bioteknologi secara luas disebut

3
bioteknologi secara luas disebut sebagai penggunaan teknologi berbasis biologis dan proses untuk menghasilkan produk yang berbeda. Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan atau penelitian . Dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan. Dan dengan kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang maksimal. Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut untuk terampil dalam alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut harus dibarengi dengan ketelitian dalam melakukan suatu percobaan ataupun penelitian sehingga didapatkan hasil yang maksimal. Penggunaan alat-alat laboratorium merupakan suatu cara untuk mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium. Dalam menggunakan alat-alat laboratorium, sebaiknya pengguna melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium yang akan digunakan. Sterilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan mikroba yang tidak di inginkan. Dengan pengenalan alat-alat laboratorium. Kita dapat mengetahui berbagai macam alat yang terdapat di Laboratorium. Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan mikrobiologi. Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja yang berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal yang berbahaya.

Upload: desimurniningsih

Post on 14-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bioteknologi

TRANSCRIPT

bioteknologi secara luas disebutsebagai penggunaan teknologi berbasis biologis dan proses untuk menghasilkan produk yang berbeda.Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan atau penelitian . Dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan.Dan dengan kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang maksimal.Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut untuk terampil dalam alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut harus dibarengi dengan ketelitian dalam melakukan suatu percobaan ataupun penelitian sehingga didapatkan hasil yang maksimal.Penggunaan alat-alat laboratorium merupakan suatu cara untuk mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium. Dalam menggunakan alat-alat laboratorium, sebaiknya pengguna melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium yang akan digunakan. Sterilisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menghilangkan mikroba yang tidak di inginkan.Dengan pengenalan alat-alat laboratorium. Kita dapat mengetahui berbagai macam alat yang terdapat di Laboratorium. Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan mikrobiologi. Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja yang berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal yang berbahaya.Dalam bidang pertanian, penggunaan teknik budidaya konvensional dalam medium tanah atau pasir seringkali menghadapi kendala teknis, lingkungan maupun waktu. Sebagai contoh, perbanyakan tanaman dengan biji memerlukan waktu yang relatif lama dan seringkali hasilnya tidak seperti tanaman induknya. Kendala lain adalah gangguan alam baik yang abiotik maupun biotik (hama dan penyakit). Kebutuhan akan bibit tanaman dalam jumlah besar, berkualitas, bebas hama dan penyakit serta harus tersedia dalam waktu singkat seringkali tidak dapat dicapai dengan metode konvensional bak secara generatif maupun vegetatif. Istilah kultur jaringan mengacu pada teknik untuk menumbuhkan jasad multiseluler dalam medium padat maupun medium cair menggunakan jaringan yang diambil dari jasad tersebut. Teknik ini sekarang telah berkembang luas sehingga bagian yang tanaman digunakan sebagai bahan awal perbanyakan tidak hanya berupa jaringan melainkan juga dalam bentuk sel. Secara umum kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tanaman dengan menggunakan wadah yang tembus pandang dan dalam kondisi yang steril serta dalam kondisi yang aseptik. Kondisi aseptik (bebas mikroorganisme/patogen) merupakan salah satu prasyarat keberhasilan teknik kultur jaringan. Semua alat-alat yang digunakan dalam teknik kultur jaringan harus steril dan aseptik.Berdasarkan uraian di atas maka haruslah dilakukan praktikum pengenalan alat ini sehingga praktikan dapat mengetahui alat-alat yang akan digunakan dalam laboratorium kultur jaringan dan cara-cara penggunaan alat tersebut.http://sutarno.staff.mipa.uns.ac.id/category/jurnal/buffer ekstraksi CTAB yangmempunyai fungsi untuk melisiskan membran sel danmembran fosfolipid bilayer. fenolkloroform yang berfungsi sebagai pendenaturasi protein. etanol yang berfungsi sebagaipenghilang fenol-kloroform. Apabila fenol-kloroform masih berada di dalam sampel maka ada kemungkinan akanmenghambat kerja enzim-enzim restriksi atau enzim lainyang digunakan untuk analisis molekuler. mercatoethanol akan mereduksi senyawa-senyawa fenolikyang keberadaannya dapat merusak kualitas DNA. Istilah bioteknologi memepunyai pengertian penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia dan rekayasa dalam pengolahan bahan dengan memanfaatkan agensia jasad hidup dan komponen-komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa. Hal ini berarti bahwa semua produk atau jasa yang berasal dari jasad hidup atau komponennya dan yang dihasilkan dari penerapan teknik biologi, biokimia dan rekayasa adalah produk atau jasa bioteknologi. Secara umum bioteknologi dapat diklasifikasikan menjadi 2 aras yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional, penerapan teknik-teknik biologi, biokimia atau rekayasa masih sangat terbatas sehingga belum mencapai aras rekayasa molekular yang terarah, dalam hal ini agensia jasad hidup digunakan sebagaimana apa adanya. Jika pun ada rekayasa, maka rekayasa tersebut masih dalam aras yang belum sepenuhnya dapat dikendalikan. Sebagai contoh, untuk meningkatkan produksi etanol oleh mikrobia tertentu, para ilmuwan telah menerapkan teknik mutasi genetik sejak puluhan tahun yang silam. Teknik mutasi yang diterapkan pada awal perkembangannya, dilakukan secara acak sehingga hasil mutasi tidak dapat sepenuhnya dikendalikan atau diramalkan. Sedangkan bioteknologi modern telah mencapai aras rekayasa yang jauh lebih terarah sehingga hasilnya dapat lebih atau bahkan sepenuhnya dikendalikan. Sebagai contoh, sekarang telah dimungkinkan untuk melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad secara sangat terarah sehingga hasil manipulasi tersebut dapat diramalkan secara lebih pasti (Yuwono 2006).