

berupa zat cair pada suhu kamar, contohnya adalah minyak tumbuhan. Lemak jika dikenakan

pada jari akan terasa licin, dan pada kertas akan membentuk titik transparan.

B. Lipida Majemuk

Page 7: Tugas Terstruktur Biokimia

Lipida majemuk jika dihidrolisis akan menghasilkan gliserol , asam lemak dan zat lain.

Secara umum lipida komplekss dikelompokkan menjadi dua, yaitu fosfolipida dan glikolipida.

Fosfolipida adalah suatu lipida yang jika dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak, gliserol,

asam fosfat serta senyawa nitrogen. Contoh senyawa yang termasuk dalam golongan ini adalah

lesitin dan sephalin. Glikolipida adalah suatu lipida kompleks yang mengandung karbohidrat.

Salah satu contoh senyawa yang termasuk dalam golongan ini adalah serebrosida. Serebrosida

terutama terbentuk dalam jaringan otak, senyawa ini merupakan penyusun kurang lebih 7 %

berat kering otak, dan pada jaringan syaraf.

C. Sterol

Sterol sering ditemukan bersama-sama dengan lemak. Sterol dapat dipisahkan dari lemak

setelah penyabunan. Oleh karena sterol tidak tersabunkan maka senyawa ini terdapat dalam

residu. Lebih dari 30 jenis sterol telah dijumpai di alam, terdapat pada jaringan binatang dan

tumbuhan, ragi, jamur, tetapi jarang ditemukan dalam bakteri. Persenyawaan sterol yang terdapat

dalam minyak terdiri dari kolesterol dan fitostrerol. Senyawa kolesterol umumnya terdapat dalam

lemak hewani, sedangkan fitosterol terdapat dalam minyak nabati.

Kolesterol merupakan penyusun utama batu empedu. Kolesterol berfungsi membantu

absorbsi asam lemak dari usus kecil, juga merupakan prazat (precursor) bagi pembentukan asam

empedu, hormon steroid, dan vitamin D (Harper, 1979). Akhir-akhir ini kolesterol banyak

menarik perhatian karena diduga ada hubungan antara kadar kolesterol dalam darah dengan

penyakit jantung koroner, dan pengerasan pembuluh darah (atherosclerosis). Kolesterol di dalam

darah beredar tidak dalam keadaan bebas, akan tetapi berada dalam partikel-partikel lipoprotein.

Lipoprotein merupakan senyawa kompleks antara lemak dan protein. Dalam serum darah

lipoprotein terdiri atas 4 jenis, yaitu kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), low density

lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL) (Devlin, 1992:67). Kilomikron

mengandung 96 % trigliserida; 1,7 % protein; 1,75 % kolesterol; dan 0,6 % fosfolipida.

Kilomikron berfungsi sebagai pengangkut lemak dari usus ke tempat-tempat yang membutuhkan

VLDL mengandung 60 trigliserida; 15 % kolesterol; 10 % protein; dan 15 % fosfolipida.