benar kpd 2
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
1/16
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar BelakangPecahnya kantung ketuban sebelum onset persalinan yang benar, tanpa
panjang usia kehamilan, disebut pecah ketuban yang terlalu dini. Sebuah istilah
terkait, pecah dini prematur membran, menjelaskan pecah membran lebih awal dari
akhir minggu ke 37 kehamilan, dengan atau tanpa kontraksi (Murray,2002). Beberapa
ahli mendefinisikan ketuban pecah dini sebagai pecahnya kantong air setiap saat
sebelum awal persalinan, yang lain akan meminta jangka waktu tertentu dilalui tanpa
tenaga kerja, umumnya antara jam 1 dan 12. Ketuban pecah dini prematur telah
digambarkan sebagai pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. Lama pecah
membran yang pecah lebih dari 24 jam sebelum kelahiran (Haevi & Wiliams Reece et
al, 1996 dalam buku Olds tahun 1999).
Sebuah serviks tidak kompeten dapat menjadi penyebab KPD trimester kedua.
Cervicitis, infeksi saluran kemih (ISK). amniosentesis, plasenta previa, plasenta
abruptio, hydramnios, trauma, kehamilan ganda, dan ibu anomali saluran kelamin juga dapat mengakibatkan KPD.
Terjadinya Ketuban Pecah Dini karena adanya hipermotilitas rahim yang
sudah lama. Adanya hipermotilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban
pecah. Penyakit-penyakit seperti pielonefritis- sistitis,servisitis dan vaginitis terdapat
bersama-sama dengan hipermotilitas rahim ini, Selaput ketuban terlalu tipis (kelainan
ketuban), Infeksi (amnionitis atau korioamnionitis), Faktor-faktor lain yang
merupakan predisposisi ialah: multipara, malposisi, disproporsi, cerviks inkompetendan lain-lain, Ketuban pecah dini artifisial (amniotomi), dimana ketuban dipecahkan
terlalu dini.
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 1
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
2/16
B.Tujuan PenulisanTujuan Umum
1.Untuk memenuhi tugas MK keperawatan maternitas
Tujuan Khusus
1.Untuk mengetahui konsep dasar teoritis tentang Ketuban Pecah Dini
2.Untuk mengetahui asuhan keperawatan klien dengan Ketuban Pecah Dini yang
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,dan evaluasi
C.Sistematikan PenulisanBAB I Pendahuluan : terdiri atas Latar Belakang, Tujuan Penulisan, dan Sistematika
Penulisan
BAB II Tinjauan Pustaka : terdiri atas Konsep Dasar yang mencakup Definisi
Etiologi / Insiden, Fisiologi, Patofisiologis Tanda dan Gejala, Komplikasi,
Penatalaksanaan Kolaboratif dan Asuhan Keperawatan yang mencakup
Pengkajian ,Diagnosa, Perencanaan dan Implementasi, Discharge Planning,
Evaluasi
BAB III Penutup : terdiri dan Simpulan dan Saran
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 2
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
3/16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR
1. Definisi ketuban pecah dini (KPD)Pecahnya kantung ketuban sebelum onset persalinan yang benar, tanpa
panjang usia kehamilan, disebut pecah ketuban yang terlalu dini. Sebuah istilah
terkait, pecah dini prematur membran, menjelaskan pecah membran lebih awal dari
akhir minggu ke 37 kehamilan, dengan atau tanpa kontraksi (Murray,2002)
Pecahnya membran sebelum awal persalinan dikenal sebagai ketuban pecah
dini (PROM). Beberapa ahli mendefinisikan ketuban pecah dini sebagai pecahnya
kantong air setiap saat sebelum awal persalinan, yang lain akan meminta jangka
waktu tertentu dilalui tanpa tenaga kerja, umumnya antara jam 1 dan 12. Ketuban
pecah dini prematur telah digambarkan sebagai pecah sebelum usia kehamilan 37
minggu. Lama pecah membran yang pecah lebih dari 24 jam sebelum kelahiran
(Haevi & Wiliams Reece et al, 1996 dalam buku Olds tahun 1999).Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya membran korioamnion sebelum inpartu.
Periode laten adalah jarak antara pecahnya ketuban dan inpartu. Tidak ada
kesepakatan tentang lamanya jarak antara pecahnya ketuban dan inpartu yang
dibutuhkan untuk mendiagnosa KPD. Rentang waktu yang telah diajukan dalam
laporan yang berbeda-beda, berkisar antara 1 12 jam. Beberapa penulis
menyarankan istilah KPD lama untuk menjelaskan periode laten yang lebih dari 24
jam, namun jarang digunakan. Akibat dari KPD tergantung kepada usia kehamilan.
Karenanya, kondisi tersebut diklasifikasikan kepada KPD preterm atau KPD
aterm, tergantung apakah munculnya sebelum atau sesudah masa kehamilan 37
minggu (DeCherney,2007)
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 3
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
4/16
Menurut kelompok kami, ketuban pecah dini adalah pecahnya kantung
ketuban sebelum saatnya persalinan, persalinan yang normal pada pembukaan 10
kantung ketuban baru dipecahkan. Sedangkan pada ketuban pecah dini ketuban pecah
dengan sendiri sebelum pembukaan 10.
2.EtiologiMeskipun penyebab KPD tidak diketahui, berbagai faktor yang berhubungan
dengan kejadiannya. Sebuah serviks tidak kompeten dapat menjadi penyebab KPD
trimester kedua. Cervicitis, infeksi saluran kemih (ISK). amniosentesis, plasenta
previa, plasenta abruptio, hydramnios, trauma, kehamilan ganda, dan ibu anomali
saluran kelamin juga dapat mengakibatkan KPD. Faktor risiko lainnya adalah
merokok, penyalahgunaan zat, gangguan jaringan ikat, anomali janin, dan status
sosial ekonomi rendah (Reece et al, 1996 dalam buku Olds tahun 1999).
3. Fisiologi Air ketubanAir ketuban berwarna putih kekeruhan, berbau khas amis, dan berasa manis,
reaksinya agak alkalis atau netral, berat jenis 1,008. Komposisinya terdiri atas 98 %air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks
kaseosa dan garam anorganik. Kadar protein kira-kira 2,6 gr % per liter terutama
sebagai albumin.
Dijumpai lecitin spingomyelin dalam air ketuban amat berguna untuk
mengetahui apakah janin sudah mempunyai paru-paru yang matang. Sebab
peningkatan kadar lecitin pertanda bahwa permukaan paru-paru diliputi zat surfaktan.
Ini merupakan syarat bagi paru-paru untuk berkembang dan bernapas. Bila persalinan
berjalan lama atau ada gawat janin atau pada letak sungsang akan kita jumpai warna
ketuban keruh kehijau-hijauan, karena telah bercampur dengan mekonium.
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 4
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
5/16
Fungsi Air Ketuban
1. Untuk proteksi janin.
2. Untuk mencegah perlengketan janin dengan amnion.
3. Agar janin dapat bergerak dengan bebas.
4. Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu.
5. Mungkin untuk menambah suplai cairan janin, dengan cara ditelan atau
diminum yang kemudian dikeluarkan melalui kencing janin.
6. Meratakan tekanan intra uterin dan membersihkan jalan lahir bila ketuban
pecah.
7. Peredaran air ketuban dengan darah cukup lancar dan perputarannya cepat,
kira-kira 350-500 cc.
4.PatofisiologiTaylor dkk. telah menyelidiki hal ini, ternyata ada hubungannya dengan hal-
hal berikut :
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 5
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
6/16
Adanya hipermotilitas rahim yang sudah lama. Adanya hipermotilitas rahim
yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah. Penyakit-penyakit seperti
pielonefritis- sistitis,servisitis dan vaginitis terdapat bersama-sama dengan
hipermotilitas rahim ini.
Selaput ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban)
Infeksi (amnionitis atau korioamnionitis)
Faktor-faktor lain yang merupakan predisposisi ialah: multipara, malposisi,
disproporsi, cerviks inkompeten dan lain-lain.
Ketuban pecah dini artifisial (amniotomi), dimana ketuban dipecahkan terlalu
dini.
Ketuban pecah dini berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan. Jarak
antara pecahnya ketuban dan permulaan dari persalinan disebut periode laten
= LP = LAG PERIOD. Makin muda umur kehamilan makin memanjang LP
nya. Sedangkan lamanya persalinan lebih pendek dari biasa, yaitu pada primi
10 jam dan multi 6 jam. (Mochtar M,1998)
5.Tanda dan GejalaTanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina.
Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan
tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah.
Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran.
Tetapi bila Anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di bawah
biasanya "mengganjal" atau "menyumbat" kebocoran untuk sementara. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat
merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 6
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
7/16
6.KomplikasiKomplikasi yang paling umum pada kehamilan yang melibatkan KPD
sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah sindrom distres pernafasan (RDS) yang
terjadi pada 10% sampai 40% dari bayi yang baru lahir. Infeksi ini didokumentasikan
dalam waktu kurang dari 10% dari bayi yang baru lahir. Janin prematur lebih lanjut
terancam oleh risiko terkait malpresentation (terutama bagian belakang) dan prolaps
tali pusat (lihat Bab 25). Kematian Perinatal sangat bergantung pada usia kehamilan
(Kappy et, 1993 A). Kompresi tali pusat dapat terjadi terkait dengan penurunan
volume cairan ketuban dan dapat mengakibatkan asfiksia janin dan, dalam kasus yang
parah, kematian. Ketika selaput pecah sangat awal dalam kehamilan, ditandai
Oligohydramnios dapat mengakibatkan pembatasan pertumbuhan intrauterine,
hipoplasia paru-paru, dan kelainan bentuk ekstremitas karena kompresi. Ada
pendapat yang saling bertentangan mengenai apakah ketuban pecah dini
mempercepat pematangan paru janin.
7.Pemeriksaan Diagnostika.Pemeriksaan laboraturium
Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna, konsentrasi, bau dan pH nya.
Cairan yang keluar dari vagina ini kecuali air ketuban mungkin juga urine atau sekret
vagina. Sekret vagina ibu hamil pH : 4-5, dengan kertas nitrazin tidak berubah warna,
tetap kuning.
b.Tes Lakmus (tes Nitrazin), jika krtas lakmus merah berubah menjadi biru
menunjukkan adanya air ketuban (alkalis). pH air ketuban 7 7,5, darah dan infeksivagina dapat mengahsilakan tes yang positif palsu.
c.Pemeriksaan ACA
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 7
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
8/16
Anti pospholipid Syndrome (APS) atau yang dikenal dengan sebutan penyakit ACA
bisa menjadi penyebab keguguran. APS biasa disebut sebagai sebagai sindrom darah
kental. Dalam tubuh manusia, diproduksi antibodi yang fungsinya meningkatkan
daya tahan tubuh. Namun pada kasus APS, terdapat antibodi yang justru
memengaruhi kerja trombosit sehingga pembekuan darah mudah terjadi.
Anticardiopilin IgG 17,11 GPL (positif bila > atau = 15, negatif bila < atau = 15)
Anticardiopilin IgM 12,37 MPL (positif bila > atau = 12,5, negatif bila < atau = 12,5)
8.PenatalaksanaanKetuban pecah dini termasuk dalam kehamilan beresiko tinggi. Kesalahan
dalam mengelola KPD akan membawa akibat meningkatnya angka morbiditas dan
mortalitas ibu maupun bayinya.
Penatalaksanaan KPD tergantung pada umur kehamilan. Kalau umur kehamilan tidak
diketahui secara pasti segera dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk
mengetahui umur kehamilan dan letak janin.
Kebanyakan penulis sepakat mengambil 2 faktor yang harus dipertimbangkan dalam
mengambil sikap atau tindakan terhadap penderita KPD yaitu umur kehamilan dan
ada tidaknya tanda-tanda infeksi pada ibu.
a. Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm (> 37 Minggu)
Pada hakekatnya kulit ketuban yang pecah akan menginduksi persalinan dengan
sendirinya. Sekitar 70-80 % kehamilan genap bulan akan melahirkan dalam waktu 24
jam setelah kulit ketuban pecah, bila dalam 24 jam setelah kulit ketuban pecah belum
ada tanda-tanda persalinan maka dilakukan induksi persalinan, dan bila gagal
dilakukan bedah caesar.
Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi pada ibu. Walaupun
antibiotik tidak berfaedah terhadap janin dalam uterus namun pencegahan terhadap
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 8
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
9/16
chorioamninitis lebih penting dari pada pengobatannya sehingga pemberian antibiotik
profilaksis perlu dilakukan. Waktu pemberian antibiotik hendaknya diberikan segera
setelah diagnosis KPD ditegakkan dengan pertimbangan : tujuan profilaksis, lebih
dari 6 jam kemungkinan infeksi telah terjadi, proses persalinan umumnya
berlangsung lebih dari 6 jam.
Beberapa penulis menyarankan bersikap aktif (induksi persalinan) segera diberikan
atau ditunggu sampai 6-8 jam dengan alasan penderita akan menjadi inpartu dengan
sendirinya. Dengan mempersingkat periode laten durasi KPD dapat diperpendek
sehingga resiko infeksi dan trauma obstetrik karena partus tindakan dapat dikurangi.
Pelaksanaan induksi persalinan perlu pengawasan yang sangat ketat terhadap keadaan
janin, ibu dan jalannya proses persalinan yang berhubungan dengan komplikasinya.
Pengawasan yang kurang baik dapat menimbulkan komplikasi yang fatal bagi bayi
dan ibunya (his terlalu kuat) atau proses persalinan menjadi semakin berkepanjangan
(his kurang kuat). Induksi dilakukan dengan memperhatikan BISHOP SCORE, jika
> 5 induksi dapat dilakukan, sebaliknya jika < 5, dilakukan pematangan serviks, jika
tidak berhasil akhiri persalinan dengan seksio sesaria.
b. Penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm (< 37 minggu)
Pada kasus-kasus KPD dengan umur kehamilan yang kurang bulan tidak dijumpai
tanda-tanda infeksi pengelolaannya bersifat konservatif disertai pemberian antibiotik
yang adekuat sebagai profilaksis.
Penderita perlu dirawat di rumah sakit, ditidurkan dalam posisi
TRENDELENBERG, tidak perlu dilakukan pemeriksaan dalam untuk mencegah
terjadinya infeksi dan kehamilan diusahakan bisa mencapai 37 minggu, obat-obatanuteronelaksen atau TOCOLITIC AGENT diberikan juga bertujuan menunda proses
persalinan.
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 9
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
10/16
Tujuan dari pengelolaan konservatif dengan pemberian kortikosteroid pada penderita
KPD kehamilan kurang bulan adalah agar tercapainya pematangan paru, jika selama
menunggu atau melakukan pengelolaan konservatif tersebut muncul tanda-tanda
infeksi, maka segera dilakukan induksi persalinan tanpa memandang umur
kehamilan.
Sikap konservatif meliputi pemeriksaan leukosit darah tepi setiap hari, pemeriksaan
tanda-tanda vital terutama temperatur setiap 4 jam, pengawasan denyut jantung janin,
pemberian antibiotik mulai saat diagnosis ditegakkan dan selanjutnya setiap 6 jam.
Pemberian kortikosteroid antenatal pada preterm KPD telah dilaporkan secara pasti
dapat menurunkan kejadian RDS. THE NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH
(NIH) telah merekomendasikan penggunaan kortikosteroid pada preterm KPD pada
kehamilan 30-32 minggu yang tidak ada infeksi intramanion. Sediaan terdiri atas
Betametason 2 dosis masing-masing 12 mg i.m tiap 24 jam atau Dexametason 4 dosis
masing-masing 6 mg tiap 12 jam.
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 10
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
11/16
B.ASUHAN KEPERAWATAN
A.Pengkajiana.Riwayat keperawatan masa lalu
-pernah mengalami ketuban pecah dini
-Hipertensi, edema patologis dan penyakit jantung sebelumnya
b.Riwayat masa sekarang
1.Makanan/ cairan
-Ketidak adekuatan atau penambahan berat badan berlebihan yang terjadi pada
hidroamnion
2.Nyeri/ketidaknyamanan
-Kontraksi intermiten sampai regular yang jaraknya kurang dari 10 menit selama
paling sedikit 30 detik dalam 30-60 menit
3.Pernafasan
-Mungkin perokok berat
c.Riwayat psikososial
1.Interaksi social
-Dari kelas sosial ekonomi yang rendah
2.Penyulahan pembelajaran
-Ketidakadekuatan atau tidak adanya perawatan prenatal, mungkin di bawah usia 18
tahun atau lebih dari 40 tahun, penggunaan alcohol atau obat obatan
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 11
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
12/16
d.Riwayat obstretik
-Panjang serviks kurang dari 25 mm saat trimester ke 2 kehamilan-Riwayat kehilangan kehamilan sebelumnya
e.Riwayat kesehatan keluarga
-Riwayat penyakit keluarga(Murray,2002)
B.Diagnosa Keperawatana. Resiko tinggi infeksi b.d membran ketuban pecah, flora saluran vagina, bakteri
cairan ketuban
b. Resiko tinggi injuri(fetus) b.d gangguan tali pusar aliran darah, compresssion
kabel, cairan amneotic inadequat
c. Kecemasan b.d lahir premature,lahir cesar,keluaran jani yang tidak
diketahui(Mayers,1995)
C.Intervensi dan ImplementasiDiagnosa 1
1.Kaji tanda-tanda vital setiap 4 jam,lapor temperatur pasien > 38 C
2.Memonitor CBC,catat/lapor penghitungan WBC
3.Berikan antibiotic
4.Kaji pengeluaran vagina dan pengeluaran uterin
5.Kaji UC
6.Kaji FHR(Fetal heart rate)
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 12
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
13/16
Diagnosa 2
1.Kaji FHR 2.Kaji posisi fetal dengan menggunakan pergerakan leopod
Diagnosa 3
1.Memfasilitasi diskusi untuk mengatsai ketakutan
2.Meningkatkan fasilitas klien(mayers,1995)
D. Evaluasi1. Resiko tinggi infeksi b.d membran ketuban pecah, flora saluran vagina, bakteri
cairan ketuban :
a.Tanda-tanda vital normal
b.Tidak ada UC (uterine contractions)
c.Tidak ada purulent dari pengeluaran vagina
2.Resiko tinggi injuri(fetus) b.d gangguan tali pusar aliran darah, compresssion kabel,
cairan amneotic inadequate:
a.Fetus memperlihatkan gerakan;NST(nonstress test) reaktif,BPP (biophysical profile) > 8
3.Kecemasan b.d lahir premature,lahir cesar,keluaran jani yang tidak diketahui
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 13
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
14/16
a.Kecamasan klien menurun(mayers,1995)
BAB III PENUTUP
A.SimpulanKetuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa disertai tanda
inpartu dan setelah satu jam tetap tidak diikuti dengan proses inpartu sebagaimana
mestinya. Sebagian besar pecahnya ketuban secara dini terjadi sekitar usia kehamilan
37 minggu.Dalam pengkajian yang harus dikaji antara lain : dari riwayat keperawatanmasa lalu seperti pernah mengalami ketupan pecah dini,adanya riwayat
hipertensi,edema patologis,penyakit jantung sebelumnya.Riwayat masa sekarang
seperti dari makanan/ cairan yaitu ketidak adekuatanatau penambahan berat badan
,nyeri/ketidaknyamanan seperti , pernafasan apakah seorang perokok berat. Dari
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 14
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
15/16
riwayat psikososial diantaranya interaksi sosial ,penyalahan pembelajaran,
Ketidakadekuatan atau tidak adanya perawatan prenatal, mungkin di bawah usia 18
tahun atau lebih dari 40 tahun, penggunaan alcohol atau obat obatan. .Riwayat
obstretik sepert panjang serviks kurang dari 25 mm saat trimester ke 2 kehamilan,
riwayat kehilangan kehamilan sebelumnya..Riwayat kesehatan keluarga seperti
riwayat penyakit keluarga. Peran perawat sangat berguna untuk mencegah resiko
infeksi,resiko injury,dan kecemasan yang dialami klien.Perawat harus bersikap
subjektif dan objektif demi kesehatan klien.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak M Irene dkk.1995.Maternity Nursing.Mosby:California
Mayers,Marlene and Annet Jacobson.1995.Clinical Care Plans Perinatal Neonatal
Plans.Mc Graw Hill International Edition:Singapore
Murray Smith Sharon and Mckinney Slone Emilly.2006.Foundation of Maternal-
Newborn Nursing 4th Edition.Saunders Elsevier:Philadelphia
Murray Smith Sharon dkk.2002. Foundation of Maternal-Newborn Nursing 3rd
Edition.Saunders Elsevier:Philadelphia
Olds B Sally dkk.2000.Maternal-Newborn Nursing A Family and Community Based
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 15
-
8/7/2019 BENAR KPD 2
16/16
Keperawatan Maternitas,Asuhan Keperawatan Klien Ketuban Pecah DiniPage 16