info bencana - bnpb.go.id · peningkatan aktivitas vulkanik gunung merapi umbulharjo,...
TRANSCRIPT
INFO BENCANA Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual
Peningkatan Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Jumat (11/5) pagi Gunung Merapi mengeluarkan
letusan freatik yang cukup besar. Letusan freatik merupakan
letusan yang berupa gas atau hembusan asap material yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan
tanah. Pagi itu tinggi kolom abu akibat letusan Merapi men-
capai ketinggian 5.500 meter dari puncak gunung. Letusan terjadi selama kurang lebih 5 menit.
Pemerintah daerah setempat menghimbau masyarakat
untuk tetap tenang dan menjauh dari Gunung Merapi dalam radius 5 km. Bandara Adi Sutjipto juga sempat ditutup se-
mentara karena terdampak sebaran hujan abu vulkanik.
Ketika itu status vulkanik Gunung Merapi masih Normal dan belum dinaikkan.
Sepuluh hari kemudian, pada dini hari tanggal 21 Mei
kembali terjadi letusan freatik, yaitu pada pukul 01.25 WIB. Letusan terjadi cukup lama, 19 menit, dengan ketinggian
asap 700 m. Selanjutnya Merapi kembali mengeluarkan
letusan freatik sebanyak 2 kali, yaitu pukul 09.38 WIB dengan durasi 6 menit ketinggian kolom erupsi 1.200 m dan
pukul 17.50 WIB dengan durasi 3 menit namun ketinggian
kolom erupsi tidak teramati. Sepanjang hari itu kegempaan Gunung Merapi tercatat
1 kali gempa vulkanik, 1 kali gempa tremor, 2 kali gempa
guguran, 3 kali gempa letusan, dan 3 kali gempa tektonik. Suhu pusat kawah sekitar 85 °C, meningkat dari kondisi
normal (<50 °C). Akibat aktivitas vulkanik tersebut, status
Gunung Merapi dinaikkan dari Level I (Normal) ke Level II (Waspada) terhitung mulai tanggal 21 Mei 2018 pukul 23.00
WIB.
Dengan naiknya status Gunung Merapi, maka radius 3 km dari puncak Gunung Merapi diminta untuk dikosongkan
dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di
Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi juga dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap
aktivitas Gunung Merapi. KRB III merupakan kawasan yang
rawan terlanda awan panas, aliran lava, guguran batu, lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat. Wilayah yang
masuk KRB III ini diantaranya Desa Kepuharjo, Glagaharjo,
P.1
Umbulharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto di Kabupaten Sleman, Desa Balerante di Kabupaten Klaten, Desa
Jrakah di Kabupaten Boyolali dan Desa Nglumut di Kabupaten
Magelang. Kepala PVMBG menyampaikan bahwa kegiatan pendakian di Gunung Merapi untuk sementara tidak
direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan
penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Masyarakat yang mengungsi akibat erupsi Gunung Merapi
mencapai 1.900 orang. Tempat pengungsian tersebar di
berbagai desa di sekitar Merapi. Beberapa gedung sekolah juga dimanfaatkan sebagai tempat untuk menampung pengungsi.
Hingga penghujung bulan Mei 2018, status Gunung Merapi
masih berada pada level II dan masyarakat setempat dihimbau untuk terus waspada.
Banjir Melanda Sejumlah Wilayah di Sulawesi Selatan
Pertengahan bulan Mei 2018, sejumlah wilayah di Sulawesi
Selatan dilanda hujan deras selama berhari-hari. Akibatnya,
sejumlah sungai meluap dan merendam pemukiman warga. Wilayah yang terdampak banjir yakni Kabupaten Wajo, Sinjai,
Sidenreng Rappang (Sidrap), Bone, dan Luwu Utara.
Tanggal 14 Juli banjir terjadi di Wajo, Sidrap, dan Sinjai. Di Wajo banjir terjadi cukup parah dan merendam sekitar 6 ke-
camatan, yaitu Pitumpanua, Sabbangparu, Belawa, Tanasitolo,
Tempe, dan Pammana. Akibatnya, lebih dari 19.000 orang ter-dampak. Sejumlah fasilitas umum seperti rumah sakit juga turut
terendam banjir.
Akhir bulan Mei, banjir juga melanda Bone dan Luwu Utara, masing-masing pada tanggal 20 dan 28 Mei. Di Bone lebih dari
13 ribu warga terdampak, beberapa juga mengungsi ke tempat
yang lebih aman. Sedangkan di Luwu Utara lebih dari 5 ribu warga terdampak banjir.
Tidak hanya pemukiman warga, banjir juga menggenangi
areal pertanian milik warga. Berdasarkan laporan dari BPBD Sulawesi Selatan, setidaknya 3 ribu hektar areal pertanian te-
rendam banjir di Wajo. Di Luwu Timur, 20 hektar sawah juga
terendam banjir, sedangkan di Bone areal pertanian yang teren-dam banjir ditaksir lebih dari 20 hektar.
Edisi Mei 2018
5
Hingga bulan Mei tahun 2018 telah terjadi 1.165 kejadian bencana dan menyebabkan 124 orang meninggal & hilang serta 795.860 lainnya terdampak & mengungsi. Bencana juga telah mengakibatkan 20.161 rumah mengalami kerusakan. Puting
beliung merupakan bencana yang paling banyak terjadi pada bulan Mei. Korban meninggal dan hilang pada bulan Mei sebanyak 3 orang dan disebabkan karena bencana tanah longsor. Kerusakan rumah paling banyak disebabkan oleh bencana puting beliung, sedangkan korban terdampak dan mengungsi paling banyak pada bulan ini disebabkan oleh bencana banjir.
3
7
2
6
8
3
132212
9
82
1
1
11
7
4
13
21
4
12
1
31
5
13
4
1
4
8
7
5
1
1
1
12
45
2
3
1
Rekapitulasi Kejadian Bencana Periode: Januari-Mei 2018
kejadian bencana1.165
Jumlah Kejadian Bencana
3 jiwa 79%
2.702 unit20.161
Rumah Rusak Sedang4.764 unit
Rumah Rusak Ringan12.695 unit
Rumah rusak
Rumah Rusak Berat
Persentase Kerusakan Rumah
795.860 jiwaMengungsi dan Terdampak
Persentase Korban yang Menderita & MengungsiJumlah Korban Meninggal & Hilang
> 53 - 5
Peta Kejadian Bencana Bulan Mei 2018
Data Kejadian Bencana Bulan Mei 2018
134 kejadian
124 jiwaMeninggal dan hilang
83%
diakibatkan oleh puting beliungdiakibatkan olehbanjir
1 - 2
P.2
1
5
6
11
21
40
KEKERINGAN
GELOMBANG PASANG / ABRASI
LETUSAN GUNUNG API
KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
TANAH LONGSOR
BANJIRTANAH
LONGSOR; 100%
49.04510.793
1.000528 396 320
BANJIR LETUSAN GUNUNG API
KEKERINGAN TANAH LONGSOR
PUTING BELIUNG
GELOMBANG PASANG /
ABRASI
416
4622 17
-
50
100
150
200
250
300
350
400
450
PUTING BELIUNG
BANJIR GELOMBANG PASANG /
ABRASI
TANAH LONGSOR
Rumah Rusak Berat Rumah Rusak Sedang Rumah Rusak Ringan
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jan Feb Mar Apr Mei
497
388377441
368
270
2017 2018
BANJIR PUTING BELIUNG TANAH LONGSOR
Infografis Kejadian Bencana (Mei 2018) BNPB
Tanggal Pembuatan: 04/06/2018 Pusdatinmas BNPB www.bnpb.go.id infoBNPBSumber: Website: FB: Twitter: @BNPB_Indonesia
Perbandingan Jumlah Kejadian BencanaBulan Januari-MeiPeriode Tahun 2009 - 2018
Perbandingan Kejadian Bencana Banjir, Tanah Longsor,Puting Beliung Bulan Januari-Mei Tahun 2017 dan 2018