materi bab 4 reportase

16
BAB 4 MEMBUAT LIPUTAN BERITA : INTERVIEW dalam REPORTASE INFORMASI Berita adalah sebuah informasi. Namun tidak semua informasi layak dijadikan berita. Seekor kucing yang mengejar-ngejar tikus adalah bukan berita,namun seekor tikus yang mengejar- ngejar seekor kucing, itu baru berita. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat memahami aspek-aspek reportase dan kategori- kategori berita. 2. Siswa dapat memahami tehnik wawancara dan meliput berita 3. Siswa dapat memahami tehnik tampil sebagai reporter. 4. Siswa dapat memahami cara merencanakan suatu liputan berita. 5. Siswa dapat membuat sebuah acara liputan berita. BERITA,EDITORIAL,INFOTAINMENT,INFO KEHUMASAN Dalam surat kabar maupun televisi terdapat berbagai macam informasi : 1. Ada yang disampaikan berbentuk berita murni,yaitu informasi tanpa dibubuhi opini wartawan(reporter)nya, inilah yang disebut NEWS atau berita.

Upload: muthia-amanda

Post on 03-Aug-2015

338 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Bab 4 Reportase

BAB 4

MEMBUAT LIPUTAN BERITA :INTERVIEW dalam REPORTASE

INFORMASIBerita adalah sebuah informasi. Namun tidak semua informasi layak dijadikan berita. Seekor kucing yang mengejar-ngejar tikus adalah bukan berita,namun seekor tikus yang mengejar-ngejar seekor kucing, itu baru berita.

Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa dapat memahami aspek-aspek reportase dan kategori-kategori berita.2. Siswa dapat memahami tehnik wawancara dan meliput berita3. Siswa dapat memahami tehnik tampil sebagai reporter.4. Siswa dapat memahami cara merencanakan suatu liputan berita.5. Siswa dapat membuat sebuah acara liputan berita.

BERITA,EDITORIAL,INFOTAINMENT,INFO KEHUMASAN

Dalam surat kabar maupun televisi terdapat berbagai macam informasi :

1. Ada yang disampaikan berbentuk berita murni,yaitu informasi tanpa dibubuhi opini wartawan(reporter)nya, inilah yang disebut NEWS atau berita.

2. Ada informasi yang sudah menjadi berita namun kemudian diberi tanggapan atau

dibahas dan diberi opini oleh pimpinan redaksinya ,yaitu editorial atau tajuk, 3. dan ada informasi yang mengandung gossip, dan mengalami ‘pengolahan’ menurut

versi reporternya,yaitu infotainment. 4.Kemudian ada juga semacam berita yang berasal dari suatu institusi atau

perusahaan,yaitu press release dari humas. Reporter biasanya enggan menuliskan suatu berita kehumasan dari sebuah perusahaan,karena pada umumnya berkesan ‘iklan’ atau promosi usaha.

Page 2: Materi Bab 4 Reportase

KATEGORI BERITA

Berita dapat digolongkan menjadi berita harian(hot news), yaitu berita yang sangat terikat waktu,sangat perlu segera diberitakan kepada masyarakat ,agar tidak menjadi basi.Hot News biasanya disajikan dalam bentuk berita langsung tanpa opini, atau straight news. Disamping itu hot news juga bisa disajikan dalam bentuk indepth news, yaitu berita yang diolah secara mendalam. Berita yang lain digolongkan sebagai berita berkala(feature,dokumenter,magazine).Berita harian( straight news) dapat disampaikan sebagai hard news (berita keras) atau soft news (berita lunak) tergantung daripada kekuatan materinya.

a. Hard News : Adalah sebuah sajian berita yang materinya mengandung konflik ‘bertegangan tinggi’,tidak biasa dan kontroversial. Hard news melibatkan orang-orang penting / tokoh masyarakat (termashur),banyak orang terlibat dalam peristiwa ini. Contohnya: demonstrasi melawan kebijaksanaan pemerintah,penggusuran yang semena-mena,pembalakan hutan,pembataian ras dalam perang(genocide), pemberontakan dalam sebuah negara, konflik politik antar partai,kerusuhan ,penjarahan massal dan sebagainya. Hard news sebagai berita,memiliki daya tarik yang istimewa.

b.Soft News :Adalah sebuah sajian berita yang materinya bersangkut paut dengan kejadian-kejadian umum yang penting terjadi di masyarakat. Soft news juga bersifat penting dan diperlukan,hanya saja tidak mengandung gejolak dan tidak melibatkan tokoh masyarakat dan orang termashur. Contohnya :berita tentang kegiatan pembangunan wilayah, berita tentang seminar atau konferensi, berita tentang penemuan arkeologi,teknologi dan yang bersifat human interest lain.Soft news biasanya tidak berhubunga dengan peristiwa yang menegangkan atau mencekam.Sering berupa berita yang menyenangkan pemirsa.

Dalam penyajian berita, antara hard news dan soft news dibedakan dalam pemilihan gambar-gambarnya dan cara-cara menyusun kalimat berita. Sebuah peristiwa yang berkategori hard news, bisa disajikan dalam bentuk soft news.

Contoh penjajian berita hard news:

Tujuh orang tewas dalam penggerebekan sarang teroris di Jakarta. Empat orang di antaranya tewas terkena ledakan bom yang dirakit para teroris itu sendiri. Tembak menembak sangat gencar terjadi selama dua jam .Dua orang anggota polisi ikut

Page 3: Materi Bab 4 Reportase

terluka akibat ledakan bom. Kapolri yang memimpin langsung operasi penyergapan itu, segera memerintahkan jenazah di evakuasi dan dibawa kerumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.

Berita di atas juga dapat disajikan dalam bentuk soft news:

Peristiwa penyergapan sarang teroris di Jakarta telah berakhir pagi tadi. Penyergapan menimbulkan beberapa korban akibat luka tembak dan ledakan bom. Saat ini para korban telah berada di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan.

Tentunya gambar-gambar (visual) yang disajikan untuk kedua berita tersebut juga berbeda. Jika pada hard news disajikan gambar pasukan detasemen khusus polisi yang sedang baku tembak di sarang teroris, kemudian gambar para korban diangkut dari dalam sarang teroris, maka pada soft news visualnya adalah mobil ambulans yang memasuki halaman rumah sakit, kemudian korban dari kejauhan nampak ditandu memasuki rumah sakit. Berita ini menjadi bercorak soft news,meskipun peritiwanya tergolong hard news.

c. Spot News :Adalah berita singkat dan penting yang memberikan informasi mengenai suatu kejadian atau peristiwa. Contoh : Bencana Alam (Gempa bumi,Tsunami) ,peristiwa kebakaran, Kecelakaan (kereta api anjlog,jembatan putus,tanah longsor) dan sebagainya,yang dianggap penting untuk segera diketahui oleh masyarakat. Berita semacam ini biasa juga disebut sebagai breaking news. Berita jenis ini dapat disiarkan di luar jam-jam penyiaran acara berita tetap, karena sifatnya yang terjadi mendadak.

Indepth News adalah berita yang disajikan secara lebih mendalam,lebih lengkap, dari berbagai sudut pandang.Biasanya berita ini dilengkapi dengan hasil investigasi atau penyelidikan yang dilakukan oleh reporter / jurnalis.Misalnya kematian seorang pembela hak azazi manusia,Munir. Peristiwa ini dikaitkan dengan keterlibatan tokoh-tokoh pemerintahan. Peristiwa kematian Munir yang diduga akibat racun yang diberikan padanya dalam penerbangan ke Belanda,telah merupakan berita yang sangat menarik.Apalagi segala aspek yang bersangkutan dengan kejadian itu turut diungkapkan. Inilah yang disebut indepth news.

Page 4: Materi Bab 4 Reportase

MELIPUT BERITA

Untuk mendapatkan sebuah berita dilapangan, crew televisi yang terdiri dari seorang cameraman dan seorang reporter harus menuju ketempat peristiwa yang akan diliput.Tugas seorang cameraman berita di lapangan adalah merekam gambar dari semua kejadian / peristiwa yang akan diangkat menjadi berita.Apabila peristiwa yang akan dijadikan berita belum berlangsung (misalnya menyambut kedatangan para atlet bulu tangkis yang memenangkan pertandingan di luar negri) , maka cameraman bersiap-siap di area yang paling strategis untuk mengambil gambar. Sedangkan reporter berada di samping juru kamera, bersiap untuk melakukan inteview.Namun bila berita yang akan diangkat adalah sebuah peristiwa yang sudah terjadi (misalnya peristiwa demonstrasi kenaikan harga BBM), maka juru kamera beserta reporter harus langsung menuju tempat peristiwa terjadi dan melakukan pengambilan gambar obyek-obyek penting yang berkenaan dengan peristiwa tersebut.Baik pada kondisi peristiwa belum (akan) berlangsung maupun pada kondisi peristiwa sudah (sedang)berlangsung, seorang reporter harus sudah mempersiapkan diri untuk mencari orang yang tepat untuk di wawancarai sehubungan dengan peristiwa yang terjadi. Reporter juga harus sudah memiliki daftar pertanyaan yang akan diajukan.

Apabila peristiwa ataupun tokoh yang akan diliput atau diwawancarai(narasumber) adalah merupakan lanjutan dari suatu peristiwa (bukan peristiwa baru),maka reporter harus mempersiapkan pertanyaan yang terkini, berdasarkan perkembangan kasus / peristiwa. Jangan lagi mengajukan pertanyaan yang sudah kadaluwarsa atau basi. Untuk itu seorang reporter harus terus memantau perkembangan peristiwa yang sedang menjadi topik dan melakukan investigasi sendiri .

Agar berita yang diperoleh bermuatan obyektifitas yang tinggi, maka reporter harus melakukan check & recheck dengan cara mewawancarai berbagai narasumber dari berbagai pihak yang bersangkutan. Jangan hanya meliput berita dari sebelah pihak saja.

Berita adalah sebuah kenyataan, bukan sebuah opini reporter. Jadi laporkanlah berita/peristiwa seperti apa adanya, jangan dibumbui dengan analisa-analisa yang memihak.Dalam membuat sebuah berita, sebaiknya pendengar atau pemirsa dapat menangkap berbagai hal yang terpenting untuk diketahui,Hal ini dapat dirumuskan dengan menguraikan permasalahan dalam format yang mencakup 5 W 1 H sebagai berikut:

1. What ,yaitu apa yang terjadi? Ada peristiwa apa ?2. Who ,yaitu siapa yang membuat peristiwa tersebut?

Page 5: Materi Bab 4 Reportase

3. When ,yaitu kapan peristiwa ini terjadi?4. Where ,yaitu di mana peristiwa tersebut berlangsung5. Why ,yaitu mengapa peristiwa ini dapat sampai terjadi

Dan:

1. How ,yaitu bagaimana peristiwa tersebut berlangsung.

Oleh karena itu dalam melaporkan sebuah berita yang baik, semua petanyaan 5 W 1 H tadi sudah harus terjawab.

Contoh berita yang menggunakan prinsip 5 W 1 H :

“Sebuah pesawat Cesna yang membawa 5 orang pedagang narkoba telah jatuh dalam perjalanan menuju Gunung Sitoli-toli (WHAT)Pesawat yang diduga disewa khusus oleh para pedagang ganja itu dikemudikan oleh pilot Gatot Prakosa dengan seorang awak pesawat bernama Melinda (WHO)Menurut catatan penerbangan, pesawat tinggal landas pada hari Jum’at pagi pukul 9:15 WIB dari lapangan terbang Pulo Nanas ,di kepulauan Riau (WHEN).Setelah mengudara selama 35 menit,pesawat itu hilang dari pantauan radar dan ternyata jatuh di lembah gunung Sitoli-toli (WHERE) , setelah menabrak tebing yang tertutup kabut(WHY)Menurut laporan pihak Pengawas Penerbangan, pesawat tersebut tidak menempuh jalur yang seharusnya, melainkan melenceng ke timur, sehingga pilot kehilangan orientasi ketika menembus kabut di lembah si toli-toli.(HOW)...”

Berita akan menjadi eksklusif apabila disampaikan langsung oleh reporter dari tempat kejadian. Oleh karena itu setiap reporter haruslah memiliki pengetahuan yang cukup baik untuk melakukan pengumpulan berita. Diantaranya harus mampu melakukan wawancara yang efektif.

Peliputan berita televisi atau jurnalistik pertelevisian bercirikan jurnalistik rekam-tayang (audio visual), karena unsur gambar dalam sajian berita memegang peran penting. Oleh karena itu kehadiran seorang reporter di tempat kejadian menjadi sangat penting. Dalam penyajian berita televisi dengan reporter dikenal sistem ROSS.Dalam sistem ROSS, kemunculan reporter dapat dipilah menjadi seperti di bawah ini:

Reporter On the Spot and On the Screen Di mana reporter berada di lokasi kejadian dan dimunculkan di televisi untuk melaporkan sendiri kejadian tersebut.

Page 6: Materi Bab 4 Reportase

Reporter On the Spot and Off the Screen Di mana reporter berada di lokasi kejadian ,tetapi dirinya tidak dimunculkan di televisi, sehingga hanya suaranya atau laporannya saja yang terdengar dibacakanReporter Off the Spot and On the Screen Di mana reporter tidak berada di lokasi kejadian,tetapi sebagai redaksi yang menyusun dan menyampaikan berita dari sumber-sumber yang berasal dari telepon,Faksimile,teleks,internet, dan reporter muncul di televisiReporter Off the Spot and Off the Screen Di mana reporter tidak berada ditempat kejadian dan juga tidak muncul di televisi. Tapi ia mengumpulkan,menyeleksi dan menyusun berita yang diperoleh dari berbagai nara sumber.

LATIHAN MEMBACA BERITA

Sebelum siswa turun ke lapangan untuk praktek meliput berita, siswa belajar dulu membuat berita dan belajar membacakan berita dengan intonasi, artikulasi dan aksentuasi yang telah dibakukan dalam hal membaca berita.Siswa diminta untuk satu persatu membacakan lead sebuah berita di koran, dengan intonasi yang serupa dengan intonasi seorang pembaca berita televisi. Dengan mencoba mempraktekkan pembacaan berita ini, siswa dapat merasakan kemampuannya sendiri dalam menjadi pembaca berita.Guru melakukan bimbingan dengan lebih dahulu mencontohkan membaca berita dengan intonasi,artikulasi,tempo yang baku. Perhatikan power atau keras-lemahnya suara siswa dan warna suara siswa. Di antaranya mungkin ada yang baik dan berpotensi untuk menjadi reporter atau anchor ( pembawa berita)

Kemudian dilanjutkan dengan latihan berikut. Dalam latihan dibawah ini diuraikan berbagai hal untuk menghasilkan wawancara dan pelaporan yang benar.

LATIHAN PRAKTEK SEBELUM MELAKUKAN LIPUTAN

1. Melakukan Interview (Wawancara)2. Melakukan Reportase (Pelaporan Berita) di depan kamera

Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 1. Kameramen

Page 7: Materi Bab 4 Reportase

2. Reporter3. Narasumber

Wawancara (interview) adalah mengajukan pertanyaan kepada nara sumber yang berkaitan dengan suatu topik / permasalahan

Di lapangan, wawancara dilakukan oleh reporter yang bertugas mengumpulkan informasi / berita tentang suatu topic / permasalahan.

Untuk Media Televisi, seorang reporter melakukan reportase dan melaporkan pada pemirsa TV di rumah di hadapan kamera.

Oleh karena itu teknik bagaimana melakukan wawancara dan teknik bagaimana melakukan reportase yang lugas dan efisien perlu diketahui dan diterapkan.

Teknik Wawancara :

Adalah tatacara melakukan wawancara yang baik dan benar dan dapat diharapkan menghasilkan suatu hasil wawancara yang maksimal. Di bawah ini ada beberapa pengertian yang perlu dipahami oleh reporter, ketika ingin melakukan wawancara dalam rangka mencari data.

Trial By The Press, Character Assasination, Presumption Of Innocence

Reporter ataupun wartawan secara etika tidak dibenarkan melakukan penuduhan yang seakan-akan telah terbukti kepada seorang tersangka sebuah kasus (pembunuhan,korupsi,pemerkosaan,pelecehan ataupun yang lain).Sebelum sebuah kasus mendapat putusan pengadilan, maka seorang terdakwa atau tersangka masih memiliki azas presumption of innocence (azas praduga tak bersalah). Memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada seorang tersangka dengan kalimat-kalimat yang dapat diartikan bahwa sitersangka adalah seorang yang benar-benar telah diputus oleh pengadilan sebagai pelaku kejahatan adalah suatu perbuatan yang disebut trial by the press, atau pengadilan oleh press ( wartawan, reporter, surat kabarnya, stasiun televisi/radio).Ini berakibat kesan pada masyarakat bahwa si tersangka memang pelaku tindak kejahatan.Akibatnya, selama proses pengadilan sedang berjalan, si tersangka tindak pidana tersebut sudah akan mengalami pencitraan buruk dari masyarakat. Bahkan mungkin sudah mengalami perlakuan buruk,pengucilan dari tetangga-tetangganya. Hal ini juga disebut sebagai character assasination, atau pembunuhan character. Apabila seorang yang sedang menjalani proses pengadilan telah secara terus-menerus diberitakan sebagai apa yang dituduhkan ataupun diisyu kan secara sepihak, maka tersangka tersebut sudah akan mengalami perlakuan tak terhormat sebelum kasusnya diputus oleh pengadilan. Misalnya seorang mentri dituduh melakukan korupsi,

Page 8: Materi Bab 4 Reportase

atau seorang Ustad dituduh melakukan pemerkosaan, atau seorang pejabat negara diberitakan telah melakukan perzinahan di sebuah hotel mewah. Hal-hal tersebut tidak dapat digunakan sebagai berita resmi, apalagi disiarkan berkali-kali,seakan-akan kejadian tersebut memang sudah terbukti dan diputus oleh pengadialan, Sebuah berita yang sensitif sebaiknya tidak memvonis tersangka mendahului putusan pengadilan resmi. Oleh karena itu reporter hendaknya memahami berbagai hal di atas yang berhubungan dengan trial by the press,presumption of innocence dan character assasination dalam menjalankan tugasnya.

Agar dapat dicapai hasil wawancara yang maksimal, lakukanlah persiapan dan kiat-kiat seperti di bawah ini: 1.Kumpulkanlah data selengkap mungkin tentang tokoh dan yang akan diwawancarai. Pelajarilah baik-baik permasalahan yang melibatkan tokoh tersebut dalam kapasitasnya 2.Buatlah susunan dan seleksi daftar pertanyaan yang akan diajukan. Ajukanlah pertanyaan yang menarik pada awal wawancara, sehingga narasumber akan dengan senang hati menjawab. Kemudian masuklah mengajukan pertanyaan yang mengupas intisari permasalahan

3.Gunakan bahasa yang baik dan benar dalam wawancara maupun menjawab wawancara. Jagalah agar tetap memelihara sopan-santun dalam melakukan wawancara, jangan terbawa emosi. Sebab bagaimanapun, anda bukan hakim yang sedang mengadili nara sumber

4. Simak baik-baik jawaban narasumber, karena kemungkinan ada jawaban dari narasumber yang bisa dijadikan pertanyaan selanjutnya untuk memperjelas masalah

5. Usahakan agar narasumber santai dengan melakukan pendekatan awal Sebelum wawancara resmi dilakukan,sambil memberikan gambaran singkat tujuan dari wawancara. Hal ini akan banyak membantu kelancaran ketika wawancara sesungguhnya dilakukan.

6. Simpan pertanyaan kejutan yang merupakan andalan anda, jika memang tujuan wawancara memang memerlukan jawaban yang spontan

7. Jika narasumber menjawab terlalu bertele-tele, ajukanlah pertanyaan lain untuk memotong jawabannya yang bertele-tele. 8. Sebaliknya jika nara sumber menjawab dengan kata-kata yang sangat pendek dan tidak memuaskan, kejarlah dengan menanyakan apa maksudnya dari jawaban yang pendek itu.

Page 9: Materi Bab 4 Reportase

9. Masih banyak lagi terknik-teknik wawancara yang bisa digali, namun cobalah sendiri kembangkan teknik anda

LATIHAN :

A. Melakukan WawancaraTiap kali seorang reporter dari satu kelompok mewawancarai narasumberdan gambarnya direkam oleh kameramen.

Siswa diberikan waktu untuk melakukan persiapan-persiapan singkat mengenai teknik wawancara & reportase sebelum mulai praktek.

Teknik Reportase:Adalah tatacara melakukan reportase yang baik dan benar dan dapat diharapkan menghasilkan suatu hasil reportase yang maksimal

Agar dapat dicapai hasil reportase yang maksimal, lakukanlah persiapan dan kiat-kiat seperti di bawah ini:

1. Mulailah dengan menyebutkan peristiwa dan tempat kejadian di mana anda meliput berita. Jika laporan ini tentang suatu peristiwa yang sangat ekskluisif, di mana hanya stasiun TV anda sendiri yang meliput, maka sebutkanlah nama anda dan stasiun TV yang mengutus anda melakukan reportase, karena kemungkinan setelah itu, reportase anda juga akan disiarkan oleh stasiun TV lain yang tak sempat meliput

2. Lanjutkanlah dengan memberikan ringkasan informasi-informasi terkini dan perkembangan berita yang anda ketahui dan berhasil kumpulkan

3. Ambilah back ground yang mampu menggambarkan situasi peristiwa yang anda laporkan , sehingga kehadiran anda di lokasi peristiwa benar-benar meyakinkan pemirsa.

4. Laporkan fakta yang terdapat di lapangan, dan bukan opini anda sebagai reporter

5. Berikan kalimat penutup di akhir reportase, dalam hal ini anda bisa menyebutkan dengan kameramen siapa anda meliput di sana

B. Melakukan Pelaporan dari lapangan (Reporter ON CAMERA) Tiap kali seorang reporter mencoba melaporkan kepada pemirsa TV di rumah peristiwa yang sedang diliputnya.

Page 10: Materi Bab 4 Reportase

(kameramen merekam reporter yang melaporkan berita dari lapangan)

TIPS BAGI REPORTER & CAMERAMAN :

UNTUK REPORTER:Dalam melakukan reportase, atau peliputan berita, gunakanlah prinsip 5 W 1 H, yaitu : What, Who, When, Where,Why dan How.Jika hasil liputan kita sudah mengandung ke 5 W dan 1 H di atas, maka hasil liputan kita sudah menjawab dan memenuhi seluruh keingin tahuan pemirsa akan peristiwa yang kita liput tersebut.Reporter atau interviewer juga harus menghindari pertanyaan yang jawabannya cuma akan berupa jawaban : Ya ! atau Tidak ( Yes No Question).

UNTUK CAMERAMAN:Untuk keperluan editing hasil reportase, jangan lupa untuk membuat cut away question, yaitu mengambil gambar adegan reporter sedang bertanya kepada interviewee (orang yang diinterview) (gambar 1)

Sebuah shot cutaway question dalam interview : memperlihatkan reporter sedang mengajukan pertanyaan.

Biasanya cameraman hanya mengambil gambar interviewee saja (gambar 2) Cut away shot ini nanti dapat digunakan dalam editing untuk menghindari jump-cut , ketika hasil interview akan dipotong. Selain itu juga dapat dibuat noddies shot, yaitu shot ketika reporter mengangguk merespon jawaban interviewee. Baik cutaway maupun noddies digunakan untuk keperluan editor ketika memotong dan menyambung gambar agar tidak terjadi effect jump-cut.

reporter (interviewer) nara sumber (interviewee)

Page 11: Materi Bab 4 Reportase

Ketika membuat angket dari masyarakat atau vox populi, maka reporter hanya mengajukan sebuah pertanyaan saja, namun jawaban dari setiap orang bisa berbeda-beda mengenai hal terrsebut. Biasanya editor akan mengalami kesulitan untuk menghindari jump-cut, karena gambar para interviewee berganti-ganti,namun type of shotnya selalu sama (biasanya antara medium shot hingga close up). Oleh karena itu cameraman harus mengambil gambar ketika para interviewee menjawab tidak hanya dari satu arah saja, tapi bergantian dari hadap kanan dan hadap kiri (gambar 3,4,5 )

3 4 5

Penilaian :Tiap kelompok akan dinilai kemampuannya dalam melakukan tugas wawancara,maupun kemampuan acting memerankan reporter,narasumber dan ketrampilan pengambilan gambar (sebagai kameramen)

TUGAS :Siapkan satu buah topik wawancara yang menarik, berdasarkan situasi terakhir di Jakarta.Seorang siswa akan berlaku sebagai reporter,Seorang siswa akan berlaku sebagai nara sumberdan seorang siswa berlaku sebagai cameraman.Lakukan sebuah liputan berita untuk setiap kelompok.