bedahprodukcaster
DESCRIPTION
Standardisasi adalah sebuah alat untuk mengkompilasi teknologi yang dikuasai oleh sebuah perusahaan atau negara. Untuk itu dalam konteks persaingan global karena standardisasi adalah representasi kekayaan intelektual maka standardisasi menjadi instrumen trade barriers negara-negara maju. Dalam menghadapi isu persaingan global menuju kemandirian dan peningkatan harga diri serta martabat bangsa dibutuhkan penguasaan dan kepemilikan teknologi yaitu dengan menjadi prinsipal atas produk-produk kita sendiri. Bedah Teknologi melalui bedah standardisasi merupakan sebuah strategi yang relatif murah, mudah diakses, dapat diterapkan dan diterima masyarakat global adalah satu jawaban untuk peningkatan daya saing industrial. Bedah teknologi terhadap standardisasi manajemen mutu, standardisasi produk dan regulasi produk internasional telah dilakukan oleh PT MAK untuk memperkuat daya saing industrialnya.TRANSCRIPT
5/17/2018 BedahProdukCaster - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bedahprodukcaster 1/9
Bedah Teknologi untuk memperkuat daya saing industrial, kasus desain Hospital Bed
Castor di PT Mega Andalan Kalasan
Oleh : Susanto*1
Disampaikan pada Seminar Nasional Manajemen Mutu Universitas Diponegoro, 21
– 22 Nopember 2005
Abstrak
Standardisasi adalah sebuah alat untuk mengkompilasi teknologi yang dikuasai oleh sebuah
perusahaan atau negara. Untuk itu dalam konteks persaingan global karena standardisasi
adalah representasi kekayaan intelektual maka standardisasi menjadi instrumen trade
barriers negara-negara maju. Dalam menghadapi isu persaingan global menuju
kemandirian dan peningkatan harga diri serta martabat bangsa dibutuhkan penguasaan dan
kepemilikan teknologi yaitu dengan menjadi prinsipal atas produk-produk kita sendiri. Bedah Teknologi melalui bedah standardisasi merupakan sebuah strategi yang relatif
murah, mudah diakses, dapat diterapkan dan diterima masyarakat global adalah satu
jawaban untuk peningkatan daya saing industrial. Bedah teknologi terhadap standardisasi
manajemen mutu, standardisasi produk dan regulasi produk internasional telah dilakukan
oleh PT MAK untuk memperkuat daya saing industrialnya.
Pendahuluan
Isu globalisasi berhembus sangat kencang melanda apapun yang menghadang tanpa dapat
dicegah bergerak menuju sebuah pasar tunggal dunia . Ruang ekonomi yang terbentuk melalui globalisasi akan membuat barang-barang(produk), jasa, modal dan tenaga kerja
bersirkulasi secara bebas menembus batas-batas negara, dampaknya adalah negara maju
akan semakin makmur dan negara miskin semakin miskin.
Negara negara maju sudah membuat langkah-langkah inovativ mengatasi “Trade barrier ”
guna menembus ruang ekonomi global, antara lain Uni Eropa menyusun panduan untuk
antisipasi pasar tunggal yaitu “Guide to implementation of directives based on the New
Approach and the Global Approach “ . [1]
Pengertian pasar tunggal dimana sirkulasi barang-barang secara bebas sesuai panduan
tersebut hanyalah dimungkinkan apabila barang-barang tersebut memenuhi persyaratan,yang dalam hal ini secara explicit barang-barang tersebut telah disertivikasi dengan CE-
Mark. Artinya bila barang-barang tersebut akan masuk pasar Eropa(atau negara maju
lainnya) harus dapat ditembus trade barrier Teknologi yang dimiliki negara maju berupa
standardisasi produk maupun standar manajemen mutu sebagai jaminan dilaksanakannya
“Good Manufacturing Practices “ sesuai standar mereka.
Dapat disimpulkan bahwa pasar tunggal hanya akan menguntungkan negara maju karena
barang-barang, jasa, modal dan tenaga kerja dari negara maju dapat bergerak bebas
dimanapun (instrumen pasar tunggal telah mereka miliki ) sedangkan barang-barang, jasa
dan tenaga kerja dari negara miskin sangat sulit menembus ruang ekonomi negara maju.
1 * Kepala Unit Engineering PT Mega Andalan Kalasan Yogyakarta
1
5/17/2018 BedahProdukCaster - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bedahprodukcaster 2/9
Bagaimana dengan di Indonesia ? Apakah kita rela hanya menjadi pasar dari barang-
barang/produk negara maju atau kita mau bekerja keras dan berkorban bagi kemajuan
Indonesia ? Sebagai contoh forecast penjualan untuk produk sepeda motor tahun 2005
adalah 5 juta unit sepeda motor, siapakah yang mendapat keuntungan terbesar dari bisnis
ini , Prinsipal ,Pemegang merek, Asing ! Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa
berarti potensi pasar yang sangat besar, tidakkah kita tertarik menjadi prinsipal di negeri kitasendiri ? Ataukah kita tetap merasa nyaman dengan kondisi ini ?
PT Mega Andalan Kalasan, mak, sangat prihatin dengan kondisi ini, kepercayaan konsumen
lokal bagi mak adalah pengorbanan masyarakat yang harus dipertanggung jawabkan. Untuk
itu mak mencoba mengembalikannya melalui kegiatan pengembangan industrinya yang
berbasis kepada ilmu pengetahuan dan teknologi dengan membuat produk produk yang
mampu bersaing dengan produk asing. Usaha ini secara ekonomis akan mampu menghemat
cadangan devisa negara, selain itu secara intelektual mak memiliki hak kekayaan
intelektualnya sendiri karena mak adalah prinsipal dari semua produk-produk yang
dirilisnya, kontribusi intelektual ini diharapkan dapat meningkatkan harga diri bangsa.
Bedah Teknologi
Dalam rangka memperkuat daya saing industrial maka penguasaan dan pemilikan teknologi
adalah suatu keharusan, masalahnya strategi apakah yang relatif murah, mudah diakses,
dapat diterapkan dan diterima masyarakat global ? Jawabnya adalah melalui bedah
teknologi yang terkandung pada standardisasi, dalam hal ini standardisasi international,
dimana aksesnya sangat mudah didapat baik melalui internet maupun melalui Badan
Standardisasi Indonesia( BSN).
Standardisasi adalah sebuah alat untuk mengkompilasi teknologi yang dikuasai oleh sebuah perusahaan atau negara. Untuk itu dalam konteks persaingan global karena standardisasi
adalah representasi kekayaan intelektual maka standardisasi menjadi instrumen trade
barriers negara-negara maju. Maka untuk mampu bersaing, dalam strategi pengembangan
produknya, mak mengacu kepada standardisasi produk internasional, dengan harapan
melalui kegiatan pengembangan produknya dapat dikuasai kompetensi teknologi bertaraf
internasional dan produk-produk yang dihasilkan tidak hanya mampu bersaing ditingkat
lokal juga mampu bersaing ditingkat internasional.
Standar tersebut dipilih berdasar lingkup kompetensi mak, dikaji secara mendalam, dan
diterapkan dalam kegiatan industrialnya. Standardisasi yang dibedah meliputi :
1. Standardisasi manajemen mutu
Adalah standardisasi pengelolaan mutu yang berorientasi pada Good Manufacturing
Practices meliputi :
ISO 9001 : 2000 Quality Management System[2]
ISO 13485 : 2003 Medical Devices – Quality Management System - Requirements
for Regulatory purposes.[3]
ISO 14971 : 2000 Medical devices – Application of Risk management to medical
devices[4]
2. Directive Produk
2
5/17/2018 BedahProdukCaster - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bedahprodukcaster 3/9
Adalah suatu standar berkaitan dengan regulasi penempatan suatu jenis produk dalam
suatu komunitas tertentu (misal Uni Eropa ), direktiv yang sudah dibedah adalah
Medical Device Directive MDD 93/42/ EEC.[9]
3. Standardisasi Produk
Dipilih berdasar produk yang akan dikembangkan
ISO 13485 : 2003
Dalam mengelola system manajemen mutu di PT MAK diterapkan sekaligus ISO 9001 :
2000[1] dan ISO 13485 : 2003[2]. Kedua standar ini adalah standar internasional untuk
managemen mutu, hanya saja ISO 13485 : 2003 dikhususkan bagi alat kesehatan ( medical
devices ). Karena aktivitas industrial di PT MAK tidak hanya terbatas pada desain dan
manufaktur produk-produk alat kesehatan saja, produk lain(machinery, steel furniture dll)
juga ditangani maka kedua standar tersebut diimplementasikan secara serempak.
ISO 13485 adalah standar stand alone yang berdasar pada ISO 9001. Klausul-klausul dansub-sub klausul dicuplik dari ISO 9001 beberapa tanpa perubahan dan dipakai secara
langsung pada standar ini.
Hal spesifik yang membedakan kedua standar ini adalah ISO 13485 mensyaratkan organisasi
untuk menetapkan, mendokumentasikan dan memelihara manajemen system mutu serta
memelihara keeffektivannya guna memenuhi regulasi alat kesehatan saat ini dan dapat
berperan sebagai fasilitator harmonisasi regulasi alat kesehatan yang baru diseluruh dunia.
Regulasi yang ada saat ini ditargetkan kepada keeffektivan system managemen mutu untuk
secara konsisten memproduksi produk secara aman dan effektiv, maka secara spesifik ISO
13485 mensyaratkan diterapkannya manajemen resiko dalam aktivitas realisasi produknya.Sedangkan pada ISO 9001 lebih menitik beratkan pada perbaikan terus menerus pada system
manajemen mutunya.
Berdasarkan persyaratan standar tersebut dicoba dibedah teknologi yang terkandung pada
standar tersebut yang pada intinya adalah Teknologi Good Manufacturing Practices mulai
dari Teknologi Desain dan Pengembangan Produk, Teknologi Manufaktur hingga Teknologi
Layanan Konsumen. Teknologi yang diakusisi dan telah distandardisasi antara lain :
1. Metodologi Realisasi Produk , Prosedur Perencanaan dan Realisasi Produk ,
nomor dokumen MAK/PSM/7.1.0-01[14]
2. Teknologi Desain dan Pengembangan Produk, Prosedur Desain dan
Pengembangan Produk, nomor dokumen MAK/PSM/7.3.0-03[15]3. Teknologi Proses Produksi, Prosedur Pengendalian dan Validasi Proses Produksi
dan Penyediaan Layanan, nomor dokumen MAK/PSM/7.5.1
4. Teknologi Manajemen Resiko, Susanto ,2003. Work Instruction for Risk Analysis
use FMEA . Engineering Unit PT Mak Yogyakarta[11]
Sertifikat sistem mutu yang dimiliki perusahaan adalah
1. Certicates for Quality System DIN EN ISO 9001 : 2000; Registered No
0410020032054 by TUV
2. Certificates for Quality System Medical Devices EN ISO 13485 ; Registered
No : 0085/04 by TUV
3
5/17/2018 BedahProdukCaster - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bedahprodukcaster 4/9
Medical Device Directive MDD 93/42/EEC
MDD 93/42/EEC[9] adalah sebuah direktiv bagi produsen/manufacturer alat kesehatan yang
akan menempatkan produknya di komunitas Uni Eropa. Direktiv ini adalah sebuah regulasi
yang memberikan jaminan bahwa alat kesehatan yang ditempatkan di pasar Uni Eropa
adalah Aman dan Effektiv sesuai tujuan pengunaannya.
Untuk setiap produk yang ditempatkan di pasar Uni Eropa maka produk tersebut harus
diregistrasi melalui sebuah badan yang berkompeten. Untuk meregistrasi produk tersebut
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Dokumen Teknis Produk memuat hal-hal berikut:
• Informasi Produsen/manufacturer
• Deskripsi Produk meliputi
Deskripsi produk serta varian produk
Kegunaan produk
Klasifikasi
Intruksi Pengguna
Cara pemenuhan persyaratan pokok produk
Analisis Resiko
Labelling
• Spesifikasi Produk meliputi
Daftar Komponen
Gambar rakitan,deskripsi dan gambar detil komponen, diagram dan
deskripsi fungsional
Bill of Materials (BOM)
Deskripsi proses manufaktur, spesifikasi proses, prosedur validasi proses
Spesifikasi sterilisasi
Spesifikasi Kemasan
Persyaratan QA, laporan final inspeksi
• Verifikasi Produk
Data dan laporan pengujian, studi fungsi, uji laboratorium
Kalkulasi kontruksi, serta hasil desain
4
Langkah 1 Menentukan Direktiv yang akan digunakanLangkah 2 Memeriksa standar-standar terpakai untuk produkLangkah 3 Memeriksa kesesuaian produk terhadap persyaratan pokok
kesehatan dan keamanan sesuaiLangkah 4 Menyusun Dokumen Teknis yang menunjukan kesesuaian produk
dengan persyaratan direktiv dan standar(spesifikasi) apa saja
yang telah diterapkanLangkah 5 Lakukan pengujian produk sesuai spesifikasi tertera pada
dokumen teknis, dan jika diperlukan ajukan produknya kepadabadan uji CE untuk diuji dan dimintakan persetujuan
Langkah 6 Buat EC Declaration of ConformityLangkah 7 Susunlah dokumen yang membuat rincian proses manufaktur, bila
perlu dilengkapi dengan prosedur kontrol mutunyaLangkah 8 Setelah semua prosedur assesmen terpenuhi, Lekatkan CE-Mark
pada produk
5/17/2018 BedahProdukCaster - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bedahprodukcaster 5/9
Sertifikat bahan, uji biocompatibilitas
Verifikasi dan validasi software
Hasil uji EMC
Validasi kemasan berkaitan dengan transportasi, kontainer
Studi Komtabilitas (kombinasi dengan alat lain)
Data Klinis
Bila dokumentasi teknis tersebut sesuai dengan persyaratan produknya dan persyaratan
regulasi MDD, maka otoritas berkompeten akan mengeluarkan sertifikat produk yang diberi
label CE, dan CE-Mark tersebut dapat dilekatkan pada produk. Produk dengan label CE-
Mark dapat ditempatkan di seluruh komunitas Uni Eropa tanpa hambatan apapun.
Untuk mendapat sertifikat CE perlu kerja keras disertai penguasaan teknologi yang
memadai, usaha mendapat CE sebetulnya adalah usaha yang dilakukan perusahaan(PT
MAK) untuk menguasai teknologi sekaligus untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
Sertifikat CE Mark yang saat ini sudah dimiliki adalah untuk produk Bed teregistrasi No :DE/CA09/0170/1-187 dari MDSS GmbH German.
Standardisasi Produk
Untuk bedah teknologi yang dilakukan adalah bedah standar salah satunya bedah standar
untuk Hospital Bed Castor. Alasan pemilihan standar ini karena setiap tempat tidur yang
move able pasti membutuhkan roda, saat ini di Indonesia belum ada produsen roda sehingga
kebutuhan roda dipenuhi melalui import. Sangatlah menyedihkan tentunya, selama 60 tahun
merdeka dengan infrastruktur industri yang hebat, didukung berbagai perguruan tinggi teknik
terkenal koq hanya untuk roda tempat tidur masih harus import !. Bila teknologi pembuatan
roda tempat tidur mampu dikuasai tentunya teknologi tersebut dapat diaplikasikan untuk
jenis-jenis roda yang lain dan dapat diproduksi sendiri.Standar untuk Hospital Bed Castor adalah :
BS EN 12531 : 1999 Castors and wheels. Hospital Bed Castors[5]
Sedangkan standar pendukung untuk desain dan manufaktur produk tersebut antara lain :
• BS EN 12526:1999 Castors and wheels. Vocabulary, recommended symbol and
multilingual dictionary[6]
• BS EN 12527:1999 Castors and wheel. Test method and apparatus[7]
• BS EN 12530:1999 Castors and wheels. Castors and wheels for manually propelled
institutional application
• ISO 7619, Rubber – Determination of indentation hardness by means of pocket
hardness meter [8]
Desain Hospital Bed Castor
Untuk membuat desain castor ini langkah yang ditempuh adalah dengan membedah terlebih
dahulu standar BS EN 12531:1999. Hal-hal prinsip yang termuat pada standar tersebut
meliputi:
1. Dimensi (skema device lihat gambar 1)
Diameter roda
Tinggi keseluruhan
Offset
Sistem fixing
Kapasitas beban
2. Persyaratan
5
5/17/2018 BedahProdukCaster - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bedahprodukcaster 6/9
Kondisi standar
Initial wheel play
Initial swivel play
Electrical resistance test
Fatique test for locking/braking device
Efficiecy check of wheel braking and/or locking device
Efficiency check of swivel braking and/or locking device
Static test
Dynamic Test
3. Kesesuaian
Pernyataan dari produsen bahwa produknya sesuai dengan persyaratan
standar. Jenis mesin uji dilampirkan pada dokumen kesesuaian
4. Marking
Product marking
Gambar 1, Skema Hospital Bed Castor
Melalui kajian(pembedahan) standar dengan menggunakan pendekatan sistematik[13] , dapat
ditetapkan fungsi produk serta spesifikasi produk yang relefan sesuai persyaratan standar.
Fungsi produk dalam hal ini dapat disimpulkan adalah “ Mendukung beban dan meneruskan
gerak perpindahan bed secara aman dan mudah “. Fungsi diatas spesifik dilihat dari aspek
teknis dan operasional saja, sedangkan dari sisi industrial desain ada fungsi lain yang tidak
kalah penting yaitu menyangkut aspek keindahan(aestetic). Fungsi keindahan ini tetap
dijadikan persyaratan desain dan ditambahkan pada konsep desain yang ada terhadap
persyaratan formal standar.
Selain itu, ada aspek lain yang harus dipertimbangkan yaitu kemungkinan terjadinyakegagalan pada produk. Sesuai ketetapan ISO 13485 maka resiko resiko kegagalan yang
6
5/17/2018 BedahProdukCaster - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bedahprodukcaster 7/9
kemungkinan terjadi harus dianalisis dengan menggunakan teknik Manajemen Resiko( Risk
Manajement) sebagaimana ditetapkan pada standard ISO 14971 [4]. Alat bantu analisis
antara lain menggunakan metoda Failure Mode Effect Analyses [10][12].
Semua persyaratan desain tersebut diintegrasikan secara menyeluruh pada aktivitas kegiatan
desain dan pengembangan produk untuk mendapatkan produk dengan mutu terjamin, aman
dan manfaat.
Konsep terpilih harus dapat ditranformasi lebih lanjut dalam bentuk fisik produk melalui
kegiatan pemberian bentuk produk, pemilihan material , pemilihan komponen dan pemilihan
proses produksi. Selanjutnya konsep produk ditransformasikan di jalur produksi untuk
diproduksi secara masal dengan jaminan mutu produk sesuai persyaratan, diproduksi dengan
biaya semurah mungkin, diserahkan tepat waktu kepada pelanggan(QCD).
Sebelum produk dirilis perlu dilakukan pengujian terhadap produk tersebut agar
kesesuaiannya terhadap standar dapat dipertanggung jawabkan. Desain Hospital Bed Castor
yang dibuat ditunjukan pada gambar 2, sedangkan alat ujinya ditunjukan pada gambar 3.
Gambar 2, Desain Castor
Hasil bedah teknologi castor
Dari kegiatan bedah teknologi ini didapatkan hasil berupa penguasaan teknologi yang dapat
ditransformasi menjadi industri yang membuka peluang bisnis sehingga memungkinkan
membuka ruang ekonomi serta pembukaan lapangan kerja baru untuk menyerap tenaga
kerja.
Penguasaan teknologi yang didapat adalah :
Teknologi desain castor
Teknologi manufaktur castor
Industri yang dapat dibuka adalah :
Industri komponen castor
7
5/17/2018 BedahProdukCaster - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bedahprodukcaster 8/9
Industri unit castor
Peluang bisnis :
Bisnis berbagai jenis castor
Gambar 3, Alat Uji Castor
Kesimpulan
Standar produk adalah akumulasi teknologi(umumnya dimiliki negara maju) adalah
representasi kekayaan intelektual dan pada era perdagangan bebas digunakan sebagai “trade
barriers”
Globalisasi akan membuat negara kaya seamkin kaya, negara miskin semakin miskin,
negara miskin akan jadi pasar negara kaya
Perlu perubahan paradigma untuk keluar dari kemiskinan dari sekedar menjadi pasar berganti jadi produsen dan menjadi prinsipal dari produk-produk yang dihasilkannya
Perlu usaha extra keras untuk menggeser paradigma tersebut antara lain melalui
penguasaan teknologi
Perlu dicari strategi untuk menguasai teknologi secara cepat, murah dan bernilai
ekonomis tinggi. Strategi tersebut adalah bedah teknologi dengan membedah standardisasi
baik standar managemen mutu, standardisasi produk maupun direktiv yang menjadi trade
barrier
PT MAK mencoba memulai menerapkan strategi tersebut beberapa industri dapat
dihasilkan dari kegiatan tersebut.
8
5/17/2018 BedahProdukCaster - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bedahprodukcaster 9/9
Referensi :
Office for Official Publication of the European Communities. Guide to implementation of
directives based on the New Approach and the Global Approach, Office for Official
Publication of the European Communities, 2000
1. ISO 9001 : 2000 Quality Management System
2. ISO 13485 : 2003 Medical Devices – Quality Management System - Requirements
for Regulatory purposes.
3. ISO 14971 : 2000 Medical devices – Application of Risk management to medical
devices
4. BS EN 12531 : 1999 Castors and wheels. Hospital Bed Castors
5. BS EN 12526:1999 Castors and wheels. Vocabulary, recommended symbol and multilingual dictionary
6. BS EN 12527:1999 Castors and wheel. Test method and apparatus
7. BS EN 12530:1999 Castors and wheels. Castors and wheels for manually propelled
institutional application
Medical Device Directive MDD 93/42/EEC
8. ______, 1992. POTENTIAL FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS. System –
Design – process HANDBOOK. Ford Motor Company
11. Susanto ,2003. Work Instruction for Risk Analysis use FMEA . Engineering Unit PT
Mak Yogyakarta
12. R.R. Mohr, 2002. Failure Mode And Effects Analysis. JE JACOBS SVERDRUP13. Pahl,G., and Beitz,W. 1991. Engineering Design : A systematic approach. London:
Springer – Verlag
14. Susanto, 2004. Prosedur Perencanaan dan Realisasi Produk PPRP – 7.1.0.
Manajemen system mutu PT MAK
15. Susanto, 2004. Prosedur Desain dan Pengembangan Produk PDPP – 7.3.0.
Manajemen system mutu PT MAK
9