bonus demografi indonesia

Upload: atika-bashirati-ilman

Post on 08-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bonus Demografi

TRANSCRIPT

BONUS DEMOGRAFI INDONESIA

DefinisiMenurut Wongboonsin dkk (2003), bonus demografi adalah keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya rasio ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang. Bonus demografi terjadi karena penurunan kelahiran yang dalam jangka panjang menurunkan proporsi penduduk muda sehingga investasi untuk memenuhi kebutuhannya berkurang dan sumber daya dapat dialihkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

PembahasanAngka kelahiran (TFR) Indonesia telah mengalami penurunan dalam jangka waktu 30 tahunan, karena keberhasilan program KB Nasional. Meskipun telah terjadi penurunan angka kelahiran pada era 1970 sampai 2000, namun tambahan bayi yang lahir setiap tahun masih cukup besar yaitu sekitar 3- 4 juta bayi. Perkembangan penduduk Indonesia pada tahun 2010 mengalami peningkatan angka kelahiran tercegah sebanyak 100 juta jiwa. Angka tersebut 20 juta kali lebih banyak pada tahun 2000. Penyebab kenaikan angka kelahiran tercegah tersebut antara lain karena penggunaan kontrasepsi, penurunan fertilitas dan penurunan tingkat mortalitas bayi. Hal ini dapat menyebabkan perubahan bentuk piramida penduduk. Dimana pada tahun 2035 usia produktif akan lebih banyak daripada yang lainnya.

Proses transisi demografi terjadi karena penurunan fertilitas dan mortalitas. Sehingga akan terjadi perubahan struktur umur penduduk: Penurunan fertilitas akan menurunkan proporsi penduduk usia muda Penurunan mortalitas akan meningkatkan harapan hidup, proporsi penduduk usia kerja dan lansiaRasio ketergantungan menurun karena penurunan proporsi penduduk muda dan peningkatan proporsi penduduk usia kerja. Keadaan jumlah penduduk usia produktif lebih besar atau sekitar 70% dibandingkan jumlah penduduk muda (< 15 tahun) dan lanjut usia (> 65 tahun) ini dapat menimbulkan masalah jika ternyata usia produktif tak mampu menghasilkan apa-apa, dan barangkali masuk ke golongan non-produktif. Jadi, agar proyeksi bonus demografi dapat menjadi kenyataan yang baik dan mendorong perkembangan kesejahteraan Indonesia, maka harus dipastikan bahwa penduduk usia produktif tersebut benar-benar menghasilkan produktifitas.

Dampak perubahan struktur umur: Suplai tenaga kerja yang besar. Peningkatan pendapatan per kapita apabila mendapatkan kesempatan kerja yang produktif. Peranan perempuan yang juga memasuki pasar kerja, membantu peningkatan pendapatan. Tabungan masyarakat yang diinfestasikan secara produktif. Modal manusia yang besar apabila ada investasi untuk itu.Hal yang wajib dipersiapkan untuk menyambut bonus demografi adalah peningkatan mutu pendidikan. Karena dengan dilandasi oleh kekayaan alam dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Indonesia maka pengembangan pendidikan nasional adalah sesuatu yang sangat urgent demi memberdayakan potensi demografi Indonesia.Sesuai dengan target MDGs bidang pendidikan untuk menjamin bahwa semua anak dapat menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun pada tahun 2015 dan sejalan dengan perubahan komposisi penduduk Indonesia, pembiayaan pendidikan menjadi relevan untuk dikaji. Tujuan dari kajian ini untuk menghitung kebutuhan pembiayaan untuk dapat memanfaatkan bonus demografi serta menyusun rekomendasi kebijakan mengenai strategi pembiayaan.Selain itu, peningkatan jumlah penduduk usia produktif harus dibarengi dengan peningkatan kualitasnya. Hal ini dilakukan agar dapat bersaing dalam dunia kerja maupun menciptakan lapangan pekerjaan. Maka agar Indonesia tidak kalah bersaing ataupun menjadi beban Negara dari bonus demografik tersebut, selain peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan bermutu juga melalui layanan kesehatan. Kondisi sumber daya manusia yang harus dipersiapkan untuk menghadapi bonus demografi adalah kesehatan, pendidikan dan soft skill.Di bidang kesehatan hal-hal yang harus dilakukan harus bertujuan untuk menurunkan fertilitas dan mortalitas. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan penyebaran program KB, menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan usia harapan hidup.

Isu strategis mencakup keadaan sepanjang siklus kehidupan manusia yang terkait dengan program pembangunan keluarga: 1. ASFR 15-19 tahun tinggi2. Kematian bayi dan balita3. Kematian ibu4. Pengasuhan dan pembinaan balita anak rendah5. Kesehatan reproduksi remaja rendah6. Usia harapan hidup7. Penduduk lanjut usia meningkat8. Jumlah balita dan anak meningkatKomponen soft skill yang harus dipersiapkan menuju bonus demografi, diantaranya:1. Communication skills2. Intra-personal skills3. Inter-personal skills4. Entrepreneurial skills5. Initiative6. Marketing skillsPemanfaatan bonus demografi untuk meningkatkan kualitas penduduk: 1. Investasi pendidikan dengan skill, kompetensi serta etos yang tinggi untuk penyerapan tenaga kerja.2. Perubahan struktur umur pendidikan, meningkatnya penduduk usia kerja.3. Good governance kondusif untuk penciptaan lapangan kerja.4. Pekerja sehat produktif dimulai dari kecukupan pangan dan gizi dan kesehatan perorangan.5. Kebijakan ekonomi kondusif untuk penciptaan lapangan kerja dan kredit mikro.6. Peningkatan peluang kerja perempuan dan tabungan.

Daftar PustakaSugiono, Arif. 2013. Saatnya Menjawap Bonus Demografi dalam GATRA Majalah Berita Mingguan Edisi Pagi hal. 112. Jakarta: GatraPembanguanan Kualitas Penduduk Menuju Bonus Demografi 2015 2040 Direktorat Analisis Dampak Kependudukan BKKBN 2011-2012. Jakarta: BKKBNJalal, Fasli. 2014. Optimalisasi Pemanfaatan Bonus Demografi. Jakarta: BKKBN