bpm chem 3 - 2014
DESCRIPTION
BPM Chem 3 - 2014TRANSCRIPT
-
BUKU PANDUAN TUTOR
BLOK Community Health and Environmental Medicine (CHEM) 3
SEMESTER III
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
JURUSAN KEDOKTERAN FKIK
PURWOKERTO
2014
-
DESKRIPSI BLOK
1. Nama Blok : CHEM III
2. Kode Blok : KUB 311
3. Ruang Lingkup : Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Kedokteran
Keluarga, Ilmu Kedokteran Lingkungan,
Farmakologi, Sosiologi Kedokteran dan Psikologi
Kedokteran
4. SKS : 4
5. Pelaksanaan : Semester 3
6. Deskripsi Singkat Blok :
Blok CHEM III memberikan pendidikan umum kepada mahasiswa untuk
mencapai ketrampilan-ketrampilan generik sebagai seorang dokter dalam
berhubungan dengan pasien dan sikap peduli terhadap lingkungan dan
masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam Block CHEM III
mahasiswa mempelajari manajemen penyakit dan manajemen kesehatan pada
tingkat individu, keluarga dan masyarakat.
DEPARTEMEN
Departemen yang tercakup dalam Block CHEM III adalahIlmu Kedokteran
Paraklinik, Ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Komunitas dan Ilmu
Kedokteran Klinik
STRUKTUR ORGANISASI BLOK
PIC 1 : dr. Agung SDL,M.Sc. Ph
PIC 2 : Rahmawati Wulansari, M.Si Psikolog
PIC 3 : Nurlaela, S.Ag, M.Ag
Administrasi : Alvikarini, S.E.
-
TATA TERTIB BLOK
1. Persyaratan mengikuti ujian sumatif akhir blok.
a. Ketidakhadiran dalam proses pembelajaran dengan berbagai metode pembelajaran, baik perkuliahan, diskusi kelompok (PBL), praktek lapangan
karena alasan apa pun maksimal 25 %.
b. Termasuk dalam 25 % ketidakhadiran tersebut, terdapat jenis alasan yang dapat diterima dan alasan yang tidak dapat diterima.
c. Jenis alasan yang dapat diterima dan bukti pendukung yang menyertai adalah sebagai berikut:
Apabila ada anggota keluarga inti yang meninggal dunia. Dalam hal ini mahasiswa wajib menyerahkan surat pemberitahuan dan permohonan izin
yang diketahui oleh anggota keluarga tertua.
Apabila mahasiswa menderita sakit. Dalam hal ini mahasiswa wajib menyerahkan surat keterangan sakit dari dokter pemeriksa. Surat
keterangan sakit tersebut hanya berlaku untuk 3 hari. Identitas dokter dan
alamat lengkap yang mengeluarkan surat keterangan sakit harus jelas.
Apabila keadaan mahasiswa yang sakit belum dapat masuk setelah 3 hari masa berlaku surat keterangan sakit, maka wajib mendapatkan surat
keterangan rawat inap/mondok dari dokter di instansi pelayanan kesehatan
yang merawat mahasiswa yang bersangkutan.
Apabila mahasiswa akan mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang harus diikuti. Dalam hal ini mahasiswa wajib menyerahkan surat ijin yang
dilampiri dengan surat keterangan (dispensasi) dari Ketua Jurusan atau
Dekan.
Mahasiswa yang ijin dari kegiatan Diskusi Kasus dengan alasan yang
bisa diterima, wajib menghubungi tutor masing-masing untuk meminta
tugas pengganti, sebagai pengganti nilai performa.
d. Jenis alasan yang tidak dapat diterima adalah selain yang telah disebutkan di atas.
e. Jenis alasan yang dapat diterima mengandung konsekuensi sebagai berikut:
Sesi perkuliahan (jam perkuliahan, bukan hari perkuliahan) yang tidak dihadiri tidak diganti dengan pengumpulan tugas konsekuensi
ketidakhadiran.
Nilai laporan diskusi kelompok (nilai kelompok) yang tidak dihadiri disamakan dengan nilai kelompok setelah mahasiswa mengumpulkan
tugas konsekuensi ketidakhadirannya. Tugas yang diberikan berupa tugas
tertulis sesuai kesepakatan antara tutor dan kelompoknya (dibahas pada
pertemuan PBL pertama: penentuan ground rules).
f. Jenis alasan yang tidak dapat diterima mengandung konsekuensi sebagai berikut:
Sesi perkuliahan (jam perkuliahan, bukan hari perkuliahan) yang tidak dihadiri tidak diganti dengan pengumpulan tugas konsekuensi
ketidakhadiran.
Nilai performa diskusi kelompok (nilai individual), nilai laporan diskusi kelompok (nilai kelompok) dan nilai praktek lapangan yang tidak dihadiri
dianggap nol dan turut serta dalam penghitungan nilai akhir.
-
g. Telah mengumpulan semua tugas terstruktur (laporan). h. Tidak melakukan pelanggaran akademik dan non akademik mengacu pada
menurut Buku Peraturan dan Tata Tertib Jurusan Kedokteran FKIK UNSOED.
i. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan mengikuti ujian sumatif di atas dinyatakan TIDAK LULUS BLOK dan harus mengulang blok.
2. Ketentuan mengenai tugas terstruktur (laporan).
a. Laporan Diskusi Kasus dan PBL
Laporan PBL dan Diskusi Kasus adalah tugas kelompok.
Laporan dikumpulkan paling lambat 3 (tiga) hari sesudah pertemuan terakhir, di sekretariat blok.
Laporan yang terlambat dikumpulkan diberikan nilai 0 (nol).
Laporan yang terbukti merupakan hasil plagiatisme atau copy paste diberikan nilai 0 (nol) dan dianggap telah melakukan pelanggaran
akademik.
Laporan harus dilengkapi dengan referensi ilmiah yang jelas, misalnya buku teks, jurnal ilmiah, atau website ilmiah yang terpercaya. Jumlah referensi yang
digunakan minimal adalah 5 (lima).
b. Laporan Praktek Lapangan.
Merupakan tugas kelompok Ketentuan mengenai praktek lapangan diatur tersendiri dalam panduan teknis
pelaksanaan praktek lapangan.
-
PBL 1
DIFTERI MUNCUL LAGI
Informasi 1
Dokter Morgan adalah seorang lulusan dokter baru yang ditempatkan di
sebuah Puskesmas terpencil di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Selama 2 bulan bertugas di Puskesmas, dr. Morgan mendapatimunculnya kejadian
penyakit difteri pada 2 bulan terakhir. Angka kejadian penyakit difteri pada bulan
November 2012 tercatat 10 kasus baru. Jumlah keseluruhan kasus Difteriperiode
bulan Januari Oktober 2012 tercatat hanya 10 kasus (rata-rata 1 kasus perbulan). Angka kejadian penyakit difteri kembali meningkat pada bulan Desember
2012 sehingga tercatat dalam periode bulan Januari Desember 2012 total terdapat 40 kasus penyakit difteri. Jumlah balita tercatat di wilayah kerja
puskesmas adalah 1000 anak balita. Dokter Morgan melaporkan kejadian ini kepada
dinas kesehatan kabupaten (DKK). DKK meminta kepada dr. Morgan untuk
membuat laporan angka kejadian penyakit, dan status kejadian penyakit
tersebut. Selain itu dr. Morgan diminta untuk menyelidiki kemungkinan penyebab
peningkatan angka kejadian penyakit Difteritersebut. Dokter Morgan merasa
bingung karena baru pertama kali harus melakukan tugas tersebut.
Tujuan Pembelajaran
Dari informasi diatas diharapkan mahasiswa mampu melakukan diskusi untuk:
1. Memahami dan mengaplikasikan konsep pengukuran kejadian penyakit (measuring disease frequency).
2. Memahami dan mengaplikasikan konsep pengukuran tingkat/status kejadian penyakit (level of disease occurrence).
3. Menganalisis dan mengaplikasikan konsep desain studi epidemiologi observasional.
Informasi 2
Berdasarkan literatur yang dibaca, dr. Morgan mendapatkan informasi bahwa faktor
risiko yang berhubungan dengan penderita Difteriadalah status imunisasi dan
status gizi. Untuk mengetahui hubungan faktor risiko tersebut dr. Morgan mengambil
sampel 40 balita penderita Difteridan 40 balita sehat sebagai pembanding.
Didapatkan data dari 40 balita yang menderita Difteri, 32 diantaranya status
imunisasi tidak lengkap dan 8 balita lengkap, sedangkan pada kelompok
pembanding hanya 12 balita yang status imunisasi tidak lengkap dan 28 balita
lengkap. Untuk data status gizi didapatkan pada penderita Difteri24 balita berstatus
gizi kurang, dan 16 balita berstatus gizi baik. Sedangkan pada kelompok
pembanding didapatkan 8 balita berstatus gizi kurang dan 32 balita berstatus
gizi baik. Dokter Morgan harus mengintepretasikan dan melaporkan temuan ini
kepada DKK.
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami dan mengaplikasikan konsep pengukuran hubungan antara faktor
risiko dengan outcome (measuring of association) pada studi epidemiologi.
2. Memahami konsep penyebab penyakit (disease causation) pada epidemiologi
Informasi 3
DKK meminta dr. Morgan mengevaluasi pelaksanaan program imunisasi dasar yang
dilakukan di Puskesmas tersebut. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa cakupan
-
imunisasi Difterimencapai 55%. Selain itu didapatkan bahwa sejak 3 bulan
terakhir petugas yang menangani penyimpanan vaksin telah pensiun dan
selama ini tugasnya dirangkap oleh petugas imunisasi. Dokter Morgan
mendapatkan catatan penyimpanan vaksin tidak terdokumentasi dengan baik
sejak 3 bulan terakhir. Dokter Morgan diperintahkan oleh DKK untuk memecahkan
masalah tersebut.
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami dan menjelaskan jenis program imunisasi nasional
2. Memahami dan menjelaskan pengelolaan program imunisasi di tingkat
Puskesmas
3. Memahami dan menjelaskan monitoring dan evaluasi program imunisasi di
tingkat Puskesmas
-
PBL 2
GIZI BURUK DI INDONESIA
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian status gizi dan cara pengukurannya
2. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara gizi buruk dan gizi kurang
pada anak
3. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis gizi buruk
4. Mahasiswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya gizi buruk di masyarakat
5. Mahasiswa dapat menjelaskan pedoman tatalaksana gizi buruk pada anak
6. Mahasiswa dapat menjelaskan metode penapisan/skrining gizi kurang dan gizi
buruk di masyarakat
7. Mahasiswa dapat menjelaskan dampak jangka panjang dari gizi kurang dan
gizi buruk
8. Mahasiswa dapat menjelaskan cara memberantas gizi buruk di masyarakat
Hari Gini Balita Gizi Buruk Masih Berjibun? Kenapa Ya?
Liputan6.com, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat, mencatat kasus
gizi buruk yang terjadi selama tahun 2012 sebanyak 299 kasus yang tersebar pada
enam kabupaten yang ada di daerah itu. "Petugas kami telah mencatat angka
penderita gizi buruk selama tahun 2012 cenderung mengalami peningkatan. Jumlah
kasus yang kita temukan merupakan data yang pernah ditangani secara medis," kata
Kepala Dinkes Sulbar, dr.Achamd Azis di Mamuju, seperti dikutip dari Antara, Rabu
(25/9/2013).
Menurutnya, masih banyak anggota masyakat penderita gizi buruk yang belum
tertangani secara medis akibat pemahaman masyarakat yang keliru. "Terkadang
masyarakat enggan membawa korban anak penderita gizi buruk ke rumah sakit
karena mengandalkan dukun kampung. Pemahanan seperti itu keliru sehingga
petugas medis diharuskan ikut memberikan sosialisasi penangan gizi buruk,"
jelasnya. Faktor lain terjadinya gizi buruk di Sulbar, disebabkan oleh permasalahan
ekonomi atau kemiskinan serta pemahaman masyarakat tentang penanganan
kesehatan belum membaik. "Angka kemiskinan kita memang telah mengalami
penurunan. Namun, sebagaian masyarakat kita khususnya yang ada di pedalaman
belum mampu memahami tata cara penanganan kasus gizi buruk," jelasnya.
Achmad Azis menuturkan, balita gizi buruk terjadi akibat pola asuh anak yang salah
serta akibat penyakit terutama infeksi bawaan sejak lahir. Ia mengatakan, pemerintah
provinsi Sulbar selama ini telah memberikan perhatian serius terhadap penanganan
kasus gizi buruk dengan menjadikan posyandu sebagai ujung tombak dalam
melakukan pelayanan kesehatan. "Melalui posyandu, kita bisa memberikan pelayanan
terhadap ibu hamil agar intens memeriksakan kehamilan, memberikan makanan
tambahan ibu hamil, pemberian unsur zat besi pada ibu hamil, hingga pada paska
kelahiran anaknya dengan cara memberikan pengetahuan tentang pemberian asupan
gizi yang cukup kepada anak," katanya.
Ia menuturkan, berdasarkan Riset Kesehatan Daerah Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Kesehatan tahun 2010, tingkat prevalensi gizi buruk
nasional menurun dari 5,4 persen tahun 2007 menjadi 4,9 persen tahun 2010. Kendati
demikian, masih ada kesenjangan antarprovinsi.
(Abd)
-
Pertanyaan panduan
1. Apakah yang dimaksud dengan status gizi? Bagaimana cara mengukurnya?
2. Bagaimana menggolongkan status gizi pada anak?
3. Apa saja jenis gizi buruk yang ada pada anak-anak? Apa perbedaannya?
4. Apakah penyebab terjadinya gizi buruk di masyarakat? Apa tanggapan anda
atas pernyataan mengenai penyebab gizi buruk pada berita di atas?
5. Apabila ada seorang anak dengan gizi buruk dibawa kepada anda (sebagai
seorang dokter yang bertugas di Puskesmas), apa yang anda lakukan?
6. Langkah apa yang anda lakukan untuk mencegah terjadinya kasus gizi buruk
pada masyarakat?
7. Apa yang terjadi bila kasus gizi kurang dan gizi buruk terjadi dalam jangka
panjang?
8. Bagaimana cara menekan terjadinya gizi buruk dan gizi kurang di
masyarakat?
-
PBL 3
Objective :
Setelah menyelesaikan kasus PBL. Diharapkan mahasiswa mempunyai kemampuan
untuk :
1. Menerapkan case management terhadap permasalahan kesehatan individu sebagai bagian integral dari keluarganya (family as a unit of care).
2. Menerapkan prinsip-prinsip pendekatan pelayanan Family Medicine yaitu, personal, comprehensive dan continuity of care.
Informasi 1
ANAKKU TERSIKSA GATAL
Gading, seorang anak laki-laki usia 9 tahun datang ke Family Clinic diantar
ibunya dengan keluhan gatal disertai panas. Sebelum gatal Gading mengeluh
panas,nyeri kepala, dan lemas kurang lebih 2 hari, diikuti munculnya plenting2
kemerahan berbentuk sentripetal pada wajah dan menyebar ke dada.
Semakin lama daerah yang terkena menyebar ke tangan, kaki dan organ
genitalnya. Tampak bekas lesinya berbentuk seperti jaringan parut ( krusta) karena
kebiasaannya menggaruk. Ibunya sudah berusaha memakai bedak salicyl yang dipikir
dapat mengurangi kulit kering, tetapi tetap gatal. Gading merasa cemas karena lesinya
bertambah banyak, dia berharap segera sembuh.
Informasi 2
Keluhan dirasakan mulai musim pancaroba ini. Gading tidak memiliki riwayat
allergi. Sementara itu adik Gading yang berusia 4 tahun mulai menunjukkan gejala
yang serupa Gading tinggal bersama kedua orangtuanya dan satu orang adiknya.
Gading adalah seorang siswa SD dan beberapa teman satu kelasnya ijin tidak
masuk sekolah karena keluhan yang sama. Rumah cukup asri di daerah perumahan.
Kedua orang tuanya bekerja sebagai PNS di sekitar PEMDA Kabupaten Banyumas.
APGAR skore 9.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum : lemah
Tekanan Darah : 110/70
Nadi : 80x/menit
Suhu : 38 0C
Satus Lokalis :
Wajah, dada, tangan, kaki : teardrops vesikel, dasar eritema, krusta
Mukosa mulut dan genital : teardrops vesikel
Tugas mahasiswa :
1. Bagaimanakah pengelolaan kasus (case management) di atas? (Didasarkan pada 4 key questions yang menjadi kerangka acuan seorang Primary Care
Physician (PCP) melalui prinsip-prinsip pendekatan pelayanan Family Medicine
secara personal, comprehensive dan continuity of care) yaitu :
Key Question 1: (Whats problem suffered by the patient. Pastikan problem didefinisikan secara comprehensive, sebutkan tahapan yang
dikerjakan dan sertakan juga teori dan pembahsan yang mendukung)
Process/Steps:
Theoretical Framework and Discussion:
Key Question 2: (How to solve the problem and or improve the patients condition. Jelaskan action yang perlu diambil untuk masing-masing problem
yang ada. Sertakan juga teori dan pembahasan yang mendukung).
Process/Steps:
-
Theoretical Framework and Discussion:
Key Question 3: (Why the patient suffered from these problem. Jelaskan proses yang dilakukan dalam mengidentifikasi faktor risiko terkait dengan
permasalahan yang dihadapi patient. Sertakan teori dan pembahasan yang
mendukung).
Process/steps:
Theoretical Framework and Discussion:
Key Question 4: (How to prevent the patient and his or her family suffered from the similar problem in the future. Jelaskan proses yang dilakukan
dalam mengimplementasi konsep prevention bagi patient dan kerluarganya.
Sertakan teori dan pembahasan yang mendukung).
Process/Stepss:
Theoretical Framework and Discussion:
2. Importance Notes during Case Management Related to:
Personal Care : o Bagaimana pelayanan yang bersifat personal harus dilakukan? o Apa roles of PCP saat memberikan personal care?
Comprehensive Care o Apa yangt dimaksud dengan comprehensive care? o Bagaimana roles of PCP agar dapat memberikan comprehensive
care?
Continuity of Care o Bagaimana mendorong/meningkatkan continuing care? o Apa yang dapat memfasilitasi continuing care?
-
JADWAL CHEM III TA. 2013-2014 Minggu 1: Faktor risiko dan pencegahan penyakit, diagnosis dan penatalaksanaan penyakit, dan epidemiologi penyakit
JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
08/12/2014 09/12/2014 10/12/2014 11/12/2014 12/12/2014
07.00 07.50
K4 INOS, PAK,K3
(dr. Nendyah
R,MKK)
K10 Epidemiologi
Penyakit Menular
(dr. Yudhi Wibowo,
MPH)
08.00 08.50
Kontrak Pembelajaran
(PIC)
K7 Toksikoterapi
(Lab.
Farmakologi)
K11 Epidemiologi
Penyakit tidak
menular
(dr. Yudhi Wibowo,
MPH)
UTK1 (K1 K15)
09.00 09.50
K1 Pengorganisasian dan pemberdayaan
masyarakat dalam pencegahan dan
pengendalian penyakit
(Dr. Rawuh Edi, M. Si)
K5 Farmakososial
(Drug Information
Resources)
(Lab. Farmakologi)
PBL KASUS 1.2
K12 Epidemiologi
Klinik
(dr. Joko M, MSc)
10.00 10.50
K13 Konseling
Penyakit
(R. Diyah Woro
Dwi L, S.Psi) 11.00 11.50
K2 Perilaku Sakit
(Dr. Rawuh Edi, M. Si)
PBL 1.1
12.00 12.50
Break/ISHOMA BREAK/ISHOMA
13.00 13.50
K3 Gizi I
(dr. Diah Krisnansari MSi)
K8 Rekam Medik
+ tugas
(dr. Yudhi
Wibowo, MPH)
K14 Kejadian Luar
Biasa
(dr. Agung SDL,
MSc.PH) PBL 2.1
14.00 14.50
K6 Prosedur
Diagnosis
(dr. Yudhi
Wibowo, MPH)
K9 Konsultasi
dan Rujukan
(dr. Yudhi
Wibowo, MPH)
K15
Farmakoekonomi
(Lab. Farmakologi)
-
Minggu 2 Kesehatan Masarakat dan Kedokteran Lingkungan
JAM
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
15/12/2014 16/12/2014 17/12/2014 18/12/2014 19/12/2014
07.00 07.50
K16 P2M AI
(dr.
Aditiawarman,Sp.PD)
K21 P2M TB
(dr.Indah R, Sp.P)
K27 Introduction to
Biostatistic
(dr. Joko M, MSc)
08.00 08.50
K17 Praktek dokter
keluarga
(dr. Yudhi
Wibowo,MPH)
K22 ETI
(dr. Agung SDL,
MSc.PH)
K25 P2M HIV
(dr. Joko M, MSc)
Pengantar Praktek
Lapangan
09.00 09.50 K18 Gizi II
(dr. Diah
Krisnansari, MSi)
K23 Health Risk
Assesment
(dr. Agung SDL,
M.Sc.PH) PBL 3.1
K28Teknik
Pembuatan
Kuesioner
(Dr. Rawuh Edi P,
M. Si) PBL 3.2
10.00 10.50
K29 Strategi
Epidemiologi/Epide
miologiAnalitik
(dr. Agung SDL,
MSc.PH)
11.00 11.50
K19 Program
Imunisasi Nasional
(dr. Joko M, MSc) PBL 2.2
26. Statistik Vital
(dr. Agung SDL,
MSc.PH)
12.00 12.50 ISHOMA ISHOMA
13.00 13.50
K20 Primary Health
Care
(dr. Agung SDL,
MSc.PH)
K24. Critical
Appraisal
(dr. Joko Mulyanto,
MSc.)
-
MINGGU 3
JAM SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT
22/12/2014 23/12/2014 24/12/2014 25/12/2014 26/12/2014
07.00 07.50
PRAKTEK
LAPANGAN
PRAKTEK
LAPANGAN
PRAKTEK
LAPANGAN
LIBUR LIBUR
08.00 08.50
09.00 09.50
10.00 10.50
11.00 11.50
12.00 12.50
13.00 13.50
14.00 14.50
15.00 15.50
-
MINGGU 4
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUMAT
JAM 29/12/2014 30/12/2014 31/12/2014 01/01/2014 02/01/2014
08.00 08.50
UTK 2 (K16-K29) SOCA REMEDIAL UTK1
DAN UTK2
LIBUR TAHUN BARU
PRESENTASI PL
DENGAN
NARASUMBER
09.00 09.50
10.00 10.50
11.00 11.50
12.00 12.50
ISTIRAHAT ISHOMA
13.00 13.50
REMIDI SOCA 14.00 15.50