bnpb.go.id · unit manajemen koordinasi proyek (pcmu), ... memfasilitasi pemerintah australia dalam...

21
/' \ ( I . REPUBLIK ll\'DOJ\TESIA PENGATURANTAMBAHAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH AUSTRALIA TENTANG KEMITRAAN AUSTRALIA-INDONESIA DALAM BIDANG MANAJEMEN RISIKO BENCANA Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah Indonesia) dan Pemerintah Australia (Pemerintah Australia), selanjutnya secara terpisah akan disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama akan disebut sebagai "Para Pihak"; Pengaturan tambahan ini merupakan bentuk kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia; Meru j uk pada Perjanjian Umum di Bidang Kerjasama Pembangunan (GADC) yang di tandatangani di Jakarta, tanggal 9 Juli 1998; Berdasarkan pada hubungan persahabatan antara Para Pihak dalam upaya memberikan kontribusi lanjutan untuk peningkatan kemitraan di bidang manajemen risiko bencana;

Upload: vandieu

Post on 13-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

/' ~·. \ ( I

.

REPUBLIK ll\'DOJ\TESIA

PENGATURANTAMBAHAN

ANTARA

PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA

DAN

PEMERINTAH AUSTRALIA

TENT ANG

KEMITRAAN AUSTRALIA-INDONESIA

DALAM BIDANG

MANAJEMEN RISIKO BENCANA

Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah Indonesia) dan

Pemerintah Australia (Pemerintah Australia), selanjutnya secara

terpisah akan disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama akan

disebut sebagai "Para Pihak";

Pengaturan tambahan ini merupakan bentuk kesepahaman antara

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia;

Merujuk pada Perjanjian Umum di Bidang Kerjasama Pembangunan

(GADC) yang di tandatangani di Jakarta, tanggal 9 Juli 1998;

Berdasarkan pada hubungan persahabatan antara Para Pihak dalam

upaya memberikan kontribusi lanjutan untuk peningkatan kemitraan di

bidang manajemen risiko bencana;

Page 2: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

Memahami pentingnya mempromosikan hubungan kerja yang jelas dalam

kesiapsiagaan dan meningkatkan tanggap darurat yang efektif;

Berkeinginan untuk melanjutkan dan memperkuat kerja sama dalam

bidang yang menjadi kepentingan bersama, yang akan mendukung untuk

membangun masyarakat tangguh terhadap bencana melalui kemitraan;

dan

Sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

di masing-masing negara;

Telah mencapai kesepahaman sebagai berikut:

1. Nama Aktivitas

Nama aktivitas adalah Kemitraan Indonesia Australia dalam bidang

Manajemen Risiko Bencana ("Aktivitas").

2. Tujuan

Para Pihak akan bekerjasama untuk melaksanakan Aktivitas ini untuk

mendukung kebutuhan pembangunan Indonesia. Tujuan dari Aktivitas ini

adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan Indonesia untuk melakukan

respon pada bencana skala besar melalui pengembangan ilmu

pengetahuan dan kolaborasi kebijakan.

3. Ruang Lingkup Kerjasama

Ruang lingkup kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah

Australia adalah sebagai berikut:

a. Pertukaran informasi terkait manajemen risiko bencana;

b. Kolaborasi dalam solusi inovasi ilmu pengetahuan untuk manajemen

risiko bencana, termasuk program lnaSAFE;

2

Page 3: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

I" [ I

.I

I

'

.

c. Bantuan teknis, pelatihan dan peningkatan kapasitas di bidang

manajemen risiko bencana;

d. Bantuan untuk melakukan respon dan pemulihan dari bencana, jika

diperlukan;

e. Aktivitas lainnya yang terkait dengan manajemen risiko bencana

sebagaimana disepakati secara tertulis oleh Para Pihak.

4. Koordinasi dan lmplementasi

1. Para Pihak akan bertanggung jawab untuk menkoordinasikan dan

melibatkan organisasi atau entitas lainnya, bila diperlukan dan

dibutuhkan, untuk melaksanakan Aktivitas yang tertera dalam

Pengaturan Tambahan ini.

2. Organisasi atau pihak terkait dapat termasuk, antara lain, lembaga

pemerintah di level nasional maupun daerah, lembaga sosial

masyarakat, kalangan akademisi dan perusahaan komersial untuk

pelaksanaan manajemen operasional, tenaga ahli teknis dan ilmuwan

atau yang berperan di bidang Penanggulangan Bencana.

5. Pihak Pelaksana

1. Untuk Pelaksanaan Pengaturan Tambahan:

a. Pemerintah Indonesia menunjuk Sadan Nasional Penanggulangan

Bencana (BNPB) sebagai pihak pelaksana;

b. Pemerintah Australia menunjuk Departemen Luar Negeri dan

Perdagangan (DFAT) sebagai pihak pelaksana.

2. Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), terdiri dari staf senior di

BNPB (Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dan Deputi

Bidang Penanganan Darurat) dan stat senior DFAT (pejabat level

Minister Counselor dan Counselor) akan dibentuk untuk menyediakan

arahan strategi dan saran. PCMU akan bertemu secara tahunan untuk

mendiskusikan dan menyetujui Rencana Kerja Tahunan (AWP).

3

Page 4: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

3. Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), yang terdiri dari BNPB

dan stat DFAT, akan dibentuk dan bertanggung jawab untuk

melaksanakan aktivitas yang telah disepakati dalam AWP.

4. Pengaturan terperinci lanjutan mengenai mekanisme, sumber daya

untuk pelaksanaan Pengaturan Tambahan ini akan dijabarkan lebih

Ian jut dalam AWP.

5. Segala perubahan dan tambahan dari Pihak Pelaksana akan

dikomunikasikan dan dikonsultasikan antara Para Pihak dan

dijabarkan dalam kesepakatan tertulis antara Para Pihak.

6. Lokasi Kegiatan

1. Kegiatan akan dikoordinasikan di Jakarta dengan aktivitas lain di

wilayah Indonesia sebagaimana diputuskan oleh Para Pihak.

2. Kegiatan akan dilaksanakan di Provinsi yang menjadi prioritas BNPB

dan akan dimuat dalam AWP.

3. Setiap perubahan area kerja, akan diputuskan secara tertulis oleh Para

Pihak.

7. Deskripsi Kegiatan

1. Kegiatan adalah komitmen dari Pemerintah Australia dengan estimasi

mencapai dana maksimum AUD 8 Juta dari tanggal 1 Januari 2016

hingga 30 Juni 2018. Pengaturan Tambahan ini akan tetap berlaku

hingga tanggal 31 Desember 2018 untuk membantu evaluasi dan

pelaporan.

2. Aktivitas akan bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan Pemerintah

Indonesia untuk merespon kejadian bencana skala besar, melalui

kolaborasi kebijakan dan inovasi di bidan9 ilmu pengetahuan.

4

Page 5: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

Kegiatan juga akan mendukung kesiapan Australia dalam membantu

Indonesia untuk melakukan upaya tanggap darurat dan pemulihan

bencana.

3. Para Pihak akan bekerja untuk keberlangsungan kegiatan. Pemerintah

Indonesia akan bertanggung jawab penuh untuk melaksanakan dan

kepemilikan atas kegiatan ini sebagai hasil dari Pengaturan

Tambahan ini.

4. Seluruh pembiayaan, kegiatan spesifik dan program akan dimuat

dalam Rencana Kerja Tahunan (AWP) dan disepakati bersama setiap

tahun.

8. Tugas Para Pihak

1. Pemerintah Indonesia akan:

a. Memfasilitasi kerja sama antara Pemerintah Australia dan BPBD di

tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota dan pihak terkait lainnya di area

kerja.

b. Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang

dibutuhkan untuk masuk dan keluar Indonesia bagi stat dan tenaga

ahli asing yang telah disetujui, begitu juga izin kerja dan izin tinggal

yang bersangkutan.

c. Memfasilitasi pembebasan dan pengecualian pajak, jika

memungkinkan, sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku di

Republik Indonesia.

d. Melakukan pengawasan dan evaluasi atas pelaksanaan program

aktivitas yang dijabarkan dalam Pengaturan Tambahan dalam kerja

sama dengan lembaga pemerintahan terkait.

5

Page 6: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

2. Pemerintah Australia akan:

a. Dalam pelaksanaan kerja sama dibawah Pengaturan Tambahan ini,

mematuhi aturan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Indonesia;

b. Melaksanakan seluruh program yang telah disepakati oleh Para

Pihak dalam Pengaturan Tambahan ini;

c. Mengalokasikan pendanaan sejumlah AUD 8 Juta, khusus untuk

implementasi program dalam Pengaturan Tambahan ini. Kontribusi

dari Pemerintah Australia akan mencakup pelaksanaan,

manajemen dan pengawasan kegiatan dan aktivitas terkait lainnya.

Pencairan kontribusi dari Pemerintah Australia untuk Aktivitas ini

akan mengacu pada aturan dan persetujuan normal tahunan dari

Parlemen Australia.

d. Memenuhi seluruh komitmen untuk bantuan keuangan dan

perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan program ini serta

untuk menyediakan tenaga ahli asing, jika tenaga ahli dari

Indonesia tidak tersedia, dalam kerangka alih pengetahuan dan

teknologi ke stat lokal serta masyarakat sesuai dengan hukum dan

aturan yang berlaku di Republik Indonesia;

e. Penugasan atas tenaga ahti asing dan segala perubahannya akan

disetujui oleh Pemerintah Indonesia dalam bentuk persetujuan

tertulis;

f. Mengharuskan tenaga ahti asing dari pemerintah Australia untuk

mengikuti orientasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia;

g. Mengharuskan seluruh tenaga ahli dari Pemerintah Australia untuk

mematuhi peraturan imigrasi terkait perizinan dan prosedur

pengawasan orang asing;

h. Memprioritaskan penggunaan produk buatan lokal yang aman dan

ramah lingkungan untuk material dan peralatan yang digunakan

untuk pelaksanaan kegiatan ini;

i. Penyediaan pelatihan dan bantuan teknis dalam rangka

pelaksanaan kegiatan dan peningkatan kapasitas dari pelaksana

program;

6

Page 7: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

j . Memberikan informasi kepada Pemerintah Indonesia mengenai

perubahan yang mungkin terjadi dalam program/proyek yang telah

disetujui, atau jika ada pembatalan program/proyek yang disetujui,

yang dengan alasan tertentu tidak dapat dilaksanakan;

k. Mendukung dan memberikan kontribusi untuk membuat laporan 3

(tiga) bulanan bersama dengan BNPB, dan menyertakan dokumen

Serita Acara Serah T erima (BAST) yang ditandatangani oleh

Pemerintah Indonesia dan Kementerian terkait.

9. Barang, Jasa, Personil dan Peralatan yang disediakan

1. Pemerintah Indonesia, sesuai dengan hukum dan aturan yang

berlaku, akan menyediakan barang, jasa, personil dan peralatan

kegiatan sebagai berikut:

Nominasi, perekrutan dan seleksi personil yang menjadi perwakilan

pemerintah untuk berpartisipasi dalam kegiatan terkait sesuai dengan

aktivitas spesifik yang telah disepakati dalam AWP.

2. Pemerintah Australia akan menyediakan barang, jasa dan peralatan

untuk Aktivitas:

a. Rekrutmen, pemilihan mitra dan manajemen stat yang dibutuhkan

dengan berkonsultasi dengan BNPB.

b. Peralatan yang diperlukan untuk efisiensi dan efektivitas operasi

kegiatan ini.

c. Pengawasan dan arahan strategis atas konteks kebijakan Aktivitas

ini.

10. Pengaturan Pengawasan, Telaahan, Evaluasi dan Pelaporan

A. Pengawasan dan Evaluasi

1. Kegiatan pengawasan dan evaluasi ini akan dilakukan bersama

antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.

7

Page 8: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

T elaahan dan evaluasi kemajuan pelaksanaan Kegiatan akan

dilaksanakan minimal secara tahunan dan atau pada waktu yang

disepakati kedua pemerintahan untuk mengukur kemajuan sesuai

dengan indikator performa yang telah disepakati dalam AWP.

2. Pemerintah Australia akan melaksanakan evaluasi kegiatan reguler

yang independen. Evaluasi ini akan diadakan di tengah-tengah

periode kegiatan ataupun pada akhir penyelesaian pelaksanaan

kegiatan. Evaluasi akan dipandu oleh Pemerintah Australia dan

akan dilaksanakan oleh konsultan atau stat independen dari

Pemerintah Australia.

B. Pengaturan Pelaporan

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia akan melakukan

pengawasan dan pelaporan reguler atas Kegiatan ini.

Hal ini akan dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dan didukung

oleh kontraktor yang ditunjuk oleh Pemerintah Australia yang telah

dikonsultasikan kepada lembaga mitra Pemerintah Indonesia, untuk

menginformasikan kemajuan, mengatur risiko, melakukan perbaikan

pelaksanaan kegiatan serta untuk menyiapkan performa standard dan

laporan yang efektif. Laporan juga akan meliputi output kegiatan,

capaian dan indikator performa dan pengukuran yang ditentukan.

11. Hak Kekayaan lntelektual

Mengacu pada ayat 1, Pasal VII GADC, kecuali jika ditetapkan lain dalam

Pengaturan Aktivitas di bawah Pengaturan Tambahan ini, Para Pihak

memutuskan bahwa dalam rangka kerjasama kegiatan ini, kepemilikan

Hak Kekayaan lntelektual yang dikembangkan akan dimiliki bersama oleh

Para Pihak.

8

Page 9: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

12. Kerahasiaan

Jika salah satu Pihak ingin membuka data rahasia dan/atau informasi

yang dapat dipertukarkan, diperoleh, dibagi, dan/atau muncul dari

kegiatan kerja sama di bawah Pengaturan Tambahan ini kepada pihak

ketiga, Pihak yang memberikan akses data harus terlebih dahulu meminta

izin tertulis dari Pihak lainnya, sebelum pemberian akses data tersebut

dilakukan.

13. Pembatasan Personil

1. Pemerintah Australia akan memastikan bahwa setiap personilnya,

para ahli yang terlibat pada kegiatan di Indonesia akan mematuhi dan

menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia.

2. Pelanggaran atas ketentuan di atas dapat mengakibatkan pencabutan

izin personil/ahli dimaksud dan langkah-langkah lain sebagaimana

diwajibkan dalam hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia.

14. Penyelesaian Perbedaan

1. Perbedaan yang timbul karena penafsiran atau penerapan

Pengaturan Tambahan ini akan diselesaikan secara damai untuk

mencapai kesepakatan antara Para Pihak.

2. Para Pihak akan melakukan konsultasi setiap saat sesuai permintaan

tertulis dari salah satu Pihak mengenai hal apapun yang berkaitan

dengan Pengaturan Tambahan ini dan akan berupaya bersama-sama

dalam semangat kerja sama, itikad baik dan saling percaya untuk

menyelesaikan secepatnya setiap kesulitan atau kesalahpahaman

yang mungkin timbul.

9

Page 10: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

15. Amandemen

1. Pengaturan tambahan ini dapat diamandemen setiap saat melalui

Pertukaran Surat yang ditandatangani oleh Para Pihak.

2. Amandemen akan berlaku pada waktu yang ditentukan oleh Para

pihak.

16. Pemerintahan yang Balk

Pelaksanaan Pengaturan Tambahan ini merupakan bentuk komitmen

Para Pihak sebagai wujud pelaksanaan prinsip pemerintahan yang baik.

17. Masa Berlaku dan Pengakhiran

1. Pengaturan Tambahan ini akan berlaku pada saat penandatanganan

oleh Para Pihak dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

2. Salah satu Pihak dapat mengakhiri Pengaturan Tambahan ini dengan

mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lain. Pengaturan

Tambahan ini akan berakhir dalam jangka waktu 3 bulan setelah

pemberitahuan tertulis dimaksud diterima oleh Pihak lain.

3. Pengakhiran Tambahan ini tidak akan mempengaruhi kegiatan yang

sedang berlangsung hingga selesainya kegiatan tersebut, kecuali

Para Pihak menentukan lain.

10

Page 11: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

Ketentuan di atas merupakan kesepakatan yang telah dicapai oleh Para

Pihak dalam Pengaturan ini.

DITANDATANGANI dalam rangkap dua di Jakarta pada ~ 'N'lu 2016

dalam Bahasa Indonesia dan lnggris, seluruh naskah memiliki kekuatan

hukum yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka naskah

dalam Bahasa lnggris yang akan berlaku.

Untuk Pemerintah Republik Indonesia Untuk Pemerintah Australia

Dody Ruswandi Fleur Davies

Sekretaris Utama BNPB Penasihat Utama

II

Page 12: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

REPUBUK INDONESIA

SUBSIDIARY ARRANGEMENT

BETWEEN

THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

AND

THE GOVERNMENT OF AUSTRALIA

RELATING TO THE

AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP

ON DISASTER RISK MANAGEMENT

The Government of the Republic of Indonesia (GOI) and the Government

of Australia (GOA), hereinafter singularly referred to as the "Party" and

jointly referred to as the "Parties";

This Subsidiary Arrangement expresses the understanding between the

GOI and the GOA;

Referring to the General Agreement on Development Cooperation (GADC)

done at Jakarta, on the ninth day of July 1998;

Guided by the traditional friend ly relations between the Parties and their

endeavour(s) to contribute to further enhance the partnership on disaster

risk management;

Understanding the importance of promoting a clear working relationship in

the preparedness and enhanced effectiveness of response;

Intending to continue and strengthen cooperation in areas of mutual

interest, which will help to build a disaster resilient community through

partnership; and

Page 13: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

Pursuant to the prevailing laws and regulations in their respective

countries;

Have reached the following understandings.

1. Name of Activity

The name of the activity is the Australia Indonesia Partnership on Disaster

Risk Management ("the Activity").

2. Purpose

The Parties will cooperate in implementing the Activity in support of the

development needs of Indonesia. The purpose of the Activity is to

strengthen Indonesia's preparedness to respond to a large-scale disaster

through science innovation and policy collaboration.

3. Scope of Cooperation

The scope of program cooperation between GOI and GOA will be as

follows:

a. Exchange of information related to disaster risk management.

b. Collaboration on innovative scientific solutions for disaster risk

management, including the lnaSAFE program.

c. Technical assistance, training and capacity building in disaster risk

management.

d. Assistance to respond and recover from disasters, if deemed

necessary.

e. Any other activities related to disaster risk management as mutually

determined in writing by the Parties.

2

Page 14: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

4. Coordination and Implementation

1. The Parties will be responsible for coordinating and engaging with

other organizations or entities, as appropriate and necessary, for the

implementation of activities identified pursuant to this Subsidiary

Arrangement.

2. These organizations or entities may include, among others, national

and sub-national government agencies, civil society, academia and

commercial companies, for the provision of operational management,

technical and scientific expertise, or otherwise having a role in Disaster

Risk Management.

5. Implementing Authorities

1. For the implementation of the Subsidiary Arrangement;

a. GOI appoints the National Disaster Management Authority (BNPB)

as the implementing authority.

b. GOA appoints the Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT)

as the implementing authority.

2. A Project Coordination Management Unit (PCMU), consisting of senior

BNPB staff (Prevention and Preparedness Deputy and Emergency

Response Deputy) and senior DFAT staff (Minister Counselor and

Counsellor) will be formed to provide strategic direction and advice.

The PCMU will meet annually to discuss and approve the Annual Work

Plan (AWP).

3. A Project Management Unit (PMU), consisting of BNPB and DFAT

staff, will be formed and be responsible for implementing the Activity as

per the AWP.

3

Page 15: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

4. Further details of the mechanisms, modalities to implement this

Subsidiary Arrangement will be described in the AWP.

5. Any change or addition to the Implementing Authorities will be

communicated and consulted between the Parties and mutually

determined in writing.

6. Activity Location

1. The Activity will be coordinated in Jakarta with activities throughout

Indonesia as mutually decided upon by the Parties.

2. The Activity will be conducted in BNPB's priority provinces which will

be stipulated in AWP.

3. Any change of working areas, will be mutually determined in written by

The Parties.

7. Activity Description

1. The Activity is an Australian Government commitment estimated up to

a maximum of AUD 8 million from 1 January 2016 to 30 June 2018.

The Subsidiary Arrangement will remain in force until 31 December

2018 to assist with evaluation and reporting.

2. The Activity will aim to strengthen GOl's preparedness to respond to a

large-scale disaster, through science innovation and policy

collaboration. The Activity will also support Australian readiness to

assist Indonesia to respond and recover from disasters.

3. Both parties will work towards the sustainability of the Activity. GOI will

take progressive responsibility for the implementation and full

ownership of the Activity at the conclusion of this Subsidiary

Arrangement.

4

Page 16: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

4. All funding, specific activities and programs will be incorporated in the

Annual Work Plan and mutually determined each year.

8. Duties of the Parties

1. GOlwill:

a. Facilitate the cooperation between GOA and Disaster Management

Authority in province/district/city and other related stakeholders in

working areas.

b. Facilitate GOA in obtaining permits required to enter and leave

Indonesia for approved expatriate staff and experts, as well as their

working and staying permits.

c. Facilitate the tax exemption and relief, as appropriate, in

accordance with the prevailing laws and regulations of the Republic

of Indonesia.

d. Monitor and evaluate the implementation of the program activities

described within this Subsidiary Arrangement in cooperation with

related government institutions.

2. GOA will :

a. In implementing the cooperation under this Subsidiary

Arrangement, comply with regulations as stipulated by GOI;

b. Implement all programs that have been mutually decided under this

Subsidiary Arrangement;

c. Allocate funding amounting up to AUD 8 million exclusively for

program implementation under this Subsidiary Arrangement. The

GOA contributions will cover implementation, management and

monitoring of the Activity and related activities. The provisions and

disbursement of GOA contributions to the Activity will be subject to

the normal Australian annual Parliamentary approval of

appropriations.

s

Page 17: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

d. Fulfill commitments for financial assistance and necessary

equipment for the implementation of its programs, and provide

foreign experts only if Indonesian experts are not available, within

the framework of transfer knowledge, technology to local staff and

communities in accordance with prevailing laws and regulation of

Republic of Indonesia.

e. The assignment of any foreign expert and any changing will be

approved by GOI in writing;

f. Require all foreign experts of GOA to follow orientation held by GOI;

g. Require all foreign experts of GOA to comply with immigration

regulations relating to permits and foreign monitoring procedures;

h. Prioritize the use of environmentally - friendly locally made

products for equipment and material used in the implementation of

the Activity;

i. Provide training and technical assistance in order to implement the

Activity and increase the capacity of program officers;

j. Inform GOI of any changes which occur within the approved

programs/projects, or if the approved programs/projects are

cancelled or, for whatever reason, cannot be implemented;

k. Support and contribute to 3 (three) monthly reporting together with

BNPB, which may also include the document of Record of Transfer

(Serita Acara Serah Terima/BAST) signed by the GOI and the

relevant ministry.

9. Materials, Services, Personnel and Equipment to be Supplied

1. The GOI , to the extent permitted by prevailing laws and regulation, will

provide the following materials, services, personnel and equipment for

the Activity:

Nomination, recruitment and selection of personnel to represent the

Government and to participate in the relevant activities in accordance

with the specific activities approved under the AWP.

6

Page 18: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

2. The GOA will provide the following materials, services and equipment

for the Activity:

a. Recruitment. selection of partners and management of necessary

staff in consultation with BNPB.

b. Necessary equipment for the efficient and effective operation of

the Activity.

c. Strategic direction and monitoring the policy context of the Activity.

10. Monitoring, Review, Evaluation and Reporting Arrangements

A. Monitoring and Evaluation

l . The Activity monitoring and evaluation will be undertaken jointly by

the GOI and GOA. The review and evaluation of progress in the

implementation of the Activity will be conducted at least annually,

and/or at a time mutually convenient to both governments to

measure progress against mutually decided performance indicators

as outlined in the AWP.

2. The GOA will undertake regular independent evaluations of the

activities. These evaluations will typically be held both mid-way and

near completion of the Activity implementation period. Evaluations

will be commissioned by GOA and will be undertaken by

consultants or GOA staff independent of Activity implementation.

B. Reporting Arrangements

The GOI and GOA will undertake regular monitoring and reporting of

the Activity. This will be undertaken by the GOI and supported by a

GOA appointed contractor in consultation with GOI partner agencies to

inform both governments of progress, to manage risks, to continuously

improve the delivery of activities as well as to prepare standard

performance and effectiveness reporting. Reporting will include activity

outputs, outcomes, and defined performance indicators and measures.

7

Page 19: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

11. Intellectual Property Rights

Pursuant to paragraph 1 of Article VII of the GADC, and unless stated

otherwise in an Activity arrangement to which this Subsidiary

Arrangement applies, the Parties have decided that in accordance with

the cooperative nature of the Activity, ownership of any Intellectual

Property rights developed will be jointly owned by the Parties.

12. Confidentiality

If either Party wishes to disclose confidential data and/or information

that may be exchanged, acquired, shared, and/or resulted from the

cooperation activities under this Subsidiary Arrangement to any third

party, the disclosing Party should obtain prior written consent from the

other Party, before any disclosure can be made.

13. Limitation of Personnel

1. GOA will ensure that its personnel, experts involved in activities in

Indonesia observe and respect the laws and regulations of the

Republ ic of Indonesia.

2. Any violation of the above provision may result in the revocation of the

permit of that personnel/expert and other measures required by the

prevailing laws and regulations of the Republic of Indonesia.

14. Settlement of Differences

1. Differences that may arise concerning its interpretation or application

will be dealt with in an amicable way as the appropriate method of

achieving the peaceful settlement of those differences between the

Parties.

8

Page 20: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

2. The Parties will consult together at any time upon written request of

either Party regarding any matter relating to this Subsidiary

Arrangement and will endeavour jointly in a spirit of cooperation, good

faith and mutual trust to resolve expeditiously any difficulties or

misunderstandings that may arise.

15. Amendments

1. This Subsidiary Arrangement maybe amended at any time through an

Exchange of Letters signed by the Parties.

2. Such amendment will commence on a date as may be determined by

the Parties.

16. Good Governance

The implementation of this Subsidiary Arrangement constitutes a

commitment by both Parties to good governance principles.

17. Commencement and Termination

I. This Subsidiary Arrangement will take effect on signature by both

Parties and will conclude on 31 December 2018.

2. Either Party may terminate this Subsidiary Arrangement by giving

written notice of its intention to terminate to the other Party. In the

event that written notice of termination is given, this Subsidiary

Arrangement will terminate three months after the date that the other

Party receives that notice of the intention to terminate.

3. Termination of this Subsidiary Arrangement will not affect the

implementation of any on-going activities undertaken under this

Subsidiary Arrangement until completion of such activities, unless the

Parties mutually decide otherwise.

9

Page 21: bnpb.go.id · Unit Manajemen Koordinasi Proyek (PCMU), ... Memfasilitasi Pemerintah Australia dalam mendapatkan ijin yang dibutuhkan untuk masuk dan keluar ... Barang, Jasa

The foregoing represents the understanding reach between the Parties

referred to in this Arrangement.

SIGNED in duplicate in Jakarta on fit, M ~l 2016 in

Indonesian and English languages. all text having equal validity. In case of

any divergence of interpretation, the English text will prevail.

For the Government of the Republic of For the Government of Australia

Indonesia

Dody Rus

Secretary General

Fleur Davies

Minister Counsellor