bimetallic thermometer
TRANSCRIPT
Bimetallic ThermometerTUGAS INSTRUMENTASI PENGUKURAN
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Arini Hasya Milati (111424002)
Fauzi Yusufandi (111424006)
Medina Yasmin (111424011)
Natasha Yuka F (111424026)
Nurul Wanda (111424020)
Riska Agustina (111424024)
Voninurti Septiani (111424028)
Kelas : 2A-TKPB
TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung
menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka
diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30 jenis
skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders
Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan
sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala
Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya
akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa
menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama
Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih.
Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur
dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R
sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
Dalam bukunya Robert Briffault (1938) berjdul The Making of Humanity disebutkan
bahwa Ibnu Sina merupakan ilmuwan pertaman yang menggunakan termometer udara untuk
mengukur suhu. Dalam kehidupan sehari-hari yang banyak kita temukan adalah jenis
termometer badan baik berupa termometer pipa kapiler ataupun termometer digital.
Termometer pipa kapiler yang menggunakan merkuri dapat membeku pada suhu – 400C dan
mendidih pada suhu 3600C.
Suhu menurut Kangingan (2007:52-53) adalah suatu besaran yang menyatakan ukuran
derajat panas atau dinginnya suatu benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda,
semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki
oleh suatu benda. Suhu juga disebut temperatur.Benda yang panas memiliki suhu lebih tinggi
dibandingkan benda yang dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah
termometer. Namun dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung
menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka
diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Temperatur merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya benda (Giancoli,
2001:449). Banyak sifat zat yang berubah terhadap temperatur. Sebagian besar zat memuai
saat dipanaskan, seperti besi akan memanjang saat panas daripada saat kondisi dingin. Jalan
dan trotoar beton pun memuai dan menyusut terhadap tempatur yang menjadi alasan
ditempatkannya pemisah yang bisa ditekan atau bisa memuai pada jarak tertentu di jembatan
maupun jalanan beton.
Hambatan listrik materi zat juga berpengaruh signifikan terhadap temperatur. Demikian
pula dengan warna benda, perubahan warna menunjukkan tempatur tertentu.
Misalnya api warna biru menunjukkan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan api
berwarna merah atau berwarna kuning. Cahaya putih yang dihasilkan dari kawat wolfram
(tungsten) dalam bolam pijar berasal dari kawat yang sangat panas. Zat padat besi berwarna
jingga hingga putih bila dipanaskan saat ditempa dalam pabrik kendaraan menunjukkan
fenomena serupa. Demikian pula dengan bintang-bintang yang berkelap kelip menunjukkan
temperatur permukaan bintang-bintang tersebut. Matahari pun dikatakan bintang (kerdil
kuning). Suhu permukaan bintang atau matahari yang berdasarkan warna bisa dihitung
temperaturnya menggunakan panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya.
Alat yang dirancang untuk mengukur temperatur dinamakan termometer. Sebagian
besar termometer dirancang peka terhadap pemuaian. Galileo mengajukan gagasan pertama
termometer melalui fenomena pemuaian gas. Berangsur-angsur evolusi termometer terjadi
hingga menjadi termometer yang berisi cairan dalam gelas. Macam-macam termometer antara
lain : termometer oven, termometer ketel kopi, termometer udara, termometer hambatan,
termistor, termometer kopel.
Untuk menyatakan hasil pengukuran termometer digunakan skala numerik, skala yang
digunakan secara kuantitatif ini yang paling banyak dipakai adalah skala Celcius, skala
Fahrenheit, dan skala yang paling penting dalam sains adalah skala absolut atau Kelvin
(Giancoli, 2001:451).
. Pengertian termometer
Termometer menurut Kanginan (2007:54) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Pembuatan termometer pertama
kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan
termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka.
Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka
kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair
masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang
berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk
menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan
volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari
bahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika
terjadi peningkatan suhu benda.
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu dengan cepat dan menyatakan dengan
suatu angka. Saat ini banyak jenis-jenis temometer. Jenis termometer ini tergantung pada
jangkauan suhu yang diukur, ketelitian ang diingkan dan sifat-sifat dari bahan yang digunakan.
Contoh sifat - sifat zat yang biasa digunakan untuk membuat termometer adalah:
1. Pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu kapiler,
2. Hambatan listrik dan seutas kawat platina,
3. Beda potensial pada suatu termokopel,
4. Pemuaian suatu keeping bimetal,
5. Tekanan gas pada volum tetap,
6. Radiasi yang dipancarkan benda.
Beberapa sifat yang mutlak dibutuhkan oleh sebuah termometer adalah:
1. Skalanya mudah dibaca,
2. Aman untuk digunakan,
3. Kepekaan pengukurannya,
4. Lebar jangkauan suhu yang mampu diukur.
Sejarah Termometer
Termometer berasal dari bahasa Yunani yaitu θερμός (thermo) yang artinya panas dan meter
yang artinya pengukur. Jadi, thermometer dapat kita definisikan sebagai alat ukur derajat panas
dari suatu materi (benda). Ada dua bagian penting dalam thermometer yang harus kita pahami,
yaitu pendeteksi panas (pada thermometer raksa yang biasa kita gunakan pendeteksinya adalah
cairan raksa (Hg)) dan yang kedua adalah skala. Skala ini disesuaikan dengan kesepakatan
internasional (International Temperature Scale) yaitu antara 0,65 Kelvin (-272,5 0C) sampai
dengan 1358 Kelvin (10850C).
Walaupun istilah thermometer berasal dari bahasa Yunani, tetapi bukan berarti penciptanya
orang-orang Yunani. Jadi siapa dong? Apakah orang Indonesia? Ternyata yang menciptakan
thermometer ini tidak satu orang saja. Para penemu itu adalah Avicenna (ibnu sina 980 – 1037)
merupakan seorang ilmuan besar muslim yang pertama kali menggunakan thermometer untuk
mengukur suhu udara dalam eksperimen ilmiah yang kemudian prinsip termometernya
digunakan oleh ilmuan Eropa pada abad ke-16 dan ke-17, termasuk Galileo, Cornelius Drebbel
(1572-1633) dianggap sebagai penemu cara kerja thermometer , Robert Fludd (1574 – 1673),
Galileo Galilei (1564 – 1642) menggagas thermometer dengan menggunakan prinsip pemuaian
dan penyusutan udara dalam pentolan thermometer untuk menggerakan air dalam tabung sempit,
dan Santorio Sanctorius (1561 – 1636) mendisain thermometer klinis seperti yang telah
dikenalkan oleh Ibnu Sina dalam bukunya yaitu The Canon of Medicine.
PEMBAHASAN
Bimetallic Temperatur
P engertian Bimetallic Thermometer
Termometer bimetal adalah termometer yang memiliki dua buah kepingan logam yang dipelat
menjadi satu. Kata bi berarti dua sedangkan kata metal berartilogam.Termometer bimetal
sengaja didesain memiliki dua buah logam karenadapat berfungsi sebagai penunjuk
suhu melalui kelengkungannya. Sehingga ketikaterjadi perubahan suhu pada logam, kedua
keping akan melengkung ke satu arah.Apabila suhu tinggi, maka keping akan melengkung ke
arah logam yang koefisienmuainya lebih kecil. Sedangkan ketika suhu menjadi rendah,
kedua keping akanmelengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih besar.
Jenis Bimetallic Thermometer Model TM304
Deskripsi Bimetallic Thermometer Model TM 304
P e n g u k u r a n m e n g g u n a k a n b i m e t a l t e r m o m e t e r a d a l a h d e n g a n e l e m
e n yang berupa gulungan 2 logam yang dapat bereaksi cepat. Alat ini dibuat dari dua cold-
welded logam dengan koefisien ekspansi termal yang berbeda dan berputar
sebanding dengan suhu. Gerakan putaran itu disampaikan kepada pointer dengan friksi rendah.
Sebuah versi dengan cairan peredam tersedia sebagai pilihan untuk
titik pengukuran pada getaran kuat. Pengisian uap pada sistem pengukuran
getaranmekanik terjadi, sehingga menghasilkan indikasi yang mantap. Pada saat
yangsama, pelumasan dari bagian yang bergerak terjadi.
Sebuah versi dengan rotateable (360°) dan turnable (90°), memungkinkan
t e r m o m e t e r h a r u s d i a r a h k a n s e s u a i d e n g a n y a n g d i i n g i n k a n , d i b a w a h s e
m u a kondisi instalasi.
Fungsi Alat
Untuk mengukur suhu liquid dan gas dalam proses industri dengan rangesuhu -70 ... 30 °C
hingga 0 ... 600°C.
Elemen Alat
Stem = te rd i r i dar i dua logam yang memil ik i koef is ien muai beda,
sehingga berfungsi sebagai sensor.
Case
Dial
Pointer = untuk menunjukkan n i la i output suhu
Window
Prinsip Kerja Alat
Prinsip kerja sebuah termometer bimetal adalah menggunakan keping bimetal yang tipis
dan berbentuk spiral. Dua jenis logam yang terdiri dari dua potongan logam yang berbeda,
dengan koefisien ekspansi termal yang berbeda, dilekatkan satu sama lain. Ini strip spiral dengan
salah satu ujungnya tetap dikontakkan dengan termometer, dan yang lain melekat pada sumbu
dari pointer. Pengukuran suhu dilakukan dengan sistem bi- logam di dalam sensor suhu. Variasi
suhu mempengaruhi bi-strip logam untuk memutar pointer; rotasi ini diindikasikan pada dial.
Instalasi Termometer harus dipasang pada setiap lokasi yang tepat dimana akan dikenakan variasi
suhu rata-rata yang akan ditunjukkan. Sesuaidengan prinsip pemuaian, makin besar suhu, maka
keping bimetal makinmelengkung menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke kanan
menunjukkanangka yang lebih besar.
Rangkaian Bimetal secara umum
Keterangan :
Bimetallic strip dikontakkan dengan object yang akan diukur perubahan suhunya.Kemudian
bimetallic strip akan melengkung jika terjadi perubahan suhu. Sinyalyang berupa perubahan suhu
tersebut akan disampaikan ke pointer melalui wire,sehingga pointer dapat menunjukkan output
yang berupa besarnya suhu yang terjadi.
Keterangan : Bentuk spiral menunjukkan keping bimetal yang dililitkan pada stem
(batang). Untuk menyampaikan sinyal suhu kepada pointer maka stem dihubungkan
dengan gir pointer (terbuat dari mercury), sehingga pointer dapat menunjukkan output yang
berupa suhu.
Aplikasi Industri
Aplikasi Bimetal antara lain adalah digunakan di industri pada proses
heating.Bimetal digabungkan dengan rangkaian PLC. Tugas PLC adalah sebagai
controller on /off untuk pemanas dalam pengendalian suhu. Jadi, pada saat suhu berada di
bawah suhuyang diharapkan maka sinyal output beralih dari tinggi menjadi rendah.
PLC kemudiandapat diprogram untuk menghasilkan sebuah output jika terjadi
masukan rendah, danoutput tersebut akan digunakan untuk mengaktifkan pemanas.
Sebaliknya, jika masukantinggi maka output PLC digunakan untuk mematikan pemanas. Aplikasi
Industri Bimetallic selain pada rangkaian PLC, antara lain : Termometer serbaguna untuk
mesin, tangki, konstruksi pipa, pemanasan industry kimia dan petrokimia, proses
rekayasa, industry makanan.
Keuntungan
Biaya murah
Diabaikan pemeliharaan
Operasi stabil dari waktu ke waktu
Kerugian
kerugian dari alat ini adalah jika element ditangani secara kasar, maka kablibrasinya akan
berubah.
Kesimpulan
Termometer bimetal adalah termometer yang memiliki dua buah kepingan logam
yang dipelat menjadi satu. Dua jenis logam yang terdiri dari dua potongan logam yang berbeda,
dengan nilai koefisien ekspansi termal yang berbeda. Termometer bimetal bekerja sesuai dengan
prinsip pemuaian yaitu semakin besar suhu maka keping bimetal makin melengkung
menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke kanan menunjukkan angka yang lebih besar.
Aplikasinya di dunia industry, thermometer bimetal ini digabungkan dengan rangkaian PLC.