blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/makalah-kelom…  · web viewhubungan...

70
HUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hubungan Internasional yang dibimbing oleh Bapak Hermawan, DR, SIP, MSI Oleh : Meri Anggraeni (115030100111120) Elok Rizki Pamula (115030100111074) Sekar Ayu Candra (115030100111127) Rr Safitri Damayanti (115030100111130) Kelas – E JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

HUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN

(ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hubungan Internasional

yang dibimbing oleh Bapak Hermawan, DR, SIP, MSI

Oleh :

Meri Anggraeni (115030100111120)

Elok Rizki Pamula (115030100111074)

Sekar Ayu Candra (115030100111127)

Rr Safitri Damayanti (115030100111130)

Kelas – E

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

November 2013

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya

terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah berjudul “HUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA ASEAN

(ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II)”. Kemudian shalawat

beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah

memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di

dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Hubungan Internasional

di program studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi pada

Universitas Brawijaya. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada Bapak Hermawan, DR, SIP, MSI selaku dosen pembimbing mata

kuliah dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan

selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan

dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, November 2013

Penulis

i

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I – PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................. 2

BAB II – KAJIAN PUSTAKA....................................................................... 3

2.1 The Association of Southeast Asia Nation (ASEAN) ................... 3

2.2 Indonesia........................................................................................ 5

2.3 Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN.............................................. 7

2.4 Bali Concord II.............................................................................. 7

BAB III – PEMBAHASAN............................................................................ 12

3.1 Konsep Tiga Pilar Kebijakan ASEAN Bali Concord II................ 12

3.2 Peran, tantangan, dan peluang Indonesia dalam adanya Perjanjian

ASEAN Bali Concord II................................................................ 19

BAB IV – PENUTUP.................................................................................... 27

4.1 Kesimpulan................................................................................... 27

4.2 Saran.............................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 28

LAMPIRAN.................................................................................................... 30

ii

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ASEAN  merupakan  perhimpunan  bangsa-bangsa  di  Asia  Tenggara 

yang  didirikan  pada  tanggal  8  Agustus  1967  di  Bangkok, Thailand, melalui 

penandatanganan  Deklarasi  Bangkok  oleh  Menteri  Luar  Negeri  Filipina,

Indonesia, Thailand, Malaysia, dan  Singapura. ASEAN didirikan bermula dari hasrat

untuk menciptakan kawasan yana damai, Negara-negara penandatanganan deklarasi

Bangkok menginginkan kerja sama untuk mencapai pertumubuhan ekonomi,

perkembangan social-budaya, serta perdamaian, dan stabilitas dalam wadah ASEAN.

Terbentuknya ASEAN tidak lain ialah untuk menciptakan pemeliharaan dan

peningkatan perdamaian, keamanan, ketahanan dan kawasan bebas senjata nuklir dan

senjata pemusnah massal. Selain itu, ASEAN menciptakan kerja sama di bidang

perdagangan, penanaman modal, ketenagakerjaan, pengentasan masyarakat dari

kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan pembangunan di kawasan. ASEAN juga

ingin menciptakan penguatan demokrasi, pemajuan dan pelindungan hak asasi

manusia, dan lingkungan hidup, serta penciptaan lingkungan yang aman dari narkoba.

Selain itu, ASEAN mengembangkan sumber daya manusia, meningkatkan partisipasi

masyarakat dan kesejahteraan rakyat. Selanjutnya, ASEAN juga memajukan

identitasnya dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akan keanekaragaman

budaya dan warisan kawasan, serta meneruskan peran proaktif ASEAN dalam kerja

sama dengan negara mitra wicara, yaitu negara dan organisasi internasional yang

menjadi mitra kerja sama ASEAN di berbagai bidang.

Untuk mempertegas tujuan ASEAN, ASEAN telah melaksanakan

Konferensi Tingkat Tinggi. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah

pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN dalam

hubungannya terhadap pengembangan ekonomi dan budaya antar negara-negara Asia

Tenggara. Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT

tidak resmi, dan 1 KTT Luar Biasa. Salah satu KTT yang dilaksanakan telah

menghasilkan sebuah kebijakan. Salah satunya yaitu KTT ke-9 yaitu pencetusan Bali

Concord II atau The Declaration of ASEAN Concord 2003. Pembentukan concord

1

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

2

biasanya didasarkan pada pertimbangan pokok ; Pertama, kebutuhan menggalang

kerja sama yang lebih erat antarnegara di kawasan guna memajukan perdamaian,

keamanan, dan kemakmuran. Kedua, keamanan hanya bisa dicapai melalui upaya

bersama secara kooperatif. Ketiga, untuk membangun tatanan keamanan, politik,

ekonomi dan sosial yang lebih adil. Keempat, untuk memajukan keadilan dan

kepatuhan terhadap aturan-aturan hukum.

Pencetusan Bali Concord II yang telah dideklarasikan itu berisi tiga konsep

komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN

(ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN

(ASSC). Merupakan suatu agenda penting bahwa dengan diterapkannya KTT ASEAN

di Bali dapat refleksi kebutuhan akan norma dan prinsip yang mengatur kerja sama

politik dan keamanan dewasa ini, Bali Concord II dapat membantu memahami bentuk

dan substansi keamanan regional dan substansi kerja sama politik, yang memuat

aturan main bagi semua anggota organisasi regional. Dengan alasan itulah yang

mendorong kami untuk mengkaji lebih dalam mengenai “HUBUNGAN

INTERNASIONAL INDONESIA ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN

BALI CONCORD II)”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Konsep Tiga Pilar dalam Kebijakan ASEAN Bali Concord II ?

2. Bagaimanakah peran, tantangan, dan peluang Indonesia dalam adanya

Perjanjian Bali Concord II?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Konsep Tiga Pilar dalam Kebijakan ASEAN Bali Concord

II.

2. Untuk mengetahui peran, tantangan, dan peluang Indonesia dalam adanya

Perjanjian Bali Concord II.

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 The Association of Southeast Asia Nation (ASEAN)

Logo ASEAN

Seat of Secretariat Jakarta

Bahasa kerja Inggris

Pemimpin

 -  Sekretaris Jenderal  Le Luong Minh

 -  Ketua KTT ASEAN  Kamboja

Pendirian

 -  Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967 

 -  Piagam 16 Desember 2008 

PDB (KKB) Perkiraan 2010

 -  Total US$ 3,084 triliun

 -  Per kapita US$ 5.131 

PDB (nominal) Perkiraan 2010

 -  Total US$ 1,800 triliun 

 -  Per kapita US$ 2.995

3

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

4

The Association of Southeast Asia Nation (ASEAN) atau yang dalam bahasa

Indonesia disebut dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, merupakan

sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia

Tenggara yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok

oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Motto ASEAN adalah

“One Vision, One Identity, One Community”.

Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya,

memajukan perdamaian, dan meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan

antara anggotanya dengan damai. Anggota ASEAN terdiri dari 5 Negara pelopor

Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, serta Brunei Darussalam

(bergabung 7 Januari 1984), Vietnam (bergabung pada 28 Juli 1995), Laos

(bergabung pada 23 Juli 1997), Myanmar (bergabung pada 23 Juli 1997), dan

Kamboja (bergabung pada 16 Desember 1998).

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

(1) Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah

nasional, dan identitas nasional setiap negara

(2) Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada

campur tangan, subversif atau koersi pihak luar

(3) Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota

(4) Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai

(5) Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan

(6) Kerja sama efektif antara anggota

ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara dengan 3%

total luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta

orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga

kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP

ASEAN telah tumbuh hingga 1,8 Triliun Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah

entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan

setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris dan Italia.

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

5

2.2 Indonesia

Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia

Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua

Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia

adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau, Nama

alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi sebesar 237 juta jiwa

pada tahun 2010,  Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia

dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi

bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik,

dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang

dipilih langsung.

Ibu kota

(dan kota terbesar)

Jakarta

6.00°10.5′LU 106°49.7′BT

Bahasa resmi Bahasa Indonesia

Pemerintahan Republik presidensial

Kemerdekaan dari Belanda 

 -  Diproklamasikan 17 Agustus 1945 

 -  Diakui (sebagai RIS) 27 Desember 1949 

 -  Kembali ke RI 17 Agustus 1950 

Luas

 -  Total 1,904,569 km2 (15)

 -  Air (%) 4,85%

Penduduk

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

6

 -  Perkiraan 19 Juni 2009 230.472.833 (4)

 -  Sensus 2010 237.556.363

 -  Kepadatan 124/km2 (84)

PDB (nominal) Perkiraan 2011

 -  Total Rp. 4,821 triliun

(AS$ 846 miliar) (17)

 -  Per kapita Rp. 36,261 juta

(AS$ 3.797) (110)

Ibu kota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan darat

dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan

dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya

adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan

Nikobar di India.

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan

Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu

ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan

dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaanHindu dan Buddha telah tumbuh pada

awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai

kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-

rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawahpenjajahan

Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia-Belanda menyatakan

kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai

hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses

demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan

agama yang berbeda. Suku Jawa adalah suku terbesar dengan populasi mencapai

41,7% dari seluruh penduduk Indonesia. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka

tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang

membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia

memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar

kedua di dunia.

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

7

Indonesia juga anggota dari PBB dan satu-satunya anggota yang pernah keluar

dari PBB, yaitu pada tanggal 7 Januari 1965, dan bergabung kembali pada tanggal 28

September 1966 dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60,

keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal 28

September 1950. Indonesia juga anggota dari PBB dan satu-satunya anggota yang

pernah keluar dari PBB

2.3 Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara

pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN dalam hubungannya terhadap

pengembangan ekonomi dan budaya antar negara-negara Asia Tenggara. Sejak

dibentuknya ASEAN telah berlangsung 14 kali KTT resmi, 4 KTT tidak resmi, dan 1

KTT Luar Biasa.

ASEAN saat ini berhubungan dengan negara-negara yang bertujuan untuk

berpartisipasi dalam misi dan visi perkumpulan ASEAN. Sebenarnya perkumpulan

ASEAN melaksanakan pertemuan tahunan dengan negara-negara lain dalam

organisasi yang disebut dengan ASEAN Dialogue Partners. ASEAN+3 menambahkan

Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

Konferensi resmi dilaksanakan tiga hari. Biasanya meliputi :

o Pemimpin ASEAN mengadakan pertemuan organisasi internal.

o Pemimpin-pemimpin ASEAN mengadakan konferensi bersama dengan

menteri luar negeri ASEAN Regional Forum.

o Pemimpin 3 ASEAN Dialogue Partners (ASEAN 3+) yaitu Cina,

Jepang dan Korea Selatan mengadakan pertemuan dengan pemimpin-

pemimpin ASEAN.

o Dan pertemuan terpisah dijadwalkan untuk dua pemimpim ASEAN

Dialogue Partners (ASEAN+CER) yaitu Australia dan Selandia Baru.

2.4 Bali Concord II

Pada tahun 1976 ASEAN membentuk Bali Concord yang dimaksudkan untuk

mencapai kesepakatan kerja sama dengan negara anggota yang meliputi aspek politik,

keamanan, ekonomi, perdagangan, pariwisata, dan lainnya. Namun, karena kerja sama

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

8

ASEAN lainnya selama lebih dari 36 tahun usia ASEAN berkembang begitu cepat,

sedangkan kerja sama politik dan keamanan agak lamban karena dianggap terlalu

sensitif untuk disinggung, maka ketika masalah besar datang, seperti peledakan bom

di Bali, Oktober 2002, dan masalah terorisme internasional yang akhir-akhir ini makin

marak, kebutuhan suatu "norma baru" bagi ASEAN menjadi amat penting.

Sehubungan dengan itu, usul Indonesia tentang Komunitas Keamanan

ASEAN (ASC) yang disepakati pada pertemuan pejabat tinggi (SOM ASEAN) di

Senggigi, Lombok, 12 September 2003, diagendakan dalam KTT ASEAN di Bali

dengan implementasi Bali Concord II atau The Declaration of ASEAN Concord 2003

pada 7-8 Oktober 2003 di Bali Indonesia.

Tanpa mengurangi arti kerja sama ekonomi dan kerja sama ASEAN lainnya, Bali

Concord 2 dapat berjalan seiring Bali Concord 1 tahun 1976. Adapun pembentukan

concord biasanya didasarkan pada pertimbangan pokok :

1. Pertama, kebutuhan menggalang kerja sama yang lebih erat antarnegara di

kawasan guna memajukan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran.

2. Kedua, keamanan hanya bisa dicapai melalui upaya bersama secara

kooperatif.

3. Ketiga, untuk membangun tatanan keamanan, politik, ekonomi dan sosial yang

lebih adil. Keempat, untuk memajukan keadilan dan kepatuhan terhadap

aturan-aturan hukum.

Dalam praktik diplomatik, concord menunjuk pada "keadaan damai dan

bersahabat antara negara atau sebuah "perjanjian yang membentuk hubungan damai

dan bersahabat". Jadi, concord pada dasarnya adalah sebuah kesepakatan tertulis yang

memuat aturan main dalam hubungan antar negara dan berfungsi sebagai landasan

perdamaian dan kerja sama dalam bidang politik, ekonomi, dan keamanan.

Penggunaan istilah concord sering merujuk pada dua gagasan yang memiliki

arti kurang lebih sama, yaitu concert dan accord. Baik concord dan concert

mengandung aspirasi yang sama, yaitu membentuk sistem yang diatur oleh dan

didasarkan pada aturan-aturan yang telah disetujui bersama dan bukan diatur dominasi

kekuatan tunggal (single power dominance). Meski mengandung aspirasi yang sama,

dalam praktik fokus pendekatan concord dan concert agak berbeda.

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

9

Fokus concord lebih diletakkan pada dinamika hubungan antar negara-negara

besar di kawasan, dalam hal ini Amerika Serikat, Cina, Jepang, dan Rusia. Adapun

concord lebih difokuskan pada penerimaan persetujuan antara banyak pihak (multi

party agreement).

Contoh ASEAN Declaration of Concord 1976. Inti sebuah concord adalah

seperangkat daftar prinsip-prinsip dan norma-norma yang disepakati oleh negara-

negara dan negara-negara itu menerima prinsip-prinsip dan norma-norma itu sebagai

aturan-aturan yang mengatur perilaku mereka.

Concord dapat mengatur masalah-masalah yang spesifik, misalnya penyelesaian

sengketa secara damai atau penghormatan atas integritas teritorial. Contoh Treaty of

Amity and Cooperation (TAC). Sebagai kesepakatan tertulis, concord harus

dipandang sebagai kerangka yang mencakup mekanisme dan sistem yang dibutuhkan

guna membangun perdamaian dan hubungan yang lebih konstruktif, mulai dari

pertahanan kolektif, keamanan kolektif, rezim keamanan dan komunitas keamanan

sampai keamanan komprehensif. Bila diperhatikan saksama, pembentukan Bali

Concord 2, yang antara lain mencakup ASC, cenderung mengadopsi pendekatan

keamanan komprehensif sebagai pendekatan untuk membangun kerja sama politik

dan keamanan di Asia Tenggara.

Bali Concord II ini merupakan upaya untuk mewujudkan integrasi ekonomi.

Deklarasi ini berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga pilar, yaitu

Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security Community / ASC), Komunitas

Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community / AEC) dan Komunitas Sosial

Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community / ASCC). Tujuan dari tiga pilar

ini adalah untuk mewujudkan keamanan, stabilitas dan kemakmuran regional

ASEAN. Rencana ini menggambarkan sebuah regional dengan populasi 500 juta dan

perdagangan tahunan sebesar US$720 Milyar. Selain itu Free Trade Area atau Area

Perdagangan Bebas akan terbentuk dalam regional ini pada 2020. Pemimpin-

pemimpin ASEAN juga membahas mengenai pembentukan komunitas keamanan

bersamaan dengan ekonomi tanpa aliansi militer resmi.

Berikut ini adalah para pemimpin-pemimpin Negara anggota ASEAN yang

menandatangani Bali Concord II pada tanggal 7 Oktober 2003 :

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

10

a) Brunei Darussalam : HAJl HASSANAL BOLKIAH, Sultan Brunei

Darussalam

b) Kamboja : SAMDECH HUN SEN, Perdana Menteri

c) Indonesia : MEGAWATI SOEKARNOPUTRI, Presiden

d) Laos : BOUNNHANG VORACHITH, Perdana Menteri

e) Malaysia : DR MAHATHIR BIN MOHAMAD, Perdana Menteri

f) Myanmar : GENERAL KHIN NYUNT, Perdana Menteri

g) Filipina : GLORIA MACAPAGAL-ARROYO, Presiden

h) Singapura : GOH CHOK TONG, Perdana Menteri

i) Thailand : THAKSIN SHINAWATRA, Perdana Menteri

j) Viet Nam : PHAN VAN KHAI, Perdana Menteri

Poin-poin penting yang tercantum dalam isi perjanjian Bali Concord II adalah sebagai

berikut :

a) Komunitas ASEAN harus ditetapkan terdiri dari tiga pilar , yaitu kerja sama

politik dan keamanan , kerja sama ekonomi , dan kerja sama sosial budaya

yang terkait erat dan saling menguatkan untuk tujuan menjamin perdamaian

yang tahan lama , stabilitas dan kemakmuran bersama di wilayah tersebut ;

b) ASEAN akan terus berupaya untuk memastikan integrasi lebih dekat dan

saling menguntungkan di antara negara-negara anggotanya dan diantara rakyat

mereka , dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional , keamanan ,

pembangunan dan kemakmuran dengan tujuan untuk mewujudkan Komunitas

ASEAN yang terbuka , dinamis dan tangguh ;

c) ASEAN wajib merespon dinamika baru dalam Negara Anggota ASEAN

masing-masing dan efektif akan mengatasi tantangan menerjemahkan

keragaman budaya ASEAN dan tingkat ekonomi yang berbeda menjadi

peluang pemerataan pembangunan dan kemakmuran , dalam lingkungan

solidaritas , regional ketahanan dan harmoni ;

d) ASEAN akan memelihara nilai-nilai bersama , seperti kebiasaan konsultasi

untuk membahas isu-isu politik dan kemauan untuk berbagi informasi

mengenai hal-hal yang menjadi perhatian bersama , seperti kerusakan

lingkungan , kerjasama keamanan maritim , peningkatan kerja sama

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

11

pertahanan antara negara-negara ASEAN , mengembangkan seperangkat

sosial nilai-nilai dan prinsip-prinsip politik , dan memutuskan untuk

menyelesaikan perselisihan lama melalui cara-cara damai ;

e) Traktat Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara ( TAC ) adalah kode

kunci etik yang mengatur hubungan antara negara dan instrumen diplomatik

untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut ;

f) Forum Regional ASEAN (ARF) akan tetap menjadi forum utama dalam

meningkatkan kerjasama politik dan keamanan di kawasan Asia Pasifik , serta

poros dalam membangun perdamaian dan stabilitas di kawasan . ASEAN

harus meningkatkan perannya dalam memajukan lebih lanjut tahapan

kerjasama dalam ARF untuk menjamin keamanan kawasan Asia Pasifik ;

g) ASEAN berkomitmen untuk memperdalam dan memperluas integrasi

ekonomi internal dan hubungan dengan ekonomi dunia untuk mewujudkan

Masyarakat Ekonomi ASEAN melalui strategi berani , pragmatis dan terpadu ;

h) ASEAN akan lebih membangun momentum yang sudah diperoleh dalam

proses ASEAN +3 sehingga dapat lebih menarik sinergi melalui kerjasama

yang lebih luas dan lebih dalam berbagai bidang ;

i) ASEAN akan membangun peluang bagi integrasi regional yang saling

menguntungkan yang timbul dari inisiatif yang ada dan orang-orang dengan

mitra, melalui peningkatan perdagangan dan investasi link serta melalui proses

IAI dan RIA;

j) ASEAN akan terus memupuk komunitas masyarakat peduli dan

mempromosikan identitas regional bersama;

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

12

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Konsep Tiga Pilar ASEAN Bali Concord II

ASEAN Community 2015 nantinya akan terdiri dari 3 pilar guna menyatukan

seluruh anggotanya. Adapun Tiga Pilar tersebut adalah sebagai berikut :

3.1.1 ASEAN Security Community (ASC)

ASEAN Security Community (Komunitas Keamanan ASEAN) merupakan

bentuk komunitas di bidang keamanan bagi ASEAN. Pilar ini nantinya akan

menekankan terbentuknya norma-norma politik bagi anggotanya. Komunitas

Keamanan ASEAN merupakan sebuah pilar yang fundamental dari komitmen

ASEAN dalam mewujudkan Komunitas ASEAN. Pembentukan ASC akan

memperkuat ketahanan kawasan dan mendukung penyelesaian konflik secara damai.

Terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan akan menjadi modal bagi proses

pembangunan ekonomi dan sosial budaya masyarakat ASEAN.

ASC menganut prinsip keamanan komprehensif yang mengakui saling

keterkaitan antar aspek-aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. ASC memberikan

mekanisme pencegahan dan penanganan konflik secara damai. Hal ini dilakukan

antara lain melalui konsultasi bersama untuk membahas masalah-masalah politik-

keamanan kawasan seperti keamanan maritim, perluasan kerjasama pertahanan, serta

masalah- masalah keamanan non- tradisional (kejahatan lintas negara, kerusakan

lingkungan hidup dan lain-lain). Dengan derajat kematangan yang ada, ASEAN

diharapkan tidak lagi menyembunyikan masalah-masalah dalam negeri yang

berdampak pada stabilitas kawasan dengan berlindung pada prinsip- prinsip non-

interference.

Berikut ini adalah poin-poin penting ASC yang tercantum dalam isi perjanjian

Bali Concord II :

a) Komunitas Keamanan ASEAN dipertimbangkan untuk membawa kerjasama

politik dan keamanan ASEAN untuk level yang lebih tinggi untuk memastikan

bahwa negara-negara di wilayah ini hidup damai satu sama lain dan dengan

dunia pada umumnya di lingkungan yang adil, demokratis dan harmonis . Para

anggota Komunitas Keamanan ASEAN harus bergantung secara eksklusif

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

13

pada proses damai dalam penyelesaian perbedaan intra -regional dan

menganggap keamanan mereka sebagai fundamental terkait satu sama lain dan

terikat oleh lokasi geografis , kesamaan visi dan tujuan .

b) Komunitas Keamanan ASEAN , mengakui hak berdaulat negara-negara

anggota untuk mengejar kebijakan luar negeri mereka masing-masing dan

pengaturan pertahanan dan mempertimbangkan keterkaitan yang kuat antara

realitas politik , ekonomi dan sosial , menganut prinsip keamanan

komprehensif, memiliki luas politik , ekonomi , aspek sosial dan budaya

dalam harmoni dengan Visi ASEAN 2020 daripada sebuah pakta pertahanan ,

aliansi militer atau kebijakan luar negeri bersama.

c) ASEAN akan terus mempromosikan solidaritas dan kerjasama regional.

Negara-negara Anggota wajib menggunakan haknya untuk memimpin

eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan luar dalam urusan internal

mereka .

d) Komunitas Keamanan ASEAN harus mematuhi Piagam PBB dan prinsip-

prinsip hukum internasional lainnya dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip

ASEAN non - interferensi , berbasis konsensus pengambilan keputusan ,

ketahanan nasional dan regional , menghormati kedaulatan nasional ,

penolakan terhadap ancaman atau penggunaan kekuatan , dan penyelesaian

damai perbedaan dan perselisihan .

e) Isu-isu maritim dan keprihatinan yang lintas batas di alam , dan karena itu

harus ditangani secara regional secara holistik , terpadu dan komprehensif .

Kerjasama maritim antara dan di antara negara-negara anggota ASEAN akan

berkontribusi pada evolusi dari Komunitas Keamanan ASEAN .

f) Ada instrumen politik ASEAN seperti Deklarasi ZOPFAN (Zone of Peace,

Freedom and Neutrality/ Zona Perdamaian, Kebebasan dan Netralitas), TAC

(Treaty of Amity and Cooperation/ Perjanjian Persahaabatan dan Kooperasi),

dan SEANWFZ (Southeast Asian Nuclear-Weapon-Free-Zone / Zona Bebas

Senjata Nuklir Asia Tenggara) Treaty akan terus memainkan peran penting

dalam bidang confidence building measures , diplomasi preventif dan

pendekatan untuk resolusi konflik .

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

14

g) The High Council of the TAC akan menjadi komponen penting dalam

Komunitas Keamanan ASEAN karena mencerminkan komitmen ASEAN

untuk menyelesaikan semua perbedaan , perselisihan dan konflik secara damai

h) Komunitas Keamanan ASEAN akan memberikan kontribusi untuk lebih

mempromosikan perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Pasifik yang

lebih luas dan mencerminkan tekad ASEAN untuk bergerak maju pada

kecepatan yang nyaman untuk semua. Dalam hal ini , ARF akan tetap menjadi

forum utama untuk dialog keamanan regional , dengan ASEAN sebagai

penggerak utama .

i) Komunitas Keamanan ASEAN adalah terbuka dan outward looking dalam hal

aktif terlibat teman ASEAN dan Mitra Wicara untuk mempromosikan

perdamaian dan stabilitas di kawasan itu , dan akan membangun pada ARF

untuk memfasilitasi konsultasi dan kerjasama antara ASEAN dan teman-

teman dan Mitra pada masalah keamanan regional .

j) Komunitas Keamanan ASEAN harus memanfaatkan sepenuhnya lembaga-

lembaga yang ada dan mekanisme dalam ASEAN dengan maksud untuk

memperkuat kapasitas nasional dan regional untuk melawan terorisme ,

perdagangan narkoba , perdagangan manusia dan kejahatan lintas negara

lainnya , dan mereka akan bekerja untuk memastikan bahwa wilayah Asia

Tenggara tetap bebas dari semua senjata pemusnah massal . Ini akan

memungkinkan ASEAN untuk menunjukkan kapasitas yang lebih besar dan

tanggung jawab menjadi pendorong utama ARF .

k) Komunitas Keamanan ASEAN akan menjajaki kerjasama yang ditingkatkan

dengan PBB serta badan-badan internasional dan regional lainnya untuk

pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional .

l) ASEAN akan mengeksplorasi cara-cara inovatif untuk meningkatkan

keamanan dan membangun modalitas untuk Komunitas Keamanan ASEAN ,

yang meliputi , antara lain , unsur-unsur berikut : norma - setting, pencegahan

konflik , pendekatan untuk resolusi konflik , dan pembangunan perdamaian

pasca konflik .

Page 18: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

15

3.1.2 ASEAN Economic Community (AEC)

Pilar yang kedua adalah ASEAN Economic Community atau Komunitas

Ekonomi ASEAN. Pilar ini nantinya menekankan pada pembentukan pasar tunggal di

mana setiap warga negara anggota ASEAN mempunyai kesempatan untuk bekerja

atau membuka usaha di wilayah ASEAN mana pun. Selain itu, sebuah barang bisa

memiliki harga yang sama di seluruh wilayah ASEAN. Keuntungan dari komunitas

ini adalah Anda akan mempunyai kesempatan untuk bekerja di wilayah ASEAN mana

pun yang Anda mau, tetapi Anda harus bersaing juga dengan orang dari wilayah

ASEAN yang lain.

KTT ke- 9 ASEAN di Bali tahun 2003 menghasilkan Bali Concord II yang

menegaskan bahwa Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC – Asean Economic

Community) akan diarahkan kepada pembentukan sebuah integrasi ekonomi kawasan.

Pembentukan biaya transaksi perdagangan, memperbaiki fasilitas perdagangan dan

bisnis, serta meningkatkan daya saing sektor UKM. Disamping itu, pembentukan

AEC juga akan memberikankemudahan dan peningkatan akses pasar intra- ASEAN

serta meningkatkan transparansi dan mempercepat penyesuaian peraturan- peraturan

dan standardisasi domestik.

Pembentukan Komunitas Ekonomi Asean akan memberikan peluang bagi

negara – negara anggota ASEAN untuk memperluas cakupan skala ekonomi,

mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi, meningkatkan daya tarik

sebagai tujuan bagi investor dan wisatawan, mengurangi biaya transaksi perdagangan

dan memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis. Disamping itu, pembentukan

Komunitas Ekonomi Asean juga akan memberikan kemudahan dan peningkatan akses

pasar intra-ASEAN serta meningkatkan transparansi dan mempercepat penyesuaian

peraturan- peraturan dan standardisasi domestik.

Berikut ini adalah poin-poin penting AEC yang tercantum dalam isi perjanjian

Bali Concord II :

a) Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah realisasi akhir - tujuan integrasi

ekonomi yang dituangkan dalam Visi ASEAN 2020 , untuk menciptakan

kawasan ekonomi ASEAN yang stabil , makmur , dan sangat kompetitif di

mana ada aliran bebas barang , jasa, investasi dan aliran modal yang lebih

Page 19: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

16

bebas , pembangunan ekonomi yang merata dan mengurangi kemiskinan dan

kesenjangan sosial- ekonomi di tahun 2020.

b) Masyarakat Ekonomi ASEAN didasarkan pada konvergensi kepentingan

antara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas upaya integrasi

ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas.

c) Masyarakat Ekonomi ASEAN wajib membentuk ASEAN sebagai pasar

tunggal dan basis produksi , mengubah keragaman yang menjadi ciri khas

daerah menjadi peluang untuk komplementasi bisnis membuat ASEAN

segmen yang lebih dinamis dan kuat dari rantai pasokan global. Strategi

ASEAN terdiri dari integrasi ASEAN dan meningkatkan daya saing ekonomi

ASEAN . Dalam bergerak menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN , ASEAN ,

antara lain, lembaga mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat

pelaksanaan inisiatif ekonomi yang sudah ada termasuk di Area Perdagangan

Bebas ASEAN ( AFTA ) , Persetujuan Kerangka Kerja ASEAN di Bidang

Jasa ( AFAS ) dan Kawasan Investasi ASEAN yang baru ( AIA ) ,

mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas , memfasilitasi

pergerakan orang bisnis , tenaga kerja terampil dan bakat , dan memperkuat

mekanisme kelembagaan ASEAN , termasuk perbaikan yang ada mekanisme

penyelesaian Sengketa ASEAN untuk memastikan resolusi yang mengikat

cepat dan legal dari setiap perselisihan ekonomi . Sebagai langkah pertama

menuju realisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN , ASEAN wajib melaksanakan

rekomendasi dari Satuan Tugas Tingkat Tinggi tentang Integrasi Ekonomi

ASEAN sebagai dianeksasi .

d) Masyarakat Ekonomi ASEAN harus memastikan bahwa memperdalam dan

memperluas integrasi ASEAN harus disertai dengan kerjasama teknis dan

pengembangan dalam rangka mengatasi kesenjangan pembangunan dan

mempercepat integrasi ekonomi Kamboja , Lao PDR , Myanmar dan Viet

Nam melalui IAI dan RIA sehingga manfaat integrasi ASEAN bersama dan

memungkinkan semua Negara Anggota ASEAN untuk bergerak maju dalam

cara yang terpadu .

e) Realisasi sebuah komunitas ekonomi yang terintegrasi membutuhkan

implementasi dari kedua tindakan liberalisasi dan kerjasama. Ada kebutuhan

Page 20: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

17

untuk meningkatkan kerja sama dan integrasi kegiatan di daerah lain. Ini akan

melibatkan, antara lain, pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan

kapasitas, pengakuan kualifikasi pendidikan, konsultasi lebih dekat pada

kebijakan ekonomi makro dan keuangan; langkah-langkah pembiayaan

perdagangan, meningkatkan infrastruktur dan konektivitas komunikasi,

pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN; mengintegrasikan

industri di seluruh daerah untuk mempromosikan sumber daerah, dan

meningkatkan keterlibatan sektor swasta.

3.1.3 ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC)

ASEAN Socio-Cultural Coomunity (ASCC) atau Komunitas Sosial Budaya

ASEAN dibentuk sesuai dengan tujuan ASEAN Vision 2020, yang mana menjadikan

Asia Tenggara sebagai kawasan yang mampu saling bekerja sama dalam sebuah

komunitas sosial. Sesuai dengan program Bali Concord I pada tahun 1976, ASCC ini

merupakan bentuk kerjasama dalam perkembangan sosial untuk mencapai standar

hidup yang mampu menyejahterakan manusia termasuk di dalamnya pada berbagai

sektor kehidupan. Di dalam ASCC, ASEAN mencari keuntungan dengan saling

bekerjasama dalam bidang ekonomi, berinvestasi di berbagai bidang misalnya sumber

daya alam, pendidikan, teknologi dan ilmu pengetahuan, lapangan kerja, dan

perlindungan sosial. Hal ini dianggap sebagai salah satu kunci yang mampu

menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN. Agar tetap eksis, maka

diharapkan adanya usaha untuk mempromosikan potensi ASEAN dengan

menciptakan talenta-talenta atau mengembangkan keahlian yang ada.

Melalui Komunitas Sosial Budaya ASEAN diharapkan akan terbentuk

hubungan saling tolong-menolong antar-anggota ASEAN, terutama dalam hal

lingkungan hidup, penanganan bencana, kesehatan, IPTEK, tenaga kerja, dan

pengentasan kemiskinan. Agaknya, bila ASEAN Community 2015 terwujud, maka

dipastikan persaingan antar anggota ASEAN akan semakin ketat. Bagi Indonesia,

yang dihadapi nantinya bukan hanya pada level nasional saja, melainkan regional.

Salah satu sasaran yang ingin dicapai melalui pilar ASCC adalah

memperkokoh rasa ke-kita-an (sense of we-ness atau we feeling) dan solidaritas

sesama warga ASEAN. Membangun rasa ke-kita-an dan solidaritas bukan berarti

Page 21: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

18

menghilangkan karakteristik spesifik pada masing masing negara, namun lebih

kepada keinginan untuk memperkuat rasa kebersamaan, persaudaraan serta rasa saling

peduli dan saling memiliki terhadap komunitas yang sedang dibangun.

Berikut ini adalah poin-poin penting ASCC yang tercantum dalam isi

perjanjian Bali Concord II :

a) Komunitas Sosial - budaya ASEAN , dalam harmoni dengan tujuan yang

ditetapkan oleh ASEAN Vision 2020 , membayangkan sebuah Asia Tenggara

terikat bersama dalam kemitraan sebagai sebuah komunitas masyarakat yang

peduli .

b) Sejalan dengan program aksi yang ditetapkan oleh 1976 Deklarasi ASEAN

Concord , Komunitas akan mendorong kerjasama dalam pembangunan sosial

yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup kelompok yang kurang

beruntung dan penduduk pedesaan , dan akan mencari keterlibatan aktif dari

semua sektor masyarakat , khususnya perempuan , pemuda , dan masyarakat

setempat .

c) ASEAN harus memastikan bahwa tenaga kerja yang harus disiapkan untuk ,

dan manfaat dari , integrasi ekonomi dengan berinvestasi lebih banyak sumber

daya untuk pendidikan dasar dan tinggi , pelatihan , ilmu pengetahuan dan

teknologi , penciptaan lapangan kerja , dan perlindungan sosial .

Pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia merupakan strategi

kunci untuk penciptaan lapangan kerja , mengurangi kemiskinan dan

kesenjangan sosial-ekonomi , dan menjamin pertumbuhan ekonomi dan

pemerataan . ASEAN akan melanjutkan upaya-upaya yang ada untuk

mempromosikan mobilitas regional dan saling pengakuan kredensial

profesional , bakat , dan pengembangan keterampilan .

d) ASEAN akan lebih mengintensifkan kerja sama di bidang kesehatan

masyarakat , termasuk dalam pencegahan dan pengendalian penyakit

menular , seperti HIV / AIDS dan SARS , dan mendukung tindakan daerah

bersama untuk meningkatkan akses terhadap obat-obatan yang terjangkau .

Keamanan Masyarakat ditingkatkan ketika kemiskinan dan penyakit yang

diadakan di cek , dan rakyat ASEAN terjamin pelayanan kesehatan yang

memadai .

Page 22: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

19

e) Masyarakat harus memelihara bakat dan meningkatkan interaksi di antara para

sarjana ASEAN , penulis , seniman dan praktisi media untuk membantu

melestarikan dan mempromosikan warisan budaya ASEAN beragam

sementara mendorong identitas regional serta menumbuhkan kesadaran

masyarakat ASEAN .

f) Masyarakat akan mengintensifkan kerjasama dalam mengatasi masalah yang

terkait dengan pertumbuhan penduduk , pengangguran , kerusakan lingkungan

dan polusi lintas batas serta manajemen bencana di kawasan untuk

memungkinkan anggota individu untuk sepenuhnya menyadari potensi

pembangunan mereka dan untuk meningkatkan semangat saling ASEAN .

3.2 Peran, tantangan, dan peluang Indonesia dalam adanya Perjanjian ASEAN

Bali Concord II

3.2.1 Peran Indonesia dalam ASEAN

ASEAN merupakan kerjasama regional yang pada awal pembentukannya

terdiri dari lima negara saja yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan

Singapura. Pembentukan ASEAN tidak lepas dari peran Presiden Indonesia saat

itu, Presiden Soeharto yang cenderung mengedepankan politik luar negeri

bertetangga baik. ASEAN merupakan bentuk politik utama dalam politik luar

negeri Indonesia. Salah satu tujuan dibentuknya ASEAN adalah mempercepat

kerjasama ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di

kawasan ini guna menciptakan masyarakat yang sejahtera dan damai serta

meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan menghormati keadilan

dan mematuhi PBB.

Indonesia mempertegas tujuan ASEAN dengan mengembangkan doktrin

ketahan Nasional. Ketahanan Nasional ini dimaksudkan untuk menggunakan

kemampuan nasional untuk mengatasi dan mempertahankan negara dari segala

bentuk ancaman dari luar dan dalam negeri. Indonesia berkeinginan untuk

membangun kemampuan bersama di antara masyarakat Asia Tenggara untuk

mengururs masa depan intervensi bangsa lain. Di sisi lain Indonesia banyak

memprakarsai oertemuan-pertemuan Internasional dan mengambil kebijakan

yang berorientasi pada pemenuhan kebuthan-kebutuhan domestik Indonesia.

Page 23: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

20

Salah satu pilar dari ASEAN, ASC (ASEAN Security Community) merupakan

produk kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN. Hal ini dikarenakan Indonesia

cenderung menonjol di bidang ketahanan negara di banding bidang lainnya

seperti ekonomi. Peran Indonesia lainnya yaitu aktif mendorong adanya

pengangkatan isu-isu HAM. Kemudian isu mengenao Kejahatan Lintas Batas

Nasional, kemudian isu masalah Myanmar.

3.2.2 Peran Indonesia dalam Bali Concord II

Pada pertemuan KTT ASEAN di Bali tahun 1976, Indonesia mengusulkan

untuk membentuk sebuah formasi kerjasama keamanan dan melakukan latihan

militer bersama negara-negara ASEAN. Kemudian dibentuk deklarasi Bali

Concord II pada tahun 2003. Indonesia sebagai salah satu anggota G-20

memiliki peran penting dalam mengangkat peran ASEAN dalam dunia

Internasional. Pada masa itu Indonesia berperan sebagai ketua ASEAN dan

mengusulkan dibentuknya tiga pilar dalam Bali Concord II yaitu di bidang

politik dan keamanan, bidang ekonomi, serta bidang sosial budaya. Indonesia

yang pada tahun 2011 menjadi Ketua ASEAN lagi, memperjuangkan berbagai

isu-isu penting yang terjadi di ASEAN untuk dibahas di dunia Internasional. Hal

ini kemudian diakui oleh PBB dan Dewan Mahkamah Internasional.

Perkembangan yang signifikan juga dapat dilihat dari upaya ASEAN

menciptakan kawasan bebas senjata nuklir. Setelah lebih dari 10 tahun tak ada

perkembangan, bahkan cenderung stagnan dalam proses perundingan, di bawah

keketuaan Indonesia telah disepakati adanya posisi bersama ASEAN dalam isu

tersebut dan disepakatinya proses konsultasi langsung dengan negara pemilik

senjata nuklir. Ini akan memudahkan jalan bagi upaya kita semua mendorong

negara pemilik nuklir dapat segera mengakses traktat kawasan bebas senjata

nuklir di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, perkembangan yang signifikan juga

telah dicapai untuk memastikan bahwa kondisi kawasan yang lebih luas—Asia

dan Pasifik—lebih kondusif bagi upaya pencapaian pembangunan di kawasan.

Kesepakatan Guidelines of the Declaration on the Conduct of Parties to the

South China Sea setelah proses perundingan sejak 2005 merupakan salah satu

langkah maju. Kesepakatan ini menunjukkan adanya keinginan yang kuat bagi

Page 24: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

21

negara yang memiliki sengketa perbatasan di Laut China Selatan untuk bekerja

sama dan meninggalkan cara kekerasan dalam menyelesaikan masalah di

wilayah itu.

Indonesia akan membawa ASEAN pada kerja sama yang lebih tinggi lagi.

Pada KTT ke-19, ASEAN akan mengesahkan sebuah deklarasi yang signifikan,

Bali Concord III, yang memberikan semacam rencana sasaran (roadmap) bagi

adanya sebuah platform bersama ASEAN dalam berbagai isu global pada 2022.

Diharapkan dengan pengesahan itu, ASEAN dapat berkontribusi lebih besar

dalam menciptakan keamanan dan perdamaian dunia; ASEAN dapat

berkontribusi lebih besar dalam mendorong nilai-nilai demokrasi dan tata kelola

pemerintahan yang baik; ASEAN dapat berada di garis terdepan dalam

mendorong kemakmuran bersama.

Adanya program-program tersebut itu tentu tidak akan berarti tanpa

ASEAN yang bertumpu kepada masyarakat, yang bekerja bagi masyarakat. Bagi

Indonesia, di atas segalanya, yang terpenting adalah bagaimana ASEAN dapat

menjadi organisasi yang bermanfaat bagi seluruh rakyat di ASEAN, dalam

kehidupan sehari-hari mereka.

3.2.4 Tantangan Indonesia dalam pelaksanaan Bali Concord II

A. Bidang Keamanan :

1. Daya Saing personil militer. Kemapuan bersaing personil militer Indonesia

harus ditingkatkan baik secara formal maupun informal agar dapat

memperkuat kedaulatan Negara.

2. Kekuatan militer sebagai hard power bukan lagi andalan satu-satunya.

Kemampuan soft power seperti dialog dan diplomasi, juga sama

pentingnya.

B. Bidang Ekonomi :

1. Laju Peningkatan Ekspor dan Impor.

Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia memasuki integrasi ekonomi

ASEAN tidak hanya yang bersifat internal di dalam negeri tetapi terlebih

Page 25: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

22

lagi persaingan dengan negara sesama ASEAN dan negara lain di luar

ASEAN seperti China dan India.

2. Laju Inflasi.

Tantangan lainnya adalah laju inflasi Indonesia yang masih tergolong

tinggi bila dibandingkan dengan Negara lain di kawasan ASEAN.

Stabilitas makro masih menjadi kendala peningkatan daya saing Indonesia

dan tingkat kemakmuran Indonesia juga masih lebih rendah dibandingkan

negara lain.

3. Dampak Negatif Arus Modal yang Lebih Bebas.

Arus modal yang lebih bebas untuk mendukung transaksi keuangan yang

lebih efisien, merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan,

memfasilitasi perdagangan internasional, mendukung pengembangan

sektor keuangan dan akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu

negara. Namun demikian, proses liberalisasi arus modal dapat

menimbulkan ketidakstabilan melalui dampak langsungnya pada

kemungkinan pembalikan arus modal yang tiba-tiba maupun dampak tidak

langsungnya pada peningkatan permintaaan domestik yang akhirnya

berujung pada tekanan inflasi.

4. Kesamaan Produk.

Hal lain yang perlu dicermati adalah kesamaan keunggulan komparatif

kawasan ASEAN, khususnya di sektor pertanian, perikanan, produk karet,

produk berbasis kayu, dan elektronik. Kesamaan jenis produk ekspor

unggulan ini merupakan salah satu penyebab pangsa perdagangan intra

ASEAN yang hanya berkisar 20-25 persen dari total perdagangan ASEAN.

Indonesia perlu melakukan strategi peningkatan nilai tambah bagi produk

eskpornya sehingga mempunyai karakteristik tersendiri dengan produk

dari Negara-negara ASEAN lainnya

5. Daya Saing Sektor Prioritas Integrasi.

Tantangan lain yang juga dihadapi oleh Indonesia adalah peningkatan

keunggulan komparatif di sektor prioritas integrasi. Saat ini Indonesia

memiliki keunggulan di sektor/komoditi seperti produk berbasis kayu,

Page 26: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

23

pertanian, minyak sawit, perikanan, produk karet dan elektronik,

sedangkan untuk tekstil, elektronik, mineral (tembaga, batu bara, nikel),

mesin-mesin, produk kimia, karet dan kertas masih dengan tingkat

keunggulan yang terbatas.

6. Daya Saing SDM.

Kemampuan bersaing SDM tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan baik

secara formal maupun informal.

C. Bidang Sosial-Budaya

1. Mengatasi masalah kemiskinan, kesetaraan dan pembangunan manusia;

2. Mampu meminimalisir dampak sosial dari integrasi ekonomi dengan cara

membangun suatu dasar sumber daya manusia yang kompetitif ;

3. Memperkuat penatalaksanaan lingkungan hidup yang hijau, bersih lestari

dan berkelanjutan;

4. Harus memperkokoh identitas budaya menuju suatu Komunitas ASEAN,

yang berbasis pada masyarakat (people centered).

3.2.5 Peluang Indonesia dalam pelaksanaan Bali Concord II

A. Bidang Keamanan

1. Memperkuat ketahanan kawasan dan mendukung penyelesaian konflik

secara damai di Indonesia.

2. Dengan terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan akan menjadi

modal bagi proses pembangunan ekonomi dan sosial budaya masyarakat

ASEAN khusunya Indonesia.

B. Bidang Ekonomi

1. Manfaat Integrasi Ekonomi.

Kesediaan Indonesia bersama sama dengan 9 (sembilan) Negara ASEAN

lainnya membentuk ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun

2015 tentu saja didasarkan pada keyakinan atas manfaatnya yang secara

konseptual akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan

kawasan ASEAN. Integrasi ekonomi dalam mewujudkan AEC 2015

Page 27: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

24

melalui pembukaan dan pembentukan pasar yang le bih besar, dorongan

peningkatan efisiensi dan daya saing, serta pembukaan peluang

penyerapan tenaga kerja di kawasan ASEAN, akan meningkatkan

kesejahteraan seluruh negara di kawasan

2. Pasar Potensial Dunia.

Pewujudan AEC di tahun 2015 akan menempatkan ASEAN sebagai

kawasan pasar terbesar ke 3 di dunia yang didukung oleh jumlah penduduk

ke 3 terbesar (8% dari total penduduk dunia) di dunia setelah China dan

India. Pada tahun 2008, jumlah penduduk ASEAN sudah mencapai 584

juta orang (ASEAN Economic Community Chartbook, 2009), dengan

tingkat pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan usia mayoritas

berada pada usia produktif.

3. Negara Pengekspor.

Negara negara di kawasan ASEAN juga dikenal sebagai Negara Negara

pengekspor baik produk berbasis sumber daya alam (seperti agrobased

Products ) maupun berbagai produk elektronik. Dengan meningkatnya

harga komoditas internasional, sebagian besar Negara ASEAN mencatat

surplus pada neraca transaksi berjalan. Prospek perekonomian yang cukup

baik juga menyebabkan ASEAN menjadi tempat tujuan investasi

(penanaman modal).

4. Negara Tujuan Investor.

Uraian tersebut di atas merupakan fakta yang menunjukkan bahwa

ASEAN merupakan pasar dan memiliki basis produksi. Fakta fakta

tersebut merupakan faktor yang mendorong meningkatnya investasi di

dalam dalam negeri masing-masing anggota dan intra -ASEAN serta

masuknya investasi asing ke kawasan. Sebagai Negara dengan jumlah

penduduk terbesar (40%) diantara Negara Anggota ASEAN, Indonesia

diharapkan akan mampu menarik investor ke dalam negeri dan mendapat

peluang ekonomi yang lebih besar dari Negara Anggota ASEAN lainnya.

5. Daya Saing.

Liberalisasi perdagangan barang ASEAN akan menjamin kelancaran arus

barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan jadi di kawasan ASEAN

Page 28: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

25

karena hambatan tarif dan non-tarif yang berarti sudah tidak ada lagi.

Kondisi pasar yang sudah bebas di kawasan dengan sendirinya akan

mendorong pihak produsen dan pelaku usaha lainnya untuk meproduksi

dan mendistribusikan barang yang berkualitas secara efisien sehingga

mampu bersaing dengan produk-produk dari negara lain. Di sisi lain, para

konsumen juga mempunyai alternatif pilihan yang beragam yang dapat

dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, dari yang paling murah

sampai yang paling mahal. Indonesia sebagai salah satu Negara besar yang

juga memiliki tingkat integrasi tinggi di sektor elektronik dan keunggulan

komparatif pada sektor berbasis sumber daya alam, berpeluang besar untuk

mengembangkan industri di sektor-sektor tersebut di dalam negeri.

6. Sektor Jasa yang terbuka.

Di bidang jasa, ASEAN juga memiliki kondisi yang memungkinkan agar

pengembangan sektor jasa dapat dibuka seluas-luasnya.Sektor-sektor jasa

prioritas yang telah ditetapkan yaitu pariwisata, kesehatan, penerbangan

dan e-ASEAN dan kemudian akan disusul dengan logistik. Dari sisi

jumlah tenaga kerja, Indonesia yang mempunyai penduduk yang sangat

besar dapat menyediakan tenaga kerja yang cukup dan pasar yang besar,

sehingga menjadi pusat industri. Selain itu, Indonesia dapat menjadikan

ASEAN sebagai tujuan pekerjaan guna mengisi investasi yang akan

dilakukan dalam rangka AEC 2015. Standardisasi yang dilakukan melalui

Mutual Recognition Arrangements (MRAs) dapat memfasilitasi

pergerakan tenaga kerja tersebut.

7. Aliran Modal.

Dari sisi penarikan aliran modal asing, ASEAN sebagai kawasan dikenal

sebagai tujuan penanaman modal global, termasuk CLMV khususnya

Vietnam. AEC membuka peluang bagi Indonesia untuk dapat

memanfaatkan aliran modal masuk ke kawasan yang kemudian

ditempatkan di asset berdenominasi rupiah. Aliran modal tersebut tidak

saja berupa porsi dari portfolio regional tetapi juga dalam bentuk aliran

modal langsung (PMA).

Page 29: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

26

C. Bidang Sosial Budaya

1. Integrasi ASEAN akan meningkat melalui terciptanya “a caring and

sharing community”, yaitu sebuah masyarakat ASEAN yang saling peduli

dan berbagi.

2. Melalui Komunitas Sosial Budaya ASEAN peluang terbentuknya

hubungan saling tolong-menolong antar-anggota ASEAN akan semakin

mudah, terutama dalam hal lingkungan hidup, penanganan bencana,

kesehatan, IPTEK, tenaga kerja, dan pengentasan kemiskinan.

Page 30: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bali Concord II ini merupakan upaya untuk mewujudkan integrasi ekonomi

2020. Deklarasi ini berisi tiga konsep komunitas ASEAN yang terdiri dari tiga

pilar, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security Community /

ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community / AEC)

dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community /

ASCC). Tujuan dari tiga pilar ini adalah untuk mewujudkan keamanan,

stabilitas dan kemakmuran regional ASEAN.

Dalam pelaksanaan Komunitas ASEAN yang tercantum dalam deklarasi

Concord II, Indonesia sebagai salah satu bagian dari ASEAN ikut andil untuk

mensukseskannya. Namun dalam prakteknya muncul tantangan-tantangan

yang harus dihadapi Indonesia untuk mensukseskan Bali Concord II.

Disamping munculnya tantangan, peluang dalam bidang ekonomi, sosial

budaya dan keamaan juga dapat diperoleh Indonesia melalui Bali Concord II

ini.

4.2 Saran

Indonesia harus saling bersinergi antar kekuatan yang berpengaruh langsung

terhadap kekuatan perekonomian ,Keamanan ,dan Sosial Budaya hal itu

dikarenakan agar kekuataan Indonesia semakin Kuat dan agar tidak kalah

bersaing dengan Kekuatan yang masuk ke Indonesia

Peran aktif Pemerintah dibutuhkan dengan cara melakukan berbagai sosialisasi

serta pelatihan yang dapat mendukung kemampuan anak Bangsa karena tanpa

adanya Pekatihan yang memadai maka Tenaga Kerja di Indonesia akan Klah

bersaing dengan Negara lain.

27

Page 31: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

DAFTAR PUSTAKA

ASEAN, 2013, Declaration of ASEAN Concord II (Bali Concord II), http://www.asean.org/news/item/declaration-of-asean-concord-ii-bali-concord-ii, diakses pada 20 November 2013.

ASEAN, 2013, Declaration of ASEAN Concord II (Bali Concord II), http://www.aseansec.org/15159.htm, diakses pada 23 November 2013.

Gatra, 2013, Bali Concord III dengan 3 Pilar, http://www.gatra.com/internasional/usa/4962-bali-concord-iii-dengan-3-pilar, diakses pada 23 November 2013.

Natalegawa, Marty, 2011, Dari Perhimpunan ke Komunitas, http://cetak.kompas.com/read/2011/08/09/02080669/dari.perhimpunan.ke.komunitas, diakses pada 19 November 2013.

Nurdiyansah, Dadan, ___, Bagaimana Peran Indonesia dalam ASEAN? , http://www.scribd.com/doc/23430462/Bagaimana-Peran-Indonesia-Dalam-ASEAN, diunduh pada 23 November 2013

Wikipedia, 2013, ASEAN Summit, http://en.wikipedia.org/wiki/ASEAN_Summit, diakses pada 22 November 2013.

Wikipedia, 2013, Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia, diakses pada 20 November 2013.

Wikipedia, 2013, Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, http://id.wikipedia.org/wiki/Konferensi_Tingkat_Tinggi_ASEAN, diakses pada 21 November 2013.

Wikipedia, 2013, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, http://id.wikipedia.org/wiki/Perhimpunan_Bangsa-bangsa_Asia_Tenggara, diakses pada 21 November 2013.

____, Peran Indonesia di ASEAN http://blog.deplu.go.id/post/2010/01/11/tes.aspx diunduh pada 23 November 2013

28

Page 32: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

Hakim, Abdul, 2013, ASEAN Community, Intgrasi Ekonomi, dan Kesiapan Indonesia, http://news.detik.com/read/2013/04/24/101910/2228853/103/2/asean-community-integrasi-ekonomi-dan-kesiapan-indonesia, diakses pada 23 November 2013.

  KTT ke-9 ASEAN Dibuka Bali Concord II Ditandatangani Siang

Ini,http://www.dephan.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=4886, diakses tanggal 23 November 2013

Bali Concord III Menjadi Wahana Bagi Kancah ASEAN Pada Tataran Global, http://www.aseancommunityindonesia.org/component/content/article/50-asean-news/632-bali-concord-iii-menjadi-wahana-bagi-kancah-asean-pada-tataran-global.html, diakses tanggal 23 November 2013

Yudhoyono, Susilo Bambang. 2011. “Bali Concord III Memetakan Jalan Bagi

29

Page 33: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

LAMPIRAN

DECLARATION OF ASEAN CONCORD II

(BALI CONCORD II)

The Sultan of Brunei Darussalam, the Prime Minister of the Kingdom of Cambodia,

the President of the Republic of Indonesia, the Prime Minister of the Lao People’s

Democratic Republic, the Prime Minister of Malaysia, the Prime Minister of the

Union of Myanmar, the President of the Republic of the Philippines, the Prime

Minister of the Republic of Singapore, the Prime Minister of the Kingdom of

Thailand and the Prime Minister of the Socialist Republic of Viet Nam;

RECALLING the Declaration of ASEAN Concord adopted in this historic place of

Bali, Indonesia in 1976, the Leaders of the Association of Southeast Asian Nations

(ASEAN) expressed satisfaction with the overall progress made in the region;

NOTING in particular the expansion of ASEAN to ten countries in Southeast Asia,

the deepening of regional economic integration and the impending accession to the

Treaty of Amity and Cooperation (TAC) by States outside Southeast Asia;

CONSCIOUS of the need to further consolidate and enhance the achievements of

ASEAN as a dynamic, resilient, and cohesive regional association for the well being

of its member states and people as well as the need to further strengthen the

Association’s guidelines in achieving a more coherent and clearer path for

cooperation between and among them;

REAFFIRMING their commitment to the principles enshrined in the ASEAN

Declaration (Bangkok, 1967), the Declaration on Zone of Peace, Freedom, and

Neutrality (Kuala Lumpur, 1971), the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast

Asia (Bali, 1976), the Declaration of ASEAN Concord (Bali, 1976), and the Treaty on

the Southeast Asia Nuclear Weapons Free Zone (Bangkok, 1995);

COGNIZANT that the future of ASEAN cooperation is guided by the ASEAN

Vision 2020, the Hanoi Plan of Action (1999-2004), and its succeeding Plans of

Action, the Initiative for ASEAN Integration (IAI), and the Roadmap for the

Integration of ASEAN (RIA);

CONFIRMING further that ASEAN Member Countries share primary responsibility

for strengthening the economic and social stability in the region and ensuring their

30

Page 34: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

peaceful and progressive national development, and that they are determined to ensure

their stability and security from external interference in any form or manner in order

to preserve their national interest in accordance with the ideals and aspirations of their

peoples;

REAFFIRMING the fundamental importance of adhering to the principle of non-

interference and consensus in ASEAN cooperation;

REITERATING that the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC)

is an effective code of conduct for relations among governments and peoples;

RECOGNIZING that sustainable economic development requires a secure political

environment based on a strong foundation of mutual interests generated by economic

cooperation and political solidarity;

COGNIZANT of the interdependence of the ASEAN economies and the need for

ASEAN member countries to adopt “Prosper Thy Neighbor” policies in order to

ensure the long-term vibrancy and prosperity of the ASEAN region;

REITERATING the importance of rules-based multilateral trading system that is

equitable and that contributes towards the pursuit of development;

REAFFIRMING that ASEAN is a concert of Southeast Asian nations, bonded

together in partnership in dynamic development and in a community of caring

societies, committed to upholding cultural diversity and social harmony;

DO HEREBY DECLARE THAT:

1 An ASEAN Community shall be established comprising three pillars, namely

political and security cooperation, economic cooperation, and socio-cultural

cooperation that are closely intertwined and mutually reinforcing for the purpose

of ensuring durable peace, stability and shared prosperity in the region;

2 ASEAN shall continue its efforts to ensure closer and mutually beneficial

integration among its member states and among their peoples, and to promote

regional peace and stability, security, development and prosperity with a view to

realizing an ASEAN Community that is open, dynamic and resilient;

3 ASEAN shall respond to the new dynamics within the respective ASEAN

Member Countries and shall urgently and effectively address the challenge of

translating ASEAN cultural diversities and different economic levels into

31

Page 35: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

equitable development opportunity and prosperity, in an environment of

solidarity, regional resilience and harmony;

4 ASEAN shall nurture common values, such as habit of consultation to discuss

political issues and the willingness to share information on matters of common

concern, such as environmental degradation, maritime security cooperation, the

enhancement of defense cooperation among ASEAN countries, develop a set of

socio-political values and principles, and resolve to settle long-standing disputes

through peaceful means;

5 The Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) is the key code of

conduct governing relations between states and a diplomatic instrument for the

promotion of peace and stability in the region;

6 The ASEAN Regional Forum (ARF) shall remain the primary forum in enhancing

political and security cooperation in the Asia Pacific region, as well as the pivot in

building peace and stability in the region. ASEAN shall enhance its role in further

advancing the stages of cooperation within the ARF to ensure the security of the

Asia Pacific region;

7 ASEAN is committed to deepening and broadening its internal economic

integration and linkages with the world economy to realize an ASEAN Economic

Community through a bold, pragmatic and unified strategy;

8 ASEAN shall further build on the momentum already gained in the ASEAN+3

process so as to further draw synergies through broader and deeper cooperation in

various areas;

9 ASEAN shall build upon opportunities for mutually beneficial regional integration

arising from its existing initiatives and those with partners, through enhanced

trade and investment links as well as through IAI process and the RIA;

10 ASEAN shall continue to foster a community of caring societies and promote a

common regional identity;

DO HEREBY ADOPT:

The framework to achieve a dynamic, cohesive, resilient and integrated ASEAN

Community:

A. ASEAN SECURITY COMMUNITY (ASC)

32

Page 36: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

1 The ASEAN Security Community is envisage to bring ASEAN’s political and

security cooperation to a higher plane to ensure that countries in the region live

at peace with one another and with the world at large in a just, democratic and

harmonious environment. The ASEAN Security Community members shall rely

exclusively on peaceful processes in the settlement of intra-regional differences

and regard their security as fundamentally linked to one another and bound by

geographic location, common vision and objectives.

2 The ASEAN Security Community, recognizing the sovereign right of the

member countries to pursue their individual foreign policies and defense

arrangements and taking into account the strong interconnections among

political, economic and social realities, subscribes to the principle of

comprehensive security as having broad political, economic, social and cultural

aspects in consonance with the ASEAN Vision 2020 rather than to a defense

pact, military alliance or a joint foreign policy.

3 ASEAN shall continue to promote regional solidarity and cooperation. Member

Countries shall exercise their rights to lead their national existence free from

outside interference in their internal affairs.

4 The ASEAN Security Community shall abide by the UN Charter and other

principles of international law and uphold ASEAN’s principles of non-

interference, consensus-based decision-making, national and regional resilience,

respect for national sovereignty, the renunciation of the threat or the use of

force, and peaceful settlement of differences and disputes.

5 Maritime issues and concerns are trans-boundary in nature, and therefore shall

be addressed regionally in holistic, integrated and comprehensive manner.

Maritime cooperation between and among ASEAN member countries shall

contribute to the evolution of the ASEAN Security Community.

6 Existing ASEAN political instruments such as the Declaration on ZOPFAN, the

TAC, and the SEANWFZ Treaty shall continue to play a pivotal role in the area

of confidence building measures, preventive diplomacy and the approaches to

conflict resolution.

33

Page 37: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

7 The High Council of the TAC shall be the important component in the ASEAN

Security Community since it reflects ASEAN’s commitment to resolve all

differences, disputes and conflicts peacefully.

8 The ASEAN Security Community shall contribute to further promoting peace

and security in the wider Asia Pacific region and reflect ASEAN’s

determination to move forward at a pace comfortable to all. In this regard, the

ARF shall remain the main forum for regional security dialogue, with ASEAN

as the primary driving force.

9 The ASEAN Security Community is open and outward looking in respect of

actively engaging ASEAN’s friends and Dialogue Partners to promote peace

and stability in the region, and shall build on the ARF to facilitate consultation

and cooperation between ASEAN and its friends and Partners on regional

security matters.

10 The ASEAN Security Community shall fully utilize the existing institutions and

mechanisms within ASEAN with a view to strengthening national and regional

capacities to counter terrorism, drug trafficking, trafficking in persons and other

transnational crimes; and shall work to ensure that the Southeast Asian Region

remains free of all weapons of mass destruction. It shall enable ASEAN to

demonstrate a greater capacity and responsibility of being the primary driving

force of the ARF.

11 The ASEAN Security Community shall explore enhanced cooperation with the

United Nations as well as other international and regional bodies for the

maintenance of international peace and security.

12 ASEAN shall explore innovative ways to increase its security and establish

modalities for the ASEAN Security Community, which include, inter alia, the

following elements: norms-setting, conflict prevention, approaches to conflict

resolution, and post-conflict peace building.

B. ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC)

1 The ASEAN Economic Community is the realization of the end-goal of

economic integration as outlined in the ASEAN Vision 2020, to create a stable,

prosperous and highly competitive ASEAN economic region in which there is a

free flow of goods, services, investment and a freer flow of capital, equitable

34

Page 38: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

economic development and reduced poverty and socio-economic disparities in

year 2020.

2 The ASEAN Economic Community is based on a convergence of interests

among ASEAN members to deepen and broaden economic integration efforts

through existing and new initiatives with clear timelines.

3 The ASEAN Economic Community shall establish ASEAN as a single market

and production base, turning the diversity that characterizes the region into

opportunities for business complementation making the ASEAN a more

dynamic and stronger segment of the global supply chain. ASEAN’s strategy

shall consist of the integration of ASEAN and enhancing ASEAN’s economic

competitiveness. In moving towards the ASEAN Economic Community,

ASEAN shall, inter alia, institute new mechanisms and measures to strengthen

the implementation of its existing economic initiatives including the ASEAN

Free Trade Area (AFTA), ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS)

and ASEAN Investment Area (AIA); accelerate regional integration in the

priority sectors; facilitate movement of business persons, skilled labor and

talents; and strengthen the institutional mechanisms of ASEAN, including the

improvement of the existing ASEAN Dispute Settlement Mechanism to ensure

expeditious and legally binding resolution of any economic disputes. As a first

step towards the realization of the ASEAN Economic Community, ASEAN

shall implement the recommendations of the High Level Task Force on

ASEAN Economic Integration as annexed.

4 The ASEAN Economic Community shall ensure that deepening and broadening

integration of ASEAN shall be accompanied by technical and development

cooperation in order to address the development divide and accelerate the

economic integration of Cambodia, Lao PDR, Myanmar and Viet Nam through

IAI and RIA so that the benefits of ASEAN integration are shared and enable all

ASEAN Member Countries to move forward in a unified manner.

5 The realization of a fully integrated economic community requires

implementation of both liberalization and cooperation measures. There is a need

to enhance cooperation and integration activities in other areas. These will

involve, among others, human resources development and capacity building;

35

Page 39: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

recognition of educational qualifications; closer consultation on macroeconomic

and financial policies; trade financing measures; enhanced infrastructure and

communications connectivity; development of electronic transactions through e-

ASEAN; integrating industries across the region to promote regional sourcing;

and enhancing private sector involvement.

C. ASEAN SOCIO-CULTURAL COMMUNITY (ASCC)

1 The ASEAN Socio-cultural Community, in consonance with the goal set by

ASEAN Vision 2020, envisages a Southeast Asia bonded together in partnership

as a community of caring societies.

2 In line with the program of action set by the 1976 Declaration of ASEAN

Concord, the Community shall foster cooperation in social development aimed

at raising the standard of living of disadvantaged groups and the rural

population, and shall seek the active involvement of all sectors of society, in

particular women, youth, and local communities.

3 ASEAN shall ensure that its work force shall be prepared for, and benefit from,

economic integration by investing more resources for basic and higher

education, training, science and technology development, job creation, and

social protection. The development and enhancement of human resources is a

key strategy for employment generation, alleviating poverty and socio-economic

disparities, and ensuring economic growth with equity. ASEAN shall continue

existing efforts to promote regional mobility and mutual recognition of

professional credentials, talents, and skills development.

4 ASEAN shall further intensify cooperation in the area of public health,

including in the prevention and control of infectious diseases, such as

HIV/AIDS and SARS, and support joint regional actions to increase access to

affordable medicines. The security of the Community is enhanced when poverty

and diseases are held in check, and the peoples of ASEAN are assured of

adequate health care.

5 The Community shall nurture talent and promote interaction among ASEAN

scholars, writers, artists and media practitioners to help preserve and promote

ASEAN’s diverse cultural heritage while fostering regional identity as well as

cultivating people’s awareness of ASEAN.

36

Page 40: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

6 The Community shall intensify cooperation in addressing problems associated

with population growth, unemployment, environmental degradation and trans-

boundary pollution as well as disaster management in the region to enable

individual members to fully realize their development potentials and to enhance

the mutual ASEAN spirit. We hereby pledge to our peoples our resolve and

commitment to bring the ASEAN Community into reality and, for this purpose,

task the concerned Ministers to implement this Declaration.

37

Page 41: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

LAMPIRAN 2. TABEL PENDUKUNG

Tabel 1. Pengeluaran Militer

Negara Pengeluaran ($) % GDPSingapore 9.707.000.000 3,6 %Malaysia 4.697.000.000 1,5 %Indonesia 6.866.000.000 0,7 %Thailand 5.387.000.000 1,5 %Vietnam 2.410.000.000 2,5 %Brunei Darussalam 327.000.000 3,1 %Laos 18.400.000 0,3 %Myanmar - -Kamboja 191.000.000 1,1 %Philippine 1.486.000.000 0,8 %Sumber : Stockholm International Peace Research Institute

Tabel 2. ASEAN Trade 2011-2012 *US$ Million

Negara2011 2012

Ekspor Impor Total Trade Ekspor Impor Total

TradeSingapore 409.443,5 365.709,1 775.152,6 409.772,1 380.986,8 790.758,9

Malaysia 228.179,1 187.542,8 415.721,9 227.387,3 196.615,5 424.002,8

Indonesia 203.496,7 177.435,6 380.932,3 190.031,8 191.689,5 381.721,3

Thailand 228.820,7 230.083,6 458.904,4 229.524,2 247.777,7 477.301,9

Vietnam 95.365,6 104.216,5 199.582,1 114.510,7 113.282,5 227.793,3

Tabel 3. Pertumbuhan GDP dan Tingkat Inflasi

Negara

GDP*US$ Million Pertumbuha

n GDP(2012)

GDP per Capita*US$

Tingkat Inflasi(2011)2010 2011 2010 2011

Singapore

227.754,8

259.858,4 1,3 % 44.862,8 50.129,9 5,2 %

Malaysia 247.328,2

287.922,8 5,6 % 8.555,5 9.940,6 3,2 %

Indonesia 708.903,6

846.821,3 6,2 % 3.027,2 3.563,0 3,8 %

Thailand 319.277,7

345.810,8 6,5 % 4.743,3 5.115,8 3,8 %

38

Page 42: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/lutfiankdrsmn/files/2013/12/Makalah-Kelom…  · Web viewHUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA-ASEAN (ANALISIS KEBIJAKAN ASEAN BALI CONCORD II) Disusun untuk

Vietnam 106.530,9

123.266,9 5,0 % 1.225,5 1403,3 18,6 %

Tabel 4. Tourist Arrival *Thousand

Negara2010 2011

Intra-ASEAN

Extra-ASEAN Total Intra-

ASEANExtra-

ASEAN Total

Singapore 4.779,6 6.859,0 11.638,7 5.372,2 7.799,1 13.171,3

Malaysia 18.937,2 5.640,0 24.577,2 18.885,3 5.829,0 24.714,3

Indonesia 2.338,5 4.664,4 7.002,9 3.258,5 4.391,2 7.649,7

Thailand 4.534,2 11.402,2 15.936,4 5.529,9 13.568,4 19.098,3

Vietnam 465,9 4.584,0 5.049,9 838,4 5.175,6 6.014,0

Tabel 5. Penduduk dan Pengangguran

Negara

Jumlah Penduduk

*2012(thousand)

Kepadatan Penduduk

*2012(Person/km2)

Pertumbuhan Penduduk

*2012

Tingkat Pengangguran

*2011

Singapore 5.312,4 7.422 2,5 % 2,9 %

Malaysia 29.518,0 89 1,6 % 3,1 %

Indonesia 244.775,8 132 1,5 % 5,0 %

Thailand 67.912,0 132 0,5 % 0,7 %

Vietnam 88.772,9 268 1,1 % 3,6 %

39