berapa gaji yang _harus_ saya minta_ __ loker.web

2
Loker.web.id Situs Penyedia informasi Lowongan Kerja dan Karir 2015 Home Create Resume Online Kategori Loker Cari Lowongan Kerja Pasang Lowongan Tips Loker Login Follow Loker On : Follow @lokerwebid Beranda > Tips > Berapa Gaji yang “Harus” Saya Minta? Berapa Gaji yang “Harus” Saya Minta? Bagian yang paling merepotkan dalam proses wawancara kerja adalah menjawab pertanyaan mengenai gaji yang diminta . Banyak orang merasa “serba salah”, menyebut angka yang terlalu rendah takut dianggap kualitas juga rendah, menyebut angka terlalu tinggi, khawatir perusahaan tidak mampu membayar sehingga menyebabkan yang bersangkutan tidak jadi diterima. Saran yang sering terdengar, sebutlah angka yang standar. Ini juga tak kalah ribetnya: yang standar itu seberapa? Belum lagi kesan yang muncul bahwa orang yang menjawab sesuai standar berarti tidak memahami keunggulan dirinya. Bukan Tabu Saat ini, negosiasi mengenai gaji tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian besar perusahaan, namun Anda diharapkan mengumpulkan informasi dulu agar dapat bernegosiasi dengan baik. Lakukan survei terlebih dahulu, sampai sejauh yang bisa Anda lakukan. Survei Cek ke teman atau teman dari teman yang mempunyai pekerjaan sejenis di perusahaan yang sejenis. Apabila Anda tidak bisa memperoleh data yang diinginkan, carilah informasi mengenai gaji dari pekerjaan lain yang satu level dalam tingkatan korporasinya, tapi di perusahaan sejenis, atau pekerjaan sejenis di perusahaan yang berbeda jenis atau skala. Tiga Faktor 31k Like

Upload: william

Post on 21-Feb-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gaji yang diminta

TRANSCRIPT

Page 1: Berapa Gaji Yang _Harus_ Saya Minta_ __ Loker.web

6/14/2015 Berapa Gaji yang "Harus" Saya Minta? :: Loker.web.id

http://www.loker.web.id/tips/berapa­gaji­yang­harus­saya­minta.html 1/6

Loker.web.idSitus Penyedia informasi Lowongan Kerja dan Karir 2015

HomeCreate Resume OnlineKategori LokerCari Lowongan KerjaPasang LowonganTips LokerLogin

Follow Loker On :          Follow @lokerwebid

Beranda > Tips > Berapa Gaji yang “Harus” Saya Minta?

Berapa Gaji yang “Harus” Saya Minta?

Bagian yang paling merepotkan dalam proses wawancara kerjaadalah menjawab pertanyaan mengenai gaji yang diminta. Banyakorang merasa “serba salah”, menyebut angka yang terlalu rendahtakut dianggap kualitas juga rendah, menyebut angka terlalutinggi, khawatir perusahaan tidak mampu membayar sehinggamenyebabkan yang bersangkutan tidak jadi diterima.

Saran yang sering terdengar, sebutlah angka yang standar. Ini jugatak kalah ribetnya: yang standar itu seberapa? Belum lagi kesanyang muncul bahwa orang yang menjawab sesuai standar berartitidak memahami keunggulan dirinya.

Bukan Tabu

Saat ini, negosiasi mengenai gaji tidak lagi dipandang tabu olehsebagian besar perusahaan, namun Anda diharapkanmengumpulkan informasi dulu agar dapat bernegosiasi dengan

baik. Lakukan survei terlebih dahulu, sampai sejauh yang bisa Anda lakukan.

Survei

Cek ke teman atau teman dari teman yang mempunyai pekerjaan sejenis di perusahaan yang sejenis.Apabila Anda tidak bisa memperoleh data yang diinginkan, carilah informasi mengenai gaji daripekerjaan lain yang satu level dalam tingkatan korporasinya, tapi di perusahaan sejenis, atau pekerjaansejenis di perusahaan yang berbeda jenis atau skala.

Tiga Faktor

31kLike

Page 2: Berapa Gaji Yang _Harus_ Saya Minta_ __ Loker.web

6/14/2015 Berapa Gaji yang "Harus" Saya Minta? :: Loker.web.id

http://www.loker.web.id/tips/berapa­gaji­yang­harus­saya­minta.html 2/6

Perlu diingat, pekerjaan sejenis di perusahaan sejenis juga belum tentu mewakili nilai (gaji) yang sama.Gaji ditentukan oleh 3 faktor: harga pekerjaannya, harga orang yang memegang jabatan atau pekerjaantersebut, dan harga pasar. Cari tahu juga, apakah gaji tersebut merupakan harga pekerjaannya sendiri atauharga pemegang jabatannya.

Tentukan BATNA Anda

Apa itu? Best Alternative to a Negotiated Agreement. Caranya:

Pertama, cek diri sendiri, apakah Anda pindah karena gaji, karir, ketenangan kerja, stabilitas atau hal lain.Kalau Anda pindah bukan karena alasan gaji, maka gaji tidak perlu terlalu difokuskan dalam negosiasi,yang berarti permintaan bisa berkisar dari 0­10% dari gaji sekarang. Seandainya gaji menjadi faktorpenting buat Anda dan menjadi motif Anda pindah kerja, maka Anda perlu kombinasi antara peningkatan10%­25% dari gaji sekarang dengan hasil survei Anda. Seandainya hasil survei Anda menemukan bahwastandar di luar sana jauh lebih besar, katakanlah 50% dari gaji Anda, bukan berarti Anda bisa langsungmengajukan angka. Dan, hasil survei yang lebih bisa dipakai adalah harga pekerjaan, bukan hargapemegang jabatannya.

Persepsi Perusahaan

Kedua, ingat selalu: persepsi perusahaan mengenai tingkat kemampuan Anda antara lain ditentukan olehseberapa tinggi gaji Anda sekarang. Jadi, mereka bisa saja melihat Anda sebagai seseorang yang sedangmencari “peruntungan” dengan meminta gaji lebih tinggi. Efektifnya adalah “win­win”: Anda bisamenentukan nilai tengah dari jangkauan 10%­50% (sekitar 30%­35%). Dan, inilah cara Andamenentukan BATNA: tentukan harga yang hendak Anda minta, tentukan bottom­line Anda apabilaterjadi negosiasi, dan stick to it. Artinya, Anda bisa dengan percaya diri meminta, dan berani walk awayapabila tidak sesuai dengan permitaan Anda.

Tips Lanjutan (1)

Jadi, “Berapa gaji yang Anda minta?” Rahasianya bukan pada angkanya, tapi kalimat yang membungkuspermintaan Anda tersebut. Misalnya, “Saya akan sangat senang apabila memperoleh gaji Rp…, tapiBapak/Ibu tentu sudah melihat CV saya dan mempunyai gambaran sendiri mengenai nilai yang bisa sayakontribusikan ke perusahaan ini, dan tentunya Bapak/Ibu yang tahu bagaimana kemampuan dan harapansaya bisa cocok dengan standar perusahaan ini, jadi saya akan sangat senang apabila bisa mendengar jugadari Bapak/Ibu, kira­kira berapa yang ditawarkan kepada saya.”

Tips Lanjutan (2)

Apabila pertanyaan tentang gaji ini muncul terlalu awal, ada baiknya Anda tidak langsung menjawab.Kalau ini terjadi, Anda justru mempunyai kesempatan lebih banyak untuk menunjukkan citra profesionalAnda! Katakanlah, misalnya, “Apabila Bapak/Ibu tidak berkeberatan, saya ingin tahu lebih jauh dulutentang peran dan tanggung jawab pekerjaan saya sebelum menjawab pertanyaan ini. Saya belummendapat atau merasakan gambaran utuhnya.”

Kesimpulan

Jadi: lakukan survei, tentukan BATNA, bungkus permintaan Anda dengan citra yang baik, danungkapkan pada saat yang tepat!

Sumber : portalhr.com