bioteknologi plpg

46
26 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar Satu Untuk UNM PENDAHULUAN Guru profesional hendaknya memiliki kompetensi pedagogik, personal (sosial dan budi pekerti) dan profesional. Materi yang dikembangkan dalam modul ini merupakan bagian dari pengembangan kompetensi profesional guru Biologi pada jenjang sekolah menengah. Pada setiap bagian Anda akan diperhadapkan dengan sejumlah kasus dan diharapkan Anda mampu menganalisisnya secara kritis guna mendapatkan sebuah pemahaman pemecahan masalah. Oleh sebab itu diharapkan Anda menelaah secara seksama materi yang terkait dengan kasus yang dikemukakan di dalam modul ini secara sungguh-sungguh. Bila ada permasalahan yang kurang jelas, mintalah petunjuk dari fasilitator. Kompetensi Menguasai keilmuan, kajian kritis dan pendalaman materi ajar biologi dalam konteks kurikulum sekolah. Sub kompetensi 1. Menguasai konsep dasar dan langkah-langkah pengamatan dalam biologi. 2. Menguasai materi ajar metabolisme dalam konteks kurikulum sekolah 3. Menguasai materi ajar bioteknologi dalam konteks kurikulum sekolah 4. Menguasai materi ajar biologi sel dalam konteks kurikulum sekolah 5. Menguasai materi ajar keanekaragaman hayati dan interaksi mahluk hidup dengan lingkungan dalam konteks kurikulum sekolah Indikator 1. Menganalisis fakta, konsep, prinsip dan teori dalam biologi yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. 2. Menguasai tahapan dan/atau prosedur pengamatan melalui kegiatan praktikum biologi 3. Menganalisa fenomena penerapan konsep dasar anabolisme karbohidrat dalam kehidupan 4. Melakukan uji karbohidrat secara sederhana 5. Menganalisis karakter protein berdasarkan struktur dan fungsinya 6. Menganalisis tahapan dalam metabolisme protein 7. Melakukan uji protein secara sederhana 8. Menganalisis karakter lemak berdasarkan setruktur dan fungsinya

Upload: firdausfirsyah

Post on 19-Oct-2015

126 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 26 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    PENDAHULUAN

    Guru profesional hendaknya memiliki kompetensi pedagogik, personal (sosial dan

    budi pekerti) dan profesional. Materi yang dikembangkan dalam modul ini merupakan bagian

    dari pengembangan kompetensi profesional guru Biologi pada jenjang sekolah menengah.

    Pada setiap bagian Anda akan diperhadapkan dengan sejumlah kasus dan diharapkan Anda

    mampu menganalisisnya secara kritis guna mendapatkan sebuah pemahaman pemecahan

    masalah. Oleh sebab itu diharapkan Anda menelaah secara seksama materi yang terkait

    dengan kasus yang dikemukakan di dalam modul ini secara sungguh-sungguh. Bila ada

    permasalahan yang kurang jelas, mintalah petunjuk dari fasilitator.

    Kompetensi

    Menguasai keilmuan, kajian kritis dan pendalaman materi ajar biologi dalam konteks

    kurikulum sekolah.

    Sub kompetensi

    1. Menguasai konsep dasar dan langkah-langkah pengamatan dalam biologi.

    2. Menguasai materi ajar metabolisme dalam konteks kurikulum sekolah

    3. Menguasai materi ajar bioteknologi dalam konteks kurikulum sekolah

    4. Menguasai materi ajar biologi sel dalam konteks kurikulum sekolah

    5. Menguasai materi ajar keanekaragaman hayati dan interaksi mahluk hidup dengan

    lingkungan dalam konteks kurikulum sekolah

    Indikator

    1. Menganalisis fakta, konsep, prinsip dan teori dalam biologi yang sesuai dengan

    materi yang akan diajarkan.

    2. Menguasai tahapan dan/atau prosedur pengamatan melalui kegiatan praktikum

    biologi

    3. Menganalisa fenomena penerapan konsep dasar anabolisme karbohidrat dalam

    kehidupan

    4. Melakukan uji karbohidrat secara sederhana

    5. Menganalisis karakter protein berdasarkan struktur dan fungsinya

    6. Menganalisis tahapan dalam metabolisme protein

    7. Melakukan uji protein secara sederhana

    8. Menganalisis karakter lemak berdasarkan setruktur dan fungsinya

  • 27 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    9. Melakukan uji lemak secara sederhana

    10. Menganalisis prinsip-prinsip ilmiah dalam pembuatan produk-produk atau jasa

    bioteknologi yang digunakan dalam berbagai aspek keidupan manusia

    11. Membedakan bioteknologi konvensional dan modeen berdasarkan proses dan

    produknya

    12. Merancang percobaan bioteknologi sederhana

    13. Menganalisis tahapan dalam proses pembuatan produk bioteknologi yang

    menggunakan DNA rekombinan

    14. Menganalisis struktur sel

    15. Menganalisis tahapan pembelahan sel

    16. Menerapkan dasar-dasar pengelompokan makhluk hidup

    17. Menggambarkan daur hidup suatu taksa makhluk hidup

    18. Menganalisis interaksi makhluk hidup dengan lingkungnnya

    Deskripsi Materi

    Pada bagian akhir pelaksanaan PLPG ini, Anda dituntut untuk mencapai kompetensi

    dan sub kompetensi di atas berdasarkan indikator-indikatornya. Untuk itu lakukan kajian

    kritis dalam diskusi yang meliputi metabolisme, bioteknologi, biologi sel dan

    keanekaragaman hayati serta interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.

    KEGIATAN BELAJAR 1

    METABOLISME

    A. Fotosintesis

    Fotosintesis adalah bioproses yang paling penting di bumi, dimana tumbuhan hijau

    dan bakteri berklorofil memanfaatkan energi sinar matahari untuk mensintesis bahan organik

    dari molekul anorganik sederhana. Molekul organik yang menyusun dunia hidup berasal

    langsung atau tidak langsung dari materi organik hasil fotosintesis. Hanya proses fotosintesis

    yang membebaskan oksigen untuk digunakan oleh semua bentuk kehidupan dalam proses

    respirasi. Kloroplas adalah organel yang melakukan fotosintesis bagaikan sel surya untuk

    menghasilkan karbohidrat.

    Dalam sebuah kasus; Seorang guru biologi bermaksud mengajarkan secara

    menyeluruh dan mendalam tentang konsep dasar fotosintesis kepada muridnya agar tuntas

    menguasai aspek (i) energi elektromagnetik, (ii) spektrum kerja cahaya, (iii) struktur

    kloroplas, (iv) reaksi fotofosforilasi, (v) reaksi fiksasi karbondioksida, dan (vi) transport hasil

    fotosintesis, serta berbagai aspek faktual yang terkait dalam kehidupan sehari-hari, termasuk

  • 28 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    prosedur pengamatan fotosintesis. Oleh karena itu sang guru membutuhkan formulasi rinci

    dari konsep dasar fotosintesis dalam bentuk deskripsi lengkap tentang fotosintesis dalam

    konteks kurikulum sekolah menengah.

    LATIHAN 1.

    Diskusikan secara berkelompok dan klasikal dengan total waktu dua jam, agar Anda

    dapat mengkaji secara mendalam konsep dasar fotosintesis untuk membedakan dengan

    katabolisme, menghubungkan struktur kloroplas dengan proses fotosintesis, membedakan

    reaksi terang dengan reaksi gelap berdasarkan proses dan produknya, serta

    menghubungkan proses dan produk fotosintesis dengan kebutuhan hidup makhluk hidup,

    termasuk manusia, sehingga Anda semua memahami dengan wawasan luas mengenai:

    a. Aspek-aspek utama proses fotosintesis;

    b. Urutan langkah proses dalam reaksi terang dan reaksi gelap fotosintesis;

    c. Istilah spektrum serapan, akseptor elektron, fotofosforilasi dan spectrum kerja;

    d. Perbedaan antara reaksi terang dan reaksi gelap, fosforilasi siklik dan fotofosforilasi non-

    siklik, fotosintesis C3, C4, dan CAM;

    e. Proses transport hasil fotosintesis

    f. Aspek faktual yang terkait dalam kehidupan sehari-hari, termasuk prosedur pengamatan

    fotosintesis.

    B. Respirasi Seluler

    Oksidasi senyawa organik melepaskan energi yang tersimpan untuk digunakan oleh

    organisme dalam melakukan proses metabolisme. Bahan karbohidrat sebagai sumber energi

    diperoleh dalam bentuknya yang kompleks, seperti diskarida dan amilum serta glikogen.

    Tahap awal metabolisme karbohidrat adalah mengubah polimer karbohidrat menjadi bentuk

    lebih sederhana, terlarut dan dapat diangkut melintasi membran usus untuk disalurkan ke

    jaringan.

    Respirasi seluler adalah proses dimana energi kimia dari molekul makanan

    dilepaskan dan sebagian ditangkap dalam bentuk ATP. Karbohidrat, lemak dan protein

    adalah bahan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam respirasi seluler, tetapi

    glukosa adalah yang paling umum digunakan sebagai contoh untuk mempelajari reaksi dan

    jalur yang terlibat.

    Kasus yang terjadi; dimana siswa sebuah sekolah menengah memperoleh

    pengalaman belajar tentang metabolisme karbohidrat hanya dengan mendalami materi dari

    gurunya sebagai berikut:

  • 29 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Respirasi seluler dibagi menjadi 3 proses metabolisme, yaitu: glikolisis, siklus krebs

    dan fosforilasi oksidatif. Setiap bagian tersebut terjadi pada bagian tertentu di dalam sel dan

    dipengaruhi keberadaan oksigen. Dalam keadaan tanpa oksigen, respirasi terdiri dari dua

    jalur metabolisme: glikolisis dan fermentasi. Keduanya berlangsung di sitosol.

    1. Produksi ATP dari glukosa

    Pada respirasi seluler, energi kimia dalam berbagai nutrien, seperti glukosa diubah

    menjadi adenosine triphosphate (ATP). Dalam bentuk ini, ATP dapat diangkut untuk

    menyediakan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi metabolisme.

    Molekul ATP dapat menyimpan energi dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi

    yang bergabung pada gugus terminal. Dalam bentuk ini energi dapat disimpan dalam sebuah

    lokasi, kemudian berpindah dari suatu bagian ke bagian lain sel, di mana dapat dilepaskan

    untuk mendorong reaksi biokimia lainnya. Energi yang tersimpan pada ATP dalam suatu

    lokasi dilepaskan dari ATP ketika ikatan fosfat pada gugus terminal terputus.

    2. Tinjauan Khusus pada molekul Pembawa elektron

    Sejumlah molekul dapat berperan sebagai pembawa elektron dalam sistem biologi.

    Dalam respirasi seluler, ada dua pembawa elektron yang memiliki peranan penting,

    nikotinamida adenine dinukleotida (disingkat NAD+, dalam bentuk teroksidasinya) dan flavin

    adenine dinukleotida (disingkat FAD dalam bentuk teroksidasinya). Molekul NAD+ digunakan

    untuk menerima elektron (menjadi tereduksi) dalam beberapa reaksi kimia pada glikolisis

    dan siklus krebs. NAD+ menerima sebuah ion hidrogen (H+) dan dua elektron (2e-) sehingga

    tereduksi menjadi NADH + H+. NADH bergerak ke rantai transpor elektron dan melepaskan

    sepasang elektronnya (menjadi teroksidasi) ke senyawa pertama dalam rantai tersebut.

    3. Glikolisis

    Dalam glikolisis, gula berkarbon 6 (glukosa), dipecah menjadi 2 molekul berkarbon 3

    yaitu piruvat. Perubahan ini menghasilkan secara bersih 2 molekul ATP dan 2 molekul NADH.

    Terdapat 4 bagian penting dalam glikolisis:

    1) Aktivasi glukosa oleh ATP

    2) Pemecahan glukosa menjadi 2 bagian yang terfosforilasi

    3) Reduksi NAD+ menjadi NADH

    4) Fosforilasi ADP

    4. Siklus Krebs

    Siklus krebs berlangsung pada matriks mitokondria dan menghasilkan sebuah kolam

    energi kimia (ATP, NADH, dan FADH2) dari oksidasi piruvat yang merupakan hasil akhir dari

    glikolisis.

  • 30 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Piruvat diangkut ke dalam mitokondria dan melepaskan karbondioksida untuk

    membentuk asetil-KoA, sebuah molekul berkarbon 2. Ketika Asetil-KoA dioksidasi menjadi

    karbondioksida pada siklus krebs, energi kimia dilepaskan dan tersedia dalam bentuk NADH,

    FADH+ dan ATP.

    Hasil akhir respirasi aerob 38 ATP jika shuttle malat digunakan dalam pengangkutan

    NADH hasil glikolisis ke mitokondria dan 36 ATP apabila shuttle glyserol-P yang

    digunakannya, hal ini terjadi karena membran mitokondria impermeabel terhadap NAD+

    ataupun NADH sehingga untuk memasuki mitokondria dibutuhkan ulang-alik/shuttle malat

    ataupun aspartat .

    a. Fosforilasi oksidasi melalui rantai transpor elektron

    Rantai transpor elektron memungkinkan pelepasan sejumlah besar energi kimia yang

    tersimpan dalam NAD+ tereduksi (NADH) dan FADH tereduksi (FADH2). Energi yang

    dilepaskan tersedia dalam bentuk ATP (3 ATP per NADH dan 2 ATP per FADH2)

    NADH + H+ + 3 ADP + 3 Pi + 1/2 O2 NAD+ + H2O + 3 ATP

    FADH2 + 2 ADP + 2 Pi + 1/2 O2 FAD+ + H2O + 2 ATP

    Rantai transpor elektron (RTE) terdiri dari sebuah rangkaian molekul, sebagian besar

    protein, yang tertanam pada membran dalam mitokondria.

    b. Tinjauan khusus rantai transpor elektron

    Secara mudah, molekul dalam RTE dibagi menjadi empat kompleks. Kompleks II

    ditunjukkan oleh koenzim Q. enzim ATPsintase berfungsi dalam fosforilasi ADP menjadi ATP

    pada sebuah proses yang disebut kemiosmosis.

    5. Fermentasi

    Semua sel dapat mensintesis ATP melalui proses glikolisis. Pada berbagai sel, apabila

    tidak tersedia oksigen, piruvat mengalami fermentasi. Fermentasi melengkapi glikolisis dan

    memungkinkan ATP dihasilkan secara terus menerus walaupun tanpa oksigen. Dengan

    mengoksidasi NADH yang dihasilkan dalam glikolisis, fermentasi meregenerasi NAD+, yang

    mana dapat digunakan kembali dalam glikolisis untuk menghasilkan ATP yang lebih banyak.

    Jalur Fermentasi

    Dengan adanya oksigen, elektron yang dilepaskan dari glukosa dibawa ke oksigen

    sehingga oleh pembawa elektron; glukosa teroksidasi dan oksigen tereduksi menjadi air.

    Tetapi, dalam keadaan tanpa oksigen, banyak sel menghasilkan ATP melalui glikolisis dan

  • 31 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    fermentasi. Dalam fermentasi NADH yang tereduksi yang dihasilkan pada glikolisis diubah

    kembali menjadi NAD+ yang teroksidasi.

    Ada 2 jenis fermentasi. Kedua jenis fermentasi tersebut meregenerasi NAD+ yang

    teroksidasi, yang diperlukan dalam glikolisis dan selanjutnya melanjutkan produksi ATP

    melalui jalur tersebut.

    1) Fermentasi alkohol

    Pada fermentasi alkohol, asam piruvat dari glikolisis kehilangan satu karbon dalam

    bentuk karbondioksida untuk membentuk asetaldehid, kemudian tereduksi menjadi etil

    alkohol oleh NADH. Ketika asetaldehid direduksi menjadi etil alkohol, NADH menjadi NAD+

    (mengalami oksidasi). Fermentasi jenis ini secara umum berlangsung pada ragi. Seperti

    fermentasi asam laktat, fermentasi alcohol memungkinkan glikolisis dapat berlanjut dengan

    memastikan NADH dikembalikan dalam bentuk teroksidasinya (NAD+).

    2) Fermentasi asam laktat

    Pada fermentasi asam laktat, asam piruvat dari glikolisis tereduksi menjadi asam

    laktat oleh NADH, yang kemudian teroksidasi menjadi NAD+. Peristiwa ini secara umum

    terjadi pada sel otot. Fermentasi asam laktat memungkinkan glikolisis berlanjut dengan

    memastikan NADH dikembalikan dalam bentuk teroksidasinya (NAD+).

    6. Glukosa dan energi

    Energi kimia tersimpan dalam glukosa menghasilkan jauh lebih banyak ATP dalam

    respirasi aerob dibandingkan respirasi tanpa oksigen (fermentasi). Setiap molekul glukosa

    dapat menghasilkan 36 38 molekul ATP (tergantung pada shutle yang dilewati) pada

    respirasi aerob tetapi hanya 2 molekul ATP pada respirasi tanpa oksigen (melalui glikolisis

    dan fermentasi).

    Mitokondria pada otak dan jaringan otot rangka menggunakan metode yang kurang

    efisien dalam menggunakan NADH di sitosol yang tidak memerlukan transpor membran.

    Pada mekanisme ini, NADH di sitosol memberikan elektron kepada senyawa yang berada

    pada permukaan luar membran dalam mitokondria. Mekanisme ini menghasilkan hanya 2

    ATP per NADH, sehingga 36 ATP dihasilkan dari tiap molekul glukosa.

    Tinjauan khusus NADH di sitosol

    Rentang yang diberikan untuk jumlah molekul ATP yang dihasilkan dari satu molekul

    glukosa karena perbedaan dalam pengolahan NADH di sitosol. Sebagai hasil dari glikolisis, 2

    molekul NADH dihasilkan di dalam sitoplasma dari setiap molekul glukosa; tetapi, NADH yang

    dihasilkan pada sitosol tidak dapat melintasi membran dalam mitokondria untuk sampai ke

    rantai transfer elektron yang berada pada matriks mitokondria.

  • 32 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Dalam sel hewan terdapat dua mekanisme dalam menggunakan NADH di sitosol

    dalam respirasi; mekanisme yang satu lebih efisien dibandingkan yang lain. Sel hati, ginjal

    dan jantung memanfaatkan metode yang lebih efisien (malat-aspartat shuttle). Dalam

    mekanisme ini, NADH mereduksi senyawa di dalam sitosol, yang kemudian memungkinkan

    untuk melintasi membran menuju ke matriks, dimana terjadi regenerasi NADH melalui

    reduksi NAD+. NADH mendonorkan elektron ke RTE dimana dapat dihasilkan 3 ATP sehingga

    38 ATP dihasilkan setiap molekul glukosa

    LATIHAN 2.

    Diskusikan secara berkelompok dan komunikasikan secara klasikal dengan total

    waktu satu jam, tentang tambahan rincian materi terkait dengan katabolisme karbohidrat,

    sehingga dengan tambahan rincian materi tersebut dapat melengkapi dan memperdalam

    penguasaan konsep dasar katabolisme karbohidrat dan penerapannya dalam kehidupan.

    Mintalah bantuan pada fasilitator jika menemukan masalah yang tidak dapat diselesaikan.

    C. Protein dan Lemak

    1. Protein

    Protein yang dicerna sebagai bagian dari diet kita tidak sama dengan protein yang

    diperlukan oleh tubuh. Juga tidak dapat langsung diserap oleh usus. Oleh karena itu, protein

    terlebih dahulu harus dicerna menjadi asam amino sebelum diserap ke dalam aliran darah.

    Protein merupakan kelompok senyawa biomolekul yang sangat beragam. Sejumlah besar

    protein yang berbeda ada di alam, jumlah jenis protein sebenarnya tidak diketahui. Mereka

    memiliki berbagai fungsi yang berbeda di alam.

    Meskipun beragam, semua protein memiliki struktur dasar yang sama - mereka

    semua tersusun dari rantai subunit yang disebut asam amino. Hanya ada dua puluh asam

    amino yang berbeda, yang ketika diatur dalam kombinasi yang berbeda, membuat semua

    protein yang berbeda.

    Keragaman protein ditentukan oleh urutan asam amino. Struktur molekul protein

    terdiri dari 50 sampai ribuan asam amino. Pengaturan yang mungkin berbeda dari dua puluh

    asam amino dalam polimer panjang ini sangat besar.

    1. Kegunaan asam amino; asam amino digunakan melalui tiga cara dalam tubuh:

    Sintesis protein

    Sintesis berbagai senyawa lainnya

    Sebagai bahan bakar biologis

  • 33 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    2. Katabolisme asam amino

    Bahan bakar biologis lain yang telah dibahas (karbohidrat & lemak) mengandung

    hanya unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Selain unsure-unsur tersebut, asam amino

    mengandung juga nitrogen. Langkah pertama dalam katabolisme asam amino adalah

    penghilangan nitrogen (kelompok amino, deaminasi).

    a) Deaminasi

    Pelepasan gugus amino dari suatu asam amino, dimulai dengan pemindahan gugus

    amino dari glutamat. Yang katalis oleh enzim transaminase yang transfer kelompok amino

    dari asam amino suatu zat yang disebut alpha-ketoglutarate. Produk ini adalah asam alfa-

    keto terbentuk dari asam amino dan glutamat (terbentuk dari penambahan kelompok amino

    alfa-ketoglutarate.

    Setelah gugus amino "dikumpulkan" dalam bentuk asam amino glutamat, selanjutnya

    gugus amino asam amino ini dilepas (disebut "deaminasi oksidatif"). Hasil reaksi adalah

    terbentuknya asam -ketoglutarat dan amoniak (NH4+).

    b) Amoniak dan urea

    Ammonia adalah racun bagi sistem saraf dan akumulasi cepat menyebabkan

    kematian. Oleh karena itu harus didetoksifikasi ke bentuk yang dapat segera dikeluarkan dari

    tubuh. Amonia diubah menjadi urea, yang larut dalam air dan mudah dibuang melalui ginjal

    dalam urin.

    Sisa dari asam amino yang disebut sebagai rangka karbon . Tergantung pada asam

    amino yang dikatabolisasi, rangka karbon akan dikonversi menjadi:

    a) Asetil KoA

    b) Atau piruvat

    c) Atau senyawa intermediat siklus Krebs.

    Rangka karbon yang berupa piruvat atau intermediat siklus Krebs dapat digunakan

    untuk produksi energi atau mereka dapat digunakan untuk sintesis glukosa melalui jalur

    yang dikenal sebagai glukoneogenesis.

    2.Lemak

    Dalam proses metabolisme lemak menjadi ATP, berbeda dengan metabolisme

    karbohidrat. Tahap pertama dari proses metabolisme lemak adalah hidrolisis trigliserida

    menjadi gliserol dan 3 asam lemak, kemudian gliserol masuk ke jalur glikolisis melalui

    dehidroksiaseton fosfat dan selanjutnya konversi senyawa dilanjutkan ke siklus Krebs dan

    siklus glioksilat. Asam lemak selanjutnya mengalami oksidasi dan menghasilkan asetil-

    KoA. Selanjutnya asetil-KoA ini masuk ke dalam siklus Krebs dan siklus glioksilat.

  • 34 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Permulaan proses metabolisme lemak, triasilgliserol harus diurai menjadi komponen

    asam lemak dan gliserol. Penguraian ini utamanya terjadi di dalam duodenum selama proses

    pencernaan, dan diatur oleh hormon untuk membebaskan asam lemak dari adiposit (sel

    lemak). Asam lemak dilepaskan dari triasilgliserol ke sitoplasma dan selanjutnya ke

    mitokondria sel otot untuk didegradasi. Proses katabolismenya disebut oksidasi-

    Oksidasi-

    Asil KoA jenuh dipecah melalui urutan empat reaksi yang berulang yaitu: oksidasi

    oleh flavin adenin dinukleotida (FAD), hidrasi, oksidasi oleh NAD+ dan tiolisis oleh KoA.

    Rantai asil diperpendek dengan dua atomkarbon sebagai hasil dari keempat reaksi tadi dan

    terjadi pembentukan FADH2, NADH, dan asetil KoA. Urutan reaksi tersebut dikenal sebagai

    oksidasi- .

    Reaksi pertama pada tiap daur pemecahan adalah oksidasi asil KoA oleh asil KoA

    dehidrogenase yang menghasilkan satu enoil KoA dengan ikatan rangkap trans antara C-2

    dan C-3. Pada tahap ini oksidator adalah FAD (bukan NAD+), sebab G pada reaksi ini tidak

    cukup untuk mereduksi NAD+.

    Langkah selanjutnya adalah hidrasi ikatan ganda antara C-2 dan C-3 oleh enoil KoA

    hidratase. Hidrasi enoil KoA membuka jalan bagi reaksi oksidasi kedua, yang mengubah

    gugus hidroksil pada C-3 menjadi gugus keto dan menghasilkan NADH. Oksidasi ini

    dikatalisis oleh 3-hidroksiasil KoA dehidrogenase.

    Dehidrogenasi kedua terjadi dalam reaksi terikat-NAD yang dikatalisis oleh beta-

    hidroksiasil KoA dehidrogenase. Produknya adalah keton.

    Langkah akhir adalah pemecahan 3-ketoasil KoA oleh gugus tiol dari molekul KoA

    lain, yang akan menghasilkan asetil KoA dan suatu asil KoA yang rantai karbonnya dua atom

    karbon lebih pendek. Reaksi ini ditalisis oleh tiolase.

    Proses oksidasi- terjadi melalui pelepasan secara berurut 2 unit C. Setiap putaran

    oksidasi- menghasilkan 1 mol NADH, 1 mol FADH2 dan 1 mol asetil-KoA. Asetil-KoA, -

    produk akhir setiap putaran oksidasi- - memasuki daur Krebs, dimana akan menghalami

    oksidasi lebih lanjut menjadi CO2 dengan produk 3 mol NADH, 1 mol FADH2 dan 1 mol ATP.

    NADH dan FADH2 yang dihasilkan selama oksidasi- dan asetil-KoA yang memasuki daur

    Krebs selanjutnya memasuki rantai respirasi untuk menghasilkan ATP.

    Pembentukan Benda Keton

    Tahap pertama adalah pembentukan asetoasetil KoA dalam reaksi kebalikan tahap

    tiolase beta-oksidasi. Tahap kedua, molekul asetil KoA ketiga berkondensasi dengan

    asetoasetil KoA, membentuk 3-hidroksil-3-metilglutaril KoA (HMG KoA) dalam reaksi yang

  • 35 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    dikatalisis oleh HMG KoA sitase. Tahap ketiga, HMG KoA diurai menjadi asetoaseta (sebagai

    benda keton) dalam reaksi yang dikatalisis oleh HMG KoA liase. Molekul asetil KoA juga

    dihasilkan.

    Selanjutnya asetoasetat dapat direduksi menjadi beta-hidroksibutirat oleh beta-

    hidroksibutirat dehidrogenase yang membutuhkan NADH. Reaksi ini bergantung pada

    keadaan jumlah NAD di dalam sel. Bila banyak mengalami reduksi, umumnya atau semua

    keton dapat dalam bentuk beta hidroksibutirat. Sejumlah asetoaseton secara spontan di

    dekarboksilasi menghasilkan aseton.

    Pembentukan asam asetoasetat dan 3-hidroksibutirat berlangsung terutama dalam

    hati. Kedua senyawa tersebut adalah sumber energi bagi pernapasan dalam sel. Otot

    jantung menggunakan asetoasetat sebagai sumber energi, sedangkan sel otak dalam

    keadaan normal menggunakan glukosa sebagai sumber energi, tetapi dalam keadaan

    kelaparan atau diabetes, sel otak juga dapat menggunakan asam asetoasetat sebagai

    sumber energi.

    Sintesis Gliserol

    Gliserol yang terbentuk pada`lipolisis mengalami fosforilasi dan dioksidasi menjadi

    dihidroksi aseton fosfat, yang selanjutnya mengalami isomerasi menjadi gliseraldehid-3-

    fosfat. Zat antara ini terdapat baik pada jalur glikolisis maupun pada jalur glukoneogensis.

    Dengan demikian gliserol dapat diubah menjadi piruvat atau glukosa di hati, tempat enzim-

    enzim yang diperlukan. Porses kebalikannya dapat terjadi melalui reduksi dihidroksiaseton

    fsofat menjadi gliserol-3-fosfat. Hidrolisis oleh fosfatase akan menghasilkan gliserol. Jadi

    gliserol dan zat-zat antara glikolisis dapat saling dengan mudah mengalami interkonversi.

    Biosintesis Asam Lemak

    Sintesis asam lemak bukan merupakan kebalikan jalur pemecahannya. Jalur sintesis

    dan jalur pemecahan dalam sistem biologis biasanya berbeda.

    Beberapa ciri penting biosintesis asam lemak adalah:

    Sintesis berlangsung di sitosol, sedangkan pemecahan asam lemak berlangsung di dalam

    matriks mitokondria.

    Zat antara pada sintesis asam lemak berikatan kovalen dengan gugus sulfhidril pada

    protein-pembawa gugus asil (acyl carrier protein, ACP), sedangkan zat antara pada

    pemecahan asam lemak berikatan dengan koenzim A.

  • 36 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Enzim-enzim pada sintesis asam lemak pada organisme lebih tinggi tergabung dalam

    suatu rantai polipeptida tunggal, yang disebut sintase asam lemak. Sebaliknya, enzim-

    enzim pemecahan tampaknya tidak saling berkaitan.

    Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara penambahan

    berturut-turut unit dua-karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor aktif unit dua-karbon

    pada tahap perpanjangan adalah malonil-ACP. Reaksi perpanjangan dipacu oleh

    pelepasan CO2.

    Reduktor pada sintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidatornya pada`

    pemecahan asam lemak adalah NAD+ dan FAD.

    Perpanjangan rantai oleh kompleks sintase asam lemak terhenti setelah terbentuknya

    palmitat (C-16). Perpanjangan rantai lebih lanjut dan penyisipan ikatan rangkap

    dikatalisis oleh sistem enzim yang lain.

    Sintesis asam lemak diawali dengan karboksilasi asetil KoA menjadi malonil KoA.

    Reaksi ini merupakan tahap awal menuju sintesis asam lemak. Sintesis malonil Koa

    dikatalisis oleh enzim asetil KoA karboksilase, enzim ini mememrlukan kofaktor biotin. Tahap

    pertama pembentukan asam lemak diawali dengan pembentukan astil-ACP dan malonil-ACP.

    Pada reaksi kondensasi, satu unit empat-karbon terbentuk dari satu unit dua-karbon dan

    satu unit tiga-karbon, dan CO2 dibebaskan. Mengapa unit empat-karbon tidak terbentuk dari

    dua unit dua-karbon? Jawabannya adalah bahwa keseimbangan untuk sintesis asetoasetil-

    ACP (empat-karbon) dari dua molekul asetil-ACP (dua-karbon) tidaklah menguntungkan

    penurunan energi bebasnya dalam proses dekarboksilanya tidaklah terlalu besar

    dibandingkan jika bereaksi dengan malonil-ACP.

    Tiga tahap berikutnya pada sintesis asam lemak ialah reduksi gugus keto pada C-3

    menjadi gugus metilen. Pertama, asetoasetil-ACP direduksi menjadi gugus D-3-

    hidroksibutiril-ACP. Selanjutnya, D-3-hidroksibutiril-ACP mengalami dehidrasi membentuk

    krotonil-ACP, yang merupakan suatu trans-2-enoil-ACP. Langkah akhir daur adalah reduksi

    krotonil-ACP menjadi butiril-ACP, yang menyempurnakan daur pemanjangan pertama.

    Kasus: Untuk membelajarkan siswa dalam menguasai konsep struktur dan fungsi

    dari protein dan lemak serta metabolismenya, sang guru harus menuliskan secara rinci dan

    cermat uraian konsep tersebut secara lengkap agar menguasai konsep dasar dan

    metabolism protein dan lemak.

  • 37 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Latihan 3

    Lakukan kajian kritis secara berkelompok untuk menghasilkan deskripsi lengkap

    tentang struktur, fungsi dari protein dan lemak serta tahapan-tahapan metabolismenya,

    yang merupakan materi esensial metabolism protein dan lemak dalam konteks kurikulum

    sekolah. Berdasarkan kajian kritis tersebut Anda harus (i) mampu menganalisis karakter

    protein dan lemak berdasarkan struktur dan fungsinya, (ii) membedakan protein structural

    dan fungsional berdasarkan strukturnya, (iii) menghubungkan satu tahap reaksi dengan

    tahap reaksi lainnya dalam metabolism protein dan lemak. Mintalah petunjuk kepada

    fasilitator tentang teknis pembagian kelompok dan deskripsi materi yang akan disusun.

    Alokasi waktu yang disediakan termasuk presentasi adalah 2 jam.

    Untuk memperkaya khasanah sumber bacaan anda, silahkan mencermati modul

    biologi (pdf) yang terdapat dalam situs PSG Rayon 24 UNM Makassar.

    Kasus: Dalam pembelajaran tentang metabolisme, sang guru diminta untuk

    membimbing siswa menguasai tahapan uji sederhana dari karbohidrat, protein dan lemak

    berdasarkan standar isi dan kondisi lokal. Pembimbingan tersebut meliputi perencanaan

    percobaan, penyiapan bahan dan alat, penentuan prosedur kerja, teknik pengamatan,

    analisis data, dan pelaporan/mengkomunikasikan hasilnya.

    Latihan 4

    Susunlah sebuah perangkat (serupa dengan LKS proses) yang dapat digunakan oleh

    siswa untuk melakukan pengujian kualitatif terhadap karbohidrat, protein, dan lemak dalam

    bahan makanan. Kerjakan secara berkelompok melalui kajian kritis mulai dari perencanaan,

    pelaksanaan, dan pelaporan, termasuk aspek keselamatan kerja. Mintalah petunjuk kepada

    fasilitator tentang teknis pembagian kelompok dan jumlah perangkat yang akan disusun.

    Alokasi waktu yang disediakan termasuk presentasi adalah 1 jam.

    D. Rangkuman

    1. Fotosintesis

    Proses yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia.

    Fotosintesis terjadi di kloroplas

    Daun pada tanaman merupakan tempat utama terjadinya fotosintesis

    Energi mengalir ke dalam suatu ekosistem sebagai cahaya matahari dan

    meninggalkannya dalam bentuk panas

    Melibatkan 2 lintasan metabolic: Reaksi terang dan Siklus Calvin

  • 38 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Reaksi terang: mengubah energi matahari menjadi energi seluler

    Siklus Calvin: reduksi CO2 menjadi CH2O

    Tilakoid adalah sistem membran dalam kloroplas (tempat terjadinya reaksi terang).

    Memisahkan kloroplas menjadi ruang tilakoid dan stroma

    Grana kumpulan tilakoid dalam kloroplas

    Stroma: daerah cair antara tilakoid dan membran dalam tempat terjadi siklus Calvin

    Energi elektromagnetik bergerak dalam bentuk gelombang

    Terdapat hubungan yang berbalik antara panjang gelombang dengan energi

    Panjang gelombang tinggi maka energi rendah

    2. Pigmen

    Substansi yang menyerap cahaya tampak

    Menyerap kebanyakan panjang gelombang tetapi paling sedikit menyerap panjang

    gelombang hijau.

    Pigmen: Klorofil a, Klorofil b, Karotenoid (Karotene dan Xantofil)

    Klorofil a adalah pigmen yang secara langsung berpartisipasi dalam reaksi terang.

    Pigmen lain menambahkan energi ke klorofil a.

    Penyerapan cahaya meningkatkan elektron ke orbital energi yang lebih tinggi

    Saat pigmen menyerap cahaya, klorofil tereksitasi dan menjadi tidak stabil

    3. Fotosistem

    Kumpulan pigmen dan protein yang berasosiasi dengan membran tilakoid yang

    memanen energi dari elektron yang tereksitasi. Energi yang ditangkap ditransfer

    antara molekul fotosistem sampai mencapai molekul klorofil pada pusat reaksi

    Pada pusat reaksi terdapat 2 molekul : Klorofil a dan akseptor elektron primer

    Pusat reaksi klorofil dioksidasi dengan hilangnya elektron melalui reduksi akseptor

    elektron primer

    Terdapat fotosistem I dan II

    Terdapat dua rute jalur elektron yang tersimpan pada akseptor elektron primer.

    Kedua jalur dimulai dengan penangkapan energi foton dan menggunakan rantai

    transport elektron dengan sitokrom untuk kemiosmosis

    a. Aliran elektron nonsiklik

    Menggunakan fotosistem II dan I

    Elektron dari fotosistem II dihilangkan dan diganti oleh elektron yang

    didonasikan oleh air

    Mensintesis ATP dan NADPH

    Donasi elektron mengkonversi air O2 dan 2H+

  • 39 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    b. Aliran elektron siklik

    Hanya menggunakan fotosistem I

    Elektron dari fotosistem I di-recycle

    Mensintesis ATP

    c. Aliran non-siklik menghasilkan NADPH, ATP, dan oksigen

    d. Aliran siklik

    Hanya fotosistem I yang digunakan

    Hanya ATP yang dihasilkan

    e. Siklus Calvin menggunakan ATP dan NADPH untuk mengkonversi CO2

    menjadi gula

    Siklus calvin : Terjadi di stroma, melalui 3 tahap:

    Fiksasi karbon

    Reduksi

    Regenerasi akseptor CO2

    4. Tumbuhan C4

    Tanaman C4 meminimalkan keperluan fotorespirasi dengan cara menggabungkan CO2

    ke dalam senyawa empat karbon di sel mesofil. Senyawa empat karbon tersebut

    dieksport ke sel berkas pembuluh, dimana CO2 dilepaskan yang digunakan dalam

    siklus Calvin

    5. Tumbuhan CAM

    Membuka stomatanya pada malam hari, menggabungkan CO2 ke dalam asam organik

    selama siang hari, stomata tertutup. CO2 dilepaskan dari asam organik untuk

    digunakan dalam siklus Calvin

    Persamaan Umum Fotosintesis 6CO2 +6H20 + light and chlorophyll C6H1206 + 6O2

    6. Metabolisme Energi

    Sel mengekstraksi energi dari lingkungan autotrof : mengambil energi dari sinar

    matahari pada proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme

    berkhlorofil.

    heterotrof : mengambil molekul berenergi/organik dari substrat/makanan

    diantaranya dari sel autotrof.

    Sel mensintesis makromolekul untuk menunjang aktifitas hidupnya (gerak dinamik,

    pembelahan sel, reaksi-reaksi spesifik)

    Kedua proses tsb dilakukan melalui reaksi-reaksi yang terintgrasi &

    terorganisasi metabolisme

  • 40 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Metabolisme: keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses

    penguraian & sintesis molekul kimia yang menghasilkan & membutuhkan panas (enegi) serta

    dikatalisis oleh enzim

    Metabolisme meliputi:1) jalur sintesis (anabolisme/endorgenik) menggabungkan

    molekul-molekul kecil menjadi makromolekul yang lebih kompleks; memerlukan energi yang

    disuplai dari hidrolisis ATP 2) jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik) memecah molekul

    kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana; melepaskan energi yang dibutuhkan untuk

    mensintesis ATP.

    Makromolekul: komponen struktural & fungsional utama sel, terdiri dari:

    Asam nukleat

    Protein

    Karbohidrat/ polisakarida

    Lemak/ lipi

    Sumber energi

    Energi yang dilepaskan dari ikatan kimia nutrien ialah ATP, fosfokreatin, dan zat molekul

    berenergi tinggi. Energi ini digunakan untuk transport dan kerja mekanik.

    Sintesis

    Makromolekul digunakan untuk mensintesis bahan dasar yang diperlukan untuk

    pertumbuhan dan pertahanan sel dan jaringan.

    Simpanan

    Jika makanan yang kita makan melebihi kebutuhan tubuh untuk energi dan sintesis,

    kelebihan nutien tersebut akan disimpan sebagai glikogen dan lemak. Simpanan ini

    menyediakan energi saat puasa.

    Bentuk nutrien yang diabsorbsi bergantung pada jenis makromolekulnya.

    Makromolekul dari diet akan diubah menjadi 3 nutrient pools tubuh.

    Nutrient pools ialah nutrien yang tersedia di dalam tubuh dan siap digunakan. Bahan-

    bahan ini berada di dalam plasma.

    7. KARBOHIDRAT

    Sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk glukosa.

    Konsentrasi glukosa plasma paling penting karena hanya glukosa yang dapat

    dimetabolisme oleh otak.

    Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar 55% dari total kalori.

    Karbohidrat yang kita makan ada 2 jenis, yaitu:

  • 41 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    1) available carbohydrat yang dicerna, diabsorbsi, dan digunakan sebagai sumber

    energi

    2) unavailable carbohydrate yang menyuplai serat.

    Jika kadar glukosa darah dalam batas normal sebagian besar jaringan

    menggunakan glukosa sebagai sumber energi.

    Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai glikogen. Sintesis glikogen dari glukosa

    disebut glikogenesis.

    Simpanan glikogen terbatas sehingga kelebihan glukosa yang lain diubah menjadi

    lemak (lipogenesis).

    Jika kadar glukosa darah turun, tubuh mengubah glikogen kembali menjadi glukosa

    (glikogenolisis)

    Dengan menyeimbangkan metabolisme oksidatif, sintesis glikogen, pemecahan

    glikogen, dan sintesis lemak, tubuh dapat mempertahankan kadar glukosa darah

    dalam batas normal.

    Jika homeostasis gagal dan glukosa darah melebihi kadar kritis (pada diabetes

    mellitus), kelebihan glukosa akan diekskresi dalam urin.

    Ekskresi glukosa dalam urin hanya terjadi jika ambang ginjal untuk reabsorbsi

    glukosa terlampaui.

    8. PROTEIN

    Protein disusun oleh rangkaian asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptide

    dan ikatan lainnya untuk membentuk struktur yang fungsional

    Asam amino merupakan sumber utama untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis,

    tetapi gliserol dari trigliserida juga dapat digunakan.

    Glukoneogenesis dan glikogenolisis penting untuk memback up sumber glukosa pada

    saat puasa.

    9. LEMAK

    Diabsorbsi terutama dalam bentuk asam lemak dan gliserol.

    Asam lemak bentuk utama lemak di dalam darah.

    Asam lemak esensial yang harus disuplai dari makanan ialah asam linoleat dan asam

    lenolenat sebagai prekursor untyuk prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien.

    Zat ini dapat digunakan sebagai sumber energi oleh jaringan dan mudah disimpan

    sebagai trigliserida di jaringan adiposa.

  • 42 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Proporsi lemak dalam diet dianjurkan sebanyak 30% dari total kalori, berasal dari

    saturated fat 10%, monosaturated fat 10%, dan dari polisaturated fat 10%.

    Lipid yang kita makan dapat meningkatkan palatability of food dan menimbulkan rasa

    kenyang.

    Pengujian karbohidrat, lemak dan protein dalam bahan makakan dapat dilakukan

    secara kualitatif dengan menggunakan peralatan dan bahan sederhana.

  • 43 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    KEGIATAN BELAJAR 2

    BIOTEKNOLOGI

    A. Bioteknologi

    Bioteknologi mencakup proses-proses biologis oleh organisme yang dimanfaatkan

    oleh dan untuk kepentingan manusia. Cakupan bioteknologi sangat luas, mulai dari proses

    yang sangat tradisional hingga proses-proses biologis yang canggih dan sangat kompleks.

    Menurut Soedigdo (1989), Bioteknologi adalah teknologi yang menerapkan prinsip-prinsip

    sains dan teknologi dalam pemrosesan barang dan dalam pemberian pela-yanan yang

    baik untuk masyarakat dengan menggunakan zat biologik.

    Apapun batasan yang diberikan oleh para pakar, yang jelas dalam proses

    bioteknologi terkandung tiga hal pokok yaitu (i) Agen biologis, (ii) Pendayagunaan secara

    teknologis dan industrial, dan (iv) Produk dan jasa yang diperoleh. Agen biologi adalah

    katalisator-katalisator biologi dengan kisaran yang luas, terutama dite-kankan pada

    mikroorganisme, sel hewan maupun tumbuhan, termasuk enzim. Barang dan jasa meliputi

    produk industri yang berupa pangan, minuman, obat-obatan, berbagai senyawa biokimia,

    peniadaan pengaruh logam dalam mengolah limbah.

    B. Ruang Lingkup Bioteknologi

    Bioteknologi memiliki ruang lingkup yang sangat luas dan kompleks yang terkait

    dengan sektor barang dan jasa. Bioteknologi yang terkait dengan barang dan jasa dari

    sektor industri meliputi (Bull, 1982 dalam Sardjoko, 1991) sebagai berikut:

    (1) Senyawa-senyawa kimia organik (etanol, aseton, butanol, asam organik, enzim, wangi-

    wangian, polimer-polimer terutama polisakarida dan sebagainya.

    (2) Bahan obat (antibiotika, vaksin, antibodi untuk diagnosis dan terapi, enzim untuk

    diagnosis, penghambatan enzim, hormon, interferon dan vitamin).

    (3) Bahan bakar (Bio gas dan biomassa)

    (4) Bahan pangan, meliputi minuman (beralkohol, teh, dan kopi), produk hewani (susu, keju,

    ikan, daging), jamur, pati, sirup glukosa dan fruktosa, modifikasi protein fung-sional, ragi

    roti dan pektin), bahan pangan tambahan (antioksidan, pewarna, penyedap rasa dan

    bau, dan pemantap) serta bahan penawar racun.

    (5) Bahan untuk berbagai kegiatan pertanian (pakan, vaksin hewan, proses pengawet-an

    pakan dan pembuatan kompos, pestisida, Rhizobium, dan inokulum lain untuk

    penambatan nitrogen, inokulum mikoriza, kultur sel dan kultur jaringan untuk pengem-

    bangan vegetatif, produksi embrio, dan penyempurnaan sifat-sifat genetis.

  • 44 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    (6) Bahan untuk pelayanan industri (penjernihan air, pengolahan limbah, sarana analis-is

    dan sebagainya

    C. Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern

    Ada dua bioteknologi, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

    Dalam bioteknologi konvensional penerapan teknik biologi molekulernya masih terbatas

    sedangkan pada bioteknologi modern ini penerapan biologi molekulernya sudah maju,

    seperti penggunaan alat yang sudah cangih sampai manipulasi dan rekayasas genetika

    dalam bidang pertanian.

    Contoh bioteknologi konvensional adalah penggunaan galur tanaman alami yang

    belum mengalami modifikasi sedangkan pada bioteknologi modern contoh yang nyata adalah

    penggunaan tanaman transgenik yang membawa gen ketahanan terhadap hama dan

    penyakit dan masih banyak lagi yang lain.

    Kelebihan bioteknologi konvensional adalah lebih murah, teknologi yang digunakan

    cukup sederhana, dan pengaruh jangka panjang sudah diprediksi. Untuk kekurangannya

    yaitu didalam perbaikan genetiknya tidak terarah, hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya

    dan kurang membantu mengatasi masalah seperti hama dan penyakit. Sedangkan kelebihan

    dari bioteknologi modern adalah: perbaikan sifat genetik dapat dilakukan secara terarah,

    hasilnya dapat diperhitungkan dan dapat menghasilkan sifat yang baru pada jasad yang

    alami. Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses

    biokimia dan proses genetik secara alami, misalnya mutasi dan rekombinasi genetik.

    Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara

    efektif dan efisien. Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri

    makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan

    polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta

    perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya

    untuk masa-masa yang akan datang. Dengan menggunakan bioteknologi modern dapat

    diketahui organisme yang akan digunakan dan hasil yang diperoleh. Dengan cara meneliti

    jenis-jenis organisme yang akan digunakannya, manusia dapat memilih organisme yang

    paling baik untuk memenuhi proses persyaratannya, dapat menyediakan tempat atau

    lingkungan hidupnya sehingga sel-sel dalam organisme tersebut dapat tumbuh dengan baik

    sehingga hasil produksinya dapat optimum.

  • 45 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    D. Rekayasa Genetika

    Rekayasa genetika adalah serangkain teknik untuk mengisolasi, memodifikasi,

    menggandakan dan merekombinasi gen dari organism-organisme berbeda. Teknik ini

    memungkinkan para ahli genetika memindahkan gen diantara spesies yang dari golongan

    berbeda (baik hewan, tumbuhan dan bahkan manusia) yang tidak mempunyai kemungkinan

    kawin secara alamiah. Misalnya gen ikan bisa dimasukkan ke tomat, gen manusia bisa

    dipindahkan ke babi.

    Banyak percobaan membuktikan bahwa dengan rekayasa genetika fragmen DNA

    manapun dapat disambungkan atau disisipkan ke genom species lain, bahwa spesies yang

    jauh hubungan kekerabatannya. Rakayasa genetika merupakan teknik yang paling mutakhir

    dalam bioteknologi. Rekayasa Genetika atau teknik DNA rekombinan dapat didefenisikan

    sebagai : "Pembetukan rekombinan baru dari material yang dapat diturunkan dengan cara

    penyisipan DNA dari luar kedalam suatu wahana (vektor), sehingga memungkinkan

    penggabungan dan kelanjutan berkembang dalam host yang baru." Proses ini juga dikenal

    sebagai " Gen Kloning " atau klon gen, sebab organisme yang secara genetik terbentuk

    adalah identik dan membawa seluruh potongan DNA yang telah disisipkan, disamping itu

    memperbanyak molekul yang baru dibentuk. Salah satu contoh rekayasa genetika yang

    sudah berhasil adalah penyisipan/pemindahan DNA pembuat insulin pada manusia kedalarn

    plasmida bakteri Echerichia coli.

    Ada empat prinsip pengkloningan gen yaitu :

    1. Penyiapan gen.

    Gen bakteri yang dikloning pada umumnya didapat dari penyiapan total DNA

    kromosom (kloning "penembakan") dengan cara membelah DNA dengan endonuklese

    yang terbatas sehingga menghasilkan bagian masing-masing 4 kilobase (kb) dengan

    ujung yang "lengket."

    2. Penyisipan kedalam vektor

    Vektor adalah replika yang akan memungkinkan gen untuk ditempatkan disel

    induk (host cell) dan melibatkan plasmid pada bakteri induk. Plasmid adalah molekul

    DNA berbentuk lingkaran kecil yang terdapat didalam bakteri disamping kromosom

    utama plasmid mengandung unsur-unsur genetik yang tidak terikat pada kromosom

    utama. Vekto plasmid harus memiliki tempat untuk endonuklease terbatas biasa dan

    faktor antibiotik sehingga memungkinkan untuk memilih perubahan yang diinginkan.

    Pemasangan DNA yang akan dikloning kedalam vektor plasmid disebut legasi dan

    enzim yang berperan dalam pemasangan ini adalah enzim yang dipakai dimurnikan dari

    E. Coli yang telah diinfeksi dengan T4. Didalam sel enzim ini berfungsi dalam perbaikan

  • 46 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    tiap skontinuitas yang mungkin timbul pada salah satu untai pada molekul untai ganda.

    Selain itu, dalam tabung percobaan, ligase DNA yang dimurnikan juga akan

    menyambungkan kedua ujung molekul yang sama.

    3. Perubahan sel induk (Host Cell)

    Campuran plasmid yang diperkenalkan kepada sel bakteri diperlukan secara

    khusus sehingga sel mengambil DNA dalam proses perubahan sel induk. Setelah DNA

    disisipkan didalam sel bakteri maka,DNA yang sudah disisipkan tersebut akan

    dimasukkan lagi kedalam sel hidup misalnya kedalam sel bakteri kemudian ditumbuhkan

    kedalam media tertentu. Didalam media, sel bakteri ini akan tumbuh dan berkembang

    biak menghasilkan klon dan klon ini akan menghasilkan insulin.

    4. Mendeteksi gen yang sudah di klon.

    Ada tiga cara mendeteksi gen yang sudah diklon :

    a. Pengujian berdasarkan informasi urutan asam amino protein yang di sandi.

    b. Pengujian aktifitas biologis produk gen

    c. Menggunakan antibodi khusus terhadap produk gen.

    Klon yang tepat dapat dideteksi dengan menggunakan "probe" untuk goo itu sendiri.

    Probe terdiri satu segmen pendek DNA yang diberi label radioaktif, dan memiliki urutan basa

    nukleotida yang sesuai dengan urutan asam amino yang diketahui dati satu segmen protein.

    Cara lain membuat klon ialah jika protein yang disandi gen dihasilkan dalam sel yang diklon,

    ia dapat dideteksi dengan menggunakan uji antibodi khusus bagi protein yang disandi atau

    dengan cara menguji aktifitas biologi protein dalam sel.

    E. Rangkuman

    Dari berbagai batasan di atas menunjukkan bahwa bioteknologi merupakan ilmu

    terapan yang di dalamnya terkait dengan :

    a) Proses produksi yang melibatkan rekayasa pengolahan barang dan jasa (penerapan

    prinsip sains dan teknologi).

    b) Menggunakan agen biologi.

    c) Didalamnya melibatkan rekayasa pengolahan

    d) Peningkatan dan efisiensi produksi

    e) Sebagai proses biologi terapan

    f) Untuk kesejahteraan masyarakat

  • 47 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Dengan demikian bioteknologi dapat dirumuskan sebagai penerapan prinsip-prinsip

    sains dan teknologi di dalam proses produksi yang melibatkan agen biologi dan rekayasa

    pengolahan dalam peningkatan dan efisiensi produksi untuk kepentingan umat manusia

    Ruang lingkup bioteknologi mencakup aspek yang sangat luas, meliputi terapan

    proses-proses biologis dalam produksi bahan pangan dan minuman, produksi senyawa-

    senyawa kimia, produksi bioenergi, upaya peningkatan hasil pertanian, upaya pemeliharaan

    kesehatan masyarakat hingga pengolahan limbah. Dari proses produksi secara tradisional

    hingga pemamfaatan teknologi DNA rekombinan yang sangat canggih dan moderen.

    Bioteknologi tradisional adalah bioteknologi yang tidak dikembangkan yang

    berlangsung secara turun temurun berdasarkan tradisi, sedangkan bioteknologi modern

    adalah bioteknologi yang dikembangkan dengan memanfaatkan antara lain teknik DNA

    rekombinan.

    Dengan ringkas rekayasa genetik dapat dibuat sebagai berikut :

    1. DNA yang diambil dari sel penkreas, dipotong dengan enzim endonuklease restriksi

    2. Isolasi DNA plasmid, lalu DNA plasmid dipotong enzim endonuklease

    3. Kemudian DNA yang sudah dipotong, disisipkan kedalam DNA plasmid yang juga sudah

    dipotong. Penyisipan ini dibantu oleh enzim ligase DNA.

    Setelah disisipkan maka plasmid dimasukkan kedalam sel bakteri, dan ditumbuhkan

    dalam media tertentu, agar dapat tumbuh dan berkembang biak serta menghasikan klon

    yang menghasilkan insulin.

    Kasus

    Setiap hari manusia modern diperhadapkan dengan berbagai produk bioteknologi

    yang dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya produk bioteknologi

    dalam bidang kesehatan dan farmasi, dalam bidang pertanian/kehutanan, dalam bidang

    pangan (makanan dan minuman), dalam bidang lingkungan, dan dalam pelestarian

    keanekaragaman hayati, dan bahkan dalam bidang kriminal. Produk-produk bioteknologi

    tersebut dihasilkan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah, baik secara konvensional, maupun

    secara modern.

    Latihan 5

    Lakukan analisis terhadap prinsip-prinsip ilmiah yang diterapkan dalam menghasilkan

    produk-produk dan jasa bioteknologi yang disebutkan dalam kasus di atas, kemudian buatlah

    deskripsi lengkap tentang prinsip-prinsip ilmiah tersebut dan tentukan kategori konvensional

    atau modern. Selanjutnya rancang sebuah percobaan bioteknologi sederhana dengan

  • 48 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    menggunakan sumberdaya yang ada disekitar anda. Kerjakan secara berkelompok dalam

    waktu 2 jam termasuk presentasinya.

    Untuk memperkaya khasanah sumber bacaan anda, silahkan mencermati modul

    biologi (pdf) yang terdapat dalam situs PSG Rayon 24 UNM Makassar.

    Latihan 6

    Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi

    perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika

    terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan. Efek

    negatif dari bioteknologi tidaklah banyak terungkap contohnya. Namun dari berbagai data

    dan analisis yang ada, bioteknologi meskipun menawarkan banyak keuntungan dan

    pengaplikasian dalam bidang pertanian dan pemrosesan atau produksi makanan, tetaplah

    dapat memiliki berbagai resiko.

    Diskusikanlah keempat topic di bawah ini dan tuliskan pendapat Anda.

    1. Saat ini dengan pesatnya kemajuan bioteknologi terutama dalam rekayasa genetika,

    manusia dapat membuat bakteri yang dapat menguraikan bahan-bahan limbah

    berbahaya dalam tanah (bioremedasi). Namun karena organisme baru tersebut tidak

    tercipta dari proses evolusi ataupun seleksi alam, perlu diperhatikan adanya

    kemungkinan interaksi dengan ekosistem. Kemungkinan terjadinya efek ekologis

    sangatlah sulit dievaluasi mengingat bahwa pada bakteri tanah sering terjadi pertukaran

    material genetik (bahkan antar spesies). Bagaimana pendapat Anda mengani masalah

    tersebut khususnya bila dikaitkan dengan lingkungan hidup?

    2. Penggunaan bioteknologi pada bidang pertanian menjadikan produk hasil pertanian

    merupakan tanaman unggulan. Peran bioteknologi dalam menghasilkan tanaman

    unggulan ini melalui rekayasa dari genetik tumbuhan. Hal ini akan berakibat pada

    penurunan biodiversitas akibat penurunan tingkat keberagaman dari tumbuhan, karena

    melalui bioteknologi tanaman yang direkayasa akan memiliki sifat genetik yang kurang

    lebih sama. Bagaimana pendapat Anda bila masalah tersebut dikaitkan dengan

    peklestarian plasma nutfah?

    3. Adanya kemungkinan tanaman transgenik yang tahan hama menyerang spesies lainnya.

    Contoh kasusnya adalah pada Bt-crops yang merupakan tanaman yang mengandung gen

    pengkode protein insektisidal yang asalnya berasal dari bakteri Bacillus thuringensis.

    Pada percobaan di laboratorium menunjukkan serbuk sari (polen) dari Bt-crops dapat

    membunuh larva kupu-kupu Monarch. Menurut Anda perlukah hal ini diterapkan di

    Indonesia?

  • 49 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    4. Pada umumnya tanaman transgenik akan membawa gen buatannya dalam serbuk sari.

    Terdapat kemungkinan adanya transfer genetik dari tanaman transgenik ke tanaman

    aslinya (wild type). Hal seperti ini sebenarnya tidaklah transgenik terpenuhi pada

    tanaman wild type yang mengalami transfer genetik. Menurut Anda apakah peristiwa

    tersebut merugikan?

    Latihan 7

    Kasus: Bioteknologi modern dicirikan dengan proses yang rumit dan abstrak. Guru

    seringkali gagal menanamkan pemahaman yang utuh tentang tahapan dalam proses

    pembuatan produk bioteknologi modern yang menggunakan DNA rekombinan. Tugas anda

    adalah melakukan kajian kritis melalui diskusi dan resume materi, sehingga anda dapat

    menghubungkan proses pembuatan suatu produk bioteknologi modern yang menggunakan

    DNA rekombinan dengan kemungkinan resiko yang akan terjadi. Alokasi waktu untuk tugas

    latihan ini adalah 1 jam pelajaran

    Jika hendak memperkaya khasanah sumber bacaan anda, silahkan mencermati

    modul biologi (pdf) yang terdapat dalam situs PSG Rayon 24 UNM Makassar.

  • 50 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    KEGIATAN BELAJAR 3

    STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

    A. Komponen umum dari semua sel

    Semua sel, apakah mereka prokariotik atau eukariotik, memiliki beberapa komponen

    yang umum. Komponen umum dari sel prokariot dan eukariot adalah

    DNA, materi genetik yang tersimpan dalam satu atau lebih kromosom dan terletak di

    dalam nukleoid tanpa membran pada prokariot dan nukleus bermembran pada eukariot.

    Membran plasma, sebuah fosfolipid yang terdiri dari 2 lapisan dengan protein yang

    memisahkan sel dengan lingkungan sekitarnya dan berfungsi sebagai penyaring yang

    selektif dalam keluar masuknya materi dari sel.

    Sitoplasma, semua materi pada sel di dalam membran plasma, selain wilayah nukleoid

    atau nukleus, terdiri dari cairan yang dinamakan sitosol dan organel berbagai partikel lain

    termasuk di dalamnya.

    Ribosom, organel tempat sintesis protein.

    B. Komponen sel prokariotik

    Prokariot, termasuk di dalamnya adalah semua bakteri dan archaea (archaebacteria),

    adalah organisme seluler yang paling sederhana. Sel prokariotik, pada dasarnya berbeda

    dalam organisasi internalnya dibandingkan sel eukariotik, khususnya, sel prokariotik tidak

    memiliki nukleus dan organel bermembran.

    Sel prokariotik memiliki beberapa komponen:

    1. Materi genetik (DNA) terletak pada daerah yang dinamakan nukleoid yang tanpa

    membran mengelilinginya.

    2. Sel memiliki sejumlah ribosom yang berfungsi dalam sintesis protein

    3. Bagian tepi sel adalah membran plasma. Pada beberapa prokariot, membran plasma

    melekuk membentuk struktur yang dinamakan mesosom, yang mana fungsinya belum

    jelas dipahami.

    4. Di luar membran plasma, pada sebagian besar bakteri memiliki dinding yang kaku yang

    memberikan bentuk bakteri tersebut. Dinding bakteri terdiri dari peptidoglikan. Kadang-

    kadang terdapat kapsul luar. Catatan bahwa dinding sel pada prokariot berbeda secara

    kimiawi dibandingkan pada sel eukariot yaitu sel tumbuhan dan protista.

    5. Beberapa bakteri memiliki flagel yang berfungsi dalam pergerakannya dan/atau fili yang

    dapat digunakan untuk menempelkan dua bakteri dan mungkin membantu dalam

    transfer materi genetik.

  • 51 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    C. Komponen sel eukariotik

    Sel eukariotik memiliki nukleus dan organel bermembran (seperti mitokondria,

    lisosom, badan golgi) yang tidak ditemukan pada prokariot. Nukleus dibatasi oleh membran

    inti, yang memiliki pori tempat keluar-masuknya materi. Hewan, tumbuhan, jamur dan

    protista semuanya termasuk dalam eukariot. Sel eukariotik adalah lebih kompleks

    dibandingkan sel prokariotik dan ditemukan dalam berbagai perbedaan mendasar.

    D. Siklus Sel

    Umumnya, sebelum suatu sel mengalami pembelahan, sel-sel terlebih dahulu

    mengalami pertumbuhan hingga mencapai ukuran tertentu. Setiap sel mengalami dua

    periode yang penting dalam siklus hidupnya, yaitu periode interfase atau periode non

    pembelahan dan periode pembelahan sel (M) yang menghasilkan sel-sel baru.

    Kedua periode tersebut secara umum dikenal dengan nama siklus sel. Dengan kata lain,

    kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel ke pembelahan sel berikutnya disebut siklus

    hidup (daur) sel .

    Interfase terdiri atas tiga fase, yaitu: G1 (Gap pertama), S (Sintesis DNA), dan G2

    (Gap kedua), Pada fase G1, sel anak mengalami pertumbuhan, pada fase S terjadi replikasi

    dan transkripsi DNA; sedangkan pada fase G2, merupakan fase post sintesis, dimana sel

    mempersiapkan diri untuk membelah. Pembelahan sel meliputi dua tahapan yaitu :

    kariokinesis atau mitosis dan sitokinesis. Perlu diingat bahwa apabila pembelahan sel

    menghasilkan dua buah sel anak yang tidak sama besarnya, maka G1 bagi sel anak yang

    kecil lebih lama daripada sel anakan yang besar.

    Puncak siklus hidup sel yaitu pembelahan sel, yang secara umum diberi tanda M yang

    berarti fase mitosis. Pada waktu yang singkat kromatin di dalam inti sel induk memampat

    membentuk kromosom, untuk kemudian bersama-sama dengan seluruh isi sel, dibagi dua ke

    masing-masing sel anak. Selama periode interfase, kromosom tidak tampak disebabkan

    karena materi kromosom dalam bentuk benang-benang kromatin, dan komponen-komponen

    makromolekulnya didistribusikan di dalam inti. Selama siklus sel terjadi perubahan-

    perubahan yang sangat dinamis. Perubahan-perubahan tersebut terutama komponen-

    komponen kimia dari sel seperti DNA, RNA, dan berbagai jenis protein. Duplikasi DNA

    berlangsung selama periode khusus dari interfase yang disebut fase sintesis atau periode S.

    Periode sintesis didahului oleh periode G1 dan diikuti oleh periode G2.

    Dalam Kasus Pembelajaran Biologi Sekolah Menengah, seorang guru menginginkan

    muridnya menguasai struktur dan fungsi sel secara komprehensif sampai dengan tahapan-

  • 52 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    tahapan pembelahan sel. Untuk itu sang guru perlu merekonstruksi rincian materi struktur

    dan fungsi sel serta pembelahannya.

    Latihan 8

    Diskusikan intensif dalam kelompok agar dapat Anda dapat merekonstruksi tertulis

    materi (i) perbedaan sel prokariot dengan sel eukarit, (ii) perbedaan sel tumbuhan dengan

    sel hewan, (iii) hubungan struktur organel-organel sel tumbuhan/hewan dengan fungsinya,

    (iv) hubungan sifat genetic sel anak hasil pembelahan dengan tipe pembelahan sel, (v) dan

    hubungan tipe pembelahan sel dengan siklus sel. Selanjutnya diskusikan secara klasikal hasil

    rekunstruksi materi Anda. Alokasi waktu untuk kegiatan ini adalah 2 jam pelajaran.

    Jika hendak memperkaya khasanah sumber bacaan anda, silahkan mencermati

    modul biologi (pdf) yang terdapat dalam situs PSG Rayon 24 UNM Makassar.

  • 53 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    KEGIATAN BELAJAR 4

    KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN INTERAKSINYA DENGAN LINGKUNGAN

    A. Keanekaragaman Hayati

    Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu

    istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat

    dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies

    tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana

    bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya.

    Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun

    proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga

    sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri,

    protozoa, dan organisme uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan

    menyebabkan ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik

    dan eventual juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan

    luar angkasa. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai

    dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel

    satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat

    interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem

    Perbedaan dan persamaan makhluk hidup dalam Biologi disebut variasi makhluk

    hidup. Misalnya; manusia sama-sama mempunyai hidung, pipi, dan rambut, akan tetapi

    kesemuanya menunjukkan sifat dan ciri khas dari masing-masing individu. Ada yang

    berhidung mancung dan ada yang tidak mancung, ada yang berlesung pipi dan ada yang

    tidak berlesung pipi, ada yang berambut keriting dan ada yang tidak berambut keriting.

    Demikian pula halnya dengan variasi pigmen warna kulit manusia dan sejumlah sifat/ciri

    lainnya.

    B. Dasar-dasar Pengelompokan Makhluk Hidup

    a. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

    Beberapa tujuan dari klasifikasi makhluk hidup antara lain adalah :

    1. untuk mempermudah pengenalan terhadap makhluk hidup

    2. untuk mempermudah obyek penyelidikan

    3. untuk menyederhanakan obyek yang beranekaragam

    Berdasarkan ketiga tujuan diatas dapat dinyatakan bahwa tujuan utama dari

    klasifikasi adalah untuk menyederhanakan obyek tertentu, yang dilakukan dengan mencari

    keseragaman-keseragaman tertentu, dan berdasarkan banyak sedikitnya keseragaman

  • 54 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    tersebut dibentuklah kelompok (satuan-satuan) yang ditata dengan urutan dan tingkatan

    tertentu.

    b. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

    Telah dijelaskan bahwa antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang

    lainnya terdapat persamaan dan perbedaan. Berdasarkan persamaan dan perbedaan

    tersebut makhluk hidup dikelompokkan atau diklasifikasikan. Makhluk hidup yang

    mempunyai persamaam ciri disatukan dalam satu kelompok. Karena dalam persamaan ciri

    tersebut masih ada ditemukan lagi perbedaan, maka diadakan pengelompokan yang lebih

    kecil lagi dan seterusnya.

    Dengan berkembangnya berbagai cabang Biologi muncullah sistem klasifikasi modern

    yang dibuat oleh Carolus Linnaeus (1707-1778) yang cara klasifikasinya didasarkan pada

    kesamaan ciri struktur, dengan sistem pemberian nama untuk setiap makhluk hidup dengan

    dua perkataan (sistem tata nama ganda atau Binomium Nomenclatur).

    Menurut Carolus Linnaeus makhluk hidup dibagi ke dalam dua kelompok besar

    yaitu dunia hewan dan dunia tumbuhan, yang selanjutnya masing-masing dunia dibagi lagi

    ke dalam beberapa kelompok yang lebih kecil. Berikut ini ditunjukkan sistem klasifikasi

    tumbuhan dan hewan.

    Sistem Klasifikasi Organisme

    Dunia Tumbuhan (Plantae) Dunia Hewan (Animal)

    1. Kingdom = Kerajaan 1. Kingdom = Kerajaan

    2. Divisio = Divisi 2. Phylum = Filum

    3. Classis = Kelas 3. Classis = Kelas

    4. Ordo = Bangsa 4. Ordo = Bangsa

    5. Familia = Suku 5. Familia = Suku

    6. Genus = Marga 6. Genus = Marga

    7. Species = Jenis 7. Species = Jenis

    Berikut ini contoh penggunaan sistem klasifikasi organisme menurut Carolus Linnaeus

    yang dipakai sampai sekarang.

    Dunia Tumbuhan (Plantae) Dunia Hewan (Animal)

    1. Kingdom = Plantarum 1. Kingdom = Animalia

    2. Divisio = Spermatophyta 2. Phylum = Vertebrata

    3. Classis = Monokotil 3. Classis = Aves

    4. Ordo = Arales 4. Ordo = Columbiformes

    5. Familia = Araceae 5. Familia = Columbidae

  • 55 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    6. Genus = Colocasia 6. Genus = Columba

    7. Species = esculenta 7. Species = livia

    Sistem tata nama Binomium Nomenclatur untuk makhluk hidup mengatur bahwa

    nama setiap makhluk hidup terdiri dari dua kata yang ditulis dengan huruf miring atau

    digaris bawahi. Kata yang pertama menunjukkan genus (nama marga) dan kata kedua

    (belakang) menunjukkan species (nama jenis). Contoh nama untuk salah satu jenis kopi

    (kopi arabika) adalah Coffea arabica . Kata Coffea adalah nama marga (genus) sedangkan

    arabica adalah nama jenis (species). nama seperti ini disebut nama ilmiah artinya nama

    untuk setiap jenis makhluk hidup sama di seluruh dunia, yang umumnya diambil dari bahasa

    Latin.

    c. Kunci Dikotom dan Cara Penggunaannya

    Pembagian organisme menjadi dua kelompok didasarkan pada ciri-ciri yang

    berlawanan dari organisme yang diamati. Cara pengelompokan semacam ini disebut sistem

    dikotom atau kunci determinasi. Contoh kunci determinasi sistem dikotom pada tumbuhan

    sebagai berikut :

    1. a. Tidak berhijau daun ..................................................................... 2

    b. Berhijau daun .............................................................................. 3

    2. a. Berbunga .................................................................................... 4

    b. Tidak berbunga ........................................................................... 5

    3. a. Tulang daun menyirip atau menjari ............................................... 6

    b. Tulang daun tidak menyirip atau tidak menjari ............................... 7

    4. a. Sporangium pada permukaan daun ............................................... 8

    b. Sporangium tidak pada permukaan daun ....................................... 9

    Penggunaan kunci determinasi sistem dikotom pada hewan dapat dilihat pada kunci

    sederhana berikut ini.

    1. a. Bertulang punggung ............................................ 2

    b. Tak bertulang punggung ..................................... 6

    2.a. Menyusui anaknya ................................................ Mamalia

    b. Tidak menyusui anaknya ...................................... 3

    3.a. Tubuhnya ditutupi bulu ......................................... Unggas

    b. Tubuhnya tidak ditutupi bulu ................................. 4

    4.a. Bergerak dengan sirip ............................................ Ikan

    b. Bergerak tidak dengan sirip ................................... 5

  • 56 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    5.a. Kulitnya selalu basah ............................................. Amphibia

    b. Kulitnya tidak selalu basah .................................... Reptilia

    6.a. Mempunya rangka luar .......................................... Arthropoda

    b. Tidak mempunyai rangka luar. Vermes (Cacing)

    Untuk dapat menggunakan kunci determinasi sistem dikotom, perlu diperhatikan

    cara/ hal-hal berikut ini.

    a. Harus mengetahui nama-nama organisme/makhluk hidup yang diamati

    b. Ciri bagian tubuh yang diamati disesuaikan dengan ciri yang ditunjukkan dalam kunci

    determinasi sistem dikotom

    c. Ikuti tahap demi tahap agar setiap makhluk hidup mempunyai nomor kunci dikotom

    sendiri-sendiri

    d. Makin jauh hubungan kekerabatannya makin kurang nomor yang sama yang dimiliki

    e. Makin dekat hubungan kekerabatannya makin banyak nomor yang sama yang

    dimiliki.

    Berikut ini adalah contoh penggunaan kunci determinasi tersebut. Dengan

    menggunakan kunci determinasi sistem dikotom di atas, kelompokkanlah tumbuhan berikut

    ini.

    No Nama Tumbuhan Urutan Nomor Kunci Determinasi Dikotom

    01 Jamur Tempe 1a.

    02 Paku Suplir 1b, 2b, 4a.

    03 Mangga 1b, 2a, 3a.

    04 Pisang 1b, 2a, 3a.

    05 Jagung 1b, 2a, 3b.

    06 Lumut Hati 1b, 2b, 4b.

    07 Jamur Roti ...

    08 Padi ...

    09 Tebu ...

    10 Lengkuas ...

    C. Rangkuman

    Keanekaragaman hayati (biodiversity atau biological diversity) meliputi semua

    organisme mulai dari organisme bersel tunggal hingga organisme tingkat tinggi. Di dunia

    terdapat lebih dari 1.75 juta jenis dari organisme yang diketahui. Sampai saat ini pun

    penggolongan jenis dari organisme belum sepenuhnya mengungkapkan seluruh jenis hewan,

    tumbuhan dan mikrorganisme yang ada di dunia.

  • 57 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Makhluk hidup sangat bervariasi. Variasi tersebut dapat dijumpai dalam satu individu

    atau individu yang berbeda dalam satu species atau individu yang berbeda dalam species

    yang berbeda. variasi pada individu yang berbeda dinamakan keanekaragaman.

    Keanekaragaman makhluk hidup mencakup keanekaragaman tumbuhan maupun hewan

    yang ada di dalamnya. Adanya keanekaragaman menyebabkan perlunya pengelompokan

    makhluk hidup agar lebih mudah mengenal dan mempelajarinya. Pengelompokan tersebut

    dinamakan klasifikasi dengan taksa terendah adalah species (jenis), genus (marga), Familia

    (suku), ordo (bangsa), kelas, divisi atau filum dan kingdom.

    Kasus; sebagai calon guru profesional, Anda diminta membuat kunci determinasi

    sederhana, kemudian membuat pengelompokan tumbuhan disekitar tempat PLPG

    berdasarkan persamaan dan perbedaan karakteristik tubuhnya. Selanjutnya Anda diminta

    membuat skema daur hidup suatu spesies pada tingkatan taksa tertentu, kemudian

    membuat perbandingan siklus hidup antar taksa tumbuhan. Kegiatan ini dapat anda lakukan

    secara berkelompok.

    Latihan 9

    Kumpulkan 15 jenis tanaman yang berbeda di sekitar Anda.

    a. Kelompokkan tanaman tersebut secara dikotomi menjadi dua kelompok tanaman

    yang terpisah secara diskrit.

    b. Berikan nomor secara dikotomis pada setiap kelompok himpunan tanaman (misal: 1a,

    1b, dst).

    c. Susunlah kunci determinasi tanaman yang telah Anda kelompokkan.

    d. Gunakan kembali kunci determinasi yang telah Anda buat untuk mendeterminasikan

    paling tidak 5 jenis tanaman berbeda.

    e. Tuliskan nomor kunci determinasi setiap tanaman tersebut, dan jelaskan bagaimana

    hubungan kekerabatan antara setiap tanaman.

    D. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya

    1. Konsep Ekologi

    Berikut dikemukakan beberapa definisi atau pengertian dari kata ekologi. Kata ekologi

    berasal dari bahasa yunani; oikos berarti rumah dan logos berarti imu. Jadi kata ekologi

    secara harfiah dapat diartikan sebagai pengkajian mahluk hidup di rumahnya (Odum,

    1973). Dalam kamus Websters Unabridged Dictionary; ekologi diartikan sebagai totalitas

    atau pola hubungan antara mahluk hidup dan lingkungannya. Yang lebih umum lagi ekologi

    dikenal sebagai salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari perihal antar hubungan

  • 58 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    pengaruh-mempengaruhi dan saling ketergantungan antara organsime dengan

    lingkungannya.

    Kendeigh (1980) memberikan takrif atau definisi ekologi sebagai kajian tentang

    hewan dan tumbuhan dalam hubungannya antara satu mahluk hidup dengan mahluk hidup

    yang lain dan antara mahluk hidup dengan lingkunganya. Krebs (1972) mengetengahkan

    definisi yang lebih informative, terarah dan operasional. Menurut Krebs, ekologi merupakan

    ilmu yang yang mempelajari interaksi-interaksi yang menentukan sebaran/agihan (distribusi)

    dan kelimpahan organisme-organisme. Dalam definisinya itu faktor-faktor lingkungan telah

    secara implisit tercakup dalam kata interaksi.

    Organisme-organisme, baik yang berupa tumbuhan, hewan maupun mikrobia yang

    dibahas dalam ekologi meliputi tiga tingkatan organisasi, yaitu: individu, populasi, dan

    komunitas, yang masing-masing mempunyai keunikannya sebagai suatu satuan dari hasil

    interaksi-interaksi dengan lingkungannya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka

    pemahaman mengenai suatu tingkatan tidak dapat menerangkan dengan sepenuhnya

    fenomena dan kinerja dari tahapan lain yang dibentuknya maupun yang membentuknya.

    Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai

    komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air,

    kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang

    terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan

    tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem

    yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

    2. Habitat dan Relung Ekologi

    Di alam atau dilingkungan sekitar kita dapat ditemui berbagai jenis mahluk hidup,

    baik dari golongan hewan, tumbuhan ataupun mikroorganisme. Masalah kehadiran suatu

    populasi hewan di suatu tempat dan penyebaran (distribusi) spesies hewan tersebut dimuka

    bumi ini, selalu berkaitan dengan masalah habitat dan relung ekologinya. Habitat secara

    umum menunjukkan bagaiman corak lingkungan yang ditempati populasi hewan, sedang

    relung ekologinya menunjukkan dimana dan bagaimana kedudukan populasi hewan itu

    relatif terhadap faktor-faktor abiotik dan biotik lingkungnya itu. Secara lebih sederhana

    habitat diartikan sebagai tempat hidup dari mahluk hidup, atau diistilahkan juga dengan

    biotop. Untuk mudahnya, habitat seringkali diibaratkan sebagai alamat dari populasi

    hewan, sedang relung ekologi dimisalkan sebagai profesi di alamat itu. Setiap populasi

    mahluk hidup menempati habitat atau biotope tertentu. Habitat suatu populasi hewan pada

    dasarnya menunjukkan totalitas dari corak lingkungan yang ditempati populasi itu, termasuk

  • 59 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    factor-faktor abiotik berupa ruang, tipe substratum atau medium yang ditempati, cuaca dan

    iklimnya serta vegetasinya.

    3. Ekosistem

    Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak

    terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga

    suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup

    yang saling mempengaruhi.Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem

    yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran

    energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara

    organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam

    ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik

    sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya

    organisme juga mempengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Semua komponen

    tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem

    yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan

    sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang

    terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik

    adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air. Berdasarkan fungsinya

    di dalam ekosistem, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen,

    konsumen, dan dekomposer atau pengurai. Berdasarkan tingkat trofik , terbagi menjadi:

    1. Produsen : organisme fotosintetik yang menggunakan energy cahaya untuk mensintesis

    gula dan senyawa organik lainnya

    2. Konsumen I atau primer: organisme yang memakan produsen (tumbuhan hijau).

    3. Konsumen II atau sekunder: organisme yang memakan konsumen I atau primer.

    4. Konsumen III atau tersier: organism yang memakan konsumen II atau sekunder.

    Berdasarkan jenis makanannya, konsumen sebagai organisme heterotrof dibagi

    menjadi:

    1. Herbivora: hewan pemakan tumbuhan. Contoh: kerbau, kambing, belalang.

    2. Karnivora: Hewan pemakan daging. Contoh: anjing, elang, harimau.

    3. Omnivora: hewan pemakan segalanya. Contoh: tikus, ayam, luwak.

    Lingkungan meliputi komponen abiotik (faktor-faktor kimia dan fisik tak hidup) dan

    yang juga penting pengaruhnya pada organisme adalah komponen biotik (hidup), semua

    organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu. Abiotik atau

    komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau

  • 60 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar

    komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa

    bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang mempengaruhi distribusi organisme,

    yaitu:

    1. Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk

    meregulasi temperatur dalam tubuhnya.

    2. Air. Ketersediaan air mempengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun

    beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.

    3. Garam. Konsentrasi garam mempengaruhi kesetimbangan air dalam organisme melalui

    osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan

    kandungan garam tinggi.

    4. Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya mempengaruhi proses fotosintesis.

    Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis terjadi di sekitar

    permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar

    membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.

    5. Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH, dan

    komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan

    sumber makanannya di tanah.

    6. Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area. Iklim

    makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam suatu

    daerah yang dihuni komunitas tertentu.

    Komponen biotik meliputi organisme autotrof, heterotrof dan pengurai

    1. Autotrof

    Komponen autotrof terdiri dari organisme yang dapat membuat makanannya

    sendiri dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti sinar matahari (fotoautotrof)

    dan bahan kimia (kemoautotrof). Komponen autotrof berperan sebagai produsen. Yang

    tergolong autotrof adalah tumbuhan berklorofil.

    2. Heterotrof

    Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan

    organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya. Komponen heterotrof

    disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih

    kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

  • 61 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    3. Pengurai

    Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik

    yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof)

    karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap

    sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang

    dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan

    jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan

    sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:

    a. aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan

    b. anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan

    c. fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai penerima

    elektron.

    4. Tingkatan organisasi kehidupan dalam Ekologi

    Hirarki berarti suatu penataan menurut skala dari yang terbesar ke yang terkecil atau

    sebaliknya. Interaksi dan lingkungan fisik (energi dan materi) pada setiap tingkat

    menghasilkan sistem-sistem dengan peran dan fungsi yang khas. Suatu sistem terdiri

    dari komponen-komponen yang secara teratur berinteraksi dan berketergantungan yang

    keseluruhannya membentuk kesatuan. Ekologi terutama memperhatikan tingkat-tingkat

    sistem diatas tingkat organisme. Istilah-istilah yang dikenal dalam ekologi adalah

    a. Individu berasal dari kata "in" yang artinya tidak dan "dividus" artinya dibagi-bagi.

    Jadi individu mempunyai potensi untuk berkembang biak, karena memiliki sifat

    keturunan. Individu dapat ditemui di sekitar kita seperti sebatang pohon di hutan,

    sekuntum bunga di kebun, seekor burung bersarang di halaman belakang bahkan

    seorang teman.

    b. Suatu populasi (population) adalah kelompok individu organisme dari jenis yang sama

    yang saling berinteraksi diantara individu-individu tersebut, yang hidup dalam suatu

    daerah pada waktu tertentu. Misalnya populasi Orang Utan di Kalimantan.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran populasi antara lain; kematian, kelahiran,

    imigrasi, dan emigrasi.

    c. Suatu komunitas (community) adalah sekelompok populasi dari berbagai jenis pada

    suatu daerah tertentu. Komunitas ini dapat mencakup semua populasi di daerah

    tersebut misalnya : semua tumbuhan, binatang dari jasad renik. Komunitas dapat

    didefinisikan lebih sempit lagi sebagai suatu kelompok tertentu, seperti komunitas

    paku, atau komunitas burung pemakan biji di suatu daerah tertentu.

  • 62 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Ukuran populasi dalam ekosistem dipengaruhi oleh beberapa faktor

    a. Tingkatan Trofik dan Piramida Ekologi

    Hubungan makan dalam suatu ekosistem dapat dinyatakan sebagai tingkat trofik

    atau tingkat makan. Tingkatan trofik pertama ditempati oleh produsen, tingkatan trofik

    kedua adalah herbivora dan tingkatan yang lebih tinggi adalah karnivora. Semua biomassa

    hidup dalam setiap tingkatan trofik dan jumlah energi yang ditransfer diantara tingkatan

    trofik, dapat disusun menjadi biomassa piramida dan energi untuk ekosistem. Piramida

    biomassa ditunjukkan oleh berat atau pengukuran material hidup organisme atau jumlah

    energi yang ada di suatu waktu. Karena beberapa energi atau material berkurang dalam

    setiap rantai, total masa yang mendukung setiap tingkatan dibatasi oleh laju dimana energi

    disimpan sebelumnya. Secara umum biomassa produsen harus lebih besar daripada

    biomassa herbivor yang didukungnya, dan biomassa herbivora lebih besar daripada

    karnivora. Kenyataan ini menghasilkan piramida dengan slope bertingkat, khususnya untuk

    komunitas terrestrial dan air dangkal dimana produsennya besar, akumulasi organik besar,

    siklus hidup panjang dan laju panenan rendah. Meskipun untuk beberapa ekosistem piramida

    biomassanya terbalik.

    Produksi primer di ekosistem akuatik seperti danau dan laut terkonsentrasi pada alga

    mikroskopik. Alga memiliki siklus hidup pendek, berganda secara cepat, mengakumulasi

    sedikit materi organik, dan tereksploitasi berat oleh zooplankton herbivor. Dalam keadaan ini

    panen tegakan rendah. Sebagai hasilnya, dasar piramida lebih kecil daripada struktur yang

    didukungnya.

    Jika produksi dinyatakan sebagai energi, piramida tidak hanya menunjukkan jumlah

    energi yang mengalir disetiap tingkatan, tetapi yang lebih penting, adalah peran berbagai

    organisme dalam pemindahan energi. Piramida energi disusun sebagai jumlah produksi

    organisme per unit atau dinyatakan dalam bentuk yang berbeda sebagai laju makanan

    melalui rantai makanan.

    Piramida Ekologi dapat digambarkan dengan mendasarkan pada parameter jumlah

    individu,biomassa & jumlah energi (C.E. Elton). Piramida lain yang banyak ditemukan

    diliteratur ekologi adalah piramida jumlah. Bentuk piramida ini dikembangkan oleh Charles

    Elton (1927), ia menunjukkan perbedaan besar dalam jumlah organisme dalam setiap

    tingkatan rantai makanan. Hewan-hewan yang terletak pada ujung terendah dari rantai

    makanan jumlahnya berlimpah. Jumlah karnivor menurun dengan cepat sampai pada

    tingkatan rantai tertinggi. Piramida jumlah sering membingungkan dengan pengelompokan

    organisme yang berbeda ukurannya.

  • 63 Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

    Satu Untuk UNM

    Piramida jumlah dapat berbalikan dengan biomassa organisme. Meskipun jumlah

    organisme lebih besar, berat totalnya mungkin tidak sama atau lebih kecil dari organisme

    yang lebih besar dalam jumlah kecil. Contoh satu ekor harimau memakan 4 ekor kelinci. Jika

    ini dibuat piramida jumlah maka herbivornya lebih banyak daripda karnivor. Tetapi piramida

    biomassa memberikan data yang lain, berat satu ekor harimau mungkin lebih berat daripada

    empat ekor kelinci.

    Jika digambarkan hubungan antara tahapan operasional ekosistem dengan jumlah

    individu/biomassa/energi yang diterima organisme akan me