ruspin - kementerian pupr

33
RUSPIN RUMAH UNGGUL SISTEM PANEL INSTAN http://www.elearning.litbang.pu.go.id

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RUSPIN - Kementerian PUPR

RUSPIN RUMAH UNGGUL SISTEM

PANEL INSTAN

http://www.elearning.litbang.pu.go.id

Page 2: RUSPIN - Kementerian PUPR

Daftar Isi

04 Komponen Struktur RUSPIN

05 Pencetakan Panel Struktur RUSPIN

06 Perakitan Panel Struktur RUSPIN

03 Pengertian Rumah Unggul Sistem Panel Instan

07 Best Practce

08 Biaya RUSPIN

02 Latar Belakang

01 Tujuan Penulisan Modul

Page 3: RUSPIN - Kementerian PUPR

Mengenal dan memahami

apa itu teknologi RUSPIN

Tujuan Khusus

Mengetahui apa saja

keunggulan teknologi

RUSPIN

Tujuan

Umum

Pembaca dapat mengenal dan

memahami teknologi Rumah

Unggul Sistem Panel Instan

(RUSPIN) sebagai upaya

mengatasi pemenuhan kebutuhan

rumah yang sangat tinggi, dalam

upaya penyediaan perumahan

yang cepat dan berkualitas baik

(layak) sesuai Standar Nasional

Indonesia (SNI).

Mengetahui dan mengenal

komponen struktur RUSPIN

Mengetahui dan mengenal

cara pencetakan dan

perakitan komponen

struktur RUSPIN

Mengenalkan kepada

masyarakat bagaimana

penerapan dan biaya

pembangunan RUSPIN

Page 4: RUSPIN - Kementerian PUPR

Latar

Belakang

Mengatasi pemenuhan kebutuhan

rumah yang sangat tinggi, maka

diperlukan suatu upaya

penyediaan perumahan yang

cepat dan berkualitas baik (layak)

sesuai Standar Nasional

Indonesia (SNI).

Rumah merupakan kebutuhan

dasar masyarakat, namun

pemenuhan kebutuhan tersebut

belum sepenuhnya dapat

dilakukan oleh masyarakat.

Pada tahun 2014 jumlah

kebutuhan rumah di Indonesia

mencapai 15 juta unit.

Di sisi lain pertumbuhan

penduduk di Indonesia terus

meningkat, sehingga

berpengaruh terhadap kebutuhan

rumah yang juga terus bertambah

.

Terlebih untuk penanganan ulang

perumahan di lokasi bencana,

rumah sederhana tersebut harus

mampu dibangun dengan cepat

dan memiliki kemampuan tahan

gempa. Sementara di lain sisi, ru

mah tersebut juga harus mampu

dikembangkan, karena berdasar-

kan penelitian PUSKIM, 80%

bangunan tempat tinggal telah

mengalami perubahan dari bentuk

asli, baik karena terjadi kerusakan

bangunan atau pun pertambahan

jumlah penghuni rumah.

Page 5: RUSPIN - Kementerian PUPR

Pengertian

RUSPIN

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat melalui Puslitbang Perumahan dan Permukiman (

PUSKIM) telah menghasilkan teknologi

inovasi berupa teknologi konstruksi bangunan

rumah tinggal dengan komponen yang kompak

dan berukuran modular serta menggunakan

sistem bongkar pasang (knock down) yang dapat disediak

an secara pabrikasi.

.

Teknologi pertama disebut dengan konstruksi

Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang

telah dirilis pada 20 Desember 2004. Teknologi

RISHA kemudian dikembangkan lebih lanjut.

Pengembangan teknologi ini disebut dengan

Rumah Sistem Panel Instan (RUSPIN) pada tahun 2013.

Page 6: RUSPIN - Kementerian PUPR

Apakah

RUSPIN Itu?

Teknologi RUSPIN adalah pengembangan dari

Teknologi RISHA, yaitu merupakan perwujudan

pembangunan rumah dengan sistem modular,

yaitu konsep yang membagi sistem menjadi bagi

an-bagian kecil (modul) dengan ukuran yang

efisien agar dapat dirakit menjadi sejumlah besar

produk yang berbeda-beda.

Page 7: RUSPIN - Kementerian PUPR

Karena menggunakan sistem modular, RUSPIN

merupakan rumah knock down, dengan proses

pembangunan strukturnya dengan menggabung

kan panel-panel beton pracetak dengan baut.

Maka pembangunan rumah ini dapat

diselesaikan dengan waktu jauh lebih cepat. .

Desain bangunan rumah dengan sistem

modular ini dapat diubah-ubah atau

dikembangkan sesuai dengan keinginan atau

kebutuhan dari penghuninya.

Page 8: RUSPIN - Kementerian PUPR

Keunggulan

RUSPIN

Panel struktur RUSPIN

memiliki bentuk sederhana,

baik dari ukuran dan bahan

bangunan.. .

Sederhana

Desain struktur RUSPIN dua

lantai dapat digunakan pada

wilayah Denpasar yang

termasuk dalam wilayah

gempa cukup berat..

Kuat

Tampilan luar baut dan pelat sambungan

diminimalisir

Jumlah penggunaan panel kolom pada

pertemuan ruang berkurang dan mengha

silkan ruang yang lebih luas

Estetika

RUSPIN dua lantai: 4 hari untuk

struktur lantai 1 dan 4 hari untuk

struktur lantai 2..

Cepat

Tidak hanya untuk rumah seder-

hana tetapi dapat dikembangkan

untuk rumah mewah, baik satu

lantai maupun dua lantai.

Fleksibel

Page 9: RUSPIN - Kementerian PUPR

Panel Struktur P1

Panel tipe 1 mempunyai dimensi 10 cm x

10 cm x 150 cm yang berfungsi sebagai

kolom pada setiap titik kumpul

Page 10: RUSPIN - Kementerian PUPR

Panel Struktur P2

Panel tipe 2 mempunyai ukuran tebal 2 cm, lebar 30

cm, tinggi 135 cm yang dikelilingi rangka ukuran 6 cm

x 10 cm, dengan tambahan balok ukuran 6 cm x 10 cm

dengan jarak 30 cm dari ujung panel, dilengkapi

lubang angkur pada rangka dengan diameter lubang

16 mm pada tiap sisi tebal sebanyak 8 buah dengan

jarak antar as lubang 10 cm

Page 11: RUSPIN - Kementerian PUPR

Komponen Struktural Lainnya

Bahan dan cara pembuatan plat fondasi sama

dengan pembuatan panel struktural, yang berbeda

hanyalah ukurannya. Fondasi yang digunakan adalah

fondasi rumah panggung dengan kedalaman 20-50 cm

disesuaikan dengan kondisi tanah.

Fondasi

Struktur atap berupa rangka yang

menopang atap (kuda-kuda). Kuda-

kuda dapat dibuat dari bahan kayu

ataupun baja ringan.

Rangka Atap

Fondasi stall dapat ditamb

ahkan jika kontur tanah tid

ak rata.

Fondasi Stall

Page 12: RUSPIN - Kementerian PUPR

Komponen Non Struktural

Dinding Batako dan

Kayu Iluminasi

Dinding dari bahan lembaran panel kedap air

(seperti: calcium silica (calsi) board, GRC,

atau bahan sekualitas), batu bata, batako,

hebel, kayu lapis/bambu anyam atau yang

setara, atau bahan lokal lainnya.

Dinding

Dinding Batako dan Pi

ntu-Jendela dari Kayu

Page 13: RUSPIN - Kementerian PUPR

Pencetakan Panel Struktur

Penulangan Panel

Spesikasi Bahan Pencetakan Panel

Page 14: RUSPIN - Kementerian PUPR

Spesifikasi Bahan: Beton

Pasir Beton Kerikil Semen Air

Pasir beton yang digunakan

adalah butiran keras yang b

erukuran antara 0,075 mm

sampai dengan 0,5 mm dan

tidak mengandung zat–zat

organik yang dapat mengur

angi mutu beton

Kerikil alam atau batu peca

h yang digunakan adalah bu

tiran keras yang sebagian b

esar butirnya berukuran ant

ara 5 mm sampai dengan 2

0 mm, dengan kadar lumpur

maksimum 1% berat

Semen yang

digunakan adalah

semen hidrolis tipe I

Air yang digunakan harus b

ersih tidak mengandung lu

mpur, minyak dan benda ter

apung lainnya yang dapat di

lihat secara visual

Mutu beton yang direncanakan adalah fc’ 25 MPa, atau setara dengan mutu K 300,

dengan nilai slump 100 mm dengan bahan sebagai berikut

Page 15: RUSPIN - Kementerian PUPR

Penulanga

n

Panel 1

Tulangan geser panel,

dipasang ke arah horisontal

menggunakan BJTP

diameter 6 mm pada setiap

jarak 15 cm, yang pada

kedua ujungnya dibentuk

sengkang dengan ukuran 4,5

cm x 8 cm, yang berfungsi

untuk mengikat tulangan

frame.

Tulangan frame, dipasang

mengelilingi panel

menggunakan BJTP

diameter 6 mm sebanyak

4 buah.

Tulangan sengkang, BJTP

diameter 6 mm dengan

ukuran 4,5 cm x 8 cm yang

berfungsi untuk mengikat

tulangan frame arah

horisontal, masing-masing di

pasang sebanyak 3 buah.

Ø 6 - 150 m

6 - 200 mm

Ø 6 - 150 m

m

150 mm

150 mm

120

4 x Ø 6

1500

Page 16: RUSPIN - Kementerian PUPR

Penulanga

n

Panel 2

Tulangan geser panel,

dipasang ke arah horisontal

menggunakan BJTP

diameter 6 mm pada setiap

jarak 15 cm, yang pada

kedua ujungnya dibentuk

sengkang dengan ukuran 4,5

cm x 8 cm, yang berfungsi

untuk mengikat tulangan

frame.

Tulangan frame, dipasang

mengelilingi panel

menggunakan BJTP

diameter 6 mm sebanyak

4 buah.

Tulangan sengkang, BJTP

diameter 6 mm dengan

ukuran 4,5 cm x 8 cm yang

berfungsi untuk mengikat

tulangan frame arah

horisontal, masing-masing di

pasang sebanyak 3 buah.

2 x Ø 6

2 x Ø 6

Ø 6 - 40 mm

Ø 6

- 200

mm

Ø 6 - 40 mm

Ø 6

- 200

mm

Ø 6 - 40 mm

300

1350

100

Ø 6

- 100

mm

Ø 6

- 100

mm

Ø 6

- 100

mm

Ø 6

- 100

mm

75 mm

75 mm

TAMPAK ATAS TAMPAK SAMPING

300 300

2 x Ø 6Ø 6 - 40 mm

2 x Ø 6

2 x Ø 6

Page 17: RUSPIN - Kementerian PUPR

Persiapan

Pengecora

n

Untuk memudahkan

pembukaan acuan,

permukaan dalam dari acuan

boleh dilapisi dengan bahan

khusus, misalnya lapisan

tipis minyak mineral, lapisan

bahan kimia, atau bahan lain

yang sejenis.

Semua ruang yang akan

diisi adukan beton harus

bebas dari kotoran Tulangan harus dalam keada

an bersih bebas dari segala

lapisan penutup yang dapat

merusak beton atau

mengurangi lekatan antara

beton dan tulangan

Page 18: RUSPIN - Kementerian PUPR

Pembuatan Campuran Beton Pembuatan campuran beton terdiri dari penakaran bahan dan ketentuan pengadukan

beton. Penakaran bahan (semen, pasir, kerikil, dan air) didasarkan pada teknik

penakaran berat yaitu 1 Portland cement : 1,5 pasr : 2,5 kerikil + 215 liter air, yang

direncanakan dengan nilai slump sebesar 100 mm

Page 19: RUSPIN - Kementerian PUPR

Pemasangan Tulangan ke dalam Cetakan Tulangan panel diletakkan pada cetakannya. Cetakan dapat dibuat memakai pelat

baja maupun multiplek. Cetakan multiplek lebih murah namun jumlah

penggunaannya terbatas. Sedangkan cetakan pelat baja lebih mahal, namun dapat

dipakai berkali-kali

Page 20: RUSPIN - Kementerian PUPR

Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam

Pemadatan Beton Lama penggetaran untuk setiap titik harus dilakukan sekurang-kurangnya 5 detik,

maksimal 15 detik

Tulangan diusahakan agar tidak terkena batang penggetar yang dapat

menyebabkan pergeseran posisi tulangan.

Page 21: RUSPIN - Kementerian PUPR

Pengecoran Panel Pengecoran dan pemadatan beton dalam cetakan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut

Pengecoran dilakukan s

ecara perlahan mulai dar

i bagian framenya dan di

lakukan penggetaran de

ngan vibrator dalam arah

vertikal

01

Pengecoran beton harus dilaksanakan

secara terus menerus tanpa berhenti,

mulai dari sekeliling bagian frame

kemudian panel kebagian tengah hingga

selesainya pengecoran satu panel.

06

Beton yang dicorkan harus

dipadatkan secara

sempurna dengan alat yang

tepat agar dapat mengisi

panel sepenuhnya.

07

Beton yang akan dicorkan harus

pada posisi sedekat mungkin

dengan acuan untuk mencegah

terjadinya segregasi pada saat

pengangkutan.

02

Tingkat kecepatan pengecoran

beton harus diatur agar beton

selalu dalam keadaan plastis

dan dapat mengisi dengan

mudah

03

Beton yang telah terkotori

oleh bahan lain tidak boleh

dituangkan ke dalam acuan.

05

Beton yang telah

mengeras sebagian atau

yang seluruhnya tidak b

oleh dipergunakan.

04

Page 22: RUSPIN - Kementerian PUPR

Pembukaan Cetakan dan Perawatan Beton Pa

nel Cetakan dapat dibuka setelah 24 jam dari waktu pengecoran, dengan cara perlahan

dan hati-hati. Beton harus dipertahankan dalam kondisi lembab selama paling

sedikit 7 hari setelah pengecoran, disarankan panel dibalik sehingga dapat

dilakukan dengan memberi genangan air pada panelnya.

Page 23: RUSPIN - Kementerian PUPR

Perakitan Panel Ruspin

Seluruh komponen dan peralatan bantu untuk perakitan harus sudah tersedia di

tempat di mana bangunan akan dibangun. Seluruh komponen yang terbuat dari

beton bertulang harus sudah mencapai umur 28 hari

Penyiapan Bahan

Page 24: RUSPIN - Kementerian PUPR

Lahan yang akan dibangun harus sudah memiliki fondasi bangunan yang diberi angkur

diameter 12 mm dan kedalaman tertanam minimal 30 cm untuk dibaut dengan

komponen 2 RUSPIN pada tiap bagian pojok rangka bangunan. Permukaan fondasi

dikondisikan dengan diberi lapisan mortar semen agar memiliki permukaan yang rata

sebelum pemasangan komponen RUSPIN pada umur mortar semen minimal 3 hari.

Penyiapan Lahan

Page 25: RUSPIN - Kementerian PUPR

Penyiapan

Peralatan Peralatan yang digunakan untuk merakit satu unit RUSPIN sekurang-kurang nya adalah sebagai berikut

Kunci pas

12 mm sebanyak 4

pasang.

Kunci momen dan

kepala baut Tangga dan

Perancah

Waterpas dan

Pasekon

Benang satu

gulung. Paku dan Palu.

Page 26: RUSPIN - Kementerian PUPR

Perakitan Sloof

Pasang komponen tipe 1 pada fondasi

dan sambungkan dengan komponen tipe

2 menggunakan mur-ring-baut hingga ½

kekuatan, kemudian sambungkan

komponen tipe 2 dengan lainnya

mengunakan sambungan mur-ring-baut,

juga dengan ½ kekuatan.

Posisi kotak kecil komponen tipe 2 selalu

berada pada posisi titik kumpul

pojok/joint rangka struktur

Keterangan :

1 : Baut Ø 12 mm + ring, p= 10”

2 : Pelat (2,6x35x180) mm, Baut Ø 12 mm, p= 7”

1

1

1

1

1

1

2

2

Panil Ruspin Tipe 2

Panil Ruspin Tipe 1

Panil Ruspin Tipe 2

Sloof, Panil Ruspin Tipe 2

Sloof, Panil Ruspin Tipe 2

Page 27: RUSPIN - Kementerian PUPR

Perakitan Sloof

Bila seluruh komponen tipe 1 dan 2 telah

terpasang sesuai denah, kencangkan

sambungan mur-ring-baut hingga

mencapai kekuatan penuh menggunakan

kunci momen dengan gaya torsi 2,5 Nm.

Page 28: RUSPIN - Kementerian PUPR

Perakitan Slo

of Selama dilakukan pengencangan

tersebut harus selalu dilakukan pengecekan

kelurusan dan kerataan (waterpas) setiap

balok dengan berpedoman pada

benang-benang as dinding yang ada

Pemasangan sloof dilakukan sesuai

denah bangunan

Page 29: RUSPIN - Kementerian PUPR

Perakitan

Kolom

Pasang komponen tipe 1 dan tipe 2

untuk kolom dan sambungkan

dengan menggunakan sambungan

mur-ring-baut dengan ½ kekuatan

setelah panel-panel kolom tersebut

terpasang secara vertikal. Posisi ko

tak kecil komponen tipe 2 selalu be

rada pada posisi titik kumpul

pojok/joint rangka struktur.

.

Page 30: RUSPIN - Kementerian PUPR

Perakitan

Kolom

Gunakan water-pass untuk

mengecek panel-panel kolom

terpasang secara vertikal

.

Page 31: RUSPIN - Kementerian PUPR

Perakitan

Balok Atas

(Ring Balk)

Sebelum sambungan pada kolom

-kolom dikencangkan penuh,

pasang komponen tipe 2 untuk

balok atas (ring balok) mengguna

kan sambungan mur-ring-baut

dengan ½ kekuatan. Posisi kotak

kecil komponen tipe 2 selalu

berada pada posisi titik kumpul

pojok/joint rangka struktur

Gunakan perancah dan

tangga dalam pemasangan

komponen-komponen balok

atas untuk memudahkan

dalam pemasangan hingga

terpasang lurus dan

horisontal

Page 32: RUSPIN - Kementerian PUPR

Perakitan

Balok Atas

(Ring Balk) Kencangkan sambungan mur-ri

ng-baut pada komponen balok

atas dan kolom hingga mencap

ai kekuatan penuh menggunaka

n kunci momen dengan gaya

torsi 2,5 Nm sambil terus

menerus di cek kelurusan dan

kerataan rangkaian komponen

dengan mengunakan alat water-

pass pada setiap komponen

yang sedang dikencangkan

Page 33: RUSPIN - Kementerian PUPR

Pemeriksaa

n

Akhir Kencangkan sambungan mur-ri

ng-baut pada komponen balok

atas dan kolom hingga mencap

ai kekuatan penuh menggunaka

n kunci momen dengan gaya

torsi 2,5 Nm sambil terus

menerus di cek kelurusan dan

kerataan rangkaian komponen

dengan mengunakan alat water-

pass pada setiap komponen

yang sedang dikencangkan