bronkhitis pada anak
DESCRIPTION
askepTRANSCRIPT
BRONKHITIS PADA ANAK
Bronkus merupakan percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri.
Masing-masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25 kali sebelum sampai ke alveoli.
Sampai dengan percabangan bronkus terakhir sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan untuk menjaga agar saluran nafas tidak kolaps atau kempis sehingga aliran udara lancar.
KLASIFIKASI
Bronkhitis AkutBronkhitis akut pada bayi dan anak biasanya bersama juga dengan trakheitis, merupakan penyakit infeksi saluran nafas akut (ISNA) bawah yang sering dijumpai. Penyebab utama penyakit ini adalah virus. Batuk merupakan gejala yang menonjol dan karena batuk berhubungan dengan ISNA atas
Bronkhitis Kronis atau Batuk BerulangBelum ada persesuaian pendapat mengenai bronchitis kronik, yang ada ialah mengenai batuk kronik dan atau berulang yang di singkat (BKB). BKB ialah keadaan klinis yang disebabkan oleh berbagai penyebab dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu berturut-turut dan atau berulang paling sedikit 3 kali dalam 3 bulan, dengan atau tanpa disertai gejala respiratorik dan non respiratorik lainnya
ETIOLOGI Kelainan kongenital
Bronchitis mengenai hampir seluruh cabang bronkus pada satu atau kedua paru.
Bronchitis konginetal sering menyertai penyakit-penyakit konginetal lainya, misalnya : mucoviscidosis ( cystic pulmonary fibrosis ) indrom kartagener (bronkiektasis konginetal, sinusitis paranasal dan situs inversus), hipo atau agamaglobalinemia, bronkiektasis pada anak kembar satu telur (anak yg satu dengan bronkiektasis, ternyata saudara kembarnya juga menderita bronkiektasis), bronkiektasis sering bersamaan dengan kelainan congenital berikut : tidak adanya tulang rawan bronkus, penyakit jantung bawaan, kifoskoliasis konginetal.
Kelainan didapat Infeksi
Bronchitis sering terjadi sesudah seseorang menderita pneumonia yang sering kambuh dan berlangsung lama, pneumonia ini merupakan komplikasi pertusis maupun influenza yang diderita semasa anak, tuberculosis paru dan sebagainya.
Obstruksi bronkusObstruksi bronkus yang dimaksud disini dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab : korpus alineum, karsinoma bronkus atau tekanan dari luar terhadap bronkus.Penyebab utama penyakit Bronkhitis Akut adalah adalah virus
Patofisiologi
Virus (penyebab tersering infeksi) - >Masuk saluran pernapasan - >Sel mukosa dan sel silia -> Berlanjut - >Masuk saluran pernapasan(lanjutan) -> Menginfeksi saluran pernapasan - >Bronkitis -> Mukosa membengkak dan menghasilkan lendir -> Pilek 3 – 4 hari -> Batuk (mula-mula kering kemudian berdahak) - >Riak jernih -> Purulent -> Encer -> Hilang -> Batuk - Keluar -> Suara ronchi basah atau suara napas kasar -> Nyeri subsernal -> Sesak napas -> Jika tidak hilang setelah tiga minggu -> Kolaps paru segmental atau infeksi paru sekunder (pertahanan utama)
Mengenai infeksi dan hubungannya dengan patogenesis bronchitis, data dijelaskan sebagai berikut :
Infeksi pertama ( primer )Kecuali pada bentuk bronchitis kongenital. Masih menjadi pertanyaan apakah infeksi yang mendahului terjadinya bronchitis tersebut disebabkan oleh bakteri atau virus. Infeksi yang mendahului bronchitis adalah infeksi bacterial yaitu mikroorgansme penyebab pneumonia. Dikatakan bahwa hanya infeksi bakteri saja yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding bronkus sehingga terjadi bronchitis, sedangkan infeksi virus tidak dapat ( misalnya adenovirus tipe 21, virus influenza, campak, dan sebagainnya ).
Infeksi sekunderTiap pasien bronchitis tidak selalu disertai infeksi sekunder pada lesi, apabila sputum pasien yang semula berwarna putih jernih kemudian berubah warnanya menjadi kuning atau kehijauan atau berbau busuk berarti telah terjadi infeksi sekunder oleh kuman anaerob misalnya : fusifomis fusiformis, treponema vincenti, anaerobic streptococci.
Manifestasi Klinik Menurut Gunadi Santoso dan Makmuri (1994), tanda
dan gejala yang ada yaitu: Biasanya tidak demam, walaupun ada tetapi rendah Keadaan umum baik, tidak tampak sakit, tidak sesak Mungkin disertai nasofaringitis atau konjungtivitis Pada paru didapatkan suara napas yang kasar
Menurut Ngastiyah (1997), yang perlu diperhatikan adalah akibat batuk yang lama, yaitu: Batuk siang dan malam terutama pada dini hari yang
menyebabkan klien kurang istirahat Daya tahan tubuh klien yang menurun Anoreksia sehingga berat badan klien sukar naik Kesenangan anak untuk bermain terganggu Konsentrasi belajar anak menurun
KOMPLIKASI Bronkitis Akut yang tidak ditangani
cenderung menjadi Bronkitis Kronik Pada anak yang sehat jarang terjadi
komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi kurang dapat terjadi Othithis Media, Sinusitis dan Pneumonia
Bronkitis Kronik menyebabkan mudah terserang infeksi
Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasisi atau Bronkietaksis
Gagal jantung kongestif Pneumonia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Foto Thorax : Tidak tampak adanya kelainan atau hanya hyperemia• Laboratorium : Leukosit > 17.500
PENATALAKSANAAN
• Tindakan Perawatan Pada tindakan perawatan yang penting
ialah mengontrol batuk dan mengeluarakan lender/secret.
Sering mengubah posisi. Banyak minum. Inhalasi. Nebulizer Untuk mempertahankan daya tahan tubuh,
setelah anak muntah dan tenang perlu diberikan minum susu atau makanan lain.
• Tindakan MedisJangan beri obat antihistamin berlebih
Beri antibiotik bila ada kecurigaan infeksi bakterial
Dapat diberi efedrin 0,5 – 1 mg/KgBB tiga kali sehari
Chloral hidrat 30 mg/Kg BB sebagai sedative
PENCEGAHAN Menurut Ngastiyah (1997), untuk mengurangi
gangguan tersebut perlu diusahakan agar batuk tidak bertambah parah. Membatasi aktivitas anak Tidak tidur di kamar yang ber AC atau gunakan
baju dingin, bila ada yang tertutup lehernya. Hindari makanan yang merangsang Jangan memandikan anak terlalu pagi atau terlalu
sore, dan mandikan anak dengan air hangat Jaga kebersihan makanan dan biasakan cuci
tangan sebelum makan Menciptakan lingkungan udara yang bebas polusi Jangan mengkonsumsi makanan seperti telur
ayam, karena bisa menambah produksi lendirnya.
THANK YOU