berita jakarta...

5
Jakarta Berita Berketahanan APRIL , 2019 LIMA HALAMAN SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Sekretariat Jakarta Berketahanan Geliat Jakarta Mewujudkan Strategi Ketahanan Kota Upaya Pengelolaan Kualitas Udara Di DKI Jakarta Terus Diperbaiki Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan” Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta sedang dalam penyelesaian Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta. Berbeda dengan FGD sebelumnya yang berfokus pada menemukenali kondisi (guncangan dan tekanan yang ada di DKI Jakarta. Pada kesempatan ini FGD sudah berfokus pada arahan strategi yang dapat dilakukan oleh setiap pemangku kepentingan di masa mendatang. Adapun strategi ketahanan kota ini diturunkan dari visi Jakarta berketahanan yang berbunyi “Jakarta berketahanan yang menyediakan kesempatan setara bagi seluruh warganya untuk hidup aman, sehat, sejahtera, dan bahagia melalui pelayanan publik dan inovasi”. Rabu, 10 April 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan kembali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait Strategi Ketahanan Kota Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara diskusi yang dilakukan oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan guna merumuskan Strategi Ketahanan Kota. Strategi Ketahanan Kota sendiri merupakan dokumen final yang digagas bersama dengan pemangku kepentingan yang ada di DKI Jakarta yang mana berfungsi sebagai acuan dan arahan utama dalam mewujudkan Jakarta yang berketahanan. Jakarta, 11 April 2019. Kantor Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dibantu oleh Vital Strategies dan Sekretariat Jakarta Berketahanan mengadakan lokakarya kedua tentang Pengelolaan Kualitas Udara DKI Jakarta. Lokakarya kali ini bertujuan untuk memperdalam isu-isu seputar pengelolaan kualitas udara di DKI Jakarta. Berbagai pemangku kepentingan diundang dalam lokakarya ini untuk menyusun desain besar secara kolaboratif. Adapun pemangku kepentingan yang hadir antara lain adalah dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Bersambung ke Hal. 2 >>> Bersambung ke Hal. 4 >>> Oswar Mungkasa selaku Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan Chief Resilience Officer memberikan sambutan dan pemaparan terkait tujuan diadakannya lokakarya kedua terkait pengelolaan kualitas udara di DKI Jakarta. JAKARTA bERKETAHANAN Selayang Pandang Source : Dokumentasi JakBer Source : Dokumentasi JakBer Source : Dokumentasi JakBer Lingkungan Halaman 3 Halaman 3 Halaman 4 Rapat Lanjutan : Persiapan Uji Coba Bus Listrik di DKI Jakarta Transportasi Seminar “Format Ideal Transportasi Massal Perkotaan di DKI Jakarta” Sekretariat Kunjungan Singapore University of Technology and Design (SUTD) Source : Dokumentasi JakBer Source : Dokumentasi JakBer Source : Dokumentasi JakBer

Upload: dohuong

Post on 16-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Berita Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/05/20190513_Newsletter...Massal Perkotaan di DKI Jakarta” Sekretariat Kunjungan Singapore University of Technology

JakartaBerita

BerketahananAPRIL , 2019 LIMA HALAMAN SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Sekretariat Jakarta Berketahanan

Geliat Jakarta Mewujudkan Strategi Ketahanan Kota

Upaya Pengelolaan Kualitas Udara Di DKI Jakarta Terus Diperbaiki

Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan” Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation).

Saat ini, Jakarta sedang dalam penyelesaian Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Berbeda dengan FGD sebelumnya yang berfokus pada menemukenali kondisi (guncangan dan tekanan yang ada di DKI Jakarta. Pada kesempatan ini FGD sudah berfokus pada arahan strategi yang dapat dilakukan oleh setiap pemangku kepentingan di masa mendatang. Adapun strategi ketahanan kota ini diturunkan dari visi Jakarta berketahanan yang berbunyi “Jakarta berketahanan yang menyediakan kesempatan setara bagi seluruh warganya untuk hidup aman, sehat, sejahtera, dan bahagia melalui pelayanan publik dan inovasi”.

Rabu, 10 April 2019, Sekretariat Jakarta Berketahanan kembali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait Strategi Ketahanan Kota Jakarta. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara diskusi yang dilakukan oleh Sekretariat Jakarta Berketahanan guna merumuskan Strategi Ketahanan Kota. Strategi Ketahanan Kota sendiri merupakan dokumen final yang digagas bersama dengan pemangku kepentingan yang ada di DKI Jakarta yang mana berfungsi sebagai acuan dan arahan utama dalam mewujudkan Jakarta yang berketahanan.

Jakarta, 11 April 2019. Kantor Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dibantu oleh Vital Strategies dan Sekretariat Jakarta Berketahanan mengadakan lokakarya kedua tentang Pengelolaan Kualitas Udara DKI Jakarta.

Lokakarya kali ini bertujuan untuk memperdalam isu-isu seputar

pengelolaan kualitas udara di DKI Jakarta. Berbagai pemangku kepentingan diundang dalam lokakarya ini untuk menyusun desain besar secara kolaboratif. Adapun pemangku kepentingan yang hadir antara lain adalah dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta,

Bersambung ke Hal. 2 >>>

Bersambung ke Hal. 4 >>>

Oswar Mungkasa selaku Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan Chief Resilience Officer memberikan sambutan dan pemaparan terkait tujuan diadakannya lokakarya kedua terkait pengelolaan kualitas udara di DKI Jakarta.

JAKARTA bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Source : Dokumentasi JakBer

Source : Dokumentasi JakBer

Source : Dokumentasi JakBer

LingkunganHalaman 3 Halaman 3 Halaman 4

Rapat Lanjutan : Persiapan Uji Coba Bus Listrik di DKI Jakarta

TransportasiSeminar “Format Ideal Transportasi Massal Perkotaan di DKI Jakarta”

SekretariatKunjungan Singapore University of Technology and Design (SUTD)

Source : Dokumentasi JakBerSource : Dokumentasi JakBerSource : Dokumentasi JakBer

Page 2: Berita Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/05/20190513_Newsletter...Massal Perkotaan di DKI Jakarta” Sekretariat Kunjungan Singapore University of Technology

Geliat Jakarta Mewujudkan Strategi Ketahanan Kota

Jakarta, 11 April 2019. Kantor Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dibantu oleh Vital Strategies dan Sekretariat Jakarta Berketahanan mengadakan lokakarya kedua tentang Pengelolaan Kualitas Udara DKI Jakarta.

Lokakarya kali ini bertujuan untuk memperdalam isu-isu seputar

2

Dari visi tersebut diturunkan tiga pilar utama yang berfokus pada kesiapan, kesehatan, dan keterhubungan. Masing-masing pilar selanjutnya mempunyai indikator utama, arahan strategi, dan gagasan atau ide besar yang dapat mendorong terciptanya kegiatan yang inovatif untuk mewujudkan Jakarta yang berketahanan.

FGD dibuka secara resmi oleh Asisten Deputi bidang Tata Ruang dan Pemprov DKI Jakarta Vera Revina Sari dan dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk membahas masing-masing pilar. Pada saat pembukaan Vera menyampaikan “upaya mewujudkan strategi ketahanan kota tidak bisa dilaksanakan hanya dari sisi pemerintah saja. Melainkan harus melibatkan banyak pemangku kepentingan termasuk masyarakat sebagai kelompok yang rentan terhadap dampak dari guncangan dan tekanan. Atas dasar itu, merumuskan Strategi Ketahanan Kota Jakarta harus dilaksanakan lewat pendekatan kolaboratif”, ujarnya.

Pada sesi diskusi kelompok, peserta dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan pilar yang ada. Pembagian peserta didasarkan pada kedekatan tugas dan fungsi di masing-masing lembaga dengan arahan strategi di setiap pilar. Pada kelompok satu yang

APRIL , 2019

Source : Dokumentasi JakBer

berfokus pada pilar Jakarta SIAP, masukan penting yang menjadi catatan adalah bagaimana arahan Strategi Ketahanan Jakarta dapat juga memperhatikan karakteristik dan kebutuhan kelompok disable dan anak-anak. Mengingat kelompok disable dan anak-anak mempunyai karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa pada umumnya.

Selain itu, masukan yang juga menjadi sorotan adalah terkait penerapan asuransi bencana yang dapat menjamin adanya transfer risiko ketika bencana terjadi. Hal ini, menjadi penting karena dapat menurunkan tingkat kerentanan di masyarakat karena masyarakat mempunyai kapasitas untuk membangun lebih cepat ketika situasi tanggap darurat dinyatakan selesai.

Tidak hanya kelompok Jakarta SIAP, kelompok kedua yang berfokus pada pilar Jakarta SEHAT mempunyai masukan penting. Pertama, pemerintah dapat melakukan penguatan penegakan hukum dalam proses pengendalian sumber air perpipaan dan penggunaan air tanah yang mana berkaitan pada kesejahteraan masyarakat dan percepatan penurunan muka tanah di Jakarta. Kedua, bagaimana pemangku kepentingan dapat melakukan pendataan dan pemetaan terkait zona-zona yang dimungkinkan untuk dilakukan naturalisasi dan normalisasi.

Selain itu, terdapat pula penambahan gagasan terkait optimalisasi performa pengawasan implementasi pembuatan sumur resapan di setiap gedung/bangunan di DKI Jakarta. Optimalisasi ini berupa meningkatkan standar pengawasan yang awalnya hanya berupa pendataan kuantitas sumur resapan menjadi pengawasan efektivitas sumur resapan sehingga outputnya akan maksimal. Masih terkait dengan gagasan ini, masyarakat dapat juga dilibatkan dengan, misalnya, membentuk pokja untuk mengawasi penerapan pembuatan sumur resapan di lingkungannya masing-masing (seperti kelompok Jumantik dll).

Untuk kelompok ketiga yang berfokus pada mewujudkan Jakarta TERHUBUNG, catatan penting yang menjadi masukan bagi Sekretariat Jakarta Berketahanan adalah terkait Levelling antara strategi dan gagasan perlu dipertajam untuk mempermudah adopsi dokumen strategi berketahanan terhadap program pemerintah. Isu konsistensi penerapan program dan kebijakan terkait transportasi menjadi fokus utama dalam mendukung pilar keterhubungan DKI Jakarta. (contoh: Parking policy, ganjil genap, ERP, dan lainnya). Diusulkan juga penambahan indikator manajemen rekayasa transportasi, utamanya mengenai Manajemen penggunaan Sepeda Motor (contoh: Pengaturan Ojol, dan Evaluasi integrasi fasilitas pejalan kaki). Selain itu, diperlukan strategi untuk penyelarasan dan pengintegrasian antar berbagai dokumen perencanaan transportasi. Hal ini dilakukan agar setiap dokumen perencanaan tersebut bisa saling melengkapi dan menutup gap yang ada.

Hasil dari FGD ini diharapkan mampu memberikan masukan dan sudut pandang yang lebih konkrit dan baru pada arahan kebijakan yang ada. Lebih dari itu, sehingga Strategi Jakarta Berketahanan dapat benar-benar diimplementasikan dan membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bagi pemangku kepentingan guna mewujudkan Jakarta yang berketahanan.

>>>

JakartaBerita

Berketahanan

Dokumentasi Kegiatan

Perwakilan BPTJ Memberikan masukanterkait Pilar Terhubung

Suasana diskusi di kelompok satu yangmembahas Pilar Siap

Perwakilan PD PAL Jaya memberikanmasukan untuk Pilar Sehat

Perwakilan DLH DKI Jakarta menjadi salahsatu fasilitator diskusi

Source : Dokumentasi JakBer

Page 3: Berita Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/05/20190513_Newsletter...Massal Perkotaan di DKI Jakarta” Sekretariat Kunjungan Singapore University of Technology

Seminar “Format Ideal Transportasi Massal Perkotaan di DKI Jakarta”

Rapat Lanjutan : Persiapan Uji Coba Bus Listrik di DKI Jakarta

3

Jakarta, 30 April 2019. Seminar dengan tema “Format Ideal Transportasi Massal Perkotaan di DKI Jakarta” diselenggarakan oleh Perhimpunan Alumni Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Indonesia (Perluni PWK ITI) bekerjasama dengan Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH). Melalui tema tersebut, diharapkan bisa didapatkan informasi mengenai tantangan utama pengembangan transportasi massal di DKI Jakarta, serta gagasan-gagasan solusi dari tantangan tersebut.

Seminar yang diselenggarakan di Balaikota Pemprov DKI Jakarta tersebut, dibuka oleh Deputi TRLH dan dihadiri oleh unsur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Kedeputian Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi; Dinas Perhubungan/Dishub; dan BAPPEDA), dunia pendidikan, kalangan profesional, dan masyarakat umum.

Jakarta, 26 April 2019. Kedeputian Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (TRLH) bekerjasama dengan Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menyelenggarakan rapat lanjutan persiapan uji coba bus listrik. Rapat tersebut dibuka oleh Deputi TRLH dan turut dihadiri oleh unsur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Dinas Perhubungan/Dishub, Dinas Lingkungan Hidup/DLH, Dinas Energi dan Industri/DPE, PT Transportasi Jakarta), Operator Bus (PT. Mayasari Bhakti, DAMRI, BYD/Bakri Autopart, PT. BPW Pahala Kencana), dan International Council on Clean Transportation (ICCT).

Pembahasan utama dalam rapat tersebut adalah (i) Inventarisasi regulasi yang dibutuhkan untuk penerapan bus listrik; dan (ii) Penyusunan daftar kebutuhan teknis menjelang uji coba bus listrik. Terkait kebutuhan regulasi, dibutuhkan revisi Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Pengecualian Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagai insentif bagi Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dalam

Kurang lebih 125 peserta hadir dalam seminar tersebut. Pembicara yang hadir dalam seminar tersebut adalah, Douglas Batubara dari Bappeda Prov. DKI Jakarta yang berbicara mengenai kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyelenggarakan transportasi massal dan pengembangan Transit Oriented Development. Hendricus Andy Simarmata, ST, M.Si, PhD dari IAP Pusat yang berbicara mengenai Implikasi interkoneksi spasial transportasi massal di Provinsi DKI Jakarta. Ir. Alvinsyah, M.Sc dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) DKI Jakarta yang membahas peningkatan mobilitas perkotaan melalui optimalisasi layanan angkutan massal. Selain pembicara tersebut, juga hadir 2 penanggap yaitu Yayat Supriyatna, MSP dari dunia akademik dan Hengki Atmadji, dari Konsultan Profesional.

Beberapa hal menarik dari diskusi ini adalah DKI Jakarta sedang melakukan berbagai perbaikan sistem trasnportasi,

menurunkan emisi karbon dioksida kendaraan bermotor.

Beberapa hal lain yang butuh dipertimbangkan untuk diregulasikan adalah: (i) standar umur maksimal kendaraan; (ii) standar fasilitas pendukung kendaraan listrik (contoh: jenis konektor pada charger kendaraan); (iii) legalitas penggunaan kendaraan (contoh: STNK); dan (iv) harga listrik dari PLN serta tarif penggunaan layanan angkutan umum.

contohnya pembangunan infrastruktur layanan transportasi massal (contoh: MRT, BRT, LRT), pembatasan lalu lintas (contoh: kebijakan ganjil-genap, penyediaan fasilitas park and ride), dan peningkatan layanan publik (contoh: pengembangan layanan pengujian kendaraan bermotor, pengembangan terminal dan TOD). Struktur ruang DKI Jakarta yang kurang teratur menjadi salah satu penyebab tidak meratanya layanan sistem transportasi umum. Selama ini, perkembangan struktur ruang DKI Jakarta ditentukan oleh kebutuhan pasar (market based driven), tidak berdasarkan rencana tata ruang. Oleh karenannya, DKI Jakarta perlu mempertanyakan kembali arah pembangunan perkotaannya, serta berkomitmen untuk menjalankan apa sudah direncanakan.

Perlu disadari bahwa kunci utama dari pengembangan sistem transportasi massal adalah untuk mempermudah mobilitas penduduk. Dua indikator yang menjadi pertimbangan utama dalam mobilitas adalah waktu dan biaya. Untuk dapat bersaing dengan transportasi pribadi, transportasi massal harus mampu menawarkan pelayanan (waktu dan biaya) yang lebih baik.

Selain itu, Integrasi antar-operator transportasi massal di DKI Jakarta juga perlu dilakukan untuk menghindari pelayanan yang tidak efisien dan merugikan masyarakat. Pembentukan lembaga/badan khusus untuk mengelola transportasi di DKI Jakarta dapat menjadi salah satu solusi.

Menanggapi hal tersebut, akan disusun matriks daftar kebutuhan-kebutuhan teknis yang perlu diakomodasi dalam regulasi, serta akan disusun flowchart yang menjelaskan alur/langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam ujicoba bus listrik di DKI Jakarta.

Upaya peningkatan kualitas armada transportasi berbasis tenaga listrik ini diharapkan dapat menjadikan Jakarta lebih berketahanan dalam hal pengurangan emisi kendaraan bermotor.

Lin

gkung

an

Tra

nsp

ort

asi

APRIL , 2019JakartaBerita

Berketahanan

Source : Dokumentasi JakBer

Source : Dokumentasi JakBer

Page 4: Berita Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/05/20190513_Newsletter...Massal Perkotaan di DKI Jakarta” Sekretariat Kunjungan Singapore University of Technology

Keg

iata

n S

ekre

tari

at

Jakart

a B

erk

eta

hanan

Kunjungan Singapore University of Technology and Design (SUTD)

4

sekitar 1% setiap tahunnya. Urbanisasi ini turut membawa isu-isu lain terhadap kota Jakarta seperti Penyediaan layanan dasar (pemenuhan kebutuhan pangan, perumahan yang layak, penyediaan layanan air bersih, air limbah, dan persampahan) yang tidak mampu mengimbangi pertumbuhan penduduk.

Dari aspek air, penduduk masih menggunakan sumber air alternatif berupa air tanah dalam yang dapat menyebabkan penurunan muka tanah (land subsidence). Dari aspek perumahan, pertumbuhan permukiman informal masih sulit dikendalikan. Dari aspek persampahan, masih memanfaatkan TPST Bantar Gebang yang sudah overload untuk menampung sampah di seluruh Jakarta.

Aspek kemajuan teknologi juga menjadi salah satu perhatian utama bagi Pemprov DKI Jakarta yang telah memulai platform Jakarta Smart City (JSC) pada tahun 2014 untuk membantu proses pengambilan keputusan berbasis

Pada Jumat, 12 April 2019 Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan yang didampingi oleh Asisten Deputi Bidang Tata Ruang dan Sekretariat Jakarta Berketahanan menerima audiensi dari Singapore University of Technology and Design (SUTD).

Dalam audiensi ini, pihak SUTD menjelaskan bahwa mereka sedang melaksanakan riset terkait perkembangan kota di 4 (empat) kota di Asia Tenggara. Pihak SUTD menjelaskan bahwa riset yang dilakukan akan berfokus pada isu kemajuan teknologi yang akan mempengaruhi sisi digital economy (bisnis) dan urban innovation (governance).

Isu-isu tersebut akan diteliti melalui pemetaan dengan system Citizen Urban Science Framework. Pemetaan tersebut akan dapat digunakan oleh kota dalam menemukenali permasalahan yang dialami dari sisi kemajuan dan inovasi teknologi.

Dalam pertemuan ini, Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan menjelaskan bahwa isu utama yang dialami Jakarta adalah Urbanisasi.

Hal ini terlihat dari jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta yang mencapai

data. Platform JSC juga membantu penduduk dalam berpartisipasi dalam melaporkan keluhan dan berkontribusi dalam pembangunan kota.

Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup selaku Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) Jakarta Berketahanan juga menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta juga memanfaatkan kemajuan teknologi dalam melakukan pendekatan kolaboratif untuk pembangunan kota melalui e-musrenbang. Ke depannya, Pemprov DKI Jakarta juga akan mengarusutamakan pendekatan kolaboratif dalam seluruh proses perencanaan dan pembangunan kota.

Dalam audiensi ini, pihak SUTD juga berkesempatan untuk mengunjungi control room JSC dan mempelajari proses integrasi kemajuan teknologi dengan proses pengambilan keputusan dan transparansi informasi publik di Jakarta.

APRIL , 2019

>>> Upaya Pengelolaan Kualitas Udara Di DKI Jakarta Terus Diperbaiki

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Greenpeace Indonesia, Majelis Ulama Indonesia, Yayasan Indonesia CERAH, BMKG, LAPAN, Peneliti dari ITB Prof. Ir. Puji Lestari, Ph.D, dan lain-lain.

Pada kegiatan diskusi sebelumnya, telah dihasilkan beberapa pokok bahasan utama yang sering disampaikan oleh para pemangku kepentingan yang hadir.

Dari pokok bahasan tersebut, Vital Strategies telah mengelompokkan hasil tersebut menjadi isu utama yang akan terus dielaborasi dan menjadi dasar dalam perumusan Desain Besar Pengelolaan Kualitas Udara di DKI Jakarta.

Setiap isu yang sudah dikelompokkan dalam kategori tertentu dibahas lebih lanjut dan lebih detail pada lokakarya ini.

Pembahasan dilakukan dengan membagi pemangku kepentingan yang hadir menjadi kelompok-kelompok kecil sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian yang dimiliki.

Adapun isu yang dibahas pada sesi diskusi kelompok adalah terkait tata kelola dan pengembangan data mengenai polusi udara di DKI Jakarta, penanganan polusi di sumbernya, peningkatan partisipasi pemangku kepentingan, dan strategi komunikasi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dalam mengelola kualitas udara di Jakarta.

Selain penajaman isu-isu yang disebutkan diatas, lokakarya ini juga diharapkan dapat menghasilkan usulan visi dan misi yang nantinya dapat menjadi koridor utama bagi setiap pemangku kepentingan yang terlibat dalam upaya pengelolaan kualitas udara di Jakarta. Visi misi ini juga merupakan manifestasi dari hasil diskusi yang dapat dianggap sebagai konsensus dan kesepakatan dari setiap pemangku kepentingan yang hadir dalam menyelesaikan isu udara di Jakarta.

JakartaBerita

Berketahanan

Source : Dokumentasi JakBer

Source : Dokumentasi JakBer

Page 5: Berita Jakarta Berketahananjakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/05/20190513_Newsletter...Massal Perkotaan di DKI Jakarta” Sekretariat Kunjungan Singapore University of Technology

BMKG: Waspadai Hujan Petir dan Angin Kencang di Jakarta23 April 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/04/23/bmkg-waspadai-hujan-petir-dan-angin-kencang-di-jakarta/

Kebakaran di Tanah Abang, Anies Janji periksa Instalasi Listrik22 April 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/04/23/kebakaran-di-tanah-abang-anies-janji-periksa-instalasi-listrik/

Pengelolaan mahadata membuat kota lebih responsif22 April 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/04/23/pengelolaan-mahadata-membuat-kota-lebih-responsif/

Warga kota wujudkan ketahanan energi, apa yang bisa dilakukan?21 April 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/04/23/warga-kota-wujudkan-ketahanan-energi-apa-yang-bisa-dilakukan/

Smart cities: The promises and failures of utopian technological planning21 April 2019 | Link : http://jakberketahanan.org/2019/04/22/smart-cities-the-promises-and-failures-of-utopian-technological-planning/

Portal Jakarta BerketahananSekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan April 2019

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/05/07/laporan-bulanan-sekretariat-jakarta-berketahanan-bulan-april-2019/

Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA) Jakarta

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2018/10/08/penilaian-awal-ketahanan-preliminary-resilience-assessment-pra-jakarta/

5E

nerg

iAPRIL , 2019

JAKARTA bERKETAHANAN

Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9,

Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : [email protected], Portal : www.jakberketahanan.org

SEKERTARIATJAKARTA BERKETAHANAN

Jakarta Berketahanan

JakBerketahanan

jakberketahanan

Produk Sekretariat Jakarta BerketahananLaporan - Dokumentasi - Strategi Publikasi Terkait Ketahanan Kota

Pustaka

Media Informasi Jakarta BerketahananMedia Digital

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

Paparan CRO pada FGD Strategi Ketahanan Kota

Tautan Unduhan : http://jakberketahanan.org/2019/04/09/paparan-cro-pada-fgd-strategi-ketahanan-kota/

Kliping

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

JakartaBerita

Berketahanan