bentuk-bentuk penyediaan perumahan dan p

4
Chomeini Bayu Ibrahim (123.12.0009) Tugas Mata Kuliah Perumahan dan Pemukiman Menginventarisasi Bentuk-bentuk Penyediaan Perumahan dan Permukiman Serta Permasalahannya Pembangunan Perumahan Dan Permukiman Pembangunan di bidang yang berhubungan dengan tempat tinggal beserta sarana dan prasarananya memang perlu mendapatkan prioritas mengingat tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar (basic need) manusia. Sudah selayaknya apabila untuk pembangunan perumahan dan permukiman itu pemerintah mengeluarkan peraturan perundang-undangan tentang perumahan dan permukiman yang dimaksudkan untuk memberikan arahan (guide line) bagi pembangunan sektor perumahan dan permukiman. Salah satu landasan yang digunakan oleh pemerintah yang digunakan oleh pemerintah untuk meningkatkan peran kelembagaan dalam pembangunan perumahan dan permukiman adalah Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman. Undang-Undang ini menyebutkan bahwa perumahan berfungsi sebagai kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni., sedangkan pemukiman bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang

Upload: joko-wuryanto

Post on 31-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bentuk Penyediaan Perumahan

TRANSCRIPT

Page 1: Bentuk-bentuk Penyediaan Perumahan Dan P

Chomeini Bayu Ibrahim (123.12.0009)

Tugas Mata Kuliah Perumahan dan Pemukiman

Menginventarisasi Bentuk-bentuk Penyediaan Perumahan dan Permukiman

Serta Permasalahannya

Pembangunan Perumahan Dan Permukiman

Pembangunan di bidang yang berhubungan dengan tempat tinggal beserta sarana dan

prasarananya memang perlu mendapatkan prioritas mengingat tempat tinggal merupakan

salah satu kebutuhan dasar (basic need) manusia. Sudah selayaknya apabila untuk

pembangunan perumahan dan permukiman itu pemerintah mengeluarkan peraturan

perundang-undangan tentang perumahan dan permukiman yang dimaksudkan untuk

memberikan arahan (guide line) bagi pembangunan sektor perumahan dan permukiman.

Salah satu landasan yang digunakan oleh pemerintah yang digunakan oleh pemerintah

untuk meningkatkan peran kelembagaan dalam pembangunan perumahan dan permukiman

adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman. Undang-

Undang ini menyebutkan bahwa perumahan berfungsi sebagai kumpulan rumah sebagai

bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi prasarana,

sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni., sedangkan

pemukiman bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan

yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum serta mempunyai penunjang kegiatan

fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.

Apabila dilihat dari perkembangannya, proses pembangunan memang sangat dipengaruhi

oleh adanya landasan pembangunan yang kuat, pelaku pembangunan, serta modal dasar

pembangunan yang kuat pula, yaitu agama. Dalam lingkup pembangunan, masyarakat

merupakan pelaku utama pembangunan tersebut. Mengarahkan, membimbing, dan

menciptakan suasana yang menunjang pembangunan adalah kewajiban pemerintah.

Bentuk-Bentuk Penyediaan Perumahan dan Permukiman

1. Kasiba dan Lisiba BS

Page 2: Bentuk-bentuk Penyediaan Perumahan Dan P

2. Perumahan bagi MBR

3. Rusunawa ( Rumah Susun Sewa)

4. Rusunami (Rumah Susun Milik)

5. Perumahan Komersial

Kendala Pembangunan Penyediaan Perumahan Dan Permukiman

Pelaksanaan Pembangunan Perumahan Dan Permukiman tentu tidak lepas dari berbaga

kendala, yang antara lain dapat berupa:

1. Terbatasnya lahan yang tersedia

2. Rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat

3. Terbatasnya informasi

4. Terbatasnya kemampuan pemerintah daerah

Selain itu pembangunan Rusunawa dipandang mengalami kesulitan

menyediakantanah yang sesuai dengan peruntukannya. Pemerintah pusat selalu mendesak

pemerintah daerah untuk menyediakan tanah yang banyak untuk dibangun menara-menara

rusunawa yang proyeknya dijalankan oleh pemerintah pusat. Pemda-pemda akhirnya

kesulitan mendapatkan anggaran pengelolaan dari APBD karena bangunan rumah susun

dibiayai APBN. Aset nasional juga tidak diperkenankan untuk diserahkan ke daerah secara

seutuhnya. Akhirnya rumah susun tidak terkelola dengan baik. Pola kerjasama dengan

mencampur aset daerah dan nasional tidak bisa dilakukan begitu saja, Akhirnya program

rusunawa tidak memupuk sistem penyediaan perumahan umum dan semakin menjauhi

sasaran keluarga-keluarga Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR) di perkotaan sehingga

semakin jauh dari target pengurangan housing backlog.

Program Rusunami juga mengalami masalah, yaitu adanya anggapan kurangnya

dukungan pemerintah daerah dalam memberi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) maupun

penetapan harga maksimum. Masalah ini muncul sebenarnya akibat Pemerintah Daerah

memandang pengadaan rusunami belum berada di domain publik dan masih dipandang

sebagai perumahan komersial. Akibatnya, berbagai dukungan fasilitasi keringanan pajak dan

dukungan prasarana lebih dipandang memperlicin bisnis properti daripada mencapai

Page 3: Bentuk-bentuk Penyediaan Perumahan Dan P

kelompok sasaran kelas menengah bawah. Akhirnya program rusunami juga menghadapi

problem yang sama, yaitu salah sasaran.  

Sumber :

- Sasta, S dan E, Marlina. 2006

- http://bojhezjanur.blogspot.com/2012/02/kebijakan-pemerintah-tentang-

lingkungan.html

- http://people-s-housing-1.blogspot.com/

- http://www.slideshare.net/sandi_putra61/perkembangan-penyediaan-

psdpermukimanpenangananpermukimankumuhbangkim?from_action=save