blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/kahfimunandar/files/2014/01/kelompok-7-p... · web viewiklan terbaru...
TRANSCRIPT
PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN
DAN PERKENALAN MASALAH &
PENGARUH SITUASIONAL (DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS TERSTRUKTUR)
Disusun oleh kelompok 7 :
1. Moh. Agung Setiawan 115020200111116
2. Febri Anggara Putra 115020201111014
3. Kardina Yudha P 115020200111129
4. Katrine Ratnasari 115020201111002
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
2013
Kata Pengantar
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT,Tuhan seru sekalian alam
atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Proses Keputusan
Konsumen dan Perkenalan Masalah & Pengaruh Situasional”. Penulisan makalah
adalah merupakan salah satu tugas terstruktur dari mata kuliah Perilaku
Konsumen yang diajarkan di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar.
2. Dosen Pembimbing mata kuliah Perilaku Konsumen kelas BA
3. Rekan-rekan semua yang berada di kelas BA serta semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Dalam Penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca,Amin.
Penyusun
Bab I
Pendahuluan
Dijaman modern seperti sekarang ini, banyak manusia di tuntut untuk
mebuat banyak sekali keputusan, seperti contohnya harus mengambil keputusan
ingin membeli barang, keputusan kepala rumah tangga merencanakan keluarga,
keputusan menyekolahkan anak di sekolah yang baik dan keputusan lainnya yang
meliputi luang lingkup lokal, sektoral, nasional dan internasional. Keputusan
konsumen sangat penting dalam memilih suatu barang atau jasa.Dalam
mengambil keputusan konsumen harus berdasar pada alasan-alasan yang rasional.
Kebanyakan konsumen memilih pembelian berdasrkan loyalitas, pembelian ulang
ataupun pembelian lain dengan asumsi mendapatkan hasil yang lebih bagus
kualitasnya.
Sebah perbedaan antara apa yang diinginkan oleh konsumen dan apa yang
konsumen miliki terhadap kondisi yang dibutuhkan untuk pengenalan masalah
merupakan hasil dari beragam faktor yang mempengaruhi keingingan konsumen,
persepsi yang ada di suatu wilayah, atau keduanya.Para manajer pemasaran
memiliki 4 konsen yang berhubungan dengan pengenalan masalah.Pertama,
mereka perlu tahu masalah konsumen yang harus dihadapi.Kedua, manager harus
mengerti bagaimana mengembangkan pembauran pemasaran untuk
menyelesaikan masalah konsumen.Ketiga, mereka terkadang ingin menyebabkan
kosumen untuk mengenali masalah.Keempat, ada kalanya ketika manajer ingin
menekan pengenalan masalah di antara konsumen.
Pengaruh Situasi adalah semua faktor yang berhubungan dengan waktu
dan tempat yang tidak mengikuti pengetahuan seseorang dan sifat pendorong
(alternatif pilihan), dan itu dapat ditujukkan dan mempunyai pengaruh yang
sistematis terhadap perilaku saat ini. Sebuah situasi adalah serangkaian dari
faktor-faktor luar dan dihapus dengan relatif stabil atau sifat permanen dari
konsumen sepertihalnya dihapus dari karakter objek pendorong utama (contoh:
produk, iklan televisi) sampai ke tahap koncumen bereaksi (contoh: membeli
sebuah produk, melihat sebuah iklan.
Bab II
Pembahasan
Proses Keputusan Konsumen dan Perkenalan
Masalah&Pengaruh Situasional
Perilaku konsumen adalah aktifitas atau proses seseorang ketika
melakukan hal yang berhubungan dengan pemilihan, pencarian, penggunaan serta
pengevoluasian produk dan jasa memenuhi kebutuhan perilaku konsumen
merupakan hal- hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan. Kotler
dan Keller (2007) menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan merupakan
proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam memahami
bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian. Titik awal
untuk memahami perilaku konsumen adalah model rangsangan-tanggapan.
Pemasar bertugas untuk memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen
antara datangnya rangsangan luar dan keputusan pembelian akhir.
Kotler (2007) menunjukkan bahwa di antara tahap evaluasi alternatif dan
keputusan pembelian terdapat minat membeli awal, yang mengukur
kecenderungan pelanggan untuk melakukan suatu tindakan tertentu terhadap
produk secara keseluruhan. Para ahli telah merumuskan proses pengambilan
keputusan model lima tahap, meliputi:
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan,
yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak.
3. Evaluasi alternatif
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan
dan penting menurut manfaat yang mereka cari.
4. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-
merek yang ada di dalam kumpulan pilihan.
5. Perilaku pasca pembelian
Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca
pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya
adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.
A. Jenis Keputusan KonsumenKonsumen saat ini lebih hati-hati dalam membeli suatu produk, merek,
ataupun layanan yang lain. Konsumen sudah lebih pintar dalam memilih dan
mengkonsumsi suatu barang atau jasa, mereka akan mempertimbangkan beberapa
aspek kebutuhan, keuangan, lingkungan dan lainnya. Sementara pembelian dan
perilaku pembelian didorong oleh kebutuhan hidup yang bermacam-macam dan
membutuhkan budget yang lumayan banyak.Dewasa ini konsumen dituntut untuk
memiliki keputusan yang rasional dalam memilih atau mengkonsumsi suatu
barang atau produk.
Purchase involvement
Purchase involvement atau keterlibatan pembelian adalah tingkat
kepedulian, atau proses pembelian kebutuhan untuk mempertimbangkan
pembelian produk A. Sementara pembelian dipengaruhi oleh interaksi individu,
produk, dan karakteristik situasional.
Product involvement
Product involvement atau keterlibatan produk adalah sangat berbeda dari
keterlibatan pembelian produk A,konsumen mungkin lebih tergiur dengan merek
(misalnya, merek terkenal) atau kategori produk, keterlibatan pembelian yang
rendah dikarenakan ada loyalitas merek, tekanan waktu, dll.
Nominal decision making
Pengambilan keputusan Nominal adalah keputusan yang tidak memerlukan
pertimbangan apapun. Keputusan Nominal terjadi ketika ada keterlibatan yang
sangat rendah dengan pembelian produk A. Seperti pembelian pasta gigi yang
menekankan pada ingatan pembeli, jika pasta gigi merek A habis maka konsumen
akan langsung membeli lagi pasta gigi merek A tanpa mempertimbangkan lagi.
Pembelian loyalitas
Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan
membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak ada
proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Pembelian berulang
Konsumen melakukan pencarian informasi dan evaluasi alternatif lagi pada
setiap pembelian. Pada pembelian sebelumnya proses ini sebenarnya sudah
dilakukan. Jadi, kalau produk yang digunakan memuaskan konsumen maka
konsumen akan melakukan pembelian ulang terhadap produk dan merek yang
sama.
Limited decision making
Dalam pengambilan keputusan terbatas (limited decision making) meliputi
pencarian informasi secara internal maupun eksternal terbatas, sedikit alternatif,
aturan pengambilan keputusan sederhana atas sejumlah kecil atribut, dan evaluasi
purna pembelian yang rendah.Tipe ini berada di antara dua titik ekstrim.Yaitu,
pengambilan keputusan nominal dan pengambilan keputusan diperluas.Contoh,
anda memutuskan beli merek baru karena merasa bosan dengan merek saat ini,
sekali pun memuaskan.
Extended decision making
Pengambilan keputusan diperpanjang melibatkan pencarian internal dan
eksternal yang luas dan diikuti dengan evaluasi kompleks beberapa alternatif.Ini
adalah respon terhadap tingginya tingkat pembelian.Evaluasi pasca pembelian,
keraguandan evaluasi menyeluruh menjadi aspek yang penting dalam keputusan
yang diperpanjang. Contoh pembeli akan teliti dalam membeli produk yang sama,
ketika akan membeli produk lain seorang pembeli akan lebih teliti lagi, karena
ragu dalam memilih produk yang lain maka pembeli memutuskan untuk membeli
produk yang lama lagi.
Strategi pemasaran dan tipe keputusan konsumen
Deskripsi dari berbagai keputusan konsumen terhadap produk yang harus
dibeli akan mengindikasi strategi marketing dalam menarik perhatian dari
keputusan konsumen yang diperpanjang, tidak hanya itu juga bisa mempereloh
kenaikan penjualan pada keputusan konsumen yang terbatas dan nominal juga.
Jadi pengaruh strategi pemsaran sangat diperlukan untuk mempengaruhi
keputusan konsumen.
B. Proses Pengenalan MasalahThe nature of problem recognition
Pengakuan masalah adalah hasil dari kesenjangan antara keadaan yang
diinginkan dan keadaan yang sebenarnya cukup untuk membangkitkan dan
mengaktifkan proses keputusan. Keadaan yang sebenarnya adalah cara seseorang
merasakan perasaan dan situasi berada di saat ini. Sebuah keadaan yang
diinginkan adalah cara seseorang ingin merasakan atau berada pada saat ini.Jadi
“nature of problem recognition” adalah keadaan yng berbeda dari keinginan suatu
konsumen dengan situasi yang terjadi saat ini.
The desire to resolve recognized problems
Besarnya perbedaan antara negara-negara yang diinginkan dan aktual,
tingkat kebutuhannya ditentukan oleh seberapa penting masalah ini adalah untuk
pemeliharaan gaya hidup yang diinginkan. Perbedaan suatu daerah karena factor
geografis akan mempengaruhi perkenalan suatu produk dari daerah satu dengan
yang lain. Selain itu perbedaan gaya hidup antar konsumen juga berpengaruh
penting terhadap keputusan konsumen dalam memilih.
Jenis masalah konsumen
Secara garis besar jenis masalah konsumen terbagi atas dua jenis, yang
pertama adalah masalah aktif dan yang kedua adalah masalah tidak aktif.Masalah
aktif adalah salah satu konsumen yang menyadari atau akan menyadari dalam
adanya proses strategi pemasaran.Konsumen hanya membutuhkan pemasar untuk
meyakinkan mereka bahwa merekA adalah solusi unggul. Sehingga para
konsumen akan membeli produk tersebut karena merasa diyakinkan oleh
produsen. Sedangkan Masalah tidak aktif adalahkonsumen yang tidak menyadari
kalau ada pengaruh strategi pemasaran dalam suatu produk. Jadi mereka tidak
akan tertarik dengan strategi pemasaran suatu produsen.
C. Penentu Tidak Terkendali Dari Pengenalan MasalahSebah perbedaan antara apa yang diinginkan oleh konsumen dan apa yang
konsumen miliki terhadap kondisi yang dibutuhkan untuk pengenalan masalah
merupakan hasil dari beragam faktor yang mempengaruhi keingingan konsumen,
persepsi yang ada di suatu wilayah, atau keduanya. Faktor-faktor ini sering lebih
mempengaruhi secara langsung daripada manajer pemasaran. Berikut gambar
yang meringkas faktor utama non-marketing yang mempengaruhi pengenalan
masalah:
Gambar di atas tersebut akan mengungkapkan bahwa sebagian besar
faktor non-marketing yang berdampak pada pengenalan masalah itu cukup jelas
dan logis. Seperti halnya budaya yang berdampak pada hampir semua aspek dari
keadaan yang diinginkan. Contoh: keinginan untuk dikenali sebagai seseorang
yang independen, sosok yang unik dengan perilaku khas dan kepemilikan yang
berbeda tajam antara konsumen amerika dan konsumen jepang karena pengaruh
budaya.
D. Strategi Pemasaran dan Pengenalan MasalahPara manajer pemasaran memiliki 4 konsen yang berhubungan dengan
pengenalan masalah.Pertama, mereka perlu tahu masalah konsumen yang harus
dihadapi.Kedua, manager harus mengerti bagaimana mengembangkan pembauran
pemasaran untuk menyelesaikan masalah konsumen.Ketiga, mereka terkadang
Less than
Equal to
Greater than
Culture / sub-culture
Social status
Reference group
Household characteristics
Financal status / expectations
Previous decisions
Individual Development
Emotions
Motives
Situation
Past decisions
Normal depletion
Product / brand performance
Individual development
Emotions
Government / consumer groups
Availability of products
Situation
Desired State
Actual State
ingin menyebabkan kosumen untuk mengenali masalah.Keempat, ada kalanya
ketika manajer ingin menekan pengenalan masalah di antara konsumen.
Menemukan Masalah Konsumen
Beragam varietas dari beberapa pendekatan yang digunakan untuk
mementukan masalah yang harus dihadapi oleh konsumen.Pendekatan yang
paling tidak diragukan adalah intuisi. Manajer dapat menganalisis suatu kategori
produk tertentu dan secara logika dapat menentukan dimana dapat diperbaiki.
Kesulitan dengan pendekatan ini adalah masalah yang diidentifikasi tidak terlalu
penting bagi sebagian besar konsumen.Oleh karena itu, sejumlah teknik penelitian
juga digunakan.Teknik penelitian yang sering digunakan adalah survey, dimana
meminta jumlah yang relative besar dari beberapa individu tentang masalah yang
mereka hadapi.Teknik kedua yang biasa digunakan adalah kelompok fokus.
Kelompok fokus terdiri dari 8 – 12 individu yang memiliki kemiripan, seperti:
kumpulan mahasiswa laki-laki, para pengacara, atau kaum wanita muda. Mereka
biasanya bersama-sama mendiskusikan topik tertentu. Teknik survey dan
kelompok fokus ini keduanya cenderung menggunakan tiga pendekaan untuk
mengidentifikasi masalah: analisis kegiatan, analisis produk, atau analisis
masalah. Sedangkan teknik ketiga, penelitian faktor manusia, tidak bergantung
pada survey atau kelompok fokus.Penelitian emosi, hal tersebut adalah teknik ke
empat, upaya untuk menemukan peran emosi dalam pengenalan masalah.
1. Analisis Kegiatan. Analisis kegiatan ini berfokus pada aktivitas tertentu.
Teknik survei atau kelompok fokus berupaya untuk menentukan apa
masalah yang ditemukan oleh konsumen selama sedang beraktivitas.
2. Analisis Produk. Analisis produk ini mirip dengan analisis kegiatan, tetapi
meneliti pembelian dan / atau menggunakan produk atau brand tertentu.
3. Analisis Masalah. Analisis ini menggunakan pendekatan yang berlawanan
dengan teknik sebelumnya. Dimulai dengan data masalah dan bertanya
kepada responden untuk mengindikasi yang mana aktivitas, produk, brand
yang terkait dengan masalah-masalah tersebut.
4. Penelitian Faktor Manusia. Teknik ini berupaya untuk menentukan
kapabilitas manusia dalam ruang lingkup visi, kekuatan, fleksibilitas,
kelelahan. Sementara banyak metode yang dapat digunakan dalam
penelitian faktor manusia, teknik pengamatan seperti slow motion dan
time-lapse fotografi, perekaman video, dan perekam acara sangat berguna
untuk pemasar.
5. Penelitian Emosi. Pemasar memulai untuk melakukan penelitian tentang
peran emosi dalam proses pengambilan keputusan.
Menanggapi Pemasalahan Konsumen
Sejak permasalahan konsumen telah teridentifikasi, manajer mungkin
menyusun bauran pemasaran untuk menyelesaikan masalah.Hal ini dapat
melibatkan pengembangan atau perubahan suatu produk, memodifikasi hubungan
distribusi, mengubah kebijakan harga, ata merevisi strategi pengiklanan.
Menolong Konsumen Mengenali Masalah
Ada saatnya ketika manajer akan menimbulkan pengenalan masalah daripada
bereaksi.
a. Generik Vs Pengenalan Masalah Selektif. Dua pendekatan dasar yang
digunakan untuk pengenalan masalah itu ada 2, yaitu: pengenalan masalah
generic dan pengenalan masalah selektif. Itu semua beranalogi dengan konsep
ekonomi tentang permintaan generic dan permintaan selektif.
Pengenalan Masalah Generik. Pengenalan masalah generik melibatkan
perbedaan pada berbagai merek dalam kategori produk. Umumnya, perusahaan
akan berupaya untuk mempengaruhi pengenalan masalah generik ketika
masalah laten atau tidak terlalu penting dan salah satu kondisi berikut:
- Diawali dengan siklus hidup produk
- Perusahaan memilki pangsa pasar yang luas
- Pencarian eksternal setelah pengenalan masalah cenderung dibatasi
- Usaha kooperatif sebuah industri
Pengenalan Masalah Selektif. Pengenalan Masalah Selektif ini melibatkan
perbedaan hanya dengan satu brand dapat menyelesaikan masalah. Perusahaan
berupaya untuk menimbulkan pengenalan masalah selektif untuk mendapatkan
atau mempertahankan pangsa pasar, sementara peningkatan pengenalan
masalah generic umumnya menghasilkan perluasan dari total pasar yang ada.
b. Pendekatan untuk Mengaktifkan Pengenalan Masalah
Bagaimana perusahaan dapat mempengaruhi pengenalan masalah?Ingat
bahwa pengenalan masalah adalah fungsi dari (1) penting dan (2) besarnya
perbedaan antara wilayah keadaan yang diinginkan dan wilayah keadaan
sebenarnya.Dengan demikian, perusahaan dapat mencoba untuk mempengaruhi
ukuran perbedaan dengan mengubah keadaan yang diinginkan atau persepsi
wilayah yang ada sebenarnya.Atau, perusahaan dapat berupaya untuk
mempengaruhi persepsi kepentingan dari perbedaan yang ada.
c. Waktu Pengenalan Masalah. Konsumen sering mengenali masalah-masalah
di waktu ketika solusi untuk pembelian itu susah dan tidak mungkin:
- Kita memutuskan kita butuh rantai salju ketika terjebak dalam badai
salju
- Kita menyadari kebutuhan asuransi setelah kecelakaan
- Kita ingin bunga tulip tidur terus di musim semi, sedang kita lupa
untuk menanam ubi ketika musim gugur
- Kita menginginkan obat kedinginan ketika sakit, tetapi tidak merasa
seperti mengemudi ke toko
Dalam beberapa instansi, pemasar berupaya untuk mencoba membantu
konsumen menyelesaikan masalah setelah masalah tersebut muncul. Sementara
beberapa perusahaan, perusahaan asuransi tertentu, berupaya untuk memulai
mengenali masalah melalui pengiklanan media massa, yang lain lebih
mengandalkan penampilan poin pembelian dan pengaruh dalam toko lainnya.
Menekan Pengenalan Masalah
Sebagaimana telah kita lihat, kompetisi, organisasi konsumen, dan
lembaga-lembaga pemerintah terkadang mempekenalkan informasi dalam pasar
yang memicu pengenalan masalah yang membuat pemasar tertentu
menghindar.Pembuat merek dengan substansial nominal atau keputusan
pembelian yang terbatas tidak ingin pelanggan mereka secara langsung mengenali
masalah dengan merek produk mereka. Efektivitas control kualitas dan distribusi
itu sama-sama penting dalam situasi ini.
E. Sifat pengaruh situasionalPengaruh Situasi adalah semua faktor yang berhubungan dengan waktu
dan tempat yang tidak mengikuti pengetahuan seseorang dan sifat pendorong
(alternatif pilihan), dan itu dapat ditujukkan dan mempunyai pengaruh yang
sistematis terhadap perilaku saat ini. Sebuah situasi adalah serangkaian dari
faktor-faktor luar dan dihapus dengan relatif stabil atau sifat permanen dari
konsumen sepertihalnya dihapus dari karakter objek pendorong utama (contoh:
produk, iklan televisi) sampai ke tahap koncumen bereaksi (contoh: membeli
sebuah produk, melihat sebuah iklan.
Konsumen tidak merespon pada rangsangan seperti iklan dan produk yang
diperkenalkan oleh pemasar dalam isolasi.Justru, mereka merespon pada pengaruh
pemasaran dan secara bersamaan.Untuk memhami perilaku konsumen, kita harus
tahu tentang konsumen, objeknya seperti, produk yang konsumen respon, dan
situasi yang mana terjadi respon.
Untuk mengintegrasikan pengaruh dari situasi menjadi strategi marketing,
kita harus memperhatikan tingkat bagaimana situasi itu mempengaruhi, dan sifat
alami dari pengaruh situasi terhadap perilaku. Contohnya: menghabiskan waktu
luang dipengaruhi oleh lingkungan fisik ( suhu dan cuaca), pengaruh sosial, dan
mood seseorang. Agar pemasaran efektif, aktivitas khusus di waktu luang seperti
acara olahraga atau film, seorang pemasar harus memahami bagaimana dan kapan
pengaruh situasional akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk
menghabiskan waktu pada aktivitas tersebut.
Proses konsumsi terjadi dalam empat kategori besar atau tipe-tipe situasi:
a. Situasi Komunikasi
Situasi yang mana konsumen mnerima informasi yang berdampak pada
pada perilaku mereka. Apakah kita sendiri atau didalam sebuah grup, pada
mood yang bagus atau buruk, sedang terburu buru atau tidak, hal tersebut
mempengaruhi sejauh mana kita melihat dan mendengar pada komunikasi
pemasaran. Apakah lebih baik mengiklankan pada program televisi yang
gembira atau sedih?Program yang tenang atau bersemangat?Ada beberapa
pertanyaan yang harus dijawab manajer sehubungan dengan situasi
komunikasi.
Jika kita tertarik pada suatu produk dan kita berada dalam situasi yang
mau menerima situasi komunikasi, seorang pemasar mampu menyampaikan
pesan yang efektif pada kita.Bagaimanapun, menemukan pembeli potensial
yang memepunyai ketertarikan tinggi dalam situasi yang mau menerima
situasi komunikasi adalah tantanggan yang sulit.
b. Situasi pembelian
Situasi mempengaruhi pemilihan produk dalam situasi pembelian.Ibu
berbelanja dengan anak lebih terpengaruh pada produk yang lebih disukai
anak anak mereka dibanding berbelanja tanpa anak mereka. Saat ini, seperti
mencoba untuk mebuat pembelian antar golongan dapat mempengaruhi toko
yang dipilih, jumlah brand yang dipertimbangkan, dan kerelaan untuk
membayar berapapun harganya. Pemasar harus memahami bagaimana situasi
pembelian yang mempengaruhi konsumen, supaya pemasar dapat
mengembangkan strategi pemasaran yang dapat meningkatkan pembelian
produk mereka.
c. Situasi pemakaian
Pemasar harus memahami situasi pemakasian, untuk siapa produk mereka,
atau menjadi apa, dengan tepat. Berdasarkan pengetahuan ini, pemasar dapat
menunjukkan bagaimana produk dapat membuat konsumen puas pada setiap
situasi pemakaian. Contohnya, sebuh studi menemukan bahwa
mengkonsusmsi 2-1,5 cup penyajian sereal per hari dapat menurunkan
kolesterol. Bagaimana bisa general mills mengambil manfaat dari fakta
tersebut untuk meningkatkan penjualan dari sereal, Cheerios? Iklan terbaru
menggambarkan seorang ayah pulang kerumah malam hari setelah bekerja dan
makan malam dengan Cheerios.Keetika ditanya mengapa oleh anak
perempuannya dia berkata “karena rasanya tetap enak di malam hari.”
Penelitian mengindikasikan yang seperti itu dapat membantu meraih
penjualan utama pada produk yang baru dibuat.Pemasar juga mengembangkan
produk dan layanan berdasarkan pada pertemuan-pertemuan situasi
konsumen.Contoh, Bonne Bell telah membuat sebuat lini produk parfum
untuk digunakan pada mood konsumen yang berbeda.
d. Situasi Disposisi
Konsumen pasti sering menentukan produk dan atau kemasan produk
setelah atau sebelum menggunakan produk.Keputusan dibuat oleh konsumen
mengenai situasi disposisi dapat menciptakan masalah sosial, seperti halnya
kesempatan-kesempatan bagi pemasar.
Beberapa konsumen mempertimbangkan keringanan dari disposisi sebuah
sifat penting produk.Konsumen ini mungkin hanya membeli barang yang
dapat dengan mudah didaur ulang.Disposisi dari sebuah produk yang ada pasti
terjadi sebelum atau secara berkelanjutan dengan penerimaan dari produk
baru.Pemasar perlu memahami bagaimna pengaruh situasi mempengaruhi
keputusan disposisi supaya dapat mengembangkan produk dan program
pemasaran yang lebih efektif dan layak. Pemerintah dan organisasi lingkungan
membutuhkan pengetahuan yang sama untuk mendorong penentuan keputusan
yang bertanggung jawab sosial.
F. Karakteristik Situasional dan Perilaku KonsumenPilihan utama atau karakteristik dari situasi mempengaruhi perilaku
disamping variasi tipe dan situasi yang telah dijelaskan. Ada 5 kunci karakteristik
dari situasi-situasi yang dapat membantu menentukan pengaruh dari situasi
tertentu terhadap perilaku, antara lain: physical feature, lingkungan sosial,
perspektif waktu, objektivitas tugas, dan pernyataan terdahulu.
a. Ciri-ciri Fisik
Bagian fisik termasuk dekor, suara, aroma, pencahayaan,cuaca, bentuk
brang yang tampak atau alat-alat disekitar objek stimulus. Atmosperik adalah
proses yang digunakan manajer untuk memanipulasi lingkungan fisik dan
menciptakan respon mood tertentu pada pembeli. Atmosfer menunjukkan
pelayanan suasana ketika mendiskripsikan layanan bisnis seperti rumah sakit,
bank atau restoran. Beberapa komponen yang penting dari lingkungan fisik:
1. Warna
2. Aroma
3. Musik
4. Keramaian
b. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah individu lain yang telah dipengaruhi. Tindakan
kita sering kali dipengaruhi oleh apa yang ada disekitar kita. Contohnya, orang
Cina, orang Meksiko dan orang Anglo Amerika menyukai tipe makanan yang
berbeda disituasi dimana rekan bisnis memberikan makanan yang berbeda dari
makanan yang diberikan orang tuanya. Pengaruh sosial adalah gaya signifikan
yang bertindak pada perilaku kita sejak individu cenderung memenuhi
harapan kelompok khususnya ketika perilakunya nampak.
c. Perspektif Sementara
Perspektif sementara adalah karakteristik situasional yang setuju dengan
efek dari waktu pada perilaku konsumen. Waktu sebagai faktor situasional
dapat menunjukkan dirinya dalam beberapa cara. Jumlah waktu yang tersedia
untuk pembelian mempunyai pengaruh yang besar pada proses pengambilan
keputusan konsumen. Pada umumnya semakin sedikit waktu yang tersedia
(meningkatkan tekanan waktu), semakin pendek pencarian informasi, semakin
sedikit informasi yang tersedia akan sedikit digunakan dan lebih sub optimal
pembelian yang akan dibuat. Waktu pembelian terbatas juga dapat
mengecilkan jumlah produk alternatif yang dipertimbangkan.
d. Definisi Tugas
Definisi Tugas adalah alasan dari terjadinya aktivitas konsumsi. Tugas
utama dibagi menjadi dua, digunakan oleh pemasar antara pembelian untuk
penggunaan sendiri versus untuk diberikan pada orang lain.
Memberi hadiah. Konsumen menggunakan strategi belanja dan kriteria
pembelian yang berbeda ketika berbelanja untuk hadiah dari pada
berbelanja barang yang sama untuk digubakan sendiri. Konsumen
memberi hadiah untuk banyak alasan. Harapan sosial dan situasi
konsumsi ritual seperti hari ulang tahun sering mensyaratkan pemberian
hadiah independen dari keinginan pembeli yang sebenarnya. Hadiah juga
diberikan untuk mendapatkan pemberian hadiah kembali. Salah satunya
dalam bentuk hadiah atau tindakan. Dan tentu saja hadiah diberikan
sebagai ekspresi dari kasih sayang dan perhatian.
e. Keadaan terdahulu
Keistimewaan dari orang individual adalah karakter yang tidak menetap
seperti mood atau kondisi yang sesaat, disebut dengan keadaan
terdahulu.Contohnya, kita semua pernah menyatakan sebuah pengalaman
depresi atau kegembiraan yang tinggi dari waktu ke waktu yang tidak biasanya
menjadi bagian dari diri kita.
Moods
Moods adalah perasaan sementara yang umumnya tidak terikat terhadap
keadaan atau objek tertentu.Mereka cenderung kurang kuat dari pada emosi
dan dioperasikan tanpa kesadaran.Ketika mood mempengaruhi semua aspek
perilaku seseorang mereka umumnya tidak sepenuhnya menyela perilaku terus
menerus sebagai sebuah kekuatan emosi.Individu menggunakan semacam
istilah seperti senang, ceria, damai dan sedih untuk mendriskripsikan mood
mereka.
Mood mempengaruhi dan dipengaruhi oleh proses konsumsi. Contohnya
isi program televisi, radio, dan majalah dapat mempengaruhi mood kita dan
penimbulan level yang mana pada gilirannya mempengaruhi aktivitas
pemrosesan informasi. Mood juga mempengaruhi proses keputusan kita dan
pembelian dan konsumsi dari berbagai macam produk. Mood positif yang
muncul berhubungan dengan peningkatan aktivitas melihat-lihat dan
rangsangan pembelian.Mood negatif juga meningkatkan rangsangan dan
mendorong pembelian pada beberapa konsumen.Mood juga mempengaruhi
persepsi dari pelayanan dan waktu menunggu.
Konsumen dengan aktif mengatur mood mereka.Kita sering mencari
situasi aktivitas atau objek yang dapat mengurangi mood negatif atau
meningkatkan mood positif.Produk dan pelayanan adalah hal penting yang
digunakan untuk mengatur mood konsumen.
Kondisi sementara
Mengingat mood mencerminkan keadaan pikiran, kondisi sementara
mencerminkan keadaan sementara seperti menjadi lelah, sakit, mempunyai
uang lebih, bangkrut dan sebagainya.
G. Ritual SituationSebuah situasi ritual dapat di deskripsikan sebagai satu kesatuan perilaku
yang saling berhubungan yang terjadi dengan format terstruktur, yang mempunyai
arti simbolik dan terjadi karena respon untuk peristiwa sosial.Situasi ritual dapat
dilihat dari sepenuhnya privat atau sepenuhnya publik. Situasi ritual menjadi hal
penting untuk marketers karena mareka sering terlibat dalam penentuan perilaku
konsumsi. Setiap liburan Amerika yang penting mempunyai konsumsi ritual yang
terlibat dalam situasi ritual.Contohnya lebih dari 60% penjualan industri mainan
terjadi saat natal.Pemasar juga berusaha untuk merubah atau menciptakan pola
konsumsi yang berhubungan dengan situasi ritual.Contohnya kartu hallowen
dipromosikan, seperti lampu hallowen.
H. Pengaruh Situasional dan Strategi MarketingPengaruh situasional mungkin mempunyai pengaruh langsung tetapi
mereka juga saling berhubungan dengan produk dan karakteristik individual
dalam mempengaruhi perilaku. Di beberapa kasus situasi dapat tidak mempunyai
pengaruh apapun juga, karena karakteristik individual atau pilihan-pilihan terlalu
kuat dan mereka mengesampingkan yang lain. Tetapi situasi selalu berpotensi
penting dan oleh karena itu berhubungan dengan manajer pemasaran.
Pemasar dapat mengembangkan strategi produk, mengiklankan, dan
sekmentasi berdasarkan situasi yang dipilih oleh seseorang pada macam-macam
gaya hidup yang mungkin dihadapi. Setelah menentukan situasi berbeda yang
mempunyai pengaruh kuat dari konsumsi sebuat produk pemasar harus
menentukan produk yang mana yang mungkin paling berpeluang untuk dibeli atau
dikonsumsi pada situasi tertentu.Metode untuk menentukan produk tersebut
adalah dengan menimbang bersama-sama situasi dan produk.
Pendekatan lain untuk mengembangkan situasi berdasarkan strategi
pemasaran dengan mengikuti 5 langkah berikut:
1. Menggunakan studi pengamatan, FGD, wawancara mendalam dan data
sekunder untuk menemukan macam-macam situasi penggunaan yang dapat
mempengaruhi konsumsi produk.
2. Survei pada sampel konsumen yang luas lebih dapat dimengerti dan mengukur
lebih baik bagaimana produk digunakan dan manfaat pencarian pada situasi
pemakaian oleh sekmen pasar.
3. Membangun siyuasi seseorang pada matrik sekmentasi.
4. Mengevaluasi setiap kolom dengan syarat yang potensial.
5. Mengembangkan dan mengimplementasikan strategi marketing pada kolom-
kolom yang menawarkan laba yang cukup potensial dengan kemampuan yang
ada.
I. Komentar Studi Kasus: Video Youtube, berita Liputan 6Ibu Anah adalah salah satu konsumen yang akhirnya memutuskan untuk
mengkonsumsi atau menggunakan LPG 3 kg, setelah sebelumnya ia selalu
mengkonsumsi LPG 12 kg. Pada tahapan pengenalan masalah, Ibu Anah mulai
merasa keberatan untuk membeli tabung LPG 12 kg, mengingat harganya yang
semakin melambung tinggi, naik hingga kisaran Rp 17.000. Ibu Anah yang
menyadari bahwa kemampuan finansialnya tidak lagi sanggup untuk tetap
mengkonsumsi tabung LPJ 12 kg, maka beliau memutuskan dan berpindah untuk
menggunakan tabung LPG 3 kg yang mendapat subsidi dari pemerintah.
Keputusannya ini juga melalui tahapan pencarian informasi terkait dengan harga
masing-masing tabung gas, juga jumlah subsidi yang diberikan oleh pemetintah.
Sehingga, Ibu Anah mengevaluasi kondisi barang yang akan dikonsumsinya
(tabung gas LPG) dengan kondisi budget line keluarganya. Pada akhirnya,
keputusan beliau adalah mengkonsumsi tabung gas LPG 3 kg.
Bab III
Penutup
Konsumen saat ini lebih hati-hati dalam membeli suatu produk, merek,
ataupun layanan yang lain. Konsumen sudah lebih pintar dalam memilih dan
mengkonsumsi suatu barang atau jasa, mereka akan mempertimbangkan
beberapa aspek kebutuhan, keuangan, lingkungan dan lainnya.Pengakuan
masalah adalah hasil dari kesenjangan antara keadaan yang diinginkan dan
keadaan yang sebenarnya cukup untuk membangkitkan dan mengaktifkan
proses keputusan. Keadaan yang sebenarnya adalah cara seseorang merasakan
perasaan dan situasi berada di saat ini. Sebuah keadaan yang diinginkan
adalah cara seseorang ingin merasakan atau berada pada saat ini.
Sebah perbedaan antara apa yang diinginkan oleh konsumen dan apa yang
konsumen miliki terhadap kondisi yang dibutuhkan untuk pengenalan masalah
merupakan hasil dari beragam faktor yang mempengaruhi keingingan
konsumen, persepsi yang ada di suatu wilayah, atau keduanya. Faktor-faktor
ini sering lebih mempengaruhi secara langsung daripada manajer pemasaran.
Pilihan utama atau karakteristik dari situasi mempengaruhi perilaku disamping
variasi tipe dan situasi yang telah dijelaskan. Ada 5 kunci karakteristik dari
situasi-situasi yang dapat membantu menentukan pengaruh dari situasi tertentu
terhadap perilaku, antara lain: physical feature, lingkungan sosial, perspektif
waktu, objektivitas tugas, dan pernyataan terdahulu.
Pengaruh situasional mungkin mempunyai pengaruh langsung tetapi mereka
juga saling berhubungan dengan produk dan karakteristik individual dalam
mempengaruhi perilaku. Di beberapa kasus situasi dapat tidak mempunyai
pengaruh apapun juga, karena karakteristik individual atau pilihan-pilihan
terlalu kuat dan mereka mengesampingkan yang lain. Tetapi situasi selalu
berpotensi penting dan oleh karena itu berhubungan dengan manajer
pemasaran.
Daftar Pustaka
1. Hawkins, Del. I., dkk. 2000. Consumer Behavior, Building Marketing
Strategy. New York: McGraw-Hill
2. Kotler & Keller, Kevin L. 2007a, Manajemen Pemasaran ( Jilid 1 ), Cetakan
Kedua, Indeks, Jakarta
3. Konsumen Elpiji Beralih ke Tabung Subsidi. (video).
(http://www.youtube.com/watch?v=Z7xOWidMxHA). Diakses 16 September
2013.
4. ZoelDhan Raden SE. 2013 (online). Tahapan Proses Pengambilan Keputusan
Konsumen. (http://www.zoeldhan-infomanajemen.com/2013/02/tahapan-
proses-pengambilan-keputusan.html). Diakses 14 September 2013.
5. Winarti. 2010 (online). Pengambilan Keputusan Pada Konsumen.
(http://winarti135.blogspot.com/2010/11/pengambilan-keputusan-pada-
konsumen.html). Diakses 16 September 2013.