bioakustik makalah new

Upload: boy-ariadi

Post on 14-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

16

PENERAPAN BIOAKUSTIK DALAM KEPERAWATAN

A. BUNYISuatu perubahan mekanik terhadap zat gas, zat cair atau zat padat sering menimbulkan gelombang bunyi. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi getaran dari molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang serta mentransmisikan energi bahkan tidak pernah terjadi pemindahan partikel.Berbicara, tergantung pada substansi yang menjalar apabila suara mencapai tapal batas maka suara tersebut akan terbagi dua yaitu sebagian energi ditransmisikan / diteruskan dan sebagian direfleksikan (dipantulkan).Suatu penelitian mengenai terjadinya penjalaran bunyi, mendeteksi serta penggunaan bunyi sangat penting untuk mengetahui lebih lanjut akan pengalihan energi mekanik.Binatang mempergunakan suara untuk memperoleh perubahan informasi dan untuk medeteksi lokasi dari suatu objek. Misalnya ikan lumba-lumba , kelelawar, menggunakan suara untuk mengemudi dan menentukan lokasi makanan apabila cahaya tidak cukup untuk pengamatan. Manusia berusaha menggunakan suara sebagai pengganti cahaya bahkan sinar X. gema dipergunakan pengemudi pada kedalaman air dan pengamatan sedangkan ultrasonic atau frekwensi tinggi bunyi dipergunakan untuk diagnosis dan pengobatan. Bunyi yang berfrekwensi rendah dipergunakan dalam penelitian geofisik.

1. GELOMBANG BUNYI DAN KECEPATANGelombang bunyi timbul akibat terjadi perubahan mekanik pada gas. Zat cair atau gas yang merambat ke depan dengan kecepatan tertentu . Gelombang bunyi ini menjalar secara transversal atau longitudinal, lain dengan cahaya hanya menjalar secara transversal saja.Pada suatu percobaan, apabila terjadi vibrasi dari suatu bunyi maka akan terjadi suatu peningkatan tekanan dan penurunan tekanan pada tekanan atmosfer, peningkatan tekanan ini disebut kompresi sedangkan penurunan tekanan disebut rarefaksi (peregangan).Bunyi mempunyai hubungan antara frekwensi vibrasi (f) bunyi, panjang gelombang ( ) dan kecepatan V, secara sistematis hubungan itu dapat dinyatakan dalam rumus.Pada penelitian lebih lanjut diperoleh bahwa bunyi yang melewati berbagai zat mempunyai kecepatan tersendiri seperti terlihat pada daftar di bawah ini :2. SUMBER BUNYIBanyak sekali fenomena menghasilkan bunyi. Misalnya pembakaran minyak dalam suatu mesin, selalu menghasilkan bunyi. Bunyi yang dihasilkan instrument musik, gerakan dahan, pohon atau daun juga menghasilkan bunyi. Ruang mulut dan ruang hidung manusia merupakan struktur resonansi untuk menghasilkan vibrasi melalui pita suara; demikian pula garputala yang digetarkan akan menghasilkan bunyi. Dari contoh diatas dapat disimpulkan bunyi itu bisa berasal dari alam, dan bisa berasal dari perbuatan manusia.

3. MENDETEKSI BUNYIUntuk mendeteksi bunyi perlu mengkonversikan gelombang bunyi bentuk vibrasi sehingga dapat dianalisa frekwensi dan intensitasnya. Untuk perubahan ini diperlukan alat mikrofon dan telinga manusia. Alat mikrofon merupakan transduser yang memberi respon terhadap tekanan bunyi (sound pressure0 dan menghasilkan isyarat/signal listrik. Mikrofon yang banyak digunakan adalah mikrofon kondensor. Pemilihan mikrofon ini sangat penting oleh karena berguna untuk mendeteksi kebisingan lingkungan perusahaan (merupakan medan difus segala arah atau medan bebas) disamping itu perlu diperhatikan faktor kecepatan angina, cuaca oleh karena sangat mempengaruhi pada mikrofon.

4. PEMBAGIAN FREKWENSI BUNYIPembagian frekwensi bunyi mempunyai arti dalam hal pengobatan, diagnosis, nyeri yang ditimbulkan dan sebagainya.Berdasarkan frekwensi maka bunyi dibedakan dalam 3 daerah frekwensi yaitu ;a. Frekwensi bunyi antara 0 16 Hz (infrasound)Frekwensi ini biasanya ditimbulkan oleh getaran tanah, gempa bumi, getaran bangunan maupun truk mobil. Vibrasi yang ditimbulkan oleh truk mobil biasanya mempunyai frekswensi sekitar 0 16 Hz. Frekwensi lebih kecil dari 16 Hz akan menyebabkan perasaan yang kurang nyaman (discomfort), kelesuan (fatique), kadang-kadang menimbulkan perubahan pada penglihatan. Apabila vibrasi bunyi dengan frekwensi infra yang mengenai tubuh akan menyebabkan resonansi dan akan terasa pada beberapa bagian tubuh.

b. Frekwensi antara 16 20.000 Hz (frekwensi pendengaran).Dari hasil percobaan diperoleh kepekaan telinga terhadap frekwensi bunyi antara 16 4. 000 Hz. Nilai ambang rata-rata secara internasional terletak di daerah 1.000 Hz. Arti dari nilai ambang yaitu frekwensi yang berkaitan dengan nineau bunyi (dB) yang dapat didengar, misalnya pada frekwensi 30 Hz nineau bunyi harus 60 Hz dB (yaitu 10 6 x 10 -2 W/m2); untuk mendengar bunyi tersebut (60 dB) berarti telinga seseorang harus 10 6 x lebih kuat pada nada 1.000 Hz baru dapat mendengar bunyi tersebut dan berarti pula tekanan bunyinya harus 103 x lebih besar.Pada usia lanjut misalnya 60 tahun, nilai ambang pendengaran bagi 4.000 Hz terletak 40 dB lebih tinggi dari pada usia muda (20 tahun). Gejala naiknya nilai ambang karena usia tersebut dinamakan presbikusis (kurang pendengaran oleh karena umur semakin tua ).

c. Frekwensi diatas 20.000 HzFrekwensi ini disebut ultrasonic/bunyi ultra. Frekwensi ini dalam bidang kedokteran digunakan dalam 3 hal yaitu pengobatan, destruktif/penghacuran dan diagnosis. Hal ini dapat terjadi oleh karena frekwensi yang tinggi mempunyai daya tembus jaringan cukup besar.

5. INTENSITAS BUNYIUntuk menghitung intensitas bunyi perlu mengetahui energi yang dibawa oleh gelombang bunyi. Energi bunyi ada 2 yaitu energi potensial dan energi kinetik. Intensitas gelombang bunyi (I) yaitu energi yang melewati medium 1 m2/detik atau watt/m2. Apabila dinyatakan dalam rumus maka = Masa jenis medium (Kg/m )v = Kecepatan bunyi (m/detik)v = Z = Impedansi akustikA = Maksimum amplitude atom-atom/molekul.F = FrekwensiW = 2f = frekwensi sudutIntensitas (I) dapat pula dinyatakan sebagai berikut :Po = Perubahan tekanan maksimum (N/m ).

6. SKALA DESIBEL (NINEAU BUNYI)Alexander Graham Bell (1847 1922) guru besar Fisiologi di Boston, adalah penemu telpon tahun 1876, melakukan penelitian terhadap suara dan pendengaran, beliau mengatakan satu bel; (nineau suara) = apabila diperoleh intensitas suatu bunyi adalah 10 kali intensitas yang lainnya maka . Intensitas yang lainnya maka .Oleh karena bell merupakan unit yang besar sehingga dipakai decibel (dB). Hubungan bell dengan decibel dinyatakan 1 bell = 10 dB. Telah diketahui bahwa intensitas (I) berbanding langsung dengan P maka perbandingan antara tekanan dari dua bunyi dapat dinyatakan sebagai berikut :10 Log = 20 Log Rumus ini menunjukkan nilai decibel (dB) yang dipergunakan untuk membandingkan dua tekanan bunyi dalam medium yang sama.

7. KEKERASAN BUNYI / NYARING BUNYIKekerasan bunyi merupakan bagian dari ukuran bunyi yang merupakan perbandingan kasar dari logaritma intensitas efketifnya jarak penekanan bunyi yang mengakibatkan respon pendengaran. Kenyaringan bunyi tidak berkaitan dengan frekwensi ; kenyaraan 30 Hz mempunyai kekerasan sama dengan 4. 000 Hz bahkan mempunyai perbedaan intensitas dengan faktor 1.000.000 atau 6 dB.

8. SIFAT GELOMBANG BUNYIGelombang bunyi mempunyai sifat memantul, diteruskan dan diserap oleh benda. Apabila gelombang suara mengenai tubuh manusia (dinding) maka bagian dari gelombang akan dipantulkan dan bagian lain akan diteruskan / ditransmisi ke dalam tubuh. Mula-mula gelombang bunyi dengan amplitudo tertentu mengenai dinding, gelombang bunyi tersebut dipantulkan (R).pantulan tesebut tergantung pada impedansi akustik. Pernyataan itu ditulis sebagai berikut := Impedansi akustik (V) dari kedua media.Telah diketahui bahwa gelombang bunyi sebagian akan diteruskan (T); besarnya T dapat dihitung dengan menggunakan rumus :Pada hukum geometri diketahui bahwa cahaya bisa refleksi (pantul) dan refraksi (patah). Demikian pula pada gelombang bunyi dapat dipatah (direfraksi) dan gelombang bunyi yang masuk ke dalam jaringan akan mengakibatkan berkurangnya amplitude gelombang bunyi.Nilai amplitudo bunyi yang menetap pada jaringan dinyatakan dalam rumus :A = Amplitudo bunyi yang menetap pada jaringan yang tebal X cmAo= Amplitudo bunyi mula-mula= Koefisien absorpsi jaringan (cm )x = Tebal jaringan (cm).Hal yang sama dapat pula diketahui berupa nilai intensitas bunyi yang menetap pada jaringan yaitu :Io = Intensitas mula-mulaI = Intensitas bunyi yang menetap pada jaringan = Koefisien absorpsiDengan mempergunakan rumus-rumus tersebut dapat menghitung nilai absorpsi jaringan terhadap gelombang bunyi.Koefisien absorpsi dan nilai paruh ketebalan jaringanBahan Frekwensi Nilai paruh ketebalan jaringan (cm)Otot 1 0,13 2,7Lemak 0,8 0,05 6,9Otak 1 0,11 1,2Tulang 0,6 0,4 6,95Air 1 2,5 x 10 14 x 10

9. AZAS DOPPLERPada tahun 1800 ahli fisika telah membuktikan bahwa sumber bunyi berfrekwensi fo mempunyai derajat tinggi apabila sumber bunyi bergerak mendekati pendengaran; apabila sumber bunyi bergerak menjauh pendengar akan terdapat frekwwensi dengan derajat rendah. Demikian pula apabila pendengar mendekati sumber bunyi akan memperoleh frekwensi bunyi dengan derajat tinggi. Percobaan frekwensi ini disebut Doppler Shift. Sedang efek yang timbul akibat bergeraknya sumber bunyi atau bergeraknya pendengar disebut efek Doppler.Efek Doppler ini dipergunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair di dalam tubuh misalnya darah. Berkas ultrasonic/bunyi ultra uynag mengenai darah (darah bergerak menjauhi bunyi) darah akan memantulkan bunyi ekho dan diterima oleh detector .

B. ULTRASONIK DALAM BIDANG KEDOKTERANUltrasonic / bunyi ultra dihasilkan oleh magnet listrik dan Kristal Piezo Electric dengan frekwensi di atas 20.000 Hz.a. Magnet listrikb. Piezo electric

1. DAYA ULTRASONIKFrekwensi dan daya ultrasonic yang dipakai dalam kedokteran menurut kebutuhan; apabila ultrasonic yang digunakan untuk diagnostic maka frekwensi yang digunakan sebesar 1 MHz sampai 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm . Apabila daya ultrasonic ditingkatkan sampai 1 W / cm akan dipakai sebagai pengobatan, sedangkan untuk merusakkan jaringan kanker dipakai daya 10 W/cm .

2. PRINSIP PENGGUNAAN ULTRASONIKEfek Doppler merupakan dasar penggunaan ultrasonic yaitu terjadi perubahan frekwensi akibat adanya pergerakan pendengar atau sebaliknya; dan getaran bunyi yang dikirim ke tempat tertentui (ke objek) akan direfleksi oleh objek itu sendiri.Efek gelombang ultrasonicUltrasonic sama dengan gelombang bunyi hanya saja frekwensi yang sangat tinggi dan mempunyai efek :o Mekaniko Panaso Kimiao Efek biologis

3. PENGGUNAAN DALAM BIDANG KEDOKTERANBerkaitan dengan efek yang ditimbulkan gelombang ultrasonic dan sifat gelombang bunyi ultra maka gelombang ultrasonic dipergunakan sebagai diagnosis dan pengobatan.a. Ultrasonik sebagai pelengkap diagnosisKristal piezo electric yang bertindak sebagai transduser mengirim gelombang ultrasonic mencapai pada dinding berlawanan, kemudian gelombang bunyi dipantulkan dan diterima oleh transduser tersebut pula. Transduser yang menerima gelombang balik akan diteruskan ke amplifier berupa gelombang listrik kemudian gelombang tersebut ditangkap oleh CRT (ossiloskop).Gambaran yang diperoleh CRT tergantung tehnik yang dipergunakan. Ada 3 macam metade dalam memperoleh gambaran yaitu :o A SkanningDisini yang akan dicari adalah besar amplitude sehingga di sebut A Skanning. Bunyi yang dihasilkan oleh piezo electric melalui transduser akan mencapai dinding B kemudian dipantulkan ke dinding A dan diterima oleh transduser.o B SkanningB Skanning disebut pula Bright Scanning. Metode skanning ini banyak dipakai di klinik oleh karena ini bisa memperoleh pandangan / gambaran dua dimensi dari bagian tubuh. Prinsip B Skanning sama dengan A Skanning. Hanya saja pada B Skanning transdusernya digerakkan (moving) sedangkan pada A Skanning transdusernya tidak digerakkan. Gerakan transduser mula-mula akan menghasilkan echo dapat dilihat adanya dot (dot ini disimpan pada CRT) kemudian transduser digerakkan kea rah lain menghasilkan echo pula sehingga kemudian tercipta suatu gambaran dua dimensi. Pada B Skanning ini, operator boleh meilih dua mode control pada alat elektronik; untuk mencapai nilai ambang agar memperoleh gambaran yang dikehendakinya maka dipakai alat control leading edge display. Untuk mengatur cahaya benderang pada layer TV (=CRT = Tabung sinar katode) yang sebanding dengan besarnya echo / gema yang dihasilkan oleh transduser ultrasonic naka dipakai alat gray scale display.o M SkanningM Skanning atau Modulation scanning ini merupakan dua metode yang digunakan dalam kaitan untuk memperoleh informasi gerakan alat-alat dengan mempergunakan ultrasonic. Misalnya hal mempelajari gerakan jantung dan gerakan vulva, atau tehnik Doppler yang dipergunakan untuk mengukur aliran darah. Pada M Skanning dimana A akan dalam keadaan stationer sedangkang echo yang terjadi berupa dot dari B skan.b. Hal-hal yang didiagnosis dengan ultrasonic Sesuai dengan metode skanning yang dipakai maka ultrasonic dapat dipergunakan untuk diagnosis :o A SkanningMendiagnosis tumor otak ( echo encephalo graphy), memberi informasi tentang penyakit-penyakit mata, daerah / lokasi yang dalam dari bola mata, menentukan apakah cornea atau lensa yang opaque atau ada tumor-tumor retina.o B SkanningUntuk memperoleh informasi struktur dalam dari tubuh manusia. Misalnya hati, lambung, usus, mata, mamma, jantung janin.Untuk mendeteksi kehamilan sekitar 6 minggu, kelainan dari uterus / kandung peranakan dan kasus-kasus perdarahan yang abnormal serta treatened abortus (abortus yang sdang berlangsung).Lebih banyak memberi informasi daripada X-Ray dan sedikit resiko yang terjadi. Misalnya X-Ray hanya dapat mendeteksi kista yang radiopaque sedangkan B Skanning lebih banyak memberi petunjuk tentang yipe berbagai kista.

o M SkanningMemberi informasi tentang jantung, valvula jantung, pericardial effusion (timbunan zat cair dalam kantong jantung)M Skanning mempunyai kelebihan yaitu dapat dikerjakan sembari pengobatan berlangsung untuk menunjukkan kemajuan dalam pengobatan.

c. Penggunaan ultrasonic dalam pengobatanSebagaimana telah diketahui bahwa ultrasonic mempunyai efek kimia dan biologi maka ultrasonic dapat dipergunakan dalam pengobatan. Ultrasonic memberi efek kenaikan temperature dan peningkatan tekanan; efek ini timbul karena jaringan mengabsorpsi energi bunyi dengan demikian ultrasonic dipakai sebagai diatermi/ pemanasan. Daya ultrasonic yang dipakai sebesar beberapa W/cm dilakukan dalam 3 10 menit, dua kali sehari, seminggu dilakukan 3 kali. Gelombang ultrasonic berbeda dengan gelombang elektromagnetik dan panas yang ditimbulkan oleh ultrasonic sangat berbeda dengan microwave diathermi. Ultrasonic sebagai diathermi, intensitas yang dipakai 1 10 W / cm dengan frekwensi sebesar 1 MHz pemindahan amplitude sebesar 10 W/cm ke dalam jaringan 10 cm, maksimum tekanan 5 atm. Tekanan mula-mula maksimum, berubah menjadi minimum dengan panjang gelombang ; untuk 1 MHz gelombang ke dalam jaringan sebesar = 0,7 mm.Selain itu ultrasonic dapat dipakai untuk menghancurkan jaringan ganas (kanker). Sel-sel ganas akan hancur pada beberapa bagian sedangkan di daerah lain kadang-kadang menunjukkan rangsangan pertumbuhan ; masih diselidiki lebih lanjut.Pada penderita Parkinson, penggunaan ultrasonic dalam pengobatan sangat berhasil namun sangat disayangkan untuk memfokuskan bunyi kearah otak sangat sulit. Sedangkan pada penyakit meniere dimana keadaan penderita kehilangan pendengaran dan keseimbangan, apabila diobati dengan ultrasonic dikatakan 95 % berhasil baik, ultrasonic menghansurkan jaringan dekat telinga tengah.

4. PENGGUNAAN ULTRASONOGRAFI DALAM PEMERIKSAAN JANINPerkembangan teknologi dan pengalaman penggunaan Ultrasonografi (USG) dalam bidang kedokteran sejak tahun 1952-an, memyebabkan USG pada saat ini mampu memberikan berbagai informasi yang sangat penting mengenai janin bukan saja dimensi / ukurannya, melainkan juga morfologi, fisiologi dan patofisiologinya.Lebih lanjut, perkembangan teknologi USG pada saat ini telah jauh melampaui kemampuannya yang dahulu yaitu hanya sebagai alat Bantu diagnostic saja, tetapi juga telah menjadi alat Bantu terapi. Misalnya , janin yang anemia akibat penyakit aloimun dapat diperpanjang hidupnya dengan pemberian transfusi darah intra uterin dengan bantuan USG. Pada tahun 1986, AIUM (The American Institute of Ultrasound in Medicine) telah menetapkan batasan minimal yang merupakan tujuan pemeriksaan USG di bidang Obstetri, yaitu untuk menentukan :a. Pada trimester pertama :Lokasi kantong janin, janin dan ukuran Crown Rump Length (CRL-nya)Janin hidup atau matiJumlah janinKeadaan rahim dan adneksa

b. Pada trimester kedua dan ketiga, tujuannya adalah untuk menentukan :Apakah janin hidup atau mati, jumlah dan presentasinya.Jumlah cairan ketuban (normal, sedikit atau berlebihan)Morfologi plasenta dan lokasinya terhadap ostium uteri internumUmur kehamilan ditentukan dengan kombinasi pemeriksaan Biparietal Diameter (BPD), HeadCircumference (HC) dan Femur Length (FL). Pemantauan pertumbuhan janin dinilai dengan melibatkan pemeriksaan AC.Evaluasi keadaan rahim dan adneksanyaPemeriksaan anatomi janin, setidaknya meliputi pemeriksaan : hemisfer otak, tulang belakang, lambung, kandung kemih, insersi tali pusat ke dinding perut janin dan ginjal janin.

Secara garis besar pemeriksaan janin dengan USG dapat dibedakan atas :a. Pemeriksaan morfometri / biometri janinDengan pemeriksaan morfometri dapat ditentukan :Umur kehamilanBerat badan janinPertumbuhan janin

b. Pemeriksaan kelainan congenital / morfologi janin dan tali pusat.c. Pemantauan fungsi organ tubuh (fisiologi )janin.

C. SUARASuara pada hakekatnya sama dengan bunyi. Hanya saja kata suara dipakai untuk makhluk hiduk atau benda yang dimakhlukkan, sedangkan kata bunyi dipakai untuk benda mati. Untuk jelasnya disajikan beberapa contoh :- Suara burung- Suara si slamet- Suara mobil ; disini mobil dimakhlukkan- Bunyi gaduh- Bunyi daun gemersik- Bunyi alarm

1. MEKANISME PEMBENTUKAN SUARA / UCAPANSuara bicara normal merupakan hasil dari modulasi udara yang mengalir keluar dari dalam tubuh. Untuk macam-macam suara, mulai dari paru-paru yang penuh dengan uap udara melalui pita suara (vocal cords) kadang-kadang disebut glottis dan beberapa ruang vocal, udara keluar melalui mulut dan sedikit melalui hidung. Pembentukan suara melalui mulut ini disebut bicara.Beberapa bunyi yang dihasilkan melalui mulut tanpa mempergunakan pita suara disebut unvoiced sound. Misalnya p, t, k, s, f dan ch, kalau kita perincikan lagi maka :- P,t dan k suara / bunyi letupan (plosive sound)- S, f dan ch suara / bunyi frikatif (fricative sound)- Ch kombinasi dari kedua tipe di atas.Uncoiced sound merupan aliran udara melalui penciutan (contriction) atau dibentuk oleh lidah, gigi, bibir, dan langit-langit.Frekwensi dasar dari hasil vibrasi yang kompleks tergantung dari massa dan tegangan pita suara . laki-laki mempunyai frekwensi suara 125 Hz sedangkan wanita 150 Hz. Frekwensi rendah yang dihasilkan penyanyi sekitar 64 Hz (C rendah) dan frekwensi tinggi (suara sopran) sekitar 2, 048 Hz.Pada suatu studi mengenai ucapan huruf hidup dan mati diperoleh bahwa huruf hidup banyak mengandung tenaga daripada huruf mati; perbandingan tenaga antara huruf hidup dan huruf mati 68 : 1.

D. ALAT PENDENGARANAlat pendengaran yang dimaksud disini adalah telinga. Telinga merupakan alat penerima gelombang suara atau gelombang udara kemudian gelombang mekanik ini di ubah menjadi pulsa listrik dan diteruskan ke korteks pendengar melalui saraf pendengaran.1. PEMBAGIAN ALAT PENDENGARANTelinga dibagi dalam 3 bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telingan dalam.a. Telinga bagian luar.Terdiri dari daun telinga dank anal telinga, batas telinga luar yaitu dari daun telinga dampai dengan membran tympani.Berbagai binatang daun telinga berfungsi sebagai pengumpul energi dan dikonsentrasikan pada membran tympani. Pada manusia hanya menangkap 6-8 dB, sedangkan telinga gajah hanya berfungsi sebagai pelepas panas.Pada kanalis telinga terdapat malam (wax) yang berfungsi sebagai peningkatan kepekaan terhadap frekwensi suara 3.000 4.000 Hz, panjang kanalis 2,5 cm ( ), = 10 cm.Membran tympani tebalnya 0,1 mm, luas 65 mm , mengalami vibrasi dan diteruskan ke telinga bagian tengah yaitu pada tulang telinga (incus, malleus dan stapes).Sarjana Van Bekesey melakukan studi tentang vibrasi membran tympani pada telinga cadaver yang mati. Kemudian melalui tehnik fisika yang modern (mors bauer effect) diperoleh secara nyata gerakan dari membran tympani yaitu nilai ambang pendengar pada 3.000 Hz 10 cm.Nilai ambang pendengar terendah yang dapat didengar ~ 20 Hz dan pada 160 dB membran tympani mengalami rupture/ pecah.b. Telinga bagian tengah.Batas telinga tengah mulai dari membran tympani sampai dengan tuba eustachius. Terdiri dari 3 buah tulang yaitu malleus, incus dan stapes. Suara yang masuk itu 99,9% mengalami refleksi dan hanya 0,1% saja yang ditransmisi diteruskan. Pada frekwensi kurang dari 400 Hz membran tympani bersifat per sedangkan pada frekwensi 4.000 Hz membran tympani akan menegang. Telinga bagian tengah ini memegang peranan proteksi. Hal ini dimungkinkan oleh karena adanya tuba eustacius yang mengatur tekanan di dalam telinga bagian tengah, dimana tuba eustachius mempunyai hubungan langsung dengan mulut. Pada beberapa penyebab sehingga terjadi perbedaan tekanan antara telinga bagian tengah dan dunia luar akan mengakibatkan penurunan sensitifitas tekanan (misalnya pada penderita influenza) ; pada tekanan 60 mm Hg yang mengenai membran tympani akan mengakibatkan perasaan nyeri. c. Telinga bagian dalam.Berada di belakang tulang tengkorak kepala terdiri dari cochlea dan oval window. Bagian ini mengandung struktur spiral yang dikenal sebagai cochlea, berisikan cairan. Ukuran cochlea sangat kecil berkisar 3 cm panjang, terdiri dari 3 ruangan yaitu : ruangan vestibular merupakan tempat berakhirnya oval window, ductus cochlearis dan ruangan tympani berhubungan dengan atap spiral. Pada cochlea terdapat 8.000 konduktor yang berhubungan dengan otak melalui saraf pendengaran.Gelombang bunyi yang masuk melalui oval window menghasilkan gelombang bunyi yang berippel (bergerigi) mencapai membran basiler pada ductus cochlearis. Di sini gelombang tersebut di ubah menjadi gelombang sinyal listrik dan diteruskan ke otak lewat syaraf pendengaran.Apabila bunyi yang didengar 10.000 Hz, syaraf yang terdapat pada organ corti tidak mengirim rangsangan 10.000 Hz ke otak melainkan mengirim rangsangan secara seri ke otak yang berupa gelombang bunyi yang sinusoidal.

2. SPESIALISASI DALAM PENDENGARAN TELINGADalam bidang kedokteran dibagi dalam masing-masing bagian sesuai dengan keahlian.Otologist : seorang dokter yang ahli dalam hal telinga dan pendengaran.Otolaryngologist : seorang dokter yang ahli dalam bidang penyakit telinga dan operasi telinga.ENT Spesialist : dokter ahli THT yaitu seorang dokter yang ahli dalam hal telinga hidung dan tenggorokan.Audiologist : seseorang yang bukan dokter, tetapi ahli dalam mengukur respon pendengaran, diagnosis kelainan pendengaran melalui test pendengaran, rehabilitasi yang berkaitan dengan hilangnya pendengaran.

3. TEST PENDENGARAN DAN HILANG PENDENGARANa. Hilang pendengaran.Ada dua macam hilang pendengaran yaitu hilang pendengaran karena konduksi (tuli konduksi), hilang pendengaran karena syaraf (tuli syaraf/persepsi).- Tuli konduksiDimana vibrasi suara tidak dapat mencapai telinga bagian tengah. Tuli semacam ini sifatnya hanya sementara oleh karena adanya malam/wax/serumen atau adanya cairan di dalam telinga tengah. Apabila tuli konduksi tidak pulih kembali dapat menggunakan hearing aid (alat pembantu pendengaran).- Tuli persepsiBisa terjadi hanya sebagian kecil frekwensi saja atau seluruh frekwensi yang tidak dapat didengar. Tuli persepsi ini sampai sekarang belum bisa diobati.

b. Tes pendengaran

E. BISINGBising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki yang merupakan aktivitas alam (bicara, pidato) dan buatan manusia (bunyi mesin). Bunyi dinilai sebagai bising sangatlah relative sekali. Suatu contoh misalnya : musik tempat-tempat diskotik, bagi orang yang biasa mengunjungi tempat itu tidak merasa suatu kebisingan , tetapi bagi orang-orang yang tidak pernah berkunjung di tempat diskotik akan merasa suatu kebisingan yang menganggu. Profesor Phoan Way On (Singapura, 1975) mengatakan bahwa dinegara industri misalnya Amerika Serikat, peningkatan kebisingan setiap tahunnya diperkirakan 1 dB. Pada tahun 1990 diperkirakan tingkat kebisingan akan mencapai 100 kali lebih besar daripada tahun 1975.

1. PEMBAGIAN KEBISINGAN2. PENGARUH BISING TERHADAP KESEHATAN3. PENCEGAHAN KETULIAN DARI PROSES BISING4. PARAMETER KEBISINGAN5. TAKARAN BISING (DOSE NOISE)7. PERALATAN DAN METODOLOGI DALAM MENDETEKSI BISINGa. Peralatan.b. Metodologi pengukuran bising

F. VIBRASI1. BENTUK VIBRASIVibrasi adalah getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis : misalnya mesin atau alat-alat mekanis lainnya. Oleh sebab itu vibrasi kita bedakan dalam 2 bentuk : Vibrasi karena getaran udara yang pengaruhnya terutama pada akustikVibrasi karena getran mekanis mengakibatkan timbulnya resonansi / turut bergetarnya alat-alat tubuh dan berpengaruh terhadap alat-alat tubuh yang sifatnya mekanis pula. Penjalaran vibrasi udara dan efek yang timbul

1. EFEK VIBRASI TERHADAP TANGANAlat-alat yang dipakai akan bergetar dan getaran tersebut disalurkan pada tangan. Getaran-getaran dalam waktu singkat tidak berpengaruh pada tangan sebab di dalam jangka waktu cukup lama akan menimbulkan kelainan pada tangan berupa : Kelainan pada persyarafan dan peredaran darah.

2. SIKAP TUBUH TERHADAP GERAKAN MEKANISBadan merupakan susunan elastis yang kompleks dengan tulang sebagai penyokong alat-alat dan landasan kekuatan serta kerja otot. Kerangka, alat-alat, urat dan otot memiliki sifat elastis yang bekerja secara serentak sebagai peredam dan penghaantar getaran. Pengaruh getaran terhadap tubuh ditentukan sekali oleh posisi tubuh atau sikap tubuh.

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang maha Suci lagi maha Terpuji, yang mana atas berkah dan rahmat-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Penerapan Bioakustik Dalam Penerapannya. Serta shalawat beriring salam kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW.Dalam penulisan makalah ini saya telah banyak mendapatkan bantuan baik berupa kritikan maupun saran dan dosen pembimbing. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Dosen, yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya sehingga makalah ini dapat selesai dengan baik.Sebagai manusia biasa saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.Amin Ya rabbalAlamin.

Banda Aceh, Januari 2012

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiPENERAPAN BIOAKUSTIK DALAM KEPERAWATAN1A. BUNYI1B. ULTRASONIK DALAM BIDANG KEDOKTERAN6C. SUARA10D. ALAT PENDENGARAN11E. BISING14F. VIBRASI14

ii