bentang alam karst

45
BENTANG ALAM BENTANG ALAM KARST KARST

Upload: ika-may-hartati

Post on 17-May-2017

338 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bentang Alam Karst

BENTANG ALAMBENTANG ALAM

KARSTKARST

Page 2: Bentang Alam Karst

Pengertian tentang topografi kars yaitu : suatu topografi yang terbentuk pada daerah dengan litologi berupa batuan yang mudah larut, menunjukkan relief yang khas, penyaluran tidak teratur, aliran sungai secara tiba-tiba masuk ke dalam tanah dan meninggalkan lembah kering dan muncul kembali di tempat lain sebagai mata air yang besar.

Page 3: Bentang Alam Karst

Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi Bentang Alam KarstBentang Alam Karst

1. Faktor Fisik2. Faktor Kimiawi3. Faktor Biologis4. Faktor Iklim dan Lingkungan

Page 4: Bentang Alam Karst

1. Faktor Fisik1. Faktor FisikFaktor-faktor fisik yang mempengaruhi pembentukan topografi karst meliputi :

a. Ketebalan batugamping, yang baik untuk perkembangan karst adalah batu gamping yang tebal, dapat masif atau yang terdiri dari beberapa lapisan dan membentuk unit batuan yang tebal, sehingga mampu menampilkan topografi karst sebelum habis terlarutkan.

Page 5: Bentang Alam Karst

Namun yang paling baik adalah batuan yang masif, karena pada batugamping berlapis biasanya terdapat lempung yang terkonsentrasi pada bidang perlapisan, sehingga mengurangi kebebasan sirkulasi air untuk menembus seluruh lapisan.

Page 6: Bentang Alam Karst

b. Porositas dan permeabilitas, berpengaruh dalam sirkulari air dalam batuan. Semakin besar porositas sirkulasi air akan semakin lancar sehingga proses karstifikasi akan semakin intensif.

c. Intensitas struktur (kekar), zona kekar adlah zona lemah yang mudah mengalami pelarutan dan erosi sehingga dengan adanya kekar dalam batuan, proses pelarutan berlangsung intensif.

Page 7: Bentang Alam Karst

Kekar yang baik untuk proses karstifikasi adalah kekar berpasangan (kekar gerus), karena kekar tsb berpasangan sehingga mempertinggi porositas dan permeabilitas.Namun apabila intensitas kekar sangat tinggi batuan akan mudah tererosi atau hancur sehingga proses karstifikasi terhambat.

Page 8: Bentang Alam Karst

a. Kondisi kimia batuan, dalam pembentukan topografi kars diperlukan sedikitnya 60% kalsit dalam batuan dan yang paling baik diperlukan 90% kalsit.

b. Kondisi kimia media pelarut, dalam proses karstifikasi media pelarutnya adalah air, kondisi kimia air ini sangat berpengaruh terhadap proses karstifikasi

2. Faktor Kimiawi2. Faktor Kimiawi

Page 9: Bentang Alam Karst

Kalsit sulit larut dalam air murni, tetapi mudah larut dalam air yang mengandung asam. Air hujan mengikat CO2 di udara dan dari tanah membentuk larutan yang bersifat asam yaitu asam karbonat (H2CO3).

Larutan inilah yang sangat baik untuk melarutkan batugamping.

Page 10: Bentang Alam Karst

Aktivitas tumbuhan dan mikrobiologi dapat menghasilkan humus yang menutup batuan dasar, mengakibatkan kondisi anaerobic sehingga air permukaan masuk ke zona anaerobic, tekanan parsial CO2 akan meninggkat sehingga kemampuan melarutkannya juga meningkat.

3. Faktor Biologis3. Faktor Biologis

Page 11: Bentang Alam Karst

Kondisi lingkungan yang mendukung adalah adanya lembah besar yang mengelilingi tempat yang tinggi yang terdiri dari batuan yang mudah larut (batugamping) yang terkekarkan intensif. Kondisi lingkungan di sekitar batugamping harus lebih rendah sehingga sirkulasi air berjalan dengan baik, sehingga proses karstifikasi berjalan dengan intensif.

4. Faktor Iklim dan Lingkungan4. Faktor Iklim dan Lingkungan

Page 12: Bentang Alam Karst

Proses Pembentukan Proses Pembentukan Topografi KarstTopografi Karst

Kondisi batuan yang menunjang terbentuknya topografi karst ada 4, yaitu:

a. Mudah larut dan berada di atau dekat permukaan.

b. Masif, tebal dan terkekarkan.c. Berada pada daerah dengan curah

hujan yang tinggi.d. Dikelilingi lembah

Page 13: Bentang Alam Karst

Proses pelarutan pada batugamping, meninggalkan morfologi sisa pelarutan, perkembangan morfologi sisa ini dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu :

Page 14: Bentang Alam Karst

a. Terjadi pelarutan pada batuan terkekarkan sehingga membentuk lembah yang kemudian merupakan zona yang lebih cepat mengalami pelarutan (zona A) dibandingkan dengan zona B yang tidak mengalami pengkekara.

Page 15: Bentang Alam Karst

b. Karena zona A lebih cepat mengalami pelarutan, maka zona ini segera terbentuk lembah yang dalam, sementara pada zona B masih berupa dataran tinggi dengan gejala pelarutan di beberapa tempat.

Page 16: Bentang Alam Karst

c. Pelarutan pada kedua zona terus berjalan sehingga pada fase ini mulai terbentuk kerucut-kerucut karst pada zona B. Pada kerucut karst ini tingkat pelarutan/erosi vertikalnya lebih kecil dibandingkan lembah di sekitarnya.

Page 17: Bentang Alam Karst

d. Karena adanya erosi lateral oleh sungai maka zone A berada pada batas permukaan erosi dan pada zona B erosi vertikal telah berjalan lebih lanjut sehingga hanya tinggal beberapa morfologi sisa saja, morfologi sisa ini disebut menara karst.

Page 18: Bentang Alam Karst

Bentang Alam Bentang Alam Hasil Proses KarstifikasiHasil Proses Karstifikasi

Bentuk morfologi yang menyusun suatu bentang alam karst dapat dibedakan menjadi 2, yaitu bentuk-bentuk konstruksional dan bentuk-bentuk sisa pelarutan

Page 19: Bentang Alam Karst

1. Bentuk-bentuk Konstruksional1. Bentuk-bentuk Konstruksional

Bentuk-bentuk konstriksional adalah topografi yang dibentuk oleh proses pelarutan batugamping atau pengendapan mineral karbonat yang dibawa oleh air. Berdasarkan ukurannya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

• Bentuk-bentuk minor• Bentuk-bentuk mayor

Page 20: Bentang Alam Karst

Bentang alam karst minor adalah bentang alam yang tidak dapat diamati pada peta topografi atau foto udara.Sedangkan bentang alam mayor adalah yang dapat diamati dari peta topografi atau foto udara.

Page 21: Bentang Alam Karst

Bentuk-bentuk bentang alam minor antara :1. Lapies, yaitu bentuk yang tidak rata pada

batugamping akibat adanya proses pelarutan dan penggerusan.

Page 22: Bentang Alam Karst

2. Karst split, adalah celah pelarutan yang terbentuk di permukaan.

3. Parit karst, yaitu alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit, yang juga sering dianggap karst split yang memanjang sehingga membentuk parit.

Page 23: Bentang Alam Karst

Parit karst

Page 24: Bentang Alam Karst

4. Palung karst, adalah alur pada permukaan batuan yang besar dan lebar, terbentuk karena proses pelarutan, kedalaman lebih dari 50 cm. biasanya pada permukaan batuan yang datar atau miring rendah dan dikontrol oleh struktur yang memanjang.

5. Speleotherms, adalah hiasan pada gua yang merupakan endapan CaCO3 yang mengalami presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua. (Stalaktit, stalakmit)

Page 25: Bentang Alam Karst

Speleotherms

Page 26: Bentang Alam Karst

Speleotherms

Page 27: Bentang Alam Karst
Page 28: Bentang Alam Karst
Page 29: Bentang Alam Karst

6. Fitokarst, adalah permukaan yang berlekuk-lekuk dengan lubang-lubang yang saling berhubungan, terbentuk karena adanya pengaruh aktivitas biologis yaitu algae yang tumbuh di dalam batugamping. Algae menutup di permukaan dan masuk sedalam 0,1 – 0,2 mm dan menghasilkan larutan asam sehingga melarutkan batugamping.

Page 30: Bentang Alam Karst

Sedangkan bentuk-bentuk topgrafi karst mayor antara lain :

1. Surupan (doline), yaitu depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari beberapa meter sampai beberapa kilometer, kedalaman bisa sampai ratusan meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong.

2. Uvala, adalah gabungan dari beberapa doline.

Page 31: Bentang Alam Karst

Doline

Page 32: Bentang Alam Karst
Page 33: Bentang Alam Karst

3. Polje, adalah depresisi tertutup yang besar dengan lantai datar dan dinding curam, bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan, pembentukannya dikontrol oleh litologi dan struktur, dan mengalami pelebaran saat terisi oleh air.

Page 34: Bentang Alam Karst

Polje

Page 35: Bentang Alam Karst

4. Jendela karst, adalah lubang pada atap gua yang menghubungkan dengan udara luar, terbentuk karena atap gua runtuh.

Page 36: Bentang Alam Karst

5. Lembah karst, adalah lembah atau alur yang besar, terbentuk oleh aliran permukaan yang mengerosi batuan yang dilaluinya. Ada 4 macam lembah karst, yaitu :

a. Allogenic valley, lembah karst dengan hulu pada batuan kedap air (bukan batugamping) yang kemudian masuk ke dalam daerah karst.

b. Blind valley, lembah karst yang alirannya tiba-tiba hilang karena masuk ke dalam batuan.

Page 37: Bentang Alam Karst

c. Pocket valley, yaitu lembah yang berasosiasi dengan mata air yang besar dan keluar dari batuan kedap air (bukan batugamping) yang berada di bawah lapisan batugamping.

d. Dry valley, lembah yang mirip dengan lembah fluviatil tetapi bukan sebagai penyaluran air permukaan karena air yang masuk langsung meresap ke batuan dasarnya (karena banyak rekahan)

Page 38: Bentang Alam Karst
Page 39: Bentang Alam Karst

6. Gua, adalah ruang bawah tanah yang dapat dicapai dari permukaan dan cukup besar bila dilalui oleh manusia.

7. Terowongan dan jembatan alam, adalah lorong di bawah permukaan yang terbentuk oleh pelarutan dan penggerusan air tanah.

Page 40: Bentang Alam Karst
Page 41: Bentang Alam Karst

Bentuk-bentuk Sisa PelarutanBentuk-bentuk Sisa Pelarutan

Yang dimaksud dengan sisa pelarutan adalah morfologi yang terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berjalan sangat lanjut sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas pada daerah karst.

Page 42: Bentang Alam Karst

Macam-macam morfologi sisa antara lain :1. Kerucut karst, adalah bukit karst yang

berbentuk kerucut, berlereng terjal dan dikelilingi oleh depresi.

2. Menara karst, adalah bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara dengan lereng yang terjal tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang lainnya dan dikelilingi dataran aluvial.

Page 43: Bentang Alam Karst

Menara karst

Page 44: Bentang Alam Karst

Menara karst

Page 45: Bentang Alam Karst

Menara karst