bronkhitis dr.niwan
DESCRIPTION
FK UMSTRANSCRIPT
BRONKITIS
Agus Suharto B, dr. Sp P Niwan dr Sp.P
PENDAHULUAN
Bronkhitis suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
inflamasi pada pembuluh bronkhus, trakhea (large/medium airway). Inflamasi menyebabkan bengkak pada permukaanya, mempersempit ruang pembuluh dan menimbulkan sekresi dari cairan inflamasi.
Penyakit ini biasa terjadi pada bayi dan anak-anak dimana sistem kekebalan tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan. Perokok dan orang-orang yang tinggal di daerah yang tinggi tingkat polusi udaranya juga umumnya menderita bronkitis
DEFINISI
Bronkitis merupakan peradangan akut maupun kronis pada bronkus dan cabang – cabangnya yang dapat mengakibatkan terjadi edema dan pembentukan mukus.
Menurut waktunya, bronkitis dibagi menjadi dua :
Bronkitis akut adalah peradangan akut membrane mukosa bronkus yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme terutama virus.
Bronkitis kronis adalah suatu gangguan paru obstruktif yang ditandai oleh produksi mucus berlebihan di saluran nafas bawah selama paling kurang 3 bulan berturut-turut dalam setahun untuk 2 tahun beruturut-turut.
Sedangkan menurut produk sekretnya, bronchitis juga dapat dibagi menjadi :
Simple kronik bronchitis ( apabila sputum bersifat mukoid )
Recurrent mucopurulent bronchitis ( apabila sputum bersifat mukopurulent )
Chronic obstruktif bronchitis ( apabila disertai obstruksi saluran nafas yang timbul jika ada infeksi saluran nafas akut atau ada iritan)
ETIOLOGI
Bronkitis berhubungan dengan infeksi virus, bakteri sekunder, polusi udara, alergi, aspirasi kronis, refluks gastroesophageal, dan infeksi jamur. Virus merupakan penyebab tersering bronkitis (90%), sedangkan sisanya (10%) oleh bakteri
Namun terdapat batasan etiologi bronchitis, dimana sekresi mucus berlebih yang disebabkan jamur dan tumor tidak termasuk. (13)
PATOGENESIS
Iritasi mukosa
Etiologi : mikroorganisme, polusi, rokok, iritan dll
Batuk kronik, ekspektorasi, ventilasi (terutama ekspirasi) menurun, hipoksia
Gangguan aktivitas sel silia ( disfungsi &
metaplasi)
Rangsang terhdap sel kelenjar dan
goblet
Hipersekresi mukus
Gangguan ekskalator
mukosiliaris
Penumpukan sel PMN penebalan
sub mucosa
Hipertrofi kelenjar mukus
Penumpukan mukus ( kental &
jumlah besar)
Penyempitan lumen
Hiperplasi otot polos bronkus
DIAGNOSIS
Bronchitis akut
a). Gambaran Klinis
Dari anamnesa didapatkan : Batuk, sering produktif, mukus yang kental Demam ringan Malaise atau lelah Sesak napas Dispnu Nyeri dada kadang-kadang timbul. (9)
b). Pemeriksaan Fisik Dari pemeriksaan fisik didapatkan
pernapasan fase eksperium diperpanjang. Dari pemeriksaan torak paru didapatkan :
Ronki kering (ronchy) Ronki basah halus (rales) Mengi (wheezing) Tidak didapat tanda konsolidasi (1,3)
b). Pemeriksaan Fisik
Dari pemeriksaan fisik didapatkan pernapasan fase eksperium diperpanjang. Dari pemeriksaan torak paru didapatkan :
Ronki kering (ronchy) Ronki basah halus (rales) Mengi (wheezing) Tidak didapat tanda konsolidasi (1,3)
Bronchitis kronik
a). Gambaran Klinis Batuk yang produktif dengan mucus yang
sangat kental dan sulit dikeluarkan sehingga suatu saat jika terjadi penumpukan, mucus akan keluar dalam jumlh yang banyak.
Mudah memburuk saat udara dingin atau inhalan.
Sesak nafas dan dispnu Tak jarang riwayat kebiasaan merokok. (9)
c). Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan Rontgen
Pada bronkitis akut, gambaran normal Tetapi pada bronkitis kronik hasil pemeriksaan
rontgen menunjukkan gambaran corak yang ramai dibagian basal paru.
Pada foto thorax PA posisi erek didapatkan : tampak normal, gambaran corakan bronkhovaskuler meningkat, penebalan hilus, gambaran trains line (seperti jalan
kereta yang merupakan gambaran bronkhus yang terpotong secara longitudinal).
Gambaran tubular shadow berupa bayangan garis-garis pararel keluar dari hilus menuju apeks paru.
Air bronkogram (+) (gambaran bronkhus yang terpotong transversal),
infiltrat peribronkhial (+), tanda-tanda emfisema meliputi hiperlusensi paru
blateral, diafragma letak rendah ( dibawah V ThX ) dan cenderung mendatar,
gambaran jantung tear drop SIC melebar (biasanya di daerah basis SIC X-XI). (9,12)
Bronkitis kronik secara radiologik dapat dibagi menjadi 3:
Ringan ( corakan paru ramai pada bagian basal) Sedang ( corakan paru ramai pada bagian basal
disertai emfisema, kadang-kadang disertai bronkiekstasis di pericardial kanan dan kiri.
Berat ( ditemukan emfisema, bronkieksatsis dan disertai cor pulmonal sebagai komplikasi.(5)
2. Pemeriksaan Spirometri (Tes Fungsi Paru)Untuk mengettahui faal paru
3. Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan kultur dahak diperlukan bila etiologi
bronkitis harus ditemukan untuk kepentingan terapi. Hal ini biasanya diperlukan pada bronkitis kronis. Pada bronkitis akut pemeriksaan ini tidak berarti banyak karena sebagian besar penyebabnya adalah virus.
PENATALAKSANAAN
Suportif : Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan, serta menghentikan
kebiasaan merokok.
Medikamentosa : 1. AntibiotikBronkhitis biasanya terjadi akibat infeksi virus, sehingga antibiotik tidak
efektif kecuali telah diketahui penyebabnya. 2. Mukolitik Jika batuk kering, maka diberikan obat penekan batuk (antitusif). Jika batuk
berdahak, maka diberikan obat pengencer dahak (mukolitik). 3. KortikosteroidDigunakan dalam bentuk oral jika terjadi eksaserbasi akut untuk menekan
inflamasi. Yang digunakan dari golongan metilprednisolon atau prednisone. 4. Obat lainPada pasien yang memiliki riwayat asma atau ppok, maka direkomendasikan
menggunakan bronkodilator golongan anti kolinergik, agonis beta2 dan golongan santin.
PENCEGAHAN
Berhenti merokok dan hindari asap rokok. Hindari inhala maupun iritan. terapi segera jika terkena infeksi saluran
nafas.
PROGNOSIS
Brokhitis akut prognosisnya baik. Pasien dengan bronkitis kronik perlu
pengawasan secara teratur untuk meminimalkan kerusakan paru dan perkembangan menjadi penyakit paru kronik yang irreversibel
KESIMPULAN
1. Bronkitis merupakan peradangan akut maupun kronis pada bronkus dan cabang – cabangnya yang dapat mengakibatkan terjadi edema dan pembentukan mukus.
2. Menurut lama terjadinya, bronchitis diklasifikasikan atas dua tipe:
a. Bronkitis akut adalah peradangan akut membrane mukosa bronkus yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme.
b. Bronkitis kronis adalah suatu gangguan paru obstruktif yang ditandai oleh produksi mucus berlebihan di saluran nafas bawah selama paling kurang 3 bulan berturut-turut dalam setahun untuk 2 tahun beruturut-turut.
3. Etiologi bronkitis berhubungan dengan infeksi virus, bakteri sekunder, polusi udara, alergi, aspirasi kronis, refluks gastroesophageal, dan infeksi jamur. Virus merupakan penyebab tersering bronkitis (90%)
4. Diagnosis bronchitis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dapat berupa pemeriksaan radiologi, pemeriksaan fungsi paru dan pemeriksaan laboratorium.
5. Penatalaksanaan untuk pasien bronchitis meliputi antibiotic, anti inflamasi, bronkodilator, mukolitik dan obat lain.