bhn prak.biokim

4
Uji Protein Heller Albumin merupakan suatu protein yang memiliki ukuran molekulnya cukup besar. Urine yang mengandung Albumin menandakan bahwa filtrasi yang dilakukan oleh ginjal tidak sempurna.Indikator adanya Albumin dalam urine ditandai dengan terdapatnya cincin putih diantara Asam nitrit pekat dan Urine. dalam keadaan normal, protein yang ada di dalam darah akan disaring oleh glomerulus ginjal sehingga tidak akan mungkin didapat di dalam urine. Protein darah merupakan molekul yang memiliki ukuran molekul yang sangat besar sehingga pada orang yang normal, tidak akan bisa menembus saringan ginjal pad a bagian glomerulus. Jikaditemukan protein di dalam urine, itu artinya saringan yang ada di glomerulus tersebut telah rusak dan jebol. Dengan rusaknya saringan di glomerulus tadi maka dapat menyebabkan zat –zat lain yang seharusnya disaring oleh glomerulus juga akan ikut lewat. Sebagai catatan, jika telah lolos dari saringan di glomerulus, protein tidak akan direabsorpsi lagi pada bagian tubulus sehingga akan keluar melalui urine. Berbeda dengan zat – zat lain yang ukuran molekulnya lebih kecil, seperti glukosa, yang masih bisa reabsorpsi pada bagian tubulus. Itulah sebabnya mengapa protein dalam urine biasa dignakan sebagai parameter untuk menentukan ada tidaknya kerusakan pada ginjal Uji Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Denganterjadinya koagulasi berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan, dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.Metoda Uji ini digunakan untuk menentukan efektivitas flokulan atau kougulan, dan atau keduanya serta media filter dalam memisahkan padatan terlarut dan koloid dari air baku dan air limbah, serta menentukan interval pencucian filter dengan aliran balik, persyaratan pencucian dengan aliran balik, pembilasan dan pengaruh kecepatan penya ringan terhadap kualitas effluen. Koagulasi adalah proses pencampuran koagulan dan ai

Upload: dota-2

Post on 07-Feb-2016

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: Bhn Prak.biokim

Uji Protein Heller Albumin merupakan suatu protein yang memiliki ukuran molekulnya cukup besar. Urine yang mengandung Albumin menandakan bahwa filtrasi yang dilakukan oleh ginjal tidak sempurna.Indikator adanya Albumin dalam urine ditandai dengan terdapatnya cincin putih diantara Asam nitrit pekat dan Urine. dalam keadaan normal, protein yang ada di dalam darah akan disaring oleh glomerulus ginjal sehingga tidak akan mungkin didapat di dalam urine. Protein darah merupakan molekul yang memiliki ukuran molekul yang sangat besar sehingga pada orang yang normal, t idak akan bisa menembus saringan ginjal pada bagian glomerulus. Jikaditemukan protein di dalam urine, itu artinya saringan yang ada di glomerulus tersebut telah rusak dan jebol. Dengan rusaknya saringan di glomerulus tadi maka dapat menyebabkan zat –zat lain yang seharusnya disaring oleh glomerulus juga akan ikut lewat. Sebagai catatan, jika telah lolos dari saringan di glomerulus, protein tidak akan direabsorpsi lagi pada bagian tubulus sehingga akan keluar melalui urine. Berbeda dengan zat – zat lain yang ukuran molekulnya lebih kecil, seperti glukosa, yang masih bisa reabsorpsi pada bagian tubulus. Itulah sebabnya mengapa protein dalam urine biasa dignakan sebagai parameter untuk menentukan ada tidaknya kerusakan pada ginjal Uji KoagulasiKoagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Denganterjadinya koagulasi berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan, dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.Metoda Uji ini digunakan untuk menentukan efektivitas flokulan atau kougulan, dan atau keduanya serta media filter dalam memisahkan padatan terlarut dan koloid dari air baku dan air limbah, serta menentukan interval pencucian filter dengan aliran balik, persyaratan pencucian dengan aliran balik, pembilasan dan pengaruh kecepatan penyaringan terhadap kualitas effluen. Koagulasi adalah proses pencampuran koagulan dan air baku serta pengadukan secara cepat didalam suatu wadah atau tempat, agar diperoleh suatu campuran koagulan dan air baku yang diolah secara merata sehingga proses pembentukan gumpalan atau flok dapat terjadi secara merata pula. Flokulasi adalah proses pengadukan lambat agar campurankoagulan dan air baku yang telah merata membentuk gumpalan atau flok dan dapatmengendap dengan cepat. Filtrasi adalah proses penyaringan air melalui media pasir atau bahan sejenis untuk memisahkan partikel flok atau gumpalan yang tidak dapat mengendap,agar diperoleh air yang jernih. Ringkasan pelaksanaan: 1) Flokulan atau koagulan, ataukeduanya, yang dibubuhkan pada aliran air baku atau air limbah bertekanan, dan flok yang terbentuk, dipisahkan dengan menggunakan media filter. 2) Keefektifan sistem dalammemisahkan bahan supensi dan koloid ditentukan dengan mengamati kwalitas effluen filter. 3)Diperlukan bak penampung untuk pembentukan flok atau gumpalan lumpur yang dapatmengendap. 4) Metode ini juga memberikan informasi mengenai i

Page 2: Bhn Prak.biokim

nterval pencucian filter dengan aliran balik, persyaratan pencucian dengan aliran balik, pembilasan dan pengaruhkecepatan penyaringan terhadap kualitas effluen. Keefektifan proses ini tergantung pada tipekonsentrasi dan koagulan atau flokulan atau keduanya, pH, temperatur, media filter dankecepatan penyaringannya. Tipe-tipe koagulan seperti Aluminium Sulfat, Poli AluminiumKlorida, Ferro Sulfat atau bahan sejenis dan persiapan larutan poli-elektrolit  yang akandigunakan, ditentukan berdasarkan uji koagulasi-fiokulasi dengan alat Jar.

  

Uji GlukosaPada orang normal, urin tidak akan mengandung glukosa. Akan tetapi pada orang yang menderita penyakit diabetes melitus, urinnya akan mengandung glukosa. Kadar glukosa dalam urin dapat diukur secara kasar dengan melakukan uji benedict pada urin.Benedict digunakan untuk menguji atau memeriksa kehadiran gula pereduksi dalam suatu cairan. Glukosa yang merupakan monosakarida akan mereduksi benedict sehingga akan timbul endapan dan perubahan warna pada urin yang mengandung glukosa. Dengan menggunakan benedict, kadar glukosa dalam urin juga bisa dihitung secara kasar. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan penggunaan benedict dibanding dengan penggunaan fehling. Warna yang dihasilkan menunjukan kadar glukosa dalam urin. Semakin keruh menujumerah, maka kadar glukosa dalam urin semakin besar.Urin yang mengandung glukosa selain mengubah warna urin setelah dilakukan ujibenedict juga akan mengalami pengendapan. Hal tersebut dikarenakan benedict yang mengandung ion tembaga (II) akan tereduksi oleh aldehid yang dalam hal ini adalah glukosa sehingga menghasilkan endapan (Clark, 2004)

PENUTUPKesimpulanUrine normal adalah Urine yang terdiri dari air, urea dan natrium klorida, serta tidakmengandung glukosa maupun protein. Dari hasil percobaan yang dilakukan, tidak ditemukanadanya glukosa maupun protein dalam urin, sehingga dapat kita katakan sampel urine yangdipakai dalam percobaan kali ini adalah urine yang normal dan sehat.SaranBahan-bahan dan alat-alat dalam percobaan kali ini seharusnya bisa lebih dilengkapisehingga percobaan bisa lebih kondusif dan hasil dari percobaan lebih baik.

  DAFTAR PUSTAKAClark J.2004.OXIDATION OF ALDEHYDES AND KETONES (terhubung berkala) http://www.chemguide.co.uk/organicprops/carbonyls/oxidation.html (25 September 2010)Rita.2008.Memantau Penyakit Lewat Urin (terhubung berkala) http://www.blogger.com/email-post.g?blogID=1610006998642175737&postID=3memantau penyakit lewat urin (25September 2010.Safrizal R.2010. ANALISA KUANTITATIF KARBOHIDRAT 

Page 3: Bhn Prak.biokim

(terhubung berkala) http://www.docstoc.com/docs/26657917/ANALISAM-KUANTITATIF-KARBOHIDRAT (25 September 2010)Soewoto, Hafiz.2001.Biokimia Eksperimen Laboratorium.Jakarta:UI Press