biografi r. a kartini
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
KELOMPOK INGGRIS
AHMAD FADHLAN MUNANDZARIVANNY JULISA UTAMI
NANDA PERMANA RIZQULLAHNUNGKY ANDRIANI DINAR WSITI FITRIYATUL ALAWIYAH
TAHUKAH KAMU SIAPA R.A. KARTINI?
• R.A. Kartini adalah salah seorang dari sekian banyak pahlawan nasional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kartini merupakan tokoh pejuang wanita dalam memperjuangkan hak-hak kaum perempuan di Indonesia
MASA KECIL
• Raden Ajeng Kartini dilahirkan pada 21 april 1879 di Desa Mayong, kab. Jepara, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, Bupati Jepara. Ibunya bernama Ngasirah.
• Kartini adalah anak kelima dari 11 orang bersaudara kandung dan tiri. Keluarga R.A. Kartini adalah keluarga Bupati.
PENDIDIKAN R.A. KARTINI• Pada 1886, ketika berumur tujuh tahun kartini mulai
bersekolah. Ia menjadi murid di Sekolah Kelas Dua Belanda di Kota Jepara. Di sekolah tersebut, hanya anak-anak pribumi dari keluarga bangsawan, Belanda indo, dan Belanda asli yang diterima. Bahasa pengantar yang digunakan di sekolah tersebut adalah bahasa Belanda.
• Pada tahun 1898, ketika berusia 12 tahun, Kartini tamat Sekolah Dasar. Ia berharap akan melajutkan pelajaran ke sekolah menengah. Akan tetapi, hal tersebut tidak terwujud. Pada waktu itu kesempatan mengenyam pendidikan untuk kaum perempuan terbatas, berbeda dengan kaum laki-laki.
MASA MUDA DALAM PINGITAN
• Berdasarkan kebiasaan adat istiadat yang berlaku saat itu, seorang anak gadis bangsawan yang telah berusia 12 tahun sudah dianggap dewasa.
• Kartini menyampaikan keinginannya kepada ayahnya untuk melanjutkan Sekolah. Ayahnya membenarkan permintaannya. Tetapi, sebagai seorang bangsawan, ia masih terikat pada kebiasaan dan istiadat. Dengan berat, ia menolak keinginan Kartini. Mendengar keputusan Ayahnya, Kartini merasa sangat sedih.
MASA DEWASA MASA PENUH CITA-CITA
• Pada 1895, ketika Kartini berusia 16 tahun, kakak perempuannya yang bernama Sulastri, menikah. Sejak saat itu Kartini menjadi perempuan tertua dirumahnya.
• Pada 1898, Kartini dengan kedua adik perempuannya dibebaskan dari pingitan oleh orangtuanya. Mereka diperkenankan pergi ke daerah lain untuk melihat-lihat keadaan. Pada saat itu, hal seperti ini tidak dialami gadis-gadis lain. Tindakan keluarga Kartini ini mejadi bahan perbincangan dikalangan para bangsawan. Walaupun Kartini telah mendapatkan banyak kebebasan, tetapi Kartini belum diizinkan oleh orangtuanya untuk melanjutkan pendidikannya.
TEMAN-TEMAN YANG PERNAH BERKIRIM SURAT DENGAN KARTINI
• Tn. E.C. Abendanon• Nona Stella H. Zeehandelaar • Ny. M.C.E. Ovink-Soer• Tn. Prof. Dr. G.K. Anton• Ny. H.G. De bootij-Boussevain• Tn. H.H. Van Kol dan Ny. Nellie Van
Kol• Tn J.H. Abendanon dan Ny.
Abendanon
MENIKAH DAN MENERUSKAN CITA-CITA
• Pada saat awal pendirian sekolah yang baru dirintis, Rukmini menikah. Hal ini membuat Kartini terpaksa mengambil langkah untuk perjuangan selanjutnya. Ia harus mempunyai pendamping yang bisa membantu mewujudkan cita-citanya. Kartini kemudian menerima lamaran dari Bupati Rembang Raden Adipati Djojoadiningrat untuk dijadikan istri.
• Pada 7 Juli 1903, ketika Kartini sedang sibuk menyiapkan pernikahannya, ia menerima surat. Isinya adalah jawaban pemerintah Hindia Belanda terhadap permohonannya untuk melanjutkan sekolah. Namun, kesempatan yang diidam-idamkannya itu datang pada saat yang tidak tepat.
• Kartini kemudian membuat surat balasan kepada pemerintah Hindia Belanda yang berisi ketidaksediaan dirinya menerima beasiswa tersebut dan usulan agar beasiswa itu sebaiknya diberikan kepada Agus Salim.
• Agus Salim sendiri tidak tahu tentang permohonan Kartini. Dalam kenyataannya, Agus Salim tidak pergi belajar ke Belanda, ia kelak malah aktif di organisasi pemudan dan kemudian menjadi salah seorang pemimpin bangsa Indonesia sampai akhir hayatnya
MASA BERUMAH TANGGA
• Pada 8 November 1903, Kartini secara resmi menikah dengan Bupati Rembang Raden Adipati Djojoadiningrat.
• Raden Adipati Djojoadiningrat adalah seorang yang baik hati, penyayang, berbudi, dan pikirannya jernih. Ia mengerti dan mendukung cita-cita Kartini. Dukungannya itu diwujudkan dengan mendirikan sekolah di Rembang sesuai dengan cita-cita Kartini. Mereka mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda bantuan atau subsidi untuk sekolah Kartini. Akhirnya, sekolah anak gadis mereka dirikan dirumahnya sendiri.
• Selain itu, Kartini dan suaminya bercita-cita mendirikan sekolah pertukangan untuk laki-laki. Lalu, ia mengumpulkan para seniman ukir yang mengangur untuk bekerja di tempatnya.
• Kartini menganjurkan mereka untuk membuat peti-peti jahitan, kotak rokok, meja kursi, dsb.
• Stelah selesai, barang-barang tersebut dijual ke kota besar, seperti Semarang dan Jakarta. Oleh karena itu, ukiran Jepara mulai dikenal diluar daerah
WAFAT
• Usia perkawinan Kartini tidak lama. Beberapa bulan setelah menikah, ia hamil dan dalam masa kehamilan itulah ia jatuh sakit. Setelah melahirkan puteranya yang pertama, bernama Raden Mas Susalit, kesehatannya terus menurun. Pada 17 September 1904, ia wafat dalam usia 25 tahun. Jenazahnya dikebumikan di Desa Bulu, Rembang, Jawa Tengah.
BUKU YANG DICIPTAKAN R. A. KARTINI
• Habis Gelap Terbitlah TerangPada 1922, oleh Empat Saudara, Door
Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Armijn Pane, salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara.
THANKS FOR YOUR ATTENTION!