berita pilkada gubernur dan wagub papua-arifin

Upload: muridan-widjojo

Post on 17-Jul-2015

202 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/14/2018 Berita Pilkada Gubernur Dan Wagub Papua-Arifin

    1/11

    Berita Pilkada Gubemur dan Wakil Gubemur Papua padaKoran Cenderawasih Pos (Suatu Studi Analisis Wacana)

    H.M. ArifinSTlKOM Muhammadiyah Jayapura

    Abstract: The a im of th is study w as t o u nd er sia ni! v ar io us s im b olic v io la tio n a nr l te xtu al tr en d o f n ew s in .C enderaw asih P os in form ing an opin ion about one of governor candida tes. D ala collection exew terlth ro ug h in te rv iew a nd d oc ument at io n. The r es ul t s ug ge ste d t ha t s im b oli c v io la ti on w ith in te xtu al/l ite ra lstm cture o f the news can be found in diction, sen tences, and the selection o f them atic , sem antic , orr eth or ic al a sp ec ts . A ny s en te nc es in dic atin g th e tr en ds o f s im b olic v io ln tio n w er e n ot o nly a pp ar en t fr cmpublic or fi gu re 's o pin io ns , b ut a ls o fr om th e j o ur na lis t'S w r iti ng s.K e ywo rd s: n ew s , r eg io na l le ad er e le ct io n, C e nd er aum si h P o s

    Seiring dengan terbuka lebamya kran ke-bebasan pers setelah reformasi semakin ter-buka lebar pula perkembangan dan pertum-buhan media massa yang selama Orde Baruterkekang. Berbagai rnacam media baru ber-munculan balk media cetak maupun mediaelektronik. Sementara media lama menga-Iarni revitalisasi. Fenomena ini adalah kon-sekuensi dari terbitnya UU Pers no 40 tahun1999.

    Pertumbuhan media yang menjarnurmenyebabkan pula maraknya media partis-an dan munculnya koran yang berafiliasipolitik dengan kekuasaan tertentu. Bahkanada calon atau partai tertentu yang mendi-rikan media sebagai sarana komunikasi par-tai atau calon yang bersangkutan. Mediayang dibuat oleh partai atau calon tertentutentu saja akan menyuarakan aspirasi dankepentingan kelompoknya.

    Perkembangan ini juga merupakanakibat dari pertikaian politik, yang pada gi-lirannya memerlukan instrumen atau terom-pet untuk menyuarakan kepentingan terten-tu. Misalnya harian Cendera wasih Pos(Cepos) menjadi media bagi tokoh politiktertentu, untuk membentuk citra positif pada benak setiap pembaca, dengan mengu-Alamat KorespondensiHM Arifin, J I . Abepantai No. 25 Tanah HitamAbepura [ayapura

    rangi porsi pemberitaan tentang lawan po-litik tokoh tersebut.

    Sebagai salah satu media yang ada diPapua, harian Cepos senantiasa meliput ber-bagai macam peristiwa yang terjadi d.i Pa-pua, termasuk dalarn hal ini kegiatan Pemi-lihan Kepala Daerah/Gubemur (PILKADA).Pemberitaan media ini dalam konteks pere-butan sumber kekuasaan di kantor guber-nur, berbagai kekuatan politik "rnemain-kan" kekerasan simbolik melalui stigmatisa-si/lebelisasi, eufemisrne, disfemisme, akroni-misasi, jargon dan slogan. Media cetak ikutterlibat dalam II permainan" itu, baik de-ngan mereproduksi kekerasan simbolik ataujustru memproduksinya.

    Dominannya jenis kekerasan sirnboliktersebut dapat dimaknai sebagai indikasi se-runya perebutan jabatan gubemur, sehinggamelahirkan S ym b olic b ailie fie ld dalam bentukoposisi biner, yakni "kami " selalu baik danbenar sambil menutupi kesalahan sendiri,sementara "mereka" selalu jelek dan salahdengan mengekploitasi kesalahan mereka,Akibatnya, proses politik kental dengan ane-ka cercaan, hinaan, ejekan, klaim-klaim ke-lompok, cap/label, atau sindiran.

    Menjelang atau selama PILKADA gu-bernur, polemik menginterpretasi maknakedaulatan rakyat yang dikaitkan denganperolehan suara, kelemahan setiap calon gu-bernur, serta alasan mendukung calon ter-

    6 2 0

  • 5/14/2018 Berita Pilkada Gubernur Dan Wagub Papua-Arifin

    2/11

    ISSN: 1693-6604tentu menjadi "bahan bakar utama" peng- Hal tersebut membuat penulis tertarikgunaan kata, istilah, atau kalimat yang dlsfe- mengkaji melalui analisis wacana. Analisisrnistis, eufemistis, serta dibauri akronim, jar- wacana berangkat dari pemahaman bahwagon, serta slogan. wartawan tak lepas dari mental ideologi

    Konteks politik yang berubah 'telah yang netral. Bagaimana dia merepresentasi-mempengaruhi pers. Dan sikap politik pers" kan ideologinya serta bagaimana kekerasanyang pada masa sebelumnya dimatikan atau simbolik dapat terbaca. Hal itu bisa terbacaditekan. Hal ini terlihat dalam muatan pem- dalam teks berita yang ditulisnya. Oleh ka-beritaan pers. Pemberitaan mulai memper- rena itu, masalah yang dikaji dalam peneli-lihatkan orientasi politik yang diambil oleh tian ini ialah 1) bagaimana kekerasan simbo-media. Kecenderungan ini diperkuat de- lik dalam struktur teks berita di koran Cen-ngan munculnya kekerasan simbolik yang derwasih Pos dalam merepresentasikan ca-akan mendorong praktek jurnalisme ke arah Ion kandidat; dan 2) bagaimana kencende-jurnalisme politik yang partisan. rungan teks berita koran cenderawasih pos

    Kecenderungan tersebut memuncul- dalarn membentuk wacana mengenai salahkan kembali semangat partisan dalam sikap satu calon kandidat, Berdasarkan permasa-politik media. Partisan dalam arti media lahan tersebut, maka tujuan penelitian ialahtidak hanya sekedar menghadirkan realitas 1) untuk menjelaskan kekerasan simbolikkehadapan publik pembacanya, melalnkan dalam teks berita di koran Cenderawasihjuga menyertakan sejumlah penilaian atau Pos dalam merepresentasikan salah satuca-evaluasi atas fakta berita yang dikontruksi- Ion kandidat; dan 2) untuk menjelaskan ke-kan dalam suatu kemasan sikap politik ter- cenderungan teks berita harian Cepos dalamtentu, melalui simbol-simbol bahasa yang membentuk wacana salah satu calon kandi-m.engandung kekerasan. Pemberitaan seper- dat gubernur.ti ini akan menghasilkan apa yang disebut Dari penelitian yang dilakukan ini di-dengan kekerasan simbolik. harapkan memberi manfaat, baik secara

    Fenomena PILKADA gubernur ditan- praktis maupun secara teoretis. Secara prak-,dai dengan gejala kecondongan berita oleh tis memberikan masukan terhadap kebijak-media. Berita-berita politik yang dilansir an redaksional harian Cepos, dan secara teo-oleh harian Cepos memperlihatkan adanya retis sebagai pemerkaya ilmu komunikasi,penggambaran akan dukungan dari berba- khususnya tentang analisis wac ana padagai lapisan masyarakat terhadap figur kan- persuratkabaran.didat tertentu. Wacana tentang kiprah figurkandidat tertentu yang mempunyai nilaiplus, porsinya diperbesar malah bahkan di-beri rubrik tersendiri. Hal ini tak lebih untukmeneguhkan posisi calon kandidat yang di-dukung oleh suatu media.

    Media massa berkuasa dalam menye-barkan pes an, simbol, dan nilai-nilai kepadapublik. Demikian pula dengan harian Ceposmasih menggunakan kekerasan smbolik da-lam teks berita PILKADA Gubernur Papuauntuk mendukung kandidat tertentu.

    METODEDefinisi Operasio.nal Kekerasan simbolik: jenis kekerasan

    yang mengunakan kalimat atau bahasadalam pemberitaan yang bertujuan un-tuk menyerang lawan polltiknya,

    PILKADA: pemilihan kepala daerah da-lam hal Ini pemilihan Gubernur yangterdiri beberapa kandidat, Media mem-bangun image serta karisma yang posi-tif, salah satu calon kandidat yang di du-

    Berita Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua pada Koran Cenderawasih PasH.M. Arifi

  • 5/14/2018 Berita Pilkada Gubernur Dan Wagub Papua-Arifin

    3/11

    TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 55jDIKTI/Kep/20OS 1kung untuk bisa meraih suara dalamPILKADA.

    Teks Berita: hasillaporan wartawan ten-tang PILKADA gubernur yang dituang-kan dalam tulisan yang tercetak dalamsebuah koran. Apa yang ditulis atau di-sajikan oleh wartawan sangat terkait de-ngan nilai-nilai dan ideologi yang dianutoleh sang wartawan.

    Koran Cenderawasih Pos: harian ini di-terbitkan oleh group Jawa Pos dan berIo-kasi di Jayapura yang omsetnya sudahribuan eksernplar, dan tersebar harnpirdi seluruh kabupaten di propinsi Papua,Koran ini berusaha menghadirkan dirimenjadi koran yang independen, danlebih berorientasi bisnis.

    Waktu dan tempat penelitianWaktu penelitian dilakukan pada bu-

    lan Maret - [uli 2006, Obyek penelitian ada-lah berita politik seputar PILKADA di had-an Cenderawasih Pos yang berlokasi di Ja-yapura.

    Tipe Penelitian. Tipe penelitian ini termasuk ke dalamtipe deskriptif, yakni suatu tipe penelitianyang menuturkan dan menafsirkan datayang ada. Yakni, mengumpulkan data yangmula-mula disusun, dijelaskan, kemudiandianalisis.Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dipa-kai dalam ini adalah wawancara dan do-kumentasi. Wawancara (Interview), yaitu melakukan

    wawancara terhadap pernred atau re-daktur sebagai penjaga gawang (gatekeeper) dan menyaring setiap berita po-litik (PILKADA) yang akan dimuat.

    Dokumentasi, yaitu mengumpulkan be-rita-berita PILKADA yang terbit di ha-rian Cepos edisi bulan Maret-Juli 2006.

    Unit AnalisisSemua teks berita ten tang calon kandi-

    dat gubernur dan wakil gubernur dalam pil-kada yang termuat dalam harian Cepos pa-da bulan Maret-juli 2006. Pemilihan teksyang mengandung kekerasan simbolik seba-gai Unit analisis agar dapat diteliti bagaima-na teks media menampilkan sosok kandidatyang didukungnya.Katagorisasi Variabel

    Indikator Kekerasan SimboIik adalah : Eufem ism e adalah sebuah ungkapan un-

    tuk menyindir seseorang dengan meng-gunakan kalimat melalui media massa

    D isfem ism e adalah pengerasan fakta me-lalui kata/istilah, kalimat sehingga mak-nanya berbeda dad sesungguhnya

    S tigm atisasi adalah sebuah labelisasi un-tuk menyerang dengan kalirnat.

    Jargon adalah kata atau istilah yang di-pergunakan untuk menolak atau men-dukung.Indikator Teks adalah:

    Struk tur M akl'O adalah makna global dadsuatu teks yang dapat diarnati dari to-pik/tema yang diangkat oleh suaru teks.Indikatornya adalah :

    Tematik adalah gambaran umum dadsuatu teks bisa juga disebut sebagai ga-gasan inti, ringkasan, atau yang utamasuatu teks berita yang mengandung ke-kerasan simbolik dan dikedepankan da-lam suatu berita.

    Supersiru k iu r adalah kerangka suatuteks. seperti bagian pendahuluan.. isis,penutup, dan kesimpulan. Indikatoryang digunakan adalah:- Skematik yakni bagaimana bagian

    dad urutan berita diskemakan dalamteks berita utuh. Teks atau wacanaurnumnya memiliki skema atau alurdad pendahuluan hingga akhir. Alurtersebut menunjukkan bagian-bagian

    TEKNOLOGI & MANAJEMEN INFORMATIKAV olum e 6, N om o r 3, A gustus 2008

  • 5/14/2018 Berita Pilkada Gubernur Dan Wagub Papua-Arifin

    4/11

    ISSN: 1693-6604dalam teks disusun dan diurutkansehingga menbentuk kesatuan arti.

    - S tru iur M ikro adalah makna Iokaldari suatu teks yang dapat diamatidari pilihan kata, kalimat dan gayayang dipakai oleh suatu teks. Indi-kator yang digunakan adalah :o Semantik adalah makna yang

    ingin ditekankan dalam teks be-rita, elemennya adalah : Latar merupakan bagian be-

    rita yang dapat mempenga-ruhi semantik (arti) yangingin ditampilkan. Latar yangdipilih menentukan kearahmana pandangan . khalayakhendak dibawa. Latar dapatmenjadi alasan pembenar ga-gasan yang diajukan dalamsuatu teks.

    Detail berhubungan dengankontrol inforrnasi yang di-tampilkan seseorang danyang menguntungkannya di-uraikan dengan detil danpanjang.

    Ilustrasi Maksud melihat informasi

    yang menguntungkan komu-nikator akan diuraikan secaraeksplisit dan jelas.

    o Sintaksis. Kalimat (bentuk dansusunan) yang dipilih. Elemen-nya adalah: Koherensi, nominali-sasi, abstraksi, bentu.k kalimat,kata ganti.

    o Stilistik/Lekslkon. Pilihan katayang dipakai dalam teks berita, Kata kunci (Keywords) Pemilihan kata (diksl) Retoris. Melalui atau dengan

    cara apa penekanan dilaku-kan. Elemen yang digunakanadalah Gaya, Interaksi, Eks-

    Metafora, Visual

    Analisis DataModel bertumpu pada model Teun

    van Dijk yang melihat suatu teks dalam be-berapa struktur yang masing-masing salingmendukung. Pertama struktur makro yangmerupakan makna global/umum dari sututeks yang dapat diamati dengan melihat to-pik atau tema yang dikedepankan oleh me-dia, Superstruktur merupakan struktur wa-cana yang berhubungan dengan kerangkasuatu teks dan bagaimana suatu bagian tekstersususn kedalam berita secara utuh, Struk-tur Mikro adalah makna wacana yang dapatdiamati dari bagian terkecil dari suatu teksyakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat,parafrase, dan gambar.HASIL DAN PEMBAHASANKekerasan Simbolik dalam Berlta PilkadaGubemur dan Wakil Gubemur PropinsiPapua Pada Harlan Cepos

    Dalam suatu peristiwa tertentu pem-buat teks dapat memanipulasi penafsiranpembaca atau khalayak ten tang suatu peris-tiwa. Hal itu bisa tergambar melalui topikyang dipilih oleh wartawan/komunikator.Hal ini menjadi dasar Van Dijk untuk meni-lai bahwa ketika ~artawan meliput suatuperistiwa dan memandang suatu masalahdidasarkan suatu mental atau pikiran terten-tu. Kognisi atau mental ini secara jelas dapatdilihat dari topik yang dimunculkan dalamberita. Karena topik disini dapat dipahamisebagai mental atau kognisi wartawan, tidakmengherankan jika semua elemen dalamberita mengacu dan mendukung topik da-lam berita,

    Elemen tematik oleh Van Dijk merupa-kan struktur makro darl suatu wacana. Te-rna atau topik adalah gambaran umummengenai apa yang ingin diungkapkan olehwartawan dalam pemberitaannya. Topikmenunjukkan konsep dominan , sentral danpaling penting dari suatu berita. Berita-be-rita dalam harlan Cenderawasih Post dalam

    Berita PiIkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua pada Koran Cenderawasih PosH.M. Ariftn

  • 5/14/2018 Berita Pilkada Gubernur Dan Wagub Papua-Arifin

    5/11

    TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 55/DIKT(jKcpj2005 .teks yang mengandung kekerasan simbolikmengenai PILKADA gubemur dan WakilGubemur Provinsi Papua yang termuat pa-da bulan Maret sampai [uli 2006.

    Dalam konteks perebutan kekuasaandi lembaga Gubernuran, berbagai kekuatanpolitik "memainkan" kekerasan simbolikmelalui stigma tisasi/labelisasi, eufemisme,disfemisme, akronimisasi, jargon, dan slo-gan/semboyan. Sadar ataupun tidak, mediacetak ikut terlibat dalam "permainan" itu,baik dengan mereproduksi kekerasan sim-bolik, atau justru memproduksinya.

    Tema atau topik yang ditampilkanoleh Cenderawasih Post dalam berita me-ngenai beberapa kandidat Gubemur danwakil Gubemur tentu tidak terlepas puladari mental atau kognisi wartawan Cendera-wasih Post dalarn memaknai peristiwa terse-but. Komunikator dalam berita Cenderawa-sib Post, paling tidak ada beberapa temayang hadir. Tema itu secara urn urn men-cerminkan sikap mental harian Cenderawa-sih Post terhadap kandidat tertentu.

    Segala sesuatu dalam aktivitas kornu-nikasi adalah interpelasi. Dalam arti selaluterdapat penjulukan orang lain, dimanapenjulukan itu tidak memposisikan pihakyang sedang melakukan proses komunikasisecara horizontal. Selalu ada aspek penun-dukan dan orang yang ditundukkan, HarlanCenderawasih Post dalam usahanya mela-kukan dominasi terhadap khalayak juga me-lakukan praktek interpelasi. Interpelasi la-zim disebut penjulukan. Sedangkan perni-lihan kata dalarn memberi julukan pada pi-hak yang akan 'ditundukkan sebagai prosesdesignator, yang mendesain segala penju-lukan pada pihal lain. Yang pada akhirnyamengakibatkan orang yang ditanda (S igni-f ied) diberi julukan sekehendak orang yangmemberi julukan/penanda (Signifier) .

    Dalam strategi pembentukan wacanapraktek marjinalisasi selalu menggunakankekerasan simbolik. Bentuk marjinalisasi ter-

    TEKNOLOGI & MANAJEMEN INFORMATlKAVolume 6, Nomor 3, Agustus 2008

    sebut berupa praktek labelling. Secara sosio-logis labelling terjadi pada relasi social, di-mana pihak luar memberikan penamaan ter-tentu terhadap kelompok lain. Dan penju-lukan ini pula yang digunakan oleh kelom-pok dominan untuk memberi nama padasetiap gerakan yang dilakukan oleh kelasbawah melawan kelus dominan.Skematik Berita Pada Harian CenderawsihPos

    Dalam berita, bentuk dan skema pe-nyajiannya beragam. Berita umumnya seca-ra hipotetik mempunyai dua kategori skernabesar. Pertama summery yang umurnnya di-tandai dengan dua elemen yakni ju.dul danlead. Elemen skema ini merupakan elemenyang dipandang paling penting. Kedua,story yakni isi berita secara umum. Bentuktulisan juga terbagi-bagi, untuk Cenderawa-sib Post bentuk penulisannya disebuts tr aig ht n ew s.

    Bentuk tulisan ini adalah laporan lang-sung yang hanya menurut fakta kejadiandan sarat dengan informasi. Sifat tulisan inipadat, lugas, singkat dan jelas serta meme-nuhi unsure-unsur 5W+1H. Straight Newsmenggunakan gaya penulisan piramida ter-balik. Dimulai dengan lead atau teras berita.Dalam teras berita tercermin seluruh isi be-rita. Karena mernuat unsur 5W+lH. KelimaW itu adalah what (apa), Who (siapa), Whe-re (dimana), when (kapan), why (mengapa)sedangkan H berarti bagaimana.

    Bagian pertama adalah judul berita(headline) pada dasarnya mempunyai tigafungsi, yaitu mengiklankan cerita atau be-rita, meringkas atau mengikhtisarkan cerita,dan memperjelas halaman surat kabar.

    Pad a harlan Cenderawsih Post judul-nya kebanyakan ditulis dengan mengguna-kan huruf capital dengan jenis huruf yangtebal. Terkadang padajudul terdapat hurufyang dicetak kecil dan tipis. Ini biasanyaberada diatas atau dibawah [udul capital

  • 5/14/2018 Berita Pilkada Gubernur Dan Wagub Papua-Arifin

    6/11

    tadi. Hal ini dikenal dengan subjudul. Sub-judul dalarn harian Cenderawasih Post di-gunakan jika dua peristiwa berbeda diulasbersarnaan, namun merniliki tema yang sa-rna, Pada dasarnya hal itu digunakan untukrnemudahkan pembaca untuk melihat tema-tema menarik melalui judul yang menggu-nakan huruf tebal dan kaku.

    Elemen skema lainnya adalah lead,tiap berita terdiri atas dua bagian yakni leadatau teras berita dan tubuh berita (body),Kata kunci penulisan berita yang baik terle-tak pada paragraph pertarna. Lead iniumumnya dipakai sebagai pengantar ring-kasan pada apa yang ingin dikatakan sebe-lum masuk dalam isi berita secara lengkap.Maka tidak aneh jika dalam pembuatan leadini wartawan kebanyakan terpaku lama un-tuk menemukan lead yang tepat. Wartawanberanggapan jika lead sudah didapat, makayang lainya akan mudah untuk menulisnya,

    Lead adalah intisari berita yang mem-punyai tiga fnngsi yakni untuk menjawabrumus 5 W + 1 H (who, where, when, why,what + how), untuk menekankan newsfeatu-re of the story dengan menempatkan padaposisi awal dan memberikan identifikasiyang cepat tentang orang, temp at dan keja-dian yang dibutuhkan bagi pemahaman ce-pat berita tersebut.

    Berita-beita yang ada sekarang tidaksekedar memuat suatu peristiwa tertentu ta-pi media rnembuat sesuatu tema tertentudan mengulasnya menjadi berita. Makanyalead harian Cenderawasih Post sangat ter-gantung dengan tema apa yang dipilih war-tawan. Narasumber pun dipilih berdasarkantema yang akan dihadirkan. Pada beritaCenderawasih Pos dengan judul"MRP IkutMenyesal : Agus Alua Nilai Proses Di OPRPPenuh Kepentingan II (20 [uni 2006)

    ....... , ....... Mendung yang terus me-mayungi proses penetapan pasangan calonGubernur dan Wakil Gubernur Papua terpi-lih 2006-2011, Barnabas Suebu SH dan Alex

    ........................... ISSN: 169~604Hesegern SE, di OPRP yang berbuntut padaproses pidana dan perdata, mernbuat MRPnyaris hilang kesabaran.. ...... (20,Juni 2006)

    Yang kedua adalah elemen story atauisi berita secara keseluruhan. lsi berita se-cara hipotetik juga mempunyai subkategori"yang pertama adalah berupa situasi yakniproses atau jalannya peristiwa, sedang yangkedua adalah kornentar yang ditarnpilkandalam teks.

    Seperti berita dalam Koran Cendera-wasih pos yang menampilkan kelima kandi-dat gubemur dan wakil gubernur, isi beritayang ditampilkan terdiri atas laporan ten-tang proses pernilihan calon kandidat danjalanya karnpanye kelima kandidat sampaidengan pelatikan, apa yang dilakukan ten-tunya sesuai dengan apa yang dilihat dandilakukan dalam proses pemilihan hinggapenetapan pernenang kandidat gubemurdan wakil gerbernur, serta komentar pihak-pihak yang terlibat dan pendukung rnasing-rnasing calon.

    Subkategori situasi yang mengarnbar-kan kisah suatu peristiwa umumnya terdlriatas dua bagian. Yang pertama mengenaiepisode utarna dari peristiwa pernilihan gu-bernur dan wakil gubernur tersebut, danyang kedua latar untuk mendukung episodeyang disajikan kepada khalayak. Beritarnengenai pemilihan gubernur dan wakilgubernur secara hipotetik umumnya terdiridari episode penetapan kandidat peserta pe-milihan serta visi dan misi masing-masingkandidat. Episode ini umumnya juga didu-kung latar rnisalnya masing-masing kandi-dat membawa jargon masing-masing con-tohnya Bas Suebu dengan kak Bas pulangkarnpong, sedang kandidat lain mengusungjargon Kasih Menembus Perbedaan (Enem-be dan A.Roby) ada pula Bersarna kita bisa(Jhon Ibo dan Paskalis)

    Sedangkan, subkategori komentaryang mengambarkan bagaimana proses pe-milihan dan memberikan ko-

    Berita Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua pada Koran Cenderawasih PosH.M. Arifin

  • 5/14/2018 Berita Pilkada Gubernur Dan Wagub Papua-Arifin

    7/11

    TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 55/DIKTl/Kep/20OS mentar atas suatu peristiwa secara hipotetikterdiri atas dua bagian. Pertama , reaksi ataukomentar verbal dari tokoh yang dikutipoleh wartawan. Kedua, kesimpulan yang di-ambil oleh wartawan daari komentar berba-gai tokoh.Semantik dalam Harian Cenderawsih Posten tang Kandidat Gubemur dan WakilGubemur Papua

    Dalam pengertian umum semantikadalah disiplin ilmu bahasa yang menelaahmakna satuan lingual, baik mnkna leksikalmaupun makna gramatikal. Makna leksikaladalah makna unit semantic yang terkecilyang disebut leksem. Sedangkan makna gra-matikal adalah makna yang berbentuk daripenggabungan satuan-satuan kebahasaan.Semantik dalam skerna Van Dijk dikategori-kan sebagai makna local(local meaning),yakni makna yang muncul dari hubungan.antar kalimat, hubungan proposisi yangmembangun makna tertentu dalam suatuhangunan teks.

    Analisis wacana banyak memusatkanperhatian pada dimensi teks seperti maknaYru:'-geksplisit ataupun implicit, makna yangsengaja disembuyikan dan bagaimana orangmenulis atau berbicara mengenai hal itu.Dengan kata lain, semantic tidak hanyamendefinisikan bagian mana yang pentingdari struktur wacana, tetapi juga menggi-ring kearah sisi tertentu dari suatu peristi-wa.

    Dimensi semantic melihat bagaimanamakna ditunjukkan dalam suatu teks. Mak-na dalarn level semantic ini dpat dlamati da-ri hubungan antar kalimat, proposisi yangmembentuk makna tertentu dlam bangunanteks secara keseluruhan. Berita ten tang pe-milihan kandidat gubemur dan wakil gu-bemur yang ditulis dlam Koran Cenderawa-sih Pos dalam level semantic yakni mene-kankan sisi tertentu kepada khalayak. Adaberbagai strategi wacana dalam level ini, se-

    perti beberapa jenis kekerasan simbolikyang digunakan dalam menyembuyikan in-formasi tertentu yang dapat mempengaruhipemahaman khalayak atas teks. Berikutakan diuraikan beberapa jenis kekerasansimbolik yang ditampilkan Koran Cendera-wasih Pos dalam pemilihan kandidat Gu-bemur dan wakil gubemur provinsi Papuasampai dengan pelatlkan pemenang, dalarnpemilihan gubernur dan wakil gubemurprovinsi Papua periode 2006-2010Latar

    Latar merupakan elemen wacana yangdapat menjadi alasan pernbenar gaga sanyang diajukan dalam suatu teks. Seperti da-lam perselisihan politik, dimana secara sis-tematis seseorang berusaha mernpertahan-kan pendapat kelompok sendiri dan menye-rang argumentasi pihak lawan. Latar peris-tiwa itu dipakai untuk menyediakan laterbelakang yang hendak kemana makna suatuteks itu dibawa, Ini merupakan cerminnideologist dimana komunikator dapat me-nyajikan latar belakang dapat juga tidak,bergantung kepada kepentingan mereka.Latar merupakan bagian berita yang bisamempengaruhi semantic (arti kata) yang di-tampilkan.

    Dalam berita ten tang kandidat guber-nur dan wakil gubernur provinsi Papua,ideologinya muncul lewat pemberian latar,Latar yang dipakai yakni bahwa peminpinyang dibutuhkan adalah mereka yang mem- .punyai kapabilitas serta dapat membawasuatu perubahan menuju Papua bam sepertiyang menjadi keinginan rakyat.

    Gambaran banyaknya simpati yangmengalir dari rakyat lapisan bawah (grassroots) menjadi dukungan paling luas terha-dap kandidat tertentuVetil

    Elemen wacana detail berhubungandengan control informasi yang ditampilkan

    TEKNOLOGI & MANAJEMEN INFORMATIKAVolume 6, N01110r 3, Agustus 2008

  • 5/14/2018 Berita Pilkada Gubernur Dan Wagub Papua-Arifin

    8/11

    ......................................................... ISSN:169~~.............. Enembe/Arobi telah mem~

    persiapkan kekuatan penuh dengan meli-batkan puluhan ribu massa pendukungnya.Mereka berjanji akan "melumpuhkan" kotahari ini. II yang pasti kami akan lumpuhkankota Iayapura besok, massa pendukung ka-mi semuanya akan turun. Mereka datangkarena benar-benar murni, jadi bukan kare-narupiah" (04, Maret 2006)

    Hal tersebut mengisyaratkan bahwaseolah-olah dalam karnpanye kandidat yanglain selalu membagi rupiah. Juga secara im-plisit telah mengklaim tentang jumlah pen-dukungnyanya demikian juga dalam hal du-kungan terkesan sukarela tanpa embel-em-bel yang melekat didalamnya. Sampai de-ngan penghitungan suarapun cenderawasihPos sering mengunakan kekerasan simbolikdisfemisme seperti dalam edisi tanggal 15maret 2006 yang membuat lead II SuebuMasih Berkibar II berikut kutipannya :

    . Pasangan calon gubernurdan wakil gubernur Papua nomor urut 4,Barnabas Suebu/Alex Hesegen masih diatasangin (baca berkibar), Perolehan suaranyamasih susah dikejar. [ika sebelumnya antaraBas Suebu dengan calon nomor urut 3,Lukas Enembe/ Arobi, perolehan suaranyahanya terpaut 20-an ribu, kini perbedaanyasudah mencapai 30-an ribu .... (15 Maret2006)

    Ini pengambaran serangan balik darikandidat lain yang terkait dengan pernyata-an sewaktu masih kampanye, dengan ben-tuk yang lebih riel walaupun -masih secaraglobal. Dapat pula diartikan bahwa pasang-an Suebu/Alex adalah bendera yang sedang.ditiup angin hal ini akan menjadi pembo-dohan kepada pembaca, Alangkah lebihbaik dan sopan apabila dituliskan hasil per-olehan suara sementara dengan angka yangriel, tanpa harus dibumbui dengan kekera-san simbolik yang akan mengundang orangmengartikan lain. Dilain pihak juga terjadi:counter daTi kandidat lain betul-

    seseorang (komunikatror). Informasi yangmengutungkan komunikator, ditampilkansecara berlebih, detiI yang lengkap kalauperlu dengan data-data. SebaIiknya informa-si yang merugikan komunikator akan di-tampilkan sedikit, bahkan kalau perlu dihi-langkan. Detail yang lengkap dan panjanglebaar merupakan penonjolan yang dilaku-kan dengan sengaja untuk menciptkan citratertentu kepada khalayak. Detail yang leng-kap itu akan dihilangkan kalau berhubung-an dengan sesuatu yaFlg menyangkut kele-mahan atau kegagalan dirinya.

    IlustrasiElemen wacana ilustrasi hamper miripdengan elemen detail, kalau elemen detailmelihat bagaimana komunikator menampil-kan informasi secara berlebihan dan yangmenguntungkan dirinya, maka ilustrasi me-lihat control informasi dilakukan komunika-tor melalui contoh/ilustrasi tertentu.

    Keberadaan kandidat tertentu sebagaicalon gubernur dan wakil gubernur akan te-rus dipuji dan diilustrasikan sebagai calonyang baik dan mempunyai kapabilitas sertasesuai dengan amanat OtsusBerapa Jenis Kkekerasan Simbolik dalamPemberitaan Cenderawsih Pos

    Pengasaran/pengerasan fakta melaluikata/istilah/kalimat sehingga maknanya ber-beda dari sesungguhnya menduduki pering-kat pertama. Dari 270 berita yang diteliti 96mengandung kekerasa~ disfemisme atau35,5 persen

    Dapat dimaknai sebagai indikasi seru-nya perebutan jabatan gubernur dan wakilgubernur, sehingga melahirkan s ym b olic b at-t le f ie ld dalam bentuk oposisi biner. Penga-saran fakta berita Cenderawasih Pos yangditampilkan pada 04 Maret 2006 halaman 1"Hari ini mass a Enembe lumpuhkan kota"mengesankan bahwa seluruh aktivitas dikota tidak akan

    Berita Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua pada Koran Cenderawasih PosH.M, Arifiu

  • 5/14/2018 Berita Pilkada Gubernur Dan Wagub Papua-Arifin

    9/11

    TERAKREDIT ASI SK D1RJEN D1KTI No. 55jDIKTI/Kep/20OS .betuI terjadi symbolic batlle field yakni pe- dak homogen tingkat pendidikarmya. [adirang wacana dengan mengunakan kekeras- berilah pemahaman yang mudah, jelas danan simbollk seperti yang dimuat pada Cen- gampang dipahami oleh orang yang paling'derawasih Pos 16 maret 2006 "Enembe dan awampun. Demikian juga dengan kalimat.Karrna Naik" Dad prosentase perolehan men gk e rd ilk a n d emo k ra si, kalau dilihat semuasuara semen tara di KPUD. Padahal pada ter- tahapan yang dilakukan sudah sesuai de-bitan tanggal IS maret 2006 kandidat lain ngan prosedur, tetapi karena kandidat ter-yang merasa lebih unggul justru seolah-olah tentu merasa tidak untung maka memuncul-menganulir perolehan suara yang didapat kan kalimat mengkerdilkan demokrasi, hallebih tinggi berikut kutipannya : tersebut tentunya akan mengundang pihak-

    ........... John Ibo mengisahkan awal pihak yang melaksanakan kegiatan tersebutceritanya maju sebagai calon gubernur menjadi tidak sesuai dengan azasdemokrasimengantikan AIm. JP Salossa, Dikatakan, yang dimaksud dan mengundang perseli-keikutsertaan dirinya dalam pencalonan ge- sihan antara pihak-pihak yang berkoinpen-bernur Papua periode 2006-2011 ini, persoal- ten dengan hal tersebut.annya bukan terletak apakah dirinya nantimenang atau kalah, Tapi bagaimana prosesdemokrasi yang dijalankan melalui Pilkadaini dapat berjalan dengan baik sesuai azas-azas demokrasi. Tapi sayang, kata John Ibo,dalam Pilkada gubernur yang baru saja ber-langsung ini, harapan rakyat Papua agar Pil-kada ini dapat berjalan dengan sangat .de-mokratis, tidak bisa terpenuhi dengan baik.Justru yang ada pihak-pihak tertentu yangsengaja mengkerdilkan demokrasi itu sen-diri (IS,Maret 2006)

    Dari beberapa kutipan diatas jelas se-kali terdapat kekerasan simbolik disfemismeseperti pada kalimat melumpuhkan terjadipengasaranfakta seakan dengan adanyakampanye tersebut segala aktivitas tidakberjalan sarna sekali, padahal tidak ada hu-bunganya antara kainpanye dan aktivitaskota sehari-hari dan secara realitas sarna se-kali tidak menghentikan aktivitas, Sedang-kan kalimat sedang d ia ta s a ng in , dapat di-artikan sedang mengendarai angin atau ber-ada diatas angin hal ini menjadi sangat ber-lawanan dengan kaidah penulisan suatu be-rita artinya selain sebagai berita media jugaberfungsi sebagai media pendidikan bagiorang yang membacanya, jelas tidak adanilai pendidikan didalamnya justru pembo-dohan harus diingat bahwa pembaca itu ti-

    Eu jem ism e: M e n y in d irSelama Pilkada gubernur dan wakil

    gubernur berlangsung, Cenderawasih Poscenderung menggunakan kata, istilah, ataukalimat bermakna menghaluskan fakta, un-tuk menyindir yakni 14 % dari 270.poin atau38 berita yang diteliti. Dari seluruh beritayang diteliti umumnya, sindiran digunakanuntuk menyerang kandidat yang lain dankurang didukung oleh massa, berikut ada-lah cerminan penghalusan fakta dalam beri-ta Legowo, Tapi Proses di Luar MA tetap [a-Ian (Cepos ed.26 Mei 2006):

    .....calon Gubernur Drs John Ibo,MMyang diusung partai Golkar mengaku lego-wo atau menerima dengan ikhlas putusanMahkamah Agung tersebut II Kalau me-mang car any a demokrasi saya meneri-rna," (26,Mei 2006)Hal tersebut dapat dimaknai seakanakan proses yang berjalan dengan tidak de-mokratis, atau sesunguhnya belum slap un-tuk kalah karena masih menempuh cara lainuntuk mengagalkan hasil pernilihan yangsudah berlangsung dan ada pemenangnya,namun dernikian untuk menghaluskan faktamaka ditempuh dengan cara lain yang ke-betulan beliau adalah ketua DPR maka jalur

    TEKNOLOGI & MANAJEMEN INFORMATIKAVolume 6, Nomor 3, Agustus 2008

  • 5/14/2018 Berita Pilkada Gubernur Dan Wagub Papua-Arifin

    10/11

    ~ 1 1 1 " _ I SSN: 1 693- (j 60 4yang diternpuhnya dengan mengunakan proses pemilihan, pemungutan suara hinggaposisi beliau sebagai Ketua DPR. hasil serta pad a sampai saat pelatikan calon

    gubemur terpilih. Dari 270 berita dengan 3berita setiap hari selama tiga bulan peneli-tian dengan hasil sebagai berikut;

    S iigmaiie asi: untu k MenyerangJenis kekerasan ini dari 270 poin berita

    terdapat 67 poin mengandung stigmatisasiatau 24..8 % hal tersebut dapat dilihat padaberita sebagai berikut; cenderawasih Pos Ra-bu 17 Mei 2006 1/ Saksi Suebu persoalkanPengalihan 8000 suara di Paniai"

    ---Dalam pengajuan saksi ini kamimempersoalkan perhitungan di Paniai Ti-mur. Ada dua TPS yang suara dialihkan kepasangan Enembe/Arobi dan Ibo/Kosay,suara itu ada sekitar 8000 suara (17Mei 2006)

    Salah satu berita yang dikutip adalahtujuan untuk menyercmg pihak lain denganmengunakan kekerasan simbolik masih ba-nyak selain kalimat diatas seperti kalimatMenuju Papua Baru, Bersama kita Bisa danmasih banyak lagi kalimat stigmatisasi yangdigunakan umumnya untuk menyerangatau menjatuhkan pihak lain dengan keke-rasan simbolik yang diciptakan atau dipro-duksi.Jargon

    Semua kandidat yang terlibat dalampemilihan kepala daerah Guebemur danWakil Gubemur meluncurkan Iargon= Yak-ni kata atau istilah yang dipergunakan ke-lompok tertentu yang kemudian dipakai da-lam konteks ideology kekuasaan dan dia-dopsi masyarakat luas dalam hal ini dapatjuga ditemui dalam harian CenderawasihPos yang prosentasenya sekitar 12.2 % atauberjumlah 37 dari 270 poin berita yang dite-Uti. Kata seperti "Bersama kita bisa" atau (Imenuju Papua baru" adalah jargon. yangdilontarkan oleh beberapa kandidat.

    Berikut akan dltampilkan proaentastdari beberapa jenis kekerasan simbolik yangdimuat dalam harlan Cenderawasih Pos, di-mana data diambil

    Tabel1 Beberapa Jenis Kekerasan Simbo-lik

    [enis Kekerasan Simbolik [urnlah ProsentaseDisfemisme 96 Berita 35,5 %Eufemisme 3~ Berita 14,2 %Stigmatisasi 67Berlta 24,8%Jargon 37 Berita 14,2%Gabungan Ketigan>::a 32 Berita 11,3 %

    KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanSetelah menganalisis pemberitaan

    PILKADA Gubemur dan wakil GubemurProvinsi Papua periode 2006-2011 pada ha-rian Cepos edisi bulan Maret - [uli penultsmerumuskan simpulan sebagai berikut. Kekerasan simbolik dalam struktur teks

    berita harian Cenderawasih Pos dalammerepresentasikan kandidat yang didu-kungnya dapat dilihat pada penggunaanpilihan kata, kalimat, pemilihan tematik,semantik (makna lokal) dan retoris. Danitu semua tidak terlepas dari kognisi so-cial si penulis berita/wartawan. Serta ba-gaimana wartawan menghadirkan gam-baran kelima kandidat Gubemur danwakil gubemur. Namun demikian masihdapat dilihat bahwa kandidat yang tidakdidukung porsinya dikurangi dan ku-rang mendapatkan publikasi lain halnyadengan kandidat yang didukung porsi-:nya lebih dan sering terpublikasikan kekhalayak. .

    Kalimat yang mengandung kekerasan'simbolik itu tidak hanya muncul karena ipendapat orang atau tokoh tapi jugahasil produk si wartawan sendiri, yangkebanyakan berita yang ada di hariancenderawsih pos adalah opini si penulis .

    Berita Pilkada Gubemur dan Wakil Gubernur Papua pada Koran Cenderawasih PosH .M . A r if it t

  • 5/14/2018 Berita Pilkada Gubernur Dan Wagub Papua-Arifin

    11/11

    TERAKREDITASI SK DlRJEN DlKTI NO.55jDJKTJ/Kep/2005 dalam arti berita yang dimuat berdasar DAFTA,R RUJUKANfakta di lapangan dengan dibumbui oleh Brown, Gillian dan George Yule. 1983.pendapat si penulis berita itu sendiri. Discourse Ana lysis.

    University Press.Eriyanto. 2001. A nalisis W acana: P engtm iar

    A na lisis T ck s M e dia . Yogyakarta: LKISFairclough, Norman. 1998. "Political

    Discourse in the Media: An AnalyticalFramework". Dalarn Allan Bell danPeter Garret (ed .) , A pproaches Stud ies aMu ltid is cip lin ar y In tr od uc tio n, Vol. 2.London: Sage Publication.

    Halliday, M.A.K. dan Ruqaiya Hasan. 1976.C oh esio n in E ng lish . London: LongmanGroup Limited.

    Mulyana. 2005. K ajian W acan a: T eori, M e tod edan Ap likasi Prinsip-Prinsip AnaIisisWacana . Yogyakarta: Tiara Wacana.

    Stubbs, Michael. 1983. D iscourse A nalysis, theSociolinguistic Analysis of N aturalLanguage. Oxford: Basil Balckwell.

    Surat Kabar Harian Cend re ume iii Po s, edisi 04Maret 2006

    Surat Kabar Harian Cendrewasih Pes, edisi 15Maret 2006

    Surat Kabar Harlan C en dcr am asin P os, edisi17 Mei 2006Surat Kabar Harlan Ce nd er aw a silt P o s, edisi

    26 Mei 2006):, Surat Kabar Harian Ce nd re tu as in P o s, edisi 20Iuni 2006Van de Velde, Roger G1984.P ro le gom en a to

    I nfe re ntia l D i sc ou rs e P roc es sin g . Amster-dam: John Benjamin's PublishingCompany.van Dick" Teun A. 1977. Text and C ontext.

    Saran Tidak dapat dipungkiri media massa su-

    lit untuk menjadi independent maupunseimbang dalarn pemberitaannya. Kare-na media meskipun samara berpolitikmengikuti kepentingan masing-masing,Namun begitu media jangan mengang-gap pernbaca hanyalah seorang yang pa-sif. Karena bagaimanapun diantara me-reka ada mampu memaknai kernudianmemilah media tersebut. Pemberitaan

    yang berkesan mengumbar kekerasansimbolik dalam peristiwa tertentu bisasaja membuat si pemberi makna (pem-baca) merasa dibodohi dan menjadi apa-tis yang lebih jauh Iagi menghindari me-dia bersangkutan.Sebaiknya dalarn merepresentasikan se-suatu menghindari kata/kalimat yangmengandung kekerasan simbolik yangmembuat seseorang terpinggirkan dantergambar negative. Misalnya menghi-, langkan peran yang positif dalam suatukegiatan atau memberi cap-cap yangmenurunkan kridibiltasnya. Dan alang-kah baiknya kalau semua berita kandi-dat itu diberi porsi yang sama dalammuatannya dikarenakan Koran adalahsarana perang wacana bagi mereka yangmemperebutkan -posisi gubemur danwakil gubemur.

    Cambridge

    London: Longman

    TEKNOLOGI &MANAJEMEN INFORMATIKAVolume 6, Nomor 3, Agustus 2008