biokon serangga fix (2)

10
INSEKTA Spesies Serangga yang Mengalami Kepunahan Disusun Oleh: Stefani Eka Aprilia (110801200) Agustina Arsiawati Alfa Putri (110801193) Lidia Rosariona Koesmartaviani (110801183) Agustina Tyas Wulandari (110801225) Catherine Tiara (110801230) FAKULTAS TEKNOBIOLOGI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Upload: alfonsius-lie

Post on 11-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

biologi

TRANSCRIPT

Page 1: Biokon Serangga Fix (2)

INSEKTASpesies Serangga yang Mengalami Kepunahan

Disusun Oleh:

Stefani Eka Aprilia (110801200)

Agustina Arsiawati Alfa Putri (110801193)

Lidia Rosariona Koesmartaviani (110801183)

Agustina Tyas Wulandari (110801225)

Catherine Tiara (110801230)

FAKULTAS TEKNOBIOLOGI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2013

Page 2: Biokon Serangga Fix (2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Serangga adalah invertebrata beruas yang memiliki kerangka luar (eksoskeleton).

Eksoskeleton selain berfungsi sebagai kulit serangga juga berfungsi sebagai penyangga

tubuh, alat proteksi diri, dan tempat melekatnya otot. Kulit serangga disebut integumen yang

terdiri dari kutikula dan lapisan epidermis. Kutikula merupakan lapisan tipis yang strukturnya

sangat kompleks yang terdiri dari epikutikula dan prokutikula. Epikutikula merupakan

lapisan terluar integumen dan merupakan lapisan yang tipis, sedangkan prokutikula

merupakan lapisan tebal yang terdiri atas eksokutikula dan endokutikula (Leather, dkk,

2009).

Menurut IUCN (2007), dari 1.225 serangga sekitar 600 spesies terancam punah di

seluruh dunia. Diperkirakan 3,4 juta spesies serangga hidup di bumi dan sebagian mereka

berada di daerah tropis. Jika serangga punah kemungkinan pada waktu tertentu kemungkinan

sekitar ribuan spesies lain bisa ikut punah selama periode waktu yang sama, karena serangga

berfungsi sebagai penyeimbang ekosistem dan berfungsi sebagai organisme yang membantu

penyerbukan. Ancaman besar bagi serangga meliputi kerusakan habitat, perubahan habitat

karena polutan kimia (misalnya pestisida), hibridisasi dengan spesies lain, panen yang

berlebihan, dan pertukaran tempat oleh introduce species (Anonim, 2011).

B. Tujuan

1. Mengetahui spesies insecta yang mengalami kepunahan.

2. Mengetahui penyebab kepunahan pada Idea tambusisiana, Graphium stresemanni,

Atrophaneura palu, Euploea caespes, Euploea albicosta, Parantica timorica, dan

Euploea tripunctata

3. Mengetahui upaya konservasi yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan Idea

tambusisiana, Graphium stresemanni, Atrophaneura palu, Euploea caespes, Euploea

albicosta, Parantica timorica, dan Euploea tripunctata.

Page 3: Biokon Serangga Fix (2)

II. HASIL

Nama spesies Kode Kawasan Status keterancaman

Faktor utama penyebab penurunan populasi

Idea tambusisiana

B1+2c Indonesia Vulnerable Kerusakan habitat dan persebaran yang terbatas

Graphium stresemanni

B1+2ad Indonesia- Maluku Vulnerable Perdagangan (jual beli serangga)

Atrophaneura palu

Indonesia Data defisien Konversi lahan dan menurun kualitas habitat

Euploea caespes B1+2c Indonesia-Maluku Endangered Konversi habitatEuploea albicosta

B1+2c Indonesia- Pulau Biak

Endangered Konversi habitat

Parantica timorica

B1+2c Timor Endangered Konversi habitat

Troides dohertyi B1+2c Daerah Indomalaya ecozone

Vulnerable Konversi habitat

III. PEMBAHASAN

Spesies kupu-kupu di Indonesia, BAPPENAS mencatat pada tahun 2003, mencapai

kisaran jumlah 1600 ekor. Keragaman spesies yang begitu tinggi ini tidak diiringi dengan

kesadaran (awareness) dari masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian spesies.

Departemen Kehutanan RI menyebutkan (Mardiastuti dkk., 2008), dalam tiga dekade terakhir

semakin banyak spesies kupu-kupu di Indonesia yang memasuki red list dari IUCN. Spesies

kupu-kupu (Lepidophtera) seperti Graphium stresemanni, Idea Tambusisiana, dan Parantica

timorica, yang epidemik pada wilayah tertentu di Indonesia dan Troides dohertyisekarang

terancam punah menurut IUCN.

Graphium stresemanni adalah kupu-kupu yang berasal dari Pulau Seram, Maluku,

Indonesia. Kupu-kupu ini berwarna cokelat, merupakan kupu-kupu dengan ekor putih, biru

pucat, hijau pucat dan tanda kuning dengan panjang sayap depan sekitar 40 mm. Mengenai

habitat dan ekologinya masih belum diketahui secara pasti. Kisaran utama stresemannia

berada di timur Palaearctic, tetapi jumlah terbanyak berada di Indo-Australia ( Collins, dkk,

1985).Faktor penyebab kepunahan Graphium stresemanni adalah perdagangan. Berkerabat

dekat dengan Graphium weiskei (New Guinea), Graphium dorcus (Sulawesi dan Buton),

Graphium meeki (Papua Nugini), Graphium mendana (Papua), Graphium meyeri

Page 4: Biokon Serangga Fix (2)

(Sulawesi).Belum ada upaya konservasi untuk spesies ini karena perdagangan di Pulau Seram

sangat besar.

Spesies kedua adalah Idea Tambusisiana. Spesies ini merupakan kupu-kupu dengan

Menurut Natural History Museum (2013), spesies ini merupakan spesies endemik Gunung

Tambusisi, Sulawesi dengan status Vulnarable. Berdasarkan data yang ditampilkan oleh

IUCN (2013), kode spesies ini adalah B1+2C. Penyebab penurunan populasi pada spesies ini

dikarenakan adanya persebaran geografi yang sempit, kemampuan menyebar yang lemah,dan

hanya dapat dijumpai pada lingkungan yang utuh dan stabil. Spesies ini merupakan kerabat

dekat dari Idea agamarschana (ditemukan di Burma, India, dan Pulau Andaman), Idea

blanchardi, Idea durvillei, Idea electra (status vurnarable, ditemukan di Filipina, kode

B1+2C), Idea hypermnestra, Idea iasonia (status Lower Risk, dapat ditemukan di Sri

Langka), Idea idea, Idea leuconoe, Idea malabarica (status Lower risk, ditemukan di India),

dan Idea stolli. Tidak diketahui upaya konservasi untuk Idea tambusisiana.

Gambar 1. Troides dohertyi

Troides dohertyiatau sering disebut juga sebagai ‘Talaud Black Birdwing’adalah

kupu-kupu dari daerah Indomalaya ecozone (Australia). Lebar sayapnya sekitar 14-16 cm.

Pada hewan jantan memiliki warna hitam yang muncul pada bagian atas sayapnya, sedangkan

di bagian bawah sayapnya memiliki tanda seperti warna emas yang khas dimiliki oleh

kelompok Troides. Hewan betinanya memiliki warna coklat gelap dan ukuran tubuhnya lebih

besar dari jantan.Troides dohertyi merupakan spesies terancam dengan status menurut IUCN

Redlist adalah rentan terhadap kepunahan dengan kode B1+2C.Kepunahannya disebabkan

karena adanya penambahan kepadatan penduduk yang terjadi di Pulau Talaud dan Sangihe.

Pulau-pula tersebut memiliki tingkat vulcanic yang tinggi, sehingga digunakan sebagai

daerah pembangunan oleh masyarakat setempat. Hal inilah yang diduga sebagai penyebab

kepunahan dari spesies kupu-kupu Troides dohertyi. Selain perubahan fungsi habitat,

kepunahan dari spesies ini juga disebabkan oleh perburuan. Perburuan dilakukan karena

spesies kupu-kupu Troides dohertyi sering diperdagangkan dengan harga yang tinggi. belum

ada upaya yang ditentukan untuk menyelamatkan spesies ini. Kerabat dekat dari Troides

Page 5: Biokon Serangga Fix (2)

dohertyi, yaitu Troides prattorum, menurut IUCN memiliki status Vulnerable dengan kode

D2.

Parantica timoricadikenal sebagai Timor Yellow Tiger dan sesuai dengan namanya

Timoricaatau Timor, kupu-kupu ini endemik di Pulau Timor, Indonesia. IUCN Red List telah

mengkategorikan spesies ini sebagai Endangered dengan kode B1+2c. Kategori

endangeredmengindikasikan spesies menghadapi resiko tinggi mengalami kepunahan di

habitat asli dalam waktu dekat. Kode tersebut mengungkapkan jangkauan sebaran spesies

diperkirakan kurang dari 5000 km2 dan spesies terus menurun akibat area atau luasan habitat

aslinya yang semakin berkurang. Perdagangan serangga eksotis pun turut dalam penurunan

jumlah spesies, seperti yang terlihat pada situs eBay, untuk sepasang Parantica timorica

diberi harga US $25.00.

Kupu-kupu Parantica timorica termasuk dalam famili Nymphalidae dan sub famili

Danainae. Kerabat dekat yang telah terdaftar dalam IUCN Red List diantaranya adalah

Parantica clinias(endemik Pulau Irlandia Baru), Parantica davidi(endemik Kepulauan

Filipina), Parantica marcia(endemik Pulau Biak, Indonesia), Parantica wegneri(endemik

Pulau Flores, Indonesia), secara berurutan menempati kategori vulnerable(B1+2c), critically

endangered(A1cB1+2abdeC2b), endangered(B1+2c), dan vulnerable(B1+2c).

Departemen Kehutanan Republik Indonesia melalui Arahan Strategis Konservasi

Spesies Nasional 2008-2018 (Mardiastuti dkk., 2008) menyatakan usaha-usaha pelestarian

spesies nasional di habitatnya sebagaipedoman dalam konservasi spesies nasional. Usaha

pelestarian tersebut antara lain riset yang berkaitan dengan persebaran populasi (habitat dan

geografi), populasi, bioekologi (reproduksi, siklus hidup, perilaku), dan konservasi dari sisi

ekonomi, sosial, dan kebijakan. Selain peran dari periset dan para pemerhati lingkungan,

pemerintahpun memiliki kontribusi untuk mendanai riset-riset serangga dan mengukuhkan

kerjasama untuk dana-dana internasional berkaitan pendanaan riset.

Usaha pelestarian spesies Graphium stresemanni, Idea Tambusisiana,Troides

dohertyidan Parantica timorica, antara lain penangkaran, penentuan kuota tangkap untuk

pemanenan, manajemen habitat, standardisasi penangkaran untuk spesies, dan rekomendasi

kuota tangkap dari LIPI. Terkecuali untuk spesiesTroides dohertyidapat diberlakukan

pengeluaran ijin atau rekomendasi untuk pemanfaatan apabila hasil dari studi populasi

menyatakan jenis tersebut berlimpah (Mardiastuti dkk., 2008).

Page 6: Biokon Serangga Fix (2)

IV. KESIMPULAN

1. Spesies insecta yang terancam punah adalah Idea tambusisiana, Graphium

stresemanni, Atrophaneura palu, Euploea caespes, Euploea albicosta, Parantica

timorica, Euploea tripunctata

2. Mengetahui penyebab kepunahan pada Idea tambusisiana adalah adanya persebaran

geografi yang sempit, kemampuan menyebar yang lemah,dan hanya dapat dijumpai

pada lingkungan yang utuh dan stabil

3. Penyebab kepunahan dari Troides dohertyi disebabkan hanya dapat dijumpai pada

lingkungan yang utuh dan stabil, serta merupakan spesies yang diburu atau dipanen

oleh manusia.

4. Tidak diketahui adanya upaya konservasi yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan

Idea tambusisiana, Graphium stresemanni, Atrophaneura palu, Euploea caespes,

Euploea albicosta, Parantica timorica, dan Euploea tripunctata.

Page 7: Biokon Serangga Fix (2)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Endangered Insects. http://www.endangeredspeciesinternational.org. 11

November 2013.

Collins N.M., Michael G.M. 1985. Threatened Swallowtail Butterflies of The World : The

IUCN Red Data Book. Gresham Press. UK.

Henderson, G. S., Mustimin, M., dan T. Whitten. 2002. The Ecology of Sulawesi. PT. Java

Books Indonesia. Jakarta.

IUCN species Survival Commision. 2000. IUCN RedList Categories and Criteria Version

3.1. IUCN, Switzerland.

IUCN. 2013. Idea tambusisiana. http://www.iucnredlist.org/details/10784/0. 5 November

2013.

IUCN. 2013. Parantica timorica. http://www.iucnredlist.org/details/16164/0. 5 November

2013.

Leather S.R., Yves B., Bradford A.H. 2009. Insect Conservation and Diversity. Journal of

Conservation Biology. (15)(1). p1.

Natural History Musem. 2013. Idea tambusisiana. http://piclib.nhm.ac.uk/results.asp?

image=056854. 11 November 2013.

Mardiastuti, A., Kusrini, M.D., Mulyani, Y.A., Manullang, S. dan Soehartono, T. 2008.

Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008-2018. Departemen Kehutanan RI.

Jakarta.