berita hard news (tugas tenik reportase)
TRANSCRIPT
Foto : Lukman
Seorang pekerja sedang mengerjakan proyek trowongan air di pintu air manggarai terkait program pemerintah pusat dengan penambahan satu pintu air. Nantinya dengan penambahan satu pintu air, akan diharapkan dapat meminimalisir genangan atau banjir yang ada didaerah Jakarta.
Jakarta, 02 Februari 2014 | Lukman
Banjir Melanda Jakarta, Pemerintah Memberi “Hadiah”
Untuk Pintu Air Manggarai
JAKARTA, Pemerintah pusat mulai membuat sarana pengantisipasian bencana banjir
di Jakarta, sarana tersebut hadir di pintu air manggarai , tepat di usianya satu abad
pemerintah memberikan “hadiah” satu pintu air untuk memperlancar arus aliran air.
Wacana penambahan pintu air di manggarai sudah direncanakan pada tahun 2009, akan tetapi baru
pada pertengah tahun 2013 terlaksana. Hal ini terkait dalam program pemerintah pusat untuk
menanggulangi bencana banjir yang ada di Jakarta.
Tiga belas sungai yang mengalir ke Jakarta membuat sedikit pusing pemerintah saat ini. Pengaturan
aliran air yang mengelilingi kota Jakarta saat ini sangatlah tidak mudah, dikarenakan banyak pintu
air yang tidak bekerja secara efektif. Penambahan pintu disetiap pintu air yang ada adalah salah satu
cara terbaik untuk mengatur aliran air sungai di Jakarta.
Dari tiga belas sungai yang mengalir ke Jakarta, sungai ciliwung menjadi pusat perhatian lebih,
karena berhulu dari bendungan katulampa Bogor. Sungai ciliwung mengalir di pintu air manggarai
menuju banjir kanal barat, sungai ciliwung sangat berpengaruh terhadap terjadinya genangan atau
banjir yang ada di beberapa daerah di Jakarta, hal tersebut di tuturkan Bapak Dian Nur Cahyono
salah satu seorang operator yang mengawasi pintu air manggarai selama 24 jam tanpa henti.
“Pada pertangahan tahun 2013 proyek penambahan pintu air sudah dimulai, dan direncanakan selesai
pada pertengahan tahun 2014”, tuturnya. “Tepat di tahun ini juga pintu air manggarai berusia satu
abad”, tambah Bapak Dian yang ditemui di sela-sela waktu istirahat, Minggu (02/02).
Proyek dengan biaya yang cukup besar tersebut akan diharapkan dapat mengatur aliran air sungai
ciliwung yang mengalir ke banjir kanal barat. “Harapan kita nantinya, dapat meminimalisir
terjadinya genangan atau banjir yang kita sebut saat ini” tutur Bapak Dian ketika ditanya terkait
pengaruh dari penambahan pintu air di manggarai.
“Kapasitas pintu air manggarai yang awalnya hanya 300 meter kubik perdetik maka dengan
penambahan satu pintu air ini akan menjadi 500 meter kubik perdetik”, jelas Bapak Dian. “akan
lebih cepat mengalirkan air kiriman atau banjir kiriman ke banjir kanal barat” tambahnya.
Saat di wawancarai Bapak Dian juga menjelaskan sedikit dengan aturan pembukaan pintu air, yaitu
pada siaga empat, para petugas penjaga diberikan otoritas untuk membuka pintu air, pada siaga
ketiga merupakan kewenangan Kepala Seksi, pada siaga kedua Kepala Daerah, dan pada siaga satu
menjadi kewenangan Gubernur untuk memberikan peritah terkait membuka pintu air.
“sampah juga menjadi penghambat aliran air, sehingga kita selalu setia membersihkan pintu air dari
sampah yang ada”, tutupnya sebelum wawancara berakhir.