ditjenpp puprperumahan.pu.go.id/ditpnp/assets/uploads/maisona/maisona1.pdf · volume 01 - tahun i -...
TRANSCRIPT
1
MEDIA INFORMASI & KOMUNIKASI PENYEDIAAN PERUMAHANMAISONA
SYARIF BURHANUDDIN
LUKMAN HAKIM:Demi Memenuhi Kebutuhan Perumahan Rakyat
TEKNOLOGIRumah Sederhana Tahan Gempa
Volume 01 - Tahun I - Oktober 2016D
itje
n P
en
ye
dia
an
Pe
rum
ah
an
PU
PR
@
pp
_p
up
r
D
ITJE
NP
P_
PU
PR
TARGETSATU JUTA
RUMAH
KABAR SNVT
Dua Perumahan Gratis bagi MBR di Raja Ampat
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Edisi 01 TH I [2016] 1MAISONA
“Kerja…kerja…kerja,” seruan yang dilontarkan Presiden
Joko Widodo (Jokowi) ini menjadi landasan semangat
bagi kami di Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyediaan
Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pe
rumahan Rakyat (PUPR). Salah satu bentuk nyata kerja tersebut adalah
penerbitan majalah MAISONA.
Nama MAISONA kami pilih tentu bukan asal memilih. Memanfaatkan
sejumlah media, termasuk jejaring sosial whatsapp (WA), kami me
nampung usulan dan masukan serta berdiskusi. Dengan semangat
de mokrasi, pertemuan rutin pun kami lakukan. Ha sil nya? Dari sekian
ba nyak usulan, termasuk hasil konsultasi dengan pim pinan tertinggi
di Kementerian PUPR, terpilih dan disetujui MAISONA sebagai nama
majalah ini.
MAISONA berasal dari kata yang dalam bahasa Perancis berarti rumah.
maisonette yang berarti hunian atau gaya bangunan bertingkat di lahan
sempit. Kami mengadopsi nama tersebut menjadi MAISONA. Nama ini
kami fikir sangat cocok dan mewakili semangat kerja utama Direktorat
Jenderal Penyedian Perumahan. Dengan penerbitan majalah ini, kami
ber ha rap, kegiatan dan kinerja Ditjen Penyediaan Perumahan tidak ber
henti di tumpukan kertas laporan, namun bisa menjadi bahan bacaan
yang ber manfaat bagi publik.
Kritik dan masukan Anda sangat kami harap, guna mendorong kami
untuk terus melakukan perbaikan dalam semangat “kerja...kerja....ker
ja” demi kemajuan kinerja Ditjen Penyediaan Perumahan secara khu
sus dan Kementerian PUPR secara umum. Mohon doa dan restu dari
se mua pihak, agar kami bisa langgeng menerbitkan majalah MAISONA.
Se moga bermanfaat. l
Salam Redaksi
SALAM KENAL DARI MAISONA
Pelindung Syarif Burhanuddin
Dewan RedaksiLukman Hakim (Ketua)Hardi SimamoraKuswardonoChrist Robert MarbunRaden Johny FajarIrma Yanti
Pemimpin RedaksiSumantri
Redaktur PelaksanaDedy Permadi (Ketua)Suharlin (Wakil)
RedaksiRistyan Mega Putra (Koor.)Melisa EmeraldinaZunilam Fifaliyana SrikandiJunaidi
Sekretaris RedaksiZunilam Fifaliyana Srikandi
FotograferRicky Defrimon (Koor.)
Diterbitkan OlehDitjen Penyediaan PerumahanKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Alamat RedaksiGedung G, Lt.8Ditjen Penyediaan Perumahan Jl. Pattimura No. 20Kebayoran BaruJakarta Selatan 11210
Email: [email protected]
[ DAPUR REDAKSI ]
MEDIA INFORMASI & KOMUNIKASI PENYEDIAAN PERUMAHANMAISONA
2 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
01 DAPUR REDAKSI SALAM KENAL DARI MAISONA
03 SERAMBI RUMAH DAN KOTA BERKELANJUTAN
04 JENDELA OPINI LUKMAN HAKIM: DEMI MEMENUHI KEBUTUHAN PERUMAHAN RAKYAT
06 RUANG UTAMA PROGRAM SATU JUTA RUMAH LAMPAUI TARGET 10 JALAN NGEBUT PROGRAM SATU JUTA RUMAH 16 GROUNDBREAKING DI BERBAGAI PELOSOK NEGERI
22 KATA MEREKA PROGRAM SATU JUTA RUMAH
24 TEKNOLOGI MEMBANGUN RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPA
28 BERANDA
38 TAMU MOHAMMAD YUSUF ASY’ARI: SANG PENCETUS HARI PERUMAHAN
42 KABAR SNVT DUA PERUMAHAN GRATIS BAGI MBR DI RAJA AMPAT
48 INTERMEZZO AYLA DEWI A. ALDJUFRIE 49 SUHARLIN, S.SOS., M.SI MENSYUKURI PENGHARGAAN 30 TAHUN JADI PNS
50 ALBUM 52 TIPS CARA NYAMAN DAN AMAN TINGGAL DI RUMAH SUSUN
BINGKAI FOTO
06
44
26
18
[ DAFTAR ISI ]
WAWANCARA SYARIF BURHANUDDIN
JELAJAH RAJA AMPAT
Edisi 01 TH I [2016] 3MAISONA
[ SERAMBI ]
Housing At The Centre atau “Pe ru
mah an Peng gerak Kota Ber ke lan
jut an” adalah te ma utama pe ringat
an Hari Ha bitat Dunia (HHD) 2016.
Tahun ini, HHD yang di peringati
seluruh dunia itu, jatuh di tanggal 3 Okto ber 2016.
Terkait dengan HHD tahun 2016 ini, Men te ri
Pe kerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ba suki
Ha dimuljono, menyatakan pentingnya re gu lasi
me lalui planning dan financing sebagai langkah
untuk mengatasi masalah perumahan terkait te
rus meningkatnya urbanisasi, sehingga bisa men
ja di penggerak pembangunan perkotaan.
Karena lebih dari 50% penduduk kita tinggal
di perkotaan, untuk itu perlu perencanaan pe me
nuh an perumahan, khususnya di daerah per ko
ta an, sehingga urbanisasi tidak lagi men jadi ma
salah, namun justru bisa dijadikan se ba gai peng
gerak pembangunan, ujar Basuki Ha di mul jono.
Tentu diperlukan upaya penyediaan rumah
yang layak huni, sehingga perumahan bisa ikut
me ng gerakkan kotakota yang ada di Indonesia
men jadi kota yang nyaman dan memiliki fungsi
yang berkelanjutan bagi peningkatan kualitas
hidup masyarakatnya. Pemenuhan kebutuhan
pe ru mah an, terutama bagi masyarakat ber peng
ha silan rendah, memang menjadi prioritas pe
merintah.
Pemerintah terus berupaya mengantisipasi
ada nya peningkatan kebutuhan rumah dengan
me laksanakan Program Satu Juta Rumah. Mes
kipun de mikian, pemerintah daerah (pemda) se
bagai pihak yang mengetahui secara pasti jumlah
ke butuhan rumah masyarakatnya ha rus mem
berikan perhatian, khususnya untuk mengan ti si
pasi timbulnya kawasankawasan ku muh akibat
tidak tersedianya hunian yang layak.
Urbanisasi diperkirakan meningkat sekitar
3,5% per tahun. Permintaan rumah semakin ting
gi, sedangkan lahan atau tanah yang tersedia
tidak ber tambah. Nah, jangan sampai pemda ti
dak mengan tisipasi hal ini, jika tidak ingin timbul
ka wasan kumuh karena tidak tersedianya rumah
yang layak bagi masyarakatnya.
Program perumahan layak huni melalui Pro
gram Satu Juta Rumah dilaksanakan agar rumah
bi sa menjadi pusat kehidupan masyarakat untuk
me ning katkan kualitas hidup. Rumah sebagai
ke butuhan dasar manusia dan pusat kehidupan
mas yarakat diharapkan juga mampu menjadi
tem pat pembinaan keluarga.
Salah satu upaya pemerintah untuk men do
rong perumahan yang layak di daerah perkotaan
ada lah dengan memaksimalkan pembangunan
hu ni an ke arah vertikal. Semakin minimnya la
han yang ada secara tidak langsung juga akan
me mak sa masyarakat untuk tinggal di hunian
vertikal.
Sementara itu, pemerintah memiliki pen de
kat an penyediaan perumahan dari dua sisi, yak ni
sisi formal dan swadaya. Berdasarkan data yang
ada saat ini, ternyata masyarakat yang mem ba
ngun rumah secara swadaya lebih banyak di
ban dingkan dengan mereka yang memiliki ru
mah d a ri sisi formal atau dari pengembang pe
ru mahan. Ka rena itu, dengan Program Sa tu Juta
R u mah, di ha rap kan masyarakat bisa memiliki
ru mah yang layak huni. l
Pelindung
RUMAH DAN KOTA BERKELANJUTAN
4 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
[ JENDELA OPINI ]
Demi Memenuhi Kebutuhan
Perumahan Rakyat
Meningkatnya ke sen jang an pendapatan yang di tun ju kkan dalam gini rasio pada da sa war sa terakhir yang cenderung semakin me ningkat. Hal ini menyebabkan ter jadinya penurunan daya beli MBR.
Lukman HakimSekretaris Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan
Pemerintah pada Hari
Pe ru mah an Nasional
(Har pe nas) 25 Agustus
2016 mem berikan ke
ju t an ka do istimewa,
dengan me ner bitkan
Pa ket Ke bi jak an Eko nomi XIII (Paket
13). Ke bi jak an ini bertujuan untuk
per ce pat an pen ye diaan perumahan
ba gi mas ya ra kat ber penghasilan
ren dah (MBR) mendapatkan hunian
yang la yak, dan dengan harga yang
le bih ter jangkau. Hal itu, sesuai
dengan ama nah Nawacita butir ke
dua, yak ni Pe me rintah tidak absen
de ngan mem ba ngun tata kelola pe
me rintahan yang ber sih, efek tif, de
mo kratis, dan ter per caya. Ser ta Na
wa cita kelima, yak ni me ning katkan
kua litas hidup ma nu sia Indonesia.
De regulasi dari Paket 13, di la ku
kan me la lui serangkaian pen ye der
ha na an pe raturan, pe mang kas an,
peng ga bung an proses pe ri zinan,
ser ta per ce patan waktu dan pe nu
ru nan biaya bagi pembangunan
pe ru mahan rak yat, dengan luas
lah an tidak lebih da ri 5 hektar da
lam 1 hamparan. Paket 13 ini, me
ru pakan tindak lanjut dari Ins truk si
Pre siden RI Nomor 3 Tahun 2016
ten tang Pen ye derhanaan Pe ri zin
an Pembangunan Perumahan. Isi
nya, Pre siden menginstruksikan,
an ta ra lain kepada Menteri Pe ker
ja an U mum dan Perumahan Rak yat
(PUPR) untuk melakukan pe nye der
ha na an ke bijakan, per sya ra t an dan
pro ses pe ner bit an IMB pem ba ngu
n an pe ru mah an, ser ta ke pada Men
teri Agra ria dan Ta ta Ruang atau
Ke pala Ba dan Per ta nah an Nasional
untuk me la ku kan pe nye der hanaan
ke bijakan, per sya rat an dan pro ses
pe ner bitan Izin Pe man fa atan Ruang
dan Izin Lokasi untuk pem bangunan
pe rumahan.
Paket 13 ini merupakan te ro bos
an da lam rangka percepatan pe me
nuh an Program Satu Juta ru mah
untuk me nurunkan backlog pe ru
mah an. Mes kipun berdasarkan data
BPS bahwa backlog telah tu run dari
13,5 juta pada tahun 2010 men jadi
Edisi 01 TH I [2016] 5MAISONA
11,4 juta pa da tahun 2014. Namun
angka backlog tahun 2014 tersebut
masih re latif tinggi di ban dingkan
dengan Ren cana Program Jang
ka Menengah Na sional (RPJMN)
Tahun 20152019 yang me nga
ma nat kan pada tahun 2019 angka
backlog ditargetkan men jadi 6,8 ju
ta. Target tersebut semakin berat
meng ingat setiap tahun terjadi pe
nam bahan lebih dari 800.000 ke
luarga baru dan masih tingginya
ru mah tidak layak huni sebesar 2,51
juta pada April 2016.
Upaya menurunkan backlog pe
ru mahan tersebut kenyataannya
ma sih ter kendala berbagai per ma
salah an klasik antara lain, pertama:
proses perizinan yang rumit dan
ti dak transparan, waktu yang lama
dengan biaya yang mahal, serta
ada nya kebijakan daerah yang salah
dengan mem perlakukan proses dan
tarif pe ri zinan yang sama an ta ra
pem bangun an perumahan umum
dengan perumahan ko mer sial. Ke
dua: ketersediaan tanah yang se
ma kin langka dan mahal, ke tia daan
du kung an prasarana, sa ra na, dan
uti litas umum, serta le mah nya pe
ngen dalian harga tanah ka rena
tidak ada nya instrumen pengen da
li an harga. Ketiga semakin me ning
kat nya ke sen jang an pendapatan
yang di tun ju kkan dalam gini rasio
pa da da sa war sa terakhir yang cen
de rung semakin me ningkat. Hal ini
menyebabkan ter jadinya pe nu run
an daya beli MBR.
Nah, melalui Paket 13 ini, se lu ruh
ta hapan proses ad mi nis tra si per ta
nah an tersebut di pang kas menjadi
hi tung an hari saja. Je las, Paket 13
ini merupakan langkah stra tegis
untuk menghancurkan ken dala
dan permasalahan yang selama ini
menghambat perkembangan pa da
sisi pasokan. l
Paket 13 ini, merupakan
terobosan da lam rangka percepatan
pemenuhan Program Satu Juta
Rumah untuk me nurunkan
backlog perumahan.
MAI
SONA
/ RIC
KY D
EFRI
MON
[ RUANG UTAMA ]
6 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
PROGRAM SATU JUTA RUMAH LAMPAUI TARGET
Program Satu Juta Rumah berjalan melampaui target, capaiannya lebih baik dibanding tahun lalu. Untuk meningkatkan pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pemerintah terus
mendorong pengembang melaksanakan hunian berimbang.
Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Menteri Kabinet Kerja mencanangkan Program Satu Juta Rumah di kota Ungaran, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
BIRO
KOM
UNIK
ASI P
UBLI
K
Edisi 01 TH I [2016] 7MAISONA
pa da 2016 ini be rangsur pulih. Ka
rena itu, realisasi hingga Agus tus
2016 ini, ungkap Syarif, se be nar
nya di lapangan bisa lebih be sar.
Berdasarkan laporan dari BTN,
pe nyaluran KPR FLPP jauh le bih
besar dari data yang ada di Ke
men terian PUPR yakni sebanyak
35.259 unit dengan nilai Rp 3,7 tri
li un. Dan untuk KPR non subsidi
sebanyak 12.123 unit dengan nilai
Rp 3,3 triliun sehingga total 47.382
unit senilai Rp 7,088 triliun. “Ini ba
ru dari BTN belum dari bank lain
se hingga bila dibandingkan dari ta
hun lalu kondisi ini jauh lebih ma
ju,” katanya.
Masyarakat yang ingin ta hu
lebih banyak mengenai Pro gram
Satu Juta rumah dapat meng akses
web site sejutarumah.id atau website
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada pencanangan Program Satu Juta Rumah.
Langkah Direktorat Jen
de ral (Ditjen) Pen ye
dia an Pe ru ma han Ke
men te rian Pe ker ja an
U mum dan P eru ma h
an Rak yat (PUPR) tam pak se ma kin
bersemangat meng ga rap Pro gram
Satu Juta Rumah yang di ca nang kan
Pre si den Joko Widodo (Jokowi) pada
ta hun 2015 l. Terlihat dari ca paian
tar get program ter sebut. “Sampai
ming gu ketiga bu lan Agustus, sudah
ter bangun 34.155 unit rumah baru.
Yang melalui KPR FLPP 14.658 unit
dan 7.531 unit melalui pengembang
dan pembiayaan lainnya. T otal ru
mah baru 22.189 unit untuk MBR.
NonMBR 11.966 unit lewat KPR
ko mersial, pengembang, atau pun
masyarakat,” tutur Direktur Jen
deral (Dirjen) Penyediaan Pe ru
mah an Kementerian PUPR, Syarif
Bur ha nuddin.
Tahun lalu, karena baru menga
wa li Program Satu Juta Rumah pa
da triwulan kedua, realisasi pen ca
pai an program sebanyak 700.144
unit, terdiri dari 627.454 unit pem
bangunan rumah baru dan 72.690
unit pe ning katan kualitas rumah
atau rumah swadaya. Realisasi ter
se but belum mencapai 1 juta unit.
Me nurut Syarif, ken dala utama di
ta hun lalu adalah kondisi daya be
li mas yarakat. Meskipun pasar me
nengah ke bawah tidak ter pengaruh
kondisi ekonomi. Itu bisa dilihat
da ta ta hun 2015, pemanfaatan
KPR FLPP sebanyak 125 ri bu lebih
banyak bila dibandingkan 2014
yang hanya 72 ribu unit. “Yang me
nurun adalah pasar menengah ke
atas karena memang mereka mem
beli dalam rangka inves tasi bukan
kebutuhan,” ujarnya.
Kondisi daya beli masyarakat
Ditjen Penyediaan Pe ru mah an yaitu
perumahan.pu.go.id. “Di website
itu terdapat informasi me ngenai lo
kasi, harga, pengem bang, dan je nis
rumah. Me mang ka mi sadari ba gi
MBR agak sulit untuk dapat meng
akses internet sehingga kami akan
la kukan sosialisasi dalam bentuk
lain untuk lebih menjangkau mas
ya rakat MBR,” imbau Syarif.
UPAYA MENGURANGI BACKLOG
Angka satu juta, yang menjadi
tar get Program Satu Juta Rumah
ini, menurut Sya rif, adalah angka
BIRO
KOM
UNIK
ASI P
UBLI
K
[ RUANG UTAMA ]
8 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
psikologis. “Pem bangunannya tidak
harus satu ju ta. Bisa lebih karena
memang ke bu tuh an kita kurang
lebih 800 ribu unit rumah per tahun.
Suatu saat pem bangunannya akan
lebih dari satu ju ta unit per tahun,”
katanya.
Program Satu Juta rumah ini,
kon sep nya, tidak hanya ditujukan
untuk MBR saja, tetapi juga ter ma
suk untuk pembangunan hunian
non MBR. Namun mulai tahun 2016
pem bangunan lebih diupayakan
agar lebih banyak proporsinya
untuk MBR. Bila pada tahun la lu
pe me rin tah menargetkan pem ba
ngu n an 600 ribu unit rumah untuk
MBR dan 400 ribu unit rumah non
MBR, maka pada tahun ini tar get
pem ba ngun an rumah untuk MBR
di tambah menjadi 700 ribu unit
dan rumah untuk nonMBR di tu
run kan targetnya menjadi 300 ri
bu unit. “Makanya tahun ini tar get
me ne ngah ke bawah kami naik
kan sehingga kemungkinan untuk
pu nya rumah lebih besar ka rena
Sementara backlog ber da sar kan
konsep hunian, saat ini se kitar 7,6
juta unit. Backlog ini a kan terus
dikurangi hingga men ja di 5 juta
unit di tahun 2019 nanti. Ka re na
itu, Program Sejuta rumah yang
mulai dilaksanakan pada April
2015 akan semakin di ting kat kan
pelaksanaannya oleh Ke men terian
Pekerjaan Umum dan Pe ru mah
an Rakyat melalui Direktorat Jen
de ral Penyediaan Perumahan. l
Tim Komunikasi Publik Ditjen Penyediaan
Perumahan
Suatu saat pembangunannya akan lebih dari satu juta unit per tahun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) didampingi Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin (kedua dari kiri) melihat maket Rusunawa bagi pekerja yang akan dibangun di Ungaran, Jawa Tengah.
me mang yang benarbenar mem
bu tuhkan rumah saat ini adalah
MBR,” jelas Syarif.
Saat ini backlog perumahan be
ra da di kisaran 13,5 juta 15 juta,
akan dikurangi secara bertahap
hing ga 2019 menjadi 6,8 juta unit.
BIRO
KOM
UNIK
ASI P
UBLI
K
Edisi 01 TH I [2016] 9MAISONA
Salah satu ciri kemiskinan, adalah masih
banyaknya masyarakat yang belum ter
penuhi kebutuhan “papan” alias rumah
atau hunian yang layak. Kondisi ini, sangat
disadari oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), se
hingga pada 29 April 2015 mencanangkan Program
Satu Juta Rumah.
Program yang dicanangkan di Ungaran, Pro vin
si Jawa Tengah (Jateng), ditandai dengan ground brea king pembangunan rumah susun (Rusun) dan
ru mah khusus (Rusus) di 9 kota secara se ren tak.
Kesembilan kota itu, yaitu Ungaran, Nias Utara
(Su ma tera Uta ra), Palembang (Sumatera Selatan),
Jakarta Ba rat (DKI Jakarta), Tangerang (Banten),
Cirebon (Ja wa Ba rat), Malang (Jawa Timur),
Kota Waringin Ti mur (Ka li man tan Tengah) dan
Bantaeng (Su la we si Selatan).
Program Satu Juta Rumah, merupakan gerakan
ber sa ma antara pemerintah pusat, pemerintah dae
rah, du nia usaha (pengembang) dan mas ya ra kat
untuk mewujudkan kebutuhan akan hu ni an, khu sus
nya bagi Masyarakat Berpenghasilan Ren dah (MBR).
“Banyak orang menyampaikan ke sa ya, ‘Pak apakah
tidak terlalu ambisius setahun mem bangun sejuta
rumah’. Saya sampaikan, kalau di kerjakan dengan
caracara normal dan biasa ya ti dak akan tercapai,
200 ribu saja sulit. Tetapi kalau be rani melakukan
loncatan, ya angka itu akan bisa ter c apai,” ucap Pre
si den Jokowi ketika memberikan sam butan pada
aca ra pencanangan pro gram ter se but.
Masih dalam sambutannya, “Dengan cara apa?
Tiga minggu yang lalu, saya mengumpulkan BUMN
BUMN kita yang mempunyai tabungan duit yang
be sar, yang sudah bertahuntahun didiamkan saja,
ha nya ditaruh di bank, hanya dapat bunga yang
kecil. Karena apa? Tidak berani mengambil risiko
karena regulasinya tidak mendukung,” tutur Jokowi
Jadi angka satu juta itu, lanjut Jokowi, se be tul
nya ka lau regulasinya mendukung itu sangat ce pat
sekali ke butuhan perumahan itu bisa kita ba ngun.
Tidak ber gantung kepada Kementerian PU dan
Perumahan Rak yat. Bisa disalurkan ke pe ngem
bang swasta le wat BTN misalnya, semuanya bi sa
dilakukan. “Ini lah saya ki ra terobosante ro bo s an
yang perlu kita ker jakan agar kecepatan pem ba
ngunan itu betulbe tul bisa di la kukan,” katanya. l
Tim Komunikasi Publik Ditjen Penyediaan Perumahan
PROGRAM JOKOWI DI BIDANG “PAPAN”
Presiden Jokowi didampingi Menko PMK Puan Maharani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di acara pencanangan ProgramSatu Juta Rumah.BI
RO K
OMUN
IKAS
I PUB
LIK
[ RUANG UTAMA ]
10 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
JALAN NGEBUT PROGRAM SATU JUTA RUMAH Dengan Paket Kebijakan Ekonomi 13 (Paket 13), diharap harga rumah bagi rakyat kelas menengah ke bawah bisa turun. Paket itu mengatur program deregulasi kebijakan pembangunan rumah oleh pengembang.
Biaya perizinan yang tinggi selamaini menjadi
mo mok yang mempengaruhi tingginya harga
ru mah. Karena itu, pada 23 Agustus lalu, pe
me rintah meluncurkan kebijakan ekonomi
yang diyakini bisa memangkas harga rumah, yaitu
Paket 13. Pasalnya, dengan paket kebijakan ekonomi
13, pe ri zin an pembangunan rumah oleh pengembang
di se der hanakan, dipangkas serta dipercepat sehingga
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan sambutan pada pembukaan Pameran Perumahan Indonesia Property
Expo Tahun 2016 di JCC, Jakarta
MAI
SONA
/DOK
. KEM
ENTE
RIAN
PUPR
Edisi 01 TH I [2016] 11MAISONA
tu rut me mo tong biaya perizinan.
Fokus utama Paket 13, adalah
meng hi langkan, menggabungkan
dan mem per cepat proses perizinan
pe ru mah an bagi masyarakat ber
peng ha sil an rendah (MBR). Ada
nya pemangkasan tahapan dan
jum lah izin ini akan memotong 70
per sen biaya perizinan dan di ha
rap kan mendorong pencapaian tar
get Program Satu Juta Ru mah,” kata
Men te ri Pe ker ja an Umum dan Pe
ru mah an Rakyat (PUPR) Ba su ki Ha
di muljono.
Selain itu, waktu mengurus pe
ri zin an pun lebih singkat, yang ta
dinya lebih dari 700 hari kini untuk
memperoleh izin menjadi 44 hari.
Hal ini, tentu saja selain mem per ce
pat pelaksanaan Program Satu Juta
Ru mah,juga membuat harga ru mah
ter jangkau MBR. Menurut Men teri
Basuki, untuk harga rumah MBR se
karang ini masingmasing wi la yah
berbeda, antara Rp 113 ju ta sampai
Rp 185 juta.
Dengan adanya kemudahan pe
ri zin an, program KPR subsidi dan
ban tuan uang muka dari pe me rin
tah, Menteri Basuki optimistis daya
Adanya pemangkasan tahapan dan jumlah izin ini akan memotong 70 persen biaya perizinan dan diharapkan mendorong pencapaian target Program Satu Juta Rumah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin dan perwakilan pemangku kepentingan di bidang perumahan menekan tombol sirine sebagai tanda dimulainya pembangunan rumah khusus bagi masyarakat di Papua.
MAI
SONA
/DOK
. KEM
ENTE
RIAN
PUPR
[ RUANG UTAMA ]
12 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
be li masyarakat untuk membeli
ru mah te tap ada. Ini terbukti pada
saat JCC Expo ada transaksi se be
sar Rp 5,3 triliun dari target Rp 4,1
tri liun yang dilakukan oleh Bank
Ta bung an Negara (BTN). “Jadi saya
ki ra dengan bantuan dari FLPP ser
ta bantuan uang muka, daya beli
masih ada,” ujarnya.
PERIZINAN YANG DIPANGKAS
Be rikut perincian perizinan
yang di pang kas dan digabungkan:
1. Pe rizinan yang dihilangkan: Izin lokasi dengan waktu 60 hari
kerja.
Per setujuan gambar master plan
dengan waktu 7 hari kerja
Rekomendasi peil banjir dengan
waktu 3060 hari kerja
Persetujuan dan pengesahan
gam bar site plan dengan waktu
57 hari kerja
Andal Lingkungan Lalu Lintas
(Andal Lalin) dengan waktu 30
hari kerja
2. Pe rizinan yang digabungkan: Pro posal pengembang dilampiri
ser ti fikat tanah, bukti PBB, per
nya ta an tidak sengketa di leng ka
pi peta rincikan tanah atau block plan desa jika tanah belum ber
ser tifikat.
Izin Pemanfaatan Tanah (IPT)
atau Izin Pemanfaatan Ruang
(IPR) di gabung dengan ta hap
pe nge ce k an kesesuaian RUTR/
RDTR wi la yah (KRK) dan Per
tim bang an Teknis Pe na ta gu na an
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin bersama Dirjen Pembiayaan Perumahan Maurin Sitorus meninjau penandatanganan akad kredit KPR FLPP dalam rangka pelaksanaan Program Satu Juta Rumah
Ta nah/Advise Plan n ing Penge sa
han site plan di pro ses ber sa ma
an dengan izin lingkungan yang
mencakup: SPPL atau Su rat Per
nya taan Pengelolaan Ling kung an
(sampai dengan luas la han 5 ha).
3. Perizinan yang dipercepat: Surat Pelepasan Hak (SPH) Atas
Ta nah dari Pemilik Tanah kepada
pi hak developer (dari 15 hari men
ja di 3 hari kerja).
MAI
SONA
/MEL
ISA
EMER
ALDI
NA
Edisi 01 TH I [2016] 13MAISONA
Pengu kuran dan pembuatan pe ta
bi dang tanah (dari 90 hari men ja
di 14 hari kerja).
Penerbitan IMB in duk dan pe me
cahan IMB (dari 30 hari menjadi 3
hari kerja).
Eva luasi dan Penerbitan SK ten
tang Penetapan Hak Atas Tanah
MEMBANGUN RUSUS DARI BERANDA NKRI
Sejatinya, tugas pemerintah adalah me n ye ja h
te ra kan rakyatnya. Salah satu bentuknya, se
perti yang di tu jukan bagi para anggota TNI/
Polri, masyarakat di dae rah pedalaman, dae
rah tertinggal, nelayan, juga untuk masyarakat yang ti
ng gal di daerah perbatasan, adalah kesempatan untuk
me miliki rumah khusus (Rusus).
Untuk itu, menurut Direktur Rumah Khusus Di rek
torat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian
PUPR Lukman Hakim, pihaknya mengalokasikan Rp
1,4 triliun untuk membangun 6.002 unit rumah khusus
di se luruh Indonesia. “Sedangkan 2015 lalu jumlah ru
mah khusus yang telah dibangun sebanyak 6.359 unit,”
ujar Lukman saat konferensi pers Membangun Indo
nesia dari Pinggiran di Gedung Kementerian PUPR,
Jakarta, awal Juni lalu.
Persentase alokasi pembangunan Rusus ini, Pro vin
si Papua, pada tahun 2016 ini , mendapat porsi lebih
besar dibanding provinsi lain. Hal ini diakui Men teri
PUPR Basuki Hadimuljono ketika meresmikan se ca ra
simbolis 100 unit Rusus di Argapura, Jayapura, 25 Juni
silam.
“Namun ini masih belum cukup memenuhi ke bu
tuhan di Papua. Saya telah arahkan seluruh balai dan
satuan kerja untuk mengembangkan berbagai ke bi
jakan agar terus memperhatikan pembangunan tanah
Pa pua dengan baik,” kata Menteri Basuki.
Seratus unit rumah khusus tersebut, tersebar di 100
lo kasi di Provinsi Papua dan ukuran tiap unit 45 meter
persegi. Lokasi 100 unit rumah khusus di antaranya
di Kota Jayapura sebanyak 20 unit, dan di delapan
kabupaten lain yang masingmasing mendapatkan 10
unit. Delapan kabupaten tersebut adalah Kabupaten
Ke e rom, Kabupaten Nabire, Yapen, Tolikara, Ja ya wi ja
ya, Yalimo, Paniai, dan Biak Numfor.
Pengadaan 100 unit rumah khusus itu merupakan
usul an dari Majelis Rakyat Papua (MRP) yang me ru
pakan sebuah lembaga di Provinsi Papua yang be
rang gotakan para putra asli tanah Papua. “Kami per
juangkan pengajuan usulan rumah khusus ini, se ba
gai mana kami diberikan mandat sebagai wakil mas ya
rakat Papua untuk selalu menyampaikan kepada pe
me rin tah untuk membangun masyarakat Papua,” ujar
Wakil Ketua MRP, Ofni Simbiak. l
Suharlin dan Ristyan Mega Putra.
(dari 213 hari kerja menjadi 3 hari
kerja).
Pe me cahan sertifikatan/pengem
bang (dari 120 hari menjadi 5 hari
kerja).
Pe me cahan PBB atas nama kon
su men (dari 30 hari menjadi 3 ha
ri kerja).
“Dengan pe mang kasan itu, harga
ru mah nya, mes ti terpengaruh (ja
di tu run),” ujar Menteri Koor di na
tor Bi dang Pe re ko no mian, Dar min
Nasution, sa at me lun cur kan Paket
13 ter sebut. l
Tim Komunikasi Publik Ditjen Penyediaan
Perumahan
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberi sambutan peresmian 100 unit rumah khusus yang tersebar di Provinsi Papua, 25 Juni 2016
MAI
SONA
/MEL
ISA
EMER
ALDI
NA
Edisi 01 TH I [2016] 13MAISONA
[ RUANG UTAMA ]
14 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
REFORMASI BIROKRASI DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2015-2019
APA ITU REFORMASI BIROKRASI
AREA PERUBAHAN & SASARAN REFORMASI BIROKRASI
REFORMASI BIROKRASI adalah suatu proses untuk mengubah proses, prosedur birokrasi publik dan sikap serta tingkah laku birokrat untuk mencapai efektivitas birokrasi, pelayanan publik yang dipercaya dan tujuan pembangunan nasional.
(John Quah, 1976)
REFORMASI BIROKRASI pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspek-aspek Kelembagaan (organisasi), Ket-atalaksanaan (business process) dan Sumber Daya Manusia Aparatur.
(Permenpan-RB Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi)
AREA PERUBAHAN, HASIL YANG DIHARAPKAN, & TUJUAN REFORMASI BIROKRASI
AREA PERUBAHAN
4. Penataan Tatalaksana
5. Penataan Sumber daya Manusia aparatur
6. Penguatan Pengawasan
7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan publik
3. Penataan & Penguatan Organisasi
2. Penataan Peraturan Per-UU-an
1. Manajemen Perubahan (Mind set & culture Set)
SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
Meningkatnya kualitas pelayanan publik , serta pelayanan birokrasi yang makin murah, cepat, mudah dan baik
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Peningkatan efektivitas Pengawasan Intern Pemerintah
Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
Organisasi yang tepat ukuran dan tepat fungsi (right size & right function)
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
Terbangunnya perubahan pola pikir, budaya kerja, komit-men, partisipasi, & perubahan perilaku yang diinginkan
HASIL YANG DIHARAPKAN
AREA PERUBAHAN, PERSPEKTIF YANG DIHARAPKAN INDIKATOR & PARAMETER, SERTA DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
Penataan Sumber daya Manusia aparatur
AREA PERUBAHAN
Meningkatnya transpa ransi & akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
PERSEPEKTIF YANG DIHARAPKAN & INDIKATOR
- Sistem rekrutmen yang trans paran & akutabel (bebas KKN) - Transparansi pola karir, mutasi, dan promosi - Meningkatnya kepatuhan ter hadap pakta integritas dan aturan perilaku - Meningkatnya capaian Sasaran Kinerja Individu (SKI)- Kesesuaian tugas, tg. jawab & risiko dengan uraian, peringkat, standar kompetensi, dan harga jabatan- Implementasi PP 53/2010
PARAMETER
Dokumen yang diperlukan, a.l : l Terbangunnya sistem rekrutmen yang terbuka, transparan, akuntabel & berbasis kompetensil Tersedianya dokumen uraian jabatan, peringkat jabatan, standar kompetensi jabatan, peta profil kompetensi individu, indikator kinerja individu yang terukur, dan data pegawai yang mutakhir dan akurat l Terbangunnya sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi
5PERBANDINGAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI
Birokrasi yang bersih & akuntabel
Terwujudnya pemerintahan yang bersih & bebas KKN
Meningkatkan kapasitas & akuntabilitas kinerja birokrasi
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
kepada masyarakat
Birokrasi yang efektif & efisien
Birokrasi yang memilikipelayanan publik berkualitas
SASARAN REFORMASIBIROKRASI 2010 - 2014
SASARAN REFORMASIBIROKRASI 2015 - 2019
Sum
ber :
Bag
ian K
epeg
awai
an, O
rgan
isasi
dan T
ata
Laks
ana D
itjen
Peny
edia
an Pe
rum
ahan
Edisi 01 TH I [2016] 15MAISONA
AREA PERUBAHAN, PERSPEKTIF YANG DIHARAPKAN INDIKATOR & PARAMETER, SERTA DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
AREA PERUBAHAN, PERSPEKTIF YANG DIHARAPKAN INDIKATOR & PARAMETER, SERTA DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
AREA PERUBAHAN, PERSPEKTIF YANG DIHARAPKAN INDIKATOR & PARAMETER, SERTA DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
AREA PERUBAHAN, PERSPEKTIF YANG DIHARAPKAN INDIKATOR & PARAMETER, SERTA DOKUMEN YANG DIPERLUKAN
Manajemen Perubahan (Mind set & Culture Set)
Penguatan Pengawasan
Penataan & Penguatan Organisasi
Penguatan Akuntabilitas Kinerja
AREA PERUBAHAN
AREA PERUBAHAN
AREA PERUBAHAN
AREA PERUBAHAN
Penataan PeraturanPer-UU-an
Penataan Tatalaksana
Peningkatan Kualitas Pelayanan publik
Terbangunnya perubahan pola pikir, budaya kerja, komitmen, partisipasi, & perubahan perilaku yang diinginkan
Peningkatan efektivitas pengawasan intern pemerintah
Organisasi yang tepat ukuran dan tepat fungsi (right size & right function)
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
PERSEPEKTIF YANG DIHARAPKAN & INDIKATOR
PERSEPEKTIF YANG DIHARAPKAN & INDIKATOR
PERSEPEKTIF YANG DIHARAPKAN & INDIKATOR
PERSEPEKTIF YANG DIHARAPKAN & INDIKATOR
Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih, dan harmonis
Sistem, proses dan prosedur/tata kerja (SOP) yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan terkini sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
Meningkatnya kualitas pelayanan publik, serta pelayanan birokrasi yang makin murah, terjangkau, cepat, mudah, aman, & baik
- Forum budaya kerja- Role model sebagai agen perubahan- SPIP sebagai culture dengan penekanan pada soft control- Perubahan perilaku pegawai dari comfort zone ke competitive zone
- Terselenggaranya SPIP yang berkesinambungan;- Meningkatnya kompetensi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);- Terselenggaranya kegiatan assurance dan consulting oleh APIP;- Efektivitas tindak lanjut hasil pengawasan APIP;- Terlaksananya program anti korupsi;- Terciptanya mekanisme whistleblower;- Pengadaan barang/jasa melalui mekanisme e-procurement ;- Meningkatkan/mempertahankan opini WTP dari BPK, dan tindak lanjut hasil temuan BPK.
Besaran organisasi sesuai dengan beban tugas dan fungsi, serta kebutuhan organisasi
- Tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU)- Terbangunnya Sistem Manajemen Kinerja (SMK)- Transparansi dan kemudahan masyarakat mengakses informasi- Keandalan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP)
PARAMETER
PARAMETER
PARAMETER
PARAMETER
- Pemetaan dan harmonisasi Per a turan perUUan yang tumpang tindih- Peraturan perUUan telah ter mu takhirkan, terklasifikasikan, teradmi nistrasikan dan tersampaikan ke pa da pegawai & stakeholders
Harmonisasi dan implementasi updated SOP berbasis Teknologi Informasi
- Standar Pelayanan (SP) dan quick wins telah terumuskan, tersosialisasi, dan terimplementasikan- Sertifikasi Pelayanan (SP) sesuai Standar Internasional- Meningkatnya angka indeks kepuasan stakeholders
Dokumen yang diperlukan, a.l : l SK Tim RB, Budaya Kerja, dan Role Modell Terbentuknya Satgas SPIP l Terbentuknya Tim Manajemen Perubahanl Tersedianya dokumen strategis manejemen perubahanl Terselenggaranya sosialisasi & internalisasi manajemen perubahan
Dokumen yang diperlukan, a.l : l Keputusan Menteri /Pimpinan Lembaga tentang mekanisme whistleblower, e-procurement, dan Penyelenggaraan SPIPl Tersedianya dokumen mengenai peningkatan ketaatan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsil Tersedianya dokumen yang menunjukkan pengawasan intern yang lebih berperan dalam melaku kan penguatan sistem pengendalian intern, QA, dan konsultasi atas pelayanan kepemerintahanl Tersedianya dokumen hasil pengawasan APIP secara periodikl Tersedianya dokumen terkait dengan tindak lanjut temuan hasil audit BPK.
Dokumen yang diperlukan, a.l : l Tersedianya peta tugas dan fungsi unit kerja yang tepat ukuran dan tepat fungsil Tersedianya dokumen yang menjelaskan peran dan fungsi unit kerja yang menangani organisasi, tatalaksana, kepegawaian, kehumasan dan diklat yang mampu mendukung tercapainya tujuan dan sasaran RB l Hasil kajian pengembangan organisasi dan evaluasi kelembagaan internal
Dokumen yang diperlukan, a.l : Tersusunnya Indikator Kinerja Utama (IKU) Adanya data yang menunjukkan peningkatan kualitas laporan akuntabilitas kinerja Terbangunnya sistem yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang terukur
Dokumen yang diperlukan, a.l : l Peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan l Hasil kajian/telaah oleh Biro Hukum terhadap peta peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis atau tidak sinkron di lingkungan organisasi
Dokumen yang diperlukan, a.l : l Tersedianya dokumen SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi yang mutakhirl Tersedianya dokumen yang menunjukkan terselenggaranya e-government
Dokumen yang diperlukan, a.l : l Tersedianya dokumen yang menunjukkan terimplementasikannya Indikator Kinerja Utama (IKU) dan quick wins (program pelayanan unggulan) l Pengakuan (testimoni) atau sertifikasi terhadap pelayanan (baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri/misalnya sertifkasi ISO)l Hasil survey kepuasan stakeholders (yang dilakukan oleh pihak internal dan pihak independen)
1
6
3
7
2 4
8
[ RUANG UTAMA ]
16 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
GROUNDBREAKING DI BERBAGAI PELOSOK NEGERI
Kegiatan pembangunan dalam rangkaian
Program Satu Juta Rumah ditandai dengan
acara groundbreaking di berbagai daerah.
Mendorong terpenuhinya kebutuhan “papan”
bagi rakyat Indonesia.
Dirjen Syarif Burhanuddin mendampingi Menteri Basuki Hadimuljono, melihat maket pembangunan rumah khusus di Papua.
MAI
SONA
/JUN
AIDI
Edisi 01 TH I [2016] 17MAISONA
Pencanangan dimulainya
pembangunan pe ru ma
h an atau Ground brea king, ten tu nya akan se la lu
menjadi motivasi ba gi
p e me rintah untuk terus me me nu
hi ke se jahteraan hidup rak yatnya.
Pa sal nya, ter penuhinya ke bu tuh an
akan “papan” alias ru mah ada lah
sa lah satu tolak ukur kesejah te raan
ba gi rak yat suatu bang sa, seperti
hal nya Indonesia.
“Dari tiga kebutuhan pokok yak
ni sandang, pa ngan dan papan baru
sandang yang terpenuhi dengan
baik,” tu tur Men teri Pekerjaan U mum
dan Pe ru mahan Rakyat (PUPR) Ba su
ki Ha di muljono da lam sam butannya
ke tika me la ku kan ground breaking
atau pen ca na ng an dimulainya pem
ba ngun an Perumahan Green So
rong, 2 Sep tember lalu, di Kelurahan
Ma riyat, Ka bupaten Sorong Provinsi
Papua Ba rat. Artinya, kebutuhan
akan hu nian yang layak bagi rakyat,
belum terpenuhi dengan baik.
Untuk itulah, masih dalam rang
kaian memperingati Hari Pe ru mah
an Nasional (Ha per nas) ke9 pada
25 Agustus, Kementerian PUPR
me ng gelar acara groundbreaking di
ber bagai daerah, seperti di Sorong,
Ka bu pa ten Pesawaran Lampung Se
la t an, Kabupaten Tangerang, U nga
ran, Bogor, Bekasi, Garut dan Yog
ya karta sejak Agustus hingga awal
September lalu. Kegiatan itu, se
bagai pertanda pedulinya pe me rin
tah terhadap rakyatnya.
Seperti groundbreaking di So
rong, dilakukan oleh Menteri Basuki
di lokasi pembangunan Perumahan
Green Sorong yang dibangun PT
Bastem Kanna di atas luas lahan 50
hektar. Di lahan tersebut, ren ca na
nya akan dibangun sebanyak 3.000
unit rumah, dalam tiga tahap. Tahap
per tama pada 2016 ini sebanyak
1.000 unit, tahap kedua sebanyak
1.000 unit rumah, dan tahap ketiga
pa da 2018 juga sebanyak 1.000 unit
rumah. Tipe rumah yang dibangun,
adalah tipe 36/150, tipe 45/150 (stan
dar), serta ruko tipe 108/72 (standar
dan hook). Harga rumah mulai da
ngun an Green Palme Re si den ce. Di
Perumahan tersebut a kan di bangun
di atas lahan se luas 15 hek tare dan
menyediakan 1.386 u nit hu nian
dengan tipe 30/60 yang di dalamnya
ter da pat dua kamar tidur, satu kamar
ma n di dan dapur. Perumahan yang
di bangun untuk masyarakat ber
peng hasilan ren dah (MBR) ter se
but, di jual dengan ki saran harga Rp
133 juta/unit, dengan ci ci la n Rp
800.000 per bu lan, dan dapat diang
sur selama ma sa tenor 20 tahun di
sertai bunga 5 per sen setiap ta hun.
Tentu, groundbreaking tak ber henti
hanya dalam rangkaian Har pernas.
Akan terus dilakukan Ke men terian
PUPR hingga rakyat se jatera. l
Ristyan Mega Putra
Dari tiga kebutuhan pokok yakni sandang, pangan, dan papan, baru sandang yang terpenuhi dengan baik.
ri Rp 183 juta danmendapat sub si di
melalui KPRFLPP (fasilitas li kui di
tas pembiayaan perumahan) be ru pa
bunga 5 persen dengan jangka wak tu
20 tahun.
Sedangkan ground breaking yang
di la ku kan di Tangerang, pa da 22
Agustus, berlokasi di areal pem ba
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama pejabat eselon 1 Kementerian PUPR dan pimpinan Perumnas dalam acara groundbreaking pembangunan rusunami Sentraland, Bekasi. Kegiatan ini dalam rangkaian peringatan Hari Perumahan Nasional 25 Agustus 2016
MAI
SONA
/ RIC
KY D
EFRI
MON
18 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
P Kalau biaya untuk perizinan ini sudah terukur, maka secara otomatis biaya jual atau harga jual yang akan diberikan kepada masyarakat akan lebih stabil.
18 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
Edisi 01 TH I [2016] 19MAISONA
Sejumlah kebijakan yang
dilansir pemerintah,
seperti Paket Kebijakan
Ekonomi (PKE) 13
dan penurunan bunga
serta nilai uang muka perumahan
dari Bank Indonesia, diyakini
untuk mendukung Program Satu
Juta Rumah sehingga bisa lebih
terjangkau lagi harganya. “Oleh
karena itu, saya kira salah satu poin
yang paling penting dari Paket 13
adalah penyederhanaan perizinan.
Dengan terjadinya penyederhanaan
perizinan, paling tidak terjadi
penurunan 70% dari biaya perizinan
selama ini,” kata Direktur Jenderal
(Dirjen) Penyediaan Perumahan
(PP) Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Syarif BurhanuddinP aket 13 Bisa Mendorong Pencapaian Target Program Satu Juta Rumah
Syarief Burhanuddin.
Proses pengurusan perizinan
pun akan lebih cepat, sehingga
turut mendorong Program Satu Juta
Rumah cepat tercapai targetnya.
Menurut Syarif, sesuai target satu
juta rumah, tahun 2017 pihaknya
akan mencoba membangun 700
ribu unit rumah untuk MBR dan 300
ribu untuk nonMBR. “Sedangkan
untuk pembangunan rumah susun
(Rusun) sebanyak 12.760 unit se
Indonesia,” ujarnya.
Nah, seperti apa Program Satu
Juta Rumah ini diurusi Ditjen
Penyediaan Perumahan PUPR, dan
akan seperti apa setelah pemerintah
pusat meluncurkan Paket 13 dan
kebijakan BI memotong bunga
untuk perumahan? Berikut ini
wawancara Tim MAISONA dengan
Dirjen Penyediaan Perumahan
PUPR di ruang kerjanya,
pertengahan September lalu.
Bagaimana dengan program Sejuta rumah dari pemerintah. Seperti apa sekarang?
Sesuai target sejuta rumah,
tahun 2017 kami akan mencoba
700 ribu unit untuk MBR dan 300
ribu untuk non MBR. Artinya,
dengan hadirnya BI dengan
menurunkan bunga tadi, maka
itu akan berpengaruh terhadap
pencapaian target 300 ribu unit
rumah itu non MBR. Tentunya
kami berharap dengan hadirnya
kebijakan tersebut bisa menambah
target yang sudah dicanangkan
[ WAWANCARA ]
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR
FOTO
: MAI
SONA
/RIS
TYAN
MEG
A PU
TRA
20 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
Syarif Burhanuddin meninjau lokasi pembangunan Rusunawa.
Bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin meninjau lokasi pembangunan Apartemen Jakabaring, Palembang (foto bawah)
[ WAWANCARA ]
oleh pemerintah dalam rangka
program setahun.
Target capaian yang sekarang ini, apakah bisa melampaui target pada periode yang sama di tahun 2015?
Kalau dibandingkan dengan
angka perolehan di tahun 2015,
tentu lebih tinggi di tahun 2016 ini.
Karena kami pada tahun 2015, baru
mulai tender proyeknya saja baru
tanggal 29 April. Sementara untuk
tahun 2016, kami sudah mulai
dari satu Januari. Kalau kami lihat,
memang untuk menengah ke atas
pada tahun 2015 relatif menurun.
tidak ada, karena yang dijadikan
pemotongan itu pertama adalah
sisa tender, yang kedua efisiensi,
sehingga secara keseluruhan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
target rumah yang dialokasikan
dana APBN.
Anggaran APBN untuk tahun 2017 di Ditjen yang Anda pimpin sudah ditetapkan besarnya Rp9 triliun, apakah anggaran itu lebih besar dibanding anggaran tahun 2016 ini?
Tentu lebih besar di 2017. Tahun
2016 itu hanya kurang lebih Rp8,1
triliun. Sudah ada peningkatan se
be sar Rp900 miliar. Rp900 miliar ini,
tentu sangat signifikan untuk pem
bangunan rumah khusus (Rusus)
mau pun rumah susun (Rusun).
Terkait kendala yang terjadi dalam pelaksanaan Program Satu Juta Rumah ini, apakah dengan keluarnya Paket 13, soal perizinan jadi lebih mudah prosesnya dan waktunya juga lebih pendek?
Ini kan masih dalam
bentuk instruksi dan kebijakan
pemerintah pusat. Kuncinya adalah
pelaksanaannya di lapangan.
Sehingga hal ini bisa terjadi,
terlaksana apabila pemerintah
daerah bisa melaksanakan.
Utamanya, harus didukung dengan
revisi peraturan daerah (perda),
Sementara sekarang ini ada
peningkatan.
Untuk perumahan MBR sendiri bagaimana?
MBR juga seperti itu. MBR ter
jadi peningkatan, karena menurut
la poran dari BTN saja, baik MBR
maupun non MBR pada akhir
Agus tus kemarin kurang lebih 200
ribu unit. Baik itu kredit konstruksi
maupun supsidi.
Apakah ada pengaruhnya dengan pemangkasan anggaran kemarin?
Relatif tidak ada. Kenapa
MAI
SONA
/MEL
ISA
MAI
SONA
/RIS
TYAN
MEG
A PU
TRA
Edisi 01 TH I [2016] 21MAISONA
Meninjau langsung proyek pembangunan, harus optimis. Karena ini sudah menjadi kebijakan ekonomi 13.
[ WAWANCARA ]
misalnya IMB. Nah, kalau perdanya
belum berubah, yang namanya
keringanan, kemudahan, mau
pun jumlah hari yang selama ini
bervariasi, bisa dijadikan tiga hari
sesuai dengan instruksi presiden.
Intinya, pengembang itu ingin
ke pastian, kepastian waktu dan
ke pastian biaya. Sehingga kalau
sudah ada kepastian, akan terukur
juga biaya yang harus dikeluarkan.
Nah, kalau biaya untuk perizinan
ini sudah terukur, maka secara
otomatis biaya jual atau harga
jual yang akan diberikan kepada
masyarakat akan lebih stabil.
Terlepas dari persoalan itu, apakah Anda optimis dengan Paket 13 tersebut?
Harus optimis. Karena ini sudah
menjadi kebijakan ekonomi 13.
Artin ya, setiap sesuatu harus diawali
dengan kebijakan pemerintah dan
ke mudian kebijakan itu harus dilak
sanakan di tingkat yang lebih ren
dah lagi. Oleh karena itu, saya ki ra
salah satu poin yang paling pen ting
tadi adalah bagaimana pen ye
derhanaan perizinan tadi. Dengan
terjadinya penyederhanaan tadi,
maka menurut perhitungan tim, itu
paling tidak terjadi penurunan 70%
dari biaya perizinan selama ini.
Misalnya harga perizinan Rp 10
juta, itu akan tinggal Rp3 juta saja.
Nah, inikan masih dalam bentuk
teori ya. Kami mau lihat, apakah
seperti itu di lapangan. Perizinan
itu kurang lebih 10% 20%. Kalau
20% dari harga jual bisa diturunkan
menjadi 30% dari 20% itu, berarti
harga rumah juga harus bisa turun.
Bagaimana soal pengadaan tanah dan lahan di daerah, seperti dikeluhkan oleh Bupati Kupang?
Masingmasing daerah itu
memiliki tingkat kesulitan yang
berbedabeda. bisa saja ada daerah
yang lahannya sulit, sehingga
menjadi persoalan. Kupang
misalnya. Kalau kami melihat
Kupang keberadaan lahannya itu
masih banyak. Hanya persoalannya
pemda tidak memiliki dana untuk
membebaskan, sehingga butuh
dana dari pemerintah pusat. Jadi,
untuk masalah lain itu tidak ada,
hanya membayarnya itu. Tapi
kalau di daerah lain, walau pun
ada dana, lahannya yang tidak
ada. Jadi berbeda kondisinya.
Seperti Jakarta, bagaimana mau
membangun rumah MBR di Jakarta,
walau pun ada dana, lokasinya tidak
memungkinkan lagi.
Menyangkut backlog, dengan target 2017 akan mengurangi berapa banyak?
Kalau kita melihat data yang ada
sekarang, data BPS yang terakhir
pada tahun 2010 jumlah backlog
itu kurang lebih 13, 5 juta rumah.
Nah data BPS tahun 2015 ini sudah
menurun menjadi 11,4 juta. Berarti
ada penurunan tehadap backlog dari 2010 – 2015. Setiap tahun terjadi
kebutuhan rumah kurang lebih
820 ribu unit. Kemudian, setelah
dilihat hasil BPS sejak 2010 2015
ternyata ada rumah yang terbangun
kurang lebih 1,2 juta. Berarti ada
surplus. Ada kurang lebih 400
an ribu rumah yang terbangun
melampaui demand. Jadi lebih
besar suplainya. Itu tidak termonitor
karena cenderung dilakukan secara
swadaya atau swakelola. Swadaya
itu artinya masyarakat mempunyai
uang sendiri, tidak melalui bank, itu
tidak termonitor.
Sampai titik nolnya itu, Anda optimis kapan?
Kalau kita lihat rataratanya
seperti itu, mungkin masih
membutuhkan waktu yang agak
panjang. Bisa 30 tahun.
Apakah usaha ini akan menggenjot?
Ya harus terus diusahakan. l
Tim Komunikasi Publik Ditjen Penyediaan Perumahan
MAI
SONA
/RIC
KY D
EFRI
MON
22 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
EDDY HUSSY KETUA UMUM REI
Kami optimis Program Satu Juta Rumah ini
dapat berjalan lebih efektif di tahun 2016. Banyak
sekali perubahan dan perbaikan yang dilakukan
pemerintah. Kami akan terus mengawal di
lapangan agar semua perubahan dan perbaikan ini
berjalan secara efektif secara operasional.
[ KATA MEREKA ]
Program Satu Juta Rumah
Program Satu Juta Rumah, yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada 2015 lalu, diakui sebagai program pro rakyat. Karena program itu, sebagian besar ditujukan untuk
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Namun, benarkah program itu patut diacungi jempol? Nah, berikut apa kata mereka? l
Tim Komunikasi Publik Ditjen Penyediaan Perumahan
FOTO
-FOT
O: M
AISO
NA/ R
ICKY
DEF
RIM
ONIS
TIM
EWA
(kika) Rusunawa Paspampres, Rusunawa Rawa Bebek, dan Rusunawa Ungaran, hasil kerja Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR
Edisi 01 TH I [2016] 23MAISONA
[ KATA MEREKA ]
MUHIDIN M. SAID WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI
Kami mendukung Pemerintah mengejar backlog perumahan.
Dengan adanya Program Satu Juta Rumah, pemerintah membuat
program yang bisa mengantisipasi masalah kekurangan hunian.
Sehingga, setiap tahun permintaah bisa terpenuhi dan lambat
laun backlog akan berkurang. Program ini suatu loncatan,
sehingga DPR memberikan dukungan. Kalau bisa tahun depan
lebih dari satu juta unit. DPR mendukung karena ini menyangkut
kebutuhan dasar masyarakat.
DR THOMAS OLA LANGODAY PENGAMAT EKONOMI UNIVERSITAS WIDYA MANDIRA (UNWIRA) KUPANG
Saya mengingatkan pemerintah daerah agar
Program Satu Juta Rumah untuk rakyat ini jangan
sampai jatuh ke tangan yang tidak berhak. Karena
program ini dapat meningkatkan kebutuhan masyarakat
berpenghasilan rendah.
AINOOR HIDAYATI KARDIMANKETUA DPD APERSI JAWA BARAT
Bagus untuk pemenuhan rumah masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR). Namun
kendalanya, walaupun sudah ada Paket Kebijakan
Ekonomi 13, soal perizinan, peralihan hak di
lapangan di daerahdaerah masih membebani
pengembang.
ISTI
MEW
AIS
TIM
EWA
ISTI
MEW
A
24 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
[ TEKNOLOGI ]
MEMBANGUN RUMAH SEDERHANA TAHAN GEMPAKeselamatan dari bahaya gempa menjadi faktor penting dalam membangun rumah di Indonesia. Diperlukan informasi khusus terkait kaidah-kaidah membangun rumah tembok yang tahan gempa.
Rumah merupakan s alah satu kebutuhan pokok manusia setelah san dang dan pangan. Se bagaimana pangan
yang me mi li ki kaidahkaidah ke layak an pangan yang meliputi empat se hat lima sempurna, begitu juga dengan papan atau rumah memiliki kai dahkaidah layak huni. Agar bangun an memiliki keandalan, bangunan tersebut harus me me nu hi faktor keselamatan, kesehatan, ke nya ma nan, serta kemudahan se ba gai mana diatur dalam UndangUndang No. 28 Tahun 2002 tentang Ba ngun an Gedung.LANGKAH
Galian pondasi,Jenis-jenis pondasi untuk rumah sederhana,
meliputi:1. Pondasi setempat batu kali 2. Pondasi menerus batu kali (umum
digunakan)3. Pondasi pasangan bata merah4. Pondasi plat beton setempat
Sloof, beton bertulang ukuran 15/20
1. Sloof merupakan balok pengikat pondasi, untuk menyempurnakan sistem ikatan antara pondasi dan sloof dipasang angker diameter 12 dengan jarak 1,50 meter
2. Sloof dari beton bertulang, sloof di buat menerus keliling bangunan tidak terputus
PENULANGAN1. Setiap ujung dari tulangan harus ditekuk
kebagian dalam
2. Tulangan pada sambungan sudut ditekuk 900 sepanjang 40 D (diamater tulangan)
Pondasi :1. Lantai Kerja/urugan pasir tebal 5 cm2. Pasangan Batu Kosong, tebal 10 – 15 cm3. Pasangan Pondasi Batu Kali, kedalaman
45 – 60 cm pada tanah keras, lebar penampang bawah 45 – 60 cm
1. Yakinkan, peletakan bangunan akan berada pada posisi yang benar dan setiap sisinya membentuk sudut siku (900) serta bangunan dalam kondisi datar, gunakan waterpas dan pasang papan bouwplank atau dengan benang sebagai acuan.
Patok dengan balok kayu 4/6 atau 5/7, atau kayu dolken dia 7 cm.Bouwplank dengan papan 2/20, diserut rata pada bagian atasnyaBenang sebagai patokan ukuran siku dan datar dari As bangunan.
2. Gali tanah untuk pondasi sampai dengan tanah keras, hindari penempatan bangu-nan pada lahan ekspansif atau lahan lunak lainnya.
3. Pada galian tanah, hamparkan urugan pasir kurang lebih 5 cm, dengan menggunakan pasir urug
1. Susun diatas permukaan pasir urug pasan-gan batu tanpa adukan dengan ketinggian antara 10 – 15 cm
2. Pondasi menerus dari batu belah dengan diameter lebih besar dari 15 cm
3. Pondasi Batu Kali menerus dipasang di atas pasangan batu kosong, dengan lebar permukaan bawah 60 cm dan permukaan atas 30 cm dengan ketinggian sekitar 60 cm tergantung kedalaman tanah keras, rekatkan antara batu pondasi dengan speci 1 pc : 5 psr.
4. Setiap jarak 80 cm pasang angker berben-tuk L dari baja tulangan dengan diameter 8 mm dengan kedalaman sekitar 20 cm kedalam pondasi dan 15 cm kedalam sloof
Kolom/Balok Praktis beton bertulang ukuran 15/15
1. Pastikan rangka bangunan saling terikat, sloof terikat dengan kolom praktis, kolom praktis terikat dengan ring balok, ring balok terikat dengan kuda-kuda.
2. Setiap sudut sambungan antara tulangan sloof, kolom praktis dan ring balok harus diberi stek pan-jang 40 D (diamater tulangan) atau tulangan kolom dibengkokkan sejajar ring balok sepanjang 40 D
3. Diameter tulangan sloof minimum 12 mm, sedangkan tulangan kolom dan ring balok minimum
10 mm dengan tulangan pembagi/sengkang minimum diameter 8 mm
4. Gunakan bahan-bahan beton yang baik; pasir kadar lumpur kurang dari 5%, semen tidak berumur lebih dari 3 bulan, gunakan air bersih, yaitu air yang dapat dimasak untuk diminum . Campuran beton 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil
5. Bahan beton tidak boleh tercampur dengan bahan-bahan organik, untuk itu tepat pengadukan harus diberi alas
KETERANGAN
KETERANGAN
LANGKAH
KETERANGAN
KETERANGAN
LANGKAH
LANGKAH
DETAIL C
DETAIL B
DETAIL B
DETAIL A
DETAIL A
Ring Balok 15 x 15
Sloof
Angker
Tulangan pembagi
Tulangan pokok minimum dia. 10 mm
Kolom Praktis 15 x 15
Sloof 15 x 20
PASANGAN BATU KALI
PASANGAN BATU KOSONG
PONDASI
GALIAN
PENGUKURAN
Edisi 01 TH I [2016] 25MAISONA
[ TEKNOLOGI ]
Keselamatan bangunan, di an tara nya meliputi persyaratan ke mampuan bangunan yang ditimbulkan oleh fenomena alam seperti angin dan gempa. Gempa Jogyakarta, pada tahun 2006, menjadi pelajaran pe n ting dalam hal konstruksi. Pa salnya, gempa bumi besar itu me nimbulkan banyak kerusakan, yang menunjukkan bahwa sebanyak 86,03% perumahan perkotaan dan 71,28% perumahan perdesaan meng gu nakan bangunan tembok. Kondisi demikian menjadi sebuah gambaran ke adaan perumahan di Indonesia pa da umumnya.
Ka rena itu, dengan tingginya ani mo masyarakat terhadap rumah tem bok, diperlukan informasi khu sus yang menyangkut kaidahkaidah mem bangunan rumah tembok yang ta han gempa, mengingat ham pir se lu ruh wilayah Indonesia me miliki reisi ko gempa yang sangat tinggi.
Prinsip dasar bangunan tahan gem pa adalah setiap kom ponen bangunan harus terikat satu dengan yang lainnya, Ikatan ter sebut mulai dari fondasi dengan sloof, sloof dengan kolom praktis, ko lom praktis dengan ring balok, dan ring ba lok
dengan rangka kudaku da. De mikian juga pada bagian pengi si bahwa din ding pasangan ba ta/batako harus te rikat dengan rang ka kolom praktis, kusen pintu dan jendela harus terikat dengan din ding.
Selain konstruksi yang benar, faktor kualitas bahan juga harus mendukung, karena pemilihan bahan yang kurang baik akan mengurangi ke kuatan bangunan, terutama pada ika t anikatan. Banyak bangunan yang roboh bukan karena konstruksi me lakukan kualitas bahan ba ngu nan nya yang sangat rendah.l
Balitbang Kementerian PUPR
1. Setiap luas maksimum 12 m2 dinding harus diberi rangka kolom/balok praktis
2. luas bukaan pintu dan jendela pada satu dinding tidak melebihi panjang 1/3 dinding tersebut
3. Bila lebar bukaan melebihi 1/3 luas dinding maka pada bu-kaan tersebut harus terikat oleh rangka dari beton bertulang atau dengan penebalan pasangan bata
4. Kusen pintu dan jendela harus terikat dengan dinding, gunakan angker pada kusen dengan baja diameter 6 mm kedalam rangka kusen, atau gunkan paku 12 cm
5. Pasangan bata harus terikat dengan rangka kolom dan balok, dengan menggunakan stek diameter 8 mm setiap 10 lapis bata atau 50 cm
FINISHING Bangunan :1. Meliputi pekerjaan pengecatan untuk
melindungi komponen bangunan dari cuaca, sehingga gunakan bahan cat yang mampu melindungi bangunan dari cuaca dan tidak sekedar estetika saja
2. Perhatikan drainase halaman, karena air juga dapat merusak bangunan bagian bawah, alirkan air hujan dengan baik, sebaiknya bangunan dikelilingi oleh drainase
1. Pilihlah bahan-bahan penutup atap yang relatif ringan2. Rangka kuda-kuda harus terikat dengan ring balok,
gunakan angker baut diameter 12 mm 3. Atara rangka kuda-kuda pasang balok ikat angin, dipasang
diagonal saling bersilangan pada kedua sisinya, gunakan balok 6/12
4. Dinding tepi/sofi-sofi harus terikat dengan rangka beton bertulang, pada setiap sambungan rangka harus saling overlap sebesar 40 D, kurang lebih panjangnya 50 cm
5. Pasang Gording, Usuk dan Reng dengan paku ukuran 10, 7, dan 5 cm
6. kemiringan atap minimum 300 untuk genteng keramik, 350 untuk genteng beton, atau sesuaikan dengan ketentuan kemiringan dari produsen genteng.
7. Pada konstruksi atap dengan kemiringan lebih dari 350, genteng harus dipaku ke reng
6. Setiap siar vertikal maupun horizontal harus diisi adukan dengan campuran 1 semen : 5 pasir
7. Siar pada daerah basar seperti kamar mandi dan seluruh siar setinggi 50 cm dari permukaan tanah gunakan adukan dengan campuran 1 semen : 2 pasir
8. Plester seluruh permukaan pasangan bata dengan adukan 1 semen : 5 pasir pada bagian 50 cm diatas permukaan tanah sampai dengan ring balok, sedangkan pada ketinggian diatas permukaan tanah + 0.00 sampai dengan 50 cm berikan adukan kedap air dengan campuran 1 semen : 2 pasir
9. Haluskan semua permukaan dinding
Dinding, pasangan bata merah atau bataco rakyat, bataco conblock
Stek pada kusen dengan paku 12 cm
Dinding sofi-sofi/ampig
Kuda-kuda kayu 6/12
Ikat angin 6/12
Reng 2/3 atau ¾ tergantung jenis penutup atap yang digunakan
Dinding sofi-sofi/ampig
Rangka beton bertulang sofi-sofi/ampig
Angker dipasang setiap 10 lais
bata atau setiap jarak 50 cm
Lebar bukaan 1/3 lebar dinding
Kaso 5/7
Gording 6/12
KETERANGAN
KETERANGAN
KETERANGAN
LANGKAH
DETAIL C
LANGKAH
LANGKAH
Rangka Atap
1. Denah bangunan memilih bentuk-bentuk geometris (persegi panjang, bujur sangkar, segi banyak, atau lingkaran)
2. Bidang dinding membetuk kotak tertutup3. Letak bukaan sebaiknya simetris terhadap sumbu-sumbu
bangunan4. Gunakan penutup atap dengan bahan-bahan ringan5. Gunakan bahan-bahan bangunan yang berkualitas baik
KETERANGAN
LANGKAHKetentuan Lain, disarankan untuk bangunan tahan gempa
Ring Balok 15 x 15
Kolom Praktis 15 x 15
Sloof 15 x 20
26 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
Calon penghuni Rusunawa Rawabebek sedang mendaftar ke petugas untuk memperoleh unit Rusun untuk ditempati.
Ibu Mujiem menggendong cucunya di selasar
Rusunawa Rawabebek.
Berbaju muslim merah dengan hijab
berwarna senada dengan busananya, sambil
menggendong bayi, seorang ibu tampak
sumringah sambil menunggu anaknya yang
sedang mengurus sesuatu di halaman kantor pengelola
Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek, Cakung,
Bekasi. “Ya memang di sini lebih enak dan aman serta
sehat,” ujar sang ibu bernama Mujiem, 62 tahun itu.
Maklum saja, di tempat asalnya di Bukit Duri, Jakarta
Timur, selain lingkungan tempat huniannya kumuh dan
berdesakdesakan, Mujiem mengaku, juga selalu khawatir
digusur pihak Pemda DKI Jakarta. “Hanya saja di sini saya
nggak bisa berjualan seperti di Bukit Duri,” ujarnya.
Siang itu, akhir September lalu, suasana di kawasan
Rusunawa tersebut, tampak beberapa anak berseragam
sekolah secara secara berkelompok memasuki gerbang
kawasan Rusunawa tersebut. Sambil bercanda, mereka
ma singmasing pulang ke unit rusunawa tempat ting
galnya. “Saya ingin jadi pejabat Pak biar gak kayak bapak
saya yang kerjanya serabutan, nggak tahu tuh kerja apa,”
kata Ahmad yang mengaku murid kelas III SMP itu.
Rusunawa Rawa Bebek yang berlokasi di
Kelurahan Pulogebang, Cakung, Bekasi itu, kini masih
diperuntukkan bagi warga yang digusur dari kawasan
Pasar Ikan, Bukit Duri dan Kali Krukut. “Warga Pasar
ikan sudah masuk semua sekitar 130 kepala keluarga
(KK),” kata pegawai pengelola Rusunawa Rawa Bebek,
Dwi Marsanto. Warga gusuran asal Pasar ikan itu
sementara ditempatkan di Tower A dan F. Selebihnya
dihuni warga asal Bukit Duri.
Ke depan bila tower peruntukan keluarga Rawa
Bebek sudah jadi, rencananya mereka akan dipindahkan.
Saat ini mereka ditempatkan di Rusunawa peruntukan
lajang, dengan jenis hunian studio alias tanpa kamar,
seluas 26,40 meter persegi. “Kalau sudah dipindahkan
lumayan, lebih gede, dua kamar. Di sini kami tenang
walaupun ke manamana jauh,” ujar Iin sang ibu berusia
73 tahun, yang tiggal bersama cucunya itu.
Iin warga asal Bukit Duri juga merasa bersyukur bisa
menghuni Rusunawa Rawa Bebek. “Yah mau gimana
lagi, di sini lebih bersih dan aman tidak kena banjir, dan
berharap bisa berjualan di dekat huniannya,”tuturnya.
Pengakuan serupa dilontarkan Siti Sugiarti sang ibu
beranak tiga istri sopir mikrolet M12. Menurutnya, dia
sudah merasa cocok tinggal di Rusunawa ini. “Berharap
saya bisa membesarkan anak dengan aman dan tenang
sampai mereka jadi orang,”pungkasnya. l
Ristyan Mega Putra dan Ricky Defrimon
Meniti Harapan di Rusunawa Rawa Bebek
[ BINGKAI FOTO ]FO
TO-F
OTO:
RIC
KY D
EFRI
MON
Edisi 01 TH I [2016] 27MAISONA
[ BINGKAI FOTO ]
Para siswa kembali ke Rusunawa Rawabebek usai pulang dari sekolah.
Keceriaan terpancar dari anak-anak bermain bersama di halaman Rusunawa.
Lingkungan Rusunawa Rawabebek yang
tertata dengan baik membuat warga
dapat tinggal dengan nyaman. (bawah)
FOTO
-FOT
O: R
ICKY
DEF
RIM
ONDO
K. D
IREK
TORA
T JE
NDER
AL PE
NYED
IAAN
PERU
MAH
AN
28 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
[ BERANDA ]
Mensyukuri Berkah Penghematan Anggaran Anggaran pembangunan perumahan untuk tahun 2017 mencapai Rp 9 triliun. Total target pembangunan rumah yang akan akan dilaksanakan oleh Ditjen Penyedian Perumahan PUPR mentargetkan pembangunan 134.814 unit rumah.
Meningkatnya anggaran
pem ba ngunan suatu di
rek torat di sebuah ke
men terian, tentu berkat
pe nge lolaan anggaran yang baik pada
ta hun anggaran sebelumnya. Misalnya
anggaran pem bangunan perumahan
pada ta hun 2017, yang diamanahkan
ke pada Direktorat Jenderal (Ditjen)
Pen ye diaan Perumahan Kementerian
Pe kerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR), meningkat menjadi Rp
9 triliun.
Anggaran ini untuk pelaksanaan
pem bangunan berbagai program pe
rumahan masyarakat seperti rumah
su sun (Rusun), rumah khusus (Ru
s us), rumah swadaya dan bantuan
pem bangunan prasarana, sarana dan
uti li tas (PSU) rumah bersubsidi serta
be lanja pegawai.
Anggaran yang dipersiapkan se
be sar Rp 9 triliun, menurut Direktur
Jen deral (Dirjen) Penyediaan Pe ru
mah an Syarif Burhanuddin, nan ti
nya dibagi menjadi dua, yakni untuk
alo kasi anggaran fisik sekitar 95,26
per sen atau Rp 8,5 triliun dan non fi
sik sekitar 4,74 persen atau Rp 426,7
mil yar. Anggaran fisik tersebut akan
di gunakan untuk membangun sekitar
12.699 unit Rusun, 4.815 Rusus, ban
tuan rumah swadaya 117.500 unit dan
PSU untuk 21.750 unit rumah ber sub
sidi pemerintah.
Sedangkan untuk anggaran non
fisik akan digunakan un tuk belanja
pe gawai, pembinaan dan penga wasan
ser ta belanja barang. “To tal target
pem bangunan rumah yang akan akan
di laksanakan oleh Ditjen Pen ye diaan
Pe rumahan sebanyak 134.814 unit ru
mah,” terang Syarif.
Guna mendorong peningkatan
ang ga ran pembangunan perumahan
untuk masyarakat, imbuh Syarif, pi
hak nya bersama para direktur yang
ada di lingkungan Direktorat Jenderal
Pen ye diaan Perumahan juga telah me
la ku kan beberapa kesepakatan ber sa
ma agar terjadi penghematan ang ga
r an nonfisik. Salah satu caranya, de
ngan kegiatan sosialisasi program pe
ru mah an yang sebelumnya dila ku kan
oleh masingmasing direktorat men
ja di sa tu kegiatan yang dikoordinir
oleh Sek re tariat Ditjen Penyediaan Pe
rumahan.
Kedepan kegiatan sosialisasi pro
gram perumahan, ti dak dilakukan ter
pi sahpisah oleh ma singmasing Di rek
torat. Tapi se mua ke giat an sosialisasi
akan di koor di nir oleh Sekretariat Ditjen
Pen ye diaan Pe ru mah an sehingga sa
at so sia lisasi, pe me rin tah daerah, pe
ngem bang, mau pun di nas yang mem
bi dangi perumahan di dae rah bisa
MAI
SONA
/RIS
TYAN
MEG
A PU
TRA
Dirjen Penyediaan Perumahan memberikan pengarahan kepada Satker yang membangun rumah khusus di Tarakan, Kalimantan Utara
Edisi 01 TH I [2016] 29MAISONA
[ BERANDA ]
Presiden Joko Widodo Bersama Jajaran Pejabat Kementerian PUPR Usai penandatanganankontrak tahun anggaran 2016.
mendapatkan informasi pro gram ru
sun, rusus, rumah swa da ya dan ban
tuan PSU secara utuh dan dalam satu
ke giatan. Dengan alo ka si anggaran pe
ru mahan yang di per siap kan ini, secara
ti dak langsung akan mem bantu target
pe merintah dalam Pro gram Satu Juta
Ru mah.
BERHASIL MENGHEMAT ANGGARAN
Besarnya anggaran pembangunan
pe rumahan pada tahun 2017 kelak tak
lepas dari cerminan keberhasilan Dit
jen Penyediaan Perumahan mengelola
anggaran, di antaranya pengambilan
keputusan untuk menghemat ang ga r
an, seperti yang dilakukan pada ta hun
anggaran 2016 ini. Pihak Ditjen, tanpa
harus menunggu pemangkasan ang
garan dari pihak Kementerian Ke uang
an, justru meng u sul kan penghematan
pe mo to ng an belanja sebesar Rp355,3
miliar da lam pagu APBNP 2016 ini.
Pemotongan belanja dilaksanakan
dengan melakukan pemblokiran man
diri (self blocking) pada satuansa tu
an ker ja (Satker) di lingkungan Dit
jen Pen yediaan Perumahan. “Pada
APBNP tahun 2016 ini kami me ngu
sul kan peng hematan anggaran se
be sar Rp 355,3 miliar untuk pro gram
pen ye diaan perumahan,” ujar Di rek
tur Jenderal Penyediaan Pe ru mah an
Ke menterian PUPR, Syarif Bur ha nu
ddin, pada 15 Juni lalu.
Saat itu, Syarif menjelaskan, pe ru
ba h an anggaran pada APBNP 2016
men jadi dasar penghematan dan
pe nam bahan anggaran dalam ran
g ka pem ba ngu nan infrastruktur da
mun dalam rangka mendukung Asi an
Games 2018 kami mendapat tam bah
an anggaran Rp800 miliar. Jadi to tal
pagu akhir yang kami kelola jum lah
nya Rp8,12 triliun,” ujar Syarif ke tika
itu.
Penghematan belanja, imbuh Sya
rif, dilakukan dengan pemblokiran
man diri terhadap anggaran yang di ke
lola oleh Satker yang ada. Pemblokiran
Sat ker di pusat (8 Satker) sebesar Rp
297,9 miliar, Satker NonVertikal Ter
tentu (SNVT) sebanyak 19 Satker se
besar Rp 53,4 miliar, dan Satker De kon
sentrasi (34 Satker) sebesar Rp4 miliar.
Terkait rincian penghematan ber
da sarkan kegiatan, berupa pengu ra
ng an volume Rusun sebanyak 1.184
u nit atau sebesar Rp110 miliar, Ru sus
ber ku rang 444 unit atau setara Rp 47
mi liar, program peningkatan kua li tas
ru mah swadaya berkurang 790 unit se
besar Rp12 miliar, bantuan pra sarana,
sa rana dan utilitas (PSU) rumah umum
sebanyak 17.000 unit se besar Rp152,3
miliar, dan dukungan ma najemen ser
ta perencanaan seperti operasional
dan gaji berkurang Rp 32,9 miliar.
Adanya pengurangan volume Ru
sun dan Rusus selain karena peng
he mat an, juga karena penyesuaian
tipo logi dan harga satuan. Total unit
hu nian dari 112.992 unit berkurang
men jadi 110.574 unit. “Khusus pe
nam bahan anggaran APBNP 2016
se besar Rp800 miliar akan digunakan
untuk percepatan pembangunan ru
mah susun atlet Kemayoran. Pem
bangunan dilaksanakan dengan kon
trak tahun jamak 20162017 sebanyak
10 tower,” pungkas Syarif. l
Ristyan Mega Putra
“To tal target pemba ngunan rumah
yang akan dilaksanakan oleh Ditjen Pen ye diaan
Perumahan sebanyak 134.814
unit rumah”
lam men dukung pelaksanaan A sian
Ga mes 2018. Jadi mes ki ada pe n g
he mat an anggaran, Dit jen Pen ye
dia an Perumahan juga mem pe roleh
pe nambahan anggaran yang cukup
signifikan.
“Pagu awal anggaran yang dikelola
oleh Ditjen Penyediaan Perumahan
se besar Rp7,697 triliun dan dilakukan
peng hematan Rp355,3 miliar. Na
MAI
SONA
/DOK
. KEM
ENTE
RIAN
PUPR
30 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
[ BERANDA ]
Menakar Asa Warga di Kamp Pengungsian NTTWarga eks pengungsi Timor Timur (Timtim) dalam waktu dekat akan segera memiliki rumah. Bentuk perhatian pemerintah terhadap rakyatnya yang mencintai negara ini.
Dirjen Syarif Bur ha nud din menerima Kunjungan Bupati Kupang Ayub Titu Eki.A
sa memiliki rumah la yak
hu ni bagi warga be kas pe
ngung si Tim tim, yang se
la ma ini se jak Tim tim le
pas da ri NKRI tinggal di gu bukgubuk
re yot di kampkamp pengungsian di
Ka bu paten Kupang, tampaknya akan
se ge ra terwujud. Hal itu te rung kap,
ke tika Direktur Jenderal (Dir jen) Pen
ye diaan Perumahan Ke men te rian Pe
ker jaan Umum dan Pe ru mah an Rak yat
(PUPR), Syarif Bur ha nud din me ne rima
kunjungan Bu pati Ku pang, Ayub Titu
Eki bersama per wa ki lan Pemda Kupang
di Ke men te ri an PUPR, Rabu (7/9).
Pada pertemuan tersebut, Syarif
mem bahas tentang pembebasan
lahan dan pengajuan rumah khusus
untuk pa ra warga negara Indonesia
(WNI) eks pengungsi Timtim.
Berdasarkan pen dataan perumahan
oleh Pe me rin tah Daerah Kupang, saat
ini ter dapat sebanyak 2.550 kepala
ke luar ga yang tinggal pada kamp pe
ngung sian. Di samping itu terdapat
1.700 rumah warga yang hidup dalam
garis kemiskinan dan menghuni ru
mah tidak layak huni.
Syarif menuturkan, bahwa Ke men
terian PUPR siap membangun rumah
di Nusa Tenggara Timur (NTT). “Saat
ini di NTT sedang kami bangun rumah
khusus sebanyak 325 unit. Semua ba
gusbagus spesifikasinya, dan pada
da sar nya Kementerian PUPR siap
mem bangun rumah bagi warga NTT,
na mun lahan harus telah disediakan
oleh pemda dan dalam keadaan clear
and clean atau bebas dari masalah
sengketa,” tutur Syarif.
Saat ini, Kementerian PUPR me
mang sedang giat membangun ru mah
khusus perbatasan di NTT. Pem ba
ngunan rumah sederhana layak hu
ni itu berlokasi di Desa Si lawan, Ke
camatan Tasifeto serta di De sa Fa tu
ke ti dan Desa Dualaos yang be ra da di
Ke camatan Kakuluk Mesak.
Bupati Kupang menyampaikan,
bah wa sa at ini permasalahan yang di
ha da pi ada lah ke ter ba tas an la han, ka
re na pemda be lum me mi li ki ang gar an
untuk pem be ba san la han. Me nanggapi
“...Kementerian PUPR siap mem bangun rumah bagi warga NTT, na mun lahan harus telah dise-diakan oleh pemda dan dalam keadaan clear and clean atau bebas dari masalah sengketa”
hal ter se but Sya rif men jelaskan, bahwa
Ke men te ri an PUPR mulai tahun 2016
ini ti dak menga lo ka sikan anggaran
untuk pem bebasan la han, sehingga
Ke men te ri an PUPR ti dak dapat me
lakukan pem bebasan la han bagi warga
NTT ter sebut.
“Sebagai solusi, pemda dapat aju
kan permohonan kepada DPRRI
untuk difasilitasi pembebasan lahan
me la lui Lembaga Manajemen Aset
Ne gara (LMAN). Karena saat ini terkait
pem bebasan lahan untuk kepentingan
ne gara sudah dikelola sepenuhnya
oleh LMAN,” ujar Syarif.
Dengan solusi yang disampaikan
Sya rif, Bupati Kupang bertekad segera
mengurusnya ke DPR. Dengan upaya
itu, paling tidak asa WNI eks pengungsi
Timtim, bisa segera terwujud. l
Melisa Emeraldina
MAI
SONA
/MEL
ISA
EMER
ALDI
NA
Edisi 01 TH I [2016] 31MAISONA
[ BERANDA ]
Konsisten Membangun Hunian untuk MBRUntuk melihat kinerja pemerintah pusat, anggota Komisi V DPR beserta mitra kerjanya, meninjau pembangunan Rusunawa Rancacili di Bandung. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dinilai konsisten akan tanggung jawabnya.
Terbukti, pemerintah pusat
da lam hal ini Kementerian
Pe kerjaan Umum dan Pe
ru mah an Rakyat (PUPR),
kon sis ten menjalankan sa lah satu
tanggungjawabnya, yaitu mem ba
ngun hu ni an bagi masyarakat ber
peng ha sil an rendah (MBR). Bukti itu
di tun jukkan ketika Komisi V DPR me
laku kan kunjungan kerja ke Ban dung,
me ninjau pembangunan Rumah Su
sun Sewa (Rusunawa) Rancacilli, di
Jalan Babakan Karet, Kelurahan Ci pa
mokolan, Kecamatan Rancasari Kota
Bandung, pada 2 Agustus lalu. “Ka mi
dari Komisi V DPR RI bertugas me
mantau sejauh mana progress mi tra
kami dipemerintahan, dan saat me
lihat Rusunawa ini kami saksikan Ke
men terian PUPR konsisten akan tang
gung jawabnya” kata Fary Djemy Fran
cis Ketua Komisi V DPR.
Rusunawa ini, menurut Fary me
ru pakan satu – satunya yang didanai
APBN tetapi di desain oleh daerah. Se
lama ini, semua pembangunan Ru su
na wa ditentukan oleh pusat dan dae
rah hanya menyediakan lahan sa ja.
Seperti diketahui, Rusunawa Ran cacili
ini pengerjaan nya baru men ca pai 46
% dan diperkirakan akan selesai No
vem ber tahun ini.
Dalam melakukan kunjungan
ker ja nya, Komisi V DPR tersebut di
dam pingi perwakilan dari Direktorat
Ru mah Susun di Direktorat Jenderal
(Ditjen) Penyediaan Perumahan. Se
ke dar informasi, Rusunawa Rancacili
yang dikunjungi Komisi V DPR itu,
ren cananya diperuntukan bagi MBR.
Rusunawa ini. menjadi satusatunya
ru mah susun yang mempunyai bentuk
ber beda dengan rumah susun pada
umum nya, Rusunawa ini, memiliki
ben tuk circle yaitu bangunan bulat
me manjang keatas dan memiliki 8
lan tai, mempunyai tiga (3) tipe; tipe 24
Kunjungan komisi V DPR RI ke rusunawa Rancacili Kabupaten Bandung.
“Rusunawa ini menjadi satu-satunya rumah susun yang mempunyai bentuk berbeda dengan rumah susun pada umumnya”
se banyak 81 unit, tipe 36 A sebanyak
13 unit, dan tipe 36 B sebanyak 13 unit.
Ru sunawa ini juga akan dilengkapi
mebelair dan area publik yang ter le tak
di tengah – tengah bangunan.
Pada kesempatan tersebut, Di rek
tur Rumah Susun Crist Robert Marbun
yang mewakili Kementerian PUPR dari
Dit jen Penyediaan Perumahan yang
menga wal langsung kunjungan kerja
ter sebut mengatakan, saat ini wilayah
Ja wa Barat khususnya Kota Bandung
ma sih banyak memerlukan rumah su
sun untuk solusi hunian vertikal, dan
pemerintah daerah pun siap me nye
dia kan lahan yang diperlukan. l
Ricky Defrimon
MAI
SONA
/RIC
KY D
EFRI
MON
32 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
Dirjen Pembiayaan Perumahan Maurin Sitorus menyerahkan penghargaan Kementerian PUPR kepada pengembang perumahan
[ BERANDA ]
Apresiasi untuk Para Mitra Pembangunan PerumahanSejumlah pengembang, perbankan dan pendamping masyarakat mendapat penghargaan dari Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan dan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR). Atas kerja keras dan kerja nyatanya dalam mewujudkan Program Satu Juta Rumah
Mitra kerja yang baik ada
lah mitra kerja yang ter
bukti bisa bekerja de
ngan baik dan mampu
me w u judkan bidang pekerjaannya. Se
per ti halnya mitra kerja Direktorat Jen
de ral (Ditjen) Penyediaan Perumahan
dan Ditjen Pembiayaan Perumahan,
Ke men terian Pekerjaan Umum dan
Pe ru mahan Rakyat (PUPR), dalam
me wujudkan Program Sejuta Rumah.
Untuk itulah, pada 25 Agustus lalu, ber
te pat an dengan puncak acara dalam
rang kaian kegiatan Hari Perumahan
Na sional (Harpernas) ke 9 Tahun
2016, Kementerian PUPR memberikan
peng hargaan kepada mitra kerjanya,
yai tu pengembang perumahan, per
bankan, dan pendamping masyarakat
pem bangunan rumah swadaya.
Direktur Jenderal Pembiayaan Pe
ru mah an, Maurin Sitorus saat mem
bu ka se mi nar nasional dengan tema
“Per ce pat an Penyediaan Rumah Me
la lui Ke mu dahan Perizinan” da lam
rang ka mem peringati Ha per nas di Ge
dung Ser ba Guna Ke men te ri an PUPR,
Ja karta, Kamis (25/8) me nga ta kan,
Ke men terian PUPR mem be ri kan apre
siasi kepada pe ngem bang yang hingga
kini tetap ber ta h an dan mem bangun
rumah untuk mas yarakat, mes kipun
dulu pro ses pe ri zinan ba nyak tahapan,
ma kan wak tu yang la ma, biaya mahal
dan ke tidak pastian.
“Melalui pemberian penghargaan
“Melalui pemberian penghargaan ting kat Direktorat Jenderal di Ke menterian PUPR kami ingin menga pre sia si serta berharap untuk da pat men dorong para mitra kerja khu sus nya di sektor perumahan agar lebih ber se mangat untuk membangun ru mah untuk masyarakat di seluruh wi la yah Indonesia.”
ting kat Direktorat Jenderal di Ke men
te rian PUPR kami ingin menga pre sia
si serta berharap untuk da pat men
dorong para mitra kerja khu sus nya
di sektor perumahan agar lebih ber
se mangat untuk membangun ru mah
untuk masyarakat di seluruh wi la yah
Indonesia,” ujar Maurin.
Para penerima penghargaan untuk
kategori Bank Daerah yang Men du
kung Pembiayaan Perumahan bagi
MAI
SONA
/DOK
. KEM
ENTE
RIAN
PUPR
Edisi 01 TH I [2016] 33MAISONA
[ BERANDA ]
Para pendamping masyarakat pada Program bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) menerima penghargaan sebagai bentuk aparesiasi Kementerian PUPR terhadap kinerja mereka di lapangan (bawah)
Pe gawai Negeri Sipil (PNS) yaitu Bank
Pem bangunan Daerah (BPD) Papua,
BPD Kalimantan Tengah dan BPD Nu
sa Tenggara Barat. Kemudian, peng
hargaan untuk kategori Pelaku Pem
bangunan yang Mendukung Penye
dia an Perumahan bagi Masyarakat
Ber peng hasilan Rendah (MBR) di
Wi la yah Barat diterima PT Budi Lang
geng Persada, PT Padma Warna Artha,
dan PT Arteo Ferdian Nahrum.
Sedangkan penerima penghargaan
untuk kategori Pelaku Pembangunan
yang Mendukung Penyediaan Pe ru
mah an bagi MBR di Wilayah Timur
adalah PT Bumi Mapanget Asri, Pe
rumnas Cabang Kaltim, dan PT Man
diri Pratama Putra. Se men tara peng
hargaan untuk ka tegori Pen dam ping
Masyarakat Pem bangu n an Rumah
Swa daya diterima oleh Iswan Pajar Se
ken Fri Muttaqin.
Program Satu Juta Rumah, lanjut
Mau rin, tidak akan berjalan dengan
baik jika tidak ada partisipasi aktif
da ri mitra kerja seperti pengembang
pe ru mahan, perbankan, pemerintah
dae rah, kementerian terkait serta mas
yarakat. Untuk itu, pemerintah me
lalui Kementerian PUPR akan terus
mendorong terwujudnya berbagai ke
mu dahan khususnya dalam hal pe ri
zin an perumahan.
Pembangunan perumahan, seperti
di akui Maurin, juga merupakan lo ko
mo tif perekonomian Indonesia ka rena
banyak sekali industri yang ter kait
dengan program perumahan yak ni
sekitar 170 lebih industri.l
Ristyan Mega Putra dan Melisa Emeraldina
MAI
SONA
/MEL
ISA
EMER
ALDI
NAM
AISO
NA/D
OK. K
EMEN
TERI
AN PU
PR
Penghargaan kepada pengembang perumahan diharapkan dapat mendorong pembangunan rumah bagi masyarakat di daerah
34 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
[ BERANDA ]
Upaya Melahirkan Kebijakan Penghunian di Rumah SusunUntuk mengurangi konflik dalam pengelolaan rumah susun, kebijakan yang mengatur penghuniannya, amat dibutuhkan. Kebijakan tersebut terus dibicarakan dan dibahas pemerintah dengan para pengembang.
Meminimalisir konflik antara pengelola dan penghuni rumah susun.K
ementerian Pekerjaan
U mum dan Perumahan
Rak yat (PUPR) melalui Di
rek torat Rumah Umum dan
Ko mer sial, Direktorat Jenderal Pen ye
diaan Perumahan bersama para pe
ngem bang yang membangun rumah
su sun, 7 September lalu, membahas
ke bi jakan mengenai penghunian di ru
mah susun umum dan komersial. Ber
harap bisa meminimalisir timbulnya
kon flik yang terjadi dalam pengelolaan
ser ta penghunian di rumah susun
(rusun).
“Kami (Kementerian PUPRred)
ber sa ma para pengembang akan te
rus be ker jasama untuk mem ba has
ke bi jakan pengaturan ke peng hu nian
di rumah susun umum dan ko mer
sial, ”Intinya regulasi ini adalah untuk
menga tur kepentingan kita bersama,”
ujar Direktur Rumah Umum dan Ko
mersial, Irma Yanti saat menjadi na
ra sum ber dalam Diskusi Nasional
Per sa tuan Perhimpunan Penghuni
Ru mah Susun Indonesia (P3RSI) de
ngan te ma “Mencari Format Ideal Re
gu la si Rumah Susun di Indonesia” di
Ball room The Belezza Suites Permata
Hi jau, Jakarta, Rabu (7/9).
Penyusunan regulasi tentang ru
sun, lanjut Irma, bukan hanya menjadi
tang gung jawab pemerintah, me lain
kan juga harus melibatkan mas ya ra kat
seperti para pakar perumahan, aka
demisi, pelaku pembangunan serta
kon su men rusun itu sendiri. Selain
itu, pe merintah daerah (pemda) juga.
“Meng ingat pemda memiliki otonomi
serta kewenangan untuk mengatur ke
peng hunian di rusun yang ada di dae
rah nya masingmasing,” tuturnya.
Selain itu, Irma mengingatkan, agar
ma singmasing pihak melepaskan
ego nya. Pasalnya, kebijakan yang a kan
dibahas tersebut untuk mengatur ke
pen tingan bersama.
Seperti diketahui, rusun me ru pa
kan bangunan gedung bertingkat yang
di bangun dalam sebuah lingkungan
yang distrukturkan secara fungsional,
baik ke arah vertikal maupun ho ri zon
tal dan setiap satuan masingmasing
da pat dimiliki dan digunakan secara
ter pi sah. Kemudian dalam bangunan
ter se but dilengkapi dengan bagian
ber sama, benda bersama dan tanah
ber sama. ”Adanya bagian bersama itu
lah yang menuntut perlunya penga tur
an bagi para penghuni rumah su sun,”
ucap Irma.
Dengan pengaturan tersebut, Ir ma
menambahkan, penghuni yaitu mas
yarakat dan pelaku pembangunan da
pat menyelenggarakan kepemilikan,
peng hu nian dan pengelolaan rusun
se suai hak dan kewajibannya. “Inti
da ri ke bijakan yang diinginkan pe
me rintah, ada lah rusun bisa menjadi
tem pat hu ni an yang nyaman bagi
mas yarakat, ser ta dapat mengurangi
ke ku rangan ke butuhan rumah di In
do ne sia,”pung kas Irma. l
Ristyan Mega Putra
DO
K. D
ITJE
N P
EN
YE
DIA
AN
PE
RU
MA
HA
N K
EM
EN
TE
RIA
N P
UP
R
Edisi 01 TH I [2016] 35MAISONA
MAI
SONA
/RIC
KY D
EFRI
MON
[ BERANDA ]
Menyiapkan 12.760 Unit Rusun untuk MBRMasyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kembali berkesem-patan memiliki rumah susun yang dibangun pemerintah. Pada tahun 2017, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR menargetkan membangun 12.760 unit.
Sebagai bentuk transparansi
pu blik atas kinerjanya, Di
rek tur Jenderal (Ditjen)
Pen yediaan Perumahan Ke
me n te r ian Pekerjaan Umum dan Pe
ru mahan Rakyat (PR), dalam rapat
dengar pendapat (RDP) dengan DPR
memaparkan rencana kerja 2017
secara terbuka. Salah satunya, men
tar getkan pembangunan sebanyak
12.760 unit rumah susun (Rusun) di
In donesia.
Rusun tersebut, menurut Direktur
Jen deral (Dirjen) Penyediaan Pe ru
mah an Syarif Burhannudin, nan ti
nya diperuntukkan bagi mas ya ra
kat berpenghasilan rendah (MBR),
pekerja atau buruh industri, pe ga wai
negeri sipil (PNS), anggota TNI dan
Polri, mahasiswa dan para san tri
pon dok pesantren. “Target pem ba
ngu n an rusun tahun 2017 sebanyak
12.760 unit,” ujar Syarif dalam RDP
dengan Komisi V DPR RI di Senayan,
Jakarta, 15 September lalu.
Untuk membangun rusun ter se
but, imbuh Syarif, Ditjen Penyediaan
Perumahan Kementerian PUPR
telah menganggarkan dana se
be sar Rp 4,754 triliun pada tahun
anggaran 2017. Anggaran tersebut
sekitar 51,71 persen dari total pa gu
anggaran Ditjen Penyediaan Pe ru
mahan. “Kami harap dengan pem
bangunan rusun ini pemerintah bi
sa menyediakan hunian yang la yak
bagi masyarakat di seluruh In do
nesia,” terangnya.
Salah satu lokasi pembangunan
hu nian vertikal untuk MBR yang kini
se dang didorong oleh Kementerian
PUPR adalah rusun di Kemayoran.
Ru sun itu, lanjut Syarief, nantinya
se telah selesai dibangun akan di
ma n faatkan sementara untuk wisma
atlet dalam kegiatan Asian Games
2016. “Untuk rusun di Kemayoran
nan tinya termasuk rusun tingkat
ting gi mulai 18 lantai, 24 lantai dan
32 lantai. Jumlahnya sebanyak 7.426
unit,” katanya.
Pembangunan Rusun itu, salah
sa tu tujuannya untuk mengatasi
ka was an kumuh. Menurut Syarief,
untuk itu pihaknya membangun
ru sun dengan target sebesar 3.050
unit, buruh industri 222 unit, PNS
706 unit, TNI 510 unit, Polri 322 unit,
ma ha siswa 224 unit dan untuk santri
pon dok pesantren sebanyak 300
unit. “Persentase penerima manfaat
ru mah susun tersebut sesuai dengan
ara han Bappenas guna men ye le
sai kan backlog perumahan di In do
nesia,” pungkasnya. l
Ristyan Mega Putra
Dirjen Penyediaan Pe ru mah an Syarif Burhannudin sedang meninjau kesiapan rusun di cibubur.
“Kami harap dengan pembangunan
Rusun ini pemerintah bisa menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat
di seluruh Indonesia”
36 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
[ BERANDA ]
Menertibkan PP Pengadaan Rumah Susun Pengadaan rumah susun (rusun) hingga kini masih banyak membutuhkan payung hukum. Salah satunya, payung hukum yang mengatur pengelolaan barang milik bersama di rusun.
Rusunawa Universitas PGRI Adi Buana SurabayaI
ngin tertib dan jelas aturan ten
tang hak dan tanggung jawab,
ten tu payung hukumlah yang
di bu tuhkan. Seperti itu pula ke
bu tuhan untuk menga tur pengadaan
dan pengelolaan Ru sun. Menurut Se
kretaris Direktorat Jenderal Pen ye dia
an Perumahan Kementerian Pe ker
ja an Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) Lukman Hakim, peraturan pe
me rin tah tentang pengadaan rumah
su sun akan segera ditertibkan pada
ta hun ini.
“Regulasi ini, akan menjadi aturan
tek nis sebagai turunan dari Undang
Un dang No 20 Tahun 2011 tentang
Ru mah Susun,” tutur Lukman, 14 Sep
tember lalu, di Jakarta. Banyaknya
jum lah rumah susun yang kini mulai
di bangun hampir di setiap kotako ta
besar di Indonesia, lanjutnya, mem bu
tuhkan payung hukum dalam meng a
tur pengelolaan barang milik ber sa ma
yang ada di bangunan ter sebut.
Karena itu penting mendapat pe
nanganan dan perhatian yang se rius
dari pemerintah. Lukman men je las
kan, pembangunan rusun di sejumlah
dae rah akan menjadi salah satu solusi
keterbatasan lahan yang bisa di gu
na kan untuk hunian. Dengan ada nya
payung hukum yang jelas, maka mas
yarakat bisa menyesuaikan diri tinggal
di rusun tersebut kelak.
Payung hukum itu juga akan me
ng a nti si pasi adanya konflik yang ke
“Definisi tentang barang bersama di rumah susun
perlu dijabarkan lebih lanjut, supaya
setiap penghuni tahu akan hak dan
kewajibanya.”
rap ter jadi akibat kepemilikan ben da,
fa si li tas, sampai hak guna ta nah ber sa
ma. “Definisi tentang ba rang bersama
di rumah susun perlu di jabarkan le
bih lanjut, supaya se ti ap penghuni
ta hu akan hak dan kewajibanya.” ujar
Lukman.
Selain itu, ungkap Lukman, se ka
rang ini banyak sekali keluhan ma s ya
rakat terkait orientasi pengelolaan ru
mah susun, seperti tarif listrik dan air
yang berbedabeda. Untuk itu, Lukman
dan timnya telah melaksanakan ke gi a
t an pen yu sunan peraturan per un dang
un dang an bidang pe ru ma h an. “Pem
bi na an untuk pe ra tu ran UU bidang
pe rumahan ini sa ngat di butuhkan,”
pungkasnya. l
Kompu – Ditjen Penyediaan Perumahan
MAI
SONA
/RIS
TYAN
MEG
A PU
TRA
Edisi 01 TH I [2016] 37MAISONA
[ BERANDA ]
Siap Menampung Atlet Asian Games Wisma atlet dalam bentuk rumah susun (rusun) untuk Asian Games, pada Desember, akan berdiri di Palembang. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun lima tower rusun wisma atlet.
Kunjungan Bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat peresmian dimulainya pembangunan Rusun Atlet.A
sian Games 2018, ren
cananya akan di ge lar di
Jakarta dan Pa lem bang,
mengingat leng kapnya
fa si li tas olahraga ber stan dar in ter
na sional di dua kota ter se but. Untuk
tem pat tinggal pa ra atlet nya selama
ber tanding, Ke men terian PUPR ber
kon tribusi membangun lima to wer
ru sun, yang diperuntukkan se bagai
tempat tinggal atlet selama ber tan
ding di Asian Games kelak.
Guna mendukung Asian Ga mes
2018 dan Program Satu Juta Ru mah,
Men teri Pekerjaan Umum dan Pe
rumahan Rakyat (PUPR), Ba su ki
Ha di mul jono meresmikan di mu
lai n ya pembangunan dan Launching pe masaran rusun umum di
Kom plek Jakabaring Sport City
(JSC), Palembang, Sumatera Se la t an
(Sumsel), 9 September lalu. Me nu rut
Menteri Basuki, rusun umum se ni lai
Rp600 miliar tersebut tidak mem be
bani APBN.
Dengan menjalin sinergi de
ngan pemerintah daerah da lam
hal pen yediaan lahan dan pe ri zin
an ser ta sektor perbankan da lam
hal pen danaan, menurut Ba su ki,
Pro gram Se juta Rumah dan pe na
nga n an back log perumahan dapat
te re a lisasi . “Proyek Ja ka baring Pa
lem bang ini dapat di ja dikan contoh
gu na mempercepat Pro gram Sejuta
Rumah,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, tiga to wer Rusun sudah selesai tahun
2015 la lu dan sisanya sebanyak dua
tower di targetkan selesai Desember
2016. Menurut Kepala Satuan Ker
ja Penyediaan Rumah Susun Stra
tegis Direktorat Rumah Susun Dit jen
Penyediaan Perumahan Ke men te
rian PUPR Erizal di Kantor Ke men
terian PUPR, Jakarta, akhir pe kan
lalu, dua tower rusun atlet lain
nya hingga kini masih dalam pem
bangunan.
“Adanya pembangunan rusun
ter sebut merupakan salah satu ben
tuk dukungan Kementerian PUPR
terhadap pembangunan infra struk
tur Asian Games. Rusun ter sebut
akan dimanfaatkan sebagai wisma
atlet yang akan berlaga di ajang
A sian Games 2018,” ujar Erizal.
Usai Asian Games, lanjut Eri zal,
Rusun tersebut akan di se rah te ri
makan kepada pe me rin tah dae rah
untuk digunakan sebagai tem pat
ting gal masyarakat yang me m bu
tuh kan hunian yang la yak. “Ru sun
atlet ini rencananya di bangun se
tinggi lima lantai dan me mi liki luas
36 meter persegi. Ka mi ju ga sudah
melengkapi Rusun ini dengan me
be lair seperti tempat ti dur, lemari
pakaian, meja dan kursi. Jadi setelah
Asian Games selesai pemda bisa
memanfaatkannya un tuk tempat ti
ng gal masyarakat yang belum me mi
li ki rumah layak huni,” pung kasnya.
l Ristyan Mega Putra
MAI
SONA
/DOK
. KEM
ENTE
RIAN
PUPR
38 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
FOTO
: DOK
KEM
ENTR
IAN
PUPR
38 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
Edisi 01 TH I [2016] 39MAISONA
Di awal menjabat
sebagai Menteri
Perumahan Rakyat
(Menpera), Asy’ari
menargetkan
pembangunan 4.600 unit rumah
dalam program 100 hari kerjanya.
Asy’ari, saat itu juga pernah
menggulirkan idenya membentuk
badan perumahan, dengan tujuan
Program Satu Juta Rumah sebenarnya melekat dengan program inti yang pertama kali dijalankan oleh Mohammad Yusuf Asy’ari saat menjadi Menteri Perumahan Rakyat periode 2004 – 2009. Karena itu, mantan menteri kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 21 Oktober 1945, ini meyakini Program Satu Juta Rumah mampu memberikan pelayanan dan pembangunan permukiman kepada masyarakat luas. “Bukan jumlahnya yang penting, tetapi semangatnya,” ujar Yusuf Asy’ari saat dulu masih menjadi Menteri.
Mohammad Yusuf Asy’ariSang Pencetus Hari Perumahan
meningkatkan pembangunan
rumah informal. “Saya diberi target
untuk melipatgandakan kecepatan
pembangunan rumah menjadi tiga
kali lipat hasil tahun lalu,” ujarnya
saat itu.
Keberadaan badan perumahan
tersebut memang diarahkan Asy’ari
untuk menangani pembangunan
[ TAMU ]
40 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
[ TAMU ]
rumah informal seperti
pembangunan rumah di kawasan
kumuh, pembangunan prasarana
dasar perumahan dan perbaikan
kualitas lingkungan hunian.
“Fokus kami adalah memfasilitasi
pembangunan rumah
sederhana sehat dan membantu
peningkatan mutu hunian bagi
masyarakat,” jelasnya.
Salah satu targetnya dalam
lima tahun mendatang saat itu,
adalah berupaya mewujudkan
pembangunan rumah sehat
sederhana (RSH) yang seimbang
dengan pembangunan proyek
properti lain yang menjamur
dewasa ini. Salah satu upaya yang
akan diterapkan oleh Asy’ari
adalah mewajibkan kepada
pengembang yang membangun
rumah mewah agar menyisihkan
alokasi dananya untuk
membangun RSH.
Diakui Asy’ari, kementerian
Perumahan tidak bertugas
membangun rumah, tetapi hanya
memfasilitasi dan mempercepat
proses pembangunan
perumahan. Instansi yang paling
kompeten untuk membangun
rumah adalah perusahaan
pengembang. Karena itu, saat
ia menjadi Menpera berupaya
mendekati dan bekerja sama
dengan pengembang.
Dalam kegiatannya ketika masih
Sekretaris Ditjen Penyediaan Perumahan Lukman Hakim (kiri) menyerahkan penghargaan kepada mantan Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Asy’ari pada puncak Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) tahun 2016.
Fokus kami adalah memfasilitasi
pembangunan rumah sederhana
sehat dan membantu
peningkatan mutu hunian bagi
masyarakat.
MAI
SONA
/MEL
ISA
EMER
ALDI
NA
Edisi 01 TH I [2016] 41MAISONA
[ TAMU ]
menjadi Menpera, Asy’ari dikenal
dekat dengan para bawahannya.
Hal itu tampak ketika ia menghadiri
acara peringatan Hari Perumahan
Rakyat (Hapernas) ke9, pada
25 Agustus lalu. para pegawai di
Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan dan Direktorat Jenderal
Pembiayaan Perumahan, tampak
bergantian menyalami Asy’ari.
Adapun penghargaan kehormatan
yang diberikan Kementerian PUPR
kepada Asy’ari, karena ia adalah
tokoh yang mendeklarasikan
pertamakali Hapernas. Atau disebut
juga sebagai pencetus Hapernas,
yang setiap tahun diperingati setiap
tanggal 25 Agustus.
Asy’ari adalah lulusan S1 Akuntansi
Universitas Gadjah Mada dan
S2 Ilmu Komunikasi Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Sebelumnya, ia pernah menjabat
sebagai Direktur Keuangan RCTI
dan anggota DPP Partai Keadilan
Sejahtera.
Asy’ari menikah dengan Siti
Zainab, seorang dosen di Fakultas
Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah
dan dikaruniai empat orang anak;
dua perempuan dan dua lakilaki.
l Tim Komunikasi Publik Ditjen Penyediaan Perumahan
Beberapa kegiatan kunjungan kerja M Yusuf Asy’ari saat menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat.
DOK.
KEM
ENTE
RIAN
42 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
[ KABAR SNVT ]
Dua Perumahan Gratis bagi MBR di Raja AmpatDalam rangka mengembangkan Kabupaten Raja Ampat, Kementerian PUPR membangun dua perumahan untuk MBR. Agar masyarakat di salah satu dari 10 destinasi wisata nasional itu juga terjamin kesejahteraannya.
Kawasan wisata Raja Ampat
yang terkenal dengan pu
sat dari segitiga karang
du nia, sehingga alam ba
wah lautnya menjadi idola para wi
sa tawan di kalangan penyelam dunia
itu, sudah sepatutnya menjadi fokus
pem bangunan pemerintah. Tak pe lak
Menteri Pekerjaan Umum dan Pe ru
mah an Rakyat (PUPR) terjun langsung
mengunjungi wilayah destinasi wi sa ta
unggulan Indonesia di wilayah “Ke
pa la burung” Papua Barat itu, untuk
me nin jau pembangunan dua kawasan
pe ru mah an dan pembangunan jalan
lingkar Ra ja Ampat sepanjang 342
kilometer, 4 September lalu.
Menteri PUPR Basuki Hadimul
jo no, Bupati Raja Ampat Abdul Fa ris
Um lati, Dirjen Penyediaan Pe ru ma h
an Sya rif Burhanuddin, Dir jen Pem
bi a ya an Perumahan Maurin Si to rus,
Di rek tur Pem bangunan Ja lan A Ga ni
Ga zali dan Kepala Biro Ko mu ni ka
si Pu blik, pertama meninjau pem ba
ngun an 50 unit rumah di Dis trik Te
luk Mayalibit, Kampung War sam bin
Kabupaten Raja Ampat yang di pe
runtukan gratis bagi mas ya ra kat ber
peng hasilan rendah yang di ker jakan
oleh PT Talago Raya dengan da na
APBN tahun 2016 sebesar Rp9,6 mil yar.
Selain di Kampung Warsambin,
rom bongan Menteri PUPR juga me nin
jau pembangunan Rumah Khusus se
ban yak 50 unit, di Kampung Waiman,
Dis trik Batanta Selatan, Kabupaten
Ra ja Ampat. Pembangunan Rumah
Khu sus (Rusus) tersebut, ditargetkan
bi s a selesai pada November tahun ini.
Rumah Khusus yang dibangun oleh Ditjen Penyediaan Perumahan di Raja Ampat.
Ru sus ini harus dihuni tepat sasaran,
se hi ng ga mampu mengurangi jumlah
pen duduk yang belum mempunyai ru mah
Di lokasi Rusus tersebut, Men teri
Basuki berkesempatan ber ceng kra
ma dengan warga calon peng hu ni
Ru sus, yang diharapkan da pat me
man fa atkan calon tempat hu ni an nya
dengan sebaikbaiknya. Ke pa da calon
penghuni dan pe lak sa na pem ba ngun
an, Basuki juga ber pesan, agar tidak
mengubah keaslian, keasrian dan tetap
men jaga lingkungan sekitar.Rusus.
“Ru sus ini harus dihuni tepat sasaran,
se hi ng ga mampu mengurangi jumlah
pen duduk yang belum mempunyai ru
mah,” ucapnya. l Junaidi
MAI
SONA
/JUN
AIDI
Edisi 01 TH I [2016] 43MAISONA
[ KABAR SNVT ]
Siap-siap untuk Tahun DepanProgram pembangunan perumahan tahun 2017, kalau tidak dipersiapkan bisa jadi akan keteteran. Untuk itu Ditjen Penyediaan Perumahan menggelar rapat koordinasi, agar hubungan pusat dan daerah (SNVT) dalam program pembangunan perumahan 2017 berjalan baik.
Agar program pem ba ngu n
an pe rumahan sukses, Di
rek to rat Jenderal (Ditjen)
Pe n ye diaan Pe ru mah an
Ke men te rian Pekerjaan Umum dan
Pe ru mah an Rakyat (PUPR), akhir Sep
tem ber lalu menggelar Rapat Koor
di na si (Rakor) Bidang Perumahan
Ta hun 2016. Acara tersebut dihadiri
per wakilan dari masingmasing di
rek torat di Kementerian PUPR, pe r
wa kilan sa tuan kerja (satker) pusat,
Satuan Ker ja NonVertikal Tertentu
(SNVT) dari 33 pro vinsi, satker de
kon sentrasi dan per wa kilan pokja
dari 34 provinsi.
“Sebagai perpanjangan tangan
Dit jen Penyediaan Perumahan di
dae rah, SNVT diharapkan dapat ber
pe ran le bih baik, karena bila dulu ka
mi harus bo lak balik ke daerah untuk
me mantau pem bangunan, sekarang
ada SNVT yang lebih dekat dengan
lo ka si dan da pat terus memantau
pe laksanaan pem bangunan,” tu tur
Se kretaris Di rek torat Jenderal (Ses
dit jen) Pen ye dia an Perumahan, Luk
man Hakim da lam pi dato pem bu ka
an saat rakor.
Adanya rakor tersebut, Luk man
ber harap dapat menjadi wadah sila
tu rah mi untuk meningkatkan koor
di na si dan kerjasama antara pusat
dengan dae rah dan antardaerah,
ka re na da lam pelaksanaannya se
mua saling ter kait dan diharapkan
da pat saling men dukung.
Lukman menambahkan, bahwa
r a kor ini juga dilaksanakan da lam
rang ka mem peringati Hari Habitat
Du nia yang akan diperingati pada 3
Okto ber 2016 dengan tema “Housing at the Centre”.
Sekretaris Ditjen Penyediaan Perumahan Lukman Hakim memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Koordinasi Bidang Perumahan Tahun 2016.
Kepala Dinas PU Provinsi Ba
li, I Nyo man Astawa Riadi yang ju
ga hadir da lam acara ter se but me
nyam paikan bah wa program Ban
tu an Stimulan Pe ru mahan Swa da ya
(BSPS) atau be dah rumah sa ngat
ber peran di Bali, di samping pro
gram penyediaan pe ru mahan lain
nya. “Kami berharap pem ba ngunan
pe ru mah an di Bali tetap me les ta ri
kan bentuk rumah tradisional Ba li,
dalam rangka melestarikan bu da ya
Bali,” ujarnya. l
Melisa Emeraldina dan Ristyan Mega Putra
... untuk meningkatkan koor di na si dan
kerjasama antara pusat dengan daerah dan
antar daerah, karena da lam pelaksanaannya
semua saling ter kait dan diharapkan dapat
saling men dukung.MAI
SONA
/MEL
ISA
EMER
ALDI
NA
44 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
MENIKMATI SURGA KECIL DI BUMI PAPUA
[ JELAJAH ]DO
K KE
MEN
TERI
AN PU
PR
44 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
Edisi 01 TH I [2016] 45MAISONA
Kunjungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ke Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, diwarnai indahnya wilayah kepulauan di kawasan “Kepala Burung” itu. Maklum, Raja Ampat adalah salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia.
Sambil menyelam minum air. Barangkali itulah pepatah yang
tepat, ketika rombongan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan kunjungan kerja ke
Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, awal September
lalu. Karena kawasan kepulauan ini, keindahan alamnya amat
menakjubkan, baik panorama daratannya maupun bawah lautnya.
Tak mengherankan bila Raja Ampat sebagai kawasan destinasi wisata
Edisi 01 TH I [2016] 45MAISONA
46 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
[ JELAJAH ]
yang bersih, serta ditumbuhi
pepohonan hijau. Selain Wayag,
ada gugusan Pulau Painemu yang
tak kalah cantik. Presiden Jokowi
sempat berkunjung kemari saat
Tahun Baru 2016. Sebuah foto
dirinya di Painemu pun diunggah
dengan bertuliskan caption, “Pulau
Pianemo (Painemured) di Raja
Ampat, sangat indah. Surga kecil di
Tanah PapuaJkw.”
Ada Lukisan MisteriusDi bagian selatan Raja Ampat,
ada Pulau Misool yang jadi pulau
terbesar di kabupaten ini. Pesona
Misool tak kalah dengan pulau
pulau lainnya. Menariknya lagi, di
Pintu masuk cotage Raja Ampat, di Pulau Waigeo.
“Pulau Pianemo (Painemu-red) di Raja Ampat sangat indah. Surga kecil di
Tanah Papua. ”
seluas 4,5 juta hektare itu, ada yang
menjulukinya sebagai surga kecil
yang jatuh di bumi. Wilayah Raja
Ampat terdiri dari empat gugusan
pulau besar, yaitu Waigeo, Misool,
Salawati dan Batanta. Berbagai
sisinya menampilkan keindahan
yang begitu memanjakan mata
Waisai adalah ibu kota Raja
Ampat terletak di Pulau Waigeo.
Kota ini memiliki berbagai objek
wisata menarik, mulai dari Pantai
Waisai Torang Cinta (WTC) hingga spot foto tulisan besar “Raja Ampat”.
Selain Waisai, jelas berbagai daerah
di seputaran Raja Ampat, seperti
Wayag sangat layak dikunjungi.
Pulau Wayag ini, merupakan
gugusan pulau karst ikonik Raja
Ampat yang keindahannya telah
mendunia.
Pulau karst tersebut tersebar di
perairan bergradasi biru kehijauan
Joko Widodo Presiden Republik
Indonesia.
[ JELAJAH ]
Edisi 01 TH I [2016] 47MAISONA
[ JELAJAH ]
Raja Ampat, Indahnya Pantai
Pulau Waigeo.
Riangnya anak-anak Pulau Waisai, Raja Ampat
bermain di pantai.
Misool Anda dapat melihat lukisan
misterius di Gua Telapak Tangan.
Pada salah satu sisi dinding gua
terdapat lukisan telapak tangan
yang diyakini buatan manusia
purba. Selain telapak tangan, ada
pula gambar ikan, perahu dan aneka
bentuk unik lainnya.
Kalau mau berenang dengan
uburubur tak menyengat pun
bisa lho. Ada sekitar 3 danau yang
menjadi rumah bagi uburubur
tak menyengat. Berenang di sana
tergolong aman. Selain uburubur
tak menyengat di Misool, masih
banyak hewan langka yang bisa
ditemui di Raja Ampat. Sebut saja
burung cenderawasih yang berjuluk
“Bird of Paradise” alias burung
surga. Habitat aslinya ada di Desa
Sawinggrai, Distrik Meos Mansar.
Bagaimana dengan panorama
bawah lautnya? Yang pasti,
keindahannya mendapat ancungan
jempol dari turisturis internasional
yang berkunjung ke Raja Ampat.
Raja Ampat memiliki lebih dari
1.000 spesies berbeda dari ikan,
penyu, hiu dan pari manta.
Kemudian, 75% spesies terumbu
karang ada di daerah kepulauan
tersebut. Airnya yang begitu jernih
juga membuat jarak pandang rata
rata lebih dari belasan meter. Tak
mengherankan kalau Raja Ampat
disebutsebut sebagai destinasi
snorkeling terindah di dunia. l
Tim Komunikasi Publik Ditjen Penyediaan
Perumahan
FOTO
-FOT
O DO
K KE
MEN
TERI
AN PU
PR
48 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
Diawali dengan
kesulitan ekonomi,
Ayla Dewi A. Aldjufrie,
MBA, kini sukses
sebagai agen properti
dengan bendera bisnisnya, Property
Consultant Ayla and Associate.
Padahal bisnis itu dimulai Ayla
ketika ia kesulitan ekonomi saat
bersekolah di Singapura. Hingga
pada suatu ketika, ia ditawari oleh
teman yang sudah terlebih dahulu
menjadi agen properti di “negeri
singa” itu, untuk ikut memasarkan
properti di negara itu. Saat itulah,
Ayla memulai profesi sebagai
seorang sales properti.
Sembari tetap menjalankan
aktivitas menuntut ilmu, Ayla
dengan gigih memasarkan
sebuah ruko di Singapura.
“Ada salah satu klien
yang saya kenal tertarik
untuk membeli ruko
tersebut. Mungkin
karena dia melihat
saya sangat gigih
menawarkannya, jadi
kasihan dan akhirnya
beli,” kenang Ayla
sambil tertawa.
Dari transaksi itu,
Ayla mengantongi
komisi yang
Ayla Dewi A. Aldjufrie
Sukses Berkat Kesulitan Ekonomi
[ INTERMEZZO ]
tidak kecil, sebesar S$ 6.000.
Dengan merasakan keuntungan
yang begitu besar, Ayla benar
benar tertarik untuk lebih
menekuni bisnis ini. Ia lalu
memutuskan untuk pulang ke
Tanah Air dan memilih Pulau
Bali sebagai tempat tujuan
berbisnis properti. Ia pun harus
mengorbankan studinya di luar
negeri. “Bagi saya, menjalankan
sebuah usaha harus fokus agar
hasilnya maksimal,” tegas istri
Fauzi AldJufrie, developer yang
sudah malang melintang di
industri properti itu. l
Disela sela
acara ground breaking di Kabupaten
Sorong Selatan,
Provinsi Papua Barat, Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Hadimuljono, pada September
lalu, berkesempatan menyerahkan
buku reporter cilik dengan judul
“Pemimpin Masa Depan”. Buku
tersebut secara simbolis diserahkan
kepada 5 sekolah Dasar (SD) dan
perwakilan Dinas Pendidikan
Kabupaten Sorong.
Buku reporter cilik tersebut
berisi hasil wawancara dari
reporter cilik dengan Presiden,
Wakil Presiden, dan para menteri
Kabinet Kerja. Salah satunya
hasil wawancara dengan Menteri
PUPR. “Jadilah anak Indonesia
yang berani dan jangan cengeng
karena ke depan kompetisi sangat
berat” kata Basuki saat wawancara
dengan 8 orang reporter cilik binaan
salah satu media cetak di Jakarta,
Desember tahun lalu.
Di samping itu Menteri
Basuki dalam buku tersebut juga
berpesan, agar anak Indonesia
dapat menguasai ilmu dengan
sebaikbaiknya agar kita menjadi
kuat. “Yang lebih penting lagi selalu
berdoa kepada Sang Pencipta dan
tidak memiliki sifat dengki sama
seseorang,”pungkasnya. Barangkali
pesan dari buku tersebut tak hanya
untuk calon pemimpin masa depan
saja, juga bagi seluruh PNS di
Kementerian PUPR. l
Jangan Cengeng
48 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
Edisi 01 TH I [2016] 49MAISONA
[ INTERMEZZO ]
Mengabdi selama 30
tahun sebagai
pegawai negeri
sipil (PNS) dengan
penuh dedikasi
dan prestasi yang baik, tentu
membanggakan. Itu pula yang
ditunjukkan Suharlin, S.Sos.,
M.Si. Hasilnya? Buah dari konsis
ten si dan ketekunan itu adalah
“Penganugerahan Tanda
Ke hor matan Satya Lancana Karya
Satya” dari Presiden Joko Widodo
(Jokowi). Suharlin yang oleh rekan
sejawatnya biasa disapa Lina
ini telah menunjukkan totalitas
dalam pengabdiannya; setia, jujur,
Mensyukuri Penghargaan 30 Tahun Jadi PNS
cakap dan disiplin. Sebagai PNS,
Lina menjalaninya dengan penuh
kesetiaan kepada Pancasila dan UUD
1945, negara dan Pemerintah RI.
Atas penghargaan tersebut,
Lina mengaku amat bersyukur.
“Saya bersyukur kepada Allah
bila pekerjaan saya ini memang
dihargai oleh negara dan
pemerintah, kendati bagi PNS
seperti saya memang sudah
seharusnya mengabdi dengan
baik untuk negaranya,” tutur
PNS yang kini menjabat sebagai
Kasubag Komunikasi Publik Bagian
Hukum dan Komunikasi Publik,
Sekretariat Ditjen Penyediaan
PerumahanKementerian PUPR.
Bagi Lina, suka dukanya men
jadi PNS ini memang sangat te rasa
sekali bila ingat kembali ma samasa
awal menjadi PNS. Me nurutnya,
ia menjadi PNS se lu lus SMA pada
tahun 1985. “Gaji per tama saya cuma
Rp19 ribu,”ujar Lina yang mengaku 7
tahun lagi pensiun itu.
“Ke depannya saya hanya
ingin programprogram di Ditjen
Pen yediaan Perumahan dan Pro
g ram Sejuta Rumah bisa ter pu
bli kasi secara baik, bukti per ta
nggung jawaban Ditjen Pen ye diaan
Perumahan kepada publik. Saya
juga berharap terjadi sinergi antar
di rektorat, sehingga gaung Ditjen
Penyediaan Perumahan Kementerian
PUPR semakin luas,,” pung kasnya. l
Tim Komunikasi Publik Ditjen Penyediaan
Perumahan
Suharlin, S.Sos., M.Si, mendapatkan ucapan selamat langsung dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
MAI
SONA
/DOK
KEM
ENTE
RIAN
PUPR
50 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
[ ALBUM ]
Semangat MengabdiMenjadi insan Direktorat Jenderal (Ditjen)
Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR sudah semestinya memiliki semangat dalam pengabdian sesuai dengan moto: “Bekerja keras, bergerak cepat, dan bertindak tepat serta berani, kuat, dan berjiwa seni” Salah satunya, melalui olahraga, maka semangat bisa terus dikobarkan.
Selain harus terus bersemangat, kekompakan pun menjadi ciri insan Dijen Penyediaan Perumahan dalam melaksanakan tugas yang semakin berat dan banyak. Sebanyak dan seberat apa pun tugas yang diberikan kepada Kementerian PUPR, seperti kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mudah-mudahan akan menjadi tugas yang mulia sepanjang pengabdiannya sebagai pegawai negeri sipil. lFO
TO-F
OTO:
MAI
SONA
/RIC
KY D
EFRI
MON
Edisi 01 TH I [2016] 51MAISONA
[ ALBUM ]
Rusun Sang Pengawal Presiden
Rasanya memang tak adil. bila Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), yang tugasnya penuh risiko dalam mengamankan presiden, tak memiliki tempat bernaung sebagai hunian. Untuk itulah, kemudian rumah susun bagi sang pengawal presiden pun dibangun dan kini telah berdiri megah di kawasan Markas Komando (Mako) Paspampres.
Komandan Paspampres Bigjen TNI Bambang Suswanto mengatakan, Rusun Mako Paspampres ini sudah dilengkapi listrik, air, dan lift untuk menunjang kebutuhan penghuninya. “Karena itu, kami berterima kasih atas bantuan Kementerian PUPR membangun hunian bagi para prajurit Paspampres,” ujar Bambang, Juni lalu. lFO
TO-F
OTO:
MAI
SONA
/RIC
KY D
EFRI
MON
52 Edisi 01 TH 1 [2016]MAISONA
[ TIPS ]
Semakin terbatasnya lahan
di perkotaan, membuat
pengembangan pemukiman
kini pembangunannya
dilakukan secara vertikal, alias
membangun perumahan secara
tersusun ke atas. Lazimnya dikenal
sebagai rumah susun (rusun).
Tinggal atau menghuni rusun
jelas berbeda dengan tinggal di
rumah tapak. Mengingat kondisi
ruang rusun yang berdampingan
tanpa sekat halaman samping atau
halaman depan, satu atap, lorong
jalan yang sempit namun digunakan
secara bersama, serta penggunaan
tanggatangga naik antara lantai
per lantai, serta lift yang digunakan
secara bersama.
Melihat kondisi seperti itu,
tentu harus tahu dan menyadari
bagaimana memilih dan tinggal di
rusun. Untuk itu jika menghuni
rusun harus:
1. Memilih rusun yang
pengelolanya bekerja
dengan hati.
2. Untuk keadilan, ada
pembatasan lamanya
tinggal di rusun, agar bisa
digunakan masyarakat yang
membutuhkan hunian.
3. Perlu ada sumber dana lain
untuk menunjang biaya
operasional rusun.
4. Memiliki sikap saling
menghormati antara
penghuni rusun. Jangan
sampai Anda menjadi
orang yang individualis
dan bersikap tidak toleran
dengan lingkungan sekitar.
5. Jangan letakkan barang
barang di koridor rusun.
Sebisa mungkin barang
barang dipilah dan dipilih.
Jika tidak diperlukan, bisa
dijual atau bahkan dibuang
saja, sehingga tak ada lagi
barangbarang yang ditaruh
di koridor rusun.
6. Cari tahu sedetail mungkin
apa saja hakhak Anda
sebagai penghuni ke
pengelola rusun, misalnya
terkait penggunaan fasilitas
bersama. Begitu juga
dengan kewajiban Anda,
misalnya, membayar iuran
pemeliharaan lingkungan
(IPL), agar bisa dirawat
dengan baik.
7. Mematuhi peraturan
yang dibuat berdasarkan
kesepakatan bersama.
8. Aktif dalam forumforum
bersama yang ada di
lingkungan rusun Anda.
Dengan sikap seperti itu,
maka harapan tinggal di rusun
secara aman, nyaman, hak dan
kewajibannya diperhatikan, akan
terwujud. l Ristyan Mega Putra
Cara Nyaman dan Aman Tinggal di Rumah Susun
Mematuhi peraturan
yang dibuat berdasarkan kesepakatan
bersama.
MAI
SONA
/RIC
KY D
EFRI
MON