briket tempurung kelapa_chapter1-238932
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Briket Tempurung Kelapa_chapter1-238932
1/4
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kenaikan harga BBM (khususnya minyak tanah danelpiji) menyadarkan kita bahwa konsumsi energi yang semakinmeningkat dari tahun ke tahun tidak seimbang denganketersediaan sumber energi tersebut. Hal ini harus segeradiimbangi dengan penyediaan sumber energi alternatif yang
terbarukan, melimpah jumlahnya, dan murah harganya sehinggaterjangkau oleh masyarakat luas. Briket merupakan salah satuenergi alternatif terbaharukan dan terjangkau oleh masyarakat.
Limbah biomassa seperti tempurung kelapa merupakan
salah satu bahan baku pembuatan briket. Tempurung kelapamerupakan bagian buah kelapa yang fungsinya secara biologis
adalah pelindung inti buah dan terletak di bagian sebelah dalamsabut dengan ketebalan berkisar antara 36 mm. Tempurungkelapa dikategorikan sebagai kayu keras tetapi mempunyai kadar
lignin yang lebih tinggi dan kadar selulosa lebih rendah dengankadar air sekitar enam sampai sembilan persen (dihitung
berdasarkan berat kering) dan terutama tersusun dari lignin,selulosa dan hemiselulosa.
Kelapa telah ditanam hampir di seluruh Indonesia danluas arealnya terus meningkat. Adanya potensi sumber daya alamyang sangat besar ini hendaknya dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan. Pemanfaatan buah kelapa umumnya hanya daging
buahnya saja untuk dijadikan kopra, minyak dan santan untukkeperluan rumah tangga, sedangkan hasil sampingan lainnyaseperti tempurung kelapa belum begitu banyak dimanfaatkan.Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka beberapa
hasil samping pertanian kelapa seperti tempurung dapat diolahmenjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti
briket tempurung kelapa.
-
7/28/2019 Briket Tempurung Kelapa_chapter1-238932
2/4
2
Proses penguraian tempurung kelapa melalui prosespirolisa menghasilkan gas, tar dan char. Char merupakan produk
samping proses pirolisa yang dapat dimanfaatkan salah satunyasebagai bahan baku briket. Dimana briket dapat menjadi bahan
bakar alternatif yang bisa mengurangi konsumsi berlebih terhadapbahan bakar dari minyak bumi dan gas alam.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhuproses pirolisa, ukuran partikel char dan kadar perekat terhadap
kadar air(moisture content), kadar zat terbang (vollatile matter),kadar abu (ash content), kadar karbon tetap (fixed carbon), nilaikalor dan kuat tekan briket yang dihasilkan.
1.2 Perumusan Masalah
Di dalam penelitian ini difokuskan pada pemanfaatantempurung kelapa yang diolah melalui proses pirolisa untuk
mendapatkan char yang akan dijadikan briket sebagai bahan bakaralternatif yang lebih ekonomis.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:1.Tempurung kelapa diambil dari pasar tradisional di kota
Surabaya.2.Tekanan pengepresan pada proses pembriketan dibuat
tetap yaitu 130 kg/cm2.3.Massa char yang digunakan pada pembuatan briket
sebanyak 15 gram.
-
7/28/2019 Briket Tempurung Kelapa_chapter1-238932
3/4
3
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuat briket dari chartempurung kelapa dengan mempelajari pengaruh suhu proses
pirolisa, ukuran partikel char tempurung kelapa dan kadar perekatterhadap kadar air (moisture content), kadar zat terbang (vollatile
matter), kadar abu (ash content), kadar karbon tetap (fixedcarbon), nilai kalor dan kuat tekan briket yang dihasilkan.
1.5. Manfaat Penelitian
Beberapa hal yang diharapkan dapat tercapai dengandibuatnya briket dari char tempurung kelapa dalam penelitian ini
yaitu :1.Memberikan nilai tambah pada bahan baku tempurung
kelapa.
2.Memperoleh suatu data hubungan antara suhu prosespirolisa, ukuran partikel char tempurung kelapa, kadar
perekat terhadap kadar air (moisture content), kadar zat
terbang (vollatile matter), kadar abu (ash content), kadarkarbon tetap (fixed carbon), nilai kalor dan kuat tekan
briket yang dihasilkan, yang akan berguna dalam industribriket dari tempurung kelapa pada skala komersial.
-
7/28/2019 Briket Tempurung Kelapa_chapter1-238932
4/4
4
Halaman ini sengaja dikosongkan