plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2018. 1. 26. · abstract this time the thermometer has...

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 30-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

    MOTTO :

    “Karena itu, saudara-saudara yang kekasih,

    berdirilah teguh jangan goyah, dan giatlah selalu

    dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa

    dalam persekutuan dengan tuhan jerih payahmu tidak

    sia-sia

    (1 Korintus 15 : 58) ”

    Skripsi ini kupersembahkan untuk

    Yesus Kristus Juru Slamat & Pembimbingku yang Setia

    Papa, Mama dan abang-abang tercinta

    Sahabat dan Teman-teman seperjuanganku Teknik Elektro 2012

    Sahabat dan Teman-temanku Gereja Mawar Sharon Yogyakarta

    Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • INTISARI

    Saat ini termometer telah banyak digunakan oleh masyarakat. Pada umumnya termometer

    dirancang untuk orang yang memiliki kondisi fisik normal terutama dalam kemampuan melihat.

    Para penderita tuna netra, akan menemui kesulitan dalam menggunakan termometer yang ada.

    Berkaitan dengan masalah tersebut, makalah ini menjelaskan tentang perancangan termometer

    suhu badan dengan output suara dan kemampuan menyimpan data untuk mereka yang

    mengalami keterbatasan dalam melihat.

    Perangkat keras alat ini terdiri box yang berisi modul Arduino, modul data logger shild

    1.0 sebagai penghitungan waktu saat suhu tubuh diukur dan mikro sd card sebagai penyimpanan

    data tuna netra, LCD 16x2, konektor Vcc dan Ground sebagai inputan tambahan, push button

    sebagai tombol save dan play, sensor suhu yang dikemas dengan menggunakan gagang sikat gigi

    dan speaker aktif sebagai output suara.

    Dari hasil pengujian diperoleh bahwa termometer suara dapat menghasilkan suhu terukur

    dalam kurun waktu 2 menit dengan stabil , dengan resolusi pengukuran 0,10C dan akurasi 0,40C.

    Secara kualitatif, suara hasil pengukuran terdengar jelas, tidak terpotong, dan tidak bertumpuk.

    Kata kunci : Thermometer, Arduino Uno, Module Data Logger Shild 1.0, LM35, LCD 16x2, Speaker,

    Memory.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRACT

    This time the thermometer has been widely used by the public.In general, the

    thermometer is designed for people who have normal physical condition, especially in the ability

    to see.The blind peoples, will have difficulty in using existing thermometer.In connection with

    these issues, this paper describes the design of body temperature thermometer with voice output

    and the ability to store data for those who have limitations in viewing.

    This tool consists of hardware box that contains a module Arduino, 1.0 The data logger

    module shield as timing when body temperature is measured and micro sd card for data storage

    blind, 16x2 LCD, connectors Vcc and Ground as an additional input, push button as the save

    button and a play, temperature sensors are packed by using the handle of a toothbrush and active

    speakers as the sound output.

    From the test results showed that noise thermometer can produce measurable temperature

    within 2 minutes with a stable, with measurement resolution and accuracy 0,40C

    0,10C.Qualitatively, the voice sounds clear measurement results, is not cut off, and do not

    overlap.

    Keywords: Thermometer, Arduino Uno, Module Data Logger 1.0 Shild, LM35, LCD 16x2,

    Speaker, Memory.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan

    karunis-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Penulis

    menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan doa, dukungan, perhatian serta

    bantuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis

    mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1) Bapak Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc.,Ph.D selaku dekan Fakultas Sains dan Teknologi

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2) Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T.,M.T., Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas

    Sanata Dharma Yogyakarta.

    3) Bapak Ir. Tjendro selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendampingi dan

    membimbing penulis selama perkuliahan.

    4) Bapak B. Djoko Untoro Suwarno, S.Si., M.T. selaku dosen pembimbing yang dengan

    penuh pengertian, sabar dan ketulusan hati memberi bimbingan, kritik, saran, serta motivasi

    dalam penulisan tugas akhir ini.

    5) Ibu Ir. Th. Prima Ari Setyani, M.T dan Bapak Martanto, S.T., M.T selaku dosen penguji

    yang telah bersedia memberikan masukan, bimbingan, dan saran dalam memperbaiki tugas

    akhir ini.

    6) Bapak/ Ibu dosen yang telah mengajarkan banyak hal selama penulis menempuh

    pendidikan di Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

    Sanata Dharma.

    7) Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah banyak memberikan doa dan dukungan

    motivasi selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

    8) Staff sekretariat Teknik Elektro yang telah membantu dalam hal administrasi.

    9) Staff dan petugas laboratorium Teknik Elektro yang telah membantu banyak hal untuk

    kelancaran tugas-tugas perkuliahan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL (BAHASA INDONESIA)………………………………………... i

    HALAMAN JUDUL (BAHASA INGGRIS) …………………………………………… ii

    HALAM PERSETUJUAN …………………………………………………………........ iii

    HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………………… v

    HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO KEHIDUPAN ………………………... vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

    KEPENTINGAN AKADEMIS ………………………………………………………….

    vii

    KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………………………………………. viii

    INTISARI ……………………………………………………………………………….. ix

    ABSTRACT ……………………………………………………………………………... x

    KATA PENGANTAR …………………………………………………………………... xi

    DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. xii

    BAB I: PENDAHULUAN ……………………………………………………………... 1

    1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………......... 1

    1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………………………… 2

    1.3 Batasan Masalah …………………………………………………………………….. 2

    1.4 Metodologi Penelitian ……………………………………………………………….. 3

    BAB II : DASAR TEORI ……………………………………………………………… 6

    2.1 Arduino Uno ……………………………………………………………………........ 6

    2.2 Sensor Suhu LM35 ………………………………………………………………….. 9

    2.3 LCD (Liquid Crystal Display) …………………………………………………......... 10

    2.4 Rangkaian Penguat (Amplifier) ……………………………………………………... 11

    2.5 Loudspeaker …………………………………………………………………………. 11

    2.6 WAV ………………………………………………………………………………… 13

    2.7 DATA LOGGER ARDUINO BOARD Dan SD CARD ………………………......... 14

    2.7.1 RTC (Real Time Clock) ……………………………………………………...... 15

    BAB III : RANCANGAN PENELITIAN …………………………………………….. 16

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    3.1 Proses Kerja Sistem …………………………..………………………………………… 16

    3.2 Perancangan Peragkat Keras ………………………………………………….………… 17

    3.3 Bagian-Bagian Alat ……………………………………………………………………... 17

    3.3.1 Bagian Sensor Suhu LM 35 …………………………………………………………… 17

    3.3.2 Rangkaian Penguat (Amplifier) …………………………………………….................. 18

    3.3.3 ADC (ANALOG to DIGITAL CONVERTER) ………………………………………. 19

    3.3.4 Rancangan Antar Muka dengan LCD ………………………………………………… 22

    3.3.5 RTC (Real Time Clock) ……………………………………………………................. 23

    3.3.6 Arduino Uno …………………………………………………………………………... 24

    3.3.7 WAV (Waveform) ………………………………………………………….................. 25

    3.3.8 Loudspeaker …………………………………………………………………………… 26

    BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………. 29

    4.1 Bentuk Mekanik dan Elektrik Alat Pengukur Suhu Tubuh Badan Dengan Output Suara

    Dan Kemampuan Menyimpan Data …………………………………………........................

    29

    4.2 hasil pengujian data dan pembahasan …………………………………………………… 31

    4.2.1 Pengujian Nilai LM35 ………………………………………………………………… 31

    4.2.2 Pengujian Pada LCD ………………………………………………………………….. 33

    4.2.3 Pengujian Pada Data Logger Shild 1.0 …………………………………………..……. 35

    4.2.4 Pengujian Pada Output Suara ………………………………………………................. 36

    4.2.5 Pengujian Alat Secara Keseluruhan …………………………………………………... 37

    4.3 Pengujian Dan Pembahasan Perangkat Lunak ………………………………….............. 38

    4.3.1 Inisiasi I/O …………………………………………………………………………….. 38

    4.4 Perbandingan Alat yang Digunakan Dengan Thermometer GP Care Seri RI

    AKL- 20901900848 …………………………………………………………….....................

    39

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………….. 40

    5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………… 40

    5.2 Saran …..…………………………………………………………………….................... 40

    DAFTAR PUSTAKA …………...………………………………………………………… 41

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULAN

    1.1 Latar Belakang

    Thermometer adalah alat pengukur temperatur yang banyak digunakan dalam

    kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya thermometer dibedakan menjadi dua jenis yaitu

    thermometer digital dan analog. Pada alat yang dirancang penulis memilih jenis

    thermometer digital sebagai bahan acuan.

    Pada umumnya thermometer dirancang hanya untuk orang yang memiliki

    kondisi fisik yang normal terutama dalam kemampuan melihat. Semua peralatan yang

    ada hanya menunjukkan indikator terhadap suatu besaran fisik, hal ini berarti hampir

    semua diproduksi dan telah banyak digunakan oleh masyarakat sekarang tetapi pada

    umumnya hanya dirancang untuk orang yang memiliki kondisi normal saja. Untuk

    manusia yang memiliki kondisi tubuh yang tidak normal, misalnya pada penderita tuna

    netra dan cacat fisik lainnya, masih jarang di produksi.

    Berkaitan dengan masalah tersebut, maka dirancanglah alat yang dapat

    mengatasi masalah tersebut. Disini penulis merancang alat dengan judul “ALAT

    PENGUKUR SUHU BADAN DENGAN OUTPUT SUARA DAN KEMAMPUAN

    MENYIMPAN DATA ”.

    Alat ini memiliki fungsi tidak hanya dapat digunakan untuk orang yang

    memiliki kondisi normal saja, namun lebih diperuntukkan untuk penderita tuna netra

    karena pada termometer ini menggunakan output suara yang dapat membantu

    penderita tuna netra untuk mengetahui suhu tubuh mereka. Range rata-rata suhu tubuh

    normal pada manusia adalah 360C – 37.5

    0C, sedangkan pada alat ini didesain agar

    mampu mengukur suhu tubuh dari 350C hingga 45

    0C. Penelitian ini pernah dilakukan

    oleh Anita Rahmawati, Slamet Winardi, Didik Tristianto, Program Studi Sistem

    Komputer, Fakultas Narotama Surabaya [1]. Adapun judul jurnal ini adalah “Rancang

    Bangun Alat Pengukur Suhu Tubuh Dengan Tampilan Digital Dan Keluaran Suara

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno.” Namun pada penelitian sebelumnya

    thermometer tersebut belum memiliki kapasitas penyimpanan data.

    Termometer ini didesain agar mampu mengeluarkan suara dari hasil

    pengukuran suhu tubuh tuna netra, baik suhu tubuh normal ataupun suhu tubuh panas

    oleh sensor suhu LM35. Dan hasil akhir suhu tubuh akan ditampilkan pada LCD

    16x2,dimana LCD ini merupakan indikator pengujian alat antara suhu terukur pada

    thermometer dengan suhu tubuh yang akan dibunyikan. Selain itu thermometer ini

    memiliki kapasitas penyimpan data sebanyak tiga kali percobaan pada tiga tuna netra.

    1.2 Tujuan dan Manfaat Alat

    Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat alat pengukuran suhu

    badan dengan output suara berupa angka hasil pengukuran suhu tubuh yang akan

    dibunyikan oleh speaker dan kemampuan perekaman data hasil suhu tubuh tuna netra

    pada mikro sd card. Manfaat thermometer adalah sebagai alat yang dapat membantu

    orang yang tidak memiliki kondisi fisik yang normal, terutama dalam kemampuan

    penglihatan.

    1.3 Batasan Masalah

    Proyek akhir ini membahas tentang bagaimana menciptakan suatu rangkaian

    alat ‘Thermometer Suhu Badan Digital Dengan Output Suara dan Kemampuan

    Perekam.’ Agar penulisan lebih terarah maka pembahasan penulisan ini dibatasi pada

    ruang lingkup pembahasan sebagai berikut :

    1. Sensor LM35 sebagai komponen yang berfungsi sebagai inputan pada

    mikrokontroler Arduino Uno yang akan membaca suhu mulai dari 350C hingga

    450C.

    2. Thermometer ini hanya akan membaca angka sampai satu digit angka di belakang

    koma dan di tampilkan pada LCD.

    3. Thermometer ini memakai sd card sebagai alat penyimpan data dengan kapasitas 1

    GB.

    4. Mikrokontroler Arduino Uno sebagai pembaca sensor, pendeteksi suhu badan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    5. Data 3 orang tuna netra akan disimpan dan diolah pada RTC (Real Time Clock)

    dimana dengan menggnakan modul ini data tuna netra akan terakumulasi dengan

    baik.

    6. Nilai suhu yang terukur akan dibunyikan oleh speaker saat LM35 tidak mengalami

    perubahan suhu selama 10 detik.

    7. Pada thermometer ini terdapat 2 tombol yakni tombol-tombol yang berfungsi

    sebagai tombol play untuk membunyikan hasil pengukuran suhu tubuh tuna netra

    dan tombol save untuk menyimpan hasil data yang telah terukur pada mikso sd

    card

    1.4 Metode Penelitian

    Dalam menyusun tugas akhir ini, perlu dilakukan langkah-langkah penelitian sebagai

    berikut:

    1. Studi literature, yaitu dengan mempelajari berbagai informasidari buku dan

    internet sehingga dapat digunakan sebagai bahan refrensi dalam menyusun

    laporan.

    2. Menentukan variable pengubah yang digunakan dalam tugas akhir ini yaitu sensor

    suhu.

    3. Model yang digunakan adalah alat pengukur suhu badan dengan output suara dan

    kemampuan perekam.

    4. Perancangan dalam tugas akhir ini,meliputi:

    a. Merancang rangkaian pada sensor suhu LM35 untuk mengukur suhu tubuh

    manusia dengan range 350C hingga 45

    0C.

    b. Merancang rangkaian penguat yang berfungsi sebagai penguat signal

    masukan dari sensor suhu LM35 .

    c. Merancang rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno sebagai pusat

    pengendali alat .

    d. Merancang rangkaian LCD sebagai penampil hasil pengukuran yang telah

    diolah oleh mikrokontroler.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    e. Melakukan pengujian terhadap perancangan alat yang akan digunakan

    untuk mengukur suhu tubuh manusia.

    f. Membahas dan menganalisis hasil pengujian alat serta membandingkan

    hasil ujian dengan thermometer digital pada umumnya.

    g. Mengambil dan mengolah kesimpulan yang telah diambil dari hasil data.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    BAB II

    DASAR TEORI

    Suhu tubuh adalah suatu keadaan tubuh manusia yang dapat diukur dengan

    thermometer. Pengukuran suhu tubuh dapat di bagi menjadi empat bagian yakni:

    suhu tubuh normal, hipertermi (dibawah normal), hipotermi (diatas normal), dan

    febris (demam). Perubahan suhu tubuh pada manusia dapat di pengaruhi oleh

    beberapa factor yakni : pada usia, jenis kelamin dapat dilihat pada table 2.1,

    kesehatan, status reproduksi subyek, tempat dimana dilakukan pengukuran suhu

    tubuh (lingkungan), tingkat aktivitas dan keadaan emosional. Ada beberapa jenis

    metode yang digunakan untuk pengukuran, yakni: dari anus (rektal), mulut (oral),

    bawah lengan (ketiak), telinga (tympanic), vagina (vaginal), kandung kemih dan

    pada kulit dari atas arteri temporalis. Metode pengukuran berdasarkan jenis

    kelamin [1] :

    Tabel 2.1 pengukur berdasarkan jenis kelamin [1]

    Method Women Men Oral 33.2–38.1 °C (91.8–100.6 °F) 35.7–37.7 °C (96.3–99.9 °F)

    Rectal 36.8–37.1 °C (98.2–98.8 °F) 36.7–37.5 °C (98.1–99.5 °F) Tympanic 35.7–37.5 °C (96.3–99.5 °F) 35.5–37.5 °C (95.9–99.5 °F)

    Macam-macam suhu tubuh [1] :

    1. Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C

    2. Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 – 37,5°C

    3. Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 – 40°C

    4. Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C

    Berdasarkan data di atas metode yang digunakan pada thermometer ini

    adalah dengan cara menempelkan sensor LM35 pada lengan bagian bawah (ketiak)

    sebagai pendeteksi suhu badan. Berdasarkan keterangan di atas maka dibuatlah

    tugas akhir berupa thermometer dengan output suara dan kapasitas penyimpanan,

    dimana terdapat topik-topik serupa yang terkait dengan judul proposal tugas akhir

    ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    2.1 Arduino Uno

    Arduino Uno merupakan sebuah board mikrokontroller yang di produksi dari

    Atmel. Berikut ini merupakan karakteristik Arduino uno dapat dilihat pada gambar 2.5:

    1. Memiliki 14 pin digital input/output (6 pin dapat digunakan sebagai output PWM)

    2. Memiliki 6 input analoh

    3. Terdapat sebuah osilator Kistal 16 MHz

    4. Satu buah koneksi USB

    5. Satu buah power jack

    6. Satu buah ICSPD header

    7. Sebuah tombol reset

    2.1 Gambar Arduino Uno

    Aduino Uno tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Daya pada

    Arduino uno dapat di beri inputan melalui koneksi USB atau dengan sebuag power supply

    eksternal. Supply daya melalui koneksi USB dapat dilakukan dengan adaptor AC to DC

    atau battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mengkoneksi sebuah center-positive plug

    yang memiliki panjang 2,1mm ke power jack dari board seperti yang terdapat pada gambar

    2.5 di bawah ini. Kabel lead dari sebuah battery disambungkan dalam header/kepala pin

    Ground dan pin Vin dari konektor Power. Board dari Arduino UNO dapat beroperasi pada

    sebuah supply eksternal 6 sampai 20 Volt. Namun terdapat ketentuan jika supply power

    kurang dari 7 volt maka tegangan pada board Arduino menjadi tidak stabil, sebaliknya jika

    supply power lebih besar dari 12 v maka akan kelebihan panas dan menyebabkan Arduino

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    panas dan berbahaya. Jadi range tegangan yang baik untuk Arduino adalah dari 7 V hingga

    12 V (dapat dilihat pada gambar 2.1)

    Penjelasan Power PIN:

    1. VIN - Input voltase board saat anda menggunakan sumber catu daya luar (adaptor

    USB 5 Volt atau adaptor yang lainnya 7-12 volt), Anda bisa menghubungkannya

    dengan pin VIN ini atau langsung ke jack power 5V. DC power jack (7-12V), Kabel

    konektor USB (5V) atau catu daya lainnya (7-12V). Menghubungkan secara

    langsung power supply luar (7-12V) ke pin 5V atau pin 3.3V dapat merusak

    rangkaian Arduino.

    2. 3V3 - Pin tegangan 3.3 volt catu daya umum langsung ke board. Maksimal arus

    yang diperbolehkan adalah 50 mA.

    3. GND - Pin Ground.

    4. IOREF - Pin ini penyedia referensi tengangan agar mikrokontrol beroperasi dengan

    baik. Memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan pada

    output untuk bekerja dengan 5V atau 3.3V.

    5. Input and Output

    Masing-masing dari 14 pin UNO dapat digunakan sebagai input atau output,

    menggunakan perintah fungsi pin Mode, digital Write , dan digital Read yang

    menggunakan tegangan operasi 5 volt. Tiap pin dapat menerima arus maksimal

    hingga 40 mA dan resistor internal pull-up antara 20-50 kilo ohm, beberapa pin

    memiliki fungsi khusus antara lain:

    6. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Sebagai penerima (RX) dan pemancar (TX) TTL serial

    data. Pin ini terkoneksi untuk pin korespondensi chip ATmega8U2 USB-toTTL

    Serial.

    7. External Interrupts: 2 dan 3. Pin ini berfungsi sebagai konfigurasi trigger saat

    interupsi value low, naik, dan tepi, atau nilai value yang berubah-ubah.

    8. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Melayani output 8-bit PWM dengan fungsi analog

    Write.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    9. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin yang support komunikasi SPI

    menggunakan SPI library.

    10. LED: 13. Terdapat LED indikator bawaan (built-in) dihubungkan ke digital pin 13,

    ketika nilai value HIGH led akan ON, saat value LOW led akan OFF.

    11. Uno memiliki 6 analog input tertulis di label A0 hingga A5, masing-masingnya

    memberikan 10 bit resolusi (1024). Secara asal input analog tersebut terukuru dari

    0 (ground) sampai 5 volt, memungkinkan perubahan teratas dari jarak yang

    digunakan oleh pin AREF dengan fungsi analog Reference.

    Sebagai tambahan, beberapa pin juga memiliki fungsi khusus antara lain:

    1. TWI: pin A4 atau pin SDA dan and A5 atau pin SCL. Support TWI

    communication menggunakan Wire library. Inilah pin sepasang lainnya di board

    UNO:

    2. AREF. Tegangan referensi untuk input analog. digunakan fungsi analog Reference.

    3. Reset. Meneka jalur LOW untuk mereset mikrokontroler, terdapat tambahan

    tombol reset untuk melindungi salah satu blok.

    Automatic (Software) Reset

    Pada Arduino Uno dibutuhkan tekan tombol reset sebelum upload, sebab Arduino

    Uno dirancang utuk di-reset oleh software ketika terhubung dengan komputer. Satu

    komponen jalur kontrol aliran (DTR) dari ATmega8U2/ 16U2 yang terhubung di reset

    seperti halnya ATmega328 dengan 100 nanofarad kapasitor. Software upload kode ini

    dapat mengupload secara mudah tanpa kehilangan waktu lama saat di tekan start

    uploadnya.

    USB Overcurrent Protection

    Arduino Uno memiliki fungsi resettable polyfuse untuk memproteksi dari port USB

    komputer akibat hubung singkat atau kelebihan arus. Jika arus yang melebihi 500mA dari

    port USB maka fuse secara otomatis putus koneksi hingga short atau overload dilepaskan

    dari board ini.

    Karakteristik Fisik

    Panjang PCB Uno 2.7 dan lebar maksimal 2.1 inchi dengan konektor USB dan

    power jack diluar hitungan. Lengkap dengan empat lubang skrup di setiap pojok untuk

    dipasang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    2.2 Sensor Suhu LM35

    Komponen utama yang digunakan pada rangkaian sensor suhu ini adalah sebuah

    sensor berbentuk IC (Integrated Circuit) dengan tipe LM35. LM35 ini adalah sebuah

    sensor suhu yang keluarannya sudah dalam celcius yang memiliki kemampuan

    penginderaan suhu dari 00C sampai 100

    0C. IC LM35 ini akan mengkonversikan besaran

    suhu menjadi besaran tegangan. Dimana IC LM35 ini akan mengeluarkan tegangan pada

    kaki 2 sebagai output sebesar 10mV untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10C.Sensor suhu

    yang digunakan adalah LM35 (Precision Centrigate Temperatur Sensor) dimana sensor ini

    dikalibrasi langsung dalam 0Celcius. Sensor ini memiliki skala factor linear ±10mV/

    0C [4].

    Gambar 2.2 Rangkaian Sensor LM35

    Sensor ini bertujuan untuk mengukur suhu tubuh manusia, maka range pengukuran

    didesain dari 300C sampai 45

    0C. Pada saat suhu tubuh terukur 37

    0C maka LM35 akan

    mengeluarkan output 370mV. Range ADC didesain sebesar 0 volt sampai dengan 5 volt,

    karena itu dibutuhkan rangkaian pengondisi sinyal untuk untuk menyesuaikan output

    sensor dengan output ADC. Rangkaian ini harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut saat

    menerima input 370mV yang akan mengeluarkan tegangan output 0 volt dan saat

    menerima 450mV akan mengeluarkan tegangan output sebesar 5 volt.

    Berikut ini adalah karakteristik dari sensor suhu LM35 [4].

    1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu

    10 mVolt/ ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.

    2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .

    3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.

    4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.

    5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC

    pada udara diam.

    7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.

    8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

    2.3 LCD (Liquid Crystal Display)

    LCD berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran yang telah diolah oleh

    mikrontroler. Hasil yang ditampilkan pada LCD adalah hasil pengukuran suhu tubuh dari

    sensor LM35. Data yang ditampilkan untuk mengukur suhu dalam satuan derajat Celcius.

    Penampilan yang dipakai adalah LCD 16x2 seperti gambar 2.3:

    Gambar 2.3 LCD 16x2

    Untuk hubungan ke mikrokontroler, dalam hal ini dapat digunakan mikrokontroler AVR,

    semua PORT dapat digunakan seperti PORT baik PORT A, PORTB, PORTC maupun

    PORTD. Sekarang kita akan menghubungkan LCD ini ke PORTC dari mikrokontroler,

    seperti gambar diatas ini. Adapun karakteristik dari LCD 16x2 yakni seperti table dibawah

    ini :

    Tabel 2.3 Karakteristik LCD 16x2 [5]

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    2.4 Rangkaian Penguat (Amplifier)

    Penguat daya digunakan untuk menguatkan daya dan penguat tegangan. Penguatan

    daya tegangannya satu sehingga diperlukan penguat tegangan karena signal output dari

    sumber suara kecil. Rangkaian penguat sinyal ini berfungsi untuk menguatkan tegangan

    output dari rangkaian sensor suhu. Bangian penguat signal ini di rancang dari rangkaian

    non inverting amplifier. Besarnya penguat yang dihasilkan dari rangkaian non inverting

    amplifier ini sebesar gain.

    Gambar 2.5 Rangkaian Pengondisi Signal

    Adapun rumus untuk mencari rangkaian penguat ini adalah :

    Penguat (Gain) = 1 + (𝑅1

    𝑅2) (2.4)

    Penguat = 𝑅𝑓

    1024 (2.3)

    1

    21.

    R

    RVinVout (2.4)

    2.5 Loudspeaker

    Loudspeaker atau lebih sering disingkat dengan Speaker adalah Transduser yang

    dapat mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar

    oleh telinga manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada Speaker tersebut

    sehingga terjadilah gelombang suara. Dalam loudspeaker terdapat sekat rongga (juga

    dikenal sebagai konus) tipis, membran agak kaku diletakkan ditengah-tengah magnet.

    Magnet menginduksi membran hingga bergetar, dan menghasikan suara. Membran ini juga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    terdapat pada headphone. Loudspeaker ini mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara

    sehingga dapat didengar manusia, loudspeaker ini dapat dilihat pada gambar 2.4.

    Gambar 2.4 Loudspeaker

    Secara singkat bagian yang terpenting dari loudspeaker adalah : Konus, Suspensi,

    Kumparan suara dan Magnet. Perubahan medan magnet di dalam speaker akan berinteraksi

    dengan medan konstan magnet yang menyebabkan kumparan bergerak sebagai reaksi

    akibat ada tidaknya arus. Konus ikut bergerak akibat kumparan suara bergerak sehingga

    pada udara sekitar konus akan terbentuk gelombang tekanan. Gelombang inilah yang

    terdengar sebagai bunyi, seperti gambar 2.4.

    Prinsip kerja speaker

    1. Diafragma

    Sebuah drivers memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan cone yang

    fleksibel atau diafragma secara cepat. Cone tersebut biasanya terbuat dari kertas,

    plastik ataupun logam, yang berdempetan pada ujung yang lebih besar pada

    suspension. Suspension atau surround, merupakan ratusan material yang fleksibel yang

    menggerakkan cone, dan mengenai bingkai logam pada drivers, disebut basket. Ujung

    panah pada cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil. Coil tersebut

    didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari material

    yang fleksibel. Spider menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya bergerak

    kembali dengan bebas dan begitu seterusnya.

    2. Magnet

    Proses spaker coil bergerak, kembali ke posisi semula dan seterusnya adalah sebagai

    berikut. Elektromagnet diposisikan pada suatu bidang magnet yang konstan yang

    diciptakan oleh sebuah magnet permanen. Kedua magnet tersebut, yaitu elektromagnet

    dan magnet permanen, berinteraksi satu sama lain seperti dua magnet yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    berhubungan pada umumnya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub

    negatif pada bidang magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak

    oleh kutub negatif magnet permanen. Ketika orientasi kutub elektromagnet bertukar,

    bertukar pula arah dan gaya tarik-menariknya. Dengan cara seperti ini, arus bolak-balik

    secara konstan membalikkan dorongan magnet antara voice coil dan magnet permanen.

    Proses inilah yang mendorong coil kembali dan begitu seterusnya dengan cepat.

    Sewaktu coil bergerak, ia mendorong dan menarik speaker cone. Hal tersebut

    menggetarkan udara di depan speaker, membentuk gelombang suara. Sinyal audio

    elektrik juga dapat diinterpretasikan sebagai sebuah gelombang. Frekuensi dan

    amplitudo dari gelombang ini, yang merepresentasikan gelombang suara asli, mendikte

    tingkat dan jarak pergerakan voice coil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa frekuensi

    dan amplitudo dari gelombag suara diproduksi oleh diafragma.

    3. Sistem crossover pada speaker elektronik

    Pada prakteknya, speaker elektronik memerlukan pemisahan antara woofer dengan

    daerah lain secara elektronik, yaitu dengan cross over aktif. Dalam hal ini, terdapat

    beberapa sistem cross over, yaitu sistem dua jalur dan tiga jalur.sistem seri dan parallel

    [7]

    2.6 WAV

    Waveform atau yang biasa disebut dengan WAV adalah audio file yang

    dikembangkan oleh IMB dan Microsoft. Walaupun WAV dapat menampung audio dalam

    bentuk terkompresi, WAV juga merupakan varian dari bitstream, RIFF dan mirip dengan

    format IFF dan AIFF yang digunakan pada computer. Baik WAV maupun AIFF

    kompetibel dengan sistem operasi Windows dan Macintosh.

    Keuntungan pada WAV adalah mudah untuk diubah dan dikompres ke format

    MP3. Hal ini dapat dilihat pada gambar grafik 2.9.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Gambar 2.9 Grafik WAV

    Dalam grafik di atas, garis merah menandakan sampel yang diambil pada

    gelombang. Dapat dilihat bahwa semakin banyak sampel yang diambil tiap detiknya,

    sampel akan semakin mendekati bentuk gelombang aslinya, artinya kualitas akan semakin

    baik. Sebagai contoh, untuk membuat suara sekualitas CD, diperlukan sampel sebanyak

    44100 kali per detik. Setiap sampel diperlukan 2 byte (1 byte = 7 bit) data. Untuk musik

    stereo yang membedakan jalur kanan dengan jalur kiri, diperlukan 2 kali 2 byte = 4 byte

    data. Mari kita hitung, berapa byte diperlukan untuk memainkan musik berdurasi 4 menit

    dengan format WAV Stereo: 2 x 2 byte x 44100 kali/detik x 4 x 60 detik = 42.336.000

    byte (42 Mega Byte lebih).

    2.7 Data Logger Arduino Board dan SD Card

    Data logger adalah sistem yang berfungsi untuk merekam data ke dalam media

    penyimpan data. Umumnya data logger memiliki kapasitas penyimpan yang cukup besar,

    sehingga data yang terekam dapat ditampilkan dalam grafik waktu dalam durasi yang

    cukup lama.

    Sistem data logger ini dibangun dari Arduino board sebagai pengendalinya dan

    menggunakan SD Card sebagai media simpannya. Dengan media ini kita dapat menyimpan

    data yang sangat besar, layaknya sebuah hardisk yang diisi file teks / txt file. Secara

    sederhana sistem ini terdiri dari beberapa blok diagram, diantaranya adalah RTC yang

    berfungsi untuk menghasilkan data waktu, regulator 3,3v dan interface SD Card. Data yang

    tersimpan didalam SD Card dapat dibaca pada komputer menggunakan card reader. File

    rekaman data memili format txt yang dapat di import ke xcell csv file.Berikut adalah

    desain pcbnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Gambar 2.10 Board Data Logger Arduino

    2.7.1 RTC (Real Time Clock)

    Real Time Clock atau yang biasa dikenal dengan sebutan RTC merupakan IC yang

    memiliki clock tersendiri serta memiliki kapasitas batrai untuk menyimpan data berupa

    waktu,tanggal,hari,detik,menit bahkan tahun. RTC memiliki 2 jenis serial yakni seri

    pararel dengan kode RTC DS1307 dan serial DS12C887. Pada thermometer ini akan

    digunakan IC DS1307 dimana IC jenis ini memiliki kelebihan antarmuka serial two-wire

    (12C), sinyal luaran gelombang kotak terperogram (Programmable squarewave), deteksi

    otomatis kegagalan-daya (power-fail) dan rangkaian switch, serta konsumsi daya kurang

    dari 500mA dengan menggunakan mode batrai cadangan dengan operasional osilator.

    Adapun penjelasan mengenai pin pada DS1307 ialah :

    a. VCC - Primary Power Supply

    b. X1, X2 - 32.768kHz

    c. Crystal Connection

    d. VBAT - +3V Battery Input

    e. GND – Ground

    f. SDA - Serial Data

    g. SCL - Serial Clock SQW/OUT - Square Wave/Output Driver

    Berikut berupakan gambar pin pada IC DS1307

    Gambar 2.11 Diagram Pin IC DS1307

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Fitur-fitur DS1307 :

    a. Real-time clock (RTC) menghitung detik, menit, jam,tanggal,bulan dan hari dan

    tahun valid sampai tahun 2100

    b. Ram 56-byte, nonvolatile untuk menyimpan data.

    c. 2 jalur serial interface (I2C).

    d. output gelombang kotak yg diprogram.

    e. Automatic power-fail detect and switch

    f. Konsumsi arus hanya 500nA pada batery internal.

    g. mode dg oscillator running.

    h. temperature range: -40°C sampai +85°C

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    BAB III

    Rancangan Penelitian

    3.1 Proses Kerja Sistem

    Perancangan ini terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu IC LM35,

    pengondisi signal, ADC, LCD, Arduino Uno, data logger shild 1.0, speaker.

    Secara garis besar sistem pengukuran suhu dengan keluaran suara sensor LM35

    akan mendeteksi suhu dengan mengubah ke tegangan analog, kemudian resolusi

    sensor dan resolusi ADC di sesuaikan, kemudian di ubah ke data digital oleh ADC.

    Data digital ADC akan masuk ke mikrokontroler Arduino untuk di tampilkan

    dalam layar LCD sekaligus memanggil alamat suara yang tersimpan di modul suara

    dan selanjutnya data akan disimpan pada modul suara sebagai tempat penyimpanan

    secara berkala. Keluaran modul suara menggunakan speaker. Rentang pengukuran

    suhu thermometer 30,0 0C sampai dengan 45,0

    0C dengan resolusi 0,1

    0C. Jika suhu

    terukur 370C, maka sensor LM akan mengeluarkan tegangan sebesar 10mV x 37 =

    370mV. Tegangan ini akan diubah mejadi data digital oleh ADC. Pada

    Microkontroler Arduino program mulai membaca data dari ADC yang sebanding

    dengan keluaran sensor LM35 dan mengkonversikannya ke suhu. Mikrokontroler

    memerintah ADC untuk melakukan konversi terhadap input dari sensor LM35 dan

    kemudian mengaktifkan keluaran ADC agar data hasil konversi dapat dibaca oleh

    Mikrokontroler Arduino. Data dari ADC akan disimpan di register untuk kemudian

    di konversi menjadi suhu. Proses konversi dilakukan dengan membandingkan data

    dari ADC dengan data suhu yang telah dibuat yaitu 30,0 0C sampai dengan 45,0

    0C.

    Hasil konversi kemudian akan ditampilakan dalam bentuk angka di LCD. Ketika

    saklar di tekan maka mikrokontroler akan memerintahkan pemanggilan beberapa

    alamat kata pada modul suara secara berurutaan : tiga puluh, tujuh, koma, nol,

    derajat celcius.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    3.2 Perancangan Perangkat Keras

    Block Diagram Alat

    Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

    Dari diagram blok pada gambar 3.1 terlihat bahwa alat yang dirancang

    terdiri dari beberapa bagian:

    1. Bagian sensor suhu LM35

    2. Bagian penguat sinyal

    3. Bagian pengkonversi analog ke digital (ADC)

    4. Bagian Arduino Uno

    5. Bagian LCD

    6. RTC (Real Time Clock) dan Micro SD Card yang terdapai pada modul Data

    Logger

    7. Bagian Speaker

    3.3 Bagian – bagian alat

    3.3.1. Bagian Sensor Suhu LM35

    Sensor suhu yang digunakan adalah LM35 (Precision Centrigate

    Temperatur Sensor) dimana sensor ini dikalibrasi langsung dalam 0Celcius. Sensor

    ini memiliki skala factor linear ±10mV/0C.

    Sensor

    suhu

    Rangkaian

    Penguat

    Arduino Uno

    LCD

    2x16

    Speaker

    Data Logger

    Shield

    Tombol

    Play

    Tombol

    Save

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Gambar 3.2 Rangkaian Sensor LM35

    Sensor ini bertujuan untuk mengukur suhu tubuh manusia, maka range

    pengukuran didisain dari 300C sampai 45

    0C. Pada saat suhu tubuh terukur 37

    0C

    maka LM35 akan mengeluarkan output 370mV. Range ADC didisain sebesar 0-5

    volt, karena itu dibutuhkan rangkaian penguat sinyal untuk untuk menyesuaikan

    output sensor dengan output ADC. Rangkaian ini harus memenuhi spesifikasi, saat

    menerima input 370mV yang akan mengeluarkan tegangan output 0 volt dan saat

    menerima 450mV akan mengeluarkan tegangan output sebesar 5 volt.

    3.3.2 Rangkaian Penguat (Amplifier)

    Rangkaian penguat sinyal ini berfungsi untuk menguatkan sinyal masukan dari

    sensor suhu LM35. Bagian penguat signal ini di rancang dari rangkaian non

    inverting amplifier. Besarnya penguat yang dihasilkan dari rangkaian non inverting

    amplifier ini sebesar nilai gainnya. Maka di peroleh perhitungan sebagia berikut:

    Saat suhu tubuh terukur sebesar 37 0Celcius = suhu terukur x 10mv (tegangan pada

    LM), menjadi 300mv. Amplifier akan menguatkan signal suara berbentuk analog

    dari sumber suara yaitu dengan memperkuat signal/gain arus (I) dan tegangannya

    (V) listrik akan berbentuk signal AC dan tegangan yang lebih besar akan

    menghasilkan daya yang lebih besar pada bagian outputnya. Pengondisi signal lalu

    diubah oleh ADC dari data analog menjadi data digital sebelum di proses oleh

    mikrokontroler AVR dengan aplikasi program Code Vision. Perangkat ADC

    (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk menjembatani pemprosesan sinyal

    analog oleh sistem digital. . ADC memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan

    sampling dan resolusi. Kecepatan sampling ini mennjukkan seberapa sering signal

    digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam

    sample per second (SPS).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Gambar 3.3 Rangkaian Pengondisi Signal

    Untuk mengetahui nilai dari komponen pada rangkaian pengondisi signal pada

    gamabar 3.3 diatas, maka digunakan rumus sebagai berikut :

    Jika nilai R2 telah ditentukan sebesar 1K, akan diperoleh perhitungan sebagai

    berikut :

    Mengacu pada rumus di Bab 2 persamaan 2.3 maka diperoleh nilai R1 sebesar

    5 Volt = 𝑅1

    1 𝐾Ω

    R1 = 5 KΩ

    3.3.3 ADC (Analog to Digital Converter)

    ADC merupakan kependekan dari Analog to Digital Converter berfungsi

    sebagai pengubah data analog menjadi data digital. Data digital ini akan msuk pada

    mikrokontroler untuk ditampilkan pada LCD. Suhu yang terukur pada LM35 akan

    mengeluarkan tegangan, tegangan ini akan diubah menjadi data digital oleh ADC

    menjadi alamat biner. Pada mikrokontroler program akan mulai membaca data dari

    ADC yang sebanding dengan keluaran pada sensor LM35 dan mengkonversikan

    data tersebut menjadi suhu. Data pada ADC disimpan pada register untuk kemudian

    dikonversikan menjadi suhu. Hasil data ini akan di tampilkan pada LCD. Sensor LM

    memiliki range 0 mV hingga 10 mV/0C. Berdasarkan keterangan tersebut maka

    dapat kita ketahui pada table di bawah ini :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Tabel 3.1Tegangan beserta kenaikannya pada suhu

    Tegangan Suhu

    0 Mv 0 0C

    10 mV 1 0C

    100 mV 10 0C

    1000 mV 100 0C

    1500 mV 150 0C

    Dan secara internal mikrokontroler menggunakan rumus ADC sebagai berikut:

    𝐴𝐷𝐶 = (𝑉𝑖𝑛 ∗ 1024)/𝑉𝑟𝑒𝑓

    Rumus diatas menunjukkan adanya tegangan yang masuk dari suhu LM35

    yang akan di ubah menjadi data digital oleh ADC. ADC akan menngkonversikan

    sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal

    input dan tegangan refrensi. Tegangan input berasal dari tegangan suhu yang

    dikeluarkan dari LM35 misalnya jika suhu terukur 36 0C maka tegangan yang akan

    keluar adalah tegangan suhu x 10mV/0C hal ini didapat dari factor linear ADC,

    sedangkan tegangan refrensi merupakan sebesar 5 volt hal ini telah tersedia pada

    board Arduino uno, sedangkan nilai 1024 merupakan ketetapan dari rumus.

    Sehingga di dapat peritungan sebagai berikut:

    𝐴𝐷𝐶 = (𝑉𝑖𝑛 ∗ 1024)/𝑉𝑟𝑒𝑓

    𝐴𝐷𝐶 = (350 ∗ 1024)/5000

    𝐴𝐷𝐶 = 71.68 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 72

    Berdasarkan rumus di atas diperolehlah perhitungan seperti tabel di bawah ini:

    Tabel 3.2 Hasil perhitungan pada nilai ADC

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Tabel 3.2 Lanjutan Hasil perhitungan pada nilai ADC

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Tabel 3.2 Lanjutan Hasil perhitungan pada nilai ADC

    3.3.4 Rancangan Antar Muka dengan LCD

    LCD berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran yang telah diolah

    oleh kontroler. Hasil yang ditampilkan pada LCD adalah hasil pengukuran suhu

    tubuh dari sensor LM35. Data yang ditampilkan untuk mengukur suhu dalam

    satuan derajat Celcius. Penampilan yang dipakai adalah LCD 16 x 2 berdasarkan

    gambar dibawah ini :

    Gambar 3.3 LCD 16x2

    Maka di peroleh keterangan seperti tabel dibawah ini:

    LCD 16x2 nantinya akan di sambungkan pada rangkaian Arduino uno. Cara

    menyambungkan LCD pada board Arduino Uno adalah dengan cara:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Gambar 3.4 LCD 16x2 ke Arduino Uno

    Setelah di sambungkan dengan Arduino uno, langkah selanjutnya adalah dengan

    mencoba untuk programing pada Arduino melalui computer yang telah tersambung

    dengan Arduino UNO. Pemakaian potensiometer pada ragkaian ini bertujuan sebagai

    pengatur kecerahan cahaya pada layar LCD 16x2. Seperti pada tabel dibawah ini:

    Tabel 3.4 Sambungan Port LCD 16x2 pada Arduino

    3.3.5 RTC (Real Time Clock)

    RTC parallel (DS1307)

    RTC pararel seri DS1307 memiliki antar muka dengan serial two-wire

    (IC12), dan RTC jenis ini meiliki jenis signal gelombang kotak, serta memiliki

    batrai cadangan jika kurangnya daya pada RTC sebesar 500nA. Tujuan

    Port Pada LCD 16x2 Port pada Arduino

    VSS Ground

    VDD Power 5 v

    VEE -

    RS Pin 11

    RW Ground

    E Pin 11

    D0 -

    D1 -

    D2 -

    D3 -

    D4 Pin 5

    D5 Pin 4

    D6 Pin 3

    D7 Pin 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    ditambahkannya module ini adalah agar proses perekaman saat adanya inputan data

    berupa detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun agar

    memudahkan memudahkan data disimpan dan dilihat kembali saat diperlukan.

    Tabel 3.5 Pin TRC ke Arduino

    RTC Arduino

    Pin 5 A2

    Pin 6 A3

    3.3.6 Arduino Uno

    Dalam perancangan alat digunakan Arduino jenis UNO sebagai otak dalam

    pembuatan alat. Arduino kini telah menjadi salah satu modul mikrokontroller yang

    sangat popular. Hal ini dikarenakan Arduino UNO memiliki sifat open source dan

    semakin banyaknya dukungan library yang banyak di temui pada internet. Adapun

    kelebihan Arduino UNO adalah terdapat komponen-komponen yang mendukung

    mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber

    tegangan bisa didapat dari adaptor AC-DC atau baterai untuk menggunakannya.

    Arduino UNO juga dapat di konversikan pada LM35 dan modul Mikro SD-Card,

    hal ini terlihat jelas pada rangkaian yang mengacu pada gambar 3.4 :

    Berdasarkan gambar 3.4 diatas dapat di jelaskan proses koneksi antara

    module Arduino UNO dengan LCD sebagai penampil suhu tubuh manusia dan

    LM35 sebagai sensor suhu dapat dilihat pada tabel 3.4 :

    Gambar 3.5 Wiring Arduino Uno ke Shild Data Logger dan LCD

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Berdasarkan gambar diatas, adapun wiring dari Arduino uno terhadap MikroSD

    Card Adaptor

    Tabel 3.5 Wiring dari Arduino Uno terhadap MikroSD Card Adaptor

    MikroSD Card Adaptor Arduino

    CS Pin 10

    SCK Pin 13

    MOS1 Pin 11

    MIS0 Pin 12

    Vcc VCC +5V

    GND GND

    3.3.7 WAV (Waveform)

    WAV merupakan format file audio dengan menggunakan coding PCM

    (Pulse Code Modulation. File WAV adalah file audio yang tidak terkompres

    sehingga seluruh sampel audio disimpan semuanya di media penyimpanan dalam

    bentuk digital. Karena ukurannya yang besar, file WAV jarang digunakan sebagai

    file audio di Internet. Adapun kelebihan dan kekurangan WAV adalah sebagai

    berikut:

    Table 3.2 Kelebihan dan Kekurangan pada WAV

    Namun berdasarkan pengamatan saat suara di rekam dan dikonversikan dari

    MP3 ke WAV dapat diketahui pada tabel di bawah ini perubahan dari angka

    menjadi huruf dalam format WAV memiliki data seperti pada tabel di bawah ini:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Tabel 3.3 Konversi dari angka menjadi huruf pada WAV

    Dalam grafik di dibawah ini, garis hijau menandakan sample yang diambil

    pada gelombang. Dapat dilihat bahwa semakin banyak sample yang diambil tiap

    detiknya akan semakin mendekati gelombang asli yang berarti kualitas sample

    semakin baik. Pada sample gambar 3.6 menunjukkan 2 jenis gelombang, yakni

    gelombang yang memiliki tingkat sample yang rapat dan renggang. Sample

    gelombang yang memiliki tingkat kerapatan yang padat merupakan contoh sample

    tinggi (sangat baik), sebaliknya jika sample memiliki tingkat kerapatan yang

    renggang merupakan contoh sample suara yang rendah.

    Gambar 3. 6 Gafik Sample gelombang

    3.3.8 Loudspeaker

    Loudspeaker yang digunakan pada awalnya adalah speaker mini yang biasa digunakan

    pada alat-alat elektronik lainnya. Keberadaan speaker ini sangat membantu agar hasil nilai

    suhu tubuh pada LM35 dapat dibunyikan. Speaker mini ini juga membantu agar para

    penderita tuna netra dapat mendengar secara langsung suhu tubuh mereka yang telah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    terukur dari sensor LM35. Format suara yang digunakan agar speaker aktif saat dibunyikan

    dengan memakai format wav, hal ini dikarenakan format suara wav lebih jernih seperti

    yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya.

    Gambar 3.7 LoudSpeaker

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini membahas pengamatan dari sistem yang telah dirancang sebelumnya. Alat

    dan sistem tersebut diuji dan diambil data untuk mengetahui apakah sesuai dengan tujuan awal

    dari pembuatan alat. Data yang diamati adalah data yang keluar dari LM35 yang diproses pada

    Arduino Uno yang kemudian tertampil pada LCD 16x2 dan akan di bunyikan dengan

    menggunakan speaker.

    Data suhu rill akan dibandingkan dengan thermometer yang dijual di pasaran.

    4.1. Bentuk Mekanik dan Elektrik alat pengukur suhu badan dengan

    output suara dan kemampuan menyimpan data.

    Hardware alat pengukur suhu badan dengan output suara dan kemampuan menyimpan

    data terdiri dari sensor suhu badan yang telah terpasang pada badan bolpoin, rangkaian

    penguat untuk menguatkan resolusi sebesar 0.1 0C, tombol save sebagai tombol penyimpan

    data, tombol play sebagai tombol aktif speaker, Arduino uno sebagai board, data logger yang

    memiliki dua fungsi yaitu sebagai tempat penyimpanan memory pada mikro sc card, dan trc

    dimana waktu akan diakumulasikan sehingga data yang tersimpan pada mikro sd card dapat

    dilihat kembali, LCD sebagai penampil data yang telah terukur oleh LM35 serta speaker

    sebagai keluaran output suara. Adapun komponen-komponen pada alat penelitian dapat dilihat

    pada gambar 4.1 sampai dengan gambar 4.6.

    Gambar 4.1 Sensor Suhu LM35 Gambar 4.2 LCD

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Gambar 4.3 Arduino UNO Gambar 4.4 Shild data logger

    Gambar 4.5 Ground dan Vcc tambahan Gambar 4.6 Speaker

    Cara kerja pada alat adalah LM35 sebagai sensor suhu yang presisi, keluarannya

    berupa tegangan yang proposional liner terhadap perubahan suhu dalam derajat Celcius.

    Dalam sistem ini, aplikasi sensor suhu LM35 berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh yang

    terukur. Data hasil pengukuran sensor suhu LM35 akan diperoses oleh Arduino Uno yang

    merupakan mikrokontroler yang digunakan pada penelitian ini, kemudian hasil pengukuran

    akan ditampilkan pada LCD 16x2 dan hasil pengukuran sensor suhu akan dibunyikan speaker

    sebagai output suara, kemudian data hasil pengukuran dapat disimpan pada mikro SD Card

    yang terdapat pada module data logger. Adapun bagian yang digunakan pada modul data loger

    adalah bagian mikro SD Card sebagai tempat penyimpanan data suhu tubuh yang telah diukur

    oleh thermometer dan RTC sebagai perekam data berupa inputan data tanggal, tahun, hari,

    jam, detik dan menit saat data diambil dan disimpan pada micro SD Card. Pada proses awal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    sensor suhu LM35 akan ditempelkan pada bagian ketiak manusia, kemudian module Arduino

    uno akan mengolah data yang masuk berupa hasil suhu, dan kemudian akan disimpan pada SD

    Card dan RTC.

    4.2. Hasil Data Pengujian dan Pembahasan

    Pada sub bab ini, telah dilakukan pengujian dan pembahasan terhadap alat pengukur

    suhu badan dengan output suara dan kemampuan penyimpan data sebanyak 2 menit, namun

    diperoleh hasil yang kurang stabil. Setelah dilakukan perbaikkan alat berulang-ulang,

    ditemukanlah beberapa permasalahan yang menyebabkan alat tidak dapat menghasilkan nilai

    suhu tubuh yang sesuai dengan perancangan awal. Hal ini dikarenakan proses pamasangan

    wiring kabel yang kurang baik, listing program yang salah dan menurunnya nilai akurasi dari

    LM35. Saat dilakukan beberapa kali perbaikkan pada alat, alat penelitian ini hampir

    memenuhi target yang telah dirancang.

    4.2.1 Pengujian Nilai LM35

    Pada sub bab ini pengujian LM35 dilakukan dengan memasukkan kaki-kaki pin LM35

    pada modul Arduino Uno, namun saat disimulasikan pada program Arduino nilai suhu yang

    dihasilkan pada LM35 tidak dapat mengeluarkan hasil (error). Setelah diteliti hal ini

    dikarenakan penyolderan yang terlalu panas sehingga menyebabkan LM35 mengalami

    penurunan fungsi, permasalahan kedua dikarenakan short cut yang terjadi karena pada wadah

    LM35 terlalu sempit sehingga menyebabkan kaki-kaki pada LM35 menyatu dan berdampak

    pada hasil suhu LM35. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.7 a LM35 dengan kondisi yang

    rusak. Saat LM35 diganti dengan LM35 yang baru dan diberi media papan sebagai pengaman

    kaki-kaki LM35 agar tidak terjadi short cut dan putusnya kaki-kaki LM35 seperti yang dapat

    dilihat pada gambar 4.7 b LM35 dengan kondisi setelah diberi papan penyangga , maka

    dilakukan pengujian kembali pada LM35 dengan menggunakan program Arduino Uno, hasil

    yang keluar menunjukkan bahwa LM35 telah bekerja dengan baik. Hal ini juga dapat dilihat

    pada serial monitor yang terdapat pada program arduino uno seperti gambar 4.8. Hasil

    Pengujian Data pada Data Log :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    (a) (b)

    Gambar 4.7 (a) LM35 dengan kondisi yang rusak, (b) LM35 dengan kondisi setelah diberi

    papan penyangga

    Gambar 4.8 Hasil Pengujian Data pada Data Log

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Adapun program yang digunakan untuk menguji keakuratan LM3 ialah seperti gambar

    4.9 yang merupakan Program Arduino Uno :

    Gambar 4.9 Program ArduinoUno

    Nilai pengali pada LM35 sebesar 0.488 diperoleh dari penjabaran sebagai berikut ini

    pada program Arduino Uno:

    Suhu tubuh manusia = LM35 x 5

    1023 x

    1

    0.01

    Keterangan :

    LM35 = merupakan hasil pengukuran dari LM35

    5 = merupakan tegangan refrensi

    1023 = merupakan ketetapan

    1/0.01 = merupakan 1/10mv (tegangan pada LM35)

    Setelah mengalami penyederhanaan pada program maka didapatlah hasil seperti yang dapat

    terlihat pada gambar diatas.

    Nilai LM35 = Hasil suhu pada LM35 x 0.488

    Agar hasil pengukuran LM35 dapat terhitung sesuai dengan perancangan sebelumnya,

    yaitu terdapat dua nilai dibelakang koma saat ditampilkan pada LCD 16x2.

    4.2.2 Pengujian Pada LCD

    Pengujian pada LCD 16x2 merupakn pengujian tertampilnya suhu tubuh yang terukur

    pada LM35. Pada saat pin-pin kaki pada LCD disambungkan pada modul Arduino dan LM35 tanpa

    adanya modul rangkaian penguat sinyal yang berfungsi untuk menguatkan sinyal masukan dari

    sensor suhu LM35, suhu yang termpil pada layar LCD merupakan suhu murni tanpa adanya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    penguatan, namun suhu yang tertampil belum sesuai dengan suhu tubuh manusia. Hasil suhu

    yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

    (a) (b)

    Gambar 4.10 (a) Pengecekan Pada LCD, (b) Hasil Pengukuran dan Perbandingan Suhu Tubuh

    pada alat dengan menggunakan LCD 16x2 dan thermometer standart.

    Hasil akhir perhitungan suhu tubuh manusia pada LCD 16x2 dapat tertampil sesuai

    dengan gambar 4.11 Pengaturan Baud.

    Gambar 4.11 Pengaturan pada Baud

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Pengaturan program pada Arduino Uno agar nilai pengukur suhu LM35 dapat

    ditampilkan pada layar monitor LCD 16x2 dimulai dari inisialisasi pada program seperti

    gambar 4.12 Inisiasi Program LCD pada Arduino Uno:

    #include

    LiquidCrystal lcd(A1, A2, A3, 5, 6, 4);

    Gambar 4.12 Inisiasi Program LCD pada Arduino Uno

    LiquidCrystal lcd (A1, A2, A3, 5, 6, 7) merupakan penamaan pada kaki-kaki pin yang

    akan dipakai pada module Arduino Uno. Pemakaian kaki-kaki pada LCD 16x2 dan Arduino

    Uno dapat dilihat pada tabel Tabel 3.4 Sambungan Port LCD 16x2 pada Arduino.

    Listing Program agar LCD 16x2 dapat membaca suhu tubuh dari LM35 dapat dilihat pada

    gambar4.13 merupakan Listing Proram LCD :

    Gambar 4.13 Listing Program LCD Untuk Menampilkan Suhu Tubuh Dari LM35

    4. 2. 3 Pengujian pada Data logger shild 1.0

    Dengan menggunakan module RTC dan SD Card yang telah terdapat pada module data

    logger shild 1.0 yang compatible pada Arduino Uno, maka pada pengujian dengan

    memasukkan program pada modul tersebut, sehingga dapat dilakukan pengecekan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    penyimpanan yang terdapat pada sd card yaitu dengan cara memasukkan program dimana

    program telah terisi proses penyimpanan data yang berekstensi teks maupun serial monitor

    pada program Arduino. Pada Gambar 4.8 menunjukkan bahwa waktu dan proses penyimpanan

    data berhasil bekerja dengan baik, dengan format :

    dd-mm-yyyy, HH:MM:SS

    Keterangan :

    a. dd merupakan penamaan hari dimana data pada alat mulai bekerja

    b. mm merupakan penamaan bulan dimana data pada alat mulai bekerja

    c. yyyy merupakan penamaan tahun dimana data pada alat mulai bekerja

    d. HH merupakan penunjuk jam pengambilan data

    e. MM merupakan penunjuk menit pengambilan data

    f. SS merupakan penunjuk detik pengambilan data

    4. 2. 4 Pengujian pada Output Suara

    Pada pengujian output suara , speaker yang digunakan adalah speaker aktif karena volume sara

    yang dihasilkan lebih besar dari speaker mini yang dijual ditoko elektronik. Pengujian suara

    ini dilakukan dengan cara menjummper kabel jack pada speaker dan kemudian pin jumper

    dimasukkan pada module Arduino Uno. Adapun pembagian kaki jumper pada kabel jack pada

    gambar 4.14 Jumper pada Kabel Jack Speaker :

    Gambar 4.14 Jumper pada Kabel Jack Speaker

    Inputan

    jumper ke

    pin 9

    Arduino Uno

    Inputan jumper

    ke ground

    Arduino Uno

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Pada saat penulis melakukan percobaan pada speaker aktif dengan cara mengconvert

    bentuk rekaman suara dari MP3 ke wav dengan cara memasang kabel jack pada konektor yang

    terdapat pada laptop. Telah terjadi trouble pada saat beberapa kali melakukan pengconvertan

    suara, suara tidak dapat keluar dari laptop. Hal ini dikarenakan konektor pada laptop

    mengalami kerusakkan sehingga suara tidak dapat dibunyikan.

    4. 2. 5 Pengujian secara keseluruhan

    Pada pengujian secara keseluruhan ini adalah pengujian alat mulai dari sensor suhu

    LM35, LCD 16x2, module Arduino Uno, module data logger untuk RTC dan SD Card, dan

    speaker aktif seperti yang terlihat pada gambar 4.15 menunjukkan alat dapat bekerja secara

    baik. Yang menjadi kendala adalah tidak dapatnya dibunyikan suara dikarenakan konektor

    jack speaker pada laptop rusak.

    Gambar 4.15 Pengujian Alat Secara Keseluruhan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    4. 3 Pengujian dan Pembahasan Perangkat Lunak

    Perangkat lunak atau program yang terdapat didalam Arduino Uno digunakan untuk

    menunjang kinerja alat. Dalam sistem ini terdapat beberapa program diantaranya inisiasi pin

    Arduino sebagai input dan output, pengambilan data, pengolahan data, penyimpanan data pada

    SD Card, tombol play dan save, menampilkan hasil data yang telah diolah pada LCD, dan

    memainkan suara yang telah tersimpan pada SD Card dengan menggunakan speaker yang

    mengacu pada L.1.

    4. 3. 1 Inisiasi I/O

    Inisiasi pada program Arduino bertujuan agar input dan output yang terpasang pada

    Arduino Uno dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan konfigurasi yang telah ditentukan.

    Pada gambar 4. 16 menunjukkan inisiasi port yang akan dipakai untuk masukkan dari sensor

    LM35, LCD 16x2, speaker, module Arduino, modul data logger dan tmbol save dan play

    Gambar 4.16 Inisiasi I/O

    Berdasarkan gambar 4.16 menunjukkan bahwa inisiasi pada Arduino Uno

    menggunakan #include dan penamaan port untuk LCD diberi nama

    , pada inisiasi SD Card digunakan penamaan dimana pin

    yang digunakan adalah pin 10, selain library terdapat juga library ,

    pada inisiasi tombol play digunakan penamaan PlayPin yang menggunakan pin 2,

    inisiasi tombol save digunakan penamaan SavePin yang menggunakan pin 3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    4.4 Perbandingan Alat yang Dibuat dengan Thermometer Standard

    Pengujian ini dilakukan untuk menguji alat yang telah dibuat dengan thermometer

    digital GP Care dengan spec RI AKL- 20901900848 yang terdapat pada apotik. Pengujian ini

    dilakukan dengan cara membandingan thermometer alat yang dibuat dengan thermometer

    digital GP Care dengan spec RI AKL- 20901900848, hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1

    Dalam percobaan ini, pengukuran dilakukan sebanyak sembilan kali untuk mendapatkan data

    kumulatif sehingga didapat rata-rata pengukuran suhu tubuh yang dibutuhkan oleh

    thermometer pada alat yang dibuat dan termometer digital untuk mendapatkan suhu tubuh

    normal yang tepat.

    Tabel 4.1 Data Perbandingan suhu tubuh

    Temperature Alat

    Temperature Standart

    Persentase Error %

    35.1 35.14 1.13%

    35.6 35.62 5.61%

    36 36.01 2.77%

    36.1 36.11 2.77%

    36.2 36.24 1.10%

    37 37.09 2.43%

    37.5 37.58 2.12%

    38 38.05 1.31%

    38.1 38.11 2.62

    Rata-rata Error % 2.42%

    Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat perbandingan suhu tubuh antara alat yang dibuat dengan

    terometer standart GP Care seri RI AKL-20901900848 dengan menggunakan rumus MAPE.

    Sebagai Beikut :

    MAPE = | 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑙𝑎𝑡−𝑠𝑢ℎ𝑢𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑑𝑖𝑔𝑖𝑡𝑎𝑙

    𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 𝑝𝑎𝑎 𝑎𝑙𝑎𝑡 |x100%

    Pada tabel.4.1 terlihat bahwa pengujian ini dilakukan pada suhu 35.1hingga 38.1 dilakukan

    sebanyak sembila kali pengambilan data. Maka diperoleh rata-rata persentase error sebesar

    2.42, kemudian data hasil rata-rata error dikurangi dengan 100% untuk mencari nilai error

    pada alat yang telah dibuat. Adapun hasil error pada alat yang dibuat sebesar 97.58%,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat dikatakan nilai keakuratan pada alat yang telah

    dibuat mencapai 97.58%.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan

    Dari hasil pengujian serta pengambilan data pada alat pengukur suhu badan dengan

    output suara dan kemampuan menyimpan data dapat diambil kesimpulan:

    1. Sensor suhu LM35 dapat berjalan dengan baik sesaui dengan perancangan awal.

    2. Hasil suhu LM35 dapat tertampil pada layar LCD 16x2, hal ini dapat dilihat

    pada Gambar 4.9 .

    3. Sistem alat pengukur suhu badan dengan output suara dan kemampuan

    menyimpan data memiliki tingkat keberhasilan sekitar 97.58%.

    4. Output suara belum dapat dibunyikan karena terdapat kerusakan pada konektor

    jack pada laptop.

    5.2. Saran

    Saran bagi pengembangan selanjutnya adalah:

    1. Hasil pengukuran suhu dapat disimpan secara otomatis

    2. Waktu untuk proses pengenalan pembaca sensor suhu dibuat lebih cepat.

    3. Dalam penyajian alat lebih tertata rapi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sund-Levander M, Forsberg C, Wahren LK (2002). "Normal oral, rectal, tympanic and

    axillary body temperature in adult men and women: a systematic literature review". Scand

    J Caring Sci. 16 (2): 122–8. PMID 12000664. doi:10.1046/j.1471-6712.2002.00069.x.

    2. Wong, Lena (2005). "Temperature of a Healthy Human (Body Temperature)". The Physics

    Factbook. Retrieved 2007-08-22.

    3. A. Sofwan, M. Amir, Yulhendri, 2005,Termometer Badan Dengan Output Suara Untuk

    Orang Buta Berbasis Mikrokontroler Mcs-51

    4. LM 35, 2000, diakses tanggal 21 Mei 2012, http://www.national.com /ds/lm/lm35.pdf/

    5. Chandra MDE. Rangkaian Sensor Suhu. http://Rangkaian Sensor Suhu LM35 « Teknik

    Elektro Links.htm. ( Diakses pada tanggal 9 April 2016 ).

    6. Thiang, Fendy Santoso, Benny Matriksa. Jurnal Teknik Elektro Vol. 3, No. 2, September

    2003: 112 – 118, Termometer Badan Dengan Output Suara Berbasis Mikrokontroler

    MCS51 Elert, Gleen (2005), “Temperature of a Healty Human (Body Temprature).” The

    Physics

    Factbook diakses pada 2016-05-22

    7. Look Wood Directory, diakses pada 2016-05-22----. Atmel, AVR Mikrokontroler, diakses

    pada 2016-07-06

    8. ----, Januari 2016, data sheet, http://www.ti.com/lit/ds/symlink/lm35.com.pdf, diakses pada

    2016-05-29

    9. LCD, data sheet, http://www.engineergarage.com/electronic-components/16x2-lcd-module-

    datasheet , diakses pada 2016-06-10

    10. Loudspeaker History, Archived from the original on September 5, 2016, diakses pada 2016

    06-21

    11. Elektonika dasar, http://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-am/ , diakses

    pada 2016-06-28

    12. Teknik Elektronika, http://teknikelektronika.com/fungsi-pengertian-speaker-prinsip-kerja-

    speaker/, diakses pada 2016-07-15

    13. DOC Slide, http://www.caraekno.com/2015/07/pengertian-ardino-uno-mikrokontroler-html

    14. Data logger shild 1.0, https://www.arduino.cc/en/Tutorial/Datalogger

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://en.wikipedia.org/wiki/PubMed_Identifierhttps://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12000664https://en.wikipedia.org/wiki/Digital_object_identifierhttps://doi.org/10.1046%2Fj.1471-6712.2002.00069.xhttp://hypertextbook.com/facts/1997/LenaWong.shtmlhttp://www.national.com/http://www.ti.com/lit/ds/symlink/lm35.com.pdfhttp://www.engineergarage.com/electronic-components/16x2-lcd-module-datasheethttp://www.engineergarage.com/electronic-components/16x2-lcd-module-datasheethttp://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-am/http://teknikelektronika.com/fungsi-pengertian-speaker-prinsip-kerja-speaker/http://teknikelektronika.com/fungsi-pengertian-speaker-prinsip-kerja-speaker/http://www.caraekno.com/2015/07/pengertian-ardino-uno-mikrokontroler-htmlhttps://www.arduino.cc/en/Tutorial/Datalogger

  • LAMPIRAN

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L2

    LAMPIRAN

    Listing Program Secara Keseluruhan

    #include

    LiquidCrystal lcd(A1, A2, A3, 5, 6, 4);

    #include // need to include the SD library

    //#define SD_ChipSelectPin 10 //using digital pin 4 on arduino nano 328

    #include // also need to include this library...

    #include

    TMRpcm tmrpcm; // create an object for use in this sketch

    const int PlayPin = 2; // the number of the pushbutton pin

    const int SavePin = 3; // the number of the pushbutton pin

    int TombolPlay = 0;

    int TombolSave = 7200;

    #include

    #include

    #include

    #include "RTClib.h"

    const int chipSelect = 10; //cs or the save select pin from the sd shield is connected to 10.

    RTC_DS1307 RTC;

    float celsius, fahrenheit;

    int LM35 = A0; // membuat variabel LM35 untuk pin A0 Arduino

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L3

    float nilaiLM35 = 0; // membuat variabel nilaiLM35 untuk menyimpan nilai sensor

    File dataFile;

    DateTime now;

    void setup(void) {

    lcd.begin(16, 2);

    tmrpcm.speakerPin = 9; //11 on Mega, 9 on Uno, Nano, etc

    if (!SD.begin(chipSelect)) { // see if the card is present and can be initialized:

    return; // don't do anything more if not

    }

    tmrpcm.volume(1);

    pinMode(PlayPin, INPUT);

    pinMode(SavePin, INPUT);

    Serial.begin(9600);

    //setup clock

    Wire.begin();

    RTC.begin();

    //check or the Real Time Clock is on

    if (! RTC.isrunning()) {

    Serial.println("RTC is NOT running!");

    // following line sets the RTC to the date & time this sketch was compiled

    // uncomment it & upload to set the time, date and start run the RTC!

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L4

    RTC.adjust(DateTime(__DATE__, __TIME__));

    }

    //setup SD card

    Serial.print("Initializing SD card...");

    // see if the SD card is present and can be initialized:

    Serial.println("card initialized.");

    //write down the date (year / month / day prints only the start, so if the logger runs for

    sevenal days you only findt the start back at the begin.

    now = RTC.now();

    dataFile = SD.open("datalog.txt", FILE_WRITE);

    dataFile.print("Start logging on: ");

    dataFile.print(now.year(), DEC);

    dataFile.print('/');

    dataFile.print(now.month(), DEC);

    dataFile.print('/');

    dataFile.print(now.day(), DEC);

    dataFile.println(" ");

    dataFile.println("Celsius Time");

    dataFile.close();

    }

    void loop(void) {

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L5

    TombolPlay = digitalRead(PlayPin);

    TombolSave = digitalRead(SavePin);

    // read temperature

    nilaiLM35 = analogRead(LM35); // menyimpan nilai dari LM35 ke variabel nilaiLM35

    nilaiLM35 = nilaiLM35 * 0.488; // konversi nilai dari LM35 menjadi Derajat Celcius

    Serial.println(nilaiLM35); // menampilkan nilai dari LM35 ke Serial Monitor

    lcd.setCursor(0, 0);

    lcd.print("Temp: ");

    lcd.print(nilaiLM35);

    lcd.println(" C ");

    lcd.setCursor(0, 1);

    now = RTC.now();

    lcd.print("Time: ");

    lcd.print(now.hour(), DEC);

    lcd.print(":");

    lcd.print(now.minute(), DEC);

    lcd.print(":");

    lcd.print(now.second(), DEC);

    lcd.println(" ");

    delay(2000); // memberi jeda sebanyak 500 milidetik

    if (TombolSave == HIGH) {

    //read the time

    //service routin internal timer

    ISR (TIMER1_OVF_vect)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L6

    {

    //TCNT=49911; //Preload timer

    if (rutin=HIGH)

    {

    count++;

    if (count==7200) // 2 jam

    {

    ping=1;

    count=0;

    }

    }

    }

    now = RTC.now();

    //open file to log data in.

    dataFile = SD.open("datalog.txt", FILE_WRITE);

    // if the file is available, write to it:

    // log the temperature and time.

    if (dataFile) {

    dataFile.print(nilaiLM35);

    dataFile.print(" ");

    dataFile.print(now.hour(), DEC);

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L7

    dataFile.print(":");

    dataFile.print(now.minute(), DEC);

    dataFile.print(":");

    dataFile.println(now.second(), DEC);

    dataFile.close();

    // print to the serial port too:

    lcd.clear();

    lcd.setCursor(3, 0);

    lcd.println("Data Saved ");

    Serial.println("data stored ");

    delay(1000);

    lcd.clear();

    }

    // if the file isn't open, pop up an error:

    else {

    Serial.println("error opening datalog.txt");

    }

    //delay(60000); // this will log the temperature every minute.

    //delay(3000);

    }

    if (TombolPlay == HIGH) {

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L8

    lcd.clear();

    lcd.setCursor(3, 0);

    lcd.println("Voice Play ");

    lcd.setCursor(6, 1);

    lcd.println("(( )) ");

    tmrpcm.play("SuhuTubuhAnda.wav");

    delay(3000);//lama voice

    int a = nilaiLM35 * 100; //supaya komanya hilang

    //konversi Integer to Character(string)

    char b[2];

    String str;

    str = String(a);

    str.toCharArray(b, 2);

    String digit1 = str.substring(0, 1); //ambil string digit1

    String digit2 = str.substring(1, 2); //ambil string digit2

    String digit3 = str.substring(2, 3); //ambil string digit3

    String digit4 = str.substring(3, 4); //ambil string digit4

    //konversi string to integer

    int DIGIT1 = digit1.toInt();//ambil integer digit1

    int DIGIT2 = digit2.toInt();//ambil integer digit2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L9

    int DIGIT3 = digit3.toInt();//ambil integer digit3

    int DIGIT4 = digit4.toInt();//ambil integer digit4

    //digit1

    if (DIGIT1 == 1) {

    tmrpcm.play("1.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT1 == 2) {

    tmrpcm.play("2.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT1 == 3) {

    tmrpcm.play("3.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT1 == 4) {

    tmrpcm.play("4.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT1 == 5) {

    tmrpcm.play("5.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT1 == 6) {

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L10

    tmrpcm.play("6.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT1 == 7) {

    tmrpcm.play("7.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT1 == 8) {

    tmrpcm.play("8.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT1 == 9) {

    tmrpcm.play("9.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT1 == 0) {

    tmrpcm.play("0.wav");

    delay(2000);

    }

    //digit2

    if (DIGIT2 == 1) {

    tmrpcm.play("1.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT2 == 2) {

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L11

    tmrpcm.play("2.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT2 == 3) {

    tmrpcm.play("3.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT2 == 4) {

    tmrpcm.play("4.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT2 == 5) {

    tmrpcm.play("5.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT2 == 6) {

    tmrpcm.play("6.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT2 == 7) {

    tmrpcm.play("7.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT2 == 8) {

    tmrpcm.play("8.wav");

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L12

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT2 == 9) {

    tmrpcm.play("9.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT2 == 0) {

    tmrpcm.play("0.wav");

    delay(2000);

    }

    tmrpcm.play("koma.wav");

    delay(2000);

    //digit3

    if (DIGIT3 == 1) {

    tmrpcm.play("1.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT3 == 2) {

    tmrpcm.play("2.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT3 == 3) {

    tmrpcm.play("3.wav");

    delay(2000);

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L13

    }

    if (DIGIT3 == 4) {

    tmrpcm.play("4.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT3 == 5) {

    tmrpcm.play("5.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT3 == 6) {

    tmrpcm.play("6.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT3 == 7) {

    tmrpcm.play("7.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT3 == 8) {

    tmrpcm.play("8.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT3 == 9) {

    tmrpcm.play("9.wav");

    delay(2000);

    }

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L14

    if (DIGIT3 == 0) {

    tmrpcm.play("0.wav");

    delay(2000);

    }

    //digit4

    if (DIGIT4 == 1) {

    tmrpcm.play("1.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT4 == 2) {

    tmrpcm.play("2.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT4 == 3) {

    tmrpcm.play("3.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT4 == 4) {

    tmrpcm.play("4.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT4 == 5) {

    tmrpcm.play("5.wav");

    delay(2000);

    }

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L15

    if (DIGIT4 == 6) {

    tmrpcm.play("6.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT4 == 7) {

    tmrpcm.play("7.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT4 == 8) {

    tmrpcm.play("8.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT4 == 9) {

    tmrpcm.play("9.wav");

    delay(2000);

    }

    if (DIGIT4 == 0) {

    tmrpcm.play("0.wav");

    delay(2000);

    }

    tmrpcm.play("derajat.wav");

    delay(2000);//lama voice

    lcd.clear();

    }

    }

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • L16

    Lampiran Skematic Alat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI