berbicara.docx

12
1. Berbicara 1.1 Pengertian Berbicara Dalam komunikasi lisan, informasi disampaikan secara lisan melalui apa yang diucapkan atau dikatakan dengan bagaimana cara mengatakannya. Arti kata-kata yang diucapkan akan lebih jelas apabila ucapan itu diikuti dengan tekanan suara melalui tinggi rendahnya suara, lemah lembutnya suara, keras tidaknya suara, dan perubahan nada suara. Penyampaian informasi yang dilakukan secara lisan, melalui ucapan kata-kata atau kalimat itulah yang dinamakan berbicara. Dapat pula dikatakan bahwa berbicara adalah suatu usaha untuk mengungkapkan suatu perasaan, gagasan, ide dengan ucapan, kata atau kalimat. Untuk mengungkapkan suatu perasaan, gagasan atau ide-ide dapat pula melalui bahasa badan yaitu dengan cara ekspresi, gerakan isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata dan sebagainya. 1.2 Tujuan Berbicara Tujuan utama berbicara adalah berkomunikasi, sehingga banyak yang mengungkapkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Bahasa sendiri dapat diartikan menjadi 2 yaitu bahasa dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, bahasa merupakan hubungan suara dan kata-kata, sedangkan dalam arti luas, bahasa merupakan alat penghubung yang tidak terbatas pada kata-kata saja, tetapi juga gerak-gerik, dan mimik.

Upload: selli-andria

Post on 19-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Berbicara.docx

1. Berbicara

1.1 Pengertian Berbicara

Dalam komunikasi lisan, informasi disampaikan secara lisan melalui apa yang diucapkan

atau dikatakan dengan bagaimana cara mengatakannya. Arti kata-kata yang diucapkan akan

lebih jelas apabila ucapan itu diikuti dengan tekanan suara melalui tinggi rendahnya suara,

lemah lembutnya suara, keras tidaknya suara, dan perubahan nada suara. Penyampaian

informasi yang dilakukan secara lisan, melalui ucapan kata-kata atau kalimat itulah yang

dinamakan berbicara. Dapat pula dikatakan bahwa berbicara adalah suatu usaha untuk

mengungkapkan suatu perasaan, gagasan, ide dengan ucapan, kata atau kalimat. Untuk

mengungkapkan suatu perasaan, gagasan atau ide-ide dapat pula melalui bahasa badan yaitu

dengan cara ekspresi, gerakan isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata dan sebagainya.

1.2 Tujuan Berbicara

Tujuan utama berbicara adalah berkomunikasi, sehingga banyak yang mengungkapkan

bahwa bahasa adalah alat komunikasi. Bahasa sendiri dapat diartikan menjadi 2 yaitu bahasa

dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, bahasa merupakan hubungan suara

dan kata-kata, sedangkan dalam arti luas, bahasa merupakan alat penghubung yang tidak

terbatas pada kata-kata saja, tetapi juga gerak-gerik, dan mimik.

Dalam kehidupan manusia, berbicara mempunyai 2 tujuan yaitu :

a. Berbicara sebagai alat untuk melahirkan perasaan.

Setiap orang memiliki berbagai macam perasaan, misalnya : perasaan akan kagum, heran,

rasa senang, rasa sedih, rasa aman ataupun rasa takut. Semua perasaan itu dapat

diekspresikan melalui ucapan.

b. Berbicara sebagai alat komunikasi

Berbicara merupakan alat komunikasi manusia yang dapat memperlancar

pergaulan/hubungan, melahirkan gagasan, ide, dan juga dapat menambah pengetahuan

dan menyampaikan informasi.

Page 2: Berbicara.docx

1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Berbicara

Kelancaran berbicara seseorang berbeda-beda, dan dipengaruhi oleh berbagai factor,

misalnya :

a. Faktor Pengetahuan

Makin luasnya pengetahuan yang dimiliki seseorang makin kaya akan

perbendaharaan kata yang dapat memberikan dorongan seseorang berbicara lebih

lancar.

b. Faktor Pengalaman

Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh seseorang akan menyebabkan

seseorang itu terbiasa menghadapi segala sesuatu. Orang yang sering menghadapi

massa atau orang yang sering berbicara dimuka umum akan lancar berbicara dalam

keadaan apapun, dan dengan siapapun ia berbicara.

c. Faktor Intelegensi

Orang yang intelegensinya rendah, biasanya kurang lancar dalam berbicaar, karena

kurang memiliki kekayaan perbendaharaan kata dan perbendaharaan bahasa yang

baik. Cara berbicara terputus-putus, bahkan antara kata yang satu dan yang lain

kurang ada relevansinya.

d. Faktor Kepribadian

Orang yang bersifat pemalu, kurang pergaulan akan menyebabkan kurang lancarnya

ia dalam berbicara.

e. Faktor Biologis

Hal ini disebabkan adanya kelumpuhan organ berbicara sehingga timbulnya kelainan

seperti sukar mengatakan kata-kata desis (lipsing), berbicara tidak jelas (slurring),

atau berbicara ragu-ragu yang biasanya dikenal dengan gagap.

1.4 Macam-Macam Berbicara

Berbicara dapat digolongkan menjadi beberapa macam, tergantung dari segi

peninjuannya. Uraian tentang klasifikasi berbicara ini dimaksudkan untuk memberikan

gambaran teoritis tentang berbagai macam jenis berbicara.

Page 3: Berbicara.docx

a. Dari segi jarak

1. Berbicara Langsung

2. Berbicara Tidak Langsung

b. Dari segi sarana yang dipergunakan

1. Berbicara melalui telepon

2. Berbicara melalui radio/televise.

c. Dari segi tujuan

1. Berbicara dalam symposium

2. Berbicara dalam diskusi

3. Berbicara dalam seminar/lokakarya

4. Berbicara dalam rapat kerja

5. Berbicara dalam penataran

6. Berbicara dalam kelas

7. Berbicara dalam wawancara

d. Dari Segi Bahasa yang Dipergunakan

1. Berbicara dengan bahasa lisan, melalui kata-kata. Arti kata-kata atau kalimat yang

diucapkan diperjelas melalui tinggi atau rendahnya nada suara, keras atau

tidaknya suara.

2. Berbicara dengan bahasa badan/bahasa isyarat

e. Dari Segi Tujuan

1. Pemberian informasi

2. Pengumpulan informasi

3. Pengambilan keputusan

4. Pemecahan masalah

f. Dari Segi Lawan Bicara

1. Berbicara satu lawan satu

2. Berbicara satu lawan banyak

3. Berbicara kelompok lawan kelompok

g. Dari Segi Hirarki

1. Berbicara dengan atasan/pimpinan

2. Berbicara dengan bawahan

Page 4: Berbicara.docx

3. Berbicara antara pimpinan dengan pimpinan

4. Berbicara antara bawahan dengan bawahan

h. Dari Segi Isi

1. Berbicara egosentris, yaitu isi pembicaraan lebih mengutamakan diri sendiri

2. Bebicara social, isi pembicaraan tidak hanya mengenai diri sendiri, tetapi orang

lain (mengadakan hubungan/kontak dengan orang lain, mempertimbangkan

masalah dengan pihak lain)

1.5 Prinsip Teknik Berbicara yang Efektif

Ada beberapa prinsip teknik berbicara yang perlu diperhatikan yaitu, prinsip

berbicara efekti, motivasi dalam komunikasi, perhatian dan keindaraan dalam komunikasi.

a. Prinsip Berbicara Efektif

Efektif merupakan terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehedaki. Efektif lebih

menitik beratkan pada hasil. Berbicara mengandung usaha yang diharapkan dari

pembicaraan. Berbicara dikatakan efektif apabila apa yang dibicarakan itu mudah, cepat

dan tepat dimengerti oleh pendengarnya. Suatu pembicaraan yang tidak terarah, terlalu

bertele-tele, bukanlah merupakan cara berbicara yang efektif. Efektif tidaknya seseorang

itu berbicara, sangat ditentukan oleh kemampuan pembicara untuk mempengaruhi para

pendengarnya. Agar seseorang dapat berbicara efektif dapat ditempuh dengan cara :

1. Mengutarakan dorongan kebutuhan

Kebutuhan merupakan dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan atau

berbuat sesuatu misalnya kebutuhan psikologis, seperti kebutuhan untuk dihargai,

kebutuhan untuk dipuji maupun memuji. Kebutuhan ini dapat digunakan

pembicara untuk memberikan dorongan kepada para pendengar agar mereka mau

mengendengarkan hal yang diutarakan pembicara, contohnya : Seorang manajer

yang membicarakan masalah prospek perkembangan usaha di masa mendatang,

dihadapan para karyawan. Agar para karyawan ada dorongan untuk

mendengarkannya, manajer dapat memberikan pujian kepada para karyawan yang

telah bekerja keras.

Page 5: Berbicara.docx

2. Menghargai Para Pendengar

Pembicara hendaknya memperhatikan para pendengar agar pendengar

memperhatikannya juga, Apabila pembicara seolah-olah bersikap menyerang para

pendengar, maka pendengar pun akan mengambil sikap yang serupa, bersikap

tidak senang bahkan acuh dan menghiraukannya. Demikian juga dengan

pembicara yang bersikap dingin atau kaku, seolah-olah ia tidak siap dan tidak

menguasai materi. Pembicara harus mempunyai kelebihan pribadi seperti

memberikan senyuman yang menarik.

3. Memanfaatkan Dorongan Ingin Tahu

Sifat ingin tahu terhadap suatu masalah atau suatu hal yang kurang jelas

merupakan sifat yang dimiliki setiap orang. Sifat yang yang demikian dapat

dipergunakan oleh pembicara sebagai alat untuk menarik perhatian para

pendengar supaya ada dorongan untuk mengetahui apa yang lebih lanjut

dibicarakan.

b. Prinsip Motivasi dalam Komunikasi

Motivasi merupakan alasan, dorongan, ransangan yang menyebabkan seseorang berbuat

atau melakukan sesuatu. Dalam berbicara juga harus memiliki motivasi tertentu untuk

mengetahui berbagai persoalan yang perlu dipertanyakan terlebih dahulu seperti :

1. Apa yang akan dibicarakan (menyangkut masalah materi)

2. Dengan siapa akan berbicara (mempersoalkan lawan bicara yang dapat

memberikan gambaran terhadap masalah yang dihadapi)

3. Bagaimana cara berbicara (mempersoalkan sarana dan saluran komunikasi)

apakah secara langsung maupun tidak langsung

4. Dimana akan berbicara (mempersoalkan sarana atau tempat pembicaraan)

5. Kapan akan berbicara

6. Alasan membicarakan suatu persoalan

Page 6: Berbicara.docx

c. Prinsip Perhatian

Seorang pendengar mempunyai minat untuk mendengarkan apabila ia merasa tertarik

terhadap berita yang disampaikan. Agar berita yang disampaikan tersebut menarik

perhatian dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Diusahakan hal yang dibicarakan menarik perhatian minat pendengar

2. Dikemukakan hal aneh untuk menarik perhatian dalam berbicara

3. Selipkan humor dalam materi pembicaraan, sehingga akan menghilangkan kejenuhan.

4. Pilih materi yang belum pernah di dengar atau belum pernah diketahui tetapi harus

tetap sesuai dengan kepentingan/kebutuhan.

d. Prinsip Keindraan dalam Komunikasi

Penggunaan alat bantu dalam berbicara agar lebih efektif dapat digunakan seperti film,

slide, tape, video, gambar, bagan, chart, daftar, tabel, dan grafik. Hal ini digunakan untuk

memberikan penjelasan arus dan gambaran komunikasi.

1.6 Penyajian Pembicaraan

Penyajian pembicarran dibagi menjadi 3 bagian yaitu, bagian pendahuluan atau

pembukaan, isi dan penutup.

a. Penyajian Pendahuluan

Bagian yang dianggap penting dalam pembicaraan adalah permulaan pembicaraan

yang baik, menarik perhatian para pendengar. Pilihlah kata-kata yang baik dalam

berbicara. Pada bagian permulaan sebaiknya dipergunakan nada yang enak didengar,

sehingga hal yang menjadi inti atau isi pembicaraan dapat diserap oleh pendengar.

Jangan menggunakan kata-kata yang berulang atau bertele-tele. Pergunakanlah

kalimat yang singkat yang berisi tetapi langsung menarik perhatian para pendengar.

Adapun hal yang harus diperhatikan dalam penyajian pendahuluan yaitu :

1. Penyajian pendahuluan harus memikat

2. Penyajian dengan motivasi. Pembicara harus dapat membangkitkan motivasi para

pendengar secara cermat.

3. Penyajian secara umum tentang topic yang dibahas

4. Penekanan pembicaraan.

Page 7: Berbicara.docx

b. Penyajian Isi

Agar penyajian isi pembicaraan berlangsung secara efektif, ada beberap pedoman

yang dapat dipergunakan, seperti :

1. Kejelasan (clarity)

Setiap ucapan harus jelas, sehingga tidak ditafsirkan lain. Pergunakan bahasa

yang mudah dipahami dengan menggunakan kata-kata atau kalimat yang tidak

berbelit-belit, tidak menggunakan kata yang berlebihan, dan pergunakan kata

yang sudah diketahui secara umum.

2. Konsisten (consistency)

Dalam penyajian isi, usahakan topik yang satu dengan topik yang lain tidak

mengandung petentangan dan juga merupakan satu kesatuan.

3. Kecukupan (adequency)

Ada 2 faktor yang harus dimiliki yaitu kuantitas dan kualitas pembicaraan.

Kuantitas yaitu sampai mana ruang lingkup pembicaraan. Tentukan batas

pembicaraan sehingga lebih terarah dan dapat diterima pendengar, sedangkan

kualitas merupakan ruang lingkup materi yang dibahas, pembicaraan harus berisi

dan berbobot.

4. Penggunaan waktu yang tepat (timing)

Sesuaikan waktu yang dipergunakan dengan ruang lingkup topic pembicaraan.

Sesuaikan juga urutan topic sehingga para pendengar mengetahui pokok

pembicaraan.

5. Penggunaan suatu topik tepat pada waktunya (timeless)

Topik yang dibicarakan bukan hal yang sudah kadaluarsa, namun merupakan

topic yang baru dan tepat pada waktunya.

6. Penyebaran (distribution)

Isi pembicaraan dapat diterima oleh setiap lapisan dalam suatu organisasi. Dan

setiap pihak yang terlibat mempunyai penafsiran yang sama terhadap isi

pembicaraan.

c. Penyajian Penutup

Page 8: Berbicara.docx

Kata pembukaan maupun penutup merupakan bagian yang penting dalam berbicara.

Adapun hal yang perlu diperhatikan yaitu :

1. Membuat ringkasan

Sebelum pembicaraann ditutup, pembicara harus mengulangi garis besar topik

pembicaraan. Hal ini dimaksudkan agar mengingatkan kembali para pendengar

dengan isi pembicaraan, sehingga dengan ringkasan pendengar memahami isi dan

maksud pembicaraan

2. Kata atau kalimat penutup

Kalimat penutup sangat penting karena dengan kalimat penutup para pendengar

dapat mengerahui apa yang telah dibicarakan oleh pembicara. Dalam kalimat

penutup pembicarakan harus memberikan ikhtisar atas hal yang telah dibicarakan.

1.7 Gaya Berbicara

Gaya Berbicara merupakan cara atau model berbicara yang dapat menimbulkan daya

tarik para pendengar. Gaya berbicara yang dipergunakan bermacam-macam, tergantung

pada bentuk bahasa yang dipergunakan. Gaya berbicara dapat digolongkan sebagai

berikut :

1. Gaya berbicara dengan mempergunakan hubungan suara dan kata-kata atau biasa

disebut dengan gaya bahasa.

2. Dengan gerak air muka (wajah) disebut mimik.

3. Dengan gerak anggota badan disebut panto mimik.

4. Dengan gerak campuran (mimik dan panto mimik)