binkes
DESCRIPTION
homeworkTRANSCRIPT
APA ITU ISPA?Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah).
Penyebab penyakit ISPASecara umum, efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan
Tanda-tanda bahaya secara umum - Pada sistem pernafasan : napas cepat dan tak teratur, sesak, kulit wajah kebiruan, suara napas lemah atau hilang, mengi, suara nafas seperti ada cairannya sehingga terdengar keras- Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat dan lemah, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah dan gagal jantung.- Pada sistem saraf : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang, dan koma.- Gangguan umum : letih dan berkeringat banyak. Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan :• Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.• Imunisasi.• Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.• Mencegah kontak dengan penderita ISPA Cara Pencegahan : Cara efektif mencegah penyakit ISPA (berdasarkan faktor penyebab penyakit), sebagai berikut :
a. Tingkat hunian rumah padat 1. Satu kamar dihuni tidak lebih dari 2 orang 2. Jaga kebersihan lantai rumah b.Ventilasi rumah/dapur tidak memenuhi syarat 1. Memperbaiki lubang penghawaan / ventilasi 2. Selalu membuka pintu/jendela terutama pagi hari 3. Menambah ventilasi buatan
c. Perilaku 1. Tidak membawa anak/bayi saat memasak di dapur 2. Menutup mulut bila batuk 3. Membuang ludah pada tempatnya 4. Tidak menggunakan obat anti nyamuk bakar 5. Tidur sementara terpisah dari penderita
PENDAHULUAN
Salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Akut). Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk-pilek, disebabkan oleh
virus, dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama
yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih
rendah. Kejadian penyakit batuk-pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang
berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk-pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun.
ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia (radang paru-paru) sering terjadi pada anak-anak terutama apabila
terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat. Risiko terutama terjadi pada
anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena
dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau malah berlebihannya pemakaian
antibiotik.
Hingga saat ini angka kematian akibat ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian seringkali disebabkan
karena penderita datang untuk berobat dalam keadaan parah/lanjut dan sering disertai penyulit-penyulit dan
kurang gizi.
DEFINISI
ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar, ISPA merupakan singkatan
dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan
bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari
hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah).
Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni ‘infeksi’, ‘saluran pernapasan’, dan ‘akut’, dimana pengertiannya adalah
sebagai berikut :
1. Infeksi
Adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga
menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran pernapasan
Yang dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru (alveoli),
beserta organ-organ di sekitarnya.
3. Infeksi Akut
Adalah Infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari ( £ 14 hari ). Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan
proses akut.
PENYEBAB & PENCETUS ISPA
Saluran pernapasan dari hidung sampai bronkhus dilapisi oleh membran mukosa bersilia (silia = rambut-rambut
halus). Udara yang masuk melalui rongga hidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Partikel debu yang
kasar dapat disaring oleh rambut yang terdapat dalam hidung, sedangkan partikel debu yang halus akan terjerat
dalam lapisan mukosa. Gerakan silia mendorong lapisan mukosa ke posterior/belakang ke rongga hidung dan ke
arah superior/atas menuju faring.
Secara umum, efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia
hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan
akibat iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan
saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akan
menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari
saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan.
Menurut WHO (World Health Organization = organisasi kesehatan dunia), pengeluaran lendir atau gejala pilek
terjadi pada penyakit flu ringan disebabkan karena infeksi kelompok virus jenis rhinovirus dan/atau coronavirus.
Penyakit ini dapat disertai demam pada anak selama beberapa jam sampai tiga hari. Sedangkan pencemaran
udara diduga menjadi pencetus infeksi virus pada saluran napas bagian atas.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang
terhirup oleh orang sehat ke saluran pernapasannya.
KLASIFIKASI ISPA
Program Pemberantasan Penyakit ISPA (P2 ISPA) membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan
yaitu pneumonia (radang paru-paru) dan yang bukan pneumonia.
Pneumonia dibagi lagi atas derajat beratnya penyakit, yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat.
Penyakit batuk-pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan
sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak
dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan
harus diobati dengan antibiotik penisilin.
Berikut ini adalah klasifikasi ISPA berdasarkan P2 ISPA :
PNEUMONIA : ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
PNEUMONIA BERAT : ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada ke dalam.
BUKAN PNEUMONIA : ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding
dada kedalam, tanpa napas cepat.
TANDA-TANDA BAHAYA
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala yang
ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh
dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin meninggal.
Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit dengan mortalitas
yang lebih tinggi. Maka, perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat
cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.
Berikut ini adalah tanda bahaya yang perlu diwaspadai pada seorang penderita ISPA :
Tanda-tanda bahaya secara umum :
- Pada sistem pernafasan : napas cepat dan tak teratur, retraksi/tertariknya kulit ke dalam dinding dada,
napas cuping hidung, sesak, kulit wajah kebiruan, suara napas lemah atau hilang, mengi, suara nafas seperti
ada cairannya sehingga terdengar keras
- Pada sistem peredaran darah dan jantung : denyut jantung cepat dan lemah, tekanan darah tinggi,
tekanan darah rendah dan gagal jantung.
- Pada sistem saraf : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, kejang, dan koma.
- Gangguan umum : letih dan berkeringat banyak.
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun : tidak bisa minum, kejang,
kesadaran menurun, stridor/mendengkur, dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan : kurang bisa minum (kemampuan
minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran
menurun, mendengkur, mengi, demam, dan dingin.
Bila ditemukan satu atau lebih tanda-tanda tersebut,
SEGERA bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan !
PERAWATAN PENDERITA ISPA DI RUMAH
I. Mengatasi panas (demam)
Untuk orang dewasa, diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol.
Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan memberikan parasetamol dan dengan
kompres.
- Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai
dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan.
- Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air biasa (tidak perlu air es).
Bayi di bawah 2 bulan dengan demam sebaiknya segera dibawa ke pusat pelayanan kesehatan.
II. Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman, yaitu ramuan tradisional berupa jeruk nipis ½ sendok teh
dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
Dapat digunakan obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein,
dekstrometorfan, dan antihistamin.
III. Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya,
lebih-lebih jika muntah.
Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
IV. Pemberian minuman
Kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita. Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah,
dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak dan mencegah
kekurangan cairan.
V. Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak
dengan demam à menghambat keluarnya panas.
Jika pilek, bersihkan hidung untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih
parah.
Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat, yaitu yang berventilasi cukup, dengan pencahayaan yang
memadai, dan tidak berasap.
Apabila selama perawatan dirumah keadaan memburuk, maka dianjurkan untuk membawa ke dokter.
Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, obat yang diperoleh tersebut harus diberikan dengan
benar sampai habis.
Dan untuk penderita yang tidak mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari kembali ke dokter
untuk pemeriksaan ulang.
PENCEGAHAN
Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan :
Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
Imunisasi.
Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
Mencegah kontak dengan penderita ISPA.
Gejala Penyakit Hipertensi
Pada sebagian besar
penderita,hipertensi tidak menimbulkan gejala. Meskipun secara tidak
sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan
dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala
penyakit hipertensi yang dimaksud yaitu sakit kepala,
pendaraqhan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan
kelelahan. Padahal, gejala tersebut bisa terjadi pada penderita
hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul
gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak napas, gelisah dan
pandangan menjadi kabur karena kerusakan pada otak, mata, jantung
dan ginjal. Gejala penyakit hipertensi bervariasi pada masing-
masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit
lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah :
Sakit kepala
Jantung berdebar-debar
Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat
Mudah lelah.
Penglihatan kabur
Wajah memerah
Hidung berdarah
Sering buang air kecil, terutama di malam hari
Telinga berdening (tinnitus)
Dunia aterasa berputar (vertigo)
Cara terbaik memastikan gejala penyakit hipertensi adalah dengan
melakukan pengukuran tekanan darah. Tekanan darah adalah kekuatan
darah mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung
(pembuluh arteri) dan yang akan kembali ke jantung (pembuluh balik).
Karena itu, dokter akan memeriksa tekanan darah dari dua bacaan.
Bacaan yang pertama, berupa angka yang lebih tinggi, adalah tekanan
sistolik, tekanan yang terjadi bila otot jantung berdenyut memompa
untuk mendorong darah keluar melalui arteri. Angka itu menunjukkan
seberapa kuat jantung memompa untuk mendorong darah melalui
pembluh darah. Sedangkan bacaan yang kedua, berupa angka yang lebih
rendah atau diastolik, saat otot jantung berisitirahat membiarkan darah
kembali masuk ke jantung. Angka itu menunjukkan berapa besar
hambatan dari pembuluh darah terhadap aliran darah balik ke jantung.
Ciri Ciri hipertensiTekanan darah tinggi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab.
Tekanan darah tinggi terjadi apabila tekanan darah menunjukkan angka
140/90 namun angka tersebut bukan menjadi salah satu ukuran bagi
seseorang yang mempunyai tekanan darah tinggi, pada beberapa orang
tekanan darah tinggi ada yang disebut dengan pra hipertensi yang
menunjukkan angka tekanan darah mencapai 120/80 dan 139/89.
Tekanan darah tinggi membawa faktor resiko terhadap suatu serangan
penyakit dan penyebab dari kerusakan organ tubuh tertentu, seperti
diabetes dan penyakit ginjal serta penyakit lainnya, namun yang paling
berbahaya adalah membawa penyakit pada serangan jantung yang
mungkin dapat terjadi secara tiba-tiba.
Ciri-ciri darah tinggi atau hipertensi biasanya ditandai dengan adanya
peningkatan resistensi terhadap aliran darah ke seluruh tubuh. Menurut
American Heart Association atau AHA, penduduk Amerika yang berusia
diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5
juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95 kasus tidak diketahui
penyebabnya. Walaupun telah menunjukkan gejala dan tanda-tanda
darah tinggi yang dapat dilihat oleh adanya perubahan dari berbagai
kardiovaskular yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang dan
menyebabkan kondisi kesehatan yang serius.
Berikut ini ada beberapa ciri-ciri dari hipertensi, diantarnya
adalah :
1. Adanya resistensi insulin
Resistensi insulin adalah salah satu ciri dari tekanan darah tinggi. Pada
sebuah studi di tahun 2004 yang dilakukan oleh Muhammad F. Saad dari
sebuah terbitan dalam Jurnal Hipertensi, resistensi insulin atau tingkat
insulin yang tidak normal terjadi peningkatan di dalam darah yang
kemudian dikaitkan oleh hipertensi, yang sebenarnya resistensi insulin
ini terjadi pada penyakit diabetes.
Para ahli mencatat bahwa resistensi insulin atau insulinemia ini memiliki
kaitan yang erat dengan ciri-ciri tekanan darah tinggi atau darah ada
mereka yang memiliki penyakit diabetes mellitus tipe 2. Hal ini dilatar
bekalangi oleh glukosa yang diubah dan mengalami peningkatan pada
plasma insulin yang menghasilkan efek negatif pada dinding pembuluh
darah.
2. Pembesaran ventrikel kiri
Ventrikel kiri yakni ruang jantung yang bertanggung jawab untuk
memompa darah ke jaringan tubuh yang membesar merupakan ciri-ciri
darah tinggi (hipertensi). Tekanan darah yang meningkat memaksa kerja
jantung lebih keras dan cepat dari biasanya untuk memompa darah
keseluruh tubuh. Selain itu terjadi dorongan darah melalui pembuluh
darah yang menyempit atau terjadi hambatan yang signifikan yang
menyebabkan ventrikel kiri jantung untuk memperbesar atau kaku,
kondisi ini disebut hipertrofi ventrikel kiri. Jika ciri ciri darah tinggi
berupa hipertrofi ventrikel kiri terjadi, maka membatasi kemampuan
ventrikel memompa darah yang dapat menyebabkan serangan jantung,
gagal jantung dan kematian jantung mendadak.
3. Penurunan fungsi arteri
Terjadinya penurunan fungsi arteri atau perubahan dalam struktur
pembuluh darah merupakan ciri-ciri darah tinggi. Hal inilah yang
membuat tekanan darah tinggi ini sulit terdeteksi. Untuk mengetahui
tekanan darah tinggi dibutuhkan pemeriksaan oleh tenaga medis. Ciri-
ciri tekanan darah tinggi yang sulit terdeteksi ini disebut dengan
arteriosklerosis.
Posted in Gejala Hipertensi, Hipertensi | Tagged ciri ciri hipertensi, gejala hipertensi, tanda dan gejala
hipertensi,tanda tanda hipertensi | Leave a comment
Hipertensi atau Tekanan Darah TinggiPosted by Gejala Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau banyak orang menyebutnya sebagai hipertensi
merupakan suatu keadaan tubuh dari tekanan darah yang meningkat
akibat dari adanya peningkatan tekanan darah secara kornis (dalam
jangka waktu yang cukup lama). Hipertensi juga dapat diartikan sebagai
suatu keadaan tekanan darah dimana sistoliknya diatas 140 mmHg dan
diastoliknya diatas 90 mmHg. Tekanan darah yang selalu meningkat atau
tinggi menjadi salah satu dari timbulnya faktor risiko pada suatu
penyakit seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma
arterial dan merupakan penyebab utama dari gagal jantung kronis.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit tekanan darah tinggi
merupakan peningkatan tekanan darah sistolik lebih besar atau sama
dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95
mmHg.
Adapun klasifikasi dari tekanan darah tinggi pada orang dewasa
adalah :
Hipertensi ringan atau sedang umumnya tiddak menimbulkan gejala
yang terlihat. Gejala hipertensi akan timbul dan terlihat apabila tekanan
darah tinggi dirasakan semakin berat atau pada suatu keadaan yang
krisis dari tekanan darah itu sendiri.
Gejala hipertensi yang semakin berat dan kian lama dirasakan
akan menampakkan gejala seperti :
- Sakit kepala
- Sering merasa pusing yang terkadang dirasakn sangat berat
- Nyeri perut
- Muntah
- Anoreksia
- Gelisah
- Berat badan turun
- Keluar keringan secara berlebihan
- Epistaksis
- Palpitasi
- Poliuri
- Proteinuri
- Hematuri
- Retardasi atau pertumbuhan
Pada gejala hipertensi yang semakin kronis akan muncul gejala,
seperti :
- Ensefalopati hipertensif
- Hemiplegi
- Gangguan penglihatna dan pendengaran
- Pareses dan facialis
- Penurunan kesadaran
Gejala pada tekanan darah tinggi yang memasuki stadium kronis atau
akut dan menimbulkan gejala seperti diatas, membuat beberapa
penderita hipertensi ini sampai dalam keadaan koma.
Apabila dilakukan pemeriksaan secara fisik, umumnya tidak ditemui
kelainan apapun selain tekanan darah semakin tinggi, namun dapat pula
ditemukan perubahan pada retina mata, seperti terjadi perdarahan,
eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada
keadaan yang sangat kronis mengakibatkan edema pupil mata.
Posted in Gejala Hipertensi, Hipertensi | Tagged ciri ciri hipertensi, gejala hipertensi, tanda dan gejala
hipertensi,tanda tanda hipertensi | Leave a comment
Tanda Dan Gejala HipertensiPosted by Gejala Hipertensi
Menurut dokter, gejala hipertensi biasanya tidak dirasakan, sehingga
penyakit ini disebut silence diaseas. Banyak orang yang menganggap
tekanan darah tinggi itu pasti menyebabkan pusing. Karena kekeliruan
itu, tidak semua pasien berobat, karena memang tidak mengeluh pusing.
Bagi orang sehat paling tiap tahun sekali memeriksa tekanan darah,
sedang yang sakit setiap bulan sekali.
Hipertensi sulit disadari karena tidak memiliki gejala khusus. Namun
demikian, ada beberapa hal yang setidaknya dapat dijadikan indikator,
sebab berkaitan langsung dengan kondisi fisik. Misalnya, pusing atau
sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah
marah, telinga berdenggung, susah tidur, sesak napas, mudah lelah,
mata berkunang-kunang, dan mimisan.
Gejala lainnya yang dapat dikenali dari tejadinya serangan hipertensi
pada kita tersebut ialah pandangan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena
adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Penderita
hipertensi berat dapat mengalami penurunan kesadaran bahkan koma
karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati
hipertensi yang memerlukan penanganan segera.
Penyakit hipertensi yang sering kali terjadi umumnya tidak menimbulkan
gejala yang mudah dikenali. Sementara tekanan darah terus meningkat
meski dalam jangka waktu yang cukup lama hingga menimbulkan
komplikasi adanya suatu penyakit bawaan dari hipertensi. Oleh
karenanya hipertensi harus selalu dicek untuk mengetahui tekanan darah
secara berkala. Seseorang yang dikatakan menderita darah tinggi
apabila dalam beberap pemeriksaan tekanan darah diketahui memiliki
tekanan darah hingga diatas 130/90 mmHg.
Hipertensi menyebabkan timbulnya suatu penyakit yang dibawa akibat
tekanan darah yang tinggi seperti menimbulkan resiko terhadap stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan gagal ginjal. Penyakit
hipertensi tak mengenal batas usia seseorang dan jenis kelamin, semua
orang memiliki resiko yang sama terhadap hipertensi tanpa harus
menimbulkan ciri atau gejala terlebih dahulu.
Tekanan darah dalam setiap kehidupan seseorang berbeda-beda secara
alamiah. Bayi dan anak-anak yang secara normal pun memiliki tekanan
darah yang jauh lebih rendah dibanding orang dewasa. Tekanan darah
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti aktivitas fisik yang dilakukan
sehari-hari, tekanan darah akan mengalami peningkatan ketika
melakukan aktivitas sehari-hari dan akan menurun ketika beristirahat.
Tekanan darah dapat meningkat ketika di pagi hari dan akan lebih
rendah ketika tidur/istirahat di malam hari.