b.indo uas

Upload: ismayna

Post on 07-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

uas paragraf

TRANSCRIPT

Habitatsecara alami, ikan nila merah adalah di sungai. Habitat aslinya di sungai Nil, sesuai dengan perkataanNile, yang berartiSungai Nil. Ditemukan mulai darisungai di Syriautara hingga Afrika timur sampai keKongodanLiberia. Sungai-sungai tersebut adalah Nil (Mesir),Danau Tanganyika,Chad,Nigeria, dan Kenya.Pada dasarnya ikan nila merah berhabitat di air tawar. Habitat air tawar untuk ikan nila merah dibagi menjadi 2 yaitu, air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis yang berarti tenang) : danau, kolam, atau rawa ; air mengalir, atau habitat lotik (berasal dari lotus yang berarti tercuci) : mata air, aliran air (brook-creek) atau sungai. Jika pada suatau habitat lentik, makin ke dalam suhu makin rendah, demikian juga sinar matahari makin rendah dan kandungan oksigen terlarut makin rendah pula. Karakteristik ini yang membedakan antara habitat lentik dengan lotik yaitu pada suatu lentik adanya stratifikasi suhu (fisik) dan kimiawi (misalnya, kandungan O2 terlarut).Kualitas dari habitat dapat mempengaruhi kualitas dari ikan nila merah yang hidup didalamnya. Habitat ikan nila merah memiliki beberapa syarat khusus yang berpengaruh terhadap kehidupannya, yaitu :1. SuhuSuhu atau temperatur air sangat berpengaruh terhadap metabolisme dan pertumbuhannya serta memengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi. Suhu juga memengaruhi oksigen terlarut dalam habitatnya. Suhu optimal untuk hidup ikan nila merah pada kisaran 14-38 C. Secara alami ikan ini dapat memijah pada suhu 22-37 C namun suhu yang baik untuk perkembangbiakannya berkisar antara 25-30 C.2. PHNilai pH berpengaruh pada respirasi dan metabolism ikan nila merah. Beberapa faktor yang memengaruhi pH tersebut di antaranya aktivitas fotosintesis, suhu, dan terdapatnya anion dan kation. Nilai pH yang ditoleransi ikan nila merah berkisar antara 5 hingga 11, tetapi pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal adalah pada kisaran pH 78 .3. AmoniaAmonia merupakan bentuk utama ekskresi nitrogen dari ikan nila merah. Sumber utama amonia (NH3) adalah bahan organik dalam bentuk sisa pakan, kotoran ikan nila merah maupun dalam bentuk plankton dari bahan organik tersuspensi. Pembusukan bahan organik, terutama yang banyak mengandung protein, menghasilkan ammonium (NH4+) dan NH3. Bila proses lanjut dari pembusukan (nitrifikasi) tidak berjalan lancar maka dapat terjadi penumpukan NH3 sampai pada konsentrasi yang membahayakan bagi ikan tersebut.4. Oksigen terlarutOksigen terlarut diperlukan untuk respirasi, proses pembakaran makanan, aktivitas berenang, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain. Sumber oksigen perairan dapat berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer sekitar 35% dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Kadar oksigen terlarut yang optimal bagi pertumbuhan ikan ini adalah lebih dari 5 mg/l.Pada suatu habitat ikan nila merah terdapat komponen abiotik. Komponen abiotik ini merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai kehidupan ikan nila merah sebagai medium dan substrat kehidupan. Komponen ini terdiri dari segala sesuatu tak hidup dan secara langsung terkait pada keberadaan ikan nila merah, antara lain tanah, suhu, air, udara, topografi, iklim dan sebagainya. Komponen Abiotik yang terdapat dalam kolam, diantaranya terdapat cahaya matahari, udara, air, dan tanah.Tidak hanya komponen abiotik tetapi juga terdapat komponen biotik. Komponen biotik merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang dikelompokkan berdasarkan cara memperoleh makanan yaitu organisme autotrof merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik (dapat membuat makanan sendiri). Peran komponen biotik ini adalah menyediakan makanan/sumber makanan bagi konsumen tingkat I. Lumut dan Zooplankton, sebagai salah satu komponen biotik yang dapat menghasilkan makanan atau nutrisi untuk ikan nila merah. Sehingga tergolong sebagai Produsen.Di dalam habitatnya terdapat komponen abiotik (zat tak hidup) dan komponen biotik (unsur hayati/makhluk hidup/biota/organisme), serta diantara kedua unsur tersebut terjadi hubungan timbal balik atau berinteraksi dengan rumit dan kompleks,ini dinamakan ekosistem. Begitu juga dengan ikan nila merah yang dapat berinteraksi dengan komponen abiotik didalamnya. Contoh dari hubungan timbal balik antara ikan nila merah dengan udara adalah di dalam udara terdapat gas oksigen dan karbon dioksida, oksigen merupakan gas yang diperlukan untuk pernafasan ikan nila merah. Karbon dioksida merupakan gas yang menjadi salah satu bahan baku fotosintetis tumbuhan air yang nanti nya akan menghasilkan gas oksigen kembali untuk pernafasan ikan nila merah. Habitat ikan nila merah dapat mengalami pencemaran yang disebut pencemaran air. Menurut SK menteri Kependudukan Lingkungan Hidup no. 02/MENKLH/1988. Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan / atau berubahnya tatanan (komposisi air) oleh kegiatan manusia dan proses alam sehingga kualitas air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukanya. Pencemaran air di habitat ikan ini terjadi apabila dalam habitat tersebut terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak di harapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologis sehingga air di habitat tersebut kualitasnya menurun dan berkurang nilai gunanya yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan nila merah. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya, meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh komponen habitat ikan ini. Pabrik Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.Pencemaran habitat air memiliki dampak negatif terhadap kehidupan ikan nila merah. Akibat terjadinya pencemaran habitat air kadar oksigen di perairan akan berkurang. Hal itu akan menyebabkan kematian pada ikan nila merah yang hidup di perairan yang tercemar. Selain kadar oksigen, penaikan suhu air akibat limbah industri juga dapat menyebabkan kematian ikan nila merah.Pencemaran air yang dapat menyebabkan kematian ikan nila merah tidak dapat dibiarkan begitu saja. Ikan nila merah memiliki kandungan protein yang baik untuk di konsumsi. Jika perairan habitat ikan nila merah tercemar, secara otomatis kwalitas ikan nila merah akan menurun bahkan akan menjadi langka. Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air, diantaranya, sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar, tidak membuang sampah ke sungai, mengurangi intensitas limbah rumah tangga, melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem, pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak tercemar.

DAFTAR PUSTAKA Alhada, Muhammad. Pencemaran air sungai di Indonesia. 7 Desember 2014. http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45423-Makalah-Pencemaran%20Air%20Sungai%20Di%20Indonesia.html Asari, Fuad. Pencemaran air. 7 Desember 2014. http://pollutiononmyearth.weebly.com/pencemaran-air.html Dhahiyat, Yayat. 2013. Ekologi Perairan. Bandung:UNPAD PRESS. Munzir, Abdullah. PENGARUH OKSIGEN TERLARUT (DO) YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAMI MERAH (Osphronemus gourami) YANG DIINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila. 7 Desember 2014.http://www.ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php?journal=FPIK&page=article&op=viewFile&path%5B%5D=3021&path%5B%5D=2611