belekan

19
TOLONG, MATA BAYIKU BELEKAN… November 5, 2012 · by rozalinaloebis · in Uncategorized . · Belekan pada bayi belum tentu merupakan hal yang serius, namun untuk amannya kita harus selalu waspada. Untuk belekan yang ‘normal’, umumnya terjadi pada waktu bangun tidur. Hal ini wajar karena ‘belek’ memang adalah kotoran mata yang biasa dikeluarkan saat tidur, sehingga saat bangun terkumpul di ujung atau daerah bulu mata. Untuk mengatasi hal ini pada bayi/anak cukup menggunakan kapas yang telah dibasahi air matang dan dibersihkan dari arah dalam ke luar (arah area mata yg dekat hidung ke arah area mata yg dekat pipi). Namun ‘belekan’ bisa saja menjadi abnormal apabila terjadi juga diluar dari waktu bangun tidur dan disertai gejala lain ‘Belekan’ abnormal pada bayi bisa disebabkan oleh: 1. Penyumbatan saluran air mata Umumnya 90% bayi ketika lahir sudah mengalami pembukaan katub pada saluran air matanya. Namun 10% bayi masih mengalami katub yang masih menutup pada saluran air mata yang menghubungkan antara kantung air mata dan rongga hidung. Seperti diketahui, air mata diproduksi oleh kelenjar air mata yang berada di sekitar kelopak mata bagian dalam. Namun karena adanya sumbatan ini, air mata tersebut tak bisa dialirkan ke rongga hidung. Lama-kelamaan, genangan air mata pada saluran yang buntu ini dapat mengakibatkan terjadinya infeksi. Gejalanya adalah mata selalu berair dan banyak beleknya terutama pada pagi hari. Lantaran itulah, bayi yang dengan kelainan anantomis ini akan sering mengalami infeksi/peradangan yang pada akhirnya memunculkan belekan terus-menerus. Mata bayi juga akan selalu berair seperti sedang menangis. Untuk mengatasi hal ini langkah yang harus dilakukan ialah : A. Membersihkan ‘belek’ sesering mungkin dengan kapas yang telah dibasahi dengan air matang dan dibersihkan dengan cara mengusap

Upload: dewi-kurnia

Post on 21-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

all about belekan pada bayi

TRANSCRIPT

Page 1: belekan

TOLONG, MATA BAYIKU BELEKAN…

November 5, 2012 · by rozalinaloebis · in Uncategorized. ·

Belekan pada bayi belum tentu merupakan hal yang serius, namun untuk amannya kita harus selalu waspada.

Untuk belekan yang ‘normal’, umumnya terjadi pada waktu bangun tidur.  Hal ini wajar karena ‘belek’ memang adalah kotoran mata yang biasa dikeluarkan saat tidur, sehingga saat bangun terkumpul di ujung atau daerah bulu mata. Untuk mengatasi hal ini pada bayi/anak cukup menggunakan kapas yang telah dibasahi air matang dan dibersihkan dari arah dalam ke luar (arah area mata yg dekat hidung ke arah area mata yg dekat pipi).Namun ‘belekan’ bisa saja menjadi abnormal apabila terjadi juga diluar dari waktu bangun tidur dan disertai gejala lain

‘Belekan’ abnormal pada bayi bisa disebabkan oleh:

1. Penyumbatan saluran air mata

Umumnya 90% bayi ketika lahir sudah mengalami pembukaan katub pada saluran air matanya. Namun 10% bayi masih mengalami katub yang masih menutup pada saluran air mata yang menghubungkan antara kantung air mata dan rongga hidung.Seperti diketahui, air mata diproduksi oleh kelenjar air mata yang berada di sekitar kelopak mata bagian dalam. Namun karena adanya sumbatan ini, air mata tersebut tak bisa dialirkan ke rongga hidung. Lama-kelamaan, genangan air mata pada saluran yang buntu ini dapat mengakibatkan terjadinya infeksi. Gejalanya adalah mata selalu berair dan banyak beleknya terutama pada pagi hari.

Lantaran itulah, bayi yang dengan kelainan anantomis ini akan sering mengalami infeksi/peradangan yang pada akhirnya memunculkan belekan terus-menerus. Mata bayi juga akan selalu berair seperti sedang menangis.Untuk mengatasi hal ini langkah yang harus dilakukan ialah :

A. Membersihkan ‘belek’ sesering mungkin dengan kapas yang telah dibasahi dengan air matang dan dibersihkan dengan cara mengusap dengan kapas basah tersebut dari ujung mata yang dekat hidung ke ujung mata sebelah luar. Hal ini dilakukan sesering mungkin, dengan berhati-hati.

B. Dilakukan masase atau pemijatan secara teratur (sekitar 3-4 kali sehari).pemijatan dilakukan dengan jari telunjuk ibu (pengasuh) di  daerah pinggir mata bagian dalam dekat hidung ke arah bawah. Dalam satu kali sesi pemijatan, dilakukan sekitar 10-15 kali. Sebelumnya jari telunjuk pemijat dilumasi dengan

Page 2: belekan

baby oil dulu sehingga tidak ‘kasar’ pada kulit bayi. Dengan dilakukan masase ini, diharapkan terjadi pembukaan katub atau saluran yang tersumbat tadi.

Pemijatan ini disamping memberikan tekanan hidrostatik untuk membuka sumbatan juga berperan menjaga agar kantong air mata tetap dalam keadaan kosong sehingga memperkecil kesempatan berkembangnya kuman penyebab infeksi.

C. Apabila sudah terlanjur terjadi infeksi, yang ditandai dengan mata merah meradang dan ‘belekan’ yang berwarna kekuningan /kehijauan, maka segeralah untuk mencari pertolongan pada Spesialis Mata terdekat agar diberikan obat tetes antibiotika untuk mematikan kuman yang kemungkinan bersarang pada saluran air mata yang buntu.Biasanya dengan berjalannya waktu dan rajin di-masase (serta pembersihan ‘kotoran’ mata), maka saluran air mata ini akan ‘terbuka’ spontan pada saat anak menjelang usia 6 bulan.

Apabila sesudah usia 1 tahun, saluran air mata masih belum bisa membuka secara spontan, maka dokter spesialis mata akan membantu melakukan tindakan untuk membuka saluran air mata tersebut.

2. Penyebab lain dari ‘belekan’ yang abnormal pada bayi ialah sebagai akibat infeksi selaput mata bayi baru lahir yang didapat saat bayi  keluar dari jalan lahir. Bayi akan menunjukkan gejala mata merah, bengkak dan banyak belekan. Penyebabnya dapat berupa iritasi kimia, bakteri, klamidia dan kadang-kadang virus herpes simplek. Hampir setiap bakteri patogen dapat menyebabkan peradangan ini.

Gejalanya dapat berupa kedua kelopak mata lengket, penuh belekan bahkan pada infeksi karena kuman tertentu sampai keluar nanah.

Page 3: belekan

Pengobatan:Dalam kasus ‘belekan’ abnormal pada neonatus (bayi baru lahir), pemberian antibiotika yang cocok oleh  dokter spesialis mata adalah satu-satunya upaya pengobatan. Disamping itu perawatan juga penting, seperti membersihkan belek sesering mungkin dan setiap sebelum memberikan obat tetes/salep mata

CARA MEMBERIKAN TETES MATA KEPADA ANAK BAYI DAN BALITA

December 3, 2012 · by rozalinaloebis · in Uncategorized. ·

Kadang kala terasa sulit dalam memberikan tetes mata untuk bayi dan balita karena kurang bisa kooperatif. Untuk itu simak tips-tipsnya dibawah yaa.

Tips ini sudah di kultwitkan di akun twitter @RozalinaLoebis. Silakan follow saya disana yaa

1. Ada kalanya bayi atau balita kita terkena sakit mata, entah infeksi atau alergi dan menurut dokter butuh pengobatan dengan tetes mata.

2. Nah, gak jarang ibu-ibu jadi 2 kali panik. Udah panik soal penyakitnya, ditambah gimana cara netesin obat tetes matanya? Ya kan?

3. Belum lg bayi atau balita yang harus ditetesin matanya rewel dan ngambek kayak gini nih…Nah Loo… http://lockerz.com/s/2643846684. Bahkan untuk meminta bayi atau balita duduk / tetap diam saat akan ditetesi matanya saja hampir tidak mungkin..

5. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk membantu ibu-ibu memberikan obat tetes mata pada bayi/balitanya.

6. Tips pertama ialah : Get Prepared! Siapkan segala sesuatunya. Botol tetes mata (hrs sesuai suhu ruangan krn tetes dingin lbh tdk nyaman)

7. Ibu harus tau perintah dokter dalam menetesi. Berapa kali sehari. Berapa tetes setiap kali.

8 Cuci bersih tangan ibu, lalu siapkan kapas pembersih muka yang dibasahi dng air matang hangat. Bersihkan mata anak dari dalam ke luar

9. Langkah kedua, siapkan posisi anak. Tidak mungkin menetesi bayi / balita yg blm kooperatif dlm kondisi duduk/ berdiri.

Page 4: belekan

10 Baringkan bayi/balita, sehingga ibu-ibu bisa memberikan tetes mata tepat ke arah mata yg dituju. Ingat aplikator pd botol bisa bahaya!

11. Sebaiknya dalam memberikan tetes mata pd bayi/balita, dilakukan oleh 2 org (ibu+asisten). Bila harus sendirian, coba ‘bedong’ si anak

12. Maksudnya di ‘bedong’ (wrapping) dng selimut / handuk supaya tangan anak didalam dan tidak menangkis atau meraih botol tetes mata tsb

13. Sedangkan kalau ada yang bantu, minta asisten ibu membuat anak berbaring nyaman, tapi sambil memegangi lengan anak dng cukup erat.

14. Meneteskan tetes mata. Ketika anak sdh berbaring. Posisikan diri kita duduk di bed dng wajah anak menatap ibu. Siapkan botol tetes mata

15. Dengan satu tangan menarik kelopak BAWAH (maaf huruf besar) mata anak secara lembut, shg membentuk kantung. Letakkan tangan satunya >>>

16. >>> di dahi anak dengan membawa botol tetes mata. Arahkan ujung botol tetes mata ke kantung dan teteskan sesuai aturan dokter.

17. Tidak jarang anak akan menolak metode ini, lalu ia akan menutup matanya ˆ⌣ˆ Jangan kuatir. Biarkan anak menutup matanya,lalu teteskan >>

>> obat tetes mata sebanyak petunjuk dokter ke bagian dalam mata (area dekat hidung). Bila anak buka matanya, mk tetesan obat tsb akan masuk

18. Begini contoh posisi tangan ibu saat meneteskan obat tetes matahttp://lockerz.com/s/26438901519. Untuk lebih jelasnya, seperti ini http://lockerz.com/s/26438917420. Ketika sudah selesai menetesi. Segera tutup botol tetes.Minta anak memejamkan kembali mata secara perlahan (spt tidur) selama 1-2 menit21. Oya, satu hal yg penting. Hindari tip (ujung) botol tetes mata menyentuh bulu mata/ kelopak mata / bola mata. Posisi ujung botol >>>

>>> pada saat menetesi mata anak ialah kurang lebih 2 cm diatas ‘kantung’ kelopak bawah mata (yang ibu tarik perlahan tadi).

22. Demikian bila ada yang ditanyakan silakan mention ke akun twitter saya di @RozalinaLoebis ya. Terimakasih. Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum wrwb

Page 5: belekan

Orangtua sering mengeluhkan gangguan mata bayinya yang tak

klunjung sembuh berupa mata belekan dan air mata berlebihan yang

lebih sering pada satu sisi. Bayi yang baru lahir dan bayi yang lebih

muda umumnya memiliki beberapa gangguan pada mata yang sering

masih belum jelas penyebabnya. Gangguan mata pada bayi tersebut

adalah Sumbatan Ductus Nasolacrimalis, Epiphora, Hordeolum dan Pink

Eye.  Sampai saat ini masih banyak kontroversi yang terjadi antara

beberapa dokter dalam memastikan penyebabnya. Selama ini sumbatan

tersebut sering dianggap karena infeksi dan harus diberi antibiotika

tetes mata. Ternyata berbagai laporan ilmiah kasus menunjukkan

bahwa gangguan tersebut berkaitan dengan alergi. Saat dilakukan

terapi dengan pemijatan, obat tetes antibiotika dan bahkan dengan

operasi juga tidak membaik. Tetapi saat dilakukan penanganan alergi

dengan melakukan eliminasi provokasi gangguan tersebut dapat

membaik dengan cepat tanpa dilakukan pengobatan atau operasi.Gangguan Mata Yang Sering Dikaitkan Dengan Alergi pada Bayi

Sumbatan Ductus Nasolacrimalis Mata bayi tampak selalu berair

(belekan), karena saluran air mata dari mata ke hidung tersumbat. Meskipun

sering sulit dibedakan dengan Pink Eye, lebih sering disebabkan oleh saluran

air mata tersumbat atau dacryostenosis.   Saluran air mata tersumbat terjadi

ketika saluran nasolacrimal yang mengeluarkan air mata dari mata ke dalam

hidung, tersumbat karena berbagai hal mekanisme inflamasi seperti allergi,

infeksi  dan trauma. Diperkirakan hingga 30 persen bayi baru lahir dilahirkan

dengan saluran air mata tersumbat. Beberapa dokter biasanya memberi

obat tetes antibiotik untuk menjaga agar tidak terjadi infeksi, dan orang tua

diajari memijit-mijit pangkal hidung secara rutin setiap hari untuk membantu

‘membuka’ sumbatan. Jika masih tersumbat juga, kemungkinan dilakukan

operasi kecil untuk membuka sumbatan tersebut. Apabila setelah dilakukan

pijatan sumbatan menetap hingga anak berusia 12-18 bulan, perlu dilakukan

Page 6: belekan

tindakan yang lebih invasif menggunakan selang logam untuk mendorong

sumbatan, atau dengan implan saluran air mata buatan yang disebut “Jonas

tube”. Ternyata gangguan mata  tersebut tidak banyak perbaikan dan

manfaat pemberian antibiotika tetes mata dan pemijatan tidak terlalu

bermakna. Bahkan setelah pemberian antibiotika dan pemijatan tidak

membaik dilakukan operasi. Tetapi setelah dilakukan operasi gangguan

membaik sesaat tetapi beberapa saat kemudian gangguan tersebut timbul

lagi. Tetapi setelah dilakukan pengamatan bayi dengan gangguan tersebut

juga mempunyai tanda dan gejala alergi lainnya. Saat dilakukan intervensi

eliminasi provokasi makanan ternyata gangguan tersebut dapat hilang

tanpa operasi.

Epiphora, dimana mata terus berair akibat air mata yang keluar

berlebihan. Berkat adanya sistem lakrimal, kedua mata kita mata

dipertahankan untuk selalu basah, tetapi bagaimana bila mata menjadi

terlalu basah sehingga tidak henti-hentinya mengeluarkan air mata. Sistem

lakrimal terdiri atas kelenjar lakrimal dan saluran lakrimal. Kelenjar lakrimal

terletak di antara alis dan sudut mata bagian luar, sedangkan saluran

lakrimal ditemukan di sudut mata dalam dekat hidung. Epiphora juga dapat

terjadi pada 5-6% anak. Namun 60-90% nya dapat sembuh spontan dalam

satu tahun kehidupan

Pink Eye. Gangguan lain berupa mata sedikit merah dan belekan paling

sering dialami oleh bayi sering disebut Pink Eye. Pink eye atau conjungtivitis

adalah kemerahan dan bengkak pada selaput mata yang menutupi putih

mata dan selaput pada bagian dalam kelopak mata.  Pink Eye seringkali

disebabkan karena virus, alergi atau iritasi. Paling kasus infeksi virus, sering

gangguan ini disertai infeksi saluran napas atas lainnya seperti Common

Cold, Flu atau Influenza. Pada penyakit flu yang sering mengalami tampilan

gangguan mata seperti ini sering disebabkan karena virus berjenis

norovirus. Ketika mata bayi  atau anak belekan dan sedikit merah di

ujungnya, meski ringan serigkali membuat orangtua panik. Tidak tanggung-

tanggung selain dokter anak juga dikonsultasikan ke dokter ahli mata.

Akhirnya ke dua dokter memberi obat yang berbeda. Sedangkan orangtua

Page 7: belekan

yang memperhitungkan biaya dalam menangani kesehatan anak, hanya

membeli obat tetes mata antibiotika sendiri langsung ke apotik. Padahal

sebagian besar kasus infeksi mata tersebut adalah “Pink Eye” yang bisa

disebabkan alergi, iritasi atau virus flu yang menyertai gangguan saluran

napas dan tidak memerlukan pengobatan khusus seperti antibiotika tetes

mata atau antibiotika minum per oral. Penanganan Pink Eye pada umumnya

cukup dibersihkan kapas atau kain basah hangat yang bersih bila timbul

kotoran mata.

Hordeolum ( stye ) (bintitan atau timbilan). Hordeolum selamai ini

masih dianggap karena infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi

kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh

bakteri, biasanya oleh kuman Stafilokokus (Staphylococcus aureus).

Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar

kelopak mata tersebut meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis dan Moll.

Berdasarkan tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis, (1) Hordeolum

interna, terjadi pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini benjolan

mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam).

(2)Hordeolum eksterna, terjadi pada kelenjar Zeis dan kelenjar Moll.

Benjolan nampak dari luar pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra).

Tanda-tanda hordeolum sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya

benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan.

Adakalanya  nampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan disertai

dengan pembengkakan kelopak mata. Pada hordeolum interna, benjolan

akan nampak lebih jelas dengan membuka kelopak mata. Keluhan yang

kerap dirasakan oleh penderita hordeolum diantaranya rasa mengganjal

pada kelopak mata, nyeri takan dan makin nyeri saat menunduk. Kadang

mata berair dan peka terhadap sinar. Hordeolum dapat membentuk abses di

kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah. Pada penelitian

Judarwanto W, pada 33 kasus penderita hordeolum yang datang ke Children

Allergy Clinic telah mengalami keluhan lebih dari 2 minggu. Dari sebagian

penderita tersebut sebelum datang ke klinik 60%  sudah diberikan

antibiotika tetes dan salep mata, 10% dioperasi dan 30 % belum diobati.

Page 8: belekan

Pada pasien yang dioperasi semua penderita mengalami kekambuhan

hordolum tempat yang sama atau di sekitarnya, bahkan terdapat 2 pasien

yang sudah dioperasi 2 kali. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan

mengetahui riwayat kesehatan sebelumnya ternyata semua pasien

mengalami gejala dan tanda alergi. Saat dilakukan penanganan alergi

dengan melelaui eliminasi provokasi makanan tanpa pemberian obat 88%

atau 29 penderita terdapat perbaikkan tanpa pemberian obat dan operasi

selama 3 minggu. Sedangkan 5 penderita keluar dari penelitian karena tidak

dapat memtuhi prosedur eliminasi provokasi makanan dengan disiplin.

Gangguan Mata dan Alergi

Gejala alergi yang menimbulkan gangguan mata pada bayi sering dicetuskan

dan disebabkan karena banyak faktor. Tetapi yang paling sering terjadi justru

dipicu atau diperberat karena infeksi virus ringan yang tidak terdeteksi.

Sedangkan faktor lainnya dengan manifestasi lebih ringan disebabkan karena 

diet ibu bila minum ASI dan makanan yang dikonsumsi termasuk susu sapi. Bila

karena alergi makanan biasanya gangguan keluarnya air mata

berlebihan atau kotoran mata hanya satu sisi dan lebih ringan. Tetapi

bila terkena infeksi virus saluran napas atas maka gangguan sumbatan

lebih berat berupa, gangguan kotoran mata atau pink eye bisa terjadi

pada ke dua mata dengan kotoran mata lebih banyak

Deteksi Alergi

Page 9: belekan

Melihat demikian luas dan banyaknya

pengaruh alergi yang mungkin bisa terjadi, maka deteksi dan pencegahan alergi

sejak dini sebaiknya dilakukan. Gejala serta faktor resiko alergi dapat dideteksi

sejak lahir, bahkan mungkin sejak dalam kandungan. Alergi makanan tidak

terjadi pada semua orang, tetapi sebagian besar orang mempunyai potensi

menjadi alergi. Tampaknya sebagian besar orang bila dicermati pernah

mengalami reaksi alergi. Namun sebagian lainnya tidak pernah mengalami

reaksi alergi. Terdapat 3 faktor penyebab terjadinya alergi makanan, yaitu faktor

genetik, imaturitas usus, pajanan alergi yang kadang memerlukan faktor

pencetus.

Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek dan nenek pada penderita.

Bila ada orang tua menderita alergi kita harus mewaspadai tanda alergi pada

anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang menderita gejala alergi maka

dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 20 – 40%, ke dua orang tua alergi

resiko meningkat menjadi 40 – 80%. Sedangtkan bila tidak ada riwayat alergi

pada kedua orang tua maka resikonya adalah 5 – 15%. Pada kasus terakhir ini

bisa saja terjadi bila nenek, kakek atau saudara dekat orang tuanya mengalami

alergi.

Manifestasi klinis lain yang sering menyertai penderita Obstruksi Ductus Nasolacrimalis, Gangguan Mata dan Alergi pada bayi.

GANGGUAN SALURAN CERNA : Sering muntah/gumoh,

kembung,“cegukan”, sering buang angin, sering“ngeden /mulet”, sering

Page 10: belekan

REWEL / GELISAH/COLIK terutama malam hari), Sering buang air besar (> 3

kali perhari), tidak BAB tiap hari, BERAK DARAH. Feses cair, hijau, bau tajam,

kadang seperti biji cabe. Hernia Umbilikalis (pusar menonjol), Scrotalis,

inguinalis (benjolan di selangkangan, daerah buah zakar atau pusar atau

“turun berok”) karena sering ngeden sehingga tekanan di dalam perut

meningkat.

Kulit sensitif. Sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi,

telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.Timbul

bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Mata, telinga dan daerah sekitar

rambut sering gatal, disertai pembesaran kelenjar di kepala belakang.

Kotoran telinga berlebihan kadang sedikit berbau.

Kuning Timbul kuning tinggi atau kuning bayi baru lahir berkepanjangan

seharusnya setelah 2 minggu menghilang sering disebut Breastfeeding

Jaundice (kuning karena ASI mengandung hormon pregnandiol).  Seringkali

jadi pertanyaan mengapa sebagian besar bayi dengan ASI tidak mengalami

kuning berkepanjangan. Setelah usia 6 telapak tangan dan kaki kadang

berwarna kuning, sampai saat ini seringkali dianggap karena terlalu banyak

makan wortel atau kelebihan vitamin A padahal selama ini hipotesa itu

hanya sekedar dugaaan dan belum pernah dibuktikan dengan pemeriksaan

darah. Kuning berkepanjangan meningkat pada bayi bisa sering terjadi pada

bayi dengan gangguan saluran cerna dengan keluhan obstipasi (sering

ngeden/mulet) dan konstipasi. Bila dicermati saat gangguan saluran cerna

meningkat kuning semkai terlihat jelas dan sebaliknya saat saluran cerna

membaik kuning menghilang.

Mulut hipersensitif. Lidah sering timbul putih kadang sulit dibedakan

dengan jamur (candidiasis) atau memang kadang juga disertai infeksi jamur.

Bibir tampak kering atau kadang pada beberapa bayi bibir bagian tengah

berwarna lebih gelap atau biru. Produksi air liur meningkat, sehingga sering

“ngeces (“drooling”) biasanya disertai bayi sering menjulurkan lidah keluar

atau menyembur-nyemburkan ludah dari mulut.

Sesak Saat Baru lahir. Sesak segera setelah lahir. Sesak bayi baru lahir

hingga saat usia 3 hari, biasanya akan membaik paling lama 7-10 hari.

Page 11: belekan

Disertai kelenjar thimus membesar (TRDN (Transient respiratory ditress

Syndrome) /TTNB). BILA BERAT SEPERTI PARU-PARU TIDAK MENGEMBANG

(LIKE RDS). Bayi usia cukup bulan (9 bulan) secara teori tidak mungkin

terjadi paru2 yang belum mengembang. Paru tidak mengembang hanya

terjadi pada bayi usia kehamilan < 35 minggu) Bayi seperti ini menurut

penelitian beresiko asma (sering batuk/bila batuk sering dahak

berlebihan )sebelum usia prasekolah. Keluhan ini sering dianggap infeksi

paru atau terminum air ketuban.

Hidung Sensitif. Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala

sering miring ke salah satu sisi (Sehingga beresiko kepala “peyang”) karena

hidung buntu, atau minum dominan hanya satu sisi bagian payudara.

Karena hidung buntu dan bernapas dengan mulut waktu minum ASI sering

tersedak  

Keringat Berlebihan. Sering berkeringat berlebihan, meski

menggunakan AC keringat tetap banyak terutama di dahi

Berat Badan Berlebihan atau kurang. Karena minum yang berlebihan

atau sering minta minum berakibat berat badan lebih dan kegemukan (umur

<1tahun). Sebaliknya terjadi berat badan turun setelah usia 4-6 bulan,

karena makan dan minum berkurang

Saluran kencing. Kencing warna merah atau oranye (orange) denagna

sedikit bentukan kristal yang menempel di papok atau diapers . Hal ini

sering dianggap inmfeksi saluran kencing, saat diperiksa urine seringkali

normal bukan disebabkan karena darah.

Kepala, telapak tangan atau telapak kaki sering teraba

sumer/hangat.

Gangguan Hormonal. Mempengaruhi gangguan hormonal berupa

keputihan/keluar darah dari vagina, timbul jerawat warna putih. timbul bintil

merah bernanah, pembesaran payudara, rambut rontok, timbul banyak bintil

kemerahan dengan cairan putih (eritema toksikum) atau papula warna putih

Gangguan Sulit Makan dan Gangguan Kenaikkan Berat

Badan. Pada bayi berusia di atas 6 bulan dengan keluhan sering mual, BAB

ngeden atau sulit, BAB > 3 kali seringkali mengakibatkan kesulitan makan

Page 12: belekan

atau makan hanya sedikit yang mengakibatkan gangguan kenaikkan berat

badan dan sering mengalami daya tahan tubuh menurun sejak usia 6 bulan.

Pada usia sebelum 6 bulan kenaikkan pesat tetapi setelah usia 6 bulan

kenaikkan relatif datar. Pada penderita hipersensitifitas non alergi (non

atopi) biasa nya ghangguan berat badan dan sulit makan lebih tidak ringan

dan timbul sejak usia sebelum 6 bulan tetapi setelah 6 bulan lebih buruk

PROBLEM MINUM ASI : minum berlebihan, berat berlebihan karena bayi

sering menangis dianggap haus. Haus palsu adalah tampilan bayi sering

menangis, mulutnya sering seperti mau ngempeng atau mencari puting

tampak sucking refleks berlebihan dirangsang pipinya sedikit sudah seperti

mencari puting. Hal itu belum tentu karena haus atau bukan karena ASI

kurang. Pada bayi alergi yang sering rewel seringkali saluran

cernanya sedikit sakit sehingga bila ada perasaan tidak nyaman bayi akan

sering seperti ngempeng atau minta digendong. Sering menggigit puting

sehingga luka. Minum ASI sering tersedak, karena hidung buntu dan napas

dengan mulut. Minum ASI lebih sebentar pada satu sisi,`karena satu sisi

hidung buntu, jangka panjang bisa berakibat payudara besar sebelah.

PERILAKU YANG SERING MENYERTAI PENDERITA ALERGI PADA BAYI

GANGGUAN NEURO ANATOMIS : Mudah kaget bila ada suara yang

mengganggu. Gerakan tangan, kaki dan bibir sering gemetar. Kaki sering

dijulurkan lurus dan kaku. Breath Holding spell : bila menangis napas

berhenti beberapa detik kadang disertai sikter bibir biru dan tangan kaku.

Mata sering juling (strabismus). Kejang tanpa disertai ganggguan EEG (EEG

normal)

GERAKAN MOTORIK BERLEBIHAN Usia < 1 bulan sudah bisa miring

atau membalikkan badan. Usia < 6 bulan: mata/kepala bayi sering melihat

ke atas. Tangan dan kaki bergerak berlebihan, tidak bisa diselimuti

(“dibedong”). Kepala sering digerakkan secara kaku ke belakang, sehingga

posisi badan bayi “mlengkung” ke luar. Bila digendomg tidak senang dalam

posisi tidur, tetapi lebih suka posisiberdiri.Usia > 6 bulan bila digendong

sering minta turun atau sering bergerak/sering menggerakkan kepala dan

badan atas ke belakang, memukul dan membentur benturkan kepala.

Page 13: belekan

Kadang timbul kepala sering bergoyang atau mengeleng-gelengkan kepala.

Sering kebentur kepala atau jatuh dari tempat tidur.

GANGGUAN TIDUR (biasanya MALAM-PAGI) gelisah,bolak-balik ujung

ke ujung; bila tidur posisi “nungging” atau tengkurap; berbicara, tertawa,

berteriak dalam tidur; sulit tidur atau mata sering terbuka pada malam hari

tetapi siang hari tidur terus; usia lebih 9 bulan malam sering terbangun atau

tba-tiba duduk dan tidur lagi,

AGRESIF MENINGKAT, pada usia lebih 6 bulan sering memukul muka

atau menarik rambut orang yang menggendong. Sering menarik puting susu

ibu dengan gusi atau gigi, menggigit, menjilat tangan atau punggung orang

yang menggendong. Sering menggigit puting susu ibu bagi bayi yang minum

ASI, Setelah usia 4 bulan sering secara berlebihan memasukkan sesuatu ke

mulut. Tampak anak sering memasukkan ke dua tangan atau kaki ke dalam

mulut. Tampak gampang seperti gemes atau menggeram

GANGGUAN KONSENTRASI : cepat bosan terhadap sesuatu aktifitas

bermain, memainkan mainan, bila diberi cerita bergambar sering tidak bisa

lama memperhatikan. Bila minum susu sering terhenti dan teralih

perhatiannya dengan sesuatu yang menarik tetapi hanya sebentar

EMOSI MENINGKAT, sering menangis, berteriak dan bila minta minum

susu sering terburu-buru tidak sabaran. Sering berteriak dibandingkan

mengiceh terutama saat usia 6 bulan

GANGGUAN MOTORIK KASAR, GANGGUAN KESEIMBANGAN DAN

KOORDINASI : Pada POLA PERKEMBANGAN NORMAL adalah BOLAK-BALIK,

DUDUK, MERANGKAK, BERDIRI DAN BERJALAN sesuai usia. Pada gangguan

keterlambatan motorik biasanya bolak balik pada usia lebih 5 bulan, usia 6 –

8 bulan tidak duduk dan merangkak, setelah usia 8 bulan langsung berdiri

dan berjalan.

GANGGUAN ORAL MOTOR: KETERLAMBATAN BICARA: Kemampuan

bicara atau ngoceh-ngoceh hilang dari yang sebelumnya bisa. Bila tidak ada

gangguan kontak mata, gangguan pendengaran, dan gangguan intelektual

biasanya usia lebih 2 tahun membaik. GANGGUAN MENGUNYAH DAN

MENELAN: Gangguan makan makanan padat, biasanya bayi pilih-pilih

Page 14: belekan

makanan hanya bisa makanan cair dan menolak makanan yang berserat.

Pada usia di atas 9 bulan yang seharusnya dicoba makanan tanpa disaring

tidak bisa harus di blender terus sampai usia di atas 2 tahun.

IMPULSIF : banyak tersenyum dan tertawa berlebihan, lebih dominan

berteriak daripada mengoceh.

Memperberat ADHD dab Autis. Jangka panjang akan memperberat

gangguan perilaku tertentu bila anak mengalami bakat genetik seperti

ADHD (hiperaktif) dan AUTIS (hiperaktif, keterlambatan bicara, gangguan

sosialisasi). Tetapi alergi bukan penyebab Autis tetapi hanya memperberat.

Penderita alergi dengan otak yang normal atau tidak punya bakat Autis tidak

akan pernah menjadi Autis.

Gejala alergi pada bayi selain makanan justru paling sering seringkali diperberat saat sakit atau terjadi oleh

infeksi  berupa infeksi virus, bakteri atau infeksi lainnya. Paling sering di antaranya adalah infeksi virus. Pada bayi

tanda dan gejala infeksi virus ringan ini lebih sulit dikenali. Biasanya hanya berupa badan sumer teraba hangat

hanya di kepala, telapak tangan dan badan bila diukur suhu normal. Biasanya disertai bersin, batuk sekali-sekali

dan pada anak bayi tertentu nafas bunyi grok-grok.  Flu pada bayi jarang sekali menimbulkan hidung meler

biasanya hanya basah sedikit di sekitar hidung atau batuk sekali-sekali karena refleks batuk pada bayi basih

belum sempurna.  Bahkan sebagian dokter menilai gejala infeksi virus tersebut dianggap sebagai

gejala alergi.Pada keadaan sakit seperti itu biasanya ada kontak yang sakit flu, demam, batuk atau infeksi virus

ringan lainnya di dalam di rumah. Sayangnya orangtua juga sering tidak menyadari bahwa selama ini sering

terkena infeksi virus yang gejalanya tidak khas tersebut. Gejala infeksi virus yang ringan yang dialami oleh

penderita dewasa berupa badan ngilu, terasa pegal,nyeri tenggorokan atau kadang disertai  sakit kepala. Gejala

ringan, tidak khas dan cepat membaik ini sering dianggap “gejala mau flu tidak jadi”, masuk angin, kurang tidur,

panas dalam atau kecapekan

PENYEBAB ALERGI MAKANAN PADA BAYI

Alergi makanan lebih sering terjadi pada usia bayi atau anak dibandingkan pada

usia dewasa. Hal itu terjadi karena belum sempurnanya saluran cerna pada

anak. Secara mekanik integritas mukosa usus dan peristaltik merupakan

pelindung masuknya alergen ke dalam tubuh. Secara kimiawi asam lambung dan

enzim pencernaan menyebabkan denaturasi allergen. Secara imunologik sIgA

pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat menangkal

Page 15: belekan

allergen masuk ke dalam tubuh. Pada usus imatur sistem pertahanan tubuh

tersebut masih lemah dan gagal berfungsi sehingga memudahkan alergen, virus

dan bakteri masuk ke dalam tubuh. Dengan pertambahan usia, ketidakmatangan

saluran cerna tersebut semakin membaik. Biasanya setelah 2 tahun saluran

cerna tersebut berangsur membaik. Hal ini juga yang mengakibatkan penderita

alergi sering sakit pada usia sebelum 2 tahun. Fenomena tersebut juga

menunjukkan bahwa sewaktu bayi atau usia anak mengalami alergi makanan

tetapi dalam pertambahan usia membaik.

Gejala dan tanda karena reaksi alergi pada anak dapat ditimbulkan oleh adanya

alergen dari beberapa makanan tertentu yang dikonsumsi bayi. Penyebab alergi

di dalam makanan adalah protein, glikoprotein atau polipeptida dengan berat

molekul lebih dari 18.000 dalton, tahan panas dan tahan ensim proteolitik.

Sebagian besar alergen pada makanan adalah glikoprotein dan berkisar antara

14.000 sampai 40.000 dalton. Molekul-molekul kecil lainnya juga dapat

menimbulkan kepekaan (sensitisasi) baik secara langsung atau melalui

mekanisme hapten-carrier.

Susu sapi dianggap sebagai penyebab alergi makanan pada bayi yang paling

sering. Beberapa penelitian di beberapa negara di dunia prevalensi alergi susu

sapi pada anak dalam tahun pertama kehidupan sekitar 2%. Alergi susu sapi

adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan system tubuh

yang ditimbulkan oleh alergi terhadap susu sapi. Reaksi hipersensitif terhadap

protein susu sapi dengan keterlibatan mekanisme sistem imun. Reaksi simpang

makanan yang tidak melibatkan mekanisme sistem imun dikenal sebagai

intoleransi susu. Sekitar 1-7% bayi pada umumnya menderita alergi terhadap

protein yang terdapat dalam susu sapi. Sedangkan sekitar 80% susu formula

bayi yang beredar di pasaran ternyata menggunakan bahan dasar susu sapi.

Alergi susu sapi adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan

system tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap susu sapi. Reaksi

hipersensitif terhadap protein susu sapi dengan keterlibatan mekanisme sistem

imun. Alergi terhadap protein susu sapi atau alergi terhadap susu formula yang

mengandung protein susu sapi merupakan suatu keadaan dimana seseorang

Page 16: belekan

memiliki sistem reaksi kekebalan tubuh yang abnormal terhadap protein yang

terdapat dalam susu sapi. Sistem kekebalan tubuh bayi akan melawan protein

yang terdapat dalam susu sapi sehingga gejala-gejala reaksi alergi pun akan

muncul.

Pada bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif maka diet yang dikonsumsi ibu

sangat berpotensi menimbulkan gangguan alergi. Diet ibu yang sangat

berpotensi menimbulkan gangguan pada bayi yang paling sering adalah ikan

laut (terutama yang kecil seperti udang, kerang, cumi dan sebagainya), kacang

tanah dan buah-buahan (tomat, melon, semangka).

Saat pemberian makanan tambahan usia 4-6 bulan, gejala alergi pada bayi

sering timbal. Jenis makanan yang sering diberikan dan menimbulkan gangguan

adalah pemberian buah-buahan (jeruk, dan pisang), bubur susu (kacang hijau),

nasi tim (tomat, ayam, telor, ikan laut (udang, cumi,teri), keju, dan sebagainya.

Sehingga penundaan pemberian makanan tertentu dapat mengurangi resiko

gangguan alergi pada anak. Menurut beberapa penelitian pemberian

multivitamin pada bayi beresiko alergi ternyata meningkatkan gangguan

penyakit alergi di kemudian hari.

Referensi: Kaujalgi R, Handa S, Jain A, Kanwar AJ. Ocular abnormalities in atopic

dermatitis in Indian patients. Indian J Dermatol Venereol Leprol. 2009 Mar-Apr;75(2):148-51.

Sanke RF. Pseudonasolacrimal duct obstruction caused by nasal allergy. Ophthalmic Surg. 1989 Jan;20(1):63-7.

Reifler DM. Allergic nasolacrimal obstruction. Case report. Arch Ophthalmol. 1988 Feb;106(2):172-3.

Kubba H, Robson AK, Bearn MA. Epiphora: the role of rhinitis. Am J Rhinol. 1998 Jul-Aug;12(4):273-4.

Maini R, MacEwen CJ, Young JD. The natural history of epiphora in childhood. Eye (Lond). 1998;12 ( Pt 4):669-71.

Judarwanto W. Dietary Intervention Food Allergy as a therapy of hordeolum. (unpublished)

Dalam keadaan normal air mata itu terus-menerus dibentuk kelenjar air mata

(glandula lacrimalis) yang terletak di samping luar atas bola mata. Dalam

keadaan normal bola mata akan selalu dibasahi air mata yang penting untuk

nutrisi dan kelembapan bola mata.

Page 17: belekan

Air mata ini mengalir dari samping atas mata mengalir menuju bawah tengah

dan bermuara pada lubang yang letaknya di kelopak mata bawah dekat hidung

(kalau Ibu perhatikan di tempat itu tampak seperti ada titik yang sebenarnya

lubang tempat air mata bermuara). Melalui lubang ini air mata akan terus

mengalir kearah bawah menuju tenggorokan.

Saluran air mata ini disebut ductus nasolacrimalis. (Ingat, kalau mata kita

ditetesi obat tetes mata yang pahit, rasa pahit akan terasa karena obat masuk

ke tenggorokan). Nah dugaan saya ada sumbatan pada saluran ini mungkin oleh

kotoran-kotoran yang memadat atau ditambah ada bagian saluran yang

menyempit sehingga arus aliran air mata tersendat.

Jika aliran terganggu/tidak lancar, bakteri akan tumbuh berlebihan, sehingga

terjadi peradangan/infeksi yang ditandai banyaknya tahi mata yang sebenarnya

nanah. Jadi, pengobatannya di samping antibiotik yang diminum dan diteteskan

kemata juga perlu upaya menghilangkan sumbatan tadi.

Ibu bisa mencoba memijat dengan telunjuk jari Ibu mulai dari arah atas tengah

(muara air mata kanan tadi) di urut ke arah bawah tengah berkali-kali, sehari

dua kali. Tentunya tetap obat tetes mata diberikan. Biasanya dari pengalaman

dalam 1–2 pekan sumbatan itu akan hilang dan mata sembuh dan tidak belekan

lagi.

Bila penyakit tetap berulang, sumbatan itu harus dihilangkan dengan

memasukkan kawat dengan bahan tertentu yang lentur. Tapi ini bisa dilakukan

setelah bayi berumur 1 tahun atau lebih. Karena untuk bayi di bawah 1 tahun,

diameter kawat tadi masih lebih besar dari diameter saluran air mata.

Selamat mencoba dan jangan lupa jaga kebersihan selalu cuci tangan dahulu

sebelum dan sesudah melakukan masase. Dan pakai juga pelicin seperti baby

oil atau minyak kelapa supaya mengurang lecet pada kulit bayi.