bioekologi

6
1 BIOEKOLOGI: PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA PERAIRAN Ameilia Zuliyanti Siregar Departemen Agroteknologi FP USU, Jl. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155 [email protected] atau azs_gmail.com Abstrak Perairan meliputi sumberdaya air tawar dan air laut. Pemberdayaan perairan meliputi: keanekaragaman hayati, kealamiahan, keterkaitan ekologis, keterwakilan, keunikan, produktivitas, daerah ruaya, habitat ikan langka, daerah pemijahan, dan daerah pengasuhan. Masalah yang teridentifikasi berkaitan dengan bioekologis perairan Danau Toba, antara lain adalah: sedimentasi, melimpahnya gulma, turunnya kualitas air, penurunan produksi ikan, intrduksi spesies asing, konservasi spesies dan habitat, Penangkapan ikan destruktif, penebangan pohon, dan kawasan pertanian deskruktif. Kata kunci: bioekologi, pemberdayaan, sumberdaya, perairan Pendahuluan Air merupakan unsur penting bagi makhluk hidup. Kebutuhan mendasar air dalam kehidupan sehari-hari sangat menentukan siklus kehidupan manusia. Ketersediaan data dan informasi mengenai kondisi dan status bioekologis perairan (air tawar maupun air laut) saat sekarang ini berperan penting dan begitu urgen. Selama ini semua data dan informasi mengenai bioekologis suatu perairan hanya dilakukan secara perorangan, kolektif, bahkan seringkali jarang dipublikasikan. Kekhawatiran besar sekarang muncul, mungkinkah peairan kita akan berkurang karena pemberdayaan yang dilakukan manusia atau semakin bertambah dengan gejala alam yang tidak pernah kita prediksikan kejadiannya di masa akan datang? Untuk memeberikan berbagai solusi dan strategi dalam penanganan yang tepat dan bijak di setiap tindakan pemanfaaatan dan pengelolaan oleh semua stakeholder pada ekosistem perairan, maka diperlukan satu acuan ilmiah yang baku sehingga dapat

Upload: ameilia-zuliyanti-siregar

Post on 29-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Opinion

TRANSCRIPT

Page 1: Bioekologi

1

BIOEKOLOGI: PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA PERAIRAN

Ameilia Zuliyanti Siregar

Departemen Agroteknologi FP USU, Jl. Dr. A. Sofyan No. 3 Kampus USU Medan 20155

[email protected] atau azs_gmail.com

Abstrak

Perairan meliputi sumberdaya air tawar dan air laut. Pemberdayaan perairan

meliputi: keanekaragaman hayati, kealamiahan, keterkaitan ekologis, keterwakilan,

keunikan, produktivitas, daerah ruaya, habitat ikan langka, daerah pemijahan, dan

daerah pengasuhan. Masalah yang teridentifikasi berkaitan dengan bioekologis

perairan Danau Toba, antara lain adalah: sedimentasi, melimpahnya gulma, turunnya

kualitas air, penurunan produksi ikan, intrduksi spesies asing, konservasi spesies dan

habitat, Penangkapan ikan destruktif, penebangan pohon, dan kawasan pertanian

deskruktif.

Kata kunci: bioekologi, pemberdayaan, sumberdaya, perairan

Pendahuluan

Air merupakan unsur penting bagi makhluk hidup. Kebutuhan mendasar air

dalam kehidupan sehari-hari sangat menentukan siklus kehidupan manusia.

Ketersediaan data dan informasi mengenai kondisi dan status bioekologis perairan (air

tawar maupun air laut) saat sekarang ini berperan penting dan begitu urgen. Selama ini

semua data dan informasi mengenai bioekologis suatu perairan hanya dilakukan secara

perorangan, kolektif, bahkan seringkali jarang dipublikasikan. Kekhawatiran besar

sekarang muncul, mungkinkah peairan kita akan berkurang karena pemberdayaan yang

dilakukan manusia atau semakin bertambah dengan gejala alam yang tidak pernah kita

prediksikan kejadiannya di masa akan datang?

Untuk memeberikan berbagai solusi dan strategi dalam penanganan yang tepat

dan bijak di setiap tindakan pemanfaaatan dan pengelolaan oleh semua stakeholder

pada ekosistem perairan, maka diperlukan satu acuan ilmiah yang baku sehingga dapat

Page 2: Bioekologi

2

dijadikan pedoman dalam menyusun setiap kebijakan dan program pembangunan yang

dilaksanakan terhadap ekosistem perairan, seperti danau, laut, sungai, maupun rawa

(mangrove). Program dan tindakan yang dilaksanakan diharapkan tidak akan merusak

tatanan fungsi ekologis yang ad dan berpotensi mengganggu serta mengancam

kelestarian sumberdaya perairan yang muncul.

Pendekatan Perspektif

Secara perspektif, hal-hal yang berkaitan dengan bioekologis perairan meliputi:

1. Keanekaragaman hayati (biodiversity).

2. Kealamiahan (naturalistik)

3. Keterkaitan ekologis (ecologic relevance)

4. Keterwakilan (depute)

5. Keunikan (unique)

6. Produktivitas (productivity)

7. Daerah ruaya (migration area)

8. Habitat ikan langka (fish habitat)

9. Daerah pemijahan (spawning ground)

10. Daerah pengasuhan (nursery ground)

Berdasarkan item bioekologi diatas, beberapa danau potensial di Sumatera Utara

seperti Danau Toba dan Danau Lau Kawar ataupun beberapa DAS (Bahorok, Bingei,

Deli, Renun, Ular) dan lainnya seharusnya tetap dijaga dan dilestarikan, khususnya

kepada masyarakat di sekitar danau ataupun sungai yang suka atau terpaksa memiliki

tanggung jawab yang lebih besar sebagai stakeholder dan pengambil kebijakan. Bentuk

kesejahteraan yang diberikan dari jasa lingkungan secara berkesinambungan melalui

pemanfaatan sumberdaya perairan tersebut tidak pernah dibatasi asalkan seiring dengan

konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable agriculture) dapat diwujudkan secara

nyata sesuai dengan hakikat yang diharapkan.

Page 3: Bioekologi

3

Identifikasi masalah

Adapun beberapa masalah yang teridentifikasi berkaitan dengan bioekologis

perairan Danau Toba, antara lain adalah:

1. Sedimentasi

Sedimentasi atau lebih sering disebut dengan pengendapan pada badan air merupakan

proses penimbunan material-material tanah beserta berbagai unsur yang terkandung

didalamnya. Penyebab terjadinya sedimentasi diawali dengan adanya erosi atau

pengikisan lapisan tanah oleh air di wilayah hulu dari saluran masuk (inlet) yang berupa

alur sungai di sekeliling Danau Toba, sehingga Danau Toba menjadi bak penampung

besar dari semua material beserta berbagai unsur yang terkandung didalamnya termasuk

limbah yang bersumber dari lahan pertanian, limbah rumah tangga (domestic), limbah

padat, maupun limbah cair. Jika sedimentasi berlangsung lama, akan terlihat fenomena

perubahan perairan seperti penurunan nilai kecerahan, peningkatan nilai kekeruhan,

padatan tersuspensi, kandungan lumpur, serta peningkatan laju pendangkalan Danau

Toba (seperti kasus tahun 1980-an). Tentu saja hal ini akan memperpendek umur Danau

Toba, dan mungkin saja kita hanya mewariskan cerita legenda di masa depan.

2. Melimpahnya gulma

Tumbuhan air di dalam perairan danau dapat menjadi gulma air. Hal ini dapat terjadi

apabila tumbuhan air tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali (pertumbuhan

massal) sehingga berakibat terjadinya proses percepatan pendangkalan dan

evapotranspirasi (pengurangan massa air mellaui penguapan),mengganggu transportasi

(lalu-lintas) perairan, mengurangi nilai estetika, dan mengganggu kegiatan olah raga air.

Pertumbuhan massal gulma air merupakan indikator ataupun dapat terjadia akibat dari

peningkatan kesuburan perairan (eutrofikasi), yaitu berlimpahnya unsur hara (nutrient)

berupa nitrogen dan fosfor yang bersumber dari berbagai jenis limbah yang masuk ke

dalam peraiaran Danau Toba. Beberapa jenis gulma yang tergolong tumbuh pesat di

danau Toba adalah dari jenis enceng gondok (Eichhornia crassipes), kiambang (Salvina

molesta), dan Ganggang (Hydrilla verticilata) (Barus, 2004 & Ameilia, 2002).

Page 4: Bioekologi

4

3. Turunnya kualitas air

Beberapa parameter kulaitas air Danau Toba terindikasi mengalami penurunan.

Parameter kualitas air tersebut meliputi parameter fisika (cahaya, suhu, kecerahan,

kekeruhan, warna, bau, rasa, dan lain-lain), parameter kimia (pH, oksigen terlarut = DO,

phosfat, bahan organik, suspesni terlarut, kebutuhan oksigen biologi 5 = BOD5 dan

lain-lain), serta parameter biologi (perubahan komposisi dan keanekaragaman plankton,

benthos, peripiton, nekton, dan neuston). Sebagai contoh, nilai kandungan fosfat rata-

rata di Danau Toba menurut hasil penelitian Ameilia dari FP USU pada athun 2003

telah mencapai 0.6 ppm, padahal dalam keadaan normal kandungan posfat di dalam

perairan tidak boleh lebih dari 0.015 ppm, karena posfat sangat mempengaruhi tingkat

kesuburan perairan (eutrofikasi) Danau Toba yang berakibat tidak sesuai bagi

kehidupan biota perairan, terutama menghambat pertumbuhan sumberdaya ikan.

Sehingga danau Toba diasumsikan telah mengalami eutrofikasi.

4. Penurunan produksi ikan

Penurunan produksi hasil tangkapan ikan di Danau Toba, terutama jenis-jenis ikan

endemis seperti ikan ????? sudah terindikasi mengalami penurunan. Hal ini

menunjukkan semakin berkurangnya stok ikan, dirasakan dan diakui oleh nelayan di

sekitar Danau Toba. Sekarang ini, masyarakat mencoba menjadi peternak ikan (tambak)

dengan membuat keramba-keramba jaring/apung bekerjasama dengan pihak asing,

ataupun bermodalkan kredit lunak dari pihak bank, dan swasta.

5. Introduksi spesies asing

Penebaran jenis ikan asing atau introduksi terhadap perairan Danau Toba dapat

berpotensi menimbulkan dampak yang tidak sehat dan kurang baik bagi keberadaan

sumberdaya ikan asli Danau Toba. Introduksi telah berlangsung lama di Danau Toba

dan banyak spesies ikan asing, seperti ikan mas, mujahir, nila, Grass Carp, lele dumbo,

bandang, dan lain-lain yang sebelumnya tidak pernah ada pengkajian yang mendalam

tentang potensi dampak yang ditimbulkan terhadap spesies lokal atau pun spesies asli

Danau Toba.

Page 5: Bioekologi

5

6. Konservasi spesies dan habitat

Konservasi spesies dan habitat adalah suatu upaya pelestarian terhadap sumberdaya

ikan beserta habitatnya, terutama sumberdaya ikan endemik seperti ikan kepik, ikan

jurung (Tor sp) dan lainnya yang konon telah dimasukkan dalam kategori ikan langka di

Indonesia. Upaya pelestarian ini dilakukan bertujuan untuk menjaga dan melindungi

sumberdaya iakn serta tipe-tipe ekosistem penting peraiaran untuk menjamin

keberlanjutan fungsi ekologisnya. Pada akhirnya kembali kepada masayarakat untuk

menikmati keberadaan sumberdaya ikan tersebut terus-menerus untuk kesejahteraaanny

agar terhindar dari kepunahan dana ada sepanjang masa.

7. Penangkapan ikan destruktif

Penangkapan ikan berskala besar-besaran merupakan upaya pemanfaatan sumberdaya

ikan berupa segala macam praktek kegiatan penangkapan ikan yang menggunakan

metode tidak ramah lingkungan atau dapat mengancam kelestraian sumberdaya ikan.

Penggunaan listrik (stroom), racun (tube), penggunaan alat tangkap jarring yang tidak

sesuai ukuran (pukat harimau), menangkap anakan ikan, menangkap induk ikan yang

sedang bertelur seperti didisen, dan praktek penangkapan ikan yang akna mengancam

kelestraian sumberdaya ikan lainnya.

8. Penebangan pohon

Pohon merupakan media penampung air sebagai sumber minuman bagi tumbuhan.

Tahun 1970-an, Danau Toba terkenal dengan rimbunan pinus dan tusam, namun kini

sebagai kenangan. Banyak pohon telah ditebang tanpa adanya penanaman kembali,

sehingga mengganggu run off air dalam tanah dan merusak ekosistem dengan

munculnya banjir dan tanah longsor. Sangat tepat bila kita mengaktipkan gerakan “one

man…one tree”, agar hidup kita dapat berkepanjangan.

9. Kawasan pertanian destrukrif

Merupakan segala upaya pemanfaatan sumberdaya perairan untuk kegiatan budidaya

ikan yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan perairan seperti pembangunan

Page 6: Bioekologi

6

kawasan budidaya keramba jaring apung berskala intensif tanpa memperhitungkan

kapasitas sumberdaya air yang ada, penggunaan sarana produksi dari bahan-bahan yang

berpotensi mencemari periaran baik dari segi jenis bahan yang digunakan maupun segi

jumlah yang tidak ada batasannya, seperti pestisida, insektisida, fungisida, herbisida,

dan lainnya, pembangunan kawasan budidaya di wilayah ruaya atau habitat ikan

tertentu atau tanpa peduli terhadap sifat-sifat keaslian, kealamiahan, serta keunikan

sumberdaya perairan yang ada.

Penutup

Besaran laju sedimentasi di Danau Toba saat ini telah diketahui, seiring kesadaran

masyarakat untuk membentuk forum Ekosistem Kawasan Danau Toba (EKDT) dalam

pemberdayaan sumberdaya perairan potensial tersebut untuk diwariskan kepada generasi

muda ke depan. Jika kita tidak menjaganya, sipa lagi yang akan bertanggung jawab atas

perairan legendaris ini???