berpikir sejarah

Upload: rizka-pratiwi

Post on 14-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 berpikir sejarah

    1/2

    Berfikir sejarah secara kausalita

    Kausalias adalah kau.sa.li.tas

    [n] perihal kausal; perihal sebab akibat: kalau kita hendak berbuat sesuatu, harus kita perhatikan hukum

    Kausalitas merupakanprinsip sebab-akibatyang ilmu dan pengetahuan yang dengan sendirinyabisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain dan pasti antarasegalakejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta

    kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang

    mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.

    Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telahdikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.

    Kausalitas dibangun oleh hubungan antara suatu kejadian (sebab) dan kejadian kedua (akibatatau dampak), yang mana kejadian kedua dipahami sebagai konsekuensi dari yang pertama.

    Kausalitas merupakan asumsi dasar dari ilmu sains. Dalammetode ilmiah, ilmuwan merancang

    eksperimen untuk menentukan kausalitas dari kehidupan nyata. Tertanam dalam metode ilmiah

    adalahhipotesistentang hubungan kausal. Tujuan dari metode ilmiah adalah untuk menguji

    hipotesis tersebut.

    AJARAN KAUSALITAS

    Setiap peristiwa sosial menimbulkan satu atau lebih peristiwa sosial yang lain, yang

    mempengaruhi yang lainnya, sehingga merupakan satu lingkaran sebab akibat.

    Muncul suatu akibat (orang mati) pertanyaan (apa sebab orang itu mati)

    Belajar kausalitas adalah menemukan suatu sebab dari suatu peristiwa pidana.

    Kapan ajaran kausalitas diperlukan?

    Pada delik yang mensyaratkan adanya akibat :a) Delik materil

    Kesempurnaan delik tergantung pada terjadinya akibat yang diamanatkan UUb) Delik yang dikualifisir

    Suatu delik yang mempunyai suatu unsur bentuk dasar, tetapi terdapat penambahan unsur-unsuryang memperberat pidana

    Dibutuhkan ajaran kausalitas untuk mencari tahu sejauh mana seseorang bertanggung jawab atas

    suatu akibat yang timbul karena perbuatannyac) Delik Omisi Tidak Murni

    Seseorang melanggar suatu larangan dilakukan secara pasif

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prinsip_sebab-akibat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prinsip_sebab-akibat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prinsip_sebab-akibat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kejadianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejadianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejadianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesishttp://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kejadianhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Prinsip_sebab-akibat&action=edit&redlink=1
  • 7/29/2019 berpikir sejarah

    2/2

    co : penjaga kereta yang seharusnya menutup palang pintu kereta api malah tidak ditutup

    Teori-teori kausalitas

    1) VON BURI Teori Conditio Sine Quanon/Teori Ekivalensi

    Semua faktor yaitu semua syarat yang turut serta menyebabkan suatu akibat dan yang tidak dapatdihilangkan dari rangkaian faktor-faktor bersangkutan harus dianggap sebagai akibat.Semua syarat memiliki nilai yang sama

    2) VON HAMMELMenerima teori Von Buri tetapi dengan restriksi menggunakan ajaran kesalahan.

    (dilihat apakah di masing-masing sebab itu ada kesalahan dari si pelaku itu)

    Teori yang memperbaiki teori Von Buri : (para sarjana tidak puas dengan ajaran Von Buri karenadianggap tak mungkin semuanya menyebabkan terjadinya sesuatu)

    a. Teori yang mengindividualisasi (Teori Birkmeyer)

    Dari rangkaian faktor-faktor yang oleh Von Buri dianggap sebagai sebab, makan diambil satufaktor yang PALING BERPENGARUH atas terjadinya delik.Menurut Prof Moeljatno, faktor yang paling berpengaruh ditentukan berdasarkan logika kita

    sebagai seorang manusia.

    Kelemahan : sifat faktor-faktor dalam rangkaian terjadinya akibat memiliki sifat yang berbeda(tidak ada parameter untuk menilai faktor mana yang paling berpengaruh)

    b. Teori yang menyamaratakanDiambil satu faktor yang menurut pengalaman boleh dianggap umumnya sebagai sebab.

    3) Teori Von Kries (Teori Adequat, Subjektif Prognose) balik ke pelakunya

    Terdapat satu faktor yang dapat dijadikan penyebab, yaitu faktor yang sesuai/seimbang denganterjadinya akibat

    Sebelumnya telah diketahui akibatnya oleh orang ybs.

    Tidak semua faktor memiliki nilai yang sama, tetapi mengambil satu faktor saja sebagaipenyebab, karena hanya ada satu perbuatan yang akan membuat terjadinya akibat.

    co : Pisau berkarat

    4) Teori Rumelin (Objective Prognose) balik ke pandangan masyarakat pada umumnyaTerdapat satu faktor yang ditinjau objektif (secara umum diterima berdasarkan logika menurut

    pengetahuan alam yang objektif), harus/perlu ada untuk terjadinya delik itu.

    co : pada kasus pembunuhan akibat tabrakan karena ngantuk, dicari sebab utama orang yang bisa

    meninggal dunia (yakni ngebut yang berpotensi bisa menyebabkan orang tertabrak)