3 fasli jalal - gizi & bonus demografi
DESCRIPTION
BONUSTRANSCRIPT
-
Disampaikan pada Kongres PERSAGI XV
Yogyakarta, 25 November 2014 1
Prof. dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK (Plt. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)
PERANAN GIZI DALAM
MEMANFAATKAN BONUS
DEMOGRAFI
-
I. Ada apa dengan Penduduk Dunia ?
2
-
3
-
Penduduk Bumi akan terus bertambah - Berapa pertambahan tergantung pada komitmen kita
4
-
Jumlah Penduduk Terbesar Pada Tahun 2050
PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA
2050 SUMBER: UN, INED
Kerusakan Lingkungan
Kelangkaan Sumber
Daya
Kerawanan pangan
Kemiskinan
309
Jt
Tahun 2050
309 - 330 juta
(UN, INED)
Tahun 2025
270 juta
(BPS 2008)
Tahun
2010
237 juta
433
Jt
423
Jt
312
Jt
1,31
M
1,69
M
309 - 330 Juta jiwa
Diprediksi, jumlah penduduk Indonesia akan terus naik.
Penduduk Indonesia sampai 2050 adalah 309 330 juta, masih menjadi negara ke 6 dengan penduduk terbesar dunia
Lihatlah. Ulah
manusia
Konflik Sosial 5
-
II. Bagaimana dengan
Penduduk Indonesia?
6
-
7
-
0
25
50
75
100
125
150
175
200
225
1961 1971 2010
205 JT
250
275
300 285 jt
KELAHIRAN TERCEGAH
80 JUTA
KELAHIRAN TERCEGAH
HAMPIR 100 JUTA
330 jt
237.6 JT
JUTA JIWA
TAHUN
Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia
(Juta)
97,1 jt 119,2 jt
2000 2035
Bila LPP 0,62%
Bila LPP 1,49%
343,96 jt
305,6 jt
40.2 jt
1900
Proyeksi Widjoyo Nitisastro
(1966)
-
Penduduk (juta jiwa) dan laju pertumbuhan penduduk (persen per tahun): Indonesia 1971 2035
9
Hasil Proyeksi (1)
1,44
Catatan, bahwa berdasarkan buku proyeksi penduduk tahun 2010-
2035 dimana jumlah penduduk diproyeksikan menurut kondisi
tengah tahun pengamatan, maka LPP 2000-2010 diperkirakan berada
disekitar 1,52%
1,45
Bila LPP tetap 1,49 (seperti SP 2010) maka jumlah
penduduk menjadi 343,96 jt
-
Sumber. Bappenas, dkk, 2014, Proyeksi Penduduk 2010-2035.
Proyeksi penduduk menurut provinsi: Indonesia,
2010 2035 (Dalam Ribuan)
Provinsi yg terbesar
jumlah penduduknya:
1. Jabar
2. Jatim
3. Jateng
4. Sumut
5. Banten
6. DKI Jakarta
-
Sumber. Bappenas, dkk, 2014, Proyeksi Penduduk 2010-2035.
Angka Laju Pertumbuhan Penduduk menurut provinsi: Indonesia
2010 2035 (%)
-
KONDISI DAN PERKEMBANGAN STRUKTUR PENDUDUK
PIRAMIDA PENDUDUK SP 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, 2010
1971
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
1961
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
1980
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
1990
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
2000
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
2010
0 2 4 6 8 10 12
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Jutaan
0 2 4 6 8 10 12
Jutaan
PerempuanLaki-laki
1961 1971 1980
2010 2000 1990
Sumber. BPS, Sensus
-
2010 2015 2020
2025 2030 2035
Sumber. Bappenas, dkk, 2013, Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035.
Struktur Umur Proyeksi Penduduk Indonesia, 2010-2035
-
Penduduk Indonesia: 2010-2035
Umur (tahun) 2010 2020 2035
0-4 23,454.40 23,475.80 21,279.80
5-9 22,518.00 23,955.60 21,844.50
10-14 22,165.60 23,278.60 22,581.30
15-19 21,558.10 22,396.20 23,274.00
20-24 20,939.40 21,989.00 23,739.80
25-29 20,589.90 21,324.40 22,990.80
30-34 19,987.20 20,677.50 22,047.40
35-39 18,514.10 20,285.00 21,582.90
40-44 16,564.30 19,595.40 20,824.60
45-49 14,165.30 17,982.60 19,986.20
50-54 11,479.50 15,830.30 19,253.60
55-59 8,546.30 13,188.30 18,048.80
60-64 6,156.70 10,248.60 15,782.40
65-69 4,651.20 7,130.00 12,859.30
70-74 3,375.50 4,588.50 9,424.30
75+ 3,853.30 5,120.60 10,132.70
Total 238,518.80 271,066.40 305,652.40
-
III. Apa itu
Bonus Demografi ?
15
-
Pengertian Bonus
Demografi
(demographic dividend) Keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh menurunnya Rasio
Ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang (Wongboonsin, dkk. 2003).
Bonus Demografi terjadi karena penurunan kelahiran yang dalam jangka panjang menurunkan proporsi penduduk muda sehingga investasi untuk pemenuhan kebutuhannya berkurang dan sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga (John Ross, 2004).
16
-
Sumber: Bappenas, dkk, 2013, Proyeksi Penduduk 2010-2035.
Tantangan Bonus Demografi
(Demographic Dividend)
Berdasarkan proyeksi 2010-2035, bonus demografi sudah dimulai sejak tahun 2012 dan titik terendah rasio ketergantungan terjadi pada tahun 2028-2031.
Potensi bonus demografi meningkatnya jumlah angkatan kerja usia produktif, meningkatnya tabungan masyarakat sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.
Setiap provinsi memiliki momentum bonus demografi yang berbeda karena rasio ketergantungannya berbeda-beda.
17
-
1971 2000 2010 2020-2030
Windows of
Opportunity
>2045
86 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
54 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
51 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
44 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
>50 Naik terus
karena
naiknya
proporsi
lansia
Rasio ketergantungan dan Bonus Demografi
Source : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo SE MA PhD Head of Masters
Program on Population and Labor University of Indonesia; 2011
2028-2031 >2045
47 Anak dan
lansia per
100 usia
produktif
>50 Naik terus
karena
naiknya
proporsi
lansia.
Berdasarkan proyeksi
SP2010 Window of Opp
menyempit dan Angka
ketergantungan tidak lagi
serendah yang diharapkan
18
-
Rasio ketergantungan menurut provinsi: Indonesia 2010-2035
19
No. Provinsi 2010 2015 2020 2025 2030 2035 1. Aceh 55,7 51,6 49,5 46,8 46,0 45,9
2. Sumatera Utara 58,8 53,5 50,5 48,2 49,2 50,7
3. Sumatera Barat 60,0 53,7 51,0 49,7 50,6 51,6
4. Riau 55,3 51,1 47,4 44,1 43,9 45,2
5. Jambi 51,5 48,0 45,1 42,5 42,3 43,1
6. Sumatera Selatan 52,0 48,6 46,0 43,8 43,7 44,7
7. Bengkulu 52,4 47,7 44,6 42,4 42,1 43,0
8. Lampung 51,9 47,2 45,2 43,1 43,6 45,3
9. Bangka Belitung 49,5 46,9 44,4 41,4 40,8 41,1
10. Kepulauan Riau 45,9 50,0 49,6 44,3 38,9 38,0
11. DKI Jakarta 36,9 38,4 39,8 39,1 38,2 38,6
12. Jawa Barat 50,9 46,9 44,5 43,3 44,6 46,7
13. Jawa Tengah 50,2 46,5 45,4 45,3 48,3 51,7
14. DI Yogyakarta 45,7 44,0 44,6 44,9 46,5 48,2
15. Jawa Timur 46,2 43,5 43,0 43,9 46,9 49,9
16. Banten 48,5 44,3 41,9 40,3 39,9 40,8
17. Bali 48,0 44,5 41,4 39,3 40,9 44,4
18. Nusa Tenggara Barat 55,5 51,9 49,1 46,6 45,6 45,8
19. Nusa Tenggara Timur 73,0 66,3 60,3 57,2 59,1 60,8
20. Kalimantan Barat 54,6 50,0 45,8 44,2 45,1 46,5
21. Kalimantan Tengah 51,0 46,5 41,9 38,9 38,6 39,5
22. Kalimantan Selatan 48,5 45,3 41,7 39,7 40,4 42,3
23. Kalimantan Timur 49,1 46,6 43,9 41,2 41,4 43,3
24. Sulawesi Utara 50,1 48,7 48,6 50,0 51,0 53,2
25. Sulawesi Tengah 57,9 53,2 47,6 45,1 45,9 48,0
26. Sulawesi Selatan 57,0 52,2 48,5 46,9 47,5 49,1
27. Sulawesi Tenggara 63,4 58,1 53,2 50,1 49,7 50,8
28. Gorontalo 55,3 49,6 45,2 43,4 45,0 47,0
29. Sulawesi Barat 66,7 58,9 51,9 48,6 49,2 50,6
30. Maluku 66,9 60,7 55,4 52,0 52,4 53,1
31. Maluku Utara 62,5 57,2 52,2 48,3 48,3 49,2
32. Papua Barat 55,7 51,4 47,6 43,1 42,5 43,2
33. Papua 56,1 48,4 42,5 39,9 39,7 41,3
Indonesia 51,1 48,2 46,6 45,7 46,0 47,2
Sumber. Bappenas, dkk, 2013,
Proyeksi Penduduk 2010-2035
Prov dengan
periode Bonus
Demografi
panjang: Kepri,
DKI Jakarta, DI
Yogyakarta, Jatim,
Banten, Bali
Prov Sumbar dan
Sultra akan
mendapatkan
Bonus Demografi
dalam waktu amat
pendek
Prov yg tidak akan
mendapatkan
Bonus Demografi:
NTT, Maluku
-
050
100
150
200
250
Po
pu
lasi
dal
am J
uta
Tahun
Tren Jumlah Anak-Anak, Usia Kerja dan Manula, Indonesia, 1950-2050
Anak-anak 0-14
Manula 65+
Usia Kerja
Transisi Demografi akan menciptakan Windows of Opportunity pada 2020-2030
Sumber : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo SE MA PhD Head of Masters Program on Population and Labor University of Indonesia; 2011
20
-
Source: UN Population Division - 2010 Revision WPP
SITUASI KELOMPOK PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA DI JEPANG DAN ITALY, 2012
TERJADI PENURUNAN JUMLAH PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA SECARA KONSISTEN
KEKURANGAN TENAGA KERJA USIA MUDA KEBIJAKAN IMIGRASI BAGI PENDATANG
21
-
Source: UN Population Division - 2010 Revision WPP
SITUASI KELOMPOK PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA DI INDONESIA
JUSTRU MENGALAMI PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK USIA ANGKATAN KERJA DI INDONESIA, SAMPAI TAHUN 2035 HARUS DIPASTIKAN TERSERAP DALAM PASAR KERJA HARUS BERKUALITAS & SESUAI DENGAN SKILL YG DIKUASAI TENAGA KERJA
22
-
Negara Ranking IPM
Angka Kematian ibu Usia Harapan Hidup
Jepang 10 5 87.9
Korea Sel. 12 16 79.3
Singapura 18 3 83.8
Malaysia 64 29 74.0
Sri Langka 97 60 75.9
Thailand 103 48 73.9
Indonesia 121 359 71.6
23
Tabel 1. Ranking Ipm Beberapa Negara Tahun 2012
-
ISU-ISU STRATEGIS
24
Bayi & Anak
Isu Strategis mencakup keadaan sepanjang siklus kehidupan manusia yang terkait dengan Program PEMBANGUNAN KELUARGA
Usia Sekolah
6
4
5
3
2
Hamil
Usia Kerja
1
Nikah
Usia Lanjut
Program PEMBANGUNAN KELUARGA
KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
-
Development of inequality
Dr Jena Derakhshani Hamadani, ICDDR, 2012 25
-
Timbulnya resiko biologis yang mengarah pada resiko keterlambatan tumbuh kembang
From T.D. Wachs (2004). Chapter in Advances in Child Development and Behavior. 26
-
27
Mae Chu Chang, World Bank, 2012 27
-
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN OTAK SEJAK JANIN SAMPAI LAHIR
28
-
Pertumbuhan dan Perkembangan Sel Syaraf Muda menjadi Sel Syaraf Dewasa
29
-
Perkembangan otak tergantung pada stimulasi melalui:
Suara
Penglihatan
Bau
Sentuh
Rasa
Interaksi Sosial
Gerakan Otot Halus dan Kasar
Source: Founders Network
30
-
31
-
Sel Otak Rusak
Cabang yang Terbatas/Terputus
Abnormal, Cabang terlihat Pendek
DAMPAK STUNTING PADA PERKEMBANGAN OTAK
Normal Stunting
Sel Otak Normal
Dengan Cabang-Cabang Panjang
Source: Cordero E et al, 1993
32
-
TRANSMISI BIO-ELEKTRIK DI SINAPS
http://tweenteacher.com/2009/02/18/starting-from-scratch-in-teacher-training/ 33 33
-
34
http://www.feralchildren.com/image.php?if=figures/perry20021
Anak Usia 3 Tahun
Normal Terabaikan
34
-
GIZI
Gizi amat berperan di dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan otak.
Zat gizi yang diperlukan terdiri dari
1. Zat gizi makro:
Energi, Protein, dan Lemak
2. Zat gizi mikro:
Vitamin dan Mineral
35
-
Pengaruh Gizi Makro terhadap
Perkembangan Otak
1. Pengaruh terhadap struktur anatomi otak,
yang mempengaruhi sel-sel syaraf dan sel-sel
pendukung (Sel Glia)
2. Pengaruh terhadap Kimia Otak
3. Pengaruh terhadap Fisiologi Otak
36
-
Pengaruh Gizi Makro terhadap
Sel Syaraf
1. Melalui proses pembelahan sel syaraf yang akhirnya menentukan jumlah dari sel syaraf yang dibentuk
2. Melalui pertumbuhan sel syaraf yang akan menentukan ukuran sel syaraf
3. Melalui proses perkembangan sel syaraf yang akan menentukan kelengkapan sel syaraf (terbentuknya akson, dendrit, sinaps, dan komponen lainnya)
Zat Gizi Makro yang diperlukan adalah Energi dan Protein
37
-
Pengaruh Gizi Makro pada
Sel Glia
1. Membentuk Oligodendrosit yang berperan di
dalam pembentukan mielin (mielinisasi)
2. Membentuk Astrosit yang berfungsi mengatur
asupan makanan ke otak
3. Membentuk Mikro Glia yang berfungsi sebagai
penjaga otak dari berbagai ancaman dan
komando sistem pertahanan
Membutuhkan terutama lemak tidak jenuh jamak rantai panjang dan energi serta protein
38
-
Pengaruh Gizi Makro terhadap
Kimia Otak
1. Pembentukan neurotransmitter (jumlah dan konsentrasi)
2. Pembentukan reseptor
3. Pembentukan pengangkut neurotransmitter . Macam neurotransmitter: acetylcholine, norepinephrine, dopamine, serotonin, melatonin, histamine, glutamate, gamma aminobutyric acid, aspartate, dan glycine.
Zat gizi makro yang amat diperlukan dalam membantu proses kimia otak terutama asam lemak esensial dan protein.
39
-
Pengaruh Gizi Makro terhadap
Fisiologi Otak
1. Mempengaruhi metabolisme sel syaraf
Otak adalah salah satu organ tubuh yang paling aktif.
Karena itu memerlukan energi yang lebih banyak daripada
organ yang lain
2. Mempengaruhi efisiensi proses rangsangan otak
40
-
Akibat Kekurangan Zat Gizi
Makro
1. Jumlah sel syaraf berkurang
2. Ukuran sel syaraf akan lebih kecil
3. Komponen sel syaraf (akson, dendrit, sinaps, dan lain-lain) tidak sempurna terbentuk
4. Mielin (selubung syaraf) menjadi lebih tipis, berlubang, dan kemungkinan tidak terhubung, sehingga rangsangan otak tidak bisa ditransmisikan
41
-
Zat Gizi Mikro yang
Diperlukan
7. Vitamin A,
8. Vitamin B (B1, B6,
B12),
9. Vitamin C,
10.Vitamin D,
11.vitamin E,
42
1. Iodium,
2. Asam folat,
3. Zat besi,
4. Seng,
5. Tembaga,
6. Cholin
-
PROPORSI BBLR: 2010 2013 MENURUT PROVINSI
43 Sumber Data : Riskesdas 2013
- Proporsi Bayi Lahir Pendek (
-
KECENDERUNGAN PREVALENSI BALITA STUNTING DI INDONESIA MENURUT PROVINSI
45 Sumber Data : Riskesdas 2013
-
Proporsi Anak Pendek Umur 5-18 tahun menurut Jenis Kelamin, 2013
29
.0
27
.7
27
.6
28
.1
30
.8
32
.3
35
.1
37
.7
40
.2
36
.7
35
.9
36
.5
38
.9
37
.4
27
.5
25
.5
25
.1
27
.8
30
.7
33.7
35
.8
34
.9
34
.1
32
.8
29
.7
26
.0
23
.3
26
.2
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
50.0
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Laki-laki Perempuan
-
Proporsi Laki-laki Obese (IMT>25) Umur >18 tahun: 2007-2013
13.9
19.7
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
NT
T
NT
B
La
mp
un
g
Su
lbar
Su
mse
l
Ka
lbar
Su
mb
ar
Su
lse
l
Ja
teng
Be
ngku
lu
Ja
mb
i
Ka
lte
ng
Ka
lse
l
Su
ltra
Ja
ba
r
Ba
nte
n
Ma
luku
Ind
on
esia
Ace
h
Ria
u
Su
lte
ng
Ba
bel
Ja
tim
DIY
Ma
lut
Go
ron
talo
Ke
p.R
iau
Su
mu
t
Pa
bar
Bali
Kaltim
Papua
DK
I
Sulu
t
Laki-laki >18 tahun
2007 2010 2013
-
Proporsi Perempuan Obese (IMT>25) Umur >18 tahun: 2007-2013
14.8
32.9
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
NT
T
La
mp
un
g
Ka
lbar
NT
B
Su
mse
l
Su
lbar
Su
ltra
Ja
mb
i
Ka
lte
ng
Bali
Papua
Ja
teng
Su
mb
ar
Ma
luku
Ba
nte
n
Ka
lse
l
Be
ngku
lu
DIY
Su
lse
l
Ria
u
Indonesia
Ja
tim
Ja
ba
r
Ace
h
Pa
bar
Su
mu
t
Su
lte
ng
Ke
p.R
iau
Ma
lut
DK
I
Ba
bel
Ka
ltim
Go
ron
talo
Sulu
t
Perempuan >18 tahun
2007 2010 2013
-
KECENDERUNGAN PREVALENSI DIABETES MELLITUS MENURUT PROVINSI
L.49 Sumber Data : Riskesdas 2013
-
KECENDERUNGAN PREVALENSI STROKE PER 1000 MENURUT PROVINSI
L.50 Sumber Data : Riskesdas 2013
-
Prev. Hipertensi & Status Gizi menurut Kel.Umur & Jenis Kelamin, Riskesdas 2007
Laki-laki Perempuan
12.2
61.4
16.0
69.6
25.5
83.7
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Hip-krs-pdk Hip-Normal Hip-gmk-pdk
4.2
70.5
8.6
72.2
13.4
86.9
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Hip-krs-pdk Hip-Normal Hip-gmk-pdk
51
-
Prev.Peny.Jantung*) & Status Gizi menurut Kelp.Umur & Jenis kelamin, Riskesdas 2007
Laki-Laki Perempuan
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
%
Kurus-Pendek Obese-Pendek
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
%
Kurus-Pendek Obese-Pendek
*) Sampel yang menjawab Ya, pernah didiagnosis Sakit Jantung
52
-
Laki-laki Perempuan
Prevalensi DM*) & Status Gizi menurut Kelp.Umur & Jenis kelamin, Riskesdas 2007
*) Sampel yang menjawab Ya, pernah didiagnosis Penyakit kencing manis (DM)
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
%
Kurus-Pendek Obese-Pendek
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
%
Kurus-Pendek Obese-Pendek
53
-
Burden of Disease
Menurut Life cycle, kajian tim balitbangkes
54
-
LIFE CYCLE BOD USIA PRODUKTIF
55
-
LIFE CYCLE BOD USIA PRODUKTIF
INDONESIA DALYs PREDIKSI 2010 USIA 45-54TH
56
-
LIFE CYCLE BOD USIA PRODUKTIF
57
-
Kerangka Pikir
Source: Ricardo Uauy, et.al, 2011
-
Kerangka Teori: Continuum of Care
Pemeriksaan Kehamilan
Persalinan, nifas & neonatal
Pelayanan bagi bayi
Pelayanan bagi balita
Pelayanan bagi anak SD
Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja
Konseling ANC terpadu Fe & asam folat
Konseling Inisiasi Menyusu Dini KB pasca persalinan
Konseling ASI eksklusif Imunisasi dasar
lengkap MPASI Pemantauan
pertumbuhan
Konseling Pemantauan
pertumbuhan & perkembangan
Konseling Upaya Kes Sklh
Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
Kespro remaja
Konseling Gizi dan kesehatan
Pelayanan KB
Pelayanan PUS & WUS
Lansia Konseling Kualitas Degenerasi
59
-
Investasi Pendidikan dgn skill dan kompetensi
serta ETHOS yg tinggi utk penyerapan tenaga kerja
Perubahan struktur umur penduduk,
meningkatnya penduduk usia
kerja
Bonus demografi dan pertumbuhan ekonomi
Good Governance kondusif utk
investasi penciptaan
lapangan kerja
Pekerja sehat produktif dimulai dari kecukupan pangan dan gizi, kespro
Kebijakan ekonomi kondusif utk penciptaan
lapangan kerja dan kredit mikro
Pemanfaatan Bonus Demografi >
Peluang peningkatan kualitas penduduk
Source: SM Adioetomo. Diadaptasi dari Population Referencec Bureau (PRB) 2013
Peningkatan Peluang Kerja Perempuan dan
Tabungan 60
-
61 Terima kasih