perumahan rakyat dan penyediaan - … · web view... dan produktivitas kerja. di samping itu...

23
PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN AIR MINUM 511120

Upload: vuonglien

Post on 09-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAANAIR MINUM

511120

Page 2: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga
Page 3: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

B A B XVI

PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN AIR MINUM

A. PERUMAHAN RAKYAT

1. PendahuluanDalam Repelita II, masalah pembangunan perumahan men-

dapat perhatian yang lebih besar. Pembangunan perumahan rakyat merupakan usaha untuk memenuhi salah satu kebutuhan pokok penting bagi peningkatan kesejahteraan sosial, dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga kerja setempat yang kurang terlatih.

Usaha-usaha yang telah dirintis dalam Repelita I, dilan-jutkan dan ditingkatkan dalam Repelita II antara lain melalui pembentukan sarana-sarana kelembagaan untuk menyusun Ke-bijaksanaan Perumahan Nasional, dan mengatur sistim pem-biayaan perumahan rakyat.

Di kota-kota, kegiatan ditujukan untuk penyediaan tanah matang dan pembangunan rumah sederhana terutama bagi golongan berpendapatan rendah dan sedang. Selain dari pada itu kepada Pemerintah Daerah diberikan pula bantuan berupa pinjaman jangka panjang untuk melaksanakan perbaikan kampung.

Kecuali itu dikembangkan pula usaha mendapatkan bahan-bahan bangunan murah yang tersebar di propinsi-propinsi me-lalui peningkatan penelitian di laboratorium dan di lapangan.

Di desa-desa, kegiatan terutama ditujukan kepada penyu-luhan, bimbingan tehnik, perbaikan lingkungan desa, dan pe-mugaran rumah-rumah desa.

709

Page 4: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

Dalam permulaan tahun 1974/75 diusahakan pembentukan sarana-sarana kelembagaan dan pengadaan perlengkapan kerja yang diperlukan. Dalam pada itu mulai dilaksanakan pula usaha-usaha pembangunan perumahan rakyat secara terbatas, antara lain berupa pembelian/pembebasan tanah untuk penye-diaan tanah matang dan pembangunan rumah sederhana.

Kegiatan penelitian/pengembangan bangunan lokal dalam tahun 1974/75 dititik beratkan kepada penelitian dan pengo-lahan bahan pengisi ringan seperti perlit serta tanah liat yang dimekarkan sebagai bahan beton ringan. Selain dari pada itu dilanjutkan pula usaha pembangunan pabrik perintis bahan bangunan murah di Sukabumi dan pembangunan mesin beton cetak (brecast) di Jakarta.

Dalam tahun 1974/75, kegiatan pembangunan perumahan di desa, terutama dipusatkan kepada usaha-usaha penyuluhan, peningkatan ketrampilan dan pelaksanaan pemugaran peru-mahan, desa di beberapa daerah.

2. Pelaksanaan Kegiatan PembangunanKegiatan pembangunan perumahan dalam 2 tahun terakhir

pelaksanaan Repelita I, dititik beratkan kepada usaha-usaha perintisan dan persiapan pembangunan perumahan yang akan mulai dikembangkan dalam pelaksanaan Repelita II.

Dalam tahun 1973/74, perumusan dan persiapan pemben-tukan lembaga-lembaga penunjang pembangunan perumahan seperti yang disarankan dalam loka karya perumahan yang di-adakan di Jakarta dalam tahun 1972/73, telah dapat diselesai-kan. Kemudian dalam tahun 1974 dibentuk Badan Kebijaksa-naan Perumahan Nasional (BKPN) dan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (PERUMNAS). Sementa-ra itu telah ditentukan pula bahwa Bank Tabungan Negara berfungsi sebagai Bank Hipotik Perumahan (BHP).

Sejak terbentuknya BKPN telah dapat dirumuskan beberapa kebijaksanaan dalam pembangunan perumahan, antara lain: kebijaksanaan penanaman modal, kebijaksanaan pengada-

710

Page 5: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

an tanah, kebijaksanaan mengenai status tanah dan rumah-rumah yang akan dibangun oleh Perumnas. Mengenai status tanah direncanakan akan tetap berstatus tanah negara yang disewakan kepada penghuni rumah. Sedang rumah-rumah yang dibangun oleh Perumnas akan dijual dengan atau tanpa ban-tuan kredit hipotik atau disewakan kepada golongan masya-rakat berpendapatan rendah dan sedang.

Dalam tahun terakhir pelaksanaan Repelita I, sebelum Perumnas terbentuk, di DKI Jaya telah berhasil dibeli/dibebaskan tanah seluas 130 ha (di Mender) dan 140 ha (di Cengkareng) untuk lingkungan perumahan dan di Jawa Barat seluas 110 ha (di Depok).

Dalam tahun 1974/75 diusahakan untuk melaksanakan pembelian/pembebasan tanah seluas 140 ha di Cirebon, 4 ha di Bandung dan 5,7 ha di Semarang. Pelaksanaannya dilaku-kan oleh Perumnas dengan bantuan Pemerintah Daerah yang bersangkutan. Selain pembebasan tanah tersebut dalam tahun 1974/75 diusahakan pembangunan 120 unit rumah di Semarang yang diharapkan akan selesai sekitar bulan Agustus 1975.

Dalam tahun terakhir pelaksanaan Repelita I, melalui study pengembangan Jakarta telah dapat dirumuskan kebijak-sanaan untuk meningkatkan pelaksanaan perbaikan kampung di DKI Jaya. Dalam hubungan ini selama Repelita I telah di-lakukan perbaikan kampung berupa perbaikan lingkungan pemukiman melalui pembangunan prasarana seperti jalan, sa-luran air, MCK (mandi, cuci dan kakus) umum, fasilitas air minum, Puskesmas, sekolah, dan lain-lain. Kegiatan tersebut meliputi daerah perkampungan seluas 2.386 ha yang memberi-kan pelayanan kepada 1.200.000 orang penduduk. Sementara itu dalam tahun pertama Repelita II (1974/75) telah dilanjutkan kegiatan perbaikan kampung di DKI Jaya yang me1iputi daerah seluas 930 ha dan mencakup 425.000 orang penduduk.

Penelitian laboratorium bahan bangunan lokal dan kon-struksi bangunan yang dapat dilaksanakan oleh tenaga-tenaga setempat, dalam 2 tahun terakhir Repelita I terus dilanjutkan

711

Page 6: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

dan ditingkatkan melalui penelitian di lapangan, pembangunan rumah-rumah contoh, pembangunan pabrik perintis bahan ba-ngunan murah, dan penelitian kemungkinan pembangunan flat dengan sistim beton cetak sebagai rumah tinggal di kota-kota.

Selama Repelita I telah dibangun sejumlah contoh peru-mahan murah yang tersebar di kota-kota Jakarta, Bandung, Karawang, Semarang, Klaten, Yogyakarta, Surabaya, Jember, dan Samarinda. Dengan dibentuknya BKPN dan Perumnas dalam tahun. 1974, maka dalam Repelita II pembangunan peru-mahan murah selanjutnya akan ditangani oleh Perumnas.

Sementara itu dalam tahun 1973 dan 1974 telah dikeluar-kan peraturan-peraturan tentang pengelolaan proyek contoh perumahan murah serta syarat-syarat beli-sewa contoh rumah murah.

Di samping penelitian mengenai bahan bangunan lokal dan konstruksi bangunan, baik di laboratorium maupun di lapangan, dalam tahun 1972/73 dan 1973/1974 telah mulai dirintis pe-ngembangan produksi bahan bangunan yang bermutu dan murah. Dalam hubungan ini maka di Semarang didirikan unit produksi bataco, di Jakarta unit pengeringan kayu dan unit konstruksi papan paku, dan di Surabaya unit pembuatan batu cetak, unit pengeringan ,dan pengawetan kayu. Dalam tahun 1974/75, dilanjutkan dengan pembangunan unit pengeringan dan pengawetan kayu di Jawa Barat, pembangunan unit pemba-karan kapur, pengeringan kayu dan unit pengerjaan kayu/ bambu di Jawa Tengah, serta unit pembakaran kapur dan pengeringan kayu di Bali. Di samping itu juga sedang diper-siapkan pembangunan pabrik perintis (pilot plant) pengolahan bahan pengisi ringan seperti perlit sebagai bahan bangunan perumahan di Jawa Barat.

Dalam tahun 1972/73, telah mulai dibangun pabrik particle board di Cibadak (Sukabumi) yang dapat menghasilkan papan buatan (particle board) 3.000 ton/sehari, atau 5.000 rumah prefab/setahun. Pabrik particle ini diharapkan selesai dalam tahun 1975/76.

712

Page 7: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

Kegiatan penelitian dalam tahun 1973/74, juga diarahkan kepada kemungkinan pembangunan flat sebagai perumahan rakyat di kota-kota. Dalam hubungan ini telah dibangun de-ngan sistim biasa 12 unit flat masing-masing seluas 48 m2 di Jakarta. Pembangunan ini merupakan persiapan ke arah pem-bangunan sistim beton cetak dalam percobaan pembangunan secara besar-besaran. Pembangunan mesin beton cetak ini di-harapkan akan dapat diselesaikan dalam tahun 1975/76.

Kegiatan pembangunan perumahan di daerah pedesaan da-lam 2 tahun terakhir pelaksanaan Repelita I diarahkan kepada usaha-usaha peningkatan ketrampilan dan kesadaran masya-rakat untuk melaksanakan pemugaran perumahan desa. Usaha-usaha ini meliputi penyuluhan, penyelenggaraan pameran-pa-meran tehnik, penyebar luasan publikasi-publikasi, penye-lenggaraan penataran, dan pembangunan contoh pemugaran perumahan desa yang tersebar di berbagai propinsi.

Selanjutnya dalam tahun 1974/75 telah dilaksanakan kur-sus dan latihan Bimbingan Tehnik Pembinaan Pemugaran Pe-rumahan Desa sebagai berikut :a. tingkat nasional di Jakarta yang diikuti oleh 40 orang pe-

serta dari seluruh propinsi ;b. tingkat daerah di Surabaya yang diikuti oleh 40 orang

peserta dari kabupaten-kabupaten di Jawa Timur ;c. tingkat daerah di Medan yang diikuti oleh 34 peserta dari

kabupaten-kabupaten di Propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau;

d. tingkat daerah di Banjarmasin yang diikuti oleh 30 orang peserta dari kabupaten-kabupaten di Propinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur;

e. tingkat daerah di Ujung Pandang yang diikuti oleh 40 orang peserta dari kabupaten-kabupaten di Propinsi Sula-wesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.Di samping itu sedang dilaksanakan pula Pemugaran

Perumahan Desa di Desa Pakem (Purworedjo) yang meliputi

713

Page 8: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

pembangunan contoh rumah desa 2 buah, pemugaran peru-mahan desa 40 buah, dan perbaikan jalan lingkungan. Di desa Sigaluh (Banjarnegara) meliputi pembangunan contoh rumah desa 2 buah, pemugaran perumahan desa 45 buah, pemba-ngunan, kamar mandi/kakus umum 8 unit. Di Desa Pulo Gading (Brebes) meliputi perbaikan jalan lingkungan dan pembangunan tempat cuci/kakus umum 5 unit. Di Desa Nusukan (Surakarta) meliputi pembangunan contoh rumah desa 1 buah, pemugaran perumahan desa 12 buah, perbaikan jalan lingkungan dan pembangunan sumur/kakus umum 1 unit. Di Desa Sidoagung (Sleman) meliputi pembangunan contoh rumah desa 2 buah, pemugaran perumahan desa 45 buah, pembangunan kamar mandi/kakus umum 3 unit.

Dalam usaha menyebarluaskan penerangan tehnis di bidang pembangunan perumahan, dalam tahun 1972/73 dan 1973/74 telah didirikan 9 (sembilan) Pusat Informasi Tehnik Pembangunan di kota-kota Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Banjarmasin, Semarang, Surabaya dan Ujung Pandang. Di samping pembinaan kesembilan Pusat Informasi Tehnik Pembangunan tersebut, dalam tahun 1974/75 juga telah selesai dipersiapkan pendirian 4 (empat) Pusat Infor-masi Tehnik Pembangunan di Kota Padang, Palembang, Manado dan Ambon.

B. AIR MINUM DAN AIR LIMBAH

1. PendahuluanDalam Repelita II, masalah penyediaan air minum ter-

utama peningkatan kapasitas produksi, perbaikan dan per-luasan distribusi sampai sambungan ke rumah-rumah menda-pat perhatian yang lebih besar. Direncanakan peningkatan penyediaan air minum sebesar 12.000 liter/detik, di samping penyelesaian sasaran Repelita I yang masih belum terpenuhi sebesar 1.775,5 liter/detik. Dengan demikian diharapkan pada akhir Repelita II kapasitas produksi air minum di kota-kota

714

Page 9: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

meningkat menjadi 29.000 liter/detik sehingga penyediaan air minum di kota-kota meningkat dari 55,6 liter/orang/hari pada akhir Repelita I menjadi 86,4 liter/orang/hari pada akhir Repelita II.

Usaha peningkatan penyediaan air minum tersebut dise-barkan secara lebih merata yaitu : 4.000 liter/detik di 2 kota Metropolitan, 2.000 filter/detik di 3 kota besar, 5.000 liter/ detik di 60 kota sedang dan 1.000 liter/detik di 40 kota kecil.

Dalam Repelita II, mulai dilaksanakan kebijaksanaan baru dalam lapangan pembiayaan pembangunan proyek-proyek air minum, yakni pembiayaan dengan sistim pinjaman jangka panjang mengantikan pembiayaan sistim subsidi yang digu-nakan dalam Repelita I.

Kegiatan penyediaan air minum dalam tahun 1974/75, meliputi usaha-usaha peningkatan kapasitas produksi sebesar 800 liter/detik, perbaikan/perluasan jaringan distribusi, pelak-sanaan studi untuk penyusunan rencana induk dan gambar rencana tehnik, serta pembentukan perusahaan air minum. yang sehat.

Sementara itu dalam hal kegiatan pembuangan air limbah masih terbatas kepada pemberian bantuan tehnis bagi Peme-rintah Daerah berupa studi dan penyusunan rencana induk serta pembangunan fisik secara terbatas berupa percontohan.

Dalam hubungan ini diadakan studi dan perencanaan pem-buangan air limbah untuk kota-kota Bandung, Ujung Pandang, Medan dan Pontianak, studi pembangunan sampah di Jakarta, dan pembangunan pembuangan air limbah di Surakarta.

2. Pelaksanaan Kegiatan PembangunanDalam tahun 1972/73 telah dapat dicapai pertambahan

kapasitas produksi air minum sebesar 3.134 liter/detik dan dalam tahun 1973/74 sebesar 597,5 liter/detik. Pertambahan produksi air minum selama Repelita I adalah 6.222,5 liter/detik atau 77,8% dari sasaran yang direncanakan yaitu 8.000 liter/

715

Page 10: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

detik. Masalah-masalah utama yang dihadapi selama Repelita I antara lain meliputi persoalan sambungan jaringan distribusi sampai ke rumah-rumah, pengaruh kenaikan harga serta adanya bencana alam di beberapa tempat.

Pelaksanaan pembangunan penyediaan air minum dalam tahun 1974/75 tersebar di 57 kota (Tabel XVI - 1). Proyek-proyek tersebut pada umumnya mulai dikerjakan sejak Repe-lita I, kecuali proyek di kota-kota Sumedang, Probolinggo, Lho- Seumawe, Tapak Tuan, Kisaran, Payakumbuh, Baturaja, Sin-tang dan Toli-toli yang baru dimulai dalam tahun 1974/75.

Peningkatan kapasitas produksi dalam 1974/75 sebesar 230 liter/detik atau 1,5% dari kapasitas produksi air minum pada akhir Repelita I. Sebagaimana nampak pada Grafik XVI - 1 bahwa secara keseluruhan penyediaan air minum sejak Re-pelita I sampai dengan tahun 1974/75 telah mengalami pening-katan-peningkatan.

Peningkatan produksi air minum di beberapa kota dalam tahun 1974/75 disertai pula dengan usaha perbaikan dan per-luasan jaringan distribusi serta menambah jumlah sambungan ke rumah-rumah. Perbaikan jaringan distribusi selain dilaku-kan melalui penggantian pipa-pipa lama dengan pipa baru, juga dilaksanakan dengan sistim proses pengurasan dan penambalan pipa dengan semen (tate process). Dengan sistim ini telah dapat diperbaiki jaringan distribusi di Yogyakarta, Surakarta dan Semarang dengan panjang keseluruhan 50 Km.

Sebagai persiapan bagi pelaksanaan kegiatan peningkatan penyediaan air minum untuk kota-kota sejak tahun 1974/75 telah dimulai studi dan penyusunan rencana induk untuk 44 kota, penyusunan gambar pra-rencana tehnis pada 14 kota, dan penyusunan rencana terperinci tehnis pada 8 kota lainnya.

Studi penyusunan rencana induk penyediaan air minum di 7 kota yaitu Cirebon, Yogyakarta, Purwokerto, Malang, Banyu-wangi, Samarinda dan Jambi yang telah selesai dalam tahun terakhir Repelita I, menunjukkan perlunya perbaikan dan pe-

716

Page 11: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

nyempurnaan organisasi dan pengelolaan air minum di kota-kota, dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan baru pembia-yaan proyek-proyek air minum. Dalam tahun 1974/75, sebagai langkah pertama kearah perbaikan dan penyempurnaan penge-lolaan air minum, diselenggarakan penataran pelaksana-pelak-sana tingkat menengah dan atas dalam bidang pengelolaan air minum. Di samping itu telah dilakukan pula perubahan status pengelolaan air minum di daerah-daerah dari bentuk dinas/ jawatan (atau lain-lainnya) menjadi Perusahaan Daerah. Dalam hubungan ini sudah terbentuk 12 Perusahaan Daerah untuk pe-ngelolaan air minum yaitu di kota Padang, Jambi, Tanjung Karang, Bandung, Sukabumi, Cirebon, Yogyakarta, Purwokerto, Malang, Banyuwangi, Samarinda dan Ujung Pandang. Sedang-kan untuk kota-kota Manado dan Banjarmasin masih dalam taraf persiapan.

Kebijaksanaan baru dalam sistim pembiayaan proyek-proyek air minum yang telah dipersiapkan dalam tahun 1974/ 75 akan dilaksanakan dalam tahun 1975/76 untuk pembangun-an proyek-proyek air minum di kota-kota Jambi, Purwokerto, Malang, Banyuwangi dan Samarinda. Pelaksanaan sistim pembiayaan yang baru tersebut terus akan diperluas ke kota-kota lainnya selama masa Repelita II.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut di atas, dalam tahun 1974/75 telah diadakan pula penelitian-penelitian dalam rangka menemukan sistim pengelolaan air minum yang lebih sesuai dengan keadaan setempat.

Untuk menyempurnakan pembuangan air limbah dan sam-pah di kota-kota, dalam tahun 1974/75, telah dipersiapkan studi penyusunan rencana pembuangan air limbah untuk kota-kota Bandung, Medan, Ujung Pandang dan Pontianak, dan studi pembuangan sampah di Jakarta. Di samping itu telah pula di-mulai pembangunan pembuangan air limbah di Surakarta dan telah diselesaikan pembangunan percontohan pembuangan air limbah di Sibolga.

717

Page 12: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

TABEL XVI -- 1PENAMBAHAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR MINUM,

1972/73 - 1974/75(liter/detik)

No. Lokasi Proyek Air Minum

Keadaan 1971/72

Tambahan Produksi Keadaan 1971/72

s/d 1974/75 1972/73 11973/74 11974/75

1. Banda Aceh 25 - - - 252. Langsa 5 7.5 7.5 - 203. Sigli 5 10 - - 154. Lho' Seumawe 0 - - - 05. Tapak Than 2 - - - 26. Medan 850 - - - 8507. Sibolga 15 50 - - 658. Kisaran 4 - - - 49. Padang 267 - - - 267

10. Payakumbuh 0 - - - 011. Jambi 8 - 3 18 2912. Palembang 530 - - - 53013. Baturaja 0 - - - 014. Bengkulu 9 21 - - 3015. Jakarta 3.300 2.000 - - 5.30016. Bogor 60 100 60 - 22017. Karawang 2,3 - - 100 102,318. Sukabumi 30 100 - - 13019. Cianjur 10 42 - - 5220. Serang 22,5 - - - 22.521. Garut 25 - 60 - 8522. Cirebon 95 - - 15 11023. Bandung 1.000 - - 20 1.02024. Tangerang 3 - - - 825. Sumedang 0 - - - 026. Surakarta 150 - - - 15027. Semarang 800 - - - 80028. Magelang 50 - 100 - 15029. Purwokerto 50 60 - -

9030. Boyolali 10 25 - - 3531. Demak 0 - - 30 30

32. Tawangmangu 0 - - 20 2033. Yogyakarta 250 50 50 17 36734. Malang 259 - - - 259

718

Page 13: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

No. Lokasi Proyek Air Minum

Keadaan 1971/72

Tambahan Produksi Keadaan 1971/72

s/d 1974/75 1972/73 11973/74 11974/75

35. Pasuruan 46 14 — — 6036. Banyuwangi 110 — — — 11037. Madiun 48 42 — — 9038. Sumenep 11 — 39 — 5039. Sampang 10 — — — 2040. Pamekasan 20 — — 10 2041. Probolinggo 15 — — — 1542. Surabaya 1.570 — — — 1.57043. Denpasar 12 — 40 — 5244. Pontianak 110 — — — 11045. Sintang 8 — — — 846. Banjarmasin 155 120 — — 27547. Palangka Raya 5 5 — — 1048. Samarinda 10 50 — — 6049. Ujung Pandang 200 — — — 20050. Kendari 14 — — — 1451. Toli-Toli 0 — — — 052. Tondano 10 — 10 — 2053. Mataram 2 — 50 — 5254. Kupang 10 — 55 — 6555. Maumere 2 — 8 — 1056. Ambon 25 50 — — 7557. Tual 0 — — — 058. Kota-kota lain 1.281,2 397,5 115 — 1.783,

7

J u m l a h: 11.491 3.134 597,5 230 15.452,5

719

Page 14: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga
Page 15: PERUMAHAN RAKYAT DAN PENYEDIAAN - … · Web view... dan produktivitas kerja. Di samping itu pembangunan perumahan berarti pula membuka kesempatan kerja yang dapat memanfaatkan tenaga-tenaga

GRAFIK XVI - 1KAPASITAS PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA,

1972/73 - 1974/75

1972/1973 1973/1974 1974/1775

720