bpm nss 2013
TRANSCRIPT
BLOK NEUROLOGY & SPECIFIC SENSE SYSTEMS (NSS)
BUKU PANDUAN MAHASISWA
TIM BLOK NSS2013
JURUSAN KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANPURWOKERTO
1
a. Nama Blok : Neurology & Specific Sense Systemsb. Kode Blok : KUB 161c. Ruang lingkup : Mempelajari tentang struktur, fisiologi dan patofisiologi dalam
sistem saraf dan indera manusia serta keterampilan klinis, penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada kelainan-kelainan sistem saraf dan indera manusia (mata dan telinga).
d. SKS : 10 SKSBlok Neurology & Specific Sense Systems merupakan blok ke-24 dalam kurikulum berbasis kompetensi Jurusan kedokteran, Fakultas Kedokteran & Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Sudirman. Blok ini dilaksanakan pada awal semester VI. Materi yang akan diberikan dalam blok ini meliputi sistem saraf secara keseluruhan beserta kelainannya, dan indera manusia (mata dan tellinga) beserta kelainannya pula, sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai berdasarkan Standar Kompetensi Dokter. Blok ini akan berjalan selama 8 minggu, yaitu minggu pembelajaran selama 7 minggu, dan 1 minggu terakhir untuk ujian.
Anatomi Ilmu bedah sarafHistologi Rehabilitasi MediKBiokimia RadiologiFisiologi Patologi AnatomiNeurologi Patologi KlinikMata ForensikTHT MikrobiologiIlmu Kesehatan anak ParasitologiFarmakologi
1. PIC 1 : dr. Anton Budhi Darmawan, Sp. THT2. PIC 2 : dr. Octavia Permatasari3. PIC 3 : dr. Arini Nur Famila 4. Administrasi,Sekretaris,Pengajuan Anggaran : Mieke Wihartati, S.Sos5. Caraka : Wartam Tipang
Mahasiswa yang mengikuti Blok Neurology and Specific Sense Systems (NSS) TA 2013/2013 adalah mahasiswa memiliki karakteristik sebagai berikut :1. Peserta blok NSS adalah mahasiswa semester VI2. Tidak ada prasyarat khusus untuk mengikuti blok ini
2
DEPARTEMEN TERKAIT
ORGANISASI BLOK
KARAKTERISTIK MAHASISWA
DESKRIPSI BLOK
a. Pada akhir blok mahasiswa diharapkan mampu menentukan pengelolaan pasien dengan kelainan pada sistem saraf dan indera secara komprehensif berdasarkan landasan ilmiah kedokteran dengan memanfaatkan teknologi informasi.
b. Untuk mencapai sasaran pembelajaran akhir blok, diharapkan :i. Mahasiswa mampu menguraikan embriogenesis susunan saraf pusatii. Mahasiswa mampu menguraikan patologi embriogenesis susunan saraf pusat yang
sering terjadiiii. Mahasiswa mampu menghubungkan patologi embriogenesis dengan terjadinya
anomali kongenital susunan saraf pusativ. Mahasiswa mampu menguraikan gejala dan tanda anomali kongenital susunan
sarafv. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran radiologi anomali kongenital susunan
saraf pusatvi. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan fisik anomali
kongenitalvii. Mahasiswa mampu menentukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
diagnosis anomali kongenital susunan saraf pusatviii. Mahasiswa mampu menentukan diagnosis banding anomali kongenital susunan
saraf pusatix. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur susunan saraf pusatx. Mahasiswa mampu menguraikan fungsi-fungsi susunan saraf pusat dari tingkat
organ hingga molekulerxi. Mahasiswa mampu menguraikan patofisiologi kelainan susunan saraf pusatxii. Mahasiswa mampu menguraikan gejala dan tanda kelainan susunan saraf pusatxiii. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran radiologi kelainan susunan saraf pusatxiv. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran patologi anatomi kelainan susunan
saraf pusatxv. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran patologi klinik susunan saraf pusatxvi. Mahasiswa mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan kelainan susunan saraf
pusatxvii. Mahasiswa mampu menentukan pemeriksaan penunjang untuk kelainan susunan
saraf pusatxviii. Mahasiswa mampu menentukan diagnosis kelainan susunan saraf pusatxix. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur indera penglihatanxx. Mahasiswa mampu menguraikan fungsi indera penglihatanxxi. Mahasiswa mampu menguraikan patofisiologi kelainan indera penglihatanxxii. Mahasiswa mampu menguraikan gejala dan tanda kelainan indera penglihatanxxiii. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran patologi anatomi kelainan indera
penglihatanxxiv. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran radiologi kelainan indera penglihatanxxv. Mahasiswa mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan kelainan indera
penglihatan
3
SASARAN PEMBELAJARAN
xxvi. Mahasiswa mampu menentukan pemeriksaan penunjang untuk kelainan indera penglihatan
xxvii. Mahasiswa mampu menentukan diagnosis kelainan indera penglihatanxxviii. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur indera pendengaranxxix. Mahasiswa mampu menguraikan fungsi indera pendengaranxxx. Mahasiswa mampu menguraikan patofisiologi kelainan indera pendengaranxxxi. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran patologi anatomi kelainan indera
pendengaranxxxii. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran radiologi kelainan indera
pendengaranxxxiii. Mahasiswa mampu menguraikan gejala dan tanda kelainan indera pendengaranxxxiv. Mahasiswa mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan kelainan indera
pendengaranxxxv. Mahasiswa mampu menentukan pemeriksaan penunjang untuk kelainan indera
pendengaranxxxvi. Mahasiswa mampu menentukan diagnosis kelainan indera pendengaranxxxvii. Mahasiswa mampu mengidentifikasi obat yang digunakan untuk kelainan susunan
saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaranxxxviii. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakodinamik dan farmakokinetik obat yang
digunakan untuk kelainan susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaran
xxxix. Mahasiswa mampu menguraikan indikasi, kontraindikasi dan efek obat yang digunakan untuk kelainan susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaran
xl. Mahasiswa mampu menentukan obat yang paling tepat digunakan untuk kelainan susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaran
xli. Mahasiswa mampu mengidentifikasi rehabilitasi medis yang digunakan untuk kelainan susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaran
xlii. Mahasiswa mampu menguraikan fungsi rehabilitasi medis yang digunakan untuk kelainan susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaran
xliii. Mahasiswa mampu menentukan rehabilitasi medis yang paling tepat digunakan untuk kelainan susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaran
xliv. Mahasiswa mampu menguraikan aspek bioetika pada kasus-kasus kelainan SSP, indera pendengaran dan indera penglihatan.
xlv. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran/tanda vital akibat kematian pada kelainan SSP
1. PerkuliahanMini Lecture adalah kegiatan perkuliahan tatap muka yang berlangsung sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Tujuan dari minilecture meliputi :a. Memberikan informasi kepada mahasiswa dalam jumlah besar dalam waktu yang bersamaan
4
METODE PEMBELAJARAN
b. Informasi yang diberikan berupa konsep atau prinsip dasar.
2. Praktikum Praktikum adalah kegiatan pengajaran dan pembelajaran dengan mengutamakan
ketrampilan yang menunjang pemahaman terhadap suatu materi atau informasi.Ketrampilan tersebut dapat dilakukan di dalam ruang kuliah,laboratorium,atau di luar ruangan baik di dalam lingkungan maupun di luar kampus.Jenis pelaksanaannya dapat terbagi dua yaitu praktikum basah dan praktikum kering.Praktikum basah dilaksanakan di laboratorium menggunakan alat dan bahan habis pakai serta orang/hewan coba (bila diperlukan). Praktikum kering dapat dilakukan di dalam atau di luar laboratorium tanpa menggunakan bahan habis pakai.Contoh dari praktikum kering adalah demonstrasi gambar-gambar patologi jaringan, dan penyusunan resep obat berdasarkan kasus yang disediakan. Tujuan kegiatan praktikum adalah untuk membantu mahasiswa memahami dan menguasai materi yang diberikan.
3. Problem Based Learning (PBL)a. Pengertian
PBL adalah metode pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai stimulus. Masalah tersebut akan diselesaikan dalam diskusi kelompok kecil mahasiswa di bawah pengawasan tutor. Tutor tidak berperan sebagai pemberi informasi,membenarkan atau menyalahkan pendapat mahasiswa. Peran tutor adalah memfasilitasi mahasiswa untuk mencapai tujuan diskusi.
b. Tujuan Mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dari skenario
masalah yang berisi patient problem. Melatih kemampuan generic learning skills, dan memahami serta menghubungkan basic
sciences dengan clinical sciences. Meningkatkan penguasaan soft skills yang meliputi kepemimpinan, profesionalisme,
ketrampilan komunikasi, kemampuan untuk bekerja sama dan bekerja dalam tim, ketrampilan untuk berpikir secara kritis,serta kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi (Cline,2005).
Melatih karakter student centred learning,self directed learning dan adult learning.
4. Clinical skills activities (Skill Lab)a. Pengertian
Clinical skills adalah ketrampilan/prosedur klinik yang harus dikuasai atau diketahui oleh mahasiswa sesuai dengan kompetensinya sebagai dokter umum. Pengajaran dan pembelajaran ketrampilan klinik tersebut dilakukan dalam skills laboratorium,menggunakan alat bantu peraga, film, dan pasien terstandarisasi atau pasien yang sesungguhnya.
b. TujuanMelatih mahasiswa untuk menguasai berbagai ketrampilan dan prosedur klinik yang lege artis serta relevan dengan kompetensi dokter umum.
5. Out Patient Encounter (OPE Lapangan)a. Pengertian (Kerfott and De Wolf,1979)
5
Outpatient Encounter (OPE) adalah strategi pembelajaran dan pengajaran yang menggunakan masalah pasien bukan rawat inap sebagai kasus yang harus dipecahkan. Mahasiswa melakukan kontak secara langsung dengan pasien.
b. Tujuan- Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data/informasi penting dan relevant mengenai
permasalahan klinik dari real patient melalui penerapan skill communication, anamnesis, physical examination, interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium/penunjang.
- Mahasiswa mampu menerapkan teori dan lab skills yang sudah didapat terhadap real out-patient untuk mencapai learning objectives yang sudah ditentukan.
- Mahasiswa mampu melakukan critical and clinical thinking (from data to plan) dari real patient melalui tahapan (the process of clinical thinking) sebagai berikut : 3 o Identify the abnormal finding in the patient’s data base. Yaitu membuat daftar
catatan gejala pasien, tanda yang ditemukan pada physical examination dan hasil laboratorium/penunjang.
o Localize these finding anatomically. Contoh : gejala nyeri tenggorok, tanda yang ditemukan adalah 6pharynx kemerahan, maka jelas bahwa lokasi masalah di pharynx
o Interpret the finding in terms of problem process. Problem pasien mungkin akarnya dari proses patologis struktur tubuh. Yang diklasifikasikan dengan bermacam-macam yaitu meliputi : congenital, inflammatory, immunologic, neoplastic, metabolic, nutritional, degenerative, vascular, traumatic, and toxic.
o Make a hypothesis about the nature of the patient’s problem.- Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologis yang ditemukan pada real patient.- Mahasiswa mampu melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) serta konseling
secara komprehensif dan6 holistic kepada patient.- Mahasiswa mempunyai kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam
hal konsultasi dan rujukan.- Mahasiswa mampu menghormati dan menghargai pasien, keluarga pasien, profesi
kesehatan lainya sesuai dengan kode etik kedokteran dan sumpah dokter.
c. Strategi Pendekatan OPE
Pendekatan pada outpatient encounter yaitu :
- OPE dengan menerjunkan mahasiswa ke Puskesmas. Setiap mahasiswa akan berinteraksi secara langsung dengan real patient untuk mencapai tujuan OPE
- Mahasiswa diterjunkan langsung ke puskesmas/posyandu lansia yang sudah ditunjuk. Kemudian mahasiswa mencari kasus katarak pada real patient. Hal-Hal lain mengenai teknis pelaksanaan akan dijelaskan pada panduan case finding katarak
Panduan Case Finding katarak
A. Latar Belakang Katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi di Indonesia Katarak paling banyak mengenai lansia Kasus katarak yang dijumpai di unit-unit pelayanan kesehatan sebagian besar merupakan
stadium lanjut
6
B. Tujuan dan Manfaat KegiatanKegiatan Case Finding ini menitikberatkan pada pencapaian kompetensi mahasiswa dalam
hal melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik mata terhadap real patient, sampai dengan kemampuan membuat surat rujukan untuk temuan kasus yang perlu dirujuk.
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan ini dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang. Bagi mahasiswa, mereka dapat langsung mengaplikasikan skills yang diperoleh di kampus kepada real patient di lapangan. Bagi pihak puskesmas, penemuan kasus-kasus katarak sejak dini (tidak menutup kemungkinan ditemukan penyakit mata lain), dapat mengurangi tingginya angka kebutaan dan juga diharapkan mampu menimbulkan upaya-upaya lain yang mendukung ke arah menurunnya angka kebutaan di Indonesia.
C. Deskripsi KegiatanKegiatan Case Finding ini terdiri dari dua kegiatan :
a. Kegiatan LapanganKegiatan lapangan (active case finding) diselenggarakan secara berkelompok,
mahasiswa akan diterjunkan ke puskesmas/posyandu lansia di beberapa wilayah kerja Puskesmas. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari terbagi yaitu Sabtu 13 April 2013 dan Senin, 15 April 2013.
b. Kegiatan presentasi dengan Pembimbing di fakultasKegiatan ini berisi presentasi mengenai laporan hasil kegiatan lapangan.
D. Tugas Mahasiswaa. Mengikuti seluruh kegiatan secara aktifb. Menyusun laporan hasil kegiatan
E. Teknis Pelaksanaan Kegiatan Lapangana. Mahasiswa dibagi menjadi 12 kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 10-11 orang
mahasiswa (sesuai kelompok PBL) dan akan ditempatkan di puskesmas/posyandu lansia.b. Setiap kelompok dampingi oleh satu orang dosen pembimbing fakultas dan satu orang
pendamping lapangan. Pendamping lapangan adalah petugas yang ditunjuk oleh kepala puskesmas yang bertugas melakukan koordinasi terkait tempat pelaksanaan kegiatan serta mengantar mahasiswa ke lokasi kegiatan (yang berada di luar puskesmas)
c. Mahasiswa sudah harus berada dilokasi kegiatan pada pukul 08.00 WIB.d. Pendaftaran pasien dibuka maksimal sampai pukul 12.00 WIBe. Mahasiswa melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik mata terhadap seluruh lansia yang
hadir. f. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan mahasiswa terdiri dari Optotipe Snellen, senter,
oftalmoskop, pin-hole, obat tetes mata (tropicamide dan pilokarpin), salinan rekam medis dan form surat rujukan.
g. Bagan alur pelaksanaan kegiatan
7
Pendaftaran
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Visus
4. Px.Tonometri Digital
7. Px Refleks Pupil
10. pemberian tetes midriatikum (tropicamide)
Diperbolehkan pulang
> 3/60
≤ 3/60
Konsul Sp.M
5.abnormall
6. normal8.abnormal
9. normal
Konsul Sp.M
12. Pemberian tetes pilokarpin
11. tanda TIO
13. ≠tanda TIO
14. Px Refleks Fundus
15. Konsul Sp.M Diperbolehkan pulang
16. Rujuk
Keterangan :1. Mahasiswa melakukan pencatatan identitas pasien pada lembar CM, meliputi nama,
jenis kelamin, umur/TTL dan alamat lengkap, serta memberikan informed consent dengan lengkap dan jelas
2. Mahasiswa melakukan anamnesis lengkap keluhan pasien, meliputi keluhan sistemik dan keluhan mata
3. Mahasiswa melakukan pemeriksaan visus menggunakan Optotipe Snellen, pada jarak 6 meter, bergantian antara mata kanan dengan mata kiri. Satu mahasiswa berada di dekat pasien, satu mahasiswa di dekat optotipe snellen. Pasien dengan visus >3/60 setelah koreksi dengan pin hole dipersilahkan pulang, dan diberikan penjelasan bahwa tidak memerlukan pemeriksaan selanjutnya
4. Mahasiswa melakukan pemeriksaan tonometri digital dengan jari pada mata kanan dan mata kiri
5. Apabila hasil pemeriksaan tonometri digital didapatkan dugaan adanya tekanan intraocular yang tinggi, maka pasien dikonsulkan ke Sp.M
6. Tidak didapatkan dugaan adanya tekanan intraocular yang tinggi7. Mahasiswa melakukan pemeriksaan refleks pupil (langsung dan tidak langsung)
dengan menggunakan senter 8. Pemeriksaan refleks pupil dinyatakan abnormal bila refleks cahaya (-/),diameter
pupil 5-6 mm (dilatasi)
8
9. Pemeriksaan refleks pupil dinyatakan normal bila pupil bulat, sentral, regular, diametr 3-4mm, refleks cahaya (+)
10. Mahasiswa memberikan 1 tetes midriatikum pada kedua mata pasien, dan mengamati respon yang terjadi pada pasien
11. Tanda peningkatan TIO akut berupa rasa nyeri pada mata yang sangat mengganggu pasien
12. Mahasiswa memberikan 1 tetes pilokarpin sebagai antidotum13. Apabila tidak ada tanda-tanda peningkatan TIO akut, ditunggu ± 30 menit sampai
pupil berdilatasi maksimal14. Mahasiswa melakukan pemeriksaan releks fundus menggunakan oftalmoskop15. Mahasiswa menghubungi konsulen Sp.M on duty, setelah mendapat persetujuan
dosen pembimbing16. Apabila pasien perlu dirujuk, mahasiswa mengisi surat rujukan, yang nantinya akan
ditindaklanjuti oleh pihak puskesmas ke RS Margono. Konsul ke Sp.M dilakukan melalui telepon, dapat dilakukan segera setelah ditemukan
pasien yang memerlukan konsulen, atau setelah beberapa pasien sekaligus. Konsulen on duty akan mendatangi lokasi, untuk melakulan pemeriksaan mendalam, dan menentukan tindak lanjut yang akan diberikan kepada pasien
Seluruh tindakan yang dilakukan mahasiswa harus dalam pengawasan dosen pembimbing/dokter puskesmas
Pembagian tugas antar mahasiswa harus dilakukan secara adil, sehingga setiap mahasiswa berkesempatan melakukan setiap tahapan pemeriksaan.
F. Tugas Dosen Pembimbinga. Pada prinsipnya, selama tahap pendidikan, dalam melakukan seluruh tindakan medis
terhadap pasien, mahasiswa harus berada dalam pengawasan/supervisi dari dokter yang kompeten. Oleh karena itu, dosen pembimbing diwajibkan mengawasi seluruh jalannya kegiatan. Apabila berhalangan karena ada aktivitas akademik lain, maka harus digantikan oleh teman sejawat yang lain. Atau minimal dalam satu lokasi, ada satu dokter yang kompeten (misal dokter puskesmas)
b. Dosen pembimbing berkewajiban menyediakan waktu untuk diskusi/konsultasi dalam penyusunan laporan hasil kegiatan lapangan
c. Dosen pembimbing akan memberikan penilaian saat di lapangan dan menilai laporan hasil kegiatan
G. Tata Tertib Mahasiswaa. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan Case Finding ini, kecuali dengan alasan yang
sah. Ketidakhadiran dengan alasan yang yang sah, akan mendapatkan konsekuensi berupa penugasan, yang akan diberikan oleh dosen pembimbing. Ketidakhadiran dengan alasan yang tidak sah akan mengakibatkan mahasiswa tidak lulus blok.
b. Mahasiswa wajib mengisi daftar hadirc. Mahasiswa wajib mengenakan jas almamater selama kegiatan lapangan berlangsung
9
d. Setiap mahasiswa wajib menjaga sopan santun, etika pergaulan dan kesusilaan dalam berinteraksi dengan semua pihak (puskesmas, pasien, masyarakat)
e. Laporan hasil kegiatan dikumpulkan paling lambat 1 hari setelah pelaksanaan kegiatan di sekretariat blok. Keterlambatan pengumpulan laporan akan mendapatkan konsekuensi berupa pengurangan nilai.
f. Pelanggaran yang berkaitan dengan tingkah laku (attitude) dapat membatalkan nilai mahasiswa
g. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan diatur kemudian dengan kebijakan pengelola blok, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan akademik yang berlaku di Jurusan Kedokteran FKIK UNSOED.
1. Persyaratan mengikuti ujian sumatif akhir blok.
a. Ketidakhadiran dalam proses pembelajaran dengan berbagai metode pembelajaran, baik perkuliahan, diskusi kelompok (PBL), praktek lapangan karena alasan apa pun maksimal 25 %.
b. Termasuk dalam 25 % ketidakhadiran tersebut, terdapat jenis alasan yang dapat diterima dan alasan yang tidak dapat diterima.
c. Jenis alasan yang dapat diterima dan bukti pendukung yang menyertai adalah sebagai berikut:
Apabila ada anggota keluarga inti yang meninggal dunia. Dalam hal ini mahasiswa wajib menyerahkan surat pemberitahuan dan permohonan izin yang diketahui oleh anggota keluarga tertua
Apabila mahasiswa menderita sakit. Dalam hal ini mahasiswa wajib menyerahkan surat keterangan sakit dari dokter pemeriksa, maksimal 1 hari setelah tidak masuk. Surat keterangan sakit tersebut hanya berlaku untuk 3 hari. Identitas dokter dan alamat lengkap yang mengeluarkan surat keterangan sakit harus jelas.
Apabila keadaan mahasiswa yang sakit belum dapat masuk setelah 3 hari masa berlaku surat keterangan sakit, maka wajib mendapatkan surat keterangan rawat inap/mondok dari dokter di instansi pelayanan kesehatan yang merawat mahasiswa yang bersangkutan.
Apabila mahasiswa akan mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang harus diikuti. Dalam hal ini mahasiswa wajib menyerahkan surat ijin yang dilampiri dengan surat keterangan (dispensasi) dari Ketua Jurusan atau Dekan.
d. Jenis alasan yang tidak dapat diterima adalah selain yang telah disebutkan di atas.
e. Jenis alasan yang dapat diterima mengandung konsekuensi sebagai berikut: Sesi perkuliahan (jam perkuliahan, bukan hari perkuliahan) yang tidak dihadiri
tidak diganti dengan pengumpulan tugas konsekuensi ketidakhadiran. Nilai performa diskusi kelompok (nilai individual) yang tidak dihadiri direrata
sesuai jumlah kehadiran Nilai laporan diskusi kelompok (nilai kelompok) yang tidak dihadiri disamakan
dengan nilai kelompok setelah mahasiswa mengumpulkan tugas konsekuensi ketidakhadirannya. Tugas yang diberikan berupa tugas tertulis sesuai
10
TATA TERTIB BLOK
kesepakatan antara tutor dan kelompoknya (dibahas pada pertemuan PBL pertama: penentuan ground rules).
f. Jenis alasan yang tidak dapat diterima mengandung konsekuensi sebagai berikut: Sesi perkuliahan (jam perkuliahan, bukan hari perkuliahan) yang tidak dihadiri
tidak diganti dengan pengumpulan tugas konsekuensi ketidakhadiran. Nilai performa diskusi kelompok (nilai individual), nilai laporan diskusi
kelompok (nilai kelompok) dan nilai praktek lapangan yang tidak dihadiri dianggap nol dan turut serta dalam penghitungan nilai akhir.
g. Telah mengumpulan semua tugas terstruktur (laporan).h. Tidak melakukan pelanggaran akademik dan non akademik mengacu pada menurut Buku
Peraturan dan Tata Tertib Jurusan Kedokteran FKIK UNSOED.i. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan mengikuti ujian sumatif di atas dinyatakan
TIDAK LULUS BLOK dan harus mengulang blok.
2. Ketentuan mengenai tugas terstruktur (laporan).
a. Laporan PBL Laporan PBL adalah tugas kelompok. Laporan dikumpulkan paling lambat 3 (tiga) hari sesudah pertemuan terakhir, pukul
14.00, di sekretariat blok. Laporan yang terlambat dikumpulkan diberikan nilai 0 (nol). Laporan yang terbukti merupakan hasil plagiatisme atau copy paste diberikan nilai 0
(nol). Laporan harus dilengkapi dengan referensi ilmiah yang jelas, misalnya buku teks,
jurnal ilmiah, atau website ilmiah yang terpercaya. Jumlah referensi yang digunakan minimal adalah 5 (lima).
b. Laporan Praktek Lapangan.
Ketentuan mengenai praktek lapangan diatur tersendiri dalam panduan teknis pelaksanaan praktek lapangan.
FORMAT PENULISAN LAPORAN
A. Format penulisan Laporan PBL1. Laporan diketik dengan menggunakan huruf Times New Roman font 12 dengan spasi
1,5.2. Laporan diketik pada kertas putih polos ukuran A4 70 gram dengan batas atas, kanan,
dan bawah masing-masing 3 cm, serta batas kiri 4 cm.3. Laporan dijilid dengan sampul mika warna hijau tua.4. Halaman sampul disusun sesuai aturan penulisan laporan PBL, yaitu harus mencakup:
I. Tulisan “LAPORAN PBL BLOK NEUROLOGY & SPECIFIC SENSE SYSTEMS (NSS)II. Judul Kasus PBL
III. Logo UNSOEDIV. Nama tutorV. Kelompok beserta anggota kelompok (Nama dan NIM)
VI. Nama institusi beserta tahun (Jurusan Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, 2011).
5. Halaman isi laporan PBL, mencakup:
11
I. PendahuluanII. Pembahasan
III. Kesimpulan IV. Daftar Pustaka
B. Format Penulisan laporan OPE Lapangan1. Laporan kasus diisi sesuai dengan form observation OPE 2. Masing-masing form difotokopi menjadi 2 rangkap, satu untuk mahasiswa, dan satu
untuk tutor 3. Form observation OPE dikumpulkan pada saat setelah selesai diskusi perceptor OPE
ke masing-masing tutor
Ketentuan Tata Tertib Ujian
A. Sebelum Ujian Berlangsung.
1. Para peserta ujian harus berada di Kampus sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) menit
sebelum ujian dimulai;
2. Lima menit sebelum ujian dimulai, para peserta ujian sudah harus berada di ruang ujian
3. Peserta ujian wajib melengkapi dirinya dengan alat-alat tulis yang diperlukan dan yang
diperkenankan untuk kepentingan ujian;
4. Peserta ujian tidak diperkenankan membawa kertas ataupun catatan dalam bentuk
apapun ke dalam ruang ujian
5. Peserta ujian tidak diperkenankan menggeser-geser/memindahkan kursi atau meja yang
telah diatur untuk keperluan ujian;
6. Peserta ujian yang datang terlambat kurang dari 30 menit, tetap diperkenankan
mengikuti ujian, tetapi tidak diberikan tambahan waktu penyelesaian ujian;
7. Peserta ujian yang datang terlambat lebih dari 30 (tiga puluh) menit setelah ujian dimulai
tidak diperkenankan mengikuti ujian;
8. Khusus ujian yang membutuhkan karantina harus hadir sebelum waktu masuk karantina,
dan bagi mahasiswa yang datang terlambat, maka tidak diperkenankan mengikuti ujian.
9. Peserta wajib berpakaian sopan dan bersepatu sesuai dengan aturan Jurusan Kedokteran
FKIK Unsoed. Pengawas berhak mengeluarkan peserta ujian yang tidak mematuhi
keharusan ini.
10. Peserta tidak diperkenankan membawa alat komunikasi dalam bentuk apapun pada
waktu ujian berlangsung serta pada waktu karantina (khusus ujian yang membutuhkan
karantina).
B. Selama Ujian Berlangsung
12
1. Peserta ujian diwajibkan untuk menandatangani daftar hadir ujian, sekaligus menulis
nomor urut dan tanda tangannya pada lembar jawab karya ujian;
2. Peserta ujian dilarang untuk:
a. Saling berhubungan, baik secara lisan, tulisan maupun kode atau tanda-tanda
lain, dengan sesama peserta ujian maupun dengan pihak lain di luar ruang ujian;
b. Pinjam meminjam alat yang diperlukan selama ujian;
c. Mencontoh, baik dari catatan sendiri maupun milik orang lain atau mencontoh
pekerjaan orang lain;
d. Meninggalkan ruang ujian tanpa izin pengawas. Peserta yang meninggalkan
ruang tanpa ijin, dianggap telah menyelesaikan ujiannya;
e. Membawa sebagian atau seluruh naskah soal ujian keluar dari ruang ujian
sebelum maupun sesudah ujian berlangsung.
f. Mencatat sebagian atau seluruh naskah soal ujian selama ujian berlangsung.
3. Peserta ujian dapat mengajukan pertanyaan kepada pengawas ujian dengan ketentuan:
a. Hanya mengenai hal-hal yang menyangkut redaksi dan teks ujian;
b. Tidak mengganggu kelancaran jalannya ujian.
4. Peserta ujian yang telah menyelesaikan pekerjaannya dapat memberitahukan kepada
pengawas dengan cara mengangkat tangan dan menyerahkan karya ujiannya kepada
pengawas. Pengawas dapat mengijinkan mahasiswa yang bersangkutan untuk
meninggalkan ruang ujian bilamana ujian telah berlangsung lebih dari 30 (tiga puluh)
menit.
5. Peraturan khusus selama di dalam ruang karantina ujian:
a. Peserta ujian diperkenankan membawa catatan yang diperlukan untuk belajar.
Catatan yang dimaksud tidak diperkenankan dibawa masuk ke ruang ujian.
b. Peserta ujian dilarang saling berhubungan, baik secara lisan, tulisan maupun kode
atau tanda-tanda lain, dengan pihak lain di luar ruang karantina dan ruang ujian;
c. Peserta tidak diperkenankan membawa alat komunikasi dalam bentuk apapun.
C. Sanksi
Peserta yang melanggar ketentuan tata tertib ujian ini akan dicatat pada berita acara ujian dan
mahasiswa yang bersangkutan langsung mendapat nilai nol untuk mata ujian tersebut.
13
JADWAL BLOK NSS 2013 MINGGU I
14
HariWaktu
SENIN4 MARET 2013
SELASA5 MARET 2013
RABU6 MARET 2013
KAMIS7 MARET 2013
JUMAT8 MARET 2013
07.00-07.50 Kontrak pembelajaran(Tim NSS)
Kuliah anatomi SSP&SST
(dr.Agus BS, Sp.BS)
Kuliah saraf Neurovaskuler (Stroke)
(dr. Bambang Sri Dyatmoko,Sp.S)
Kuliah saraf Neuroinfeksi 1 (Serebritis dan Abses Serebri,
Meningitis bakterial, Meningitis Tuberkulosa, Meningoensefalitis viral)(dr.Tutik Ermawati,Sp.S)
Kuliah saraf Neuroonkologi 1 (Tumor Otak (dr.
Muttaqien Pramudigdo,Sp.S)
08.00-08.50 Kuliah anatomi embriologi SSP
(dr.Lantip R,M.Si.M.ed)
Kuliah pengantar bedah saraf (dr.Agus BS,Sp.BS)09.00-09.50 Kuliah fisiologi SSP
(dr.Tutik Ermawati,Sp.S)
Skill lab saraf I(kel.1-6)
PBL 1.2
10.00-10.50 Kuliah histologi SSP(dr.Evy
Sulistyoningrum,M.Sc)
Kuliah mikrobiologi mikroba pada kelainan SSP
(dra.IDSAP Peramiarti,M.Kes)
11.00-11.50 Kuliah saraf Neurovaskuler 1
kesadaran,ensefalopati (Hipertensi
metabolik,koma)(dr. Muttaqien
Pramudigdo,Sp.S)
PBL 1.1
istirahat
12.00-12.50 istirahat istirahat
13.00-13.50 Kuliah anak kelainan kongenital SSP & Kuliah anak Gangguan tumbuh
kembang SSP (dr.Hartono,Sp.A)
istirahat Skill lab kelas besar Anamnesis&pemeriksaan
fisik SSP (dr.Tutik Ermawati,Sp.S)
Skill lab saraf 1(kel.7-12)
Kuliah PK pungsi lumbal
(dr. Dharma Koosgiarto, Sp.PK)
14.00-14.5015.00-15.50 Kuliah biokimia saraf
(Dr.Saryono)Praktikum Anatomi
1.CPraktikum Histologi
1.A
Praktikum Anatomi 1.APraktikum Histologi 1.B
Praktikum Anatomi 1.B Praktikum Anatomi 1.D
MINGGU IIHari
WaktuSENIN
11 MARET 2013SELASA
12 MARET 2013RABU
13 MARET 2013KAMIS
14 MARET 2013JUMAT
15 MARET 201307.00-07.50 Kuliah bedah saraf
cedera kepala(dr.Agus BS,Sp.BS)
LIBUR Nyeri Neuropatik ( Neuralgia Trigeminal, Neuralgia Pasca Herpes, Nyeri Punggung Bawah, Sindroma Tolosa Hunt,
Nyeri Neuropati Diabetika, Sindrome Terowongan Karpal )
(dr.Untung Gunarto,Sp.S)
Gangguan Gerak (Parkinson)
(dr. Muttaqien Pramudigdo,Sp.S)
Nyeri Kepala (Migrain, TTH, Nyeri Kepala Klaster & Sefalgia
Otonomik Trigeminal)(dr.Untung
Gunarto,Sp.S)
08.00-08.50 Kuliah PA SSP(lesi neoplastik)
(dr.Dody Novrial, M.Si.Med,.Sp.PA)
Kuliah saraf brain death(dr. Muttaqien
Pramudigdo,Sp.S)09.00-09.50 PBL 1.3 Kuliah radiologi kelainan
SSP I(dr. Markus Budi Raharjo,Sp.Rad)
PBL 2.2
10.00-10.50 Skill lab saraf 2(kel.1-6)
PBL 2.111.00-11.50 Istirahat12.00-12.50 istirahat istirahat istirahat13.00-13.50 Kuliah PA SSP lesi non
neoplastik(dr. Hidayat
Sulistyo,M.Si.Med,Sp.PA)
Skill lab saraf 2(kel. 7-12)14.00-14.50 Kuliah forensik vehicle
injury (dr,Zaenuri S.H,Sp.KF)
15.00-15.50 Praktikum Anatomi 2.APraktikum Histologi 1 C
Praktikum Anatomi 2.CPraktikum Histologi 1.D
Praktikum Anatomi 2.BPraktikum Histologi 2.A
Praktikum Anatomi 2.D
15
MINGGU IIIHari
WaktuSENIN
18 MARET 2013SELASA
19 MARET 2013RABU
20 MARET 2013KAMIS
21 MARET 2013JUMAT
22 MARET 201307.00-07.50 Neurogeriatri
(Demensia Alzheimer, Demensia Vaskuler )
dr. Muttaqien Pramudigdo, Sp. S
Kuliah saraf epilepsidr. Bambang Sri Dyatmoko, Sp. S
Neurotraumatologi (Cedera Kepala, Cedera
Medula Spinalis)dr. Untung Gunarto,Sp. S
Kuliah RM Rehabilitasi Ggn Neurologi anak
(dr.Wati,Sp.RM)
Kuliah parasitologi parasit pada kelainan
SSP(dr.Lieza Dwianasari
Susiawan,M.Kes)
08.00-08.50 PBL 3.1 PBL 3.209.00-09.50 PBL 2.3 Kuliah anak infeksi SSP
(dr.Nur Faizah,Sp.A)Kuliah pediatri konvulsi
(dr.Nur Faizah,Sp.A)10.00-10.50 Skill lab saraf 3(kel. 1-6)
UTK 111.00-11.50 Neuroinfeksi 2
(Myelitis, Arachnoiditis)
(dr. Bambang Sri Dyatmoko, Sp. S)
Neuroonkologi 2 (Tumor Medula Spinalis)dr. Bambang Sri Dyatmoko, Sp. S
Istirahat
12.00-12.50 Nyeri ( HNP )dr. Untung Gunarto,
Sp. S
istirahat istirahat
13.00-13.50 Praktikum Farmakologi B
Praktikum mikro A
Praktikum Farmakologi D
Praktikum Mikro C
Kuliah farmakologi obat-obatan SSP I
(FARMAKOLOGI)
Skill lab saraf 3(kel 7-12)
Kuliah bedah saraf cedera vertebra & MS(dr.Agus BS, Sp.BS)
14.00-14.5015.00-15.50 Praktikum Anatomi 3.C
Praktikum mikro DPraktikum Anatomi
3.APraktikum Mikro B
Praktikum Anatomi 3.BPraktikum Farmakologi
A
Praktikum Anatomi 3.DPraktikum Farmakologi
C
Kuliah farmakologi obat-obatan SSP II
(FARMAKOLOGI)
16
MINGGU IVHari
WaktuSENIN
25 MARET 2013SELASA
26 MARET 2013RABU
27 MARET 2013KAMIS
28 MARET 2013JUMAT
29 MARET 201307.00-07.50 Kuliah RM rehabilitasi
pada Gangguan saraf(dr.Wati,Sp.RM)
Neurootologi & Neurooftalmologi
(Vertigo)dr. Untung Gunarto, Sp. S
Penyakit Saraf Tepi & Otot 2 (Miopati,
Periodik Paralisis)dr. Untung Gunarto, Sp. S
Kuliah RM rehabilitasi pada kelainan tulang
belakang & nyeri(dr.Wati,Sp. RM)
LIBUR
08.00-08.50 PBL 4.2 Kuliah radiologi vertebra & MS
(dr. Markus Budi Raharjo,Sp.Rad)
09.00-09.50 Penyakit Saraf Tepi & Otot 1 (Neuropati, Bell's Palsy, SGB)
dr. Tutik Ermawati,Sp.S
Skill lab radiologi(dr. Markus Budi Raharjo,Sp.Rad)
10.00-10.50 PBL 4.1 Skill lab saraf 4(Kel.1-6)
Skill lab saraf 4(Kel.7-12)11.00-11.50
12.00-12.50 istirahat istirahat istirahat13.00-13.50 Praktikum Fisiologi
1(A&B)Praktikum PA 1 (C&D)
Praktikum Fisiologi 1 (C&D)
Praktikum PA 1 (A&B)
Kuliah anatomi organ penglihatan (dr.Nasid
Abdulah)
PBL 5.114.00-14.50
15.00-15.50 Kuliah histologi organ penglihatan
(dr.Evy Sulistyoningrum,M.Sc)
Praktikum histologi 2B16.00-16.50
17
MINGGU VHari
WaktuSENIN
1 APRIL 2013SELASA
2 APRIL 2013RABU
3 APRIL 2013KAMIS
4 APRIL 2013JUMAT
5 APRIL 201307.00-07.50 Kuliah fisiologi
penglihatan(dr.Yulia Fitriani,Sp.M)
Kuliah mata lensa & katarak
(dr.Wahid Heru,Sp.M)
Kuliah mata palpebra(dr.Sjarif Djati,Sp.M)
Kuliah mata pediatri oftalmologi
Kuliah mata muscle balance(dr.Dian
Isworo,Sp.M)08.00-08.50 Kuliah mata glaukoma
(dr.Wahid Heru,Sp.M)Kuliah mata sistem
lakrimalis(dr.Sjarif Djati,Sp.M)
Kuliah mata neurooftalmologi
(dr.Dian Isworo,Sp.M)
09.00-09.50 Kuliah mata neoplasma(dr.Teguh
Anamani,Sp.M)
Kuliah skill mata anamnesis &
pemeriksaan fisik mata(dr.Yulia Fitriani,Sp.M)
Kuliah mata traumatologi
(dr.Teguh Anamani,Sp.M)
Kuliah mata uvea & vitreous humour
(dr.Tuti SS,Sp.M)
PBL 6.2
10.00-10.50UTK 2
PBL 6.1 Skill lab indera I (mata)(Kel 1-3)11.00-11.50 Kuliah Histologi Telinga
dr.Evy Sulistyoningrum,M.sc
istirahat12.00-12.50 istirahat istirahat Skill lab indera I (mata)
(Kel 4-6)13.00-13.50 Kuliah mata kornea &
skleraKuliah mata konjungtiva
(dr.Sjarif Djati,Sp.M)
PBL 5.2 Praktikum Anatomi 4 (D,A)
Praktikum Histologi 2D
Fisiologi dan anatomi
Pendengaran ,Anamnesis dan
pemeriksaan fisik THT, (dr. Anton
Budhi Darmawan,M. Kes,Sp.THT)
14.00-14.50 Praktikum Anatomi 4 (B,C)
Praktikum Histologi 3A
15.00-15.50 Kuliah farmakologi obat-obatan mata
Praktikum Histo 2 CPraktikum Fisio 2 (AB)
Praktikum Histologi 3B
18
(FARMAKOLOGI) Praktikum Fisiologi 2 (C,D)
MINGGU VIHari
WaktuSENIN
8 APRIL 2013SELASA
9 APRIL 2013RABU
10 APRIL 2013KAMIS
11 APRIL 2013JUMAT
12 APRIL 2013SABTU
13 APRIL 201307.00-07.50 Kuliah mata
refraksi(dr.M.Rifqy
S,Sp.M)
Kuliah THT telinga luar
(dr Nur Mei Chasanati,Sp.THT)
Kuliah THT telinga tengah I
dr Nur Mei Chasanati,Sp.THT
Kuliah THT telinga tengah II
dr Nur Mei Chasanati,Sp.THT
Kuliah audiologi (dr.Yoyok,Sp.THT)
OPE CASE FINDING KATARAK
08.00-08.50 Kuliah mata retina(dr.M.Rifqy
S,Sp.M)
Kuliah radiologi mata & THT
(dr. Markus Budi Raharjo,Sp.Rad)
PBL 7.1 Kuliah THT telinga dalam,vestibuler,n.fascialis
(dr. Anton Budhi Darmawan,M. Kes,Sp.THT)
09.00-09.50 Kuliah mata oftalmologi komunitas(dr.Dian
Putriani,Sp.M)
PBL 7.2
10.00-10.50 PBL 6.3 Skill lab indera 2 (telinga)
(Kel. 1-4)
Skill lab indera 2 (telinga)(kel.5-8)
11.00-11.50 Kuliah farmakologi obat-obatan telinga(FARMAKOLOGI)
istirahat
12.00-12.50 istirahat Skill lab indera I (mata)
(Kel 7-9)
istirahat Istirahat13.00-13.50 Skill lab indera I
(mata)(Kel 7-9)
Praktikum Anatomi 5 C,D
Praktikum PA 2A&B
Skill lab indera 2 (telinga)(kel.9-12)
Kuliah PA mata & telinga(dr. Hidayat
Sulistyo,M.Si.Med,Sp.PA)
14.00-14.50 Praktikum Anatomi 5 A,B
Praktikum PA 2C&D
15.00-15.50 Praktikum Histo 3C Praktikum Histo 3 D
19
MINGGU VIIHari
WaktuSenin
15 April 2013Selasa
16 April 2013Rabu
17 April 2013Kamis
18 April 2013Jumat
19 April 201307.00-07.50
OPE CASE FINDING
KATARAK
UTK 3
08.00-08.50Ujian identifikasi
HistologiFisiologi
Farmakologi
Ujian Identifikasi :Anatomi
MikrobiologiPA
SOCA09.00-09.5010.00-10.50
11.00-11.50 Sosialisasi Ujian12.00-12.50 Istirahat13.00-13.50 Diskusi perceptor
OPERemidi UTK I Remidi UTK II SOCA
14.00-14.5015.00-15.5016.00-16.50
MINGGU VIIIHari
WaktuSenin
22 April 2013Selasa
23 April 2013Rabu
24 April 2013Kamis
25 April 2013Jumat
26 April 201307.00-07.5008.00-08.50
OSCE OSCE REMIDI SOCA REMIDI OSCE
REMIDI IDENTAnatomi
MikrobiologiPA
09.00-09.5010.00-10.5011.00-11.5012.00-12.50 istirahat Istirahat istirahat Istirahat Istirahat13.00-13.50
OSCE REMIDI UTK III REMIDI SOCA REMIDI OSCE
REMIDI IDENTHistologiFisiologi
Farmakologi
20
JADWAL PBL NSS TA 2013/2013
Kasus Diskusi Tanggal WaktuDaftar Tutor & kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 1 Rabu 6 Maret 2013 11.00-12.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF
2 Jumat 8 maret 2013 09.00-10.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF3 Senin 11 Maret 2013 09.00-10.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF
2 1 Kamis 14 Maret 2013 10.00-11.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF2 Jumat 15 Maret 2013 09.00-10.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF3 Senin 18 Maret 2013 09.00-10.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF
3 1 Selasa 19 Maret 2013 08.00-09.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF2 Rabu 20 Maret 2013 08.00-09.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF
4 1 Senin 25 Maret 2013 10.00-11.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF2 Selasa 26 Maret 2013 08.00-09.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF
5 1 Kamis 28 Maret 2013 13.00-14.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF2 Selasa 2 April 2013 13.00-14.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF
6 1 Rabu 3 April 2013 10.00-11.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF2 Jumat 5 April 2013 09.00-10.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF3 Selasa 9 April 2013 10.00-11.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF
7 1 Rabu 10 April 2013 08.00-09.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF2 Jumat 12 April 2013 09.00-10.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF
JADWAL OPE LAPANGAN TA 2011/2013
21
OPE Tanggal Waktu Kode Tutor
1 OPE Sabtu 13 April 2013 07.00-13.002 OPE Senin 15 April 2013 07.00-13.00
(1-12) Diskusi Selasa 16 April 2013 13.00-14.50 ES JM MS NS TL SC RJ TO VD WF YW YF
DAFTAR KELOMPOK PBL BLOK NSS T.A. 2012/2013
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3dr.Evy Sulistyoningrum,M.Sc dr. Joko Mulyanto, MSc dr. Mustofa, MSc.
NO NIM NAMA NO NIM NAMA NO NIM NAMA
1 G1A010016 DANDHY DHARMA S. P. 1 G1A010025 ANDRIAN NOVATMIKO 1 G1A010010 M CAHYA RIYADI S
2 G1A010017 NUR FITRI MARGARETNA 2 G1A010035 SILVIA ROSYADA 2 G1A010013 KHOLIFAH ALHUDA
3 G1A010031 NING MAUNAH 3 G1A010036 WINDARTO 3 G1A010022 MAYUNDA RIANI A
4 G1A010038 ANGKAT PRASETYA A.N 4 G1A010042 GILANG RIDHA F. 4 G1A010030 PARTOGI ANDRES M
5 G1A010062 DASEP PADILAH 5 G1A010051 SHOFA SHABRINA H. 5 G1A010040 WIDYA KUSUMASTUTI
6 G1A010063 EVIYANTI RATNA SUMINAR 6 G1A010056 FEBRILIA MUTIARA SARI 6 G1A010049 ANGGITA SETIADI N R
7 G1A010075 LINA SUNAYYA 7 G1A010059 YUNI PURWATI 7 G1A010080 RIZKA DANA PRASTIWI
8 G1A010094 RONA LINTANG HARINI 8 G1A010064 META MUKHSININA P 8 G1A010081 NOVITA LUSIANA
9 G1A010099 HESTI PUTRI A 9 G1A010102 HAYIN NAILA N 9 G1A010098 NAHIYAH ISNANDA
10 G1A008102 TRIBUANA YOGASWARA 10 G1A009063 DYAH HANDAYANI 10 G1A009016 BUNGA
11 11 11
KELOMPOK4 KELOMPOK 5 KELOMPOK 6dr. Nur Signa Aini Gumilas, M.Sc dr. Tri Lestari dr. Susiana Candrawati, Sp.KO
NO NIM NAMA NO NIM NAMA NO NIM NAMA
1 G1A010003 CAHYA CANDRA P 1 G1A010019 LILIANA YENI SAFIRA 1 G1A010005 TYASA BUDIMAN
2 G1A010020 INDRASTI BANJARANSARI 2 G1A010087 DYAH RETNO YUS F 2 G1A010006 SOFIA KUSUMADEWI
3 G1A010033 RINDA PUSPITA A 3 G1A010088 MASROMI HENDRIYA W. 3 G1A010015 DEO RIZKI WINANDA
4 G1A010046 I NGURAH ARDHI W 4 G1A010089 CELESTIA WOHINGATI 4 G1A010028 ORYZHA TRILIANY
22
5 G1A010054 NURVITA PRANASARI 5 G1A010095 ARIA YUSTI KUSUMA 5 G1A010045 RISMA PRAMUDYA W.
6 G1A010058 RAHMAT VANADI N 6 G1A010104 IRFANI RYAN A. 6 G1A010060 ZAFIR JEHAN ANDIKA
7 G1A010061 ZHITA WAHYU AGRINARTANTI 7 G1A010107 GRETTA AYUDHA 7 G1A010066 NURVYNDA PRATIWI
8 G1A010072 SARAH SHAFIRA AULIA R. 8 G1A010108 YESSY DWI OKTAVIA 8 G1A010067 AGISTA KHOIRUL M.
9 G1A010082 PROVITA RAHMAWATI 9 G1A010114 TIKA WULANDARI 9 G1A010085 LILIS INDRI ASTUTI
10 G1A009067 SUCI NURYANTI 10 G1A009028 NONI MINTY BELANTRIC 10 G1A009041 ARGARINI DIAN P
11 11 11
KELOMPOK 7 KELOMPOK 8 KELOMPOK 9dr. Raudatul Janah dr. Tri Okmawati Handini dr. Vidya Dwantari
NO NIM NAMA NO NIM NAMA NO NIM NAMA
1 G1A010007 HIMATUN ISTIJABAH 1 G1A010002 TESA AGRAWITA 1 G1A010001 NAELIN NIKMAH
2 G1A010023 RATIH PARINGGIT 2 G1A010014 OLGA CANTIKA P. I. 2 G1A010012 RIZA REVINA
3 G1A010047 NIKKO AULIA RACHMAN 3 G1A010021 ANNA RUMAISYAH A 3 G1A010024 LUTFIA AULIA SAFITRI
4 G1A010071 MOCH.RISKI KURNIADI 4 G1A010048 IMAN HENDRIANTO 4 G1A010043 MONA FADHILA
5 G1A010073 ANISAH ASTIRANI 5 G1A010053 RHININTA ADISTYARANI 5 G1A010044 RIDDA NURRAIDA S.
6 G1A010078 TSALASA AGUSTINA 6 G1A010057 INDRAJATI LAKSANA 6 G1A010069 ATEP LUTPIA PAHLEPI
7 G1A010084 NURUL APRILIANI 7 G1A010092 ULFAH IZDIHAR 7 G1A010079 ELISABETH SERAFIYANI
8 G1A010093 PUTRI HAYUNINGTIAS 8 G1A010101 ELMA LAENI BAROKAH 8 G1A010086 DESSRIYA AMBAR R
9 G1A010097 PRADANI EVA A 9 G1A010109 INTAN PUSPITA HAPSARI 9 G1A010113 DICKY BRAMANTYO A.P
10 G1A009137 M KALIOBAS 10 G1A007038 RIZKI ANSHAR 10 G1A007092 WEDHA JATI TYAS S. U
11 11 11
KELOMPOK 10 KELOMPOK 11 KELOMPOK 12dr. Wiwiek Fatchurohmah dr. Yudi Wibowo, M.Ph dr. Yulia Fitriani, Sp.M
NO NIM NAMA NO NIM NAMA NO NIM NAMA
1 G1A010037 ANDIKA PRATIWI 1 G1A010008 AYUSTIA FANI F 1 G1A010027 KHOZATIN ZUNI F
2 G1A010039 KHAIRISA AMRINA ROSYADA 2 G1A010011 DHITA HESTILANA A 2 G1A010029 GALUH AJENG P.
23
3 G1A010050 DANNY AMANATI AISYA 3 G1A010026 FIRDA SOFIA 3 G1A010034 FANNY TRESTANITA B.
4 G1A010065 MEY HARSANTI 4 G1A010032 FIYA YANTI FAHMA 4 G1A010041 MUTIARA CANDRA DEWI
5 G1A010074 KEYKO LAMPITA MARIANA S. 5 G1A010052 ALBERTUS ADITYA B. 5 G1A010076 RHANI SHABRINA
6 G1A010083 SANIA NADIANISA MARUTO 6 G1A010090 SITI NURIKEN 6 G1A010091 VICI MUHAMMAD AKBAR
7 G1A010100 HANDIKA REZHA A 7 G1A010103 YANITA GEA NURILLAH 7 G1A010096 TIARA DIAN PUSPI
8 G1A010106 KHOIRUL RIJAL A 8 G1A010105 RIZKA AMALIA FULINDA 8 G1A010112 EKA WIJAYA W
9 G1A010111 EKA RIZKI FEBRYANTI 9 G1A010115 DONI KRISTIYONO 9 G1A009113 ARYA YUNAN PERMAIDI
10 G1A009135 BELLINDRA PUTRA H. 10 G1A009068 MIFTAHUL FALAH 10 G1A009087 FARIZA ZUMALA LAILI
11 11 11
24
PBL I
Pak Ogah Jadi Ogah Angkat Tangan...
Info I
RPS
Tn. Ogah berusia 62 tahun datang ke IGD RSMS diantar oleh keluarganya dengan keluhan utama
anggota gerak sebelah kanan lemah secara mendadak ketika sedang istirahat 3 jam yang lalu. jika
dipaksakan pasien hanya mampu mengangkat tangan namun hanya sebentar. Pada anamnesis
selanjutnya didapatkan pasien pelo dan mulutnya menceng ke kiri. Pasien tidak mengeluh mual
maupun muntah dan tetap dalam keadaan sadar sebelum, saat, maupun sesudah kejadian. Pasien tidak
mengeluh ada riwayat demam maupun kejang sebelumnya. Pasien juga menyangkal mengalami trauma
kepala sebelumnya. Pak ogah baru pertama mengalami sakit seperti ini. Pak ogah selalu merokok sejak
35 tahun yang lalu, 1 bungkus / hari. Ayah penderita dahulu juga sakit seperti ini. Pak ogah suka
makanan bersantan, cek kolesterol minggu lalu = 313 mg/dl. Riwayat Pasien tidak memiliki riwayat DM,
tidak ada penyakit jantung.
PBL 2
Tuan Mose Yang Malang...
Info I
RPS
Tn Mose. Usia 38 tahun datang ke IGD diantar keluarganya dengan keluhan penurunan
kesadaran sejak 1 jam yang lalu ketika sedang tiduran.
Sebelumnya 6 jam sebelum masuk rumah sakit, pagi hari setelah bangun tidur pasien mengeluh
sakit pada kepalanya yang semakin lama semakin hebat hingga pasien muntah, keluhan ini tidak hilang
dengan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Sehingga oleh keluarganya Tn.Mose dibawa ke rumah
sakit, ditengah perjalanan Tn.Mose mengalami kejang selama ±10 menit. Sesampainya di IGD pasien
mengalami kejang kembali selama ± 5 menit
Seminggu sebelum masuk rumah sakit pasien merasa demam. Pasien mempunyai riwayat 1
bulan yang lalu, pasien mengeluh batuk, sering berkeringat pada malam hari dan pasien merasakan
berat badannya turun sehingga dengan keluhan ini pasien berobat ke dokter. Oleh dokter, pasien
dilakukan foto rontgen dan diketahui terdapat infeksi pada paru-parunya. Pasien diharuskan meminum
obat yang tidak boleh putus sama sekali selama 6 bulan, akan tetapi karena keterbatasan biaya pasien
tidak berobat kembali.
PBL 3
Punggungku cenat cenut....
Info I
RPS
Tn. H berusia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri di pinggang. Keluhan
dirasakan sejak ± 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan menjalar dari pinggang sampai kaki kanan. Nyeri
25
ini dirasakan semakin lama semakin berat sehingga mengganggu aktivitas pasien. Keluhan dirasakan
semakin memberat jika pasien membungkuk, mengangkat beban berat dan bersin, keluhan sedikit
berkurang jika pasien berbaring miring beristirahat. Pasien juga mengeluh sering kesemutan pada kaki
kanan, keluhan ini dirasakan ± 1 bulan yang lalu bersamaan dengan timbulnya nyeri pada pinggang.
Kesemutan dirasakan hilang timbul.
Tn. H memiliki riwayat pekerjaan sebagai buruh bangunan. Pekerjaan ini sudah dilakoninya
sejak 10 tahun. Sebagai buruh bangunan Tn. H sering mengangkat benda-benda berat pada saat
bekerja.
PBL 4
Aku Terjatuh Dan Tak Bisa Bangkit Lagi...
Info I
Informasi 1
Seorang laki-laki, usia 25 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya karena tertabrak mobil saat sedang
menyeberang jalan. Menurut keterangan keluarga, kejadian berlangsung sekitar dua jam sebelum
pasien tiba di IGD. Saat itu pasien tengah menyeberang jalan, kemudian tiba-tiba meluncur sebuah
sepeda motor dengan kecepatan tinggi dan menabrak dari arah kiri pasien. Pasien terpelanting dan
kepalanya membentur tiang listrik yang ada di pinggir jalan. Pasien seketika langsung tidak sadarkan diri,
10 menit kemudian pasien sadar kembali. Pasien sempat dibawa ke puskesmas terdekat, dalam
observasi pasien mengeluh sakit kepala, cenderung mengantuk, dan akhirnya sulit dibangunkan. Dokter
Puskesmas lalu segera merujuk pasien tersebut ke RS Margono. Ketika sampai di IGD, pasien tampak
gelisah, mata tertutup dan sesekali mengerang kesakitan. Pasien kemudian muntah menyemprot, tidak
ada kejang.
PBL 5
Dunia Serasa Berputar...
Info I
RPS
Ny.Ode berusia 30 tahun datang ke IGD RSMS diantar suaminyanya dengan keluhan kepala
terasa pusing berputar. Keluhan dirasakan mendadak sebelum masuk rumah sakit. Pusing dirasakan
terutama pada saat perubahan posisi. Awalnya pasien sedang tiduran di tempat tidur kemudian pada
saat pasien mencoba untuk duduk pasien merasakan sensasi pusing berputar selama ± 10 menit setelah
diam beberapa lama pusing mulai berkurang hingga menghilang. Ny. Ode juga mengeluh adanya mual
dan muntah serta keringat dingin pada saat terjadi pusing. 4 hari sebelum sakit pusing berputar, Ny.
Ode mengalami demam, batuk dan pilek tetapi kemudian merasa sembuh setelah minum parasetamol
dan istirahat.
Keluhan pendengaran berkurang, telinga terasa penuh, disangkal oleh Ny. Ode. Pasien juga
menyangkal pernah terbentur pada daerah kepala, kejang dan juga menyangkal adanya pandangan
ganda. Pasien tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol.
26
PBL 6
Ada Pelangi Di Bola Matamu....InfoRPS
Tn. Udin usia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan tiba – tiba sakit pada mata kirinya sejak 1
jam yang lalu. Rasa sakit dirasakan terus menerus hingga sekarang. Rasa nyeri ini disertai keluhan mata
merah ,namun tidak mengeluarkan kotoran, sakit kepala hebat hingga muntah muntah. Pasien
merasakan silau jika melihat lampu dan seperti melihat gambaran pelangi, penglihatan pasien sangat
berkurang. Akibat keluhan ini pasien tidak bisa jalan sendiri sehingga harus dipapah.
1 minggu yang lalu pasien mengalami sakit pada mata kirinya, mata menjadi merah, tapi tidak
mengeluarkan kotoran, silau, penglihatan pasien pun sedikit berkurang. Selama seminggu itu pasien
tidak mengobati ataupun memeriksakan mata kirinya. Pasien selama ini tidak memakai kaca mata dan
tidak ada masalah dalam penglihatannya.
PBL 7
Anak Abon Jadi Rewel....
Informasi I
Anak Abon usia 5 tahun datang ke poliklinik dengan diantar oleh ibunya dengan keluhan telinga
sebelah kanan terasa nyeri. Nyeri ini dirasakan sejak 2 hari yang lalu dan semakin lama semakin
bertambah berat. Anak Abon menjadi rewel dan sukar tidur karena merasa telinganya nyeri. Anak Abon
juga mengeluh pada ibunya jika pendengaran telinga sebelah kanan berkurang. Keluhan ini diikuti
dengan demam yang tinggi bersamaan dengan timbulnya keluhan nyeri pada telinga kanan hingga
sekarang Anak Abon juga menderita sakit tenggorokan, batuk dan pilek sejak 4 hari yang lalu. Ibunya
hanya memberi obat warung dan tidak dibawa ke dokter.
27
28