biokimia analitik_ klt rev

Upload: sasshabrina

Post on 14-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BIOKIMIA ANALITIK

TRANSCRIPT

  • ACARA VI. KROMATOGRAFI LAPIS TIPISBIOKIMIA ANALITIKBIO 7012

  • Kromatografi adalah prosedur pemisahan yang paling baik karena tidak melibatkan pH dan suhu ekstrem serta asam dan basa kuat yang dapat merusak baik struktur maupun fungsi biologi sampel

    Kromatografi melibatkan 3 macam komponen, yaitu : fase diam, fase gerak dan senyawa yang dipisahkan

    Macam kromatografi : gel filtrasi, kolom kromatografi, kromatografi partisi (exp. KLT / TLC), kromatografi pertukaran ion dan kromatografi gasDasar Pemilihan Kromatografi

  • Volume penotolan sampel sebesar 0,5 mikrolit.(beberapa kali ditotolkan)

    Metode penampak noda a. Secara visual untuk senyawa berwarnab. Sinar UV =254 nm (akan berpendar, dan noda akan nampak hitam akibat terjadi pemadaman fluorosensi)c. Sinar UV =366 nm (senyawa yang berfluorosensi secara alami)d. Ditambahkan pereaksi pembentuk warna, yaitu serium sulfat dan sitroboratPenotolan sampel dan metode penampak noda

  • Pereaksi semprot

    No.Pereaksi semprotGolongan senyawaInterpretasi positif1Serum (IV) sulfatTerpenoidBercak coklat, ungu, ungu kecoklatan2Lieberman-BurchardTriterpenoidBercak gelap kebiruan3Vanilin sulfatTrepenoidUngu, coklat4SitroboratFlavonoidBercak kuning5DragendorffAlkaloidBercak Orange6Uap AmoniumSenyawa fenolikBercak kuning

  • Rf = jarak yang ditempuh oleh zat yang diselidiki dan jarak perambatan solvent)

    Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Rf : Aktifitas lapisanKetebalan lapisanKejenuhan di dalam chamberRf = Racing factor jarak yang ditempuh oleh zat yang diselidiki Rf = jarak yang ditempuh oleh solven0,5 cm1 cmpanjang plat 10 cm

    jarak yang ditempuh oleh solven8,5 cmjarak yang ditempuh oleh sampel

  • Sediakan 2 bejana pengembang dengan penutup (petridish)

    Masukan fase gerak = n-Hex:aseton = 8 ml : 4 ml dan CHCl3: EtOH = 10 ml : 1 ml pada bejana pengembang

    Tutuplah bejana pengembang agar proses penjenuhan bisa homogen dan cepat (lapisi bagian dalam bejana dengan kertas saring)

    Cara Kerja : a. Pembuatan larutan pengembang

  • Plat silika gel dipotong dengan ukuran 10 x 1 cm (2 buah plat)

    Aktifkan plat 1 dan 2 dengan hair dryer (tegak lurus)

    Plat ke-1, totolkan sampel dengan pipa kapiler, CeSO4Plat ke-2, totolkan sampel dengan pipa kapiler, SitroboratTunggu sampai kering (dibantu hair dryer, tegak lurus).

    Masukkan plat ke-1 dan 2 pada bejana pengembang, tutup bejana dengan petri dish, Tunggu hingga fase gerak mencapai batas.Cara Kerja : b. Pembuatan Kromatogram

    0,5 cm1 cm

  • Keluarkan plat silika gel dari bejana pengembang dan keringkan

    Hasil kromatogram diamati pada sinar tampak, amati juga dibawah sinar UV = 254 nm dan UV = 366 nm

    Plat 1 disemprot dengan CeSO4 secara merata, masukkan ke dalam oven 100C selama 15 menit.Plat 2 disemprot Sitroborat secara merata (segera amati).

    Tentukan nilai Rf untuk semua noda yang muncul

    Cara Kerja

  • PERHATIAN ! :Gunakan sarung tangan yang steril dan masker (berangus).Setiap sampel ditotolkan beberapa kali ( 3-4 kali), setiap selesai ditotolkan, dikeringkan dengan hair dryer dalam posisi TEGAK LURUS.

    Cara Kerja

  • Pembagian Kelompok Kamis

    Klpk FraksinasiKLT HASIL FRAKSINASI1 Ekstrak kloroform daun sirih hasil sokhletasiS1 : n-hexan: etil asetat = 4:1 S2 : kloroform:methanol= 4:1Fraksi ekstrak daun sirih S1,FG1: kloroform:etil asetat (10ml:1 mL)2Fraksi ekstrak daun sirih S1FG2: n-hexan:aseton(8ml:4 mL)3 Fraksi ekstrak daun sirih S2FG1: kloroform:etil asetat (10ml:1 mL)4Fraksi ekstrak daun sirih S2FG2: n-hexan:aseton(8ml:4 mL)5Ekstrak kloroform daun salam hasil sokhletasiS1 : n-hexan: etil asetat = 4:1 S2 : kloroform:methanol = 4:1Fraksi ekstrak daun salam S1FG1: kloroform:etil asetat (10ml:1 mL)6Fraksi ekstrak daun salam S1FG2: n-hexan:aseton(8ml:4 mL)7 Fraksi ekstrak daun salam S2FG1: kloroform:etil asetat (10ml:1 mL)8 Ekstrak methanoldaun salam hasil maserasiS1 : n-hexan: etil asetat = 4:1 S2 : kloroform:methanol = 4:1 Fraksi ekstrak methanol daun salam S1FG1: kloroform:etil asetat (10ml:1 mL)Fraksi ekstrak methanol daun salam S1FG2: n-hexan:aseton(8ml:4 mL)9Fraksi ekstrak methanol daun salam S2FG1: kloroform:etil asetat (10ml:1 mL)10

    11Fraksi ekstrak methanol daun salam S2FG2: kloroform:etil asetat (10ml:1 mL)

    *