bleaching training

20
PENGGUNAAN CAMPURAN SODIUM PERBORAT DAN PENGGUNAAN CAMPURAN SODIUM PERBORAT DAN AIR DALAM PERAWATAN PEMUTIHAN GIGI AIR DALAM PERAWATAN PEMUTIHAN GIGI INTRAKORONA INTRAKORONA drg. Anggraeni, SpKG. BLEACHING TRAINING BLEACHING TRAINING

Upload: aditya-eka-nurcahya

Post on 12-Dec-2015

247 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bleaching Training

TRANSCRIPT

PENGGUNAAN CAMPURAN SODIUM PERBORAT PENGGUNAAN CAMPURAN SODIUM PERBORAT DAN AIR DALAM PERAWATAN PEMUTIHAN GIGI DAN AIR DALAM PERAWATAN PEMUTIHAN GIGI

INTRAKORONAINTRAKORONA

drg. Anggraeni, SpKG.

BLEACHING TRAININGBLEACHING TRAINING

PendahuluanPendahuluan

KasusKasus

Tahap PerawatanTahap Perawatan

DiskusiDiskusi

KesimpulanKesimpulan

SaranSaran

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Penyebab perubahan warna• Faktor ekstrinsik• Faktor intrinsik

Gigi non vital berubah warna, karena : Jaringan nekrotik + produk jaringan

atau darah Fe + S FeS berpenetrasi ke

tubuli dentin warna abu-abu sampai hitam kebiruan

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Bahan pemutih gigi intrakorona

Ho dan Goerig, 1989 :• Superoksol tingkat keberhasilan

93%• Campuran Sodium Perborat +

Superoksol tingkat keberhasilan 75%

• Campuran Sodium Perborat + air tingkat keberhasilan 53%

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Superoksol :• oksidator 2 kali lebih kuat dibandingkan

dengan sodium perborat. (Steiner, 1995). • tidak stabil, cepat melepas oksigen,

dapat meledak, dan dapat merusak jaringan lunak serta lebih reaktif dalam proses pemutihan

Sodium perborat :• bersifat stabil dalam keadaan kering, • lebih aman dibandingkan dengan

superoksol. • dengan bantuan asam, air hangat atau

air bahan ini mudah berubah menjadi natrium metaborat dan oksigen nasen. (Walton, 1989).

KASUS

• Seorang penderita wanita berumur 21 tahun datang ke RSGM-FKGUI, Bagian Konservasi Gigi dengan keluhan utama gigi depan kiri atas berubah warna. Setahun yang lalu pasien mengeluh sakit pada gigi tersebut, dan kemudian dilakukan perawatan saluran akar serta ditumpat dengan tumpatan sewarna. Empat bulan yang lalu pada gigi tersebut dilakukan perawatan ulang dan setelah rasa nyeri mereda pasien mengatakan bahwa sedikit demi sedikit giginya mengalami perubahan warna.

TAHAP PERAWATAN

• Gutta perca dikurangi 2mm• Peletakkan barrier

Steiner,1995

TAHAP PERAWATAN

• Prosedur pemutihan

TAHAP PERAWATAN

• Setelah pemutihan

DISKUSI

Rotstein (1993) :• Digunakan sodium perborat dan air dalam

bentuk pasta kental. Campuran hidrogen peroksida dan sodium perborat tidak perlu digunakan, karena bila dibandingkan dengan campuran sodium perborat dan air keberhasilan regresi warnanya tidak berbeda bermakna secara statistik.

Kaneko (2000):• Pemutihan tanpa hidrogen peroksida

adalah langkah aman.

DISKUSI

• Hasil pemutihan menunjukkan bahwa warna yang sesuai dicapai pada kunjungan keempat.

• Keberhasilan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Banyaknya jaringan karies yang diambil dalam prosedur pemutihan gigi memudahkan kerja bahan pemutih. Masuknya bahan pemutih ke dalam tubuli dentin lebih mudah pada kavitas yang bersih.

2. Memilih bahan pemutih yang aman yaitu bahan tanpa hidrogen peroksida (Kaneko, 2000).

3. Melakukan prosedur pemutihan dengan teknik termokatalitik dan teknik walking bleach.

DISKUSI

• Perembesan oksigen bebas ke lateral atau ke periapeks harus dicegah dengan cara:

1. Pemakaian isolator karet lebih aman dibandingkan dengan isolasi gulungan kapas. Bila menggunakan isolasi kapas gulung, operator harus lebih berhati-hati agar rembesan oksigen nasen dari bahan pemutih tidak mengenai jaringan sekitar.

2. Memberi lapisan setebal 2 mm di atas gutta perca di bawah perlekatan sementum-email baik dengan semen seng fosfat atau cavit seperti ajuran McInnerney (1992) .

KESIMPULAN

1. Pemutihan gigi dengan menggunakan campuran sodium perborat dan air dinyatakan berhasil mengubah gigi dengan warna C3 menjadi A35 dalam waktu yang relatif singkat.

2. Tidak dijumpai tanda keradangan di sekitar gigi akibat gigi yang dilapis dengan semen seng fosfat dan isolasi kapas gulung selama proses pemanasan.

SARAN

1. Perlu pemeriksaan periodik untuk mendeteksi kemungkinan adanya resorbsi eksterna di servikal gigi atau di apeks.

2. Perlu diteliti macam-macam semen pelapis untuk mecegah kemungkinan perembesan ke arah servikal dan apikal gigi.

3. Perlu diteliti bahan pemutih gigi intrakorona yang paling aman dan efektif.

Terima Kasih

drg. Anggraeni, SpKG.

Sebelumperawatan

Setelahperawatan