bioteknologi
TRANSCRIPT
BIOTEKNOLOGI MODERN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi dasar
Oleh : Kelompok III
Luqman Hakim Yanvery Wijaya (10.411.322)
Bayu Prastyo (10.322.323)
Tantri Darmaningtyas (10.411.321)
Cicik Setiyowati (10.411.318)
Program Pendidikan Matematika
Fakulitas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Desember, 2010
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan
rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas bilogi dasar berupa
makalah yang berjudul “Bioteknologi Modern”.
Dalam makalah ini diulas secara spesifik mengenai bioteknologi modern beserta
contoh dan dampaknya.Makalah ini membahas yoghurt sebagai salah satu contoh
bioteknologi modern.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Ketidaksempurnaan tersebut karena keterbatasan sumber referensi dan
kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk lebih sempurnanya makalah ini.
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga, penulis haturkan kepada segenap pihak atas
bantuan yang diberikan dan disambungkan kepada penulis, sehingga tersusunlah makalah
yang sederhana ini, sebagai bahan masukan yang bermanfaat. Semoga bantuan yang
diberikan dan disambungkan kepada penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Akhirnya besar harapan penulis, semoga makalah yang sederhana ini dapat
memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi khalayak, serta dapat
menambah nilai baik dalam bidang pendidikan.
Madiun, 06 januari 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun
yang lalu.Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti,
maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk
menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan
reproduksi hewan.Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan
antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini,
produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara
negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi
semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel
induk, kloning, dan lain-lain.Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat
disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel
induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang
mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti
sediakala.Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur
jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk
unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta
juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi
di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi.
Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri,
dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan
menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang
melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan
rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-
macam golongan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme
melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi
biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau
merekayasa gen pada organisme tersebut
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan
"lahirnya organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang
menguntungkan bagi manusia.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan
makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-
ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika,
biologi sel, teknik
kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai
tambah suatu bahan
2.2 Periode Perkembangan bioteknologi
Pemanfaatan mikrob untuk kepentingan manusia telah ada sejak zaman sebelum masehi.
Hingga sekarang manusia telah mengalami tiga periode perkembangan bioteknologi,
yaitu sebagai Berikut :
a. Periode bioteknologi tradisional ( sebelum abad ke-15 M ) Dalam periode ini
telah ada teknologi pembuatan minuman bir dan anggur menggunakan ragi (6000
SM), mengembangkan roti dengan ragi (4000 SM), dan pemanfaatan ganggang
sebagai sumber makanan yang dilakukan oleh bangsa aztek (1500 SM ).
b. Periode bioteknologi ilmiah ( abad ke-15 sampai ke-20 M), Periode ini
ditandai dengan adanya beberapa peristiwa berikut ini :
1) Tahun 1670 : usaha penambangan biji tembaga dengan bantuan mikrob di Rio Tinto,
Spanyol.
2) Tahun 1686 : Penemuan mikrosop oleh Antony van Leeuwenhoek yang juga menjadi
manusia pertama yang dapat melihat mikrob.
3) Tahun 1870 : Louis pasteur menemukan adanya mikrob dalam makanan dan minuman.
4) Tahun 1890 : alkohol dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar motor.
5) Tahun 1897 : penemuan enzim dari ekstrak ragi yang dapat mengubah gula menjadi
alkohol oleh Eduard Buchner.
6) Tahun 1912 : pengelolahan limbah dengan menggunakan mikrob.
7) Tahun 1915 : produksi aseton, butanol, dan gliserol dengan menggunakan bakteri
8) Tahun 1928 : penemuan zat antibiotik penisilin oleh Alexander Fleming
9) Tahun 1994 : Produksi besar-besaran penisilin
10) Tahun.1953 : penemuan struktur asam deoksiribo nukleat ( ADN ) oleh Crick dan
Watson.
c. Periode bioteknologi modern ( abad ke-20 M sampai sekarang)
Periode ini diawali dengan penemuan teknik rekayasa genetik pada tahun 1970-an.
Era rekayasa genetik dimulai dengan penemuan enzim endonuklease restiksi oleh
Dussoix dan Boyer. Dengan adanya enzim tersebut memungkinkan kita dapat
memotong ADN pada posisi tertentu, mengisolasi gen dari kromosom suatu
organisme, dan menyisipkan potongan ADN lain ( dikenal dengan teknik ADN
rekombinan).
Setelah penemuan enzim endonuklease restriksi, dilanjutkan dengan program bahan
bakar alkohol dari brazil, teknologi hibridoma yang menghasilkan antibodi
monoklonal (1976), diberikannya izin untuk memasarkan produk jamur yang dapat
dikonsumsi manusia kepada Rank Hovis Mc. Dougall (1980). Peran teknologi
rekayasa genetik pada era ini semakin terasa dengan diizinkannya penggunaan insulin
hasil percobaan rekayasa genetik untuk pengobatan penyakit diabetes di Amerika
Serikat pada tahun 1982. insulin buatan tersebut diproduksi oleh perusahaan Eli Lilly
dan Company. Hingga saat ini, penelitian dan penemuan yang berhubungan dengan
rekayasa genetik terus dilakukan. Misalnya dihasilkan organisme transgenik
penelitian genom makhluk hidup.
2.3 Bioteknologi Konvensional dan Modern
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/
tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang
memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau
bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat
mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan
fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan
yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang
tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup
secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim
2.4 Peranan Bioteknologi
1. Peranan Bioteknologi
a. Teknik enzimatis
Enzim merupakan katalis dalam reaksi kimia sehingga reaksi tersebut
dapat berlangsung lebih cepat Dalam bioteknologi, Enzim digunakan dalam bahan
makanan, industri kimia, dan farmasi ( sintesis asam amino dan antibiotik) . Pada produk
makanan minuman, Enzim telah lam digunakan untuk membuat keju, bir, pemanis, dan
anggur. Di Amerika Serikat, sirup berkadar gula tinggi dari jagung merupakan produk
terbesar yang dibuat menggunakan teknologi enzimatis. Enzim renin yang dihasilkan
dari lambung anak sapi bermanfaat untuk menghasilkan dalah susu yang digunakan
sebagai bahan baku pembuatan keju. Pada industri minuman, enzim digunakan untuk
membuat minuman sari buah, anggur dan bir agar tahan terhadap dingin. Selain itu,
bahan ini dapat dipakai untuk membuat permen dengan rasa manis sedang.
b. Teknik fermentasi
Fermentasi (peragian) adalah proses penguraian motabolik senyawa
organik oleh makrob pada kondisi anaerob yang menghasilkan energi dan gas. Teknik
dapat digunakan dalam pengelolahan bahan baku untuk menghasilkan produk berupa
makanan, minuman, dan obat-obatan
Proses Teknik Fermantasi
1. Tahap Pengelolahan bahan baku
Bahan baku yang akam difermentasi lebih dahulu diolah menjadi subtrat
dengancara menghauluskan (pada bahan baku padat) atau dengna mengantur pH,
penambangan air, dan pengaturan komposisi senyawa makro / mikro.
2. Tahap sterlisasi
Bahan subtrat disetrilkan agar tidak terkontaminasi oleh mikrob lain yang
dapat mengangu proses.
3. Tahap fermentasi
Proses fermentasi biasanya dilakukan dalam bioeraktor, yaitu suatu tabung
tertutup yang dapat diataur mengadukan, pengudaraan (aeransi), suhu optimumnya.
Di dalam bioreaktor telah terdapat ragi atau yang dibutuhkan
4. Tahap pemisahan hasil
Pemisahan antara produk dan residu ( hasil sampingan ) dapat dilakukan
dengna cara filtrasi (penyaringan )
5. Tahap pengelolahan hasil
Produk yang sudah dihasilkan diolah lebih lanjut dengan menambahkan
zat adiktif untuk menambah aroma atau warna yang lebih menarik
6. Tahap produk akhir
Produk akhir merupakan produk yang telah siap di pasarkan. Bioremediasi
adalah proses pengguanan mikrob untuk menyingkirkan atau melenyapkan polutan
dari lingkungan. Bioremendiasi dibedakan menjadi bioremendiasi intristik, yaitu
biodegradsi yang terjadi pada kondisi alami dan bioremendiasi yang direkayasa.
Keberhasilan bioremediasi sangat di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu kontak
antara mikrob dan subtrat, keadaan fisik lingkungan yang tepat, nutrien oksigen, dan
keberadaan senyawa toksik bioremediasi meliputi dua tipe, yaitu fitoremediasi dan
biofiltrasi, fitoremidiasi adalah pemanfaatan atau fungsi untuk menyisihkan polutan
komplek dari buangan limbah industri. Bahan-bahan sisa dari minyak bumi dan
minyak kelapa tersebut masih mengandung berbagai macam asam lemaka berantai
panjang dan pendek yang dapat dimanfaatkan sebagai subtrat penghasil asam laurat.
Asam lemak tersebut dapat dikomersialisasikan sebagai kompenen utama sabun dan
deterjen. Produksi asam laurat dari limbah- limbah tersebut dapat ditingkatkan dengan
menggunakan mikrob yang telah dimodifikasi. Salah satu mikrob tertsebut adalah
Candida sp
2.5 Produk Bioteknologi
Pada zaman kita telah dapat menjumpai berbagi produk bioteknologi,
misalnya, bayi tabung, makanan dan minuman hasil fermentasi, obat antibiotik, dan
organisme transgenitik. Bayi tabung ( test tube baby ) adalah bayi yang berasal dari
pembuahan sel telur ibu sperma yang diambil dari suami atau donor dalam piring kaca
laboratorium. Zigot hasil pembuahan akan tumbuh memjadi berpuluh puluh sel. Zigot
tersebut lalu dimaksukan kedalam rahim ibu semula dan mengalami pertumbuhan
sampi kelahiran. Teknik tersebut diperlukan bagi istri yang ovumnya tidak bisa turun
kedalam oviduk atau dilakukan kepada pasangan yang suaminya mempunyai sperma
sangat sedikit (oligozoosermia ekstrem).
Bakteri transgenic
Teknologi ADN rekombinan digunakan untuk menghasilka bakteri yang
di biakan dalam bioreaktor. Beberapa produk yang di hasilkan bkteri anatara lain
insuli, hormon pertumbuhan manusia, dan vaksin hepatitis B. Bakteri transgenitik
dapat diunakan untuk meningkatkan kekebalan tanaman. Misalnya, bakteri yang biasa
hidup di akar tanaman jagung di beri gen yang mengandung racun serangga dari
bakteri lain sehingga dapat melindungi dari serangga serangga. Beberapa bakteri
dapat digunakan untuk meningkatkan mendegradasi substansi tertentu dan kemapuan
tersebut dapat ditingkatkan dengan rekayasa genetik, misalnya, bakteri pemakan
minyak dapat digunakan untuk membersihkan pantai dari tumpahan minyak industri
bakteri biofilter yang akan menyaring polutan kimia sebelum di lepas ke udara.
Bakteri transgenik juga dapat memindahkan sulfur dari batu bara sebelum di bakar
dan membantu membersihkan area perbuangan limbah toksik. Bakteri transgenik
pendegradasi tersebut dapat pula diberi gen ” sehingga akan mati setelah selesai
bertugas.
2.5.1 Contoh Bioteknologi Modern
Saat ini sudah begitu banyak makanan yang dibuat dengan bioteknologi .
Salah satunya adalah Yoghurt. Yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang
diproses melalui proses fermentasi dengan penambahan kultur organisme yang baik,
salah satunya yaitu bakteri asam laktat. Di pasaran yoghurt terbagi dalam dua jenis,
yang pertama adalah yoghurt plain yaitu yoghurt tanpa rasa tambahan dan yang kedua
adalah drink yoghurt yaitu yoghurt plain yang oleh produsen telah ditambahkan
perasa tambahan buah-buahan seperti rasa stroberi, jeruk ataupun leci .
Selama ini kita sering mendengar kata Yoghurt dan bahkan sering
mengkonsumsinya, namun kita terkadang hanya mengerti Yoghurt sebagai minuman
susu fermentasi saja, tanpa ingin mengetahuinya lebih dalam. Yoghurt dikenal sejak
lama sebagai susu asam. Minuman yang menyegarkan dengan rasa dan aroma yang
khas. Yoghurt ditemukan pertama kali tahun 1430 di Bulgaria. Yoghurt berasal kata
dari “Yourt” kemudian “Yugurt” artinya “hidup yang panjang”. Yoghurt adalah
produk yang diperoleh dari hasil fermentasi susu oleh bakteri asam laktat.
Yoghurt memiliki komposisi nutrisi sebagai berikut:
Senyawa Jumlah
Air 87,1%
Lemak 3,9%
Protein 3,4 %
Laktosa 4,8%
Mineral 0,65%
enzim, fosfolipid, vitamin
A,B,C
0,15 %
Dalam proses fermentasi susu dalam pembuatan Yoghurt digunakan
bakteri fermentan penghasil asam laktat, terdiri dari Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus.
Bakteri tersebut berperan sebagai pembentuk asam, sehingga terbentuk
Yoghurt dengan aroma yang khas. Asam yang terbentuk menyebabkan penggumpalan
protein susu dan membantu mengawetkan yoghurt. Bakteri asam laktat juga dapat
menekan pertumbuhan bakteri pembusuk susu, sehingga yoghurt lebih tahan lama
selama masa penyimpanan dibandingkan susu.
Kelebihan Yoghurt :
Bila di nilai dari kandungan gizinya, yoghurt tidaklah kalah dengan susu
pada umumnya. Hal ini karena bahan dasar yoghurt adalah susu, bahkan ada beberapa
kelebihan yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu murni yaitu :
1. Sangat cocok dikonsumsi oleh orang yang sensitif dengan susu (yang ditandai dengan
diare) karena laktosa yang terkandung pada susu biasa sudah disederhanakan dalam
proses fermentasi yoghurt.
2. Bila dikonsumsi secara rutin bahkan mampu menghambat kadar kolestrol dalam darah
karena yoghurt mengandung bakteri lactobasillus. Lactobasillus berfungsi
menghambat pembentukan kolestrol dalam darah kita yang berasal dari makanan yang
kita makan seperti jeroan atau daging.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh kita karena yoghurt mengandung banyak bakteri baik
sehingga secara otomatis dapat menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam
susu kita.
Manfaat Yoghurt antara lain:
1. Nilai gizi yoghurt lebih tinggi dari susu
2. Meningkatkan pertumbuhan
3. Mengatur saluran pencernaan
4. Antikanker, Mencegah jantung koroner
5. Menghambat pertumbuhan patogen
6. Membantu penderita lactose intolerance
7. Antidiare
8. Kandungan vitamin B yang tinggi dapat memperhalus kulit wajah
9. mencegah terjadinya keracunan kronis alami akibat serangan radikal bebas
10. Degradasi kolesterol
11. Menetralisir antibiotik
12. Yoghurt plain/natural sangat baik untuk makanan padat pertama bayi, karena
proteinnya yang mudah diserap usus,dan fungsi bakteri yoghurt sebagai agen
probiotik
2.6 Dampak Bioteknologi
1. Dampak Negatif Bioteknologi
Bioteknologi, seprti juga lain, mengandung resiko akan dampak negatif.
Timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh
potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang
kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen cry dari
bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi
pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke
genom inag dapat menimbulkan interaksi anatar gen asing dan inang produk bahan
pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.Dampak lain yang dapat
ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan internasional dalam perdagangan
dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan
ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju,
Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi
modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang.
Ketidakadilan, misalnya, sangat terasa dalam produk pertanian transgenik yang sangat
merugikan bagi agraris berkembang. Hak paten yang dimiliki produsen organisme
transgenik juga semakin menambah dominasi negara maju.
gambar:yoghurt
2. Dampak Positif Bioteknologi
Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk
keperluan rekayasa genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri
bioteknologi. Baik donor maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus,
bakteri, jamur, lumut, tumbuhan, hewan, juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen
bergantung pada jenis produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang
dapat dikembangkan menjadi komoditis bisnis. Oleh karena itu, kegiatan bioteknologi
dengan menggunakan rekayasa genetik menjadi tidak terbatas dan membutuhkan suatu
kajian sains baru yang mendasar dan sistematik yang berhubungan dengan kepentingan
dan kebutuhan manusi ; Kegiatan tersebut disebut sebagai bioprespecting. Perdebatan
tentang positif untuk mengatasi dampak negatif yang dapat ditimbulkan bioteknologi,
antara lain pada tahun 1992 telah disepakati konvensi keanekaragaman Hayati,
(Convetion on Biological Diversity )yang mengikat secara hukum bagi negara-negara
yang ikut mendatanginnya . Sebagai tindak lanjut penadatanganan kovensi tersebut,
Indonesia telah meratifikasi Undang-Undang No. 5 Tahun 1994. perlu anda ketahui,
Negara Amerika Serikat tidak ikut menadatangani konvensi tersebut. Di sepakati Pula
Cartegena Protocol on Biosafety ( Protokol Cartegena tentang pengamanan hayati ).
Protokol tersebut menyinggung tentang prosedur transpor produk bioteknologi antara
negara untuk mencegah bahaya yang timbul akibat dampak negatif terhadap
keanekaragaman hayati. Ekosistem, dan kesehatan manusia. Pengertian klon
bioteknologi modern adalah pengadaan sel jasad renik, sel (jaringan), molekul bibit
tanaman melalui setek yang banyak dilakukan pada tanaman perenial, antara lain kopi,
teh, karet, dan mangga. Perbanyakan bibit dengan teknik kultur jaringan, kultur organ,
dan embiogenesis somatik dapat pula diterapkan pada jaringan hewan dan manusia.
Tidak seperti pada tumbuhan, kultur pada hewan dan manusia tidak dapat
dikembangkan menjadi individu baru. Secara ringkas, berikut ini beberapa implikasi
bioteknologi bagi perkembangan sains dan teknologi serta perubahan lingkungan
masyarakat.
a. Bioteknologi dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana
molekuler. Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi
maupun industri bioteknologi
b. Bioteknologi dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi
baru untuk menghasilkan produk yang tidak terbatas.
c. Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan
lumpur aktif.
d. Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin
, antibiotik, antibodi monoklat, dan intrferone. Bioteknologi dapat meningkatkan variasi
dan hasil pertanian melalui kultur jaringan, fiksasi nitrogen pengendalian hama
tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
f. Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa
menjadi etanol (cair) dan metana (gas)
g. Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara
lain pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan anggur
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari kajian teori diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan
makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-
ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi
sel, teknik kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan
2. Bioteknologi dibagi menjadi 2 yaitu:
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,
seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.
Bioteknologi modern adalah biotek yang memanfaatkan teknologi canggih sebagai
penggeraknya.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell dkk. 2008. Biologi. Erlangga. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
Diunduh tanggal 1 january 2011, pukul 17.00 WIB
http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-pembuatan-
yoghurt.html#ixzz19x0ot4pA
Diunduh tanggal 1 january 2011, pukul 17.00 WIB
www.ipard.com/art_perkebun/dhg1.asp
Diunduh tanggal 1 january 2011, pukul 17.00 WIB