interview dalam reportase

Upload: ahmad-fuadillah

Post on 13-Jul-2015

203 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Sinematografi dan TV Produksi

MEMBUAT LIPUTAN : Interview dalam ReportaseStandar Kompetensi : Memahami teknik interview, reportase dan liputan serta melakukan persiapan praktek sesuai dengan kaidah sinematografi Kompetensi Dasar : Memahami teknik interview, reportase dan liputan serta melakukan persiapan praktek

Interview, Reportase, dan InformasiInterview adalah wawancara atau teknik wawancara yang dilakukan oleh seorang penanya (reporter/wartawan) kepada seorang narasumber membahas suatu topik permasalahan

Interview, Reportase, dan InformasiSedangkan reportase adalah pemberitaan atau kegiatan meliput, mengumpulkan berbagai macam fakta, informasi tentang berbagai unsur berita dari berbagai sumber/narasumber kemudian ditulis / dilaporkan kembali dalam bentuk berita (produk) jadi.

Interview, Reportase, dan InformasiJadi wawancara dan reportase keduanya berkaitan erat dengan berita atau informasi. Dalam menyampaikan suatu berita seorang reporter / wartawan harus dapat memilih atau menentukan informasi apa yang menarik untuk dapat dijadikan sebuah berita, karena tidak semua informasi layak dijadikan sebuah berita

INFORMASIJenis-Jenis Informasi Dalam surat kabar maupun televisi terdapat berbagai macam informasi, antara lain :

1. Berita / News Yaitu informasi yang disajikan tanpa dibubuhi opini wartawan/reporter. Atau disebut juga sebagai Berita Murni .

2. Editorial / Tajuk Yaitu informasi yang sudah menjadi berita namun kemudian diberi tanggapan atau dibahas lebih lanjut dan diberi opini oleh pimpinan redaksi. 3. Infotainment Yaitu informasi yang menggandung gossip, mengalami pengembangan/pengolahan menurut versi reporter.

4. Press Release Yaitu informasi yang telah menjadi berita yang dikeluarkan oleh humas suatu institusi/lembaga/perusahaan. Dalam hal ini biasanya seorang reporter malas menulis berita kehumasan karena pada umumnya bersifat promosi.

Kategori Berita Berita dapat digolongkan menjadi berbagai macam bentuk berita, antara lain : 1. Berita harian ( hot news ) Berita yang sangat terikat dengan waktu. Berita yang harus segera disajikan kepada masyarakat karena jika terlalu lama berita akan mejadi basi .

2. Straight News Berita yang disajikan secara langsung tanpa opini. Dalam hal ini Hot News bisa menjadi Straight News.

3. Indepth News Berita yang diolah secara mendalam sebelum disajikan kepada masyarakat.

4. Berita berkala Berita yang disajikan secara berkala atau bersambung.

Kemudian golongan berita tersebut dapat dikategorikan lagi sesuai dengan kekuatan materi yang disampaikankan. Antara lain sebagai berikut : 1. Hard News Adalah sebuah sajian berita yang materi mengandung konfilk bertegangan tinggi , tidak biasa, atau kontroversial. Biasanya hard news melibatkan orang-orang penting / tokoh masyarakat, atau banyak orang terlibat dalam suatu berita. Sebagai berita hard news memiliki daya tarik yang istimewa dibandingkan dengan berita yang lain.

2. Soft News Adalah sebuah sajian berita yang materinya bersangkut paut dengan kejadian pada umumya yang terjadi dimasyarakat. Sebagai berita soft news juga bersifat penting namun dalam materinya tidak mengandung gejolak dan tidak bertegangan tinggi . Dalam penyajian berita, antara hard news dan soft news dibedakan dalam hal pemilihan gambar dan cara menyusun kalimat berita.

3. Spot News Adalah sebuah sajian berita singkat dan penting yang memberikan informasi mengenai suatu kejadian atau peristiwa. Seperti bencana alam, kebakaran, kecelakaan, dll. Berita semacam ini bisa disebut juga dengan Breaking News. Yang disajikan diluar jam-jam penayangan berita karena sifatnya yang mendadak.

1. InterviewInterview = wawancara = tanya jawab Proses interiew dapat berlangsung dengan melibatkan 1. Reporter / Wartawan / Interviewer 2. Nara Sumber 3. Kameraman

Yang harus dilakukan seorang reporter di dalam melakukan interview adalah : 1. Harus mempersiapkan diri mencari orang yang tepat untuk diwawancarai, menentukan topik / permasalahan, dan mempelajari topik yang akan diangkat. 2. Harus menyiapkan daftar pertanyaan . 3. Harus bersikap objektif dalam menyampaikan suatu berita.

Dalam membuat berita hendaknya dirumuskan dengan menguraikan permasalahan dalam format yang mencakup 5 W + 1 H agar pendengar atau pemirsa tidak bingung.1. What: yaitu apa yang terjadi ? Ada peristiwa apa ? 2. Who : yaitu siapa yang membuat peristiwa tersebut ? 3. When : yaitu kapan peristiwa itu terjadi ? 4. Where: yaitu dimana peristiwa tersebut berlangsung ? 5. Why : yaitu mengapa peristiwa ini dapat terjadi ? Dan 1. How : yaitu bagaimana peristiwa tersebut berlangsung?

Berdasarkan tugasnya reporter dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :1. Reporter lapangan Bertugas mengumpulkan informasi / berita tentang suatu topik / permasalahan. 2. Reporter untuk televisi Bertugas melakukan reportase dan melaporkan pada pemirsa TV di rumah di hadapan kamera.

Lalu dikenal juga istilah R.O.S.S, dimana kemunculan reporter dapat dibedakan dan dipilah menjadi beberapa jenis antara lain : A. Reporter on the spot on the screen Dimana reporter berada di lokasi dan dimunculkan ditelevisi untuk melaporkan sendiri kejadian tersebut. B. Reporter on the spot off the screen Dimana reporter berada di lokasi, tetapi dirinya tidak dimunculkan di televisi sehingga hanya terdengar suaranya atau laporannya saja yang terdenganr dibacakan. C. Reporter off the spot on the screen Dimana reporter tidak berada di lokasi , tetapi dimunculkan ditelevisi untuk melaporkan kejadian tersebut. D. Reporter off the spot off the screen Dimana reporter tidak berada di lokasi dan juga tidak muncul ditelevisi , tetapi ia mengumpulkan, menyeleksi dan menyusun berita yang diperoleh dari berbagai nara sumber.

Teknik WawancaraDalam teknik wawancara dikenal istilah Presumption Innocence, Trial by the press, dan Character Assasination Seorang reporter sebelum melakukan wawancara harus sadar betul bahwa nara sumber mempunyai azas praduga tak bersalah (Presumption Innocence). Dan seorang reporter tidak diperkenankan mengajukan pertanyaan yang berkesan menyalahkan nara sumber, seakan-akan nara sumber melakukan kesalahan/kejahatan (Trial by the press). Yang mana bila hal tersebut dilakukan dapat menimbulkan citra buruk nara sumber di masyarakat. Sehingga nara sumber bisa dapat perlakuan buruk ataupun pengucilan. Hal ini disebut juga sebagai pembunuhan karakter (Character Assasination ).

Teknik di dalam melakukan wawancara Agar dapat dicapai hasil wawancara yang maksimal, lakukanlah persiapan dan kiat-kiat seperti di bawah ini: 1.Kumpulkanlah data selengkap mungkin tentang tokoh dan yang akan diwawancarai. 2.Buatlah susunan dan seleksi daftar pertanyaan yang akan diajukan. 3.Gunakan bahasa yang baik dan benar dalam wawancara maupun menjawab wawancara. 4.Simak baik-baik jawaban narasumber, karena kemungkinan ada jawaban dari narasumber yang bisa dijadikan pertanyaan selanjutnya untuk memperjelas masalah

5.Usahakan agar narasumber santai dengan melakukan pendekatan awal. Sebelum wawancara resmi dilakukan,sambil memberikan gambaran singkat tujuan dari wawancara. 6.Simpan pertanyaan kejutan yang merupakan andalan anda, jika memang tujuan wawancara memang memerlukan jawaban yang spontan 7.Jika narasumber menjawab terlalu bertele-tele, ajukanlah pertanyaan lain untuk memotong jawabannya yang berteletele 8.Sebaliknya jika nara sumber menjawab dengan kata-kata yang sangat pendek dan tidak memuaskan, kejarlah dengan menanyakan apa maksudnya dari jawaban yang pendek itu.

2. Reportase Reportase = pelaporan = pemberitaanBerkaitan erat dengan suatu kasus/kejadian/peristiwa yang telah terjadi, sedang terjadi atau akan terjadi. Media penyampaian bisa berupa Media cetak (Koran, Majalah, Buletin, dll) ataupun Media elektronik (Televisi, Radio, Internet, dll).

Teknik ReportaseAgar dapat dicapai hasil reportase yang baik dan maksimal dapat dilakukan beberapa teknik dalam reportase, antara lain :

1. Mulailah dengan menyebutkan peristiwa dan tempat kejadian dimana anda meliput. Sebutkan pula nama anda dan dari stasiun TV mana anda berasal, karena tidak menutup kemungkinan hasil reportase anda akan disiarkan juga oleh stasiun TV lain yang tidak sempat meliiput. 2. Lanjutkan dengan memberikan ringkasan informasiinformasi terkini dan perkembangan berita yang anda ketahui dan berhasil dikumpulkan. 3. Ambil suasana latar belakang atau situasi terkini dari lokasi dimana anda sedang melakukan reportase, sehingga kehadiran anda di lokasi peristiwa benar-benar meyakinkan pemirsa.

4. Laporkan fakta yang terdapat di lapangan, dan bukan opini anda sebagai reporter 5. Berikan kalimat penutup di akhir reportase, dalam hal ini anda bisa menyebutkan dengan kameramen siapa anda meliput di sana