asean currency union

28
Andyan Tri Bhaswara (906585124) Luna Mantyasih Makarti (906498603) Tb. Muh Abrar Kautsar MATA UANG BERSAMA A S E A N (ASEAN CURRENCY UNION)

Upload: darmosoewito-luna

Post on 05-Aug-2015

51 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asean Currency Union

Andyan Tri Bhaswara (906585124)

Luna Mantyasih Makarti (906498603)

Tb. Muh Abrar Kautsar (906584992)

MATA UANG BERSAMA A S E

A N (ASEAN CURRENCY

UNION)

Page 2: Asean Currency Union

Latar Belakang

• Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mengarah pada penyatuan mata uang ASEAN

• “Inisiatif untuk mempromosikan penggunaan mata uang regional dalam pembayaran komersial internal ASEAN adalah bagian dari kerjasama moneter.”

(Bank Sentral Vietnam, KTT ASEAN XVI, 2010)

Page 3: Asean Currency Union

Latar Belakang (2)

Tujuan Mata Uang Bersama (Ong Keng Yong, Sekretaris umum ASEAN, Economix 2004 Conference, UI):•Stabilitas keuangan ekonomi kawasan, termasuk stabilitas harga•Biaya atau risiko bisnis lintas batas menjadi lebih rendah•Arus perdagangan intra-regional meningkat menekan harga (barang & jasa murah)•Individu tidak perlu menukar uang ketika bepergian di kawasan ini lebih mudah membandingkan harga.

Page 4: Asean Currency Union

Bisnis Jakarta –Kamis, 22 April 2010

Page 5: Asean Currency Union

Latar Belakang (3)

Potensi ASEAN (Outlook Ekonomi Indonesia 2008-2012, 2008):•Total jumlah penduduk ASEAN (567,6 juta) > Uni Eropa (hampir 500 juta orang)•Potensi pasar sangat besar total GDP mencapai sekitar US$1,1 triliun•Rasio total perdagangan terhadap GDP dari masing-masing negara ASEAN cukup tinggi ASEAN aktif dalam perdagangan internasional•FDI terus meningkat dari tahun ke tahun•Jumlah tenaga kerja melimpah

Page 6: Asean Currency Union

Latar Belakang (4)

Hambatan ASEAN:•GNP per kapita negara ASEAN belum merata GNP Singapura hampir 350 kali Myanmar (Strait Times, 2009)•Bea masuk: tarif impor Singapura 0%, rata-rata tarif impor Vietnam masih 17%•Iklim bisnis bervariasi Singapura 5 hari, Indonesia 105 hari, dan Laos 103 hari (Outlook Ekonomi Indonesia 2008-2012, 2008)•Perdagangan antarnegara ASEAN relatif rendah walaupun terus mengalami peningkatan Perdagangan di negara-negara lainnya sekitar 75% (Strait Times, 2009)

Page 7: Asean Currency Union

Latar Belakang (5)

Pasar bersama ASEAN memang akan menjadi potensi bagi

peningkatan perdagangan dan investasi. Namun, perbedaan tingkat kesejahteraan masing-masing negara menjadi salah

satu kendala bagi terealisasinya mata uang

bersama.

Page 8: Asean Currency Union

Permasalahan

“Apakah negara-negara ASEAN sudah siap untuk bersatu

membentuk mata uang bersama?”

Page 9: Asean Currency Union

Tujuan Penelitian

Mengetahui adanya kointegrasi antar negara-negara ASEAN. Negara-

negara yang terkointegrasi dianggap sudah siap

menggunakan mata uang bersama.

Page 10: Asean Currency Union

Penelitian SebelumnyaPenelitian Tujuan Data Metode Hasil

Ng (2002)Menguji korelasi shock di Asia Tenggara

GDP tahunan periode 1970-1995: 5 negara ASEAN, 15 negara UE, dan 3 negara NAFTA

SVAR

Indonesia, Malaysia, dan Singapuramemiliki derajat korelasi yang tinggiterhadap shock (cocok menggunakanmata uang bersama).

Xu, Ward, & Gan (2006)

Menganalisa kemungkinan penggunaan mata uang tunggal di 5 negara ASEAN dengan melihat konvergensi ekonomi dan kesimetrisan shock

Data tahunan GDP dan inflasi periode 1970-2004

Kalman filter dan model VAR

Singapura, Malaysia, dan Thailand merupakan kandidat terkuat untuk memulai mata uang tunggal kawasan ASEAN. Namun, berdasarkan latar belakang ekonomi penggunaan mata uang tunggal ASEAN masih jauh dari kenyataan.

Masron & Yusop (2006)

Menguji long-run relationship antara ERV dan variabel OCA di ASEAN

GDP dan exchange rate RM/SD, Baht/SD, and Peso/SD, periode 1967-2002

VECM modelTerdapat long-run equilibrium di antara variabel yang diuji.

Azali, Seng, Chin, Nazar (2008)

Meneliti long-run convergence GDP di antara Malaysia, Thailand, Singapura, Indonesia, dan Filipina

Data tahunan exchange rate , interest rate , inflation rate , deficit ratio , dan public debt ratio periode 1978-2004

Auto-Regression Distributed Lag (ARDL)

Terdapat hubungan long-run antara variabel yang diuji. Negara-negara ASEAN-5 berpotensi membentuk mata uang tunggal.

Page 11: Asean Currency Union

Metodologi Penelitian

1. Uji StasioneritasJenis pengujian yang digunakan di dalam uji stasioneritas ini adalah unit root test dengan menggunakan ADF (Augmented Dickey-Fuller) Test serta dapat juga dilihat dari ACF (Autocorrelation Function).

2. Penentuan panjang lag yang optimalPanjang lag yang optimal di lakukan untuk mengetahui seberapa jauh data atau informasi yang dibutuhkan untuk dapat digunakan di dalam membentuk suatu model persamaan regresi yang baik. Dilakukan dengan pengujian berbagai macam kriteria informasi.

Page 12: Asean Currency Union

Metodologi Penelitian (2)

3. Uji KointegrasiKointegrasi adalah pergerakan jangka panjang yang sinkron (Cheung & Yuen, 2004). Metode yang digunakan di dalam menguji kointegrasi adalah Johansen’s test. Uji Johansen juga memungkinkan untuk melihat speed of adjustment, yang mengukur deviasi dari hubungan jangka panjang secara empiris (Cheung & Yuen, 2004).

Page 13: Asean Currency Union

Metodologi Penelitian (3)

4. Vector Error Correction Model (VECM)Setelah diketahui bahwa terdapat adanya kointegrasi diantara variabel-variabel penelitian, maka kemudian kita dapat melakukan pembentukan model VECM.

Page 14: Asean Currency Union

Metodologi Penelitian (4)

Model VAR:

Model VECM:

Page 15: Asean Currency Union

Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kurs mata uang negara-negara di ASEAN, diantaranya:

•Rupiah Indonesia (IDR)•Dollar Singapura (SGD)•Ringgit Malaysia (MYR)•Baht Thailand (THB)•Peso Filipina (PHP)•Dong Vietnam (VND)•Dollar Brunei Darussalam (BND)•Kip Laos (LAK)•Kyat Myanmar (MMK)•Riel Kamboja (KHR)

Data kurs tersebut merupakan data kurs harian dengan periode 1 Januari 2000 – 29 April 2010 yang diunduh dari situs www.oanda.com.

Page 16: Asean Currency Union

Grafik Data

.00007

.00008

.00009

.00010

.00011

.00012

.00013

.00014

.00015

00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

IDR

.52

.56

.60

.64

.68

.72

.76

00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

SGD

.25

.26

.27

.28

.29

.30

.31

.32

00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

MYR

.020

.022

.024

.026

.028

.030

.032

.034

00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

THB

.017

.018

.019

.020

.021

.022

.023

.024

.025

.026

00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

PHP

.52

.56

.60

.64

.68

.72

.76

00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

BND

.000048

.000052

.000056

.000060

.000064

.000068

.000072

00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

VND

.0000

.0001

.0002

.0003

.0004

.0005

.0006

.0007

00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

LAK

.12

.16

.20

.24

.28

.32

00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

MMK

.00020

.00024

.00028

.00032

.00036

.00040

.00044

.00048

00 01 02 03 04 05 06 07 08 09

KHR

Page 17: Asean Currency Union

Data Deskriptif

SGD IDR MYR THB PHP Mean  0.618334  0.000108  0.273316  0.026193  0.020114 Median  0.598068  0.000108  0.263394  0.025436  0.019724 Maximum  0.741620  0.000142  0.319061  0.033702  0.025031 Minimum  0.539084  7.79E-05  0.255232  0.021820  0.017662 Std. Dev.  0.055361  9.33E-06  0.014711  0.002975  0.001903 Skewness  0.611158 -0.026659  1.270071  0.537291  0.721497 Kurtosis  2.105231  4.557846  3.454416  2.118807  2.684948

 Jarque-Bera  360.6456  381.8719  1046.545  303.5246  342.8572 Probability  0.000000  0.000000  0.000000  0.000000  0.000000

 Sum  2332.357  0.405686  1030.948  98.80060  75.87147 Sum Sq. Dev.  11.55765  3.28E-07  0.816049  0.033374  0.013655

 Observations  3772  3772  3772  3772  3772

Page 18: Asean Currency Union

Data Deskriptif

VND BND KHR LAK MMK Mean  6.21E-05  0.613745  0.000246  0.000117  0.160581 Median  6.19E-05  0.593120  0.000247  0.000122  0.152647 Maximum  7.13E-05  0.733192  0.000456  0.000667  0.299195 Minimum  5.15E-05  0.540979  0.000230  9.12E-05  0.145575 Std. Dev.  4.22E-06  0.052334  9.38E-06  2.67E-05  0.032057 Skewness  0.208803  0.672008  3.390523  14.45062  4.032895 Kurtosis  3.424959  2.201340  70.14679  291.6086  17.53136

 Jarque-Bera  55.79163  384.1525  715842.9  13222467  43412.17 Probability  0.000000  0.000000  0.000000  0.000000  0.000000

 Sum  0.234146  2315.047  0.928158  0.443162  605.7130 Sum Sq. Dev.  6.71E-08  10.32825  3.32E-07  2.69E-06  3.875252

 Observations  3772  3772  3772  3772  3772

Page 19: Asean Currency Union

Uji Stasioneritas

SGD IDR MYR THB PHP

Level -2.889857(0.1658)

-3.394986(0.0521)

-1.606437(0.7907)

-3.011956(0.1289)

-2.798548(0.1978)

1st difference

-56.91670(0.0000)

-39.68788(0.0000)

-12.50983(0.0000)

-12.06845(0.0000)

-68.27162(0.0000)

VND BND LAK MMK KHR

Level -1.264300 (0.8959)

-2.990611 (0.1349)

-7.383667 (0.0000)

-4.328477 (0.0004)

-1.922585 (0.3221)

1st difference

-18.03156 (0.0000)

-22.67455 (0.0000)

-20.64196 (0.0000)

-61.72365 (0.0001)

-24.28689 (0.0000)

Unit Root Test

* t-statistic(Prob)

Page 20: Asean Currency Union

Uji Stasioneritas

Berdasarkan Unit Root Test, data kurs seluruh negara ASEAN sudah mengikuti proses I(1), kecuali negara Laos (LAK) dan Myanmar (MMK).

Sehingga data kurs yang digunakan untuk uji kointegrasi adalah kurs negara-negara berikut:

•Rupiah Indonesia (IDR)•Dollar Singapura (SGD)•Ringgit Malaysia (MYR)•Baht Thailand (THB)•Peso Filipina (PHP)•Dong Vietnam (VND)•Dollar Brunei Darussalam (BND)•Riel Kamboja (KHR)

Page 21: Asean Currency Union

Panjang Lag Optimal

Dari data kurs 8 negara tersebut lalu dibentuk

model VAR dan ditentukan panjang lag yang

optimal untuk model VAR tersebut.

Menggunakan kriteria nilai AIC untuk menentukan

panjang lag yang optimal, ternyata didapatkan

model VAR tersebut memiliki panjang lag 23.

Page 22: Asean Currency Union

Uji Kointegrasi

Data Trend: None None Linear Linear Quadratic

Test Type No Intercept Intercept Intercept Intercept Intercept

No Trend No Trend No Trend Trend Trend

Trace 1 1 1 1 1

Max-Eig 1 1 1 1 1

 *Critical values based on MacKinnon-Haug-Michelis (1999)

Page 23: Asean Currency Union

Uji KointegrasiUnrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None *  0.018839  212.9818  187.4701  0.0013At most 1  0.010232  141.6987  150.5585  0.1415At most 2  0.009278  103.1513  117.7082  0.2874At most 3  0.006449  68.21582  88.80380  0.5769At most 4  0.004758  43.96703  63.87610  0.6940At most 5  0.003769  26.09267  42.91525  0.7324At most 6  0.002364  11.93989  25.87211  0.8161At most 7  0.000819  3.070947  12.51798  0.8680

 Trace test indicates 1 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level * denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level **MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Page 24: Asean Currency Union

Uji KointegrasiUnrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None *  0.018839  71.28307  56.70519  0.0010At most 1  0.010232  38.54738  50.59985  0.4883At most 2  0.009278  34.93552  44.49720  0.3686At most 3  0.006449  24.24879  38.33101  0.7241At most 4  0.004758  17.87436  32.11832  0.8086At most 5  0.003769  14.15278  25.82321  0.7094At most 6  0.002364  8.868946  19.38704  0.7379At most 7  0.000819  3.070947  12.51798  0.8680

 Max-eigenvalue test indicates 1 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level * denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level **MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Page 25: Asean Currency Union

VECM

Speed of adjustment

Error Correction: D(SGD) D(IDR) D(MYR) D(THB)

CointEq1 -0.020939  5.62E-06 -0.004044 -0.001401

 (0.00860)  (4.6E-06)  (0.00812)  (0.00067)

[-2.43352] [ 1.22546] [-0.49786] [-2.09723]

Error Correction: D(PHP) D(VND) D(BND) D(KHR)

CointEq1 -0.000142 -4.64E-08  0.087014 -2.36E-05

 (0.00052)  (2.5E-06)  (0.01609)  (2.1E-05)

[-0.27091] [-0.01885] [ 5.40904] [-1.12821]

Page 26: Asean Currency Union

Kesimpulan

Hasil dari uji kointegrasi mengindikasikan data tersebut terkointegrasi melalui satu vektor kointegrasi. Sehingga dapat dikatakan, walaupun data kurs mata uang kedelapan negara tersebut bervariasi namun akan memiliki pergerakan jangka panjang yang sinkron.

Hasil kointegrasi tersebut juga dapat dilihat sebagai sebuah necessary condition untuk membentuk mata uang bersama (Cheung & Yuen, 2004). Sehingga hasil uji kointegrasi tersebut mendukung diterapkannya mata uang bersama antara negara-negara Asean, khususnya Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam dan Kamboja.

Page 27: Asean Currency Union

Kesimpulan

Dari koefisien speed of adjustment dari model VECM, dapat

disimpulkan bahwa:

1.Singapura harus menurunkan pergerakan kurs sebesar 2%

dalam jangka panjang untuk mencapai ekuilibrium.

2.Thailand harus menurunkan pergerakan kurs sebesar 0.1%

dalam jangka panjang untuk mencapai ekuilibrium.

3.Brunei Darussalam harus meningkatkan pergerakan kurs

sebesar 8% dalam jangka panjang untuk mencapai ekuilibrium.

Page 28: Asean Currency Union

Andyan Tri Bhaswara (906585124)

Luna Mantyasih Makarti (906498603)

Tb. Muh Abrar Kautsar (906584992)

Terima KasihTerima Kasih